PELAKSANAAN PENGADAAN TANAH UNTUK PEMBANGUNAN FLY OVER DI KOTA BANDAR LAMPUNG

  

PELAKSANAAN PENGADAAN TANAH UNTUK PEMBANGUNAN

FLY OVER DI KOTA BANDAR LAMPUNG

Aldo perdana Putra, Sudirman Mechsan, Ati Yuniati

  Jurusan Hukum Administrasi Negara, Fakultas Hukum Universitas Lampung, Jl Soemantri Brojonegoro No.1 Gedung Meneng

  Bandar Lampung 35146 No.HP : 08975772323 Email : aldoperdanaputra@gmail.com

  

ABSTRAK

  Pembangunan di Kota Bandar Lampung sangat pesat, salah satunya Pembangunan Fly Over di Jalan Gajah Mada, Pembangunan ini pada dasarnya dilaksanakan oleh Pemerintah Kota Bandar Lampung untuk mengatasi kemacetan diwilayah tersebut, tetapi karena tanah Negara sudah tidak ada lagi maka pembangunan itu memakai tanah masyarakat dengan cara pengadaan tanah, pengadaan tanah ini dilakukan dengan cara musyawarah dan ganti rugi sesuai dengan harga tanah setempat, namun tanah masyarakat yang tidak diambil untuk pembangunan Fly Over yang berwirausaha untuk menghidupi penghidupannya terkena dampak negative yaitu menurunnya omzet yang signifikan bahkan sampai tutup. Permasalahan dalam penelitian ini adalah (1) Bagaimanakah pelaksanaan pengadaan tanah untuk pembangunan Fly Over di Kota Bandar Lampung? (2) Dampak apa yang timbul dalam pelaksanaan pengadaan tanah untuk pembangunan Fly Over di Kota Bandar Lampung? Metode penelitian yang dipergunakan adalah dengan menggunakan pendekatan normatif empiris dengan data yang bersumber dari data primer dan sekunder. Hasil penelitian menunjukan 1) pelaksanaan pembangunan Fly Over Jalan Gajah Mada Kota Bandar Lampung melalui beberapa tahapan seperti; penetapan lokasi, penyuluhan (sosialisasi), penentuan batas lokasi inventarisasi, pengumuman hasil inventarisasi, musyawarah penetapan nilai ganti kerugian, pemberian ganti kerugian, dan pelepasan tanah instansi. 2) dalam pelaksanaan pembangunan

  

Fly Over Jalan Gajah Mada Kota Bandar Lampung terdapat dampak positif yaitu

  tidak terjadi kemacetan-kemacetan lagi di Kota Bandar Lampung dan tertata lebih baik dan dampak negatifnya yaitu menurunnya Omzet masyarakat dibawah

  

Fly Over dan apabila hujan masih terjadi banjir dilokasi Fly Over tersebut.

  Hendaknya Pemerintah Kota Bandar Lampung dan Instansi yang berkepentingan untuk melaksanakan kegiatan pembebasan tanah memperhatikan keadaan masyarakat yang berada dilingkungan Fly Over yang terkena dampak langsung yang ditimbulkan akibat dibangunnya Fly Over tersebut dan kepada pihak instansi yang hendak melaksanakan kegiatan pembebasan tanah, kiranya ganti kerugian yang ditawarkan tidak hanya berupa uang saja, akan tetapi dimungkinkan dalam bentuk lain, seperti tanah pengganti, permukiman kembali, dan bentuk lain yang disetujui oleh kedua belah pihak.

  Kata Kunci: Pelaksanaan, Pengadaan Tanah, Fly Over Kota Bandar Lampung.

  

