Pembahasan Soal SNMPTN 2012 Matematika D

Pembahasan Soal

SNMPTN 2012
SELEKSI NASIONAL MASUK PERGURUAN TINGGI NEGERI
Disertai TRIK SUPERKILAT dan LOGIKA PRAKTIS

Matematika Dasar
Disusun Oleh :

Pak Anang

Kumpulan SMART SOLUTION dan TRIK SUPERKILAT
Pembahasan Soal SNMPTN 2012
Matematika Dasar Kode Soal 623
By Pak Anang (http://pak-anang.blogspot.com)
1.

Jika π‘Ž dan 𝑏 adalah bilangan bulat positif yang memenuhi π‘Žπ‘ = 220 βˆ’ 219 , maka nilai π‘Ž + 𝑏 adalah
....
LOGIKA PRAKTIS TRIK SUPERKILAT:
A. 3

Dengan mudah kita menentukan nilai π‘Ž = 2 dan nilai 𝑏 ≀ 20 dan 𝑏 β‰₯ 19.
Tanpa berfikir panjang jelas jawabannya 2 + 19 ≀ π‘Ž + 𝑏 ≀ 2 + 20
B. 7
Nilai yang mungkin adalah 2 + 19 = 21.
C. 19
Jawabannya D! 
D. 21
E. 23
Penyelesaian:
π‘Žπ‘ = 220 βˆ’ 219 = 21+19 βˆ’ 219 = 2 βˆ™ 219 βˆ’ 219 = (2 βˆ’ 1) βˆ™ 219 = 1 βˆ™ 219 = 219

Diperoleh,

π‘Ž = 2 dan 𝑏 = 19, sehingga
π‘Ž + 𝑏 = 2 + 19 = 21

2.

Jika βˆ’999, βˆ’997, βˆ’995, … adalah barisan aritmetika, maka suku bernilai positif yang muncul
pertama kali adalah suku ke ....

LOGIKA PRAKTIS TRIK SUPERKILAT:
A. 500
Karena selisihnya 2, maka kita pasti tahu bahwa suku positif pertama adalah 1,
B. 501
𝑒𝑛 = π‘Ž + (𝑛 βˆ’ 1)𝑏 = 1, sehingga:
βˆ’999 + 2(𝑛 βˆ’ 1) = 1
C. 502
⇔
2(𝑛 βˆ’ 1) = 1 + 999
D. 503
1 + 999
E. 504
⇔
π‘›βˆ’1=
Penyelesaian:

⇔

2
𝑛 = 500 + 1 = 501


Ingat, suku ke-𝑛 barisan aritmetika adalah:
𝑒𝑛 = π‘Ž + (𝑛 βˆ’ 1)𝑏
dimana π‘Ž adalah suku pertama dan 𝑏 adalah beda/selisih.

Perhatikan barisan βˆ’999, βˆ’997, βˆ’995, … memiliki suku pertama π‘Ž = βˆ’999 dan beda 𝑏 = 2.
Jadi, suku ke-𝑛 barisan tersebut dapat dinyatakan sebagai:
𝑒𝑛 = βˆ’999 + 2(𝑛 βˆ’ 1)

Nilai dari 𝑒𝑛 akan bernilai positif jika memenuhi:

𝑒𝑛 > 0

Sehingga,

π‘ˆπ‘› > 0
β‡’ βˆ’999 + 2(𝑛 βˆ’ 1) > 0
⇔
2(𝑛 βˆ’ 1) > 999
999

(𝑛 βˆ’ 1) >
⇔
2
999
⇔
𝑛>
+1
2
⇔
𝑛 > 500,5

Jadi, nilai terkecil dari 𝑛 yang memenuhi 𝑛 > 500,5 dan 𝑛 ∈ β„• adalah 501.

Bimbel SBMPTN 2013 Matematika Dasar by Pak Anang (http://pak-anang.blogspot.com)

Halaman 1

3.

Jika 𝑝 + 1 dan 𝑝 βˆ’ 1 adalah akar-akar persamaan π‘₯ 2 βˆ’ 4π‘₯ + π‘Ž = 0, maka nilai π‘Ž adalah ....

