PELEPASAN HAK ATAS TANAH UNTUK PEMBANGUNAN JALAN TOL TRANS SUMATERA DI KECAMATAN TEGINENENG KABUPATEN PESAWARAN

PELEPASAN HAK ATAS TANAH UNTUK PEMBANGUNAN JALAN TOL TRANS SUMATERA DI KECAMATAN TEGINENENG KABUPATEN PESAWARAN

Oleh

Anggun Tri Mulyani

1212011040

JURNAL ILMIAH

Sebagai Salah Satu Syarat Untuk Mencapai Gelar

SARJANA HUKUM

Pada

Bagian Hukum Administrasi Negara Fakultas Hukum Universitas Lampung FAKULTAS HUKUM UNIVERSITAS LAMPUNG BANDAR LAMPUNG 2016

PELEPASAN HAK ATAS TANAH UNTUK PEMBANGUNAN JALAN TOL TRANS SUMATERA DI KECAMATAN TEGINENENG KABUPATEN PESAWARAN

Anggun Tri Mulyani, Dr. Fx, Sumarja, S.H, M.Hum., Upik Hamidah, S.H, M.H.

Hukum Administrasi Negara, Fakultas Hukum, Universitas Lampung Jalan Turi Raya Gg Tapis Batang Wangi, Bandar Lampung e-mail: Trimulyanianggun@yahoo.com

Abstrak: Berdasarkan Undang-Undang Nomor 2 Tahun 2012 menyatakan bahwa jalan tol merupakan salah satu objek pelepasan hak untuk kepentingan pembangunan. Proses pelepasan hak berdasarkan undang-undang ini dapat dilaksanakan melalui tahapan perencanaan, persiapan, pelaksanaan dan penyerahan hasil. Di Kecamatan Tegineneng sendiri terkena perluasan sepanjang 5.600 Km dengan luas 1.956.800 M 2 . Dalam pelaksanaan kegiatan pelepasan hak di Kecamatan Tegineneng Kabupaten

Pesawaran ini masih kurang efisien terutama dalam hal penilaian ganti kerugian dikarenakan harga yang di tetapkan dianggap tidak sesuai dengan harga pasaran.. Rumusan masalah dalam penelitian ini adalah: a. Bagaimanakah pelepasan hak atas tanah untuk kepentingan umum Jalan Tol Trans Sumatera di Kecamatan Tegineneng? Serta b. Bagaimanakah dampak hukum dari perubahan data fisik dalam hal pelepasan hak untuk kepentingan umum? Pendekatan masalah yang digunakan adalah pendekatan secara normatif dan empiris dan data yang digunakan adalah data primer, data sekunder, dan data tersier. Hasil penelitian menunjukkan bahwa pelepasan hak atas tanah untuk pembangunan

jalan tol trans sumatera Kecamatan Tegineneng ini melewati 6 desa dengan luas 1.956.800 m 2 dan panjang 5.600 km. Mekanisme pelepasan hak atas tanah ini didahului dengan Persetujuan Penetapan

Lokasi Pembangunan Jalan Tol Trans Sumatera Ruas Tegineneng oleh Gubernur melalui Surat Keputusan No G/214/III.09/HK/2015, kemudian keluar Surat Keputusan Kepala Kantor Pertanahan No 68/Kep-18.300/V/2015 prihal penugasan Kepala Kantor Pertanahan Kabupten Pesawaran Sebagai Ketua Pelaksana Pengadaan Tanah. Tahap- tahap proses pelepasan hak ini melalui 8 tahapan yaitu: sosialisasi, pematokan, pengukuran, pengumuman hasil ukur, musyawarah harga, pembayaran ganti kerugian, pelepasan hak, dan sertifikasi. Mengenai pemberian ganti kerugian ini dasarkan pada nilai jual tertinggi pasar dengan harga tanah 400 rb per meter, dan bangunan 1 juta per meter, usaha diberi ganti kerugian 125 juta dan biaya pindah 7 juta rupiah. Terhadap dampak hukum di Kecamatan Tegineneng ini hanya terjadi perubahan data yuridis dimana status hak menjadi milik Negara, pengurusan perubahan data yuridis ini dilakukan oleh Kantor Pertanahan Kabupaten Pesawaran, dan mengenai sisa bidang tanah dari 6 desa yang terkena perluasan untuk pembangunan jalan tol ini tidak terdapat sisa bidang tanah, semua diberi ganti kerugian oleh Negara.

Kata Kunci : Pelepasan Hak Atas Tanah, Kepentingan Umum, Pembangunan Jalan Tol Trans Sumatera

4 (toezichtthoundendaad). Melalui hak menguasai dari

PENDAHULUAN

negara inilah maka negara selaku badan penguasa akan dapat senantiasa mengendalikan atau mengarahkan

1.1. Latar Belakang

pengelolaan fungsi bumi, air dan ruang akasa serta kekayaan alam yang terkandung didalamnya sesuai

dengan peraturan dan kebijakan yang ada, yaitu dalam Tanah dalam kehidupan manusia mempunyai arti yang

lingkup penguasaan secara yuridis yang beraspek sangat penting karena sebagian besar dari

publik. 5

kehidupannya bergantung pada tanah, dalam suasana

pembangunan sekarang ini kebutuhan akan tanah Ruang lingkup agraria, tanah merupakan bagian dari semakin meningkat. Tanah pada dasarnya memiliki 2

bumi, yang disebut permukaan bumi. Tanah yang arti yang sangat penting dalam kehidupan manusia,

dimaksud disini bukan mengatur tanah dalam segala yaitu sebagai social aset dan capital aset. Tanah

aspeknya, melainkan hanya mengatur salah satu sebagai social aset adalah sebagai sarana pengikat

aspeknya, yaitu tanah dalam pengertian yuridis yang kesatuan di kalangan lingukan sosial untuk kehidupan

disebut hak. Hak dasar dari setiap orang adalah dan hidup, sedangan capital aset adalah sebagai modal

kepemilikan atas tanah. Jaminan mengenai tanah ini dalam pembangunan dan telah tumbuh sebagai benda

dipertegas dengan diterbitkannya Undang-Undang ekonomi yang sangat penting sekaligus sebagai bahan

1 Nomor 11 Tahun 2005, tentang Pengesahan perniagaan

International Convenant on Economic, Social and pembangunan terutama pembangunan di bidang

dan objek

spekulasi. Kegiatan

Cultural Rights (Konvonen Internasional tentang Hak- materiil baik di kota maupun di desa banyak sekali

Hak Ekonomi, Sosial dan Budaya). 6 Hierarki hak-hak memerlukan tanah sebagai tempat penampungan

penguasaan atas tanah dalam Hukum Tanah Nasional, kegiatan pembangunan. Antara lain: pembangunan

adalah:

jalan, waduk, rumah sakit, pelabuhan, bandar udara, stasiun kereta api, tempat peribadatan, pendidikan atau

a. Hak bangsa Indonesia atas tanah; sekolah dan lain sebagainya. Secara formal,

b. Hak menguasai dari negara atas tanah; kewenangan pemerintah untuk mengatur bidang

c. Hak ulayat masyarakat hukum adat; dan pertanahan tumbuh dan berakar dari Pasal 33 ayat (3)

d. Hak perseorangan atau tanah, meliputi: UUD 1945 yang berbunyi bahwa: “bumi, air dan

a) Hak-hak atas tanah

kekayaan alam yang terkandung didalamnya dikuasai

b) Wakaf tanah hak milik oleh Negara untuk pergunakan bagi sebesar-besar

atas tanah (hak kemakmuran rakyat”. Kemudian dituntaskan secara 7 tanggungan).