ABSTRACT

  City development in Bandar Lampung is very rapidly developed, one of them is Fly Over Development in Gajah Mada Street, this development basically was implemented by the Government of Bandar Lampung to overcome traffic jam in the region, but because the state land was no longer available the construction was used the public lands in a method land acquisition, land acquisition was conducted by way of consultation and compensation in accordance with local land prices, but the public land that was not taken for development of Fly Over, which used for business to support local livelihoods got the negative impact by the decline of revenue significantly, even up close. The problem in this study were (1) How was the implementation of land acquisition for development of Fly Over in Bandar Lampung? (2) What were the impacts arising in the implementation of land acquisition for development of Fly Over in Bandar Lampung? The research method used was a normative approach to the empirical data derived from primary and secondary data. The results showed that 1) the implementation of development of Fly Over Gajah Mada Street Bandar Lampung was through several stages such as; determining the location, education (socialization), the determination of the location of the inventory limit, the announcement of inventory, determination of the value of compensation, compensation administration, and disposal of land agencies. 2) in the implementation of development of Fly Over at Gajah Mada street Bandar Lampung there was a positive impact, that was no traffic jams anymore occured in Bandar Lampung and better organized, the negative impact of declining of revenue towardslocal societylived under the Fly Over and when raining, flood was still occured in the location of the Fly Over. Government of Bandar Lampung and concerned Institutes should conduct the land acquisition activities with the concern about the circumstances within the community who were affected by Fly Over directly caused by the construction of the Fly Over and to the Institutes that wanted to conduct the land acquisition, compensation offered would not only in the form of money, but also possible in other forms, such as replacement land, resettlement, and other forms approved by both parties.

  Keywords: Implementation, Land Acquisition, Fly Over in Bandar Lampung City.

  PENDAHULUAN

  Berdasarkan Undang-Undang Dasar Pokok-Pokok Agraria (UUPA) Nomor 5 Tahun 1960 dalam Pasal 1 ayat (2) yaitu Seluruh bumi, air, dan ruang angkasa, termasuk kekayaan alam yang terkandung di dalamnya dalam wilayah Republik Indonesia sebagai Karunia Tuhan Yang Maha Esa adalah Bumi, air dan ruang angkasa bangsa Indonesia dan merupakan kekayaan Nasional. Tanah adalah permukaan bumi, yang dalam penggunaanya meliputi juga sebagian tubuh bumi yang ada dibawahnya dan sebagian dari ruang yang ada di atasnya, dengan pembatasan dalam Pasal 4 Undang- Undang Nomor 5 Tahun 1960, yaitu sekadar diperlukan untuk kepentingan yang langsung berhubungan dengan penggunaan tanah yang bersangkutan, dalam batas-batas menurut UUPA dan peraturan-peraturan lain yang lebih tinggi.

  Sedalam berapa tubuh bumi dan setinggi berapa ruang yang persangkutan boleh digunakan, ditentukan oleh tujuan penggunaannya, dalam batas-batas kewajaran, perhitungan teknis kemampuan tubuh buminya sendiri, kemampuan pemegang haknya serta ketentuan peraturan perundang- undangan yang berlaku.

  merupakan tempat pemukiman bagi 1 Boedi Harsono, Hukum Agraria Indonesia, (Jakarta : Djambatan,, 2005), hal 262. sebagian besar umat manusia dan sebagai sumber penghidupan bagi sebagian umat manusia yang mencari nafkah melalui usaha pertanian dan perkebunan, akhirnya tanah menjadi tempat istirahat bagi manusia setelah meninggal dunia.

  Jadi dengan demikian tanah mempunyai arti dan peranan penting dalam hidup dan kehidupan manusia karena sebagian besar kehidupan manusia tergantung dengan tanah.

  2 Dalam rangka melaksanakan

  proyek-proyek pembangunan, tanah merupakan salah satu sarana yang amat sangat penting dan masalah pengadaan tanah untuk kebutuhan tersebut tidaklah mudah untuk dipecahkan, karena dengan semakin meningkatnya pembangunan, kebutuhan tanah akan semakin meningkat pula, sedangkan persedian tanah sangat terbatas.

  Berbicara tentang pembangunan dewasa ini sangat erat kaitannya dengan masalah tanah karena setiap kegiatan Pembangunan Nasional yang sedang dilaksanakan baik oleh Pemerintah maupun swasta yang sifatnya fisik maupun non-fisik, secara langsung maupun tidak langsung selalu memerlukan tersedian tanah yang cukup bagi kegiatan pembangunan.

1 Tanah juga

  Khususnya Fiducia di dalam Praktek dan Pelaksanaannya di Indonesia, (Yogyakarta : Dalam persoalan tanah untuk pembangunan ini ada berbagai kepentingan yang kelihatannya tidak saling mengimbangi antara satu dengan yang lainnya. Di satu pihak pembangunan sangat memerlukan tanah sebagai sarana utama, sedangkan di lain pihak sebagian besar warga masyarakat memerlukan juga tanah tersebut sebagai tempat pemukiman dan tempat mata pencahariannya.

