Tabel 3.2 Identifikasi Kawasan Strategis Kota Makassar (KSK) berdasarkan RTRW

  III - 1

  RPIJM RENCANA PROGRAM INVESTASI JANGKA MENENGAH BIDANG CIPTA KARYA KOTA MAKASSAR 2017-2021

  

3.1 ARAHAN KEBIJAKAN PEMBANGUNAN BIIDANG CIPTA KARYA DAN

ARAHAN PENATAAN RUANG WILAYAH KOTA MAKASSAR

  Berdasarkan amanat Undang-Undang No. 26 Tahun 2007 tentang Penataan Ruang, kabupaten/kota wajib menyusun Rencana Tata Ruang Wilayah (RTRW) Kabupaten/Kota yang ditetapkan oleh Peraturan Daerah Kabupaten/kota. Dalam penyusunan RPI2-JM Bidang Cipta Karya, beberapa yang perlu diperhatikan dari RTRW Kabupaten/Kota adalah sebagai berikut:

  A. Penetapan Kawasan Strategis Kabupaten/Kota (KSK) yang didasari sudut kepentingan: 1) Pertahanan keamanan 2) Ekonomi 3) Lingkungan hidup 4) Sosial budaya 5) Pendayagunaan sumberdaya alam atau teknologi tinggi

  B. Arahan pengembangan pola ruang dan struktur ruang yang mencakup: 1) Arahan pengembangan pola ruang:

  a. Arahan pengembangan kawasan lindung dan budidaya

  b. Arahan pengembangan pola ruang terkait bidang Cipta Karya seperti pengembangan RTH. 2) Arahan pengembangan struktur ruang terkait keciptakaryaan seperti pengembangan prasarana sarana air minum, air limbah, persampahan, drainase, RTH, Rusunawa, maupun Agropolitan.

  C. Ketentuan zonasi bagi pembangunan prasarana sarana bidang Cipta Karya yang harus diperhatikan mencakup ketentuan umum peraturan zonasi untuk kawasan lindung, kawasan budidaya, sistem perkotaan, dan jaringan prasarana.

DINAS PEKERJAAN UMUM (PU)

  RPIJM RENCANA PROGRAM INVESTASI JANGKA MENENGAH BIDANG CIPTA KARYA KOTA MAKASSAR 2017-2021

  D. Indikasi program sebagai operasionalisasi rencana pola ruang dan struktur ruang khususnya untuk bidang Cipta Karya.

  Kawasan Strategis Kota Makassar (KSK) diperlukan sebagai dasar pembangunan infrastruktur Bidang Cipta Karya. Pada pembangunan infrastruktur skala kawasan, pembangunan infrastruktur Bidang Cipta Karya diarahkan pada lokasi KSK, dan diharapkan keterpaduan pembangunan dapat terwujud. Tabel 5.1 memaparkan identifikasi arahan RTRW Kabupaten/Kota untuk Bidang Cipta Karya,

Tabel 5.2 memaparkan identifikasi Kawasan Strategis Kabupaten/Kota (KSK), sertaTabel 5.3 memaparkan identifikasi indikasi program khusus untuk Bidang Cipta Karya.Tabel 3.1 Arahan RTRW Kota Makassar untuk Bidang Cipta Karya ARAHAN POLA RUANG ARAHAN STRUKTUR RUANG (1)

  (2) Ruang Terbuka Hijau (RTH) Sistem Penyediaan Air Minum (SPAM)

    Pengembangan, peningkatan, dan pemantapan RTH Pengembangan, peningkatan, dan pemantapan unit privat pada kawasan kota yang sudah terbangun produksi air minum melalui Instalasi Pengolahan Air

   Pengembangan, peningkatan, pemantapan, Minum revitalisasi, dan rehabilitasi RTH publik pada kawasan kota yang sudah terbangun..

   pengembangan, peningkatan, pemantapan, revitalisasi, dan rehabilitasi fungsi RTH privat pada kawasan kota yang belum terbangun.  pengembangan, peningkatan, pemantapan, revitalisasi, dan rehabilitasi fungsi RTH publik pada kawasan kota yang belum terbangun.  pengembangan, peningkatan, pemantapan, revitalisasi, dan rehabilitasi RTH privat pada kawasan reklamasi.  pengembangan, peningkatan, pemantapan, revitalisasi, dan rehabilitasi RTH publik pada kawasan reklamasi.

  KAWASAN BUDI DAYA Sistem Jaringan Air Limbah

  Pengembangan, peningkatan, dan pemantapan revitalisasi, dan rehabilitasi kawasan peruntukan Instalasi Pengolahan Air Limbah (IPAL) Kota, baik IPAL perumahan dengan kepadatan tinggi, perumahan setempat maupun IPAL Komunal. dengan kepadatan sedang, dan perumahan dengan kepadatan rendah. KOTA MAKASSAR DINAS PEKERJAAN UMUM (PU)

    pengembangan, peningkatan, pemantapan,

  III - 2 RPIJM RENCANA PROGRAM INVESTASI JANGKA MENENGAH BIDANG CIPTA KARYA KOTA MAKASSAR 2017-2021 Sistem Pengelolaan Persampahan

   Pengembangan, peningkatan, dan pemantapan Tempat Penampungan Sementara (TPS)

   Pengembangan, peningkatan, dan pemantapan Tempat Pengolahan Sampah Terpadu (TPST) Kota Makassar

   Pengembangan, peningkatan, dan pemantapan Tempat Pemrosesan Akhir (TPA) Tamangapa

   Pengembangan dan peningkatan sistem pengangkutan persampahan

  Sistem Jaringan Drainase

   Pengembangan, peningkatan, dan pemantapan kualitas sistem jaringan drainase primer  Pengembangan, peningkatan, dan pemantapan kualitas sistem saluran drainase primer  Pengembangan, peningkatan, dan pemantapan sistem saluran drainase primer AREA V (wilayah timur kota)  Pengembangan, peningkatan, dan pemantapan kualitas sistem saluran drainase sekunder.

   Pengembangan, peningkatan, dan pemantapan kualitas sistem jaringan drainase kota lama.

