2.1 Media 2.1.1 Hakikat Media - Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Pengembangan Media Pembelajaran pada Mata Pelajaran IPA Berbasis Prezi untuk Siswa SD Kelas 5

  BAB II KAJIAN TEORI Dalam bab II ini penulis mengulas mengenai kajian teori dari media,

  media pembelajaran, dan prezi. Hakikat media itu sendiri, media pembelajaran, fungsi manfaat media pembelajaran, alasan memilih media prezi, kajian penelitian yang relevan, kerangka pikir dan hipotesis.

2.1 Media

2.1.1 Hakikat Media

  Media dalam bahasa latin medius memiliki arti tengah, perantara atau biasa disebut pengantar. Gerlach & Ely (1971) mengatakan bahwa jika media dipahami secara garis besar isinya adalah manusia, materi media, dan juga kejadian yang dapat membangun kondisi yang bisa menambah siswa untuk mampu memperoleh pengetahuan, ketrampilan dan sikap, ditinjau dalam Azhar Arsyad (2011:3). Sedangkan menurut Syaiful Bahri Djamara (2013: 120), “ media adalah alat bantu apa saja yang dapat dijadikan sebagai penyalur pesan guna tujuan pembelajaran. Pengertian lebih khusus, media dalam proses belajar mengajar akan cenderung diartikan sebagai alat alat grafis, photografis, atau dapat juga disebut elektronis untuk menangkap, memproses, dan juga menyusun kembali semua informasi visual atau verbal, dalam Azhar Arsyad (2011:3).

  Media sering juga diganti dengan kata lain mediator. Menurut Fleming (1987:234) Media adalah alat yang berpengaruh dan campur tangan dalam dua pihak dan mendamaikannya. Media juga sebagai sistem penyampai atau pengantar. Dilihat dengan istilah mediator ini, media dapat disimpulkan sebagai fungsi atau perannya, fungsi media sendiri adalah mengatur hubungan yang efektif antara dua belah pihak utama, yaitu proses belajar siswa dan isi pembelajaran, dalam Azhar Arsyad (2011:3). Mediator dapat pula mencerminkan pengertian bahwa di setiap sistem pembelajaran yang melakukan peran mediasi, mulai dari guru sampai kepada peralatan canggih, dapat disebut media. pesan pembelajaran, dalam Azhar Arsyad (2011:4). Lalu Heinich, dan kawan kawan (1982) mengemukakan bahwa istilah media sebagai perantara yang mengantar informasi antara sumber media dan penerima. Jadi seperti televisi, film, foto, radio, rekaman audio, gambar yang diproyeksikan, bahan bahan cetakan, dan sejenisnya dapat disebut sebagai media komunikasi. Apabila media media itu membawa pesan-pesan atau informasi yang memiliki tujuan instruksional atau mengandung maksud arti pengajaran maka media itu dapat disebut sebagai media pembelajaran, dalam Azhar Arsyad (2011:4).

  Sejalan dengan batasan mengenai media ini, Hamidjojo dalam Latuheru (1993) memberikan batasan pada manusia sebagai semua bentuk perantara yang digunakan menjadi gagasan, atau pendapat sehingga ide, gagasan atau pendapat yang dikemukakan itu disampaikan kepada penerima yang dituju, dalam Azhar Arsyad (2011:4). Kata media pendidikan acap kali digunakan secara bergantian dengan istilah alat bantu atau media komunikasi seperti yang telah dikemukakan oleh Hamalik (1989) dimana ia melihat adanya hubungan komunikasi akan berjalan secara lancar dengan hasil yang maksimal apabila menggunakan alat bantu yang disebut sebagai perantara dari proses belajar mengajar demi tercapainya sebuah tujuan pembelajaran yang dapat membuat siswa mampu memperoleh pengetahuan, ketrampilan atau sikap dari media yang digunakan tersebut.

2.1.2 Hakikat Media Pembelajaran

  Seiring perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi yang semakin berkembang, kita tidak bisa hidup tertinggal tanpa mengikuti perkembangan jaman. Begitupun guru yang dituntut untuk selalu memperbaharui ilmu pengetahuan yang terus menerus berkembang, juga dengan teknologi yang selalu bertambah canggih. Seperti kita tahu ada beberapa guru yang masih saja terpaku atau bahkan tidak bisa menggunakan teknologi dalam pengajarannya.

