Evaluasi dan Perbaikan Usability pada Dashboard PT.PLN (PERSERO) APD Jawa Timur Berorientasi Human Centered Design dan Key Performance Indicators

  Vol. 2, No. 5, Mei 2018, hlm. 1991-1999 http://j-ptiik.ub.ac.id

  

Evaluasi dan Perbaikan Usability pada Dashboard PT.PLN (PERSERO)

APD Jawa Timur Berorientasi Human Centered Design dan Key

Performance Indicators

1 2 3 Gayuh Syahqila Ravdania , Ismiarta Aknuranda , Retno Indah Rokhmawati

  Program Studi Sistem Informasi, Fakultas Ilmu Komputer, Universitas Brawijaya 1 3 Email: gsyahqila@gmail.com retnoindahr@ub.ac.id

  

Abstrak

  PT.PLN APD Jatim adalah sebuah organisasi pelaksana dari PT.PLN Distribusi Jatim yang bertugas sebagai pengatur pendistribusian. Hal tersebut membuat PLN APD Jatim memiliki banyak data untuk dikelola sehingga membutuhkan pemantauan sistem yang sesuai, seperti dashboard. Dashboard yang dimiliki untuk saat ini masih kurang dari segi antarmuka dan tidak sesuai dengan kebutuhan pengguna dilihat dari tidak adanya Key Performance Indikator (KPI). Oleh karena itu, penelitian ini membahas mengenai evaluasi dan perbaikan usability pada dashboard PT.PLN (Persero) APD Jatim berorientasi

  

human centered design dan key performance indicators. Pengumpulan informasi seperti identifikasi

  masalah dan konteks penggunaan didapatkan menggunakan metode wawancara dan tinjauan tampilan sistem karena hal tersebut dapat menggali informasi secara lebih detail. Kemudian untuk kerangka perbaikan, penelitian ini menggunakan Human Centered Design (HCD) karena pada setiap tahapan pada penelitian melibatkan pengguna. Prototipe dashboard dievaluasi menggunakan survei usabilitas sistem, diukur dengan System Usability Scale (SUS) dan pertanyaan terbuka. SUS bertujuan untuk menghasilkan nilai usabilitas sistem. Pertanyaan terbuka sebagai hasil pendukung guna melengkapi hasil SUS. SUS cocok digunakan karena dapat diterapkan secara luas untuk mengukur usabilitas menggunakan responden yang minim. Hasil evaluasi menyatakan bahwa desain solusi sudah cukup baik dan dapat memenuhi kebutuhan pengguna sehingga tidak diperlukan adanya perbaikan tersebut.

  

Kata kunci: Human Centered Design (HCD), Usability, System Usability Scale (SUS), Key

Performance Indicator (KPI)

  

Abstract

PT.PLN APD Jatim is an organization of PT.PLN Distribution Jatim who served as a controller of

distribution. This makes PLN APD Jatim has a lot of data to managed, so that need monitoring of the

system such as the dashboard. The current dashboard is still less from interface side and does not

match with needs of the user seen from Key Performance Indicators (KPI). Therefore, this research

discusses about evaluation and usability improvement on dashboard PT.PLN (Persero) APD Jatim

oriented human centered design and key performance indicators. Information gathering such as

problem identification and usage context are obtained using interview method and system viewing for

dig up information in more detail. Then for the framework of improvement, this research using Human

Centered Design (HCD) because at each step of the research involves the user. The dashboard

prototype was evaluated using a system usability survey and measured by System Usability Scale

(SUS). SUS aims to generate the value of system usability. SUS is suitable for use because it can

measure system using the minimal responden and can apply extensively. The evaluation results state

that the solution design is good enough and according to needs of user so that no such repair.

  

Keywords: Human Centered Design (HCD), Usability, System Usability Scale (SUS), Key

Performance Indicator (KPI) Fakultas Ilmu Komputer Universitas Brawijaya

  

1991

  1. PENDAHULUAN

  Niemi, 2016). Paper ini mempelajari mengenai desain dashboard manufaktur yang berfokus pada KPI sebuah perusahaan manufaktur.

  pada aktivitas-aktivitas yang dapat dilakukan oleh pengguna. Dalam perancangan solusi desain, HCD menempatkan pengguna sebagai

  2.3 Human Centered Design (HCD) Human Centered Design (HCD) berfokus

  4. Desain Visual Desain visual digunakan untuk membantu pengguna dalam memahami informasi yang ditampilkan pada dashboard. (Malik, 2005).