  Bilamana tanah diambil begitu saja dan dipergunakan untuk keperluan pembangunan, maka jelas penulis harus mengorbankan hak asasi warga masyarakat yang seharusnya tidak sampai terjadi dalam Negara yang menganut prinsip rule of law, akan tetapi bilamana hal ini dibiarkan saja, maka usaha pembangunan akan macet

  3 .

  Pengadaan tanah tersebut seringkali menimbulkan kesalahan yang seandainya tidak ditanggulangi secara serius akan berakibat fatal, serta akan menimbulkan dampak negative terhadap pembangunan dan kewibawaan Pemerintah. Pemahaman pembangunan tersebut merupakan tanggung jawab bangsa baik Pemerintah maupun seluruh masyarakat Indonesia, ini berarti setiap Warga Negara Indonesia (WNI) dituntut untuk berpartisipasi sesuai dengan Pasal 6 Undang- Undang No. 5 Tahun 1960, bahwa 3 Sunaryati Hartono, Beberapa Pemikiran semua hak atas tanah mempunyai fungsi sosial. Ini berarti hak-hak tanah yang melekat pada seseorang seperti Hak Guna Usaha, Hak Guna Bangunan maupun Hak Milik harus diberikan demi kepentingan umum, kalau tanah tersebut digunakan untuk kepentingan umum. Dengan semakin bertambahnya penduduk di kota-kota besar yang diiiringi dengan bertambahnya jumlah kendaraan yang memakai sarana jalan umum yang ada di Indonesia pada umumnya, khususnya di Kota Bandar Lampung hendaklah diiringi juga dengan pembangunan sarana jalan yang memadai bagi pengguna jalan untuk merespon dari kondisi kemajuan jaman dan perekonomian pada dewasa ini.

  Saat ini jalan-jalan umum terasa semakin sempit dan padat kendaraan, diruas-ruas jalan Kota Bandar Lampung dan perempatan lampu merah banyak terjadi penumpukan kendaraan yang mengakibatkan kemacetan lalu- lintas terutama di jam-jam sibuk beraktifitas padat kendaraan seperti pagi hari dan pada sore hari. Kemacetan ini sering dijumpai di beberapa titik lampu merah Kota Bandar Lampung, seperti lampu merah Kali Balok, lampu merah Pahoman, lampu merah Antasari dan lebih parah lagi di lampu merah Gajahmada. Dari sekian banyak lampu merah yang ada di Kota Bandar Lampung, yang dianggap perlu untuk diperhatikan secara khusus oleh Pemerintah Kota Lampung yaitu simpang lampu merah Gajah Mada, dari titik tersebut sering kita jumpai kemacetan lalu-lintas yang sangat parah, dikarenakan kondisi jalan yang hampir tidak banyak perubahan dan tidak adanya alternatif jalan yang bisa dilalui pengguna jalan untuk menghindari kemacetan tersebut. Pada dasarnya Pemerintah kota Bandar Lampung sudah merespon dengan sangat baik kondisi akan pengadaan Fly Over di titik kemacetan tersebut. Pelaksanaan pengadaan tanah untuk proyek pembangunan Fly Over di Kota Bandar Lampung ini pada dasarnya dilaksanakan oleh Pemerintah guna menunjang usaha Pembangunan Nasional untuk meningkatkan Kesejahteraan masyarakat, namun setelah dibangunnya Fly Over mereka yang mempunyai tanah-tanah disekitar

  Fly Over

  yang tidak diganti ruginya oleh Pemerintah terkena dampak negative, maksud dari dampak negative itu seperti mereka yang mempunyai usaha-usaha dan toko- toko untuk kehidupan mereka atau keluarga sudah tidak aktif dan produktif lagi seperti biasanya bahkan tutup dan merugikan materil

  Undang-Undang No. 2 Tahun 2012 tentang Pengadaan Tanah Bagi Pembangunan untuk Kepentingan Umum tersebut bertujuan untuk lebih meningkatkan kesejahteraan masyarakat itu sendiri, bukan sebaliknya merugikan bahkan sampai menyengsarakan masyarakat. Berdasarkan latar belakang permasalahan di atas, menjadi dasar penulis tertarik untuk meneliti tetang : 1.

  Bagaimanakah pelaksanaan pengadaan tanah untuk Pembangunan Fly Over di kota Bandar Lampung ? 2. Dampak apa yang timbul dalam pelaksanaan pengadaan tanah untuk pembangunan Fly Over di kota Bandar Lampung?