  Oleh karena itu penulis menganggap proses pembelajaran merupakan proses komunikasi yang berlangsung dalam suatu sistem, maka media pembelajaran menempati posisi yang sangat penting sebagai salah satu komponen dalam sistem pembelajaran. Bayangkan jika tanpa media, komunikasi tidak akan terjadi dan proses pembelajaran disekolah maupun pendidikan informal bisa jadi proses komunikasinya tidak akan bisa berlangsung secara maksimal. Dan media pembelajaran menurut penulis adalah komponen yang penting atau cukup diperlukan dari sistem pembelajaran agar sebuah pembelajaran dapat tercapai dengan baik.

  Gagne dan Briggs (1975) secara implisit mengatakan bahwa media pembelajaran meliputi alat yang secara fisik digunakan untuk menyampaikan isi materi pengajaran, yang terdiri dari antara lain buku, tape recorder, kaset, video camera, video recorder, film, slide (gambar bingkai), foto, gambar, grafik, televisi, dan komputer. Dengan kata lain media pembelajaran adalah komponen sumber belajar atau wahana fisik yang mengandung materi instruksional di lingkungan siswa untuk belajar, dalam Azhar Arsyad (2011:5).

  Sementara itu AECT (Association of Education and Communication

  Technology, 1977)

  memberi batasan tentang media segala bentuk dan saluran yang digunakan untuk menyampaikan pesan atau informasi. Di lain pihak,

  National Education Association

  memberikan definisi media pembelajaran sebagai bentuk bentuk komunikasi baik tercetak maupun audio-visual dan peralatannya; dengan demikian, media dapat dimanipulasi, dilihat, didengar, atau dibaca, dalam Azhar Arsyad (2011:5). Sedangkan menurut Association of Education and

  Communication Technology (AECT)

  media adalah segala bentuk dan saluran yang dipergunakan untuk proses penyaluran pesan (Susilana, Rudi 2009). Kemudian dalam kegiatan belajar mengajar, sering kali pemakaian kata media pembelajaran digantikan dengan istilah-istilah seperti alat pandang dengar, bahan pengajaran

  

(instructional material), komunikasi pandang-dengar (audio visual comunication),

  pendidikan alat peraga pandang (visual education), teknologi pendidikan (educational technology), alat peraga dan media penjelas.

  Penulis menyimpulkan bahwa media pembelajaran alat yang dapat menyalurkan pesan, dapat merangsang fikiran, perasaan, dan kemauan peserta didik sehingga dapat mendorong terciptanya proses belajar pada diri peserta didik

2.1.3 Macam macam media pembelajaran

  Dalam media pembelajaran ada beberapa macam atau jenis media pembelajaran. Media pembelajaran memiliki banyak jenis yang akan dijelaskan oleh penulis. Menurut Heinich and Molenda (2009) terdapat enam jenis dasar dari media pembelajaran antara lain teks, media, media visual, media proyeksi gerak, benda benda tiruan/miniatur, dan manusia.

  Sudjana Nanda dan Ahmad Rivai (2010:3,4) mengatakan bahwa ada beberapa jenis media pengajaran yang bisa digunakan dalam proses pengajaran. Pertama, media grafis seperti gambar, atau diagram, poster, kartun, komik, dan lain lain. Media pembelajaran sering juga disebut sebagai media dua dimensi, yakni media yang mempunyai ukuran panjang dan lebar. Kedua, media tiga dimensi yaitu dalam bentuk model padat (solid padat), model penampang, model susun, model kerja, mork uo, diorama dan lain lain. Ketiga media proyeksi seperti slide, film, strips, film, penggunaan OHP (Overhead Projector) dan lain lain. Keempat penggunaan lingkungan sebagai media mengajar.

  Dalam Azhar Arsyad (2011:37), Kemp & Dayton (1985) mengelompokkan media ke dalam delapan jenis yaitu:

  1. Media cetakan

  2. Media pajang

  3. Media overhead transparacites

  4. Rekaman audiotape

  5. Seri slide dan filmstrips

  6. Penyajian multi-image

  7. Rekaman video dan film hidup

  8. Komputer Sedangkan menurut Rudi Bretz dalam Arif S. Sadiman, dkk (2008:7) ada 8 Jenis media yang lebih detail yaitu:

  1. Media audio visual gerak

  2. Media audio visual diam

  4. Media visual gerak

  5. Media visual diam

  6. Media semi gerak

  7. Media audio

  8. Media cetak

2.1.4 Fungsi dan Manfaat Media Pembelajaran

  Di dalam suatu proses belajar mengajar, dua unsur yang amat penting adalah metode mengajar dan media pembelajaran itu sendiri. Dua hal tersebut ibarat dua mata koin yang saling berhubungan dengan saling mengikat. Penulis melihat fungsi dan manfaat media pembelajaran menjadikan sebuah pembelajaran itu menjadi menyenangkan, interaktif, dan inovatif. Dalam pembelajaran disekolah dasar media pembelajaran saat ini sangatlah penting karena guru juga diwajibkan untuk memiliki daya inovasi dan kreasi saat mengajar agar tidak terlalu monoton. Maka dari itu media pembelajaran adalah solusi yang tepat untuk sistem pembelajaran di Indonesia masa kini.