  3. Basis data Dalam pengelolaan berbagai jenis data atau informasi pada dashboard perlu adanya teknik dan media tertentu seperti contohnya database.

  Merupakan komponen utama yang mengatur siapa saja pengguna dan hak aksesnya.

  Key Performance Indicators (KPI) Merupakan komponen utama berfungsi sebagai indikator penilaian kinerja untuk pengukuran kinerja. (Parmenter, 2007) 2. Personalisasi

  sehingga pengguna dapat memantau status ketika ada perubahan kinerja (Eckerson, 2006). Adapun empat komponen pengembangan : 1.

  Indicators (KPI) secara sekilas dalam satu layar

  memberikan tampilan antarmuka visual, menyajikan data sesuai Key Performance

  2.2 Dashboard Dashboard merupakan alat yang dapat

  Dashboards on the Basis of a Key Pefomance Indicator Survey (Tokola, Groger, Jarvenpaa, &

  PT. PLN APD Jatim adalah unit pelaksana dari PT.PLN Distribusi Jatim yang bertugas sebagai pengatur pendistribusian. Wilayah kerja PT.PLN APD Jatim dibagi menjadi tiga wilayah yaitu wilayah barat, wilayah tengah dan wilayah timur. Hingga tahun 2012, Area Pengatur Distribusi Jawa Timur melayani 16 area pelayanan dengan jumlah gardu induk 93 buah dan jumlah penyulang 976 yang tersebar di wilayah kerja Distribusi Jawa Timur. Banyak nya wilayah dibawah naungan APD Jatim membuat data yang dikelola pun juga banyak. Oleh karena itu penting adanya sebuah

  Lalu penelitian Designing Manufacturing

  Santosa, 2015). Dalam jurnal tersebut membahas mengenai usulan model pengembangan dashboard berbasis UCD Kemudian pembuatan Dashboard Berbasis Web Sebagai Sarana Evaluasi Diri Berkala Untuk Persiapan Penilaian Akreditasi Berdasarkan Standar Badan Akreditasi Nasional Perguruan Tinggi (Saputro, Anggraeni, dan Muklason, 2012). Paper tersebut menjelaskan mengenai pembuatan dashboard berbasis web berdasarkan kriteria penilaian akreditasi program studi.

  User-Centered Design (Padita, Nugroho, &

  Penelitian sebelumnya seperti penelitian Model Pengembangan Dashboard Berbasis

  2. TINJAUAN PUSTAKA

  Tujuan dari penelitian ini yaitu Mengetahui masalah antarmuka pengguna dashboard PT.PLN APD Jatim dari evaluasi awal mengunakan metode wawancara, mengetahui rancangan perbaikan usability pada dashboard yang sesuai dengan kebutuhan PT.PLN APD Jatim dan yang terakhir mengetahui hasil evaluasi perbaikan usability pada dashboard menggunakan survei usabilitas sistem.

  awal menggunakan metode wawancara, lalu Bagaimanakah rancangan perbaikan usability pada dashboard yang sesuai dengan kebutuhan PT.PLN APD Jatim dan Bagaimana hasil evaluasi perbaikan usability pada dashboard menggunakan survei usabilitas sistem.

  dashboard PT.PLN APD Jatim dari evaluasi

  Berdasarkan latar belakang tersebut maka dapat diambil rumusan masalah diantaraya adalah Apakah masalah antarmuka pengguna

  PT. PLN APD Jatim sendiri saat ini sudah memiliki dashboard yang telah dijalankan semenjak beberapa bulan yang lalu. Dashboard tersebut berfungsi untuk memudahkan jalannya proses bisnis dan menghemat waktu dalam pengelolaan data.Tetapi sistem dashboard yang ada saat ini dapat dikatakan masih kurang terlihat dari konten yang kurang inovasi. Tetapi ketiadaan sebuah Key Performance Indicator (KPI) menjadi salah satu kendala terpenting dalam dashboard.Oleh karena itu perlu dilakukan evaluasi dan perbaikan usability agar pengguna dapat memahami informasi-informasi pada dashboard dan mengambil keputusan dengan baik.

  dashboard yang digunakan sebagai media pengelola data.