Tabel 3.2 Identifikasi Kawasan Strategis Kota Makassar (KSK) berdasarkan RTRW

  

KAWASAN STRATEGIS SUDUT LOKASI/ BATAS

KABUPATEN/KOTA KEPENTINGAN KAWASAN

(1) (2) (3)

  Kawasan Strategis Bisnis Pusat Ekonomi Kecamatan Bontoala, Kecamatan Makassar, Kota

  Kecamatan Mamajang, sebagian Kecamatan Mariso, sebagian Kecamatan Panakkukang, sebagian Kecamatan Rappocini, sebagian Kecamatan Rappocini, sebagian Kecamatan Tallo, sebagian Kecamatan Tamalate, Kecamatan Ujung Pandang, sebagian Kecamatan Ujung Tanah, dan Kecamatan Wajo

  Kawasan Strategis Bisnis Losari Ekonomi terletak di kawasan pusat kota lama membujur di

  bagian Barat sepanjang koridor Pantai Losari (Jalan Penghibur) Kecamatan Ujungpandang berbatasan dengan Jl. Penghibur di bagian Utara, di bagian Selatan ditetapkan disebagian Kecamatan Mariso berbatasan dengan Jl. Rajawali, dan bagian Timur berbatasan dengan Jl. Usman Jafar, Jl. Ranggong, Jl. Mochtar Lutfi, Jl. Maipa, Jl. Kenari, dan Jl. Haji Bau

  Kawasan Strategis Bisnis Global Ekonomi mencakup sebagian wilayah Kecamatan Mariso dan

  sebagian Kecamatan Tamalate

  Kawasan Strategis Bisnis dan Ekonomi Kawasan strategis bisnis dan pariwisata ini Pariwisata

  ditetapkan pada kawasan reklamasi bagian selatan yaitu di sebagian Kecamatan Tamalate KOTA MAKASSAR DINAS PEKERJAAN UMUM (PU)

  III - 3 RPIJM RENCANA PROGRAM INVESTASI JANGKA MENENGAH BIDANG CIPTA KARYA KOTA MAKASSAR 2017-2021 Kawasan Strategis Pelabuhan Ekonomi mencakup Pelabuhan Soekarno-Hatta yang berada

  pada bagian tengah Barat dan Utara kota (mencakup wilayah Kecamatan Ujung Tanah dan Wajo)

  Kawasan Strategis Bandar Udara Ekonomi berada pada bagian timur kota (Kecamatan

  Biringkanaya) serta berbatasan langsung dengan Kabupaten Maros

  Kawasan Strategis Maritim Ekonomi berada di pesisir Utara Kota Makassar tepatnya

  berada di Kelurahan Untia (Kecamatan Biringkanaya) dan sebagian berada pada kawasan pesisir Kecamatan Tamalanrea

  Kawasan Strategis Koridor Pesisir Ekonomi ditetapkan di sepanjang koridor pesisir mencakup:

  1. kawasan reklamasi utara di Kecamatan Biringkanaya dan Kecamatan Tamalanrea;

  2. kawasan reklamasi pelabuhan di Kecamatan Tallo, Kecamatan Ujung Tanah, dan Kecamatan Wajo;

  3. kawasan reklamasi barat di Kecamatan Ujung Pandang dan Kecamatan Mariso; dan kawasan reklamasi selatan di Kecamatan

  4. Tamalate.

  Kawasan Strategis Wisata Pulau Sosial-Budaya berada di pesisir sebelah barat Kota Makassar

  dengan luas perairan 966,04 km2. Keberadaan 12 pulau-pulau yang termasuk dalam Kepulauan

  

Kawasan Strategis Fort Rotterdam Sosial-Budaya berada di pinggir pantai sebelah barat

  Kotatepatnya di Kecamatan Ujung Pandang

  Kawasan Strategis Energi Center Pendayagunaan berada di sebelah Utara kota yang mencakup

  wilayah Kecamatan Tallo, tepatnya di depan muara

  Sumber Daya Alam

  Sungai Tallo yang berdekatan dengan kawasan

  (SDA) dan/atau strategis maritim terpadu Teknologi Tinggi Kawasan Strategis Sungai Fungsi dan Daya mencakup wilayah Kecamatan Tamalate dan

  bermuara di sebelah selatan Kota Makassar

  Je’neberang

Dukung Lingkungan

Kawasan Strategis Sungai Tallo Fungsi dan Daya

  melintasi bagian tengah kota mencakup sebagian

  Dukung Lingkungan wilayah Kecamatan Panakkukang, sebagian

  Kecamatan Tamalanrea, dan sebagian Kecamatan Tallo

  Kawasan Strategis Lindung Lakkang Fungsi dan Daya terletak di daerah Lakkang yang mencakup Dukung Lingkungan sebagian wilayah Kecamatan Panakukang dan

  sebagian Kecamatan Tallo KOTA MAKASSAR DINAS PEKERJAAN UMUM (PU)

  III - 4

  III - 5

  Kec. Mamajang, Kec. Panakkukang, Kec. Manggala, Kec. Tamalate

  Provinsi dan APBD Kota

  YA dan TIDAK APBD

   Pengembangan dan peningkatan sistem pengangkutan persampahan Seluruh Wilayah Kecamatan Kota Makassar

  3 Sistem Pengelolaan Persampahan  Pengembangan, peningkatan, dan pemantapan Tempat Penampungan Sementara (TPS)  Pengembangan, peningkatan, dan pemantapan Tempat Pengolahan Sampah Terpadu (TPST) Kota Makassar  Pengembangan, peningkatan, dan pemantapan Tempat Pemrosesan Akhir (TPA) Tamangapa

  Bappeda, Dinas Pekerjaan Umum dan Dinas Kebersihan dan pertamanan

  APBN, APBD Provinsi, dan APBD Kota

  YA dan Tidak

  Kec. Tamalate, Kec. Panakkukang, Kec. Tallo, Kec. Tamalanre, Kec. Biringkanaya, Kec. Ujung Tanah, Kec. Mariso.

  2 Sistem Jaringan Air Limbah Pengembangan, peningkatan, dan pemantapan Instalasi Pengolahan Air Limbah (IPAL) Kota, baik IPAL setempat maupun IPAL Komunal.