  Guru tidak boleh hanya menjadi penceramah tapi juga harus memiliki jiwa kreatif dan inovatif dalam mengantarkan pembelajaran agar tidak membosankan. Meskipun demikian, dapat dikatakan bahwa salah satu fungsi utama media pembelajaran adalah sebagai alat bantu mengajar di pendidikan masa kini, yang bisa mempengaruhi iklim, kondisi, dan lingkungan belajar disekolah menjadi menyenangkan.

  Dalam Azhar Arsyad (2011:15), Hamalik (1986) mengemukakan bahwa fungsi penggunaan media pembelajaran dalam proses pembelajaran dapat membangkitkan keinginan dan minat yang baru, membangkitan motivasi dan rangsangan kegiatan belajar, dan bahkan membawa pengaruh-pengaruh psikologis terhadap siswa. Penggunaan media pembelajaran pada tahap orientasi pembelajaran akan sangat membantu keefektifan proses pembelajaran dan penyampaian pesan dan isi pembelajaran saat itu.

  Menurut Levie & Lentz (1982) dalam Azhar Arsyad (2011:16) mengemukakan empat fungsi media pembelajaran, khususnya media visual yaitu

  (a) fungsi atensi, (b) fungsi afektif, (c) fungsi kognitif, dan (d) fungsi kompensatoris.

  Media ini sangat tepat untuk tujuan menyampaikan informasi dalam bentuk rangkuman yang dipadatkan. Dengan demikian, media grafis yang baik hendaknya mengembangkan daya imajinasi atau citra anak didik. Daya imajinasi dapat ditimbulkan dengan menata dan menyusun unsur-unsur visual dalam media pembelajaran (Sudjana dan Rivai, 2002:20).

  Berbagai manfaat media pembelajaran telah dibahas oleh banyak ahli. Menurut Kemp & Dayton (1985:3-4) meskipun telah lama disadari bahwa banyak keuntungan dan penggunaan media pembelajaran, penerimaannya serta pengintergrasinya kedalam program-program pengajaran berjalan amat lambat.

  Dalam Sudjana & Rivai (1992:2) mengemukakan manfaat media pembelajaran dalam proses belajar siswa, yaitu:

  1. Pembelajaran akan lebih menarik perhatian siswa sehingga dapat menumbuhkan motivasi belajar.

  2. Bahan pembelajaran akan lebih jelas maknanya sehingga dapat lebih dipahami oleh siswa dan memungkinkannya menguasai dan mencapai tujuan pembelajaran.

  3. Metode mengejar akan lebih bervariasi, tidak semata mata komunikasi verbal melalui penuturan kata-kata oleh guru, sehingga siswa tidak bosan dan guru tidak kehabisan tenaga, apalagi kalau guru mengajar pada setiap jam pelajaran.

  4. Siswa dapat lebih banyak melakukan kegiatan belajar sebab tidak hanya mendengarkan uraian guru tetapi juga aktivitas lain seperti mengamati, melakukan, mendemontrasikan, memerankan, dan lain lain. Dari seluruh pendapat para ahli penulis dapat menyimpulkan bahwa fungsi dan manfaat media pembelajaran yaitu:

  1. Media pembelajaran dapat membuat sebuah pembelajaran menjadi lebih menyenangkan, tidak membosankan dan menarik bagi peserta didik.

  2. Media pembelajaran menjadikan guru lebih kreatif dan memiliki daya saing ditengah perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi.

  3. Media pembelajaran dapat menjadi solusi bagi guru agar pembelajaran yang memerlukan sample bisa ditampilkan pada media pembelajaran tanpa harus jauh jauh mengambil sampel.

  4. Media pembelajaran membuat siswa tertarik dan interaktif dalam setiap pembelajaran, karena siswa menjadi aktif bukan hanya pasif.

2.1.5 Pemilihan Media Prezi

  Seiring berjalannya waktu perkembangan teknologi ikut berkembang. Kita berubah menjadi manusia yang tidak bisa lepas atau jauh dari teknologi. Dalam hal ini penulis memilih pengembangan media presentasi berbasis internet online Prezi. Dikarenakan penulis melihat dalam kehidupan disekolah khususnya guru, beberapa guru hanya terpaku pada media yang standart.