2.1 Kajian Pustaka

  fokus utama dengan mempertimbangkan kemampuan teknologi dan sumber daya perusahaan (ISO 9241-210, 2010). Tahapan- tahapan tersebut adalah sebagai berikut:

  Gambar 2. Daftar pertanyaan SUS Gambar 1. Tahapan HCD (ISO 9241-210)

  Pada gambar 2 menjelaskan bahwa daftar Pada gambar 1. menjelaskan tahapan HCD pertanyaan diatas memiliki skala like untuk yaitu sebagai berikut: setiap jawaban yang nantinya dari skala tersebut a.

  Understand and specify the context of use akan diukur dan dianalisis berdasarkan skala Memahami dan menentukan konteks tertentu. penggunaan.

  b.

  Specifying the user requirements 3.

   METODOLOGI

  Mengidentifikasi kebutuhan pengguna dan menentukan persyaratan pengguna sebagai acuan dalam desain..

  c.

  Producing design solutions Merancangan solusi desain dengan tujuan memenuhi user experience yang baik.

  d.

  Evaluating the design Evaluasi rancangan berfokus pada kebutuhan pengguna

2.4 System Usability Scale (SUS)

  System usability Scale adalah sebuah metode survei yang digunakan untuk pengujian

  usability berbagai produk maupun layanan.

  Bersifat memiliki sepuluh macam pertanyaan, mudah diterapkan dapat digunakan secara luas dan mudah dimengerti (Brooke, 1996). SUS terdiri dari sepuluh pertanyaan dengan skala lima poin dari mulai sangat tidak setuju sampai sangat setuju (Bangor, Kortum, and Miller, 2009), seperti gambar 2. Daftar pertanyaan SUS berikut ini:

  Gambar 3. Alur Penelitian

  4. IDENTIFIKASI KONTEKS PENGGUNAAN

  • Mengelola informasi umum
  • Masuk ke dalam sistem
  • Mengelola data rencana operasi
  • Mengelola data gangguan
  • Mengelola data oeprasi dan har
  • Mengelola data beban penyulang
  • Mengelola data scada
  • Mengelola data energi kwh
  • Mengelola history kopel
  • Mengelola work order

  Melihat data operasi dan har (data trip dan gangguan kubikel). Menambahka n data operasi

  Divisi pemelihar aan (HAR) dan relay Mengelola informasi data Operasi dan HAR.

  Tabel 1. Identifikasi Goal dan Task Pengguna Penggu- na Goal Task Ket.

  Khusus untuk pengguna pengunjung hanya dapat melakukan aktifitas mengelola informasi umum. Contoh identifikasi task:

  Informasi ini didapatkan dengan melakukan wawancara kepada staf PT.PLN APD Jatim mengenai aktivitas apa yang dapat dilakukan pengguna dan stakeholder pada system. Untuk tugas yang dilakukan pengguna dapat melakukan:

  4.2 Identifikasi Tugas (task)

  Dengan karakteristik mayoritas laki-laki dengan rentang usia 20-55 tahun, dapat menggunakan komputer dan berlatarbelakang studi teknik.

  Divisi scada 4. Area 5. Admin 6. Pengunjung dashboard

  2. Divisi pemeliharaan dan relay 3.

  Divisi rencana operasi (renop, pengelola gambar, opgi, dispatcher)

  Dalam penelitian ini penulis mengidentifikasi stakeholder dan karakteristik pengguna berdasarkan hasil wawancara dengan staf APD Jatim. Dengan pengelompokan pengguna yang dibedakan berdasarkan jabatan dan aktivitas pengguna pada dashboard, seperti berikut: 1.

  4.1 Identifikasi Stakeholder dan Karakteristik Pengguna

  Rancangan solusi desain yang sudah jadi akan dievaluasi menggunakan survei usabilitas sistem. Pengukuran usabilitas sistem menggunakan System Usability Scale (SUS) dan didukung dengan pertanyaan terbuka. SUS sendiri menjadi pilihan dikarenakan penggunaannya mudah dan dapat digunakan dengan sampel yang kecil.

  Pada gambar 3 menggambarkan mengenai alur penelitian dari awal sampai akhir, seperti yang dijelaskan dibawah ini:

  3.5 Evaluasi Solusi Desain

  berdasarkan persyaratan interaksi . Kemudian membuat rancangan desain berdasarkan kesesuaian interaksi dengan aturan desain. Setelah itu rancangan desain tersebut diimplementasikan dalam bentuk prototipe menggunakan framework bootstrap.

