PROGRAM HUMAS KEMENTERIAN HUKUM DAN HAM DALAM MEMBANGUN KESADARAN MASYARAKAT MENGENAI BUDAYA HUKUM

  PROGRAM HUMAS KEMENTERIAN HUKUM DAN HAM DALAM MEMBANGUN KESADARAN MASYARAKAT MENGENAI BUDAYA HUKUM Mari Rahmawati Hubungan Masyarakat AKOM BSI Jakarta

  Jl. Kayu Jati 5, No.2, Pemuda Rawamangun, Jakarta Timur mari.mrw@bsi.ac.id ABSTRACT- Public Relations in government institutions or agencies is an activity where to gain trust, goodwill, understanding and pernghargaan from the wider community by way of communication. Communication is required in public relations activities in the Government in doing its duties. Ministry of Justice and Human Rights Republic of Indonesia (abbreviated Kemenkumham RI ) is a ministry within the Government of Indonesia in charge of legal affairs and human rights. The Ministry of Justice and Human Rights is under and responsible to the President. (Destination in the form of kemenkumham). In the case of Legal Development, the Ministry of Law and Human Rights strongly requires the cooperation of all parties, from the public and private sectors, to the participation of the people, to find the best formula for realizing the welfare and justice of society. At the practical level, people feel the issue of law and human rights are still too far to be embraced. Still many people are still unaware of legislation, for example, to manage citizenship, how to prisoners' rights, the dangers of narcotics, and the guarantee of protection and the fulfillment of human rights. That is the only real picture of the lack of public knowledge of the law. Socialization of law and human rights development in the form of exhibition or what we call Legal Expo is one of legal and human rights activities which is packed in a pleasant atmosphere, so it is expected to reduce public saturation towards the delivery of formal legal and human rights information. Implementation of this Legal Expo may be a momentum to realize the conditions of legal development better. Keywords: Brand Awereness, Culture

  INTISARI- Humas di lembaga atau instansi Pemerintah

  merupakan suatu kegiatan dimana untuk memperoleh kepercayaan, niat baik, pengertian serta pernghargaan dari masyarakat luas dengan jalan komunikasi.Komunikasi diperlukan dalam kegiatan kehumasan dalam Pemerintah dalam melakukan tugasnya.Kementerian Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia (disingkat Kemenkumham RI) adalah kementerian dalam PemerintahIndonesia yang membidangi urusan hukum dan hak asasi manusia.Kementerian Hukum dan Hak Asasi Manusia berada di bawah dan bertanggung jawab kepada

  Presiden. (Tujuan di bentuknya kemenkumham). Dalam hal Pembangunan Hukum, Kementerian Hukum dan Hak Asasi Manusia sangat memerlukan kerja sama semua pihak, dari sektor pemerintahan dan swasta, partisipasi masyarakat, untuk menemukan formula yang terbaik untuk mewujudkan kesejahteraan dan keadilan masyarakat. Pada tataran praktis, masyarakat merasakan persoalan hukum dan hak asasi manusia masih terlalu jauh untuk direngkuh. Masyarakat masih banyak yang masih belum mengetahui tentang perundang-undangan misalnya, untuk mengurus kewarganegaraan, bagaimana hak narapidana, bahaya narkotika, dan jaminan perlindungan dan pemenuhan hak asasi. Itulah segelintir gambaran nyata tentang minimnya pengetahuan masyarakat tentang hukum. Sosialisasi pembangunan hukum dan HAM dalam bentuk pameran atau yang kita sebut Legal Expo merupakan salah satu kegiatan hukum dan HAM yang dikemas dalam suasana yang menyenangkan, sehingga diharapkan dapat mengurangi kejenuhan publik terhadap penyampaian informasi hukum dan HAM yang formal. Penyelenggaraan Legal Expo ini kiranya dapat menjadi momentum untuk mewujudkan kondisi pembangunan hukum yang lebih baik. Kata Kunci: Kesadaran Masyarakat, Budaya Hukum

  PENDAHULUAN

  Humas di lembaga atau instansi Pemerintah merupakan suatu kegiatan dimana untuk memperoleh kepercayaan, niat baik, pengertian serta pernghargaan dari masyarakat luas dengan jalan komunikasi. Komunikasi diperlukan dalam kegiatan kehumasan dalam Pemerintah dalam melakukan tugasnya.