  Metode Penelitian

  Pendekatan masalah dalam penelitian ini dilakukan dengan pendekatan normatif dan empiris. Pendekatan Normatif adalah pendekatan yang dilakukan dengan cara mempelajari bahan pustaka yang erat hubungannya mengenai Pelaksanaan Pengadaan Tanah Bagi Pembangunan Fly Over di Kota Bandar Lampung, dalam hal ini penulis mengkaji literatur hukum dan peraturan perundang-undangan yang berhubungan dengan masalah yang dibahas. Selanjutnya sebagai data pendukung penulis juga melakukan pendekatan secara Empiris. Pendekatan Empiris langsung ke lapangan untuk melihat kenyataan yang ada mengenai dasar hukum atas pengadaan tanah tersebut.

  PEMBAHASAN

4.2 Pelaksanaan Pengadaan Tanah Untuk Pembangunan

  Dalam rangka pembangunan Fly

  Over Jalan Gajah Mada Kota Bandar

  Lampung, Pemerintah Kota Bandar Lampung merencanakan pembebasan lahan untuk mendukung pembangunan Fly Over Jl.Gajah Mada Kota Bandar Lampung. Sehubungan dengan hal tersebut Pemerintah Kota Bandar Lampung memerlukan lahan untuk pembangunan Fly Over tersebut, setelah dihitung maka lahan yang diperlukan untuk dibebaskan seluas 600 M

  2

  dan lebar 9 M

  2 .

  4

  Fly Over di Kota Bandar Lampung

  Pemerintah yang memerlukan tanah, yang dalam hal ini Gubernur Lampung mengajukan surat permohonan penetapan lokasi Kepada Walikota Bandar Lampung perihal Penetapan Lokasi Pembangunan Fly Over Jalan Gajah Mada Kota Bandar Lampung.

  4.2.1.1 Penetapan lokasi

  Dalam pelaksanaan kegiatan pengadaan tanah untuk pelaksanaan pembangunan Fly Over Jalan Gajah Mada Kota Bandar Lampung, berdasarkan penelitian penulis dapat diketahui bahwa pembebasan tanah ini dimulai ketika Instansi Pemerintah yang memerlukan tanah, yang dalam hal ini Gubernur Lampung mengajukan surat permohonan penetapan lokasi Kepada Walikota Bandar Lampung perihal Penetapan Lokasi Pembangunan Fly Over Jalan Gajah Mada Kota Bandar Lampung.

  4.2.1.2 Penyuluhan (Sosialisasi)

  Penyuluhuan atau Sosialisasi dilakukan oleh Pemerintah dalam hal ini adalah menginformasikan bahwa akan dilakukannya Pembangunan Fly Over di Jalan Gajah Mada sebelum melakukan atau pemulaian pembangunan Fly

4.2.1 Tahap-tahap Pelaksanaan Pengadaan Tanah Terhadap Pembangunan Fly Over di Jalan Gajah Mada Kota Bandar Lampung

  dengan Undang-Undang nomor 2 tahun 2012 tentang pengadaan tanah bagi pembangunan untuk kepentingan umum bahwa instansi yang memerlukan tanah bersama

  Over tersebut dan dilakukan sesuia

  Dalam pelaksanaan kegiatan pengadaan tanah untuk pelaksanaan pembangunan Fly Over Jalan Gajah Mada Kota Bandar Lampung, berdasarkan penelitian penulis dapat diketahui bahwa pembebasan tanah ini dimulai ketika Instansi pemerintah provinsi berdasarkan dokumen perencanaan pengadaan tanah melaksanakan: 1.

  Pemberitahuan rencana pembangunan; 2. Pendataan awal lokasi rencana pembangunan;

  3. Konsultasi publik rencana pembangunan;

  4.2.1.3. Penentuan Batas Lokasi Inventarisasi

  Pemberitahukan pelaksanaan inventarisasi lahan oleh tim pengadaan tanah Kota Bandar Lampung yang ditujukan kepada Camat Gajah Mada dan Ir. Djuanda perihal pemberitahuan pelaksanaan inventarisasi lahan oleh Tim panitia pengadaan tanah Kota Bandar Lampung dan diteruskan kepada Lurah setempat bahwa Tim Inventarisasi Pengadaan Tanah Kota Bandar Lampung akan turun ke lapangan guna menginventarisasi lahan tersebut.