A. 0
LOGIKA PRAKTIS TRIK SUPERKILAT:
Bilangan yang dijumlah βˆ’4.
B. 1
βˆ’2 dan βˆ’2 kan?
C. 2
Karena selisihnya 2. Maka yang satu ditambah 1, satunya dikurang 1.
D. 3
βˆ’3 dan βˆ’1.
E. 4
Berapa perkaliannya?
Penyelesaian:

3.

Ingat, jika akar-akar persamaan kuadrat 𝐴π‘₯ 2 + 𝐡π‘₯ + 𝐢 = 0 adalah π‘₯1 dan π‘₯2 , maka:
𝐡
π‘₯1 + π‘₯2 = βˆ’
𝐴
𝐢

π‘₯1 βˆ™ π‘₯2 =
𝐴

(𝑝 + 1) dan (𝑝 βˆ’ 1) adalah akar-akar persamaan π‘₯ 2 βˆ’ 4π‘₯ + π‘Ž = 0, maka:
⇔

(𝑝 + 1) + (𝑝 βˆ’ 1) = βˆ’
2𝑝 = 4
4
𝑝=
2
𝑝=2

⇔
⇔

(βˆ’4)
1

diperoleh akar-akar persamaan tersebut adalah 𝑝 + 1 = 2 + 1 = 3 dan 𝑝 βˆ’ 1 = 2 βˆ’ 1 = 1.

Sehingga persamaan kuadrat yang akar-akarnya 3 dan 1 adalah:
(π‘₯ βˆ’ 3)(π‘₯ βˆ’ 1) = 0
⇔ π‘₯ 2 βˆ’ 4π‘₯ + 3 = 0

Sehingga dengan melihat persamaan π‘₯ 2 βˆ’ 4π‘₯ + 3 = 0, jadi diperoleh nilai π‘Ž = 3.
4.

Jika nilai rata-rata tes matematika 20 siswa kelas A adalah 65 dan nilai rata-rata 10 siswa lainnya di
kelas tersebut adalah 80, maka nilai rata-rata semua siswa kelas A adalah ....
A. 72
LOGIKA PRAKTIS TRIK SUPERKILAT:
B. 71
65 -------------π‘₯Μ… -----------------------------80
1 bagian
2 bagian
C. 70
D. 69
Jadi rata-rata gabungan adalah 65 ditambah sepertiganya 15.
E. 68
65 + 5 = 70


Penyelesaian:

Ingat, jika 𝑛𝐴 dan 𝑛𝐡 menyatakan banyak anggota kelompok A dan B, serta π‘₯̅𝐴 dan π‘₯̅𝐡 adalah ratarata nilai kelompok A dan B, maka nilai rata-rata gabungan A dan B adalah:
𝑛𝐴 π‘₯̅𝐴 + 𝑛𝐡 π‘₯Μ… 𝐡
π‘₯Μ…π‘”π‘Žπ‘ =
𝑛𝐴 + 𝑛𝐡
Misal, rata-rata semua siswa kelas A dinyatakan sebagai π‘₯Μ…π‘”π‘Žπ‘ , maka:
π‘₯Μ…π‘”π‘Žπ‘ =

20 βˆ™ 65 + 10 βˆ™ 80 1300 + 800 2100
=
=
= 70
20 + 10
30
30

Bimbel SNMPTN 2013 Matematika Dasar by Pak Anang (http://pak-anang.blogspot.com)


Halaman 2

5.