  Usability Guidelines. Guidelines tersebut

  Rancangan solusi desain beracuan pada buku pedoman Research-Based Web Design &

  3.4 Rancangan Solusi Desain

  mengidentifikasi Key Performance Indicators (KPI) dan pemodelan use case.

  dashboard disini adalah dengan

  Menentukan persyaratan pengguna dengan menggunakan metode wawancara kepada salah satu staff PT.PLN APD Jawa Timur selaku pengguna. Penentuan persyaratan pengguna

  3.3 Mengidentifikasi Persyaratan Pengguna

  Identifikasi kegunaan dapat dilakukan dengan mengidentifikasi stakeholder dan kelompok pengguna baik fungsi maupun karakteristik, mengidentifikasi aktivitas- aktivitas yang dapat dilakukan oleh stakeholder dan mengidentifikasi lingkungan sistem. Untuk mengetahui hal tersebut, penelitian ini menggunakan metode wawancara.

  3.2. Mengidentifikasi Konteks Penggunaan

  Ini adalah tahapan awal, dimana pengumpulan informasi dilakukan dengan metode wawancara dan studi literatur. Wawancara digunakan untuk mengetahui gambaran dashboard yang telah ada sebelumnya pada PT.PLN APD Jawa Timur. Dan pengumpulan informasi menggunakan kajian studi literatur mengenai teori dan studi pustaka yang terkait.

  3.1. Mengumpulkan Informasi

  Task Menambahk an, Mengubah dan Menghapus khusus untuk hak akses dan har baru. Mengubah data operasi dan har. Menghapus data operasi dan har “Har Relay” dan “Admin” saja.

  • Diluar hak akses itu hanya dapat melakukan task Melihat.

  Pada tabel 1 adanya goal sebagai tujuan dan task sebagai aktivitas yang dilakukan untuk mencapai goal, sehingga pada tabel tersebut apa yang dapat dilakukan pengguna disesuaikan dengan hirarki goal atau task.

4.3 Identifikasi Lingkungan Sistem

  20KV) Bulan an %

  Data Pengusahaa n APD (Jurnal Dispatcher, Jurnal Bulanan Bagian HAR

  Jumlah PMT incoming trip akibat gangguan penyulang dan jumlah kali gangguan peyulang.

  Pemeli- haraan dan Relay

  Gambar 4. Use case dashboard APD Jatim Penggu na KPI Sumber Data Perio de Satu an

  Penelitian ini dibutuhkan skenario untuk menggambarkan task yang dapat dilakukan oleh pengguna pada sistem. Digunakannya pemodelan use case untuk menjelaskan persyaratan fungsional sesuai dengan task sebelumnya. Tetapi disini hal tersebut tidak menjadi fokus, lebih kepada membantu perancangan desain usulan.

  5.1.2 Identifikasi Skenario

  Pada tabel 3, menjelaskan mengenai KPI dari Pemeliharaan dan Relay yang mana sumber data dan periode seperti pada tabel. KPI ini salah satu yang dibutuhkan.

  Tabel 3. Identifikasi KPI

  KPI digunakan untuk membantu rancangan solusi desain sistem, yang mana KPI sendiri juga masih belum dapat ditemukan pada sistem tersebut. Sehingga perlu adanya identifikasi KPI apa saja yang dibutuhkan oleh pengguna. Melalui wawancara kepada salah satu staf yang mengetahui KPI setiap divisi sehingga dapat diketahui KPI apa saja yang dibutuhkan pada dashboard.

  Indicators (KPI)

  Pada tabel 2 menjelaskan karakteristik sistem, seperti apa yang dibutuhkan oleh sistem dari lingkungan. Karakteristik sistem terdapat perangkat keras meliputi device yang digunakan seperti laptop atau komputer, perangkat lunak terdapat sistem operasi dan browse, dan kelengkapan sistem lain beupa jaringan.

  Kelengkapan sistem lain Menggunakan koneksi seperti jaringan internet, modem atau wifi. menggunakan wifi.

  Perangkat lunak Sistem operasi: windows, windows server, linux dan MacOS Browser: Mozilla firefox, Chrome, Internet explorer, Opera

  Perangkat keras Komputer atau laptop RAM minimal 64 MB, harddisk 10GB, prosesor Dual core.

  Tabel 2. Karakteristik sistem Karakteristik Sistem

  Identifikasi lingkungan sistem menjelaskan mengenai perangkat keras, perangkat lunak, dan kelengkapan lainnya yang dapat digunakan dalam penggunaan dashboard APD Jatim.