  4.2.1.4. Pengumuman Hasil Inventarisasi

  Daftar hasil pengukuran dan hasil inventarisasi tersebut kemudian ditanda tangani oleh semua Anggota Panitia untuk selanjutnya diumumkan pada kantor kelurahan masing-masing, sewaktu 5 Wawancara dengan Bpk. Yaswarli, SST

  Kasib. Pengawasan dan Pengendalian PU

  pengumuman ternyata ada beberapa yang keberatan atas pengumuman tersebut, setelah itu Panitia Pengadaan tanah langsung menanggapinya dan juga dalam menyelesaikannya.

  5

  4.2.1.5 Musyawarah Penetapan Nilai Ganti Kerugian dan Pemberian Ganti Kerugian

  Rapat musyawarah penetapan nilai ganti kerugian dihadiri oleh warga masyarakat yang terkena proyek pembebasan tanah dan para anggota panitia pengadaan tanah untuk proyek pembangunan Fly Over dijalan Gajah Mada Kota Bandar Lampung.

  6 Berdasarkan wawancara dengan

  Bapak Yuswari, walaupun panitia pengadaan tanah sudah menggantirugi sesuai dengan NJOP (Nilai Jual Objek Pajak) yang dipunyai oleh pihak yang menguasai atau memiliki objek pengadaan tanah, tetap saja masih ada beberapa masyarakat yang keberatan atas pembangunan Fly Over Jalan Gajah Mada Kota Bandar Lampung akibat dampak yang di timbulkan atas pembangunan Fly Over tersebut, tetapi Panitia tidak merespon dan melanjutkan proses pembangunan itu, secara keseluruhan dalam kegiatan pembebasan tanah untuk pembangunan Fly Over Jalan Gajah 6 Wawancara dengan Bpk. Yaswarli, SST

  Kasib. Pengawasan dan Pengendalian PU

  Dari hasil wawancara dengan Sekertaris PekerjaanUmum Bina Marga Bapak Yaswari, penulis mendapatkan informasi tentang beberapa dampak positif yang timbul akibat pembangunan Fly

  yaitu: 1.

  7

5.2.1.6 Pelepasan Tanah Instansi

  Bersamaan dengan pembayaran ganti kerugian tersebut juga dilakukan penyerahan hak atas tanah, bangunan, dan tanam tumbuh. Penyerahan hak tersebut dilakukan dengan cara menandatangani surat penyerahan/ pelepasan hak. Surat pernyataan tersebut juga memuat identitas pemegang hak yang telah menyerahkan haknya, luas tanah, bangunan, tanam tumbuh, surat- surat yang telah diserahkan sebagai alas hak pemilikan dan jumlah uang yang telah dibayarkan, Pelepasan tanah instansi ini juga sekaligus peresmian dari Walikota dalam pembangunan Fly Over terjadi ditanggal 31 Desember 2013.

  8

  Dampak dari masyarakat luas atau mayoritas, masyarakat tidak lagi terkena macet lalu lintas karena jalan Fly Over atau jalan bebas hambatan tersebut berhasil mengurangi kemacetan sampai 70% yang pada awalnya sebelum dibangunnya Fly Over tersebut kemacetan didaerah Jalan Gajah Mada terlalu parah sampai beberapa jam karena penumpukan

  pembangunan Fly Over tersebut, sebagaiberikut:

  4.3.1 Dampak Positif Pembangunan Fly Over Jalan Gajah Mada Kota Bandar Lampung

  Mada Kota Bandar Lampung itu sendiri menghabiskan waktu selama kurang lebih sekitar 1 bulan.

  Over di Kota Bandar Lampung,

4.3 Dampak Pelaksanaan Pengadaan Tanah Untuk Pembangunan Fly Over Jalan Gajah Mada Kota Bandar Lampung

  • – penumpukan kendaraan yang angkutan pribadi dan angkutan umum saling berdampingan atau berpapasan sehingga kemacetan tidak bisa dihindarkan, dan setelah pembangunan Fly Over kendaraan yang lewat diatas Fly

  Kasib. Pengawasan dan Pengendalian PU

  Over hanya kendaraan pribadi

  saja, sedangkan angkutan umum berlalulalang dibawah 8 Wawancara dengan Bpk. Yaswarli, SST