  YA DAN TIDAK APBN, APBD Provinsi, dan APBD Kota

  1 Sistem Penyediaan Air Minum (SPAM) Pengembangan, peningkatan, dan pemantapan unit produksi air minum melalui Instalasi Pengolahan Air Minum

  RPIJM RENCANA PROGRAM INVESTASI JANGKA MENENGAH BIDANG CIPTA KARYA KOTA MAKASSAR 2017-2021

  INSTANSI PELAKSANA (1) (2) (3) (4) (5) (6)

  

Pembangunan Infrastruktur Bidang Cipta Karya

NO USULAN PROGRAM UTAMA LOKASI MERUPAKAN KSK (YA/TIDAK) SUMBER PENDANAAN

Tabel 3.3 Identifikasi Indikasi Program RTRW Kota Makassar terkait

  d. kawasan reklamasi selatan di Kecamatan Tamalate.

  c. kawasan reklamasi barat di Kecamatan Ujung Pandang dan Kecamatan Mariso; dan

  b. kawasan reklamasi pelabuhan di Kecamatan Tallo, Kecamatan Ujung Tanah, dan Kecamatan Wajo;

  Biringkanaya dan Kecamatan Tamalanrea;

  ditetapkan di sepanjang koridor pesisir sebagai salah satu upaya mitigasi bencana meliputi: a. kawasan reklamasi utara di Kecamatan

  

Dukung Lingkungan

  DINAS PEKERJAAN UMUM (PU) KOTA MAKASSAR Kawasan Strategis Koridor Pesisir Fungsi dan Daya

  Dinas Kebersihan dan Pertamanan

  III - 6

  Tersebar di seluruh wilayah Kota Makassar

  Bappeda, Dinas perumahan dan Bangunan Pemerintah, Dinas Tata Ruang dan Bangunan, Dinas Pekerjaan Umum

  YA DAN TIDAK APBN, APBD Provinsi, APBD Kota, dan sumber lain yang sah

  Disemua wilayah Kecamatan Kota Makassar

  6 KAWASAN BUDI DAYA pengembangan, peningkatan, pemantapan, revitalisasi, dan rehabilitasi kawasan peruntukan perumahan dengan kepadatan tinggi, perumahan dengan kepadatan sedang, dan perumahan dengan kepadatan rendah.

  Bappeda, BLHD, Dinas Kebersihan dan pertamanan, Dinas Tata Ruang dan Bangunan, Dinas Pekerjaan Umum

  YA DAN TIDAK APBD Kota, sumber lain yang sah, dan masyarakat

   pengembangan, peningkatan, pemantapan, revitalisasi, dan rehabilitasi fungsi RTH publik pada kawasan kota yang belum terbangun.  pengembangan, peningkatan, pemantapan, revitalisasi, dan rehabilitasi RTH privat pada kawasan reklamasi.  pengembangan, peningkatan, pemantapan, revitalisasi, dan rehabilitasi RTH publik pada kawasan reklamasi.

  RPIJM RENCANA PROGRAM INVESTASI JANGKA MENENGAH BIDANG CIPTA KARYA KOTA MAKASSAR 2017-2021

   pengembangan, peningkatan, pemantapan, revitalisasi, dan rehabilitasi fungsi RTH privat pada kawasan kota yang belum terbangun.

  5 Ruang Terbuka Hijau (RTH)  Pengembangan, peningkatan, dan pemantapan RTH privat pada kawasan kota yang sudah terbangun  Pengembangan, peningkatan, pemantapan, revitalisasi, dan rehabilitasi RTH publik pada kawasan kota yang sudah terbangun..

  Dinas Pekerjaan Umum

  YA DAN TIDAK APBN, APBD Provinsi, dan APBD Kota

  Tersebar Merata Diseluruh Kecamatan Kota Makassar

   Pengembangan, peningkatan, dan pemantapan kualitas sistem jaringan drainase kota lama.

  4 Sistem Jaringan Drainase  Pengembangan, peningkatan, dan pemantapan kualitas sistem jaringan drainase primer  Pengembangan, peningkatan, dan pemantapan kualitas sistem saluran drainase primer  Pengembangan, peningkatan, dan pemantapan sistem saluran drainase primer AREA V (wilayah timur kota)  Pengembangan, peningkatan, dan pemantapan kualitas sistem saluran drainase sekunder.

DINAS PEKERJAAN UMUM (PU)

  • Keterpaduan Perencanaan antara Infrastruktur dengan pengembangan kawasan strategis dalam WPS.
  • Sinkronisasi Program antar infrastruktur (Fungsi, Lokasi, Waktu, Besaran, dan Dana). Terdapat 2 Wilayah Pengembangan Strategis di Propinsi Sulawesi Selatan :

  III - 7

  RPIJM RENCANA PROGRAM INVESTASI JANGKA MENENGAH BIDANG CIPTA KARYA KOTA MAKASSAR 2017-2021

E. Arahan Wilayah Pengembangan Strategis

  KOTA MAKASSAR PROVINSI SULAWESI SELATAN

  Sebagaimana diamanatkan dalam Permen PUPR No. 15/PRT/M/2015 tentang Organisasi dan Tata Kerja Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat, secara normatif, proses penyusunan sinkronisasi program keterpaduan pengembangan kawasan dengan infrastruktur PUPR menerima masukan/input dari Pusat Perencanaan Infrastruktur PUPR (Pusat 1).

  Dengan adanya dinamika perubahan Organisasi dan Tata Kerja Kementerian PUPR, sehingga proses tersebut dilaksanakan secara paralel, untuk itu proses penyusunan sinkronisasi program keterpaduan pengembangan kawasan dengan infrastruktur PUPR, saat ini mengacu pada dokumen Rencana Strategis Kementerian PUPR 2015-2019 (data rincian Renstra Sektor ), data tersebut dipadukan untuk pengembangan kawasan didalam 35 Wilayah Pengembangan Strategis.

  Pembangunan berbasis WPS merupakan suatu pendekatan pembangunan yang: 1. memadukan antara pengembangan wilayah dengan “market driven”; 2. mempertimbangkan daya dukung dan daya tampung lingkungan; 3. memfokuskan pengembangan infrastruktur menuju wilayah strategis; 4. mendukung percepatan pertumbuhan kawasan-kawasan pertumbuhan di WPS; 5. mengurangi disparitas antar kawasan di dalam WPS.

   Untuk itu diperlukan:

  1. WPS 27 (Mamuju-Makale-Palopo-Kendari-Bau Bau-Wangi Wangi) adalah (Kab Tana Toraja, Toraja Utara, Kota Palopo, Luwu, Luwu Utara, dan Luwu Timur)

  2. WPS 28 (Makassar-Pare Pare-Mamuju)

DINAS PEKERJAAN UMUM (PU)

  III - 8

  RPIJM RENCANA PROGRAM INVESTASI JANGKA MENENGAH BIDANG CIPTA KARYA KOTA MAKASSAR 2017-2021

  KOTA MAKASSAR PROVINSI SULAWESI SELATAN Gambar . 3.3 Esensi Wilayah Pengembangan Strategis

Gambar 3.4 Cakupan Wilayah Pengembangan Strategis (WPS) 27 dan 28

  Arus Perdagangan Ekspor & Antarwilayah

  Arus Perdagangan Ekspor & Antarwilayah

  Kawasa n Kawasan

Perkotaa

  Klaster Industri Klaster Industri

  Klaster Industr Pelabuha n/Kawas an Pelabuha n/Kawas an

  Jal u r In frastru kt u r

  (Ja lan /Ke ret a)