  Kementerian Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia (disingkat Kemenkumham RI) adalah kementerian dalam Pemerintah Indonesia yang membidangi urusan hukum dan hak asasi manusia. Kementerian Hukum dan Hak Asasi Manusia berada di bawah dan bertanggung jawab kepada Presiden. (Tujuan di bentuknya kemenkumham).

  Dalam hal Pembangunan Hukum, Kementerian Hukum dan Hak Asasi Manusia sangat memerlukan kerja sama semua pihak, dari sektor pemerintahan dan swasta, partisipasi masyarakat, untuk menemukan formula yang terbaik untuk mewujudkan kesejahteraan dan keadilan masyarakat. Pada tataran praktis, masyarakat merasakan persoalan hukum dan hak asasi manusia masih terlalu jauh untuk direngkuh. Masyarakat masih banyak yang masih belum mengetahui tentang perundang-undangan misalnya, untuk mengurus kewarganegaraan, bagaimana hak narapidana, bahaya narkotika, dan jaminan perlindungan dan pemenuhan hak asasi. Itulah segelintir gambaran nyata tentang minimnya pengetahuan masyarakat tentang hukum. Sosialisasi pembangunan hukum dan HAM dalam bentuk pameran atau yang kita sebut Legal Expo merupakan salah satu kegiatan hukum dan HAM yang dikemas dalam suasana yang menyenangkan, sehingga diharapkan dapat mengurangi kejenuhan publik terhadap penyampaian informasi hukum dan HAM yang formal. Penyelenggaraan Legal Expo ini kiranya dapat menjadi momentum untuk mewujudkan kondisi pembangunan hukum yang lebih baik.

  Hal itu menjadi salah satu daya tarik penulis dalam menentukan dan memilih Kementerian Hukum dan HAM untuk memperoleh gambaran jelas mengenai kegiatan, kedudukan, dan fungsi Humas di Kementerian Hukum dan HAM khususnya untuk kegitan membangunan kesadaran masyarakat tentang budaya hukum di Indonesia saat ini. Hal ini membuat penulis tertarik ingin mengetahui lebih dalam mengenai “Program Humas Kementerian Hukum dan HAM dalam Membangun Kesadaran Masyarakat Mengenai Budaya Hukum”, yang di rangkum dalam acara Legal Expo.

  terkemuka di Inggris dan Eropa Humas adalah keseluruhan upaya yang dilangsungkan secara terencana dan berkesinambungan dalam rangka menciptakan dan memelihara niat baik dan saling pengertian antara suatu organisasi dengan segenap khalaknya.

  B. Peranan Humas

  Dari pengertian humas diatas dapat disimpulkan humas adalah fungsi manajemen dari organisasi yang bertujuanuntukmengembangkan goodwill dan memperoleh opini publik dalam menciptakan kerjasama berdasarkan hubungan yang harmonis dengan berbagai publik, kegiatan public relationsharus diterapkan kedalam serta keluar dan juga untuk menciptakan citra positif perusahaan baik pada publik internal maupun eksternal.

  2. Publik Eksternal Perusahaan adalah orang- orang yang berada diluar organisasi yang ada kaitannya dengan organisasi yaitu pers, masyarakat, pemerintah.

  Publik Internal Perusahaan adalah orang- orang yang berada didalam organisasi yaitu karyawan,pemegang saham.

  John G. Mayers (Danan Djaja, 1985:10) dijelaskan bahwa program yang dilakukan humas adalah suatu organisasi mempunyai objek sasaran yaitu: 1.

  manajemen untuk memperoleh kerjasama dan saling pengertian dari para pelanggannya, pegawai, publik umumnya ke dalam mengadakan analisa dan perbaikan terhadap diri sendiri, keluar dengan mengadakan persyaratan- persyaratan. (Danan Djaja, 1985:10)

  Relations adalah proses yang kontinyu dari usaha- usaha

  Menurut Scott M. Cutlip dan H. Center, Public

  Public Relations (IPR), yakni sebuah lembaga humas

  Berdasarkan latar belakang atau permasalahan tersebut maka rumusan masalah dalam penelitian ini adalah “Bagaimana Program Humas Kementerian Hukum dan HAM dalam Membangun KesadaranMasyarakat Mengenai Budaya Hukum?”

