MENYIKAPI KONDISI SOSIAL EKONOMI INDONES

MENYIKAPI KONDISI SOSIAL EKONOMI INDONESIA
Reformasi merupakan suatu perubahan tatanan kehidupan lama dengan
tatanan kehidupan yang baru dan secara hukum menuju ke arah perbaikan.
Gerakan reformasi yang terjadi di Indonesia tahun 1998 merupakan suatu gerakan
untuk mengadakan pembaharuan dan perubahan terutama perbaikan dalam bidang
politik, sosial, ekonomi dan hukum.
Munculnya reformasi di Indonesia disebabkan oleh:
1. Ketidakadilan di bidang politik, ekonomi dan hukum,
2. Pemerintah Orde baru tidak konsisten dan konsekuen terhadap tekad awal
munculnya orde baru yaitu melaksanakan Pancasila dan UUD 1945 secara
murni dan konsekuen dalam tatanan kehidupan bernasyarakat, berbangsa
dan bernegara,
3. Munculnya suatu keinginan untuk terus menerus mempertahankan
kekuasaannya (status quo),
4. Terjadinya penyimpangan dan penyelewengan terhadap nilai-nilai Pancasila
dan UUD 1945 yang direkayasa untuk melindungi kepentingan penguasa,
5. Timbulnya krisis politik, hukum, ekonomi dan kepercayaan.
Sejak krisis moneter tahun 1997, perusahaan swasta mengalami kerugian
dan kesulitan dalam membayar gaji karyawan. Sementara itu, harga-harga
kebutuhan bahan pokok semakin melambung tinggi. Hal ini berakibat langsung
kepada para pekerja. Sehingga banyak karyawan yang menuntut kenaikan gaji

pada perusahaan.
Keadaan inilah yang menjadi masalah cukup berat, karena satu sisi
perusahaan mengalami kerugian dan di sisi lain para pekerja menuntut kenaikan
gaji. Tuntutan tersebut sangat sulit dipenuhi dan pada akhirnya berimbas pada
mem-PHK karyawannya. Karyawan yang di PHK itu menambah jumlah
pengangguran sehingga jumlah pengangguran pada saat itu diperkirakan mencapai
40 juta orang. Dampaknya adalah maraknya tindakan kriminalitas yang terjadi
dalam masyarakat.
Oleh karena itu, pemerintah harus membuka lapangan kerja baru yang
dapat menampung para penganggur tersebut. Dan juga menarik kembali para

investor untuk menanamkan modalnya ke Indonesia sehingga dapat membuka
lapangan kerja.
Sejak berlangsungnya krisis moneter pertengahan 1997, ekonomi
Indonesia mengalami keterpurukan. Terlihat dari nilai rupiah yang masih bertahan
di kisaran Rp 8.000 – Rp 9.000 per dollar AS. Dan menurut kurs salah satu bank
swasta Indonesia bertahan di nilai 9860 per dollar. Keadaan perekonomian makin
memburuk dan kesejahteraan rakyat makin menurun. Banyak investor asing yang
lari keluar negeri dengan alasan tidak ada jaminan keamanan di Indonesia dan
Indonesia dinilai bukan lagi tempat investasi yang menarik. Akibatnya,

pertumbuhan ekonomi menjadi sangat terbatas dan pendapatan per kapita
cenderung memburuk sejak tahun 1997.
Menurut Soerjono Soekanto, masalah sosial adalah suatu ketidaksesuaian
antara unsur-unsur kebudayaan atau masyarakat, yang membahayakan kehidupan
kelompok sosial. Jika terjadi bentrokan antara unsur-unsur yang ada dapat
menimbulkan gangguan hubungan sosial seperti kegoyahan dalam kehidupan
kelompok atau masyarakat.
Masalah sosial muncul akibat terjadinya perbedaan yang mencolok antara
nilai dalam masyarakat dengan realita yang ada. Yang dapat menjadi sumber
masalah sosial yaitu seperti proses sosial dan bencana alam. Adanya masalah
sosial dalam masyarakat ditetapkan oleh lembaga yang memiliki kewenangan
khusus seperti tokoh masyarakat, pemerintah, organisasi sosial, musyawarah
masyarakat, dan lain sebagainya.
Masalah sosial di Indonesia terjadi seperti lingkaran setan, Pemerintah
telah membuat peraturan tentang akan memberi denda pada orang yang
bersedekah pada pengemis, dan pemerintah juga sibuk dengan kebijakankebijakan yang telah dan akan dibuat yang berkaitan dengan masalah sosial yang
terjadi di Indonesia seperti PNPM Mandiri, Kredit Usaha Rakyat (KUR).
Masalah sosial yang sangat terasa di saat sekarang ini adalah realita
kemiskinan yang dirasakan oleh masyarakat Indonesia. Kita semua menyadari
bahwa kemiskinan merupakan salah satu masalah sosial di Indonesia yang tidak

mudah untuk diatasi. Beragam upaya dan program dilakukan untuk mengatasinya
tetapi masih banyak kita temui permukiman masyarakat miskin hampir di setiap

sudut kota. Keluhan yang paling sering disampaikan mengenai pemukiman
masayarakat miskin tersebut adalah rendahnya kualitas lingkungan yang dianggap
sebagai bagian kota yang mesti disingkirkan.
Menyikapi kondisi sosial ekonomi Indonesia saat ini yang semakin
semrawut, di antaranya dengan makin merajalelanya korupsi dan pelayanan
masyarakat yang makin jauh dari harapan. Tentunya hal ini dapat menjadi
motivasi bagi para generasi muda untuk dapat terpacu dalam menjadi
wirausahawan yang dapat memberikan lapangan pekerjaan dan tentunya dengan
dukungan dari pemerintah Indonesia agar tercapai kondisi ekonomi dan social
masyarakat Indonesia yang semakin baik. Diketahui bahwa kondisi ekonomi suatu
Negara sangat mempengaruhi kehidupan sosial dari masyarakatnya, oleh sebab itu
yang lebih utama kita perbaiki adalah dari segi ekonominya terlebih dahulu, lalu
kondisi sosial masyarakat akan tumbuh seiring dengan tumbuhnya perekonomian
suatu Negara.