  P WPS 27 dalam Cakupan Provinsi Sul Sel WPS 28 dalam Cakupan Provinsi Sul Sel

DINAS PEKERJAAN UMUM (PU)

  RPIJM RENCANA PROGRAM INVESTASI JANGKA MENENGAH BIDANG CIPTA KARYA KOTA MAKASSAR 2017-2021

  Kawasan strategis dalam WPS 28 Wilayah Sulawesi Selatan sesuai dengan fungsi, tujuan dan kedudukan pengembangan kawasan : (What)

  • Kawasan dalam Wilayah Mamminasata merupakan kawasan yang berkembang pesat secara nasional dan Internasional, sehingga dapat meningkatkan Perekonmian Kawasan, dengan sektor unggulan dalam bidang Industri, Jasa dan Perdagangan yang cakupannya multinasional. (When)
  • Tujuan pengembangan wilayah tahun 2015-2019 adalah untuk mengurangi kesenjangan KBI dan KTI, dimulai dengan pengembangan Kawasan Maminasata, Kawasan Industri yang menjadi Prioritas yang diharapkan mampu untuk meningkatkan perokonomian Kawasan secara keselurahan Sulawesi selatan.

  (Where) • Kawasan Maminasata mencakup Makassar, Gowa, Maros dan Takalar.

  (Who)

  • Pengembangan wilayah Kawasan Strategis dalam kawasan Maminasata dan

  Kawasan Industri dilakukan Oleh Pemerintah Pusat, Provinsi dan Kabupaten sesuai dengan Kewenangannya, dengan melibatkan Investor. (Why)

  • Kedudukan Kawasan Maminasata yang sangat strategis dengan akses

  Pelabuhan dan Bandara yang terus dikembangkan, menjadikan kawasan Maminasata merupakan kawasan yang dapat berkembang sebagai pusat kegiatan Jasa, Industri, Perdagangan, dan Pariwisata yang berdaya saing Internasional. Dengan Sumber Daya Alam yang sangat mendukung dan melimpah, kawasan ini akan menjadi kawasan metropolitan baru (How)

  • Peningkatan Konektivitas antar pusat kegiatan Internal (dalam kawasan) dan

  Eksternal (dengan Kegiatan di luar Sulawesi Selatan, yang mendukung kegiatan Industri, Perdagangan, Jasa dan Pariwisata, mulai aksesibilitas, akomodasi, industri, tenaga kerja, sampai kepada pendistribusiannya. PROVINSI SULAWESI SELATAN KOTA MAKASSAR DINAS PEKERJAAN UMUM (PU)

  III - 9 RPIJM RENCANA PROGRAM INVESTASI JANGKA MENENGAH BIDANG CIPTA KARYA KOTA MAKASSAR 2017-2021

  • Penyedian dan Penyiapan Sarana dan Prasarana wilayah guna menunjang perkembangan penduduk akibat adanya pergerakan tenaga kerja yang besar.

Gambar 3.5 Wilyah Pengembangan Strategis 28 (Propinsi Sulawesi Selatan) WILAYAH PENGEMBANGAN STRAEGIS 28 (WILAYAH PROVINSI SULAWESI SELATAN)

  PROVINSI SULAWESI SELATAN KOTA MAKASSAR DINAS PEKERJAAN UMUM (PU)

  III - 10 RPIJM RENCANA PROGRAM INVESTASI JANGKA MENENGAH BIDANG CIPTA KARYA KOTA MAKASSAR 2017-2021

F. Arahan Rencana Pembangunan Daerah

  Penyusunan RPJMD dilakukan berdasarkan Undang-Undang No. 25 Tahun 2004 tentang Sistem Perencanaan Pembangunan Nasional. Dalam undang- undang tersebut, RPJM Daerah dinyatakan sebagai penjabaran dari visi, misi, dan program Kepala Daerah yang penyusunannya berpedoman pada RPJP Daerah dan memperhatikan RPJM Nasional, memuat arah kebijakan keuangan Daerah, strategi pembangunan Daerah, kebijakan umum, dan program Satuan Kerja Perangkat Daerah, lintas Satuan Kerja Perangkat Daerah, dan program kewilayahan disertai dengan rencana-rencana kerja dalam kerangka regulasi dan kerangka pendanaan yang bersifat indikatif.

  Dalam penyusunan RPI2JM Kota Makassar, tentu perlu mengacu pada rencana pembangunan daerah yang tertuang dalam RPJMD agar pembangunan sektor Cipta Karya dapat terpadu dengan pembangunan bidang lainnya. Dalam arahan RPJMD Kota Makassar Tahun 2014-2019, memuat : PROVINSI SULAWESI SELATAN KOTA MAKASSAR DINAS PEKERJAAN UMUM (PU)

  III - 11 RPIJM RENCANA PROGRAM INVESTASI JANGKA MENENGAH BIDANG CIPTA KARYA KOTA MAKASSAR 2017-2021

  1. RPJMD Kota Makassar Tahun 2013-2018 adalah dokumen perencanaan pembangunan daerah 5 (lima) tahunan yang menjabarkan visi, misi dan program Walikota terpilih hasil Pemilihan Kepala Daerah Tahun 2013.

  2. Penyusunan RPJMD Kota Makassar tahun 2014-2019 berpedoman pada Permendagri No. 54 tahun 2010 tentang Pedoman Pelaksanaan Peraturan Pemerintah Nomor 8 Tahun 2008 tentang Tahapan Tatacara Penyusunan, Pengendalian dan Evaluasi Pelaksanaan Rencana Pembangunan Daerah.

  3. RPJMD Kota Makassar tahun 2014-2019 menjadi acuan bagi seluruh Satuan Kerja Perangkat Daerah (SKPD) dalam menyusun Rencana Strategis (Renstra-SKPD), dan dalam pelaksanaannya akan dijabarkan dalam Rencana Kerja Pembangunan Daerah (RKPD).

  4. RPJMD Kota Makassar Tahun 2014-2019 disusun dengan Mainstreaming Pro-Poor, Pro-Gender, dan Pro-Environment

  5. RPJMD Kota Makassar tahun 2014-2019 merupakan separuh dari pelaksanaan tahap kedua RPJPD (Tahun 2010 s/d Tahun 2014) dan tahap ketiga RPJPD (Tahun 2015 s/d 2020).

  6. Mengacu pada RTRW Kota Makassar Tahun 2012-2032, RTRW Sulawesi Selatan tahun 2009

  • – 2029,

  7. RPJM Nasional tahun 2010-2014, RPJMD Provinsi Sulawesi Selatan Tahun 2013-2018.

  8. Penyusunan RPJMD juga memperhatikan amanat nasional, seperti Standar Pelayanan Minimal (SPM), Millenium Development Goal ’s (MDG’s) dan Inpres Nomor 3 tahun 2010 tentang Pembangunan Berkeadilan, Perpres No.