  Yang dimaksud penulis media standart adalah misal guru hanya melakukan pembelajaran dengan metode ceramah, atau hanya dengan menunjukkan gambar dari kertas yang cetak. Atau bahkan beberapa guru yang penulis temui masih dan belum bisa menggunakan media yang berbasis teknologi. Entah itu LCD proyektor, Powerpoint, Ms Word, Excel ataupun paint. Beberapa guru yang penulis temui dalam SD Sidorejolor 02 Salatiga belum memanfaatkan fasilitas yang ada. Dan masih terbiasa dengan pengajaran ceramah saja.

  Dalam sekolah yang penulis teliti ada beberapa guru kelas dan khususnya mata pelajaran IPA, penulis melihat ada hal yang terbuang sia sia. Ada fasilitas LCD ataupun laptop tapi masih sangat jarang digunakan dalam pembelajaran. Maka dari itu penulis memilih membuat penelitian pengembangan dengan media Prezi Presentasi Onlie.

  Prezi Presentasi Online sangat dekat penggunaan teknologi, dengan begitu diharapkan dapat merubah kebiasaan murid menjadi kebih aktif dan tertarik dalam pembelajaran. Prezi Presentasi Online yang penulis pilih untuk pengembangan media di kelas V karena pada mata pelajaran IPA membutuhkan media yang lebih jelas. Jelas dalam melihat bentuk bentuk ataupun gambar secara berbeda yang

2.2 Prezi

  Prezi adalah sebuah perangkat lunak untuk presentasi berbasis internet (SaaS). Selain untuk presentasi, Prezi juga dapat digunakan sebagai alat untuk mengeksplorasi dan berbagi ide di atas kanvas virtual. Prezi menjadi unggul karena program ini menggunakan en:Zooming User Interface (ZUI), yang memungkinkan pengguna Prezi untuk memperbesar dan memperkecil tampilan media presentasi mereka.

  Prezi digunakan sebagai alat untuk membuat presentasi dalam bentuk linier maupun non-linier, yaitu presentasi terstruktur sebagai contoh dari presentasi linier, atau presentasi berbentuk peta-pikiran (mind-map) sebagai contoh dari presentasi non-linier. Pada Prezi, teks, gambar, video, dan media presentasi lainnya ditempatkan di atas kanvas presentasi, dan dapat dikelompokkan dalam bingkai-bingkai yang telah disediakan. Pengguna kemudian menentukan ukuran relatif dan posisi antara semua obyek presentasi dan dapat mengitari serta menyorot obyek-obyek tersebut. Untuk membuat presentasi linier, pengguna dapat membangun jalur navigasi presentasi yang telah ditentukan sebelumnya.

  Prezi pada awalnya dikembangkan oleh arsitek Hungaria bernama Adam Somlai-Fischer sebagai alat visualisasi arsitektur. Misi yang dinyatakan oleh Prezi adalah untuk “membuat berbagi ide menjadi lebih menarik”, dan Prezi sengaja dibuat untuk menjadi alat untuk mengembangkan dan berbagi ide dalam bentuk visual yang bersifat naratif

2.2.1 Sejarah Prezi

  Adam Somlai-Fischer adalah seorang arsitek dan seniman yang telah berkutat dengan presentasi yang dapat diperbesar dan diperkecil sejak tahun 2001. Adam menemukan bahwa en:Zooming User Interface (ZUI) memungkinkan ia untuk mengeksplorasi gambaran besar dari sebuah denah lantai atau instalasi dan kemudian memperbesar detil-detil dari denah lantai tersebut. Karena pada saat itu belum tersedia editor presentasi ZUI yang tersedia secara komersial, setiap presentasi ZUI yang ia kembangkan harus ia buat secara manual.

  Pada tahun 2007, Peter Halascy, seorang profesor dari Universitas Teknologi Budapest berhasil meyakinkan Adam untuk mengembangkan editor ZUI agar dapat digunakan oleh umum. Setelah membuat prototipe dari ZUI editor tersebut, mereka merekrut wirausahawan ketiga, yaitu Peter Arvai, untuk bergabung sebagai CEO untuk membantu dalam meluncurkan produk dan perusahaannya. Prezi kemudian diluncurkan pada bulan April tahun 2009 di Budapest. Peluncuran tersebut mengundang investasi dari TED Conferences and

  Sunstone Capital

  . Kantor San Fransisco kemudian didirikan pada November 2009. Prezi merekrut Kepala Pemasaran Drew Banks, dan CFO Joel Onodera pada tahun 2011.

2.2.3 Lisensi Prezi

  Sebelum membuat akun Prezi, pengguna harus menentukan lisensi apa yang akan ia gunakan. Berikut adalah beberapa lisensi yang disediakan Prezi untuk penggunanya.