  Menurut definisi kamus terbitan Institute of

  Scott M. Cultip dan Allen H. Center, pengertian humas adalah merupakan fungsi manajemen yang menilai sikap publik, mengidentifikasi kebijakan dan tatacara seseorang atau organisasi demi kepentingan publik serta merencanakan dan melakukan suatu program kegiatan untuk meraih pengertian, pemahaman dan dukungan dari publiknya. (Rosady Ruslan, 2002).

  Humas baru dikenal pada abad ke-20 tetapi gejalanya sudah tampak sejak abad sebelumnya, di indonesia humas sudah benar- benar memasyarakat dalam arti telah dipergunakan secara luas oleh departemen, perusahaan, badan dan lembaga. Pada dasarnya humas merupakan bidang tertentu yang diperlukan oleh setiap organisasi baik yang bersifat komersial atau organisasi non komersial.Arti penting humas sebagai sumber informasi sangatlah besar pada era globalisasi dan informasi seperti ini.

  Istilah “Hubungan Masyarakat” yang disingkat

  BAHAN DAN METODE A. Public Relations

  2. Untuk mengetahui bagaimana suatu program kehumasan pada instansi pemeritahan memberikan suatu penyadaran tentang hokum kepada masyarakat

  Mengetahui lebih jauh mengenai kegiatan kehumasandalam pemerintahan, serta tugas dan fungsi humas dalam penerapannya secara nyata ketika menangani publiknya, mengetahui media atau sarana yang digunakan humas dalam mendukung kinerja kehumasan dalam pemerintahan.

  Ruang lingkup pada peneltian ini adalah segala sesuatu yang berkenaan dengan kegiatan-kegiatan Humas Kementerian Hukum dan Ham untuk mempertahankan citra, menyebarkan informasi program yang sedang dijalankan, menjalin jaringan kerjasama antar institusi pelaku pembangunan hukum dan hak asasi manusia dan khususnya membangun kesadaran masyarakat mengenai budaya hukum. Tujuan dari penyusunan penelitian ini adalah: 1.

  Praktisi humas diharapkan menjadi mata dan telinga serta tangan kanan bagi top manajemen dari

  2. suatu organisasi yang ruang linkup tugasnya menjalin Humas merupakan penunjang terciptanya tujuan hubungan yang harmonis baik dengan publik internal yang ditetapkan manajemen dalam suatu maupun publik eksternal. Menurut Rosady Ruslan organisasi.

  3. (2008:10) peranan humas yang ada intinya Publik yang menjadi sasaran humas adalah publik 1. Sebagai communicator atau penghubung antar internal dan publik eksternal.

  4. organisasi yang diwakili dengan publiknya. Dalam Operasionalisasi humas adalah membina menghadapi pihak dalam atau luar, tugas yang hubungan yang harmonis antara organisasi dilakukan oleh humas harus mampu menjadi dengan publik dan mencegah terjadinya rintangan ujung tombak bagi penyebaran informasi bagi sikologis baik yang timbul dari organisasi maupun perusahaan. pihak publik.

  2. Membina relationship yaitu berupaya membina hubungan yang positif dan saling menguntungkan

  E. Tujuan Humas

  dengan pihak publiknya. Dalam rangka Tujuannya adalah ”membentuk goodwill, menjembati hubungan PTPN-

  VII dengan toleransi, saling kerjasama dan saling menghargai serta publiknya dengan melakukan kegiatan seperti memperoleh opini public yang favorable, image yang terjun langsung kemasyarakat tujuannya agar tepat berdasarkan prinsip-prinsip hubungan yang lebih dekat dengan publik. harmonis baik hubungan kedalam (internal relations)

3. Berperan sebagai Back Up Management yakni maupun hubungan keluar (external relations)”.

  sebagai penghubung dalam fungsi manajemen Frank Jeffkins (1992:21) merumuskan tujuan PR organisasi. Humas berperan sebagai fungsi adalah : manajemen maka humas harus mendukung setiap 1.