  15 Thn 2010 tentang Percepatan Penanggulangan Kemiskinan kemudian dijabarkan dalam Perbup No. 38 Thn 2012 tentang SPKD Kota Makassar, Inpres No. 9 Thn 2000 tentang PUG, Permendagri No. 67 Thn 2012 Tentang KLHS dan Permendagri No. 77 Thn 2012 tentang Parameter HAM.

  9. Memberikan acuan bagi seluruh pemangku kepentingan pembangunan Daerah (pemerintah daerah, dunia usaha dan masyarakat) dalam mewujudkan cita-cita pembangunan daerah sesuai dengan visi jangka menengah yang telah disepakati bersama. PROVINSI SULAWESI SELATAN KOTA MAKASSAR DINAS PEKERJAAN UMUM (PU)

  III - 12 RPIJM RENCANA PROGRAM INVESTASI JANGKA MENENGAH BIDANG CIPTA KARYA KOTA MAKASSAR 2017-2021

  10. Memberikan pedoman bagi Satuan Kerja Perangkat Daerah dalam menyusun Rencana Strategis (Renstra) SKPD tahun 2014-2019.

i. Visi Kota Makassar Tahun 2014-2019

  Visi adalah gambaran tentang kondisi Kota Makassar yang akan diwujudkan pada akhir periode 2014-2019. Substansi utama dari visi ini adalah rumusan visi Kapala Daerah dan Wakil Kepala Daerah yang penjelasan visinya dijabarkan secara teknokratis sesuai sistem perencanaan pembangunan daerah. Selain itu, rumusan visi ini juga memperhatikan visi RPJPD Kota Makassar 2005-2025 dan visi RPJMD Provinsi Sulawesi Selatan 2013-2018.

   Visi RPJPD Kota Makassar 2005-2025 adalah “Makassar sebagai Kota Maritim, Niaga, Pendidikan, Budaya dan Jasa yang Berorientasi Global, Berwawasan Lingkungan dan Paling Bersahabat”. Visi RPJMD Provinsi Sulawesi Selatan 2013-2018

  adalah “Sulawesi Selatan sebagai Pilar Utama Pembangunan Nasional dan Simpul

  Jejaring Akselerasi Kesejahteraan pada Tahun 2018”. Terhadap visi RPJPD Kota

  Makassar 2005-2025, perhatian difokuskan pada prioritas kebijakan yang menjadi arahan RPJPD untuk RPJMD periode 2014-2019. Terhadap visi RPJMD Provinsi Sulawesi Selatan 2013-2018, perhatian difokuskan pada prioritas kebijakan yang relevan dengan isu strategis Kota Makassar.

  Berdasarkan analisis terhadap permasalahan pembangunan dan isu strategis daerah Kota Makassar dengan memperhatikan sepenuhnya visi kepala daerah terpilih, maka Visi RPJMD Kota Makassar 2014-2019 adalah:

  

“Makassar Kota Dunia yang Nyaman Untuk Semua pada Tahun 2019”

  Visi RPJMD Kota Makassar 2014-2019 ini memiliki konsistensi dengan visi RPJPD Kota Makassar 2005- 2025, khususnya dengan penekanan visi RPJPD pada “orientasi global”, yang dalam visi RPJMD dirumuskan sebagai “kota dunia”, serta penekanan “berwawasan lingkungan” dan “paling bersahabat” pada visi RPJPD yang pada visi RPJMD dirumuskan sebagai “yang nyaman untuk semua”. Pokok visi “kota maritim, niaga, pendidikan, budaya dan jasa” pada visi RPJPD, dalam visi RPJMD 2013-2018 ditempatkan sebagai bagian dari substansi “kota dunia”. Dihubungkan dengan visi RPJMD Provinsi Sulawesi Selatan 2013-2018, relevansi visi RPJMD Kota Makassar 2014- PROVINSI SULAWESI SELATAN KOTA MAKASSAR DINAS PEKERJAAN UMUM (PU)

  III - 13 RPIJM RENCANA PROGRAM INVESTASI JANGKA MENENGAH BIDANG CIPTA KARYA KOTA MAKASSAR 2017-2021

  2019 terletak pada posisi “Makassar kota dunia yang nyaman untuk semua” yang merupakan bagian penting dari terwujudnya “Sulawesi Selatan sebagai Pilar Utama Pembangunan Nasional dan Simpul Jejaring Akselerasi Kesejahteraan pada Tahun 2018”.

  Pernyataan visi RPJMD Kota Makassar 2014-2019 memiliki tiga pokok visi yang merupakan gambaran kondisi yang ingin dicapai Kota Makassar pada akhir periode 2014-2019. Penjelasan masing-masing pokok visi tersebut, adalah sebagai berikut.

  Kota Dunia, dimaksudkan adalah Kota Makassar yang memiliki keunggulan

  komparatif, kompetitif dan inklusifitas yang berdaya tarik tinggi atau memukau dalam banyak hal. Diantaranya potensi sumberdaya alam dan infrastruktur sosial ekonomi yang menjanjikan terwujudnya kesejahteraan masyarakat dengan standar dunia. Pokok visi ini dapat dikristalkan sebagai terwujudnya “masyarakat sejahtera standar dunia”.

  Nyaman, dimaksudkan adalah terwujudnya proses pembangunan yang semakin

  menyempitkan kesenjangan dan melahirkan kemandirian secara stabil, dalam struktur dan pola ruang kota yang menjamin kenyamanan bagi berkembangnya masyarakat yang mengedepankankan prinsip inklusifitas serta pola hubungan yang setara antara stakeholder dan stakeowner dalam pembangunan. Pokok visi ini dapat dikristalkan sebagai terwujudnya “kota nyaman kelas dunia”.

  Untuk Semua, dimaksudkan adalah proses perencanaan, pelaksanaan dan

  pemanfaatan pembangunan yang dapat dinikmati dan dirasakaan seluruh lapisan masyarakat tanpa diskriminasi berdasarkan jenjang umur, jenis kelamin, status sosial dan kemampuan diri (termasuk kelompok difabel). Pokok visi ini dapat diristalkan sebagai terwujudnya “pelayanan publik kelas dunia bebas korupsi”.

ii. Misi Kota Makassar Tahun 2014-2019

  Misi dalam RPJMD ini dimaksudkan sebagai upaya umum yang akan dilaksanakan untuk mewujudkan visi. Setiap misi akan dijalankan untuk mewujudkan pokok visi yang relevan. Rumusan misi RPJMD Kota Makassar 2014-2019 adalah sebagai berikut.