5. IDENTIFIKASI PERSYARATAN PENGGUNAAN DAN DESAIN SOLUSI

5.1 Persyaratan Penggunaan

5.1.1 Menentukan Key Perfomance

  Gambar 4. dideskripsikan dengan dua aktor yaitu pengunjung dashboard dan staff PLN yang merupakan generalisasi dari beberapa aktor (Admin, Renop, Dispatcher, Pengelola gambar, Opgi, HAR Relay, Scada dan Area). Kelompok pengguna Divisi Operasi Sistem meliputi aktor Renop, Dispatcher, Pengolah gambar dan Opgi. Kelompok pengguna Divisi Pemeliharaan dan Relay meliputi aktor Har Relay. Scada temasuk ke dalam kelompok pengguna Divisi Scada dan Area masuk ke kelompok pengguna Area.

  5.1.3 Persyaratan Interaksi

  Setelah persyaratan fungsional diketahui

  Gambar 5. Sitemap pengguna har dan relay dengan menggambarkan use case sesuai task.

  Gambar 5 menggambarkan sitemap dari Maka selanjutnya elemen antarmuka dashboard kelompok pengguna divisi Har Relay. Sitemap akan digambarkan dengan persyaratan interaksi. tersebut dimulai dari situs web APD Jatim

  Persyaratan interaksi disesuai dengan use case kemudian melakukan login untuk masuk ke dan task pengguna.

  dashboard . Pada dashboard operasi dan har Tabel 4. Persyaratan interaksi

  dapat mengakses informasi data, halaman home, ataupun work order. Didalam menu

  Pengguna Persyaratan Deskripsi interaksi

  informasi data terdapat data yang diperlukan dan dapat dikelola. Menu work order sendiri

  Pemeli- Memungkinkan Direalisasikan

  digunakan untuk olahpesan antar kelompok

  haraan pengguna untuk dengan adanya dan Relay mengelola menu Informasi

  pengguna.

  informasi data Data dan submenu

  5.2.2 Aturan Desain operasi dan har. Data Operasi dan Har pada halaman

  Menurut buku Research-Based Web home dashboard.

  Design & Usability Guidelines , sebuah

  pedoman disini digunakan untuk memperbaiki Tabel 4 menjelaskan elemen antarmuka desain dan fungsi situs web berbasis informasi. dari pengguna Pemeliharaan dan Har yang mana direalisasikan dengan adanya menu

  5.3 Desain Prototipe

  informasi data dan submenu data operasi dan Membuat desain prototipe pertama, har pada halaman dashboard. berdasarkan persyaratan interaksi dengan aturan desain yang telah dijelaskan sebelumnya.

  5.2 Membuat Desain Solusi

  Dengan menggunakan framework bootstrap,

  prototipe akan berfokus kepada desain antarmuka saja. Penelitian ini desain navigasi digambarkan dengan sitemap. Desain navigasi

  5.2.1 Desain Navigasi

  Tabel 5. Kesesuaian interaksi dan aturan desain

  dilakukan guna mengetahui halaman dan

  Gambar Persyarat Aturan

  perangkat yang saling terkait satu dengan yang

  an Desain

  lain berdasarkan kesesuaian persyaratan

  Interaksi

  interaksi sebelumnya. Sitemap sendiri adalah

  Gambar

  INT_15 GL_1, GL_2, GL_3,

  5.22 GL_4, GL_5, GL_6,

  cara yang digunakan untuk menggambarkan

  GL_7, GL_10, GL_11,

  tampilan grafis atau text dari hirarki situs web

  GL_12, GL_13, GL_14,

  dan memiliki sifat clickable

  GL_15, GL_16, GL_17,

  GL_18, GL_19,GL_20, , seperti gambar 5 GL_21, GL_22, GL_23,

  GL_24, GL_25, GL_26,

  berikut:

  GL_27, GL_28, GL_29, GL_30, GL_31, GL_32, GL_33, GL_34, GL_35, GL_36, GL_37. Tabel 5 menjelaskan kesesuaian interaksi pada tabel 4 dengan aturan desain HHS. Sehingga dapat digunakan untuk acuan dalam desain prototipe menggunakan framework

  bootstrap.