  Memperoleh pengertian publik langkah- langkah atau keputusan yang dibuat

  2. Mendapatkan kepercayaan publik instansi kepada publik.

  3. Mendapat dukungan publik

  4. Membentuk Corporate Image artinya peranan 4.

  Memperoleh kerjasama publik seorang humas berupaya untuk menciptakan citra Menurut M. Linggar Anggoro (2002:71) dari bagi organisasi. sekian banyak tujuan humas beberapa diantaranya yang pokok adalah sebagai berikut :

  C. Fungsi Humas 1.

  Untuk memperkenalkan perusahaan kepada Menurut pakar humas internasional, Cutlip & masyarakat luas serta membuka pasar- pasar baru. Centre, and Canfield (1982) fungsi public relations dapat 2.

  Untuk mempersiapkan dan mengkondisikan dirumuskan sebagai berikut : masyarakat bursa saham atau rencana perusahaan

  1. Menunjang aktivitas utama manajemen dalam untuk menerbitkan saham baru. mecapai tujuan bersama.

  3. Untuk memperbaiki hubungan antara perusahaan

  2. Membina hubungan yang harmonis antara dengan khalaknya, sehubungan dengan telah organisasi dengan publiknya yang merupakan terjadinya suatu peristiwa yang mengakibatkan khalayak sasaran. kecaman, kesangsian, atau salah paham di 3. Mengidentifikasi segala sesuatu yang berkaitan kalangan khalayak terhadap niat baik perusahaan. dengan opini, persepsi dan tanggapan masyarakat 4.

  Untuk mendidik para pengguna atau konsumen terhadap organisasi yang diwakilinya. agar mereka lebih efektif dan mengerti dalam

  4. Melayani keinginan publiknya dan memberikan memanfaatkan produk- produk perusahaan. sumbang saran kepada pimpinan manajemen demi 5.

  Untuk meyakinkan khalayak bahwa perusahaan tujuan dan manfaat bersama. mampu bertahan atau bangkit kembali setelah

  5. Menciptakan komunikasi dua arah timbal balik, terjadi krisis. mengatur arus informasi, publikasi serta pesan 6.

  Untuk menciptakan identitas perusahaan atau citra dari organisasi ke publiknya atau sebaliknya demi lembaga yang baru tentunya lebih baik daripada tercapainya citra positif bagi kedua belah pihak. sebelumnya. (Rosady Ruslan,2005:19)

  F. Tugas Humas

  1. Tugas Internal Public RelationsAdalah menyelenggarakan komunikasi yang

  D. Ciri-Ciri Humas

  bersifat persuasive dan informative dengan publik Berfungsi tidaknya humas dalam sebuah internal khususnya para pegawai dengan organisasi dapat diketahui dari ada tidaknya kegiatan mengadakan analisa tentang kepegawaian seperti ( yang menunjukkan ciri- cirinya yaitu : gaji dan kesejahteraan karyawannya), menganalisa 1.

  Humas adalah kegiatan organisasi dalam suatu apa yang telah dilaksanakan didalam internal Public organisasi yang berlaku dua arah secara timbal Relations, mengadakan survey tentang sikap para balik. karyawan terhadap instansinya dengan kebijaksanaan instansi itu dan kegiatan- kegiatannya, tujuan internal public relations yaitu mencapai karyawan yang mempunyai gairah kerja.