  (1) Merekonstruksi nasib rakyat menjadi masyarakat sejahtera kelas dunia PROVINSI SULAWESI SELATAN KOTA MAKASSAR DINAS PEKERJAAN UMUM (PU)

  III - 14 RPIJM RENCANA PROGRAM INVESTASI JANGKA MENENGAH BIDANG CIPTA KARYA KOTA MAKASSAR 2017-2021

  Misi ini mencakup berbagai upaya umum dalam hal: (1) pengurangan pengangguran, (2) pemberian jaminan sosial keluarga, (3) pelayanan kesehatan gratis (4) pelayanan pendidikan gratis, (5) penukaran sampah dengan beras, (6) pelatihan keterampilan dan pemberian dana bergulir, (7) pembangunan rumah murah, dan (8) pengembangan kebun kota. Misi ini diarahkan untuk mewujudkan pokok visi “masyarakat sejahtera standar dunia”.

  (2) Merestorasi tata ruang kota menjadi kota nyaman berkelas dunia

  Misi ini mencakup berbagai upaya umum dalam hal: (1) penyelesaian masalah banjir, (2) pembentukan badan pengendali pembangunan kota, (3) pembangunan waterfront city, (4) penataan transportasi publik, (5) pengembangan infrastruktur kota, (6) pengembangan pinggiran kota, (7) pengembangan taman tematik, (8) penataan lorong. Misi ini diarahkan untuk mewujudkan pokok visi “kota nyaman kelas dunia”.

  (3) Mereformasi tata pemerintahan menjadi pelayanan publik kelas dunia bebas korupsi

  Misi ini mencakup upaya umum dalam hal: (1) peningkatan pendapatan asli daerah, (2) peningkatan etos dan kinerja aparat RT/RW, (3) peningkatan pelayanan di kelurahan, (4) pelayanan publik langsung ke rumah, (5) pengembangan pelayanan publik terpadu di kecamatan, (6) modernisasi pelayanan pajak dan distribusi, (7) pengembangan akses internet pada ruang publik, (8) penguatan badan usaha milik daerah. Misi ini diarahkan untuk mewujudkan pokok visi “pelayan publik kelas dunia bebas korupsi.

3.2 RENCANA STRATEGIS INFARSTRUKTUR BIDANG CIPTA KARYA.

  Agar pembangunan kota Makassar memiliki daya dan tepat guna bagi peningkatan kesejahteraan rakyat maupun kualitas lingkungan secara berkelanjutan, maka diperlukan kekuatan kultural, moral dan religiusitas berupa nilai-nilai yang ditumbuh kembangkan bersama. Arah kebijakan perioritas pembangunan Kota Makassar adalah dengan pengembangan rencana strategis yaitu: PROVINSI SULAWESI SELATAN KOTA MAKASSAR DINAS PEKERJAAN UMUM (PU)

  III - 15 RPIJM RENCANA PROGRAM INVESTASI JANGKA MENENGAH BIDANG CIPTA KARYA KOTA MAKASSAR 2017-2021

  A. Rencana Kawasan Permukiman (RKP)

  B. Rencana Induk Penyediaan Air Minum Berdasarkan Permen PU No. 18 Tahun 2007, Rencana Induk

  Pengembangan Sistem Penyediaan Air Minum adalah suatu rencana jangka panjang (15-20 tahun) yang merupakan bagian atau tahap awal dari perencanaan air minum jaringan perpipaan dan bukan jaringan perpipaan berdasarkan proyeksi kebutuhan air minum pada satu periode yang dibagi dalam beberapa tahapan dan memuat komponen utama sistem beserta dimensi- dimensinya. RI-SPAM dapat berupa RI-SPAM dalam satu wilayah administrasi maupun lintas kabupaten/kota/provinsi.

  Penyusunan rencana induk pengembangan SPAM memperhatikan aspek keterpaduan dengan prasarana dan sarana sanitasi sejak dari sumber air hingga unit pelayanan dalam rangka perlindungan dan pelestarian air.

  Di dalam RI-SPAM, hal yang perlu dikutip pada bagian ini untuk dijadikan arahan pengembangan kebijakan dan strategi pengembangan SPAM adalah bagian Rencana Pengembangan SPAM yang terdiri dari:

  a. Kebijakan, Struktur dan Pola Pemanfaatan Ruang Wilayah;

  b. Rencana Sistem Pelayanan;

  c. Rencana Pengembangan SPAM; dan d. Rencana Penurunan Kebocoran Air Minum.

  C. Strategi Sanitasi Kota (SSK) Strategi Sanitasi Kota adalah dokumen rencana strategis berjangka menengah yang disusun untuk percepatan pembangunan sektor sanitasi

  Kabupaten yang berisi potret kondisi sanitasi kota saat ini, rencana strategi dan rencana tindak pembangunan sanitasi jangka menengah. SSK disusun oleh Pokja Sanitasi Kota Makassar didukung fasilitasi dari pemerintah pusat dan pemerintah provinsi. Dalam menyusun SSK, Pokja Sanitasi Kota Makassar berpedoman pada prinsip:

  a. Berdasarkan data aktual (Buku Putih Sanitasi); PROVINSI SULAWESI SELATAN KOTA MAKASSAR DINAS PEKERJAAN UMUM (PU)

  III - 16

  III - 17

  RPIJM RENCANA PROGRAM INVESTASI JANGKA MENENGAH BIDANG CIPTA KARYA KOTA MAKASSAR 2017-2021

  KOTA MAKASSAR PROVINSI SULAWESI SELATAN

  b. Berskala kota dan lintas sektor (air limbah, drainase, persampahan);

  c. Disusun sendiri oleh kota dan untuk kota; dan

d. Menggabungkan pendekatan ‘top down’ dengan ‘bottom up’.