  Kasib. Pengawasan dan Pengendalian PU

  Dariwawancara diatas kepada responden, ditemukanlah beberapa dampak positif yang timbul akibat pembangunan Fly Over Jalan Gajah Mada Kota Bandar Lampung, adapun dampak positif dari 7 Wawancara dengan Bpk. Yaswarli, SST

  Fly Over Jalan Gajah Mada disana bahkan sampai macet

  Kota Bandar Lampung mereka yang mempunyai toko sehingga tidak terjadi untuk berwirausaha untuk kemacetan lagi diwilayah menghidupi keluarga mereka tersebut; dalam satu hari bisa mencapai

  2. rata-rata 800 ribu perhari,

  Kota Bandar Lampung menjadi tertata dengan lebih baik akibat sedangkan setelah dibangunnya dari pembangunan tersebut Fly Over tersebut Omzet karena disana tidak lagi ada mereka hanya bisa mencapai kendaraan pribadi dan angkutan 100 ribu bahkan sampai kurang umum yang disatujalur, dari 100 ribu dan Jalan yang jalurnya masing berada tepat dibawah Fly Over

  • – masing sehingga tidak terjadinya menjadi kotor dan berdebu penumpukan-penumpukan akibat imbas dari kendaraan- kendaraan yang mengakibatkan kendaraan yang berlalu lalang

  9

  kemacetan lalulintas. diatas Fly Over;

4.3.2 Dampak Negatif 2. Pembangunan Fly Over Jalan

  Apabila hujan turun dengan derasdanterus - menerus maka

  Gajah Mada Kota Bandar

Lampung daerah sekitar bawah Fly Over

  akan penuh dengan banjir Peneliti disini mewawancarai karena tidak diselesaikannya masyarakat disekitar Fly Over pengaspalan jalan dan disana karena masyarakat disanalah yang tidak ada daerah resapan air sangat mengetahui dan merasakan sehingga kalau banjir secara langsung dampak negatif dari terus menerus wilayah tersebut pembangunan Fly Over tersebut. akan banjir, dan kondisi Dari hasil wawancara kepada keamanan sebelum masyarakat yang tinggal disekitar terbangunnya Fly Over tersebut

  

Fly Over tersebut terdapat beberapa selalu ramai lancar dan aman

  dampak negatif yang timbul dari tetapi tidak untuk sekarang pembangunan Fly Over Jalan Gajah yang dimalam hari yang mulai Mada Kota Bandar Lampung, yaitu: rawan dengan kejahatan atau

  kriminalisme seperti 1. pencopetan, premanisme, dan

  Menurunnya pendapatan atau omzet masyarakat yang geng motor karena sepi berwirausaha yang berada penduduk, hal ini menimbulkan disekitar Fly Over, yang sebelumnya karena banyaknya kendaraan yang berlalulalang keresahan dan kekhawatiran warga sekitar.

10 PENUTUP

  2. Pelaksanaan Pembangunan

5.1 Kesimpulan

  Bandar Lampung dan Instansi yang berkepentingan untuk tidak mengenyampingkan Asas-Asas Umum Pemerintahan yang Baik (AAUPB) dalam melaksanakan kegiatan pembebasan tanah. Salah satunya Asas Persamaan (non-diskriminatif), yang seharusnya pemerintah dapat lebih memperhatikan keadaan masyarakat yang berada dilingkungan Fly Over yang terkena dampak langsung yang ditimbulkan akibat dibangunnya

  1. Hendaknya Pemerintah Kota

  Sebagaimana telah diuraikan diatas, maka dalam kesempatan ini penulis ini memberikan saran sebagai berikut :

  5.2 Saran

  masih terjadi banjir di lokasi bawah Fly Over tersebut.

  Fly Over dan apabila hujan

  Kota Bandar Lampung terdapat dampak Positif yaitu tidak terjadinya kemacetan lagi didaerah Jalan Gajah Mada Kota Bandar Lampung dan menimbulkan dampak Negatif yaitu menurunnya Omzet masyarakat dibawah

  Fly Over Jalan Gajah Mada

  Berdasarkan penelitian dan pembahasan maka dapat ditarik kesimpulan sebagai berkut: 1.