  2. Tugas Eksternal Public RelationsAdalah mengadakan komunikasi yang efektif yang sifatnya informative dan persuasive yang ditujukan kepada publik diluar organisasi. Tugas- tugas yang harus dilakukan dalam eksternal public relationsatas dasar untuk memperoleh dukungan pengertian dan kepercayaan dari publik luar adalah sebagai berikut:

  a) Menilai sikap dan opini publik terhadap kepemimpinan terhadap para pegawai dan metode yang digunakan.

  b) Memberi advise dan counsel pada pimpinan tentang segala sesuatu yang ada hubungannya dengan public

  relations mengenai perbaikan- perbaikan kegiatan.

  c) Memberikan penerangan- penerangan yang objektif agar publik tetap informed tentang segala aktivitas dan perkembangan organisasi itu dengan menyusun staf-staf yang efektif untuk bagian itu, tujuan eksternal public relations yaitu mengeratkan hubungan dengan orang- orang diluar organisasi sehingga terbentuk opini publik terhadap organisasi.

  G. Humas Eksternal / Publik Eksternal

  Di sini yang dimaksud dengan humas eksternal adalah segenap kegiatan humas yang diarahkan pada khalayak diluar perusahaan (masyarakat, agen, konsumen, pemerintah dan pers) bukan kalangan dalam organisasi yang bersangkutan.Menurut Effendy (1993:136) mendefinisikan bahwa humas eksternal adalah suatu hubungan yang diciptakan dengan orang- orang diluar organisasi atau instansi untuk mencapai suatu tujuan tertentu dengan sasaran khalayak bergantung pada ruang lingkup lembaga.

  Dari pengertian diatas dapat disimpulkan bahwa humas eksternal adalah kegiatan yang dilakukan untuk mempererat hubungan dengan orang- orang diluar lembaga atau instansi sehingga terbentuk opini publik dan citra yang positif terhadap lembaga.Tugas humas suatu perusahaan adalah bagaimana menciptakan hubungan yang harmonis dengan publik internal dan publik eksternal.Tugas penting humas eksternal adalah mengadakan komunikasi yang efektif yang sifatnya informative dengan jujur, sesuai fakta yang sebenarnya. dibuat pula penetapan tentang tugas pokok masalah ruang lingkup tugas Departemen Kehakiman walaupun secara singkat.

  H. Program Public Relations

  Rosady Ruslan (Ardianto, 2009:103-104) mengemukakan, bahwa untuk menyelenggarakan program atau acara atau kegiatan khusus (special events), humas tersebut harus mampu menarik perhatian dari publik terhadap perusahaan atau produk tertentu, yang ingin ditampilkan melalui aktivitas special events itu sendiri. Dalam hal ini, maka kegiatan special events dari Humas/PR tersebut akan mampu memuaskan bagi pihak-pihak lain yang terlibat atau terkait untuk berperan-serta dalam suatu kesempatan pada acara khusus Humas, baik untuk meningkatkan pengetahuan (knowledge), Kesadaran (awareness), upaya pemenuhan selera (pleasure), dan menarik simpati atau empati sehingga mampu menumbuhkan saling pengertian bagi kedua belah pihak. Pada akhirnya, kegiatan ini dapat menciptakan citra (image) positif dari masyarakat atau publik sebagai target sasarannya .

  Dalam kajian ini, penulis menggunakan metode penelitian deskriptif analisis. Menurut Artherton dan Klemmack (1982) yang dikutip Ruslan (2010:3) menerangkan bahwa penelitian deskriptif adalah penelitian untuk menggambarkan tentang karakteristik (ciri-ciri) suatu masyarakat, kelompok atau individu tertentu sebagai obyek penelitiannya.

  Pada metode ini peneliti mengunakan metode kualitatif. Menurut Bogdan dan Taylor (1975) dalam moleong (2002:4) mendefinisikan ”metode kualitatif sebagai prosedur penelitian yang menghasilkan data deskriptif berupa kata-kata tertulis atau lisan dari orang- orang dan perilaku yang dapat diamati” menurut mereka pendekatan ini diarahkan pada latar dan individu tersebut secara holistik (utuh).

HASIL DAN PEMBAHASAN

  Kementerian Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia (disingkat Kemenkumham RI) adalah yang membidangi urusan Kementerian Hukum dan Hak Asasi Manusia berada di bawah dan bertanggung jawab kepada Presiden.Kementerian Hukum dan Hak Asasi Manusia dipimpin oleh seorang Kemenkumham beberapa kali mengalami pergantian nama yakni: "Departemen Kehakiman" (1945-1999), "Departemen Hukum dan Perundang-undangan" (1999-2001), "Departemen Kehakiman dan Hak Asasi Manusia" (2001- 2004), "Departemen Hukum dan Hak Asasi Manusia" (2004-2009), dan "Kementerian Hukum dan Hak Asasi Manusia" (2009-sekarang).