  

Gambar 1

Menunjukkan tampilan awal Prezi

2.2.3.1 Publik

  Lisensi ini adalah lisensi bebas biaya. Apabila pengguna memilih untuk menggunakan lisensi ini, pengguna tetap bisa menikmati fitur-fitur utama yang disediakan oleh Prezi dan juga memiliki ruang penyimpanan. Tetapi, setiap prezi yang dibuat oleh pengguna harus dipublikasikan di situs web Prezi agar bisa diakses oleh publik.

  

Gambar 2

Menunjukkan tampilan Publik Prezi

2.2.3.2 Enjoy

  Untuk menggunakan lisensi ini, pengguna harus membayar $59 per tahunnya. Akan tetapi, seorang pengguna dapat menggunakan lisensi ini selama 30 hari pertama tanpa harus membayar. Dengan membeli lisensi Enjoy, pengguna dapat:

  1. Menggunakan fitur-fitur utama 2. Memiliki ruang penyimpanan prezi.

  3. Membuat prezi yang ia buat bersifat privat untuk melindungi konten di dalamnya.

  4. Menggunakan logonya sendiri, bukan logo Prezi.

  5. Memperoleh dukungan premium dalam kurung waktu kurang dari 24 jam

  

Gambar 3

Menunjukkan tampilan Enjoy Prezi

2.2.3.3 Pro

  Untuk menggunakan lisensi ini, pengguna harus membayar $59 per tahunnya. Akan tetapi, seorang pengguna dapat menggunakan lisensi ini selama 30 hari pertama tanpa harus membayar. Dengan membeli lisensi Pro, pengguna dapat:

  1. menggunakan fitur-fitur utama. 2. memiliki ruang penyimpanan prezi. 3. membuat prezi yang ia buat bersifat privat untuk melindungi konten di dalamnya.

  4. menggunakan logonya sendiri, bukan logo Prezi. 5. memperoleh dukungan premium dalam kurung waktu kurang dari 24 jam. 6. menggunakan produk “Prezi Desktop” untuk mengedit Prezi secara

  

Gambar 4

Menunjukkan tampilan Pro Prezi

2.2.3.4 Edukasi

  Prezi juga menyediakan lisensi khusus untuk pelajar dan pengajar yang memiliki surel khusus edukasi dengan spesifikasi sebagai berikut:

  a.Edu Enjoy

  Lisensi Edu Enjoy ini memungkinkan para pengajar dan pelajar yang memiliki surel khusus edukasi untuk menikmati lisensi Enjoy tanpa harus membayar per tahunnya.

b. Edu Pro

  Spesifikasi dari lisensi tipe ini adalah sama dengan spesifikasi lisensi Pro biasa, tetapi pelajar dan pengajar yang ingin menggunakan lisensi tipe ini hanya perlu membayar $59 per tahun dan dapat menikmati kegunaan lisensi ini secara gratis pada 30 hari pertama.

  

Gambar 5

Menunjukkan tampilan Edu Prezi

2.2.4 Produk Dan Fitur

  Produk Prezi

2.2.4.1 Prezi Desktop

  Prezi Desktop memungkinkan pemesan lisensi Prezi Pro atau Edu Pro untuk membuat dan menyimpan prezi di dalam system PC, Mac, atau Linux mereka.

  

Gambar 6

Menunjukkan tampilan Prezi Desktop

a. Mengedit dan Menunjukkan Prezi secara offline

  Fitur ini memungkinkan pengguna untuk menyimpan prezi yang bersifat rahasia dalam komputer, dan juga memungkinkan pengguna untuk mengerjakan serta mempresentasikan prezi mereka saat mereka tidak terkoneksi ke internet.

  b. Prezi dalam berkas

  Berkas Prezi memiliki format berupa .pez. Pengguna dapat mengirimkan berkas tersebut ke pengguna Prezi Desktop lainnya untuk kolaborasi, dapat membuat cadangan berkas prezi tersebut, atau mengarsipkan prezi milik pengguna apabila ruang penyimpanan Prezi pengguna telah penuh.

  c. Penyisipan berkas video berukuran besar

  Saat menggunakan server pengkonversi Prezi, terdapat batas ukuran berkas yaitu sebesar 50 MB. Prezi Desktop tidak memiliki restriksi itu apabila pengguna menggunakan perangkat lunak untuk mengonversi berkas video berukuran besar menjadi berkas video dengan format FLV atau SWF.

  d. Periode trial selama 30 hari

  Pengguna dapat menggunakan Prezi Desktop secara gratis dengan cara mendaftarkan diri pengguna untuk lisensi Prezi mana pun. Jika pengguna mendaftarkan diri pengguna untuk lisensi berbayar, pengguna akan diwajibkan membayar hanya setelah periode trial telah selesai. Membatalkan pesanan lisensi selama masih dalam periode trial adalah hal yang mungkin dilakukan. Pembatalan pesanan tidak menghapuskan akun Prezi pengguna atau prezi yang telah pengguna buat.