  Pelaksanaan Pembangunan

  Fly Over di jalan Gajah

  Namun terlihat bahwa pelaksanaan pembangunan

  e. Musyawarah Penetapan Nilai Ganti Kerugian dan Pemberian Ganti Kerugian; dan f. Pelepasan Tanah Instansi.

  d. Pengumuman Hasil Inventarisasi;

  c. Penentuan Batas Lokasi Inventarisasi;

  b. Penyuluhan (Sosialisasi);

  a. Penetapan lokasi;

  Kota Bandar Lampung melalui beberapa tahapan yaitu:

  Fly Over Jalan Gajah Mada

  Mada belum optimal karena masih banyak masalah antara warga setempat dan pihak Instansi yang hendak melaksanakan kegiatan pembebasan tanah. Seperti halnya saja musyawarah penetapan nilai ganti kerugian yang tidak sesuai dengan 10 harapan masyarakat setempat.

  

Fly Over tersebut, dan tidak Pembaharuan Hukum Tanah.

  boleh melakukan upaya-upaya Bandung. memaksa.

  Masjchoen dan Sri. 1977. Beberapa

  Masalah Pelaksanaan 2.

  Kepada pihak instansi yang

  Lembaga Jaminan Khususnya

  hendak melaksanakan kegiatan

  Fiducia Di Dalam Praktek Dan

  pembebasan tanah, kiranya ganti Pelaksanaannya Di Indonesia . kerugian yang ditawarkan tidak

  Fakultas Hukum Universitas hanya berupa uang saja, akan Gajah Mada Bulak Sumur, tetapi dimungkinkan dalam Yogyakarta. bentuk lain, seperti tanah pengganti, permukiman kembali,

  Parlindungan, AP. 1993. Komentar dan bentuk lain yang disetujui

  Atas Undang-Undang Pokok

  oleh kedua belah pihak. Dan yang

  Agraria. Mandar

  tidak kalah penting adalah Maju,Bandung. pemberian saran (AAUPB), pemberian alas an tidak saja

  Rusyaidi H, Achmad. 2009. harus masuk akal, tetapi secara

  Pengadaan Tanah Untuk

  keseluruhan harus sesuai dan

  Kepentingan Umum : Antara

  memiliki kekuatan meyakinkan

  Kepentingan Umum Dan dan memiliki nilai solutif. Perlindungan Hak Asasi Manusia .

  DAFTAR PUSTAKA Sukanti Hutagalung, Arie. 1997.

A. Buku-buku Asas-asas Hukum Agraria.

  Abdurrahman. 1994. Pengadaan Universitas Indonesia, Jakarta.

  Tanah Bagi Pelaksanaan

  Syukur, Abdullah. 1987. Kumpulan

  Pembangunan Untuk

  Makalah “Study Implementasi

  Kepentingan Umum. PT. Citra Latar Belakang Konsep

  Aditya Bakti,Bandung.

  Pendekatan dan Relevansinya Dalam Pembangunan

  ”. Harsono, Boedi. 2005. Hukum Persadi, Ujung Pandang.

  Agraria Indonesia . Djambatan, Jakarta.

  Usman, Nurdin. 2002. Konteks

  Implementasi Berbasis . 1991. Himpunan Peraturan- Kurikulum . PT. Raja Grafindo Peraturan Hukum Tanah .

  Persada, Jakarta. Djambatan, Jakarta.

  Wawancara : Hartono, Sunaryati. 1978. Beberapa 1.

  Bpk. Toni Ferdiansyah Ksb.

  Pemikiran Kearah

  2. Peraturan Daerah Nomor 10 Tahun Bpk. Yaswarli, SST Kasib.

  Pengawasan dan 2011 tentang rencana tata ruang Pengendalian PU Bina wilayah 2011-2030 Marga Kota Bandar Peraturan Menteri dalam Negeri No. Lampung.

  2 Tahun 1975 tentang ketentuan- 3. Bpk. Fauzi Japri, warga ketentuan mengenai tata cara

  Jalan Gajah Mada, Kota Kembebasan Tanah Bandar Lampung.

  4. Bpk. Kardiansyah, warga Peraturan Menteri dalam Negeri No.

  Jalan Gajah Mada, Kota

  2 Tahun 1976 tentang Penggunaan Bandar Lampung. cara Pembebasan Tanah untuk 5. Ibu. Ataili, warga Jalan

  Kepentingan Pemerintah bagi Gajah Mada, Kota Bandar pembebasan Tanah oleh pihak Lampung.

  Swasta 6. Ibu. Lili, warga Jalan Gajah Peraturan Menteri dalam Negeri No.