  Kementerian Hukum dan Hak Asasi Manusia pertama kali dibentuk pada tanggal dengan nama Departemen Kehakiman. Menteri Kehakiman yang pertama menjabat adalah ementerian Hukum dan Hak Asasi Manusia pada zaman pemerintahan Belanda disebut Departemen Van Justitie yaitu berdasarkan peraturan Herdeland Yudie Staatblad No.576.

  Dalam sidang tahun 1945 menetapkan mengenai Departemen Kehakiman masuk ke dalam struktur Negara.Menurut UUD disebutkan, Departemen Kehakiman mengurus tentang pengadilan, penjara, kejaksaan dan sebagainya. Dalam sidang PPKI tersebut

  Pada tanggal 1 Oktober 1945 kewenangan Departemen Kehakiman diperluas yakni berdasarkan Maklumat Pemerintah tahun 1945 tanggal 1 0ktober 1945 dan Jawatan Topograpi berdasarkan Penetapan pemerintah tahun 1945 Nomor 1. Jawatan Topograpi kemudian dikeluarkan dari Departemen Kehakiman dan masuk ke

  Tranformasi Visual Stilasi atau penggayaan bentuk ataupenggambaran dari bentuk alami menjadi bentuk ornamental.Seperti yang kita ketahui logo Kementerian Hukum dan HAM sebelumnya adalah gambar sebuah pohon beringain. Kini gambar tersebut dipertegas dengan menggunakan penggambaran stilasi.

  8. Warna Emas pada logo melambangkan keagungan, keluhuran dan kewibawaan.

  7. Warna biru tua sebagai dasar yang mempunyai makna amanah, keamanan, keteraturan, kedalaman makna jati diri bangsa, percaya diri, ketertiban, dan inovasi teknologi (wawasan dan cakrawala yang luas).

  6. Pilar-pilar tersebut menopang Pancasila sebagai landasan falsafah negara.

  2(dua) pilar tegak lurus sejajar yang mempunyai makna demokrasi dan keadilan untuk mewujudkan kesejahteraan bangsa Indonesia.

  5.

  4. Pilar Kiri melambangkan Hukum sedangkan pilar kanan menggambarkan Hak Asasi Manusia yang menjunjung tinggi agama dan moral.

  3. Ada 5 (lima) garis setengah lingkaran melambangkan Pancasila yang merupakan falsafah negara.

  2. Makna tulisan PENGAYOMAN sebagaimana berarti mengayomi dan melindungi seluruh rakyat Indonesia di bidang hukum dan hak asasi manusia.

  Dasar gambar stilasi adalah pohon beringin yang mengartikan Kehidupan dan Kebijaksanaan nilai transenden yang membumi serta pertumbuhan ke atas yang mengartikan organisasi yang terus tumbuh dan berkembang.

  Pemaknaan : 1.

  Adapun maksud perubahan logo menggunakan penggambaran stilasi. Menstilasikan bentuk berarti menggambarnya dengan memberikan bentuk yang tegas,memiliki kesan datar, bentuk oranamental yang indah dan tidak meninggalkan ciri-ciri yang mendukung karakter motif atau bentuk sumbernya. Dengan demikian logo Kementerian Hukum dan HAM yang baru diharapkan dapat mencerminkan identitas dan citra organisasi Kementerian Hukum dan HAM yang selalu ingin masyarakat dapat memperoleh kepastian hukum.

  LANDASAN FILOSOFI DAN MAKNA

  Ketikadibentuk pada tanggal

  tujuan hukum yang paling mendasar yaitu untuk tercapainya keadilan, kebenaran, keamanan dan ketertiban. Kombinasi kedua variabel ini (keadilan dan ketertiban) adalah pilar utama negara hukum karena tidak mungkin tercipta keadilan dalam ketidaktertiban.