2.2.5 Prezi Meeting

  Prezi Meeting merupakan fitur untuk kolaborasi online yang memungkinkan dua sampai sepuluh orang (dalam satu lokasi atau terpisah secara geografis) untuk mengedit dan menunjukkan prezi mereka di waktu yang bersamaan. a. Buka prezi untuk mengedit.

  b. Klik “Meeting” di baris menu yang terletak di bagian sudut kanan atas layar.

  

Gambar 7

Menunjukkan tampilan Prezi Meeting

  Kini pengguna memiliki dua opsi:

  1. Pengguna dapat memilih Invite to edit untuk memunculkan pranala yang dapat pengguna kirim ke siapa pun. Saat kolaborator yang telah pengguna undang membuka pranala tersebut, pengguna dapat melihat avatar kolaborator. Teks, gambar, dan video yang disisipkan ke dalam Prezi dapat dilihat oleh semua orang, memberikan anggota tim kolaborator sensasi seolah-olah mereka sedang berada di dalam ruang yang sama. Saat seorang pengguna diundang untuk mengedit sebuah prezi bersama orang lain, ia akan masuk ke dalam “Prezi Meeting” dalam modus Tampilan setelah ia meng-klik pranala yang diberikan dalam undangan. Untuk memulai kolaborasi dalam mengedit prezi, pindahkan ke Edit mode.

  2. Pengguna dapat memilih Start online presentation untuk memunculkan pranala yang dapat pengguna kirimkan ke siapa pun. Ketika penerima membuka pranala tersebut, mereka dapat menonton pengguna yang sedang melakukan presentasi, tetapi mereka tidak dapat mengedit prezi pengguna tersebut. Pranala tersebut akan kadaluarsa 10 menit setelah pengguna menutup prezinya dan menyelesaikan sesi presentasi pengguna tersebut.

2.2.6 Fitur

  Berikut ini adalah beberapa fitur yang disediakan oleh Prezi, yang terdiri dari pan dan zoom, impor media, set perlengkapan, presentasi online offline, kerja sama, dan buat alur cerita.

  Gambar 8 Menunjukkan tampilan Fitur Prezi

  1. Pan dan Zoom Perbesar dan perkecil kanvas prezi untuk memvisualisasikan ide dan menyorot detil serta melihat keseluruhan presentasi.

  Gambar 9 Menunjukkan tampilan fitur zoom in dan zoom out Prezi

  2. Impor Media

  Sisipkan gambar, video, video YouTube, PDF, atau media lainnya ke dalam Prezi.

  Gambar 10 Menunjukkan tampilan fitur impor media Prezi

  3. Set Perlengkapan Lengkap Pilih template dan/atau tema yang anda inginkan untuk kostumisasi tampilan Prezi anda.

  Gambar 11 Menunjukkan tampilan fitur template Prezi

  4. Presentasi Online dan Offline Mempresentasikan prezi milik pengguna secara online atau mengunduh presentasi milik pengguna serta menampilkan prezi pengguna secara offline.

  5. Kerja Sama Memungkinkan pengguna untuk melakukan kolaborasi dengan rekan presentasi pengguna dalam waktu-nyata, menyebrangi ruang dan zona waktu.

  6. Buat Alur Cerita Memungkinkan pengguna untuk menggunakan bingkai dan jalur untuk membuat perjalanan presentasi yang sinematis.

2.2.7 Cara Menggunakan Prezi

  Menu utama Prezi disebut dengan istilah Menu Gelembung (Bubble

  Menu) yang tersusun dari lima konten utama.

  Tabel 1 Pilihan Menu Prezi Aplikasi pilihan Fungsi

  WRITE Mengetik teks, menyisipkan pranala web, dan mengakses Transformation Zebra. TRANSFORMATION Ikon untuk memanipulasi obyek, yang ZEBRA memungkinkan pengguna untuk mengatur ukuran, merotasi, atau mengedit obyek presentasi prezi.