c) Hak

jaminan

kokoh didalam Undang-undang Nomor 5 Tahun 1960 tentang Peraturan Dasar Pokok-Pokok Agraria

UUPA meletakkan dasar atau asas dalam ketentuan (UUPA). 2 Pasal 6 yang menyatakan bahwa: “semua hak atas

tanah mempunyai fungsi sosial”. Artinya, semua hak Berdasarkan Pasal 2 UUPA dan penjelasannya

atas tanah apapun pada seseorang tidak boleh semata- tersebut, menurut konsep UUPA, pengertian

mata digunakan untuk kepentingan pribadinya, tetapi “dikuasai” oleh Negara bukan berarti “dimiliki”,

penggunaannya harus juga memberikan manfaat bagi melainkan hak yang memberi wewenang kepada

kepentingan dirinya, masyarakat dan negara, namun Negara untuk menguasai hal-hal yang dimaksud dalam

hal ini tidak berarti bahwa kepentingan perseorangan pasal tersebut. 3 Konsep hak menguasai Negara di

akan terdesak oleh kepentingan umum (masyarakat). dalam pertimbangan hukum putusan Mahkamah

dan kepentingan Konstitusi perkara Undang-Undang Migas, Undang-

Kepentingan

masyarakat

perseorangan harus saling mengimbangi, hingga dapat Undang Ketenagalistrikan, dan Undang-Undang

tercapai ketertiban dan kesejahteraan seluruh rakyat. S umber Daya Alam dinyatakan bahwa “Hak

Dijelaskan pula pada Pasal 18 yang menyatakan bahwa menguasai negara/HMN” bukan dalam makna Negara

“untuk kepentingan umum, termasuk kepentingan memiliki, tetapi dalam pengertian bahwa Negara

bangsa dan negara serta kepentingan bersama dari berhak merumuskan kebijakan (bleid), melakukan

rakyat, hak-hak atas tanah dicabut dengan memberi pengaturan (bestuurdaad), melakukan pengelolaan

(beheerdaad), dan

melakukan

pengawasan

4 Fx Sumarja , Politik Hukum Larangan Kepemilikan Tanah Hak Milik Oleh Orang Asing Untuk mel Melindungi Hak-

Hak Atas Tanah Warga Negara Indonesia, Disertasi, s2015, hlm. 202

5 Muhammad Bakri, Hak Menguasai Tanah Oleh Negara

1 Achmad Rubaie , Hukum Pengadaan Tanah untuk (Prdigma Baru Untuk Reformasi Agraria), Yogyakarta: Kepentingan Umum , Bayumedia, Malang, 2007, hlm 1

Citra Media, 2007, hlm. 5

2 Muhammad Yamin, Abdul Rahim Lubis, Hukum 6 Maria S.W. Sumardjono, Tanah Dalam Perespektif Hak Pendaftaran Tanah , Mandar Maju, Cetakan I, 2008, hlm 19

Ekonomi, sosial dan Budaya, Hukum Kompas, Jakarta, 3 Budi Harsono, Hukum Agraria Indonesia Sejarah

2008, hlm 7

Pembentukan Undang-Undang Pokok Agraria, Isi dan 7 Santoso Urip, Hukum Agraria Kajian Komperhensif, Pelaksanaannya, Jakarta: Djambatan, hlm. 234

Jakarta : Kencana, 2012, hlm. 11 Jakarta : Kencana, 2012, hlm. 11

para warga sepakat bersama kepala desa untuk Tanah merupakan salah satu sarana yang amat penting

bermusyawarah kembali dengan tim penilai mengenai untuk melaksanakan proyek-proyek pembangunan, dan

besaran ganti kerugian yang layak bagi para warga masalah pengadaan tanah untuk kebutuhan tersebut

yang terkena pembebasan lahan untuk kepentingan tidaklah mudah untuk dipecahkan karena dengan

umum ini beserta hal-hal lain seperti penjelasan yang semakin meningkatnya pembangunan, kebutuhan akan

lebih akurat mengenai penilaian ganti kerugian. tanah semakin meningkat pula sedangkan persediaan

tanah sangat terbatas, ada beberapa faktor yang harus Selanjutnya, pada Tanggal 11 November 2015 dipertimbangkan dalam pengadaan tanah untuk

diadakan musyawarah kembali atas permintaan kebutuhan proyek-proyek pembangunan, adalah:

masyarakat antara masyarakat kepala desa dan tim

a. Pengadaan tanah untuk proyek-proyek penila, dalam musyawarah ini tim penilai berdiskusi pembangunan harus memenuhi syarat tata

mengenai hal-hal yang tidak diketahui oleh masyarakat ruang dan tata guna tanah

dan akhirnya mencapai kata sepakat dengan besaran

b. Pembangunan

ganti kerugian berdasarkan nilai jual pasar tertinggi di mengakibatkan kerusakan atau pencemaran

Kecamatan Tegineneng dan bentuk ganti kerugiannya terhadap kelestarian alam dan lingkungan.

yaitu berupa uang tunai, pencairan dana ganti kerugian

c. Penggunaan

ini diberikaan pada Tanggal 22 Desember 2015 untuk mengakibatkan kerugian masyarakat dan

9 Desa Bumi Agung dengan harga untuk tanah sendiri kepentingan pembangunan . dihargai sebesar 400 ribu per meter, bagi masyarakat

yang memliki bangunan diatas tanah yang terkena Proses Pengadaan tanah untuk kepentingan umum

pelepasan untuk jalan tol bangunannya dihargai berdasarkan UU Nomor. 2 Tahun 2012 Pasal 13

sebesar 1 juta per meter, untuk masyarakat yang diselenggarakan melalui tahapan: Perencanaan,

memliki usaha sebelumnya diberi penggantian usaha Persiapan, Pelaksanaan, dan Penyerahan hasil dan

tersebut sebesar 125 juta, sedangkan biaya pindah bagi dibantu oleh panitia pengadaan tanah. Di kecamatan

masyarakat yang terkena perluasan jalan tol ini di beri Tegineneng sendiri dikenakan perluasan untuk

uang pindah sebesar 7 juta rupiah. pembangunan Jalan Tol Trans Sumatera ini seluas 30

km sampai dengan Bandar Jaya. Pelaksanaan jalan tol Berdasarkan uraian tersebut diatas, maka peneliti trans sumatera ini dibagi dalam 8 tahapan yaitu,

tertarik untuk meneliti lebih jauh mengenai Pelepasan sosialisasi pembangunan untuk kepentingan umum,

Hak Atas Tanah Dalam Pembangunan Untuk pengukuran, pematokan, pengumuman hasil ukur,

Kepentingan Umum tersebut, dalam bentuk analisis musyawarah ganti kerugian, pembayaran ganti

yang peneliti tuangkan dalam bentuk skripsi dengan kerugian, pelepasan hak, dan sertifikasi. Namum,

judul: Pelepasan Hak Atas Tanah Untuk

dalam pelaksanaannya banyak menimbulkan konflik

Pembangunan Jalan Tol Trans Sumatera Di

dan hambatan di berbagai bidang, salah satunya adalah

Kecamatan Tegineneng Kabupaten Pesawaran

masalah mengenai biaya ganti kerugian. Masalah ganti

kerugian sangat penting dan sensitif karena

1.2. Rumusan Masalah

didalamnya terdapat dua

kepentingan

yaitu

kepentingan pemerintah dan kepentingan masyarakat Berdasarkan uraian yang telah dikemukakan diatas sehingga diperlukan suatu pendekatan yang dapat

dalam latar belakang, maka permasalahan yang akan dimengerti dan diterima oleh kedua belah pihak.