  6.3 Survei

  Penelitian ini menggunakann SUS dalam penilaian usability. System Usability Scale (SUS) sendiri adalah penilaian subyektif tentang usability menggunakan sepuluh item pertanyaan dengan skala like untuk menilai (Brooke, 1996). Pertanyaan untuk survei mengacu kepada pertanyaan SUS seperti pada gambar 2. Kemudian adanya daftar pertanyaan terbuka seperti tabel 9 berikut:

  6.4 Penilaian Usabilitas Sistem dengan SUS

  Tabel 8 menunjukkan lama waktu pengerjaan dari task scenario oleh pengguna yang disini adalah Har Relay dengan waktu pengerjaan seperti pada tabel 8 tersebut. Lama waktu tidak menjadi acuan dalam perhitungan hanya sebagai keterangan dalam survei.

  63 detik 87 detik 93 detik 41 detik

  Melihat data operasi dan har Menambahkan data operasi dan har baru. Mengubah data operasi dan har. Menghapus data operasi dan har

  Har Relay Mengelola informasi data Operasi dan HAR.

  Task scenario Daftar task Lama waktu

  Tabel 8. Lama waktu pengerjaan responden Peng guna

  Survei sistem dilakukan dalam lingkup kantor PLN APD Jatim. Responden melakukan pengisian survei berdasarkan lembar task skenario yang diterima.

  Pada tabel 7 menjelaskan pengguna Har Relay memiliki task scenario mengelola informasi data operasi dan HAR yang mana task scenario tersebut memiliki beberapa daftar task yang akan diujikan.

6. EVALUASI SOLUSI DESAIN

  6.1 Menentukan Responden

  Melihat data operasi dan har Menambahkan data operasi dan har baru. Mengubah data operasi dan har. Menghapus data operasi dan har

  Tabel 7. Daftar task responden pengguna Task scenario Daftar task Har Relay Mengelola informasi data Operasi dan HAR.

  Penelitian ini menentukan task skenario berdasarkan pekerjaan atau aktivitas yang biasa dilakukan oleh responden pada dashboard.

  6.2 Task Scenario

  Pada tabel 6 dengan beracuan pada karakteristik pengguna maka responden diambil di dalam lingkungan PLN APD Jatim yaitu staff pegawai. Responden akan menjawab pertanyaan survei sesuai dengan kelompok pengguna masing-masing, untuk membedakan daftar task yang akan diberikan. Pada kolom divisi, divisi disesuaikan dengan kelompok pengguna.

  Gambar 28 tahun Laki-laki Difa Scada 26 tahun Laki-Laki Reza Area 33 tahun Laki-laki Sanggar Renop 51 tahun Perempuan Rony Opgi 22 tahun Laki-laki Asep Dispatcher 20 tahun Laki-laki Adi Umum 34 tahun Laki-laki Dimas Admin 35 tahun Laki-Laki

  Singgih Pemeliharaan dan Relay 26 tahun Laki-laki Tiyok Pengelola

  Tabel 6. Responden survei Nama Divisi Umur Jenis Kelamin

  Penting untuk menyamakan karakteristik pengguna dengan responden, karena responden perlu memiliki latar belakang yang sama sehingga dapat menilai dengan tepat. Kemudian peran responden sendiri disini yaitu melakukan survei usabilitas sistem dashboard dan menjawab beberapa pertanyaan terbuka.

  Tabel 9. Daftar pertanyaan terbuka No Pertanyaan 1.

2. Menurut anda dari desain yang sudah anda

  4

  Gambar 6. Skala perhitungan SUS

  Hasil dari skor SUS pada tabel 12 sesuai dengan persamaan (1), dijumlahkan keseluruhan dan di kali dengan nilai 2,5 dan menghasilkan total skor 72,5. Total skor inilah yang akan dianalisis menggunakan skala perhitungan SUS, seperti pada gambar 6:

  = 29 x 2,5 = 72,5

  2

  3

  2

  3

  acceptable ranges

  4

  3

  3

  3

  3

  3

  Hasil tersebut kemudian dianalisis menggunakan perkiraan rating. Sesuai dengan perkiraan rating, skor SUS 72,5 untuk

  berarti dapat diterima (acceptable), untuk grade scale berarti bernilai C, dan untuk adjective ratings bernilai Good.

  3

  Tabel 12 menunjukkan hasil pengukuran yang menunjukkan bahwa desain usability dapat diterima dengan nilai C hingga B dan rating Good sampai Excellent. Menanggapi jawaban responden yang menginginkan sedikit perubahan tersebut, dapat dijadikan saran untuk penelitian berikutnya.