  INSERT Mengunggah berkas media dan memasukkan bentuk- bentuk seperti panah, garis bebas, atau tembolok. FRAME Memberikan “container” di sekeliling konten presentasi untuk mengelompokkan konten. Kontainer yang disediakan berupa Kurung Kurawal, Lingkaran, Segi Empat, dan Tersembunyi. PATH Mengatur tampilan navigasi satu per satu, menangkap tampilan yang spesifik di dalam sebuah frame, atau menghapus seluruh alur presentasi dan

  COLORS AND Mengaplikasikan gaya-gaya presentasi tertentu. FONTS Masing-masing gaya memiliki pilihan huruf dan warna yang berbeda.

2.2.8 Kegunaan

  1. Bisnis dan konferensi Sebagai media presentasi dan media untuk berbicara di depan publik, Prezi sering digunakan sebagai alternatif terhadap penggunaan Slide Shows dan

  PowerPoint. Produk ini telah digunakan oleh sejumlah pemimpin bisnis dan politik untuk berbagi dan mengeksplorasi ide-ide mereka. Perlu dicatat, Forum Ekonomi Dunia (The World Economic Forum) saat ini menggunakan Prezi sebagai bagian dari strategi presentasi dan strategi media mereka.

  2. Edukasi Di Indonesia sendiri, Prezi masih belum banyak digunakan di seluruh kalangan pendidikan, tetapi Prezi sudah mulai dikenal dan digunakan oleh pelajar

  Sekolah Menengah Atas dan Perguruan Tinggi, salah satunya adalah Universitas Indonesia sebagai media untuk mempresentasikan pemikiran kompleks, ide-ide, atau informasi visual lainnya.

  3. Visualisasi informasi

  Prezi juga merupakan alat untuk memvisualisasikan informasi secara online. Arsitek dan ahli desain visual menggunakan Prezi untuk mempertunjukkan hasil karya mereka, dan juga sebagai alat yang berguna dalam memvisualisasikan ide desain mereka. Organisasi media menggunakan Prezi untuk membantu pembacanya dalam menjelajah informasi yang bersifat visual. Pada Juli 2011, The Guardian (UK) menggunakan Prezi untuk mempublikasikan grafis Peta Dunia terbaru di situs web mereka, dengan tujuan untuk memberitahu para pembaca mengenai negara Sudan Selatan yang baru saja merdeka.

  4. Kegunaan tambahan

  Meski pada mulanya Prezi dikembangkan oleh Adam Somlai-Fischer hanya untuk menunjukkan gambar arsitektural berukuran besar beserta detil-detilnya, namun kini Prezi telah menyediakan berbagai macam aplikasi yang dapat digunakan untuk memvisualisasikan dan mempresentasikan informasi, yaitu:

  1. Visualisasi Data

  2. Sistem yang kompleks, diagram-diagram untuk menunjukkan proses, dan diagram jaringan

  3. Sebagai alat untuk pemetaan pikiran dalam ruang lingkup ilmu pengetahuan kognitif

  4. Desain kolaboratif

  5. Resume dan Portofolio

  6. Kartu Elektronik dan ekspresi kreativitas individu lainnya

  2.2.9 Persyaratan Sistem

  Prezi dapat diakses dari komputer yang terkoneksi dengan internet mana pun, asalkan sistem komputer tersebut memenuhi syarat-syarat berikut ini:

  1. Terinstal Adobe Flash Player 10 atau lebih

  2. Memori minimal 1 GB

  3. Terdapat scroll mouse atau panel sentuh

  4. Prezi.com dapat diakses melalui penjelajah-penjelajah berikut ini:

  5. Internet Explorer 7 atau lebih

  6. Google Chrome

  7. Firefox 3 atau lebih

  8. Safari 3 atau lebih

  2.2.10 Prezi Desktop

  Prezi Desktop adalah perangkat lunak berbasis Adobe AIR. Persyaratan sistem untuk Prezi desktop rata-rata sama dengan Adobe AIR secara umumnya.

2.3 Kajian Hasil Penelitian Yang Relevan

  Tinjauan pustaka ini dimaksudkan untuk mengkaji hasil penelitian yang relevan dengan penelitian penulis. Ada beberapa contoh penelitian yang telah dilakukan sebelumnya diantaranya sebagai berikut:

  1. Sutrisno, Tris (2013) melakukan penelitian dengan judul “Pengaruh

  Belajar Siswa Pada Mata Pelajaran Ipa Melalui Model Pembelajaran Advance Organizer”

  . S1 thesis, Universitas Pendidikan Indonesia.

  2. Ismunarso Teguh Aribowo melakukan penelitian dengan judul

  “Keefektifan Penggunaan Multimedia Prezi Pada Pembelajaran Keterampilan Menulis Bahasa Jerman Di SMA N 2 Banguntapan Bantul”

  Jurusan Pendidikan Bahasa Jerman, Fakultas Bahasa dan Seni Universitas Negeri Yogyakarta, Juli 2012.