diteliti dalam penelitian ini adalah :

a. Bagaimanakah pelepasan hak atas tanah untuk Pemberian ganti kerugian di Kecamatan Tegineneng

kepentingan umum Jalan Tol Trans Sumatera di ini melakukan 2 kali musyawarah, yang dilakukan oleh

Kecamatan Tegineneng ? masyarakat setempat dengan Panitia Pelepasan Hak

b. Bagaimanakah dampak hukum dari perubahan Atas Tanah untuk kepentingan umum yaitu tim

data fisik dalam hal pelepasan hak untuk apprasial , musyawarah ganti kerugian ini dilaksanakan

kepentingan umum ?

di balai Kecamatan Tegineneng kelurahan Bumi

Agung Masgar. Musyawarah penetapan ganti kerugian

yang pertama ini tidak memiliki titik terang karena

METODE PENELITIAN

warga masih banyak yang tidak sepakat dengan harga

yang diberikan oleh panitia penilai, ketidaksepakatan

1.1. Pendekatan Masalah

ini dipicu karena warga memprotes besaran ganti kerugian yang tidak sesuai dengan harga pasaran

Pendekatan masalah dalam penelitian ini akan dilakukan secara normatif dan empiris.

2.1.1. Pendekatan secara Normatif

Sudargo Gautama, Tafsiran Undang-Undang Pokok

Pendekatan secara normatif merupakan

Agraria, Bandung : Alumni, 1984, hlm. 11 9 I Wayan Suandra, Hukum Pertanahan Indonesia, Jakarta :

pendekatan hukum yang dilakukan dengan

Rineka Cipta, hlm. 11

cara meneliti bahan pustaka atau data cara meneliti bahan pustaka atau data

Pembangunan Untuk untuk mempelajari peraturan perundang-

Tanah

Bagi

Kepentingan Umum yang telah dirubah undangan yang berlaku, asas-asas hukum,

beberapakali menjadi Peraturan Presiden teori-teori hukum, dan kaidah hukum lainnya

Nomor 30 Tahun 2015 Tentang Perubahan yang berhubungan dengan skripsi ini.

Ketiga Peraturan Presiden Nomor 71

2.1.2. Pendekatan secara Empiris Tahun 2012 Tentang Penyelenggaraan Pendekatan secara empiris merupakan suatu

Pengadaan Tanah Bagi Pembangunan pendekatan yang dilakukan di lapangan

Untuk Kepentingan Umum, Peraturan dengan mengumpulkan informasi-informasi

Kepala Badan Pertanahan Nasional dengan cara observasi atau wawancara dengan

Republik Indonesia Nomor 5 Tahun 2012 informan dan responden yang berhubungan

Tentang Petunjuk Teknis Pelaksanaan dengan permasalahan yang akan dibahas

Pengadaan Tanah, Peraturan Presiden dalam penelitian ini.

Republik Indonesia Nomor 100 Tahun 2014 Tentang Percepatan Pembangunan

2.2. Sumber Data

Jalan Tol Di Sumatera.

b. Bahan hukum sekunder, yaitu bahan-bahan Di dalam penelitian ini peneliti menggunakan dua jenis

yang bersumber dari literatur –literatur sumber data yaitu:

dalam hukum agraria atau hukum

2.2.1. Data primer

pertanahan.

Data primer adalah data yang relevan dengan

c. Bahan hukum tersier, yaitu bahan hukum pemecahan masalah atau pembahasan yang

penunjang yang bersumber dari kamus didapat dari sumber utama yang berkaitan

hukum, Kamus Besar Bahasa Indonesia, dengan masalah yang diteliti dan dikumpulkan

Majalah, Surat Kabar, dan Jurnal langsung dari obyek penelitian.

Penelitian Hukum serta bagan lainnya Teknik pengumpulan data primer yang

yang bersumber dari internet. digunakan adalah yang diperoleh langsung

dari sumber pertama, yaitu data yang diperoleh

2.3. Pengumpulan dan Pengolahan Data

dari hasil penelitian di lapangan secara

langsung pada objek penelitian yang dilakukan

2.3.1. Pengumpulan Data

dengan cara observasi dan wawancara yang dilakukan di Kantor Badan Pertanahan

Pengumpulan data dilakukan dengan cara sebagai Kabupaten

Kecamatan Tegineneng, serta masyarakat yang

a. Studi lapangan

terlibat langsung dalam penguasaan tanah. Dilakukan untuk memperoleh data primer dengan menggunakan metode wawancara

secara langsung terhadap responden yang telah

2.2.2. Data sekunder ditentukan dengan mengajukan pertanyaan Data sekunder adalah data yang diperoleh

beberapa pertanyaan, wawancara tersebut melalui kepustakaan dengan menelaah buku-

dilalkukan dengan Kepala Badan Pertanahan buku literature, undang-undang, brosur atau

Kabupaten Pesawaran, Tim Penilai pengadaan tulisan yang ada kaitannya dengan masalah

tanah Kabupaten Pesawaran, Kepala Camat yang akan diteliti. Pengumpulan data sekunder

Kecamatan Tegineneng, dan warga yang dilakukan dengan cara mengadakan studi

terlibat dalam penguasaan tanah. kepustakaan. Studi kepustakaan dengan

b. Studi kepustakaan

maksud untuk memperoleh arah pemikiran dan Dilakukan untuk memperoleh data sekunder tujuan penelitian yang dilakukan dengan cara

dengan membaca, mencatat, mengutip, dan membaca, mempelajari, mengutip, dan

menelaah sumber-sumber seperti undang- menelaah litelatur-litelatur yang menunjang

undang yang relevan dengan masalah peraturan perundang-undangan serta bahan-

penelitian ini, buku literatur terkait skripsi, bahan bacaan lainnya yang mempunyai

serta tulisan lainnya yang masih relevan hubungan dengan permasalahan yang akan

terhadap penelitian ini.

dibahas. Sumber dari data primer dan

sekunder adalah:

2.3.2. Pengolahan Data

a. Bahan hukum primer, yaitu bahan-bahan yang bersumber dari Undang-Undang No.

Pengolahan data yang diperoleh digunakan untuk

5 Tahun 1960 tentang Peraturan Dasar menganilisis permasalahan yang diteliti. Pengolahan Pokok-Pokok Agraria, Undang-Undang

data dalam penulisan skripsi ini dilakukan dengan cara No. 2 Tahun 2012 tentang Pengadaan

Tanah Untuk Kepentingan Umum,

yaitu melakukan Peraturan Presiden No. 71 Tahun 2012

a. Pemeriksaan

data,

pemeriksaan data yang terkumpul apakah data tentang

Penyelenggaraan

Pengadaan Pengadaan

a. Utara : berbatasan dengan Kecamatan benar dan sesuai dengan permasalahan.

Kalirejo, Kecamatan Bangunrejo, Kecamatan

b. Klasifikasi data, yaitu dilakukan dengan cara Bumi Ratu Nuban, Kecamatan Trimurjo mengelompokkan data sesuai dengan bidang

Kabupaten Lampung Tengah; pokok bahasan agar memudahkan dalam

b. Selatan : berbatasan dengan Teluk Lampung menganalisis.

Kecamatan Kelumbayan dan Kecamatan

c. Penyusunan data, yaitu dilakukan dengan cara Cukuh Balak Kabupaten Tanggamus; menyusun dan menempatkan data pada tiap-

c. Timur : berbatasan dengan Kecamatan Natar tiap pokok bahasan dengan susunan yang

Kabupaten Lampung Selatan, Kecamatan sistematis sehingga memudahkan dalam

Kemiling dan Kecamatan Teluk Betung Barat pembahasannya.