  2. Rancangan solusi desain berisikan desain navigasi dan aturan desain. Prototipe

  penyampaian informasi kurang interaktif, penggunaannya masih cenderung membingungkan.

  Key Performance Indikator (KPI),

  Permasalahan yang didapat yaitu data yang ditampilkan terlalu banyak, tidak adanya

  Melihat dari latar belakang dan rumusan masalah dari penelitian maka dapat diambil kesimpulan sebagai berikut: 1.

  7. KESIMPULAN

  Work order , operasi dan har

  Sehingga, untuk responden 1 dapat dikatakan desain usability nya cukup baik dengan tingkat

  1 Tidak ada. Cukup baik, karena ada penambahan data sesuai kebutuhan.

  Tabel 12. Contoh hasil jawaban responden 1 Respon den Yang perlu diperbaiki Yang dapat membantu

  Penilaian skor SUS didukung dengan adanya pernyataan dari responden mengenai sistem seperti yang tertera pada lembar kuisioner berdasakan petanyaan terbuka.

  6.4 Hasil Analisis

  cukup. Walaupun grade scale bernilai C, cukup untuk desain usability dikatakan baik.

  acceptable yang baik dan adjective ratings yang

  2

  1

  coba, bagian mana yang perlu diperbaiki? Menurut anda, pada bagian mana yang paling sesuai dengan kebutuhan anda?

  6 P

  2 4 1 4 1 3 1 4 1 4 2

  1 4 2 4 1 4 1 3 2 3 3

  10

  9 P

  8 P

  7 P

  5 P

  Tabel 10 menampilkan contoh hasil tanggapan tiga responden sesuai perhitungan skala like. Yang kemudian adanya perhitungan jumlah skor per item pertanyaan untuk masing- masing responden. Dengan rumus perhitungan SUS pada persamaan (1):

  4 P

  3 P

  2 P

  1 P

  Tabel 10. Contoh hasil tanggapan responden Responden P

  Tabel 9 menampilkan daftar pertanyaan terbuka untuk mendukung hasil dari SUS. Berisikan pendapat dari responden selama melakukan survei usabilitas. Dan hasil dari taggapan responden adalah seperti contoh tabel 10 dibawah ini:

  3 4 1 5 1 3 2 4 2 3 1

  Total skor SUS = skor SUS x 2,5

  4

  8 P

  1

  4

  2

  4

  10

  9 P

  7 P

  (1) Skor SUS didapatkan dari perhitungan skala liker dan nilai 2,5 sendiri adalah nilai kali yang berasal dari aturan SUS. Sehingga contoh perhitungan dari responden 1 adalah seperti pada tabel 11 berikut:

  6 P

  5 P

  4 P

  3 P

  2 P

  1 P

  Tabel 11. Perhitungan responden 1 dengan SUS P

2 Total skor SUS = 3+3+3+4+3+4+2 +3+2+2

  disesuaikan dengan desain navigasi berupa sitemap sistem dan aturan desain..

  3. Evaluasi solusi desain atau prototipe

  dilakukan dengan survei usabilitas sistem yang berisikan penentuan responden, penentuan task scenario, pelaksanaan survei, penilaian usabilitas sistem berdasarkan survei menggunakan metode

  System Usability Scale dan pertanyaan

  terbuka. Contoh hasil analisis menunjukkan skor SUS sebesar 72,5. Kemudian hasil pertanyaan terbuka menunjukkan tidak perlunya perbaikan desain, karena sistem sudah cukup baik. Berdasarkan itu dinyatakan bahwa tidak ada perubahan atau perbaikan yang perlu dilakukan .

  8. DAFTAR PUSTAKA

  Brooke, J. (1996). SUS - A quick and dirty

  usability scale . United Kingdom: Redhatch Consulting Ltd.

  Eckerson, W. 2006. Deploying Dashboard and

  Scorecards . United States: TDWI Best Practices Report.

  Malik, S. 2005.

  Enterprise Dashboards : Design and Best Practices for IT . Canada:

  John Wiley & Sons, Inc. Parmenter, D. 2007. Developing, Implementing,

  and Using Winning KPIs . New Jersey: John Willey & Sons, Inc.

  International Standards Office, 2010. ISO 9241

  • – 210 Human-centered Design for Interactive Systems .