  BANGKUMHAMNAS selain itu juga bermakna

  hukum, perlindungan HAM dan keadilan untuk segenap rakyat Indonesia (Justice for All) dalam pengertian secara filosofis bersandar pada adagium "The Greatest Happiness for the Greatest Number".

  BANGKUMHAMNAS juga bermakna kepastian

  state) yang mengayomi dan melindungi seluruh rakyat dan tanah air.

  Logo Kementerian Hukum dan HAM diberi nama BANGKUMHAMNAS. Logo ini memberikan makna bahwa Pembangunan Hukum dan HAM Nasional terus tumbuh dalam rangka menuju negara kesejahteraan (welfare

  05.UM.01.01 Tahun 2011 tentang perubahan Logo Kementerian Hukum dan Hak Asasi Manusia yang tercantum dalam Berita Negara Republik Indonesia Tahun 2O11 Nomor 433.

  Sesuai dengan Pasal 6 dalam Peraturan Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia Nomor: M.HH-

  Nama Departemen Kehakiman telah beberapa kali berubah nama karena disesuaikan dengan fungsi dari Departemen tersebut.

  Pengalihan dari Kementerian Hukum dan Hak Asasi Manusia ke berawal dari Undang- Undang No 35 Tahun 1999 tentang Ketentuan-ketentuan Pokok Kekuasaan Kehakiman yang kemudian dijabarkan dalam Undang-Undang No. 4 Tahun 2004 tentang Kekuasaan Kehakiman dan Undang-Undang No. 5 Tahun 2004 tentang Perubahan atas Undang-Undang No. 14 Tahun 1985 tentang Mahkamah Agung. Pada tanggal 23 Maret 20engeluarkan Keputusan Presiden RI No. 21 Tahun 2004 tentang pengalihan organisasi, administrasi dan finansial dan lingkungan Peradilan Umum dan Tata Usaha Negara, Pengadilan Agama ke yang kemudian ditindaklanjuti dengan serah terima Pengalihan organisasi, administrasi dan finansial di lingkungan Peradilan Umum dan Peradilan Tata Usaha Negara ke da tanggal 31 Maret 2004.

  Hingga pada 22 Juli 1960, rapat kabinet memutuskan bahwamenjadi departemen dan keputusan tersebut dituangkan dalam Keputusan Presiden RI Nomor 204/1960 tertanggal 1 Agustus 1960 yang berlaku sejak 22 Juli 1960. Sejak itu pula, Kejaksaan RI dipisahkan dari Departemen Kehakiman.Pemisahan tersebut dilatarbelakangi rencana kejaksaan mengusut kasus yang melibatkan Menteri Kehakiman pada saat itu.

  dikeluarkan dari Departemen Kehakiman Republik Indonesia dan masuk ke Departemen Agama Republik Indonesia.

  Kementerian Hukum dan HAM memiliki visi yang berorientasi ke depan. Yakni ingin memastikan masyarakat Indonesia dapat kepastian hukum. Visi Kementerian Hukum dan HAM juga mengandung ekspresi kreatifitas dalam melaksanakan tugas dan fungsinya. Visi ini pun dibuat berdasar pada prinsip nilai- nilai yang mengandung penghargaan bagi pegawai Kementerian Hukum dan HAM dan juga masyarakat Indonesia.

  Dengan misi: 1. Mewujudkan peraturan Perundang-Undangan yang berkualitas;

  Pelaksanaan peliputan dan penyajian berita.

  Ruslan, Rosady, SH, MM, 2004. Metode Penelitian Public Relations dan Komunikasi. PT. Raja Grafindo Persada. Jakarta.

  Ruslan, Rosady. 2005. Manajemen Public Relaion dan Media Komunikasi. PT. Raja Grafindo Persada, Jakarta.

  Jakarta. Ruslan, Rosady. 2002. Kiat & Strategi Kampanye Public Relations. PT. Raja Grafindo Persada. Jakarta.

  Jeffkins, Frank,. 1992. Public Relations. Mandar Maju.