Kota Bandar Lampung;

d. Barat : berbatasan dengan Kecamatan Adiluwih,

Sukoharjo, Gadingrejo, dan

2.4. Analisis Data

Pardasuka, Kabupaten Pringsewu.

Proses analisis data adalah usaha untuk menjawab atas Kabupaten Pesawaran telah mengalami perubahan pertanyaan prihal rumusan dan hal-hal yang diperoleh

akibat adanya pemekaran dengan ketambahan 4 dari suatu penelitian pendahuluan. Dalam proses

kecamatan sehingga total menjadi 11 kecamatan yaitu: analisis yang digunakan adalah analisis kuantitatif

a. Gedong Tataan

yakni rangkaian data yang telah disusun secara

b. Kedondong

sistematik menurut klasifikasinya dengan memberi arti

c. Negeri Katon

terhadap data tersebut menurut kenyataan yang

d. Padang Cermin

diperoleh dilapangan dan disusun dalam uraian

e. Punduh Pidada

kalimat-kalimat sehingga menjadi benar-benar

f. Tegineneng

merupakan jawaban dari permasalahan yang ada.

g. Way Lima

Kemudian disusun suatu kesimpulan atas dasar

h. Way Khilau

jawaban tersebut dan selanjutnya disusun saran-saran

i. Marga Punduh

untuk perbaikan atas permasalahan yang dihadapi.

j. Teluk Pandan

10 k. Way Ratai

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

3.1.2. Kecamatan Tegineneng

3.1. Gambaran Umum Tempat Penelitian

Tegineneng adalah sebuah kecamatan di Kabupaten Pesawaran, Lampung, Indonesia. Kecamatan ini

3.1.1. Sejarah dan Keadaan Geografis Kabupaten

tadinya merupakan kecamatan dari Kabupaten

Pesawaran

Lampung Selatan. Kecamatan ini juga dilalui oleh

11 Jalan Raya Lintas Sumatera. Desa yang terkena Kabupaten Pesawaran adalah salah satu kabupaten di

perluasan Jalan Tol Trans Sumatera ini ada 6 yaitu : Provinsi Lampung, Indonesia. Kabupaten ini

a. Desa Batanghari Ogan

b. Desa Gunung Sugih Baru berdasarkan Undang-Undang Nomor 33 Tahun 2007

diresmikan pada tanggal 2 November 2007

c. Desa Bumi Agung

tentang Pembentukan Kabupaten Pesawaran, semula

d. Desa Kota Agung

kabupaten ini merupakan bagian dari Kabupaten

e. Desa Negara Ratu Wates Lampung Selatan, daerah ini kaya akan sumberdaya

f. Desa Rejo Agung

alam pertanian, perkebunan dan kehutanan secara

6 Desa tersebut yang terkena perluasan Jalan Tol Trans umum memiliki iklim hujan tropis sebagaimana iklim

Sumatera ini memeiliki panjang yaitu 5,600 Km dan Provinsi Lampung pada umumnya, curah hujan per 2 Luas 1.956.800 m , dengan jumlah keluarga (KK)

tahun berkisar antara 2.264 mm sampai dengan yang terkena pelepasan hak untuk Desa Gunung Sugih 2.868 mm dan hari hujan antara 90 sampai dengan 176

Baru sekitar 30 KK, Desa Bumi agung 17 KK, Desa hari/tahun. Arus angin di Kabupaten Pesawaran

Kota Agung sebanyak 12 KK, Desa Negara Ratu bertiup dari Samudra Indonesia dengan kecepatan rata-

Wates 27 KK, Desa Rejo Agung 176 KK, dan Desa rata

70 km/hari atau 5,83 km/jam, sedangkan Batanghari Ogan sebanyak 136 KK, dimana dari temperatur udara berkisar antara 26 °C sampai dengan

semua desa ini terdapat 4 bidang tanah tanah instansi

29 °C dan suhu rata-ratanya adalah 28 °C. pemerintah yaitu di Desa Batanghari Ogan terdapat 2 Berdasarkan Undang-undang Nomor 33 tahun 2007

Sekolah Menengah Kejuruan dan 1 Sekolah Dasar, dan tentang pembentukan Kabupaten Pesawaran di

Desa Gunung Sugih Baru terdapat 1 tanah Provinsi Lampung, maka wilayah administrasi

pemakaman. Untuk status tanah secara keseuruhan dari Kabupaten Pesawaran mempunyai batas-batas sebagai berikut:

Wikipedia Kabupaten Pesawaran 11 Wikipedia Kecamatan Tegineneng

6 desa tersebut mayoritas hak milik dengan alat bukti

3.2. Pelepasan

Hak

Untuk Kepentingan

diantaranya ada yang bersertifikat, ada yang

Pembangunan Jalan Tol Trans Sumatera

berdasarkan surat hibah, dan yang paling banyak

Bakauheni

– Terbanggi Besar

merupakan akta jual beli.

3.2.1. Pembentukan Panitia Pelepasan Hak Atas

3.1.3. Pembangunan Jalan Tol Trans Sumatera Tanah Untuk Pembangunan Jalan Tol (Bakauheni – Terbanggi Besar) Ruas

Bakauheni – Terbanggi Besar Tegineneng

Pengadaan Tanah untuk Pembangunan Jalan Tol Trans Jalan Tol Trans Sumatera adalah sebuah jalan tol

Sumatera dimulai sejak tanggal 21 April 2015, yaitu sepanjang 2.818 km menghubungkan Lampung dengan

sejak disetujuinya penetapan lokasi berdasarkan Surat Aceh di Pulau Sumatera. Jalan Tol ini di mulai pada

Lampung Nomor tahun 2012 yang diperkirakan akan menelan dana

Keputusan

Gubernur

G/214/III.09/HK/2015 tentang Penetapan Lokasi sebesar Rp. 150 Triliun, pada 20 Februari 2012

Pembangunan Jalan Tol Bakauheni-Terbanggi Besar II Menteri Badan Usaha Milik Negara mengadakan

(Ruas Tegineneng STA 104 + 700 Sampai Dengan 110 pertemuan dengan para Gubernur di Griya Agung,

+ 300 km) tertanggal 21 April 2015. Dilanjutkan Palembang Sumatera Selatan. Dalam pertemuan

dengan penunjukkan penugasan kepada Kepala Kantor tersebut

Badan Pertanahan Kabupaten Pesawaran sebagai pembangunan jalan tol di Sumatera, pertemuan ini juga

ketua pelaksana Pengadaan Tanah Pada Tanggal 21 dihadiri oleh Deputi Kementrian BUMN bidang

Mei 2015 dengan Surat Keputusan Kepala Kantor Infrastruktur, Direktur Utama PT Jasa Marga, dan

Wilayah Badan Pertanahan Nasional Provinsi Direktur Pengembangan Usaha Jasa Marga.

Lampung Nomor 68/Kep-18.300/V/2015 tentang Penugasan Kepala Kantor Pertanahan Kabupaten

Jalan Tol Bakauheni – Terbanggi Besar sepanjang Pesawaran Sebagai Ketua Pelaksana Pengadaan Tanah. 140,41 km yang sedang dalam tahap pembangunan dan

Kepala Kantor Pertanahan Kabupaten Pesawaran rutenya dimulai dari Pelabuhan Bakauheni (Lampung

sebagai ketua pelaksana pengadaan tanah bertugas Selatan) hingga Terbanggi Besar (Lampung Tengah).

melaksanakan tahapan pengadaan tanah dan Peresmian pembangunan Jalan Tol ini dilakukan pada

memebentuk Tim Satuan Tugas A dan Tim Satuan tanggal 30 April 2015 oleh Presiden Jokowi.