  Berdasarkan Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah Kota Makassar maka Kebijakan Umum Pembangunan Sektor Sanitasi adalah sebagai berikut :

  1) Meningkatnya upaya pengelolaan sampah perkotaan terutama pada pengurangan timbunan sampah (zero waste) sehingga sampah yang harus dikelola semakin sedikit; 2) Meningkatnya sistem pengelolaan dan pelayanan limbah B3 (bahan berbahaya beracun) pada kegiatan-kegiatan tertentu yang dianggap berpotensi menghasilkan limbah B3 seperti rumah sakit, bengkel, laboratorium uji dan lain- lain; 3) Meningkatnya kesadaran masyarakat akan pentingnya memelihara sumberdaya alam dan lingkungan hidup; 4) Pemerintahan yang berorientasi pada Tata Praja Lingkungan yang berwawasan lingkungan (Good Environmental Governance); 5) Meningkatnya kesadaran masyarakat untuk menciptakan lingkungan yang bersih. Sedangkan Prioritas Arah Kebijakan adalah :

  

1. Meningkatkan kesadaran masyarakat akan pentingnya memelihara

Sumber Daya Alam (SDA) dan lingkungan hidup didasarkan pada agenda 21 (nasional dan global) dalam merencanakan dan melaksanakan

pembangunan nasional yang berkelanjutan (sustainable development);

  

2. Mengarusutamakan (mainstreaming) prinsip-prinsip pembangunan

berkelanjutan ke seluruh bidang pembangunan;

3. Meningkatkan koordinasi pengelolaan lingkungan hidup;

  

4. Meningkatkan upaya pengendalian dampak lingkungan akibat kegiatan

pembangunan;

  

5. Meningkatkan kapasitas lembaga pengelola lingkungan hidup, terutama

dalam menangani permasalahan yang bersifat akumulasi, fenomena alam yang bersifat musiman dan bencana;

DINAS PEKERJAAN UMUM (PU)

1. Program Pembangunan Kinerja Pengelolaan Persampahan.

  III - 18

  7. Program Pengembangan Kinerja Pengelolaan Air Bersih.

  1) Meningkatkan keterlibatan warga dalam pengelolaan air limbah domestik dalam bentuk KSM di 80 lokasi dalam program USRI dan KSM / BPS pada program SLBM DAK & IEG AusAid sampai tahun 2017. 2) Meningkatkan cakupan rumah sehat dari 261.958 unit menjadi 295.439 unit sampai tahun 2017 (100%). 3) Meningkatkan cakupan jamban keluarga melalui pembangunan IPAL komunal dari 14 unit menjadi 100 unit pada tahun 2017.

  Sasaran

  Salah satunya adalah rencana pembangunan IPAL Losari dan IPAL Kawasan

  1) Meningkatkan kesadaran dan partisipasi masyarakat dalam pengelolaan air limbah domestik. 2) Meningkatkan akses layanan sanitasi melalui pembangunan sarana dan prasarana pengelolaan air limbah domestic melalui IPAL komunal dan on site.

  8. Program Lingkungan Sehat Perumahan.

  6. Program Pengembangan Lingkungan Sehat.

  RPIJM RENCANA PROGRAM INVESTASI JANGKA MENENGAH BIDANG CIPTA KARYA KOTA MAKASSAR 2017-2021

  5. Program Promosi Kesehatan dan Pemberdayaan Masyarakat.

  4. Program pengawasan dan penertiban kegiatan rakyat yang berpotensi merusak lingkungan.

  3. Program Peningkatan Pengendalian Polusi.

  2. Program Pengendalian Pencemaran dan Perusakan Lingkungan Hidup.

  8. Peningkatan sosialisasi kesehatan lingkungan dan pola hidup sehat; Adapun Program Pembangunan terkait sanitasi adalah :

  

6. Membangun kesadaran masyarakat agar peduli pada isu lingkungan hidup

dan berperan aktif sebagai kontrol-sosial dalam memantau kualitas lingkungan hidup; 7. Ketersediaan lokasi Tempat Pembuangan Akhisr (TPA) sampah.

A. Tujuan, Sasaran, dan Strategi Pengembangan Air Limbah Domestik Tujuan

  KOTA MAKASSAR PROVINSI SULAWESI SELATAN

DINAS PEKERJAAN UMUM (PU)

  RPIJM RENCANA PROGRAM INVESTASI JANGKA MENENGAH BIDANG CIPTA KARYA KOTA MAKASSAR 2017-2021 Strategi

  1) Mengoptimalkan kader lingkungan dengan melibatkan peran serta masyarakat dalam pengelolaan air limbah domestik. 2) Optimalisasi/implementasi program sanitasi dan jaringan air limbah rumah sehat. 3) Implementasi program air limbah terhadap masyakat yang masih BABS. 4) Melibatkan sektor swasta dalam pengelolaan air limbah.

  B. Tujuan, Sasaran, dan Strategi Pengembangan Persampahan Tujuan

  1) Menumbuh kembangkan dan meningkatkan kesadaran masyarakat dalam pengelolaan sampah diwilayah perkotaan. 2) Mengoptimalkan kinerja pelayanan pengelolaan sampah dan meningkatkan cakupan diwilayah perkotaan.

  Sasaran

  1) Meningkatkan keterlibatan masyarakat dan swasta dalam pengelolaan persampahan dalam bentuk kelompok (masyarakat), Pengolahan bank sampah, TPST, Green clean di wilayah perkotaan sampai tahun 2017. 2) Meningkat cakupan pelayanan sampah dari 90% menjadi 95% pada tahun 2017 diwilayah perkotaan.

  Strategi

  1) Mengoptimalkan fungsi pokja dan kader lingkungan dengan melibatkan peran serta masyarakat. 2) Membangun komunikasi kader lingkungan melalui kegiatan sharing dan diskusi. 3) Melibatkan sektor swasta dalam pengelolaan sampah. 4) Penyediaan sarana dan prasarana pengelolaan sampah sesuai dengan kebutuhan. 5) Peningkatan kualitas sumber daya manusia dalam pengelolaan sampah.

  C. Tujuan, Sasaran, dan Strategi Pengembangan Drainase Tujuan PROVINSI SULAWESI SELATAN KOTA MAKASSAR DINAS PEKERJAAN UMUM (PU)

  III - 19 RPIJM RENCANA PROGRAM INVESTASI JANGKA MENENGAH BIDANG CIPTA KARYA KOTA MAKASSAR 2017-2021

  1) Meningkatkan kegiatan yang berbasis masyarakat untuk pembangunan dan pengelolaan drainase permukiman.

  2) Meningkatkan koordinasi perencanaan drainase yang terpadu dengan instansi terkait. 3) Meningkatkan akses drainase pada kelurahan-kelurahan yang tidak / belum mempunyai drainase 4) Mengoptimalkan system drainase primer dan sekunder.

  Sasaran

  1) Meningkatkan jumlah cakupan (kelurahan) dalam penataan drainase melalui program kemitraan. 2) Mengurangi wilayah genangan 3) Mereview dokumen teknik system Drainase 4) Mengoptimalkan Pokja AMPL dalam mengkoordinasi program drainase sebanyak 2 bulan sekali.