  Mada, Kota Bandar

  2 Tahun 1985, tentang Tata cara Lampung. Menggadakan tanah untuk Keperluan 7. Bpk.Ricky, warga Jalan

  Proyek Pembangunan wilayah Gajah Mada, Kota Bandar

  Kecamatan Lampung.

  8. Bpk. Hendry Gunadi, S.H., Keputusan Presiden No. 55 Tahun warga Jalan Gajah Mada, 1993 tentang Pengadaan Tanah Bagi Kota Bandar Lampung.

  Pelaksanaan Pembangunan untuk 9. dr. Rodhy, S.Kd. kepentingan Umum 10. Ibu. Yanti, warga Jalan Dr.

  Juanda, Kota Bandar Peraturan Presiden Nomor 36 Tahun

  Lampung 2005 tentang Pengadaan Tanah Bagi Pelaksanaan Pembangunan Untuk

B. Peraturan Perundang-

  Kepentingan Umum

  Undangan

  Peraturan Presiden Nomor 65 Tahun Undang-Undang Negara 2006 tentang Pengadaan Tanah Bagi Republik Indonesia Tahun

  Pelaksanaan Pembangunan Untuk 1945. Kepentingan Umum

  Undang-Undang Nomor 5 Tahun

  C. Internet

  1960 tentang Peraturan Dasar Pokok- Pokok Agraria. www.wikipedia.com

  Undang-Undang Nomor 2 Tahun www.bandarlampung.go.id 2012 Tentang Pengadaan Tanah Bagi Pembangunan Untuk Kepentingan

Dokumen yang terkait

PELAKSANAAN PROGRAM KEMITRAAN BINA LINGKUNGAN BUMN PTPN VII (PERSERO) DI BANDAR LAMPUNG Muhammad Fadhil Alaydrus, Eman Eddy Patra, Ati Yuniati,

0 0 13

PENGATURAN PERIZINAN PRAKTIK MANDIRI PERAWAT DI KABUPATEN LAMPUNG TENGAH

0 0 14

PENYELESAIAN SENGKETA LAHAN HUTAN DI REGISTER 22 WAY WAYA KABUPATEN PRINGSEWU Bayu manggala, Sudirman Mechsan, S.H., M.H., Ati Yuniati, S.H., M.H. Jurusan Hukum Administrasi Negara, Fakultas Hukum Universitas Lampung, Jl Soemantri Brojonegoro No.1 Gedung

0 0 11

PELAKSANAAN PEMBUATAN MASTERPLAN PEMBANGUNAN PERUMAHAN OLEH BADAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN KOTA BANDAR LAMPUNG

0 0 13

PEMBERLAKUAN PENGHAPUSAN PAJAK PERTAMBAHAN NILAI BARANG MEWAH (PPnBM) TERHADAP MOBIL MURAH RAMAH LINGKUNGAN DI BANDAR LAMPUNG Sanggam R Simanullang, Nurmayani., S.H., M.H., Marlia Eka Putri., S.H., M.H. Jurusan Hukum Administrasi Negara, Fakultas Hukum Un

0 0 12

PELAKSANAAN PENGATURAN RUANG TERBUKA HIJAU DALAM RENCANA TATA RUANG WILAYAH DI KOTA METRO

0 1 12

TINJAUAN SURAT MENDAGRI NO. 188.34/8880/SJ TENTANG KLARIFIKASI PERWALI BANDAR LAMPUNG NO. 96 A TAHUN 2012

0 0 12

IZIN CUTI BAGI PEGAWAI NEGERI SIPIL YANG MENCALONKAN DIRI SEBAGAI KEPALA DAERAH DALAM KAITANNYA DENGAN UNDANG-UNDANG APARATUR SIPIL NEGARA DI PROVINSI LAMPUNG

0 0 13

PENGAWASAN OLEH BPPLH KOTA BANDAR LAMPUNG TERHADAP PERUSAHAAN YANG TERDAFTAR DALAM PROGRAM PENILAIAN PERINGKAT KINERJA PERUSAHAAN DALAM PENGELOLAAN LINGKUNGAN HIDUP (PROPER) Adi Pangestu, Elman Eddy Patra, dan Satria Prayoga Program Studi Hukum Administra

0 3 9

ANALISIS PUTUSAN PENGADILAN TATA USAHA NEGARA BANDAR LAMPUNG NOMOR 16/G/2009/PTUN/BL TENTANG SENGKETA SERTIFIKAT GANDA

0 0 14