Tugas B.

Pembanguan jalan tol ini dilakukan oleh konsorsium

BUMN, yakni PT Hutama Karya (Persero) sebagai Tim Satuan Tugas A dan Tim Satuan Tugas B Badan Usaha Jalan Tol (BUJT) dan pimpinan proyek,

dibentuk oleh Kepala Kantor Pertanahan berdasarkan kemudian PT Pembangunan Perumahan (PP), PT

Surat Keputusan Kepala Kantor Pertanahan Kabupaten Waskita Karya, PT Wijaya Karya, serta PT Adhi

Pesawaran Nomor 002/Kep-300/V/2015 tentang Karya melalui skema penugasan, pembangunan jalan

Satuan Tugas Pelaksana Pengadaan Tanah Untuk tol ini direncanakan akan selesai sebelum Asian

Pembangunan Jalan Tol Bakauheni – Terbanggi Besar Games 2018. Pembangunan jalan tol sepanjang 140

II (Ruas Tegineneng STA 104 + 700 Sampai Dengan km dengan luas 120 m akan membebaskan lahan

110 + 300 km) tertanggal 05 Juni 2015. Selanjutnya, warga seluas 2.100 ha, pembangunan jalan tol ini

sesuai dengan Keputusan Kepala Kantor wilayah melintasi 3 Kabupaten, 18 Kecamatan, serta 70 Desa,

Badan Pertanahan Nasional Provinsi Lampung Nomor yakni Kabupaten Lampung Selatan 13 Kecamatan dan

68/Kep-18.300/V/2015 untuk membantu kinerja badan

30 Desa, Kabupaten Pesawaran 1 Kecamatan dan 6 pertanahan maka diperlukan satuan tugas pendukung Desa, Kabupaten Lampung Tengah 4 Kecamatan dan

guna membantu dalam proses pengadaan tanah untuk

14 Desa. 13 Untuk Kecamatan Tegineneng Kabupaten pembangunan jalan tol ini, sehingga dikeluarkan Surat Pesawaran sendiri akan membebaskan lahan dengan

Keputusan Kepala Kantor Pertanahan Kabupaten panjang 5.600 km dan luas sebesar 1.956.800 m 2 yang

Pesawaran Nomor 004/Kep.300/V/2015 pada tanggal melintasi 6 desa dari 16 desa yang terdapat di

01 Juli 2015 tentang Satuan Tugas Pendukung Kecamatan Tegineneng, yaitu Desa Batanghari Ogan,

Pengadaan Tanah Untuk Pembangunan Jalan Tol Desa Kota Agung, Desa Bumi Agung, Desa Negara

Bakauheni-Terbanggi Besar II (Ruas Tegineneng STA Ratu Wates, Desa Gunung Sugih Baru, dan Desa Rejo

104 + 700 Sampai Dengan 110 + 300 km). Terakhir Agung.

Kepala Kantor pertanahan mengeluarkan surat Keputusan Nomor 005/Kep-3/VII/2015 tentang

Perubahan Susunan Keanggotaan Pelaksana dan Sekretariat Pengadaan Tanah Untuk Pembangunan Jalan Tol Bakauheni – Terbanggi Besar II (Ruas

Tegineneng STA 104 + 700 Sampai Dengan 110 + 300

12 wawancara sekretariat Kepala Kantor Badan Pertanahan

km) pada tanggal 25 Juli 2015. Susunan keanggotaan

pelaksanaan pengadaan tanah Jalan Tol Bakauheni –

Kabupaten Pesawaran selaku Panitia Pengadaan Tanah Jalan

Tol Bakauheni – Terbanggi Besar II Ruas Tegineneng.

Terbanggi Besar II. Secara rinci dapat diperhatikan

13 Wikipedia Jalan Tol Bakauheni-Bandar Lampung-

pada tabel 1 mengenai susunan keanggotaan pelaksana

Tebanggi Besar Tebanggi Besar

Sekretaris 005/Kep-3/VII/2015:

14. Kepala Sub Seksi

Pengaturan Tanah

Merangkap Anggota

Sumber : Data Primer, tahun 2015 diolah. Susunan Keanggotaan Pelaksana Pengadaan Tanah Jalan Tol Bakauheni – Terbanggi Besar II

Tabel 1

Selain susunan keanggotaan dalam tabel 1 tersebut dalam Surat Keputusan Kepala Kantor Pertanahan

Kabupaten Pesawaran Nomor 005/Kep-300/VII/2015, No

Kedudukan Dalam

tertanggal 25 Juli 2015 diatur pula mengenai Dinas

Kedudukan

Dalam Tim

sekretariat pengadaan tanah serta kewenangan masing- masing anggota. Sekretariat sendiri terdiri dari:

1. Kepala

a. Kepala Sub Bagian Tata Usaha Kantor Pertanahan

Kantor

Ketua

Pertanahan Kabupaten Pesawaran Kabupaten

b. Kepala Urusan Tata Usaha Satuan Kerja Pesawaran

Inventarisasi

Pengadaan Lahan Kementrian Pekerjaan Umum dan Perumahan

c. Staf Kantor Pertanahan Kabupaten Pesawaran Pesawaran

d. Staf Sub Bagian Pertanahan Setdakab Asisten 1 Bidang

Sebagaimana yang tertuang dalam Surat Keputusan Kabupaten

Daerh

Kepala Kantor Pertanahan tersebut tugas pelaksana Pesawaran

pengadaan tanah adalah:

a. Penyiapan pelaksanaan

4. Kepala

b. Inventarisasi dan identifikasi Pertanahan

c. Penetapan penilai

Tapum Setdaprov

d. Musyawarah penetapan bentuk ganti kerugian Lampung

e. Pemberian ganti kerugian

f. Pemberian ganti kerugian dalam keadaan

5. Kepala Bagian Tata

Anggota

khusus

g. Penitipan ganti kerugian

Pemerintahan

Setdakab Pesawaran

h. Pelepasan objek pengadaan tanah

i. Pemutusan hubungan hukum antara pihak

6. PPK Pengadaan

yang berhak dengan objek pengadaan Lahan Jalan Tol

Anggota

j. Pendokumentasian peta bidang, daftar nominatif dan data administrasi pengadaan

7. Camat Tegineneng

Anggota

tanah k. Penyerahan hasil pengadaan tanah.

8. Kapolsek

Sekretariat pengadaan tanah berugas mendukung Tegineneng

Anggota

pelaksanaan pengadaan tanah dan menyiapkan administrasi pelaksanaan pengadaan tanah yang

9. Danramil Natar

Anggota

meliputi:

a. Keuangan

b. Pendokumentasian

c. Surat menyurat

10. Kepala Seksi Hak

Anggota

d. Pelaporan.