  Strategi

  1) Pengoptimalisasi SDM SKPD terkait satu koordinasi dalam perencanaan drainase yang tepat guna. 2) Meningkatkan alokasi pendanaan pembangunan drainase kota dengan melibatkan peran serta instansi terkait 3) Miningkatkan peran serta masyarakat dalam pengelolaan drainase lingkungan

D. Tujuan, Sasaran, dan Strategi Pengelolaan PHBS dan Promosi Higiene Tujuan

  1) Meningkatkan kehidupan masyarakat yang bersih, sehat melalui perubahan perilaku dan pembangunan sarana sanitasi dan air minum 2) Meningkatkan jumlah rumah sehat 3) Meningkatkan kapasitas tenaga SDM yang kompetensi dengan dukungan pemerintah dan perguruan tinggi. 4) Meningkatkan pemahaman pemerintah dan masyarakat untuk mengimplementasikan STBM (Sanitasi Total berbasis Masyarakat) PROVINSI SULAWESI SELATAN KOTA MAKASSAR DINAS PEKERJAAN UMUM (PU)

  III - 20

  III - 21

  RPIJM RENCANA PROGRAM INVESTASI JANGKA MENENGAH BIDANG CIPTA KARYA KOTA MAKASSAR 2017-2021

  KOTA MAKASSAR PROVINSI SULAWESI SELATAN Sasaran

  1) Meningkatkan cakupan ODF dari 11 kelurahan menjadi 143 kelurahan sampai tahun 2017. 2) Mengurangi resiko penyakit yang berbasis lingkungan 3) Meningkatkan kapasitas SDM (Sanitarian) untuk melakukan pemicuan sebagai bagian dari program STBM

  4) Meningkatkan kapasita dari kader lingkungan menjadi kader pemicuan dari 190 kader menjadi 240 kader tahun 2017.

  Strategi 1) Meningkatkan pemicuan di kelurahan yang masih beresiko tinggi.

  2) Mengoptimalkan kader lingkungan di masing-masing kelurahan untuk menjadi kader pemicuan 3) Mengoptimalkan Pokja Sanitasi di Kelurahan dengan memberikan peran dan tugas monitoring kegiatan STBM dan penyusunan program AMPL.

E. Tujuan, Sasaran, dan Strategi Pengelolaan Air Bersih dan Minum Tujuan

  1) Melaksanakan rehabilitasi dan perlindungan sumber air baku milik PDAM 2) Mencari sumber-sumber air baku alternative 3) Melakukan program penurunan kehilangan air 4) Meningkatkan akses layanan air minum melalui penyediaan sarana dan prasarana yang memadai.

  5) Meningkatkan kualitas pelayanan air bersih menjadi air minum 6) Meningkatkan kapasitas kelembagaan dan SDM pengelolaan air bersih

  Sasaran

  1) Konservasi wilayah-wilayah sumber air baku PDAM 2) Meningkatkan kapasitas air baku PDAM pada tahun 2017 3) Meningkatkan cakupan layanan air minum perkotaan dari 54,4% menjadi 95% pada tahun 2017.

  4) Meningkatkan legalitas kelembagaan pengelolaan di tingkat masyarakat pada tahun 2017.

DINAS PEKERJAAN UMUM (PU)

  RPIJM RENCANA PROGRAM INVESTASI JANGKA MENENGAH BIDANG CIPTA KARYA KOTA MAKASSAR 2017-2021

  5) Meningkatkan kapasitas kelembagaan BPSPAMS dari 31% menjadi 100%

  Strategi

  1) Tersusunnya peraturan (Perda) pengelolaan dan pemeliharaan system penyediaan air minum PDAM pada tahun 2017 2) Tersusunnya peraturan (Perda) Pengambilan Air Bawah Tanah 3) Meningkatkan keterlibatan masyarakat baik dalam pembangunan sarana dan prasarana air minum, maupun perbaikan kinerja kelembagaannya melalui kemitraan maupun sumber dana lainnya. 4) Meningkatkan peran serta masyarakat dalam penyediaan air bersih melalui optimalisasi pemanfaatan sumber air yang ada

  3.3 ARAHAN PERATURAN DAERAH TENTANG BANGUNAN GEDUNG

  Arahan peraturan daerah tentang bangunan dan gedung diatur dalam NOMOR

  15 TAHUN 2004 TENTANG TATA BANGUNAN dalam perda ini nantinya tidak hanya mengatur tentang aspek bangunan, tata ruang dan lingkungan saja, namun juga berpotensi menghasilkan PAD baru. Misalnya setiap gedung yang akan dibangun harus sesuai dengan standar bangunan dalam perda. Standar itu akan dikenakan pajak termasuk ketinggian gedung. Hal ini hampir sama dengan mekanisme pengaturan gedung di Jakarta. Lebar dan tinggi gedung dihitung untuk menghasilkan pajak atau retribusi baru.

  3.4 ARAHAN RENCANA TATA BANGUNAN & LINGKUNGAN (RTBL)

  Berdasarkan Permen PU No. 6 Tahun 2007 tentang Pedoman Umum Rencana Tata Bangunan dan Lingkungan, RTBL didefinisikan sebagai panduan rancang bangun suatu lingkungan/kawasan yang dimaksudkan untuk mengendalikan pemanfaatan ruang, penataan bangunan dan lingkungan, serta memuat materi pokok ketentuan program bangunan dan lingkungan, rencana umum dan panduan rancangan, rencana investasi, ketentuan pengendalian rencana, dan pedoman pengendalian pelaksanaan pengembangan lingkungan/kawasan. Materi pokok dalam Rencana Tata Bangunan dan Lingkungan meliputi:

  a. Program Bangunan dan Lingkungan;

  b. Rencana Umum dan Panduan Rancangan; PROVINSI SULAWESI SELATAN KOTA MAKASSAR DINAS PEKERJAAN UMUM (PU)

  III - 22 RPIJM RENCANA PROGRAM INVESTASI JANGKA MENENGAH BIDANG CIPTA KARYA KOTA MAKASSAR 2017-2021

  c. Rencana Investasi;

  d. Ketentuan Pengendalian Rencana; dan e. Pedoman Pengendalian Pelaksanaan.

  RTBL dapat berupa rencana aksi/kegiatan komunitas, rencana penataan lingkungan, atau panduan rancang kota. Muatan RTBL yang perlu dikutip dan diacu dalam RPI2JM yaitu Konsep Dasar Perancangan Tata Bangunan dan Lingkungan yang meliputi:

   Visi Pembangunan;  Konsep Perancangan Struktur Tata Bangunan dan Lingkungan;  Konsep Komponen Perancangan Kawasan; dan  Blok-blok Pengembangan Kawasan dan Program Penanganannya.

3.5 ARAHAN RENCANA PEMBANGUNAN DAN PENGEMBANGAN K A W A S A N PERMUKIMAN (RP2KP)