  Alumni. Bandung. Effendi, Onong Uchajana. 1993. Human Relations dan Public Relations. CV. Mandar Maju.

  New Jersey. Djaja, Danan. 1985. Peranan Humas dalam Perusahaan.

  Cutlip, S.M., Centre, A.H. & Broom, G.M. 1982. Effective Public Relations. Edisi Pertama. Prentice Hall.

  PT. Bumi Aksara, Bandung. Ardianto, Elvinaro. 2009. Public Relations Praktis. Edisi pertama. Wijaya Padjajaran.

  REFERENSI Anggoro, M. Linggar, 2002. Teori dan PraktikKehumasan.

  Dalam penelitian ini, penulis juga mendapatkan banyak pengetahuan khususnya dalam penyelenggaraan Event Legal Expo. Penulis dapat mengetahui bagaimana proses media monitoring lam memberikan kesdaran kepada masyarakatmengenai hokum dan juga mengatahui bagaimana proses publikasi sebuah acara, bagaimana me-managepeserta Legal Expo. Serta, bagaimana menyelesaikan masalah internal dan ekternal yang terjadi selama proses perencanaan hingga evaluasi acara Legal Expo berlangsung

  KESIMPULAN

  4. Pengelolaan dokumentasi, arsip dan perpustakaan.

  3. Pelaksanaan layanan informasi dan fasilitasi penanganan permohonan informasi.

  2. Pelaksaan fasilitas hubungan pers, media massa dan analisa berita.

  Hukum dan HAM pasal 100, Bagian Hubungan Masyarakat menyelenggarakan fungsi: 1.

  2. Mewujudkan pelayanan hukum yang berkualitas; 3. Mewujudkan penegakan hukum yang berkualitas; 4. Mewujudkan penghormatan, pemenuhan, dan perlindungan HAM;

  2. Menyebarkan pemberitaan dan memberi layanan informasi serta dokumentasi di lingkungan Kementerian Hukum dan Hak Asasi Manusia. Dalam melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud dalam buku Organisasi dan Tata Kerja Kementerian

  Melaksanakan penyiapan pembinaan hubungan masyarakat.

  Bagian Hubungan Masyarakat Kementerian Hukum dan HAM mempunyai tugas : 1.

5. Mewujudkan layanan manajemen administrasi

  5. Inovatif

  Kementerian Hukum dan Ham menjamin akses kebebasan bagi setiap orang untuk memperoleh informasi tentang penyelenggaraan pemerintah, yaitu: informasi tentang kebijakan, proses pembuatan dan pelaksanaannya, serta hasil-hasil yang dicapai.

  4. Transparan

  Kementerian Hukum dan Ham mendukung kreativitas dan mengembangkan inisiatif untuk selalu melakukan pembaharuan dalam melaksanakan tugas dan fungsinya.

  3. Sinergi

  Mempertanggungjawabkan setiap penyelenggaraan kegiatan pemerintahan kepada masyarakat sesuai dengan ketentuan atau peraturan yang berlaku.

  2. Akuntabel

  Aparat Kementerian Hukum dan Ham adalah aparat yang profesional berkerja untuk mencapai tujuan organisasi melalui penguasaan bidang tugasnya, serta menjunjung tinggi etika dan intergritas profesi.

  Nilai yang Diterapkan Kementerian Hukum dan Ham 1. Profesional

  Misi Kementerian Hukum dan HAMberisikan tentang apa yang harus dikerjakan dalam usaha mewujudkan Visi. Misi Kementerian Hukum dan HAM di artikan sebagai tujuan dan alasan mengapa Kementerian Hukum dan HAM dibuat.Kementerian Hukum dan HAM dalam misinya ingin memberikan arahan sekaligus batasan- batasan dalam proses pencapaian tujuan.

  Kementerian Hukum dan HAM; serta 6. Mewujudkan aparatur Kementerian Hukum dan HAM yang profesional dan berintegritas.

  Berkomitmen untuk membangun dan memastikan hubungan kerjasama yang produktif serta kemitraan yang harmonis dengan para pemangku kepentingan untuk menemukan dan melaksanakan solusi terbaik yang bermanfaat dan berkualitas.