Tanah

dan

Pendaftaran Tanah

BPN Pesawaran Ketua pelaksana pengadaan tanah melaporkan pelaksanaan pengadaan tanah kepada Menteri Agraria

11. Kepala Sub Bagian

Anggota

dan Tata Ruang/Kepala Badan Pertanahan Nasional Republik Indonesia melalui Kepala Kantor Badan

Inventarisasi

Pertanahan Provinsi Lampung. 14 Untuk melengkapi Tapum

Biro

Setdaprov Lampung

Surat Keputusan Kepala Kantor Pertanahan Kabupaten

12. Kepala Sub Bagian

005/Kep-300/VII/2015, tentang

Pertanahan Perubahan Susunan Keanggotaan Pelaksana dan Sekretariat

Pengadaan Tanah Untuk Pembangunan Jalan Tol Bakauheni – Terbanggi Besar II (Ruas Tegineneng STA 104 + 700

13. Kepala Desa

Anggota

Sampai Dengan 110 + 300 km).

dan mendukung kinerja Tim Kepala Kantor Pertanahan Surat Keputusan Kepala Kantor Pertanahan Kabupaten Kabupaten Pesawaran ini membentuk Satuan Tugas A

Pesawaran Nomor 004/Kep-300/VII/2015 tentang dan Satuan Tugas B yang dibentuk dengan Surat

Perubahan Tenaga Pendukung Pengdaan Tanah Untuk Keputusan Kepala Kantor Pertanahan Kabupaten

Pembangunan Jalan Tol Bakauheni-Terbanggi Besar II Pesawaran Nomor 002/Kep-300/V/2015 tentang

(Ruas Tegineneng STA 104 + 700 Sampai Dengan 110 Satuan Tugas Pelaksana Pengdaan Tanah Untuk

+ 300 km). Tugas dari tenaga pendukung ini adalah Pembangunan Jalan Tol Bakauheni-Terbanggi Besar II

membantu pengamanan dan kelancaran pelaksanaan (Ruas Tegineneng STA 104 + 700 Sampai Dengan 110

pekerjaan Satuan Tugas A dan Satuan Tugas B serta + 300 km). Bedasarkan surat keputusan tersebut

Pelaksanaan Pengadaan Tanah. Pembentukan panitia menyatakan bahwa tugas dari Satuan Tugas A adalah:

pengadaan tanah ini telah sesuai dengan Peraturan

a. Menyusun rencana jadwal kegiatan Kepala BPN Nomor 5 Tahun 2014 Pasal 3 tentang

b. Menyiapkan bahan Petunjuk Teknis Pelaksana Pengadaan Tanah. Untuk

c. Menyiapkan peralatan teknis membantu kelancaran pelaksanaan tugas Panitia

d. Melaksanakan koordinasi dengan perangkat Pengadaan Tanah bagi pelaksanaan pembangunan Kecamatan dan Kepala Desa

untuk kepentingan umum Kecamatan Tegineneng ini,

e. Melaksanakan pengukuran dan pemetaan ketua pelaksana telah membentuk Satuan Tugas A dan bidang per bidang tanah lokasi pengadaan

Satuan Tugas B dengan Surat Keputusan Nomor tanah yang meliputi:

002/KEP-300/V/2015 pengeluaran surat keputuan ini

a) Pengukuran batas keliling lokasi telah sesuai dengan Peraturan Kepala BPN nomor 5 pengadaan tanah

Tahun 2014 Pasal 6 ayat (5) yang menyatakan bahwa

b) Pengukuran bidang per bidang lokasi Ketua Pelaksana Pengadaan Tanah membentuk Satuan pengadaan tanah

Tugas Pelaksana Pengadaan Tanah dan dijelaskan

c) Menghitung dan menggambar bidang lebih lanjut dalam Pasal 7 mengenai tugas dari Satuan perbidang dan batas keliling lokasi

Tugas dan Pasal 8 yang berisi tentang keanggotaan pengadaan tanah

dari Satuan Tugas ini. Dalam menjalankan tugasnya,

d) Pemetaan bidang per bidang dan batas Satuan Tugas ini bertanggung jawab dan melaporkan keliling bidang tanag lokasi pengadaan

hasil pekerjaannya kepada Ketua Pelaksana Pengadaan tanah

Tanah

Kecamatan

Tegineneng Kabupaten

f. 15 Pemberitahuan kepada pihak yang berhak Pesawaran. melalui Kepala Desa

3.2.2. Pelaksanaan Pelepasan Hak Jalan Tol

Sedangkan Satuan Tugas B bertugas:

Bakauheni-Terbanggi Besar II (Ruas

a. Menyususn rencana jadwal kegiatan

Tegineneng STA 104 + 700 Sampai Dengan

b. Menyiapkan bahan

110 + 300 Km)

c. Menyiapkan peralatan teknis

d. Melaksanakan koordinasi dengan perangkat Jalan tol Bakauheni – Terbanggi Besar II Kecamatan Kecamatan dan Kepala Desa

Tegineneng Kabupaten Pesawaran ini melewati 6

e. Melaksanakan pengumpulan data bidang

Desa, yaitu :

perbidang lokasi pengadaan tanah yang

a. Desa Gunung Sugih Baru

meliputi:

b. Desa Bumi Agung

a) Nama, pekerjaan, alamat pihak yang

c. Desa Kota Agung

berhak

d. Desa Negara Ratu Wates

b) Nomor induk kependudukan atau

e. Desa Rejo Agung

identitas diri lainnya pihak yang berhak

f. Desa Batanghari Ogan

c) Bukti penguasaan dan/atau pemilikan Pengadaan tanah dilakukan dengan pendekatan di

tanah, bangunan, tanaman, dan/atau masing-masing seksi, yang di mulai dengan tahapan- benda yang berkaitan dengan tanah

tahapan pelaksanaan pengadaan tanah sesuai dengan

d) Letak tanah, luas tanah, dan nomor Surat Keputusan Kepala Kantor pertanahan Kabupaten

identifikasi bidang Pesawaran Nomor 68/Kep-18.300/V/2015 yang di

e) Status tanah dan dokumennya keluarkan pada tanggal 21 Mei 2015 dalam diktum

f) Jenis penggunaan dan pemanfaatan tanah

ketiga meliputi:

g) Penguasaan dan/atau pemilikan tanah,

a. Penyiapan pelaksanaan

bangunan, dan/atau benda yang berkaitan dengan tanah

h) Pembebanan hak atas tanah i)

15 Surat Keputusan Kepala Kantor Pertanahan Kabupaten

Ruang atas dan ruang bawah tanah Pesawaran Nomor 004/Kep-300/VII/2015 tentang Perubahan Tenaga Pendukung Pengdaan Tanah Untuk

Selanjutnya Kepala Kantor Pertanahan Kabupaten

Pembangunan Jalan Tol Bakauheni-Terbanggi Besar II

Pesawaran ini membentuk Tim kembali yang

(Ruas Tegineneng STA 104 + 700 Sampai Dengan 110 +

berkedudukan sebagai Tenaga Pendukung berdasarkan

300 km).

b. Inventarisasi dan identifikasi terkena dampak pelepasan hak, apabila dalam

c. Penetapan penilai konsultasi publik tersebut tidak mencapai kata

d. Musyawarah penetapan bentuk ganti kerugian sepakat, maka akan dilaksanakan konsultasi

e. Pemberian ganti kerugian publik kembali. Jika dalam konsultasi publik

f. Pemberian ganti kerugian dalam keadaan ulang masih terdapat pihak yang keberatan khusus

atas rencana lokasi pembangunan, instansi

g. Penitipan ganti kerugian yang memerluka tanah melaporkan keberatan

h. Pelepasan obyek pengadaan tanah kepada Gubernur melalui tim persiapan.

i. Pemutusan hubungan hukum antara pihak

d. Menyiapkan penetapan lokasi pembangunan. yang berhak dengan obyek pengadaan tanah

Penetapan lokasi pembangunan dibuat j. Pendokumentasian peta bidang, daftar

berdasarkan kesepakatan yang telah dilakukan nominatif dan data administrasi pengadaan

tim persiapan dengan pihak yang berhak atau tanah, dan

berdasarkan karena ditolaknya kebertan dari k. Penyerahan hasil pengadaan tanah.

pihak yang keberatan. Peetapan lokasi pembangunan

dilampiri peta lokasi

3.2.2.1. Penyiapan Pelaksanaan

pembangunan yang disiapkan oleh instansi yang memerlukan tanah.