  3. Iswara, Zainu Dwi. 2013 melakukan penelitian dengan judul “Pengembangan Media Pembelajaran Pada Materi Jurnal Penutup

  Perusahaan Jasa Berbasis Prezi di SMA Negeri 6 Malang” , Skripsi.

  Juruasan Akuntansi FE Universitas Negeri Malang.

  4. Ismail Nugraha, 2014 melakukan penelitian dengan judul “Pengaruh

  Pengunaan Multimedia Prezi Desktop Terhadap Hasil Belajar Peserta Didik Pada Mata Pelajaran Sosiologi (Studi Kuasi Eksperimen Di SMPN

1 Lembang)”,

  Skripsi Jurusan Kurikulum Dan Teknologi Pendidikan, Fakultas Ilmu Pendidikan, Universitas Pendidikan Indonesia.

2.4 Kerangka Pikir

  Untuk mengembangkan pembelajaran yang lebih yang menyenangkan dan interaktif juga kreatif, banyak cara yang dapat dilakukan. Salah satunya dengan menggunakan media pembelajaran yang menyenangkan dan tidak monoton itu itu saja, untuk menghindari kebosanan. Setiap media pembelajaran memiliki kelebihan dan keunggulan masing masingnya.

  Kemudian penulis mengembangkan media pembelajaran dengan prezi presentasi online agar dapat menambah daya minat siswa, keaktifan, juga inovasi yang berbeda dari media presentasi lainnya. Oleh karena itu diperlukan pengembangan media pembelajaran untuk kelas V dalam mata

  pelajaran IPA. Berdasarkan karakteristik siswa di kelas V SD Sidorejolor 02 Salatiga, maka penulis menyusun pengembangan dengan media

  CD/DVD agar bisa dilakukan pembelajaran secara mandiri atau berkelompok. Dengan menggunakan media pembelajaran prezi, penulis yakin dapat meningkatkan keaktifan siswa, dan daya minat pada pembelajaran mata pelajaran IPA.

2.5 Hipotesis Penelitian

  Hipotesis penelitian ini adalah media pembelajaran prezi presentasi online berdasar teori addie yang dikembangkan diduga efektif dan efektif digunakan pada siswa kelas 5 SD Negeri Sidorejolor 02 Salatiga 2015.

Dokumen yang terkait

BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Seting dan Karakteristik Subjek Penelitian - Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Upaya Meningkatkan Hasil Belajar IPS Menggunakan Model Problem Based Learning Berbantuan Gambar Siswa Kelas IV SD Nege

0 0 18

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN - Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Upaya Meningkatkan Hasil Belajar IPS Menggunakan Model Problem Based Learning Berbantuan Gambar Siswa Kelas IV SD Negeri Kauman Lor 01 Kecamatan Pabelan

0 1 26

Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Upaya Meningkatkan Hasil Belajar IPS Menggunakan Model Problem Based Learning Berbantuan Gambar Siswa Kelas IV SD Negeri Kauman Lor 01 Kecamatan Pabelan Kabupaten Semarang Tahun Pelajaran 2014

0 0 15

Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Upaya Meningkatkan Hasil Belajar IPS Menggunakan Model Problem Based Learning Berbantuan Gambar Siswa Kelas IV SD Negeri Kauman Lor 01 Kecamatan Pabelan Kabupaten Semarang Tahun Pelajaran 2014

0 1 61

Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Perancangan Modul Klaim Stolen Kendaraan Bermotor Menggunakan Platform Pega System di PT. Asuransi Sinarmas

0 1 26

Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Sistem Informasi Manajemen Mutu Berbasis Web Menggunakan Framework Laravel: Studi Kasus PT Pura Barutama Unit PM 5/6/9

0 0 22

Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Perancangan dan Implementasi Aplikasi Personal Accident (PA) dengan Teknologi PRPC (Pega Rules Process Commander) di PT. Asuransi Sinarmas, Jakarta

0 0 25

Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Perancangan Aplikasi Pariwisata dan Kebudayaan Kabupaten Temanggung, Jawa Tengah Menggunakan Framework CodeIgniter: Studi Kasus Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Kab. Temanggung

0 0 24

Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Pemetaan Penyebaran Guru di Provinsi Banten dengan Menggunakan Metode Spatial Clustering K-Means: Studi kasus Wilayah Provinsi Banten

0 1 30

Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Pengembangan Media Pembelajaran pada Mata Pelajaran IPA Berbasis Prezi untuk Siswa SD Kelas 5

0 0 7