Pada tahap penyiapan pelaksanaan ini Gubernur

penetapan lokasi melaksanakan tahapan kegiatan persiapan pengadaan

e. Mengumumkan

pembangunan

tanah dan membentuk tim persiapan yang

penetapan lokasi beranggotakan Bupati/Walikota, satuan kerja daerah

Pengumuman

atas

pembangunan untuk kepentingan umum provinsi terkait, instansi yang memerlukan tanah, dan

dilaksanakan paling lambat 3 hari sejak instansi terkait lainnya. Untuk kelancaran pelaksanaan

dikeluarkan penetapan lokasi pembangunan tugas tim persiapan, Gubernur membentuk sekretariat

yang dilaksanakan dengan cara ditempelkan persiapan pengadaan tanah yang berkedudukan di

di kantor Kelurahan/Desa , dan/atau Kantor sekretariat daerah provinsi. Adapun tugas tim

Kabupaten/Kota dan di lokasi pembangunan, persiapan sebagaimana diatur dalam Pasal 10

dan di umumkan melalui media cetak Peraturan Presiden Nomor 71 Tahun 2012 adalah

dan/atau media elekronik. sebagai berikut:

f. Melaksanakan tugas lain yang terkait

a. Melaksanakan

persiapan pengadaan tanah bagi pembangunan pembangunan Sesuai ketentuan Pasal 11

pemberitahuan

rencana

untuk kepentingan umum yang ditugaskan Peraturan Presiden Nomor 71 Tahun 2012,

oleh Gubernur.

ditandatangani ketua tim persiapan dan

3.2.2.2. Inventarisasi Dan Identifikasi

diberitahukan kepada masyarakat pada lokasi rancana pembangunan, paling lama 20 hari

Inventarisasi dan identifikasi dilakukan paling lama 30 kerja

hari. Adapun kegiatannya meliputi: pengadaan tanah diterima resmi oleh

a. Pengukuran dan pemetaan bidang per bidang Gubernur. Pemberitahuan ini dapat dilakukan

tanah, dan

secara langsung baik melalui sosialisasi, tatap

b. Pengumpulan data pihak yang berhak dan muka dan/atau surat pemberitahuan, atau

objek pengadaan tanah

melalui pemberitahuan secara tidak langsung Hasil inventarisasi dan identifikasi ini diumumkan di melalui media cetak maupun media

kantor desa/kelurahan, kantor kecamatan dan tempat elektronik.

pengadaan tanah, dalam hal tidak menerima hasil

b. Melakukan pendataan awal lokasi rencana identifikasi dan inventarisasi pihak yang berhak dapat pelepasan hak. Pendataan awal lokasi rencana

mengajukan keberatan kepada ketua pelaksana pengadaan meliputi kegiatan pengumpulan

pengadaan tanah dalam waktu 14 hari kerja terhitung data awal pihak yang berhak dan objek

sejak diumumkan hasil inventarisasi, untuk kemudian pengadaan

dilakukan verifikasi dan perbaikan dalam waktu paling kelurahan/desa,

lama 14 hari kerja terhitung sejak diterimanya dituangkan dalam bentuk daftar sementara

pengajuan keberatan atas hasil inventarisasi. lokasi

ditandatangani ketua tim persiapan sebagai Hasil pengumuman dan/atau verifikasi serta perbaikan bahan untuk pelaksanaan konsultasi publik

atas hasil inventarisasi dan identifikasi yang ditetapkan rencana pembangunan.

oleh ketua pelaksana selanjutnya menjadi dasar

c. Melaksanakan konsultasi publik rencana penentuan pihak yang berhak dalam pemberian ganti pembangunan. Konsultasi publik rencana

kerugian. Penetapan besarnya ganti kerugian oleh pembangunan dilakukan untuk mendapatkan

ketua pelaksana pengadaan tanah berdasarkan hasil kesepakatan lokasi rencana pembangunan dari

penilaian jasa penilai atau penilai publik yang ditunjuk pihak yang berhak dan masyarakat yang

dan ditetapkan oleh ketua pelaksana pengadaan tanah.

Penilai bertugas melakukan penilaian besarnya ganti Bakauheni - Terbanggi Besar Kecamatan Tegineneng kerugian bidang perbidang tanah meliputi tanah, ruang

ini sepanjang kurang lebih 5,600 km (394 bidang) atas dan bawah tanah, bangunan, tanaman, benda yang 2 dengan luas 1.956.800 m dari 6 desa yang terkena

berkaitan dengan tanah, dan/atau kerugian lain yang perluasan jalan tol ini. Berikut secara rinci dapat dapat dinilai. Dalam hal terdapat sisa dari bidang tanah

dilihat pada tabel 2 mengenai luas dan jumlah bidang tertentu yang terkena pelepasan hak terdapat sisa yang

yang terkena dampak perluasan untuk pembangunan tidak lagi dapat difungsikan sesuai dengan peruntukan

Jala Tol Trans Sumatera di Kecamatan Tegineneng. dan penggunaanya, pihak yang berhak dapat meminta penggantian secara utuh atas bidang tanahnya.

Tabel 2

Bedasarkan Laporan Progres Pengadaan Tanah Jalan Luas Tanah Yang Terkena Pembangunan Jalan Tol Tol Bakauheni – Terbanggi Besar I hasil inventarisasi

Bakauheni – Terbanggi Besar Kecamatan Tegineneng dan identifikasi Kabupaten Pesawaran, panjang 5.600

2 Kabupaten Pesawaran Km (394 bidang) dengan luas 1.956.800 M telah

Luas Tanah Jumlah 100% dan telah selesai pembayaran ganti kerugian

selesai pembayaran ganti kerugian telah di umumkan

No Desa

yang Terkena Bidang 100%.

(M 2 )

3.2.2.3. Penetapan Penilai

1. Gunung Sugih 77422

Baru

17 Penetapan penilai di Kecamatan Tegineneng

2. Bumi Agung

12 Kabupaten Pesawaran ini diawali dengan Surat

3. Kota Agung

27 Keputusan Kepala Kantor Pertanahan Noor 005/KEP-

300/VII/2015 tentang

Perubahan

Susunan

Keanggotaan Pelaksana Dan Sekretariat Pengadaan

555652 176 Tanah Untuk Pembangunan Jalan Tol Bakauheni –

5. Rejo Agung

376983 136 Terbanggi Besar II Ruas Tegineneng. Penilai ini

6. Batanghari

Ogan

bertugas untuk melakukan penilaian terhadap bidang Sumber: Data Primer, wawancara sekretariat tanah, ruang atas dan bawah tanah, bangunan,

Kepala Kantor Badan Pertanahan Kabupaten tanaman, benda yang berkaitan dengan tanah dan atau

Pesawaran selaku Panitia Pengadaan Tanah Jalan kerugian lainnya, yang kemudian hasil dari penilaian

Tol Bakauheni – Terbanggi Besar II Ruas tersebut akan dijadikan dasar musyawarah untuk

Tegineneng.

menetapkan bentuk dan besaran ganti kerugian di 6

Desa Kecamatan Tegineneng Kabupaten Pesawaran Dari 6 desa tersebut diantaranya ada beberapa bidang ini.

tanah instansi pemerintah tepatnya di Desa Gunung Sugih Baru terdapat 1 bidang tanah pemakaman dan di Desa Batanghari Ogan terdapat 3 Bidang yaitu 2

3.2.2.4. Musywarah Penetapan Bentuk Ganti

Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) dan 1 Sekolah

Kerugian

Dasar (SD). Dimana dari 3 bidang tanah instansi pemerintah itu masih dalam proses pembangunan

Musyawarah penetapan ganti kerugian dilaksanakan kembali, terkhusus untuk Sekolah Menengah Kejuruan oleh panitia pelepasan hak dengan pihak yang berhak yang masih aktif digunakan oleh masyarakat untuk menetapkan bentuk dan/atau besarnya ganti

sedangkan untuk 1 Sekolah Dasar menurut Kepala kerugian berdasarkan hasil penilaian ganti kerugian.

Camat Tegineneng belum dibuat kembali atau Hasil kesepakatan dalam musyawarah tersebut menjadi

sekolahnnya dikarenakan dasar pemberian ganti kerugian kepada pihak yang

dibangun

kembali

merupakan sekolah yang lama tidak beroperasi. Dalam berhak, dalam hal tidak terjadi kesepakatan mengenai pelaksanaan pelepasan hak untuk pembangunan jalan bentuk dan.atau besarnya ganti kerugian pihak yang

tol ini tidak banyak mengalami kendala yang cukup berhak dapat mengajukan keberatan kepada

berarti karena masyarakat mampu menerima dan Pengadilan Negeri setempat. Setelah pemberian ganti

menyambut dengan baik program pemerintah ini. 16 kerugian telah terlaksana maka ketua pelepasan hak membuat dokumentasi peta bidang daftar nominatif dan data administrasi pengadaan tanah, dan kemudian

3.2.2.5. Pemberian Ganti Kerugian

dilanjutkan dengan Penyerahan hasil pengadaan tanah. Mekanisme hingga tercapainya pembayaran ganti

kerugian dalam pengadaan tanah untuk pembangunagn Ketua pelaksana pengadaan tanah bertanggung jawab

dan melaporkan pelaksanaan pengadaan tanah kepada – Terbanggi Besar ini dibagi dalam

jalan tol Bakauheni

8 tahapan, yaitu:

Menteri Agraria dan Tata Ruang / Kepala Badan

a.

Sosialisasi

Pertanahan Nasional melalui Kepala Kantor Wilayah

Badan Pertanahan Nasional. Berdasarkan data terakhir

yang diperoleh penulis di lapangan, luas kebutuhan wawancara Kepala Kantor Kecamatan Tegineneng

Kabupaten Pesawaran selaku Panitia Pengadaan Tanah Jalan

lahan yang di perlukan dalam pembangunan jalan tol

Tol Bakauheni – Terbanggi Besar II Ruas Tegineneng.

b. Pematokan

c. Pengukuran Musyawarah dilaksanakan secara langsung dan

d. Pengumuman hasil ukur bersama-sama antara instansi pemerintah yang

e. Musyawarah harga memerlukan tanah dengan para pemegang hak atas

f. Pembayaran ganti kerugian tanah yang sudah terdaftar dalam peta dan daftar yang

g. Pelepasan hak telah di sahkan. Musyawarah tersebut dipimpin oleh

h. Sertifikasi

Ketua Panitia

Pengadaan Tanah Kecamatan

Pesawaran. Dalam Sampai saat ini proses ganti kerugian di Kecamatan

Tegineneng

Kabupaten

musyawarah tersebut diakhiri dengan kesimpulan Tegineneng telah dilaksanakan sampai tahap pelepasan

bahwa penetapan besaran ganti kerugian yang hak, dalam proses sosialisasi atau penyuluhan Tim atau

dilakukan oleh Tim Penilai Pengadaan Tanah yaitu Panitia Pengadaan Tanah beserta instansi pemerintah

berdasarkan atas Nilai Jual Pasar Tertinggi di yang memerlukan tanah melakukan sosialisasi untuk

Kecamatan Tegineneng dan pemberian ganti menjelaskan

kerugiannya dalam bentuk uang tunai. Berdasarkan pembangunan kepada masyarakat serta dalam rangka

data yang di peroleh oleh di lapangan para pemegang memperoleh kesediaan dari para pemegang hak.

hak telah sepakat dengan nilai ganti kerugian dan Sosialisasi ini dilaksanakan di tempat yang telah

setuju untuk melepaskan hak atas tanahnya. Setelah ditentukan oleh Panitia Pengadaan Tanah yang

dilaksanakan musyawarah tentang besaran dan bentuk bekerjasama dengan Kepala Desa dari masing-masing

ganti kerugian maka selanjutnya Tim Penilai beserta desa di Kecamatan Tegineneng ini.

Panitia lain yang terkait dalam pembayaran ganti kerugian ini menyerahkan atau memberikan uang ganti

Di Kecamatan Tegineneng Kabupaten Pesawaran ini kerugian yang diberikan secara langsung oleh Panitia sosialisasi pematokan hingga pembayaran ganti

Pengadaan Tanah dan Para Pemegang Hak. Secara kerugian pengadaan Jalan Tol dalam pelaksanaannya

rinci dapat dilihat pada tabel 3 mengenai kapan dan mendapatkan respon positif dari masyarakat, sehingga

besaran ganti kerugian yang di terima 6 Desa di tidak terlalu menghambat pelaksanaan pengadaan jalan

Kecamatan Tegineneng akibat pelepasan hak untuk tol ini. Musyawarah harga dan pemberian ganti

pembangunan Jalan Tol Trans Sumatera. kerugian ini berhasil dilaksanakan di 6 Desa tersebut. Pelaksanaan musyawarah ini adalah untuk menetapkan

Tabel 3

besarnya ganti kerugian yang akan diberikan Tim Pemberian Ganti Kerugian Penilai Pengadaan Tanah kepada para pemegang hak

Pembangunan Jalan Tol Bakauheni – Terbanggi Besar atas tanah yang terkena perluasan jalan tol Bakauheni

Ruas Tegineneng – Terbanggi Besar.

Musyawarah yang dilaksanakan dalam pelaksanaan

pengadaan tanah untuk pembangunan jalan tol ini

Jumla Besar sesuai dengan ketentuan dalam Pasal 68 sampai

No. Desa

Tanggal

h Ganti dengan Pasal 73 Peraturan Presiden Nomor 71 Tahun

Pemberian

Bidan Kerugian 2012 tentang Penyelenggaraan Pengadaan Tanah Bagi

Ganti

g (RP) Pembangunan

Kerugian

11-11-2015 163 50.940.00 Musyawarah ini dilakukan secara langsung untuk

0.000 menetapkan bentuk ganti kerugian berdasarkan hasil

Agung

22-12-1015 13 penilian ganti kerugian yang dilakukan oleh Tim

22-12-2015 17 4.430.000 Penilai.

Musyawarah pemberian ganti kerugian pembangunan

12 1.700.000 jalan tol Bakauheni – Terbanggi Besar Ruas

Kota

7-12-2015

.000 Tegineneng ini berjalan sesuai dengan harapan dari

3. Agung

27 9.050.000 Panitia Penilai Pengadaan Tanah dan juga para

Negara

7-12-2015

.000 pemegang hak atas tanah. Dalam musyawarah tersebut

4. Ratu

Wates

membahas hal-hal

136 43.740.00 pembangunan untuk kepentingan umum di lokasi

Batangh 9-11-2015

0.000 tersebut dan bentuk beserta besarnya ganti kerugian

5. ari Ogan

yang akan diterima oleh para pemegang hak, Gunung 22-12-2015 30 7.480.000 musyawarah ganti kerugian ini berpedoman pada

.000 kesepakatan para pihak, hasil penilaian dan tenggat

6. Sugih

Baru

waktu penyelesaian proyek pembangunan. 17

Berdasarkan dari hasil wawancara dengan salah satu

wawancara sekretariat Kepala Kantor Badan Pertanahan