Jika 𝐴 = (

A.
B.
C.
D.
E.

βˆ’6
βˆ’3
0
3
6

2 0
1 5

),𝐡 = (
), dan det(𝐴𝐡) = 12, maka nilai π‘₯ adalah ....
1 π‘₯
0 βˆ’2 LOGIKA PRAKTIS TRIK SUPERKILAT:

Penyelesaian:

Ingat, sifat determinan yaitu det(𝐴𝐡) = det(𝐴) βˆ™ det(𝐡)

Jadi hitung sendiri-sendiri determinan A dan determinan B, lalu kalikan keduanya.
det(𝐴) = 2π‘₯
det(𝐡) = βˆ’2
Jadi,
det(𝐴𝐡) = det(𝐴) βˆ™ det(𝐡)
β‡’
12 = 2π‘₯ βˆ™ (βˆ’2)
⇔
12 = βˆ’4π‘₯
⇔
π‘₯ = βˆ’3


π‘Ž
Ingat, jika det(𝐴) menyatakan determinan matriks 𝐴 = (
𝑐
π‘Ž 𝑏
| = π‘Žπ‘‘ βˆ’ 𝑏𝑐
det(𝐴) = |
𝑐 𝑑

𝑏
) , maka:
𝑑

2 0
1 5
𝐴𝐡 = (
)
)βˆ™(
1 π‘₯
0 βˆ’2
(2 βˆ™ 1 + 0 βˆ™ 0) (2 βˆ™ 5 + 0 βˆ™ (βˆ’2))
=(
)
(1 βˆ™ 1 + π‘₯ βˆ™ 0) (1 βˆ™ 5 + π‘₯ βˆ™ (βˆ’2))
2
10
)
=(
(5
1
βˆ’ 2π‘₯)
Sehingga,
2
10
|
1 (5 βˆ’ 2π‘₯)
= 2(5 βˆ’ 2π‘₯) βˆ’ (10 βˆ™ 1)
= 10 βˆ’ 4π‘₯ βˆ’ 10
= βˆ’4π‘₯

det(𝐴𝐡) = |

Dikarenakan nilai det(𝐴𝐡) = 12, maka:

βˆ’4π‘₯ = 12 ⇔ π‘₯ = βˆ’3

Bimbel SBMPTN 2013 Matematika Dasar by Pak Anang (http://pak-anang.blogspot.com)

Halaman 3

6.

Jika 𝑓(π‘₯) = 5π‘₯ βˆ’ 3, 𝑔(π‘₯) = 3π‘₯ + 𝑏, dan 𝑓 βˆ’1 (𝑔(0)) = 1, maka nilai 𝑔(2) adalah ....
A. 5
LOGIKA PRAKTIS TRIK SUPERKILAT:
Ingat sifat fungsi invers yaitu: 𝑓(π‘₯) = 𝑦 ⇔ 𝑓 βˆ’1 (𝑦) = π‘₯
B. 6
𝑓 βˆ’1 (π‘π‘’π‘Ÿπ‘Žπ‘π‘Ž) = 1 ⇔ 𝑓(1) = π‘π‘’π‘Ÿπ‘Žπ‘π‘Ž
C. 8
Jadi,
D. 11
𝑓(1) = 𝑔(0)
E. 12
5βˆ™1βˆ’3= 3βˆ™0+𝑏
Penyelesaian:

𝑓(π‘₯) = 5π‘₯ βˆ’ 3

2=𝑏
Akibatnya, 𝑔(π‘₯) = 3π‘₯ + 2
Sehingga nilai dari 𝑔(2) = 3 βˆ™ 2 + 2 = 6 + 2 = 8

Perhatikan bahwa:

𝑦 = 5π‘₯ βˆ’ 3
⇔ 5π‘₯ = 𝑦 + 3
𝑦+3
⇔ π‘₯=
5
Jadi diperoleh invers dari 𝑓:
𝑓 βˆ’1 (π‘₯) =

Sehingga,

π‘₯+3
5

𝑓 βˆ’1 (𝑔(π‘₯)) = 𝑓 βˆ’1 (3π‘₯ + 𝑏)
(3π‘₯ + 𝑏) + 3
=
5
3π‘₯ + 𝑏 + 3
=
5
Maka dengan substitusi π‘₯ = 0 akan diperoleh:

𝑓 βˆ’1 (𝑔(0)) =

3(0) + 𝑏 + 3 𝑏 + 3
=
5
5

Padahal dari soal diketahui 𝑓 βˆ’1 (𝑔(0)) = 1, maka diperoleh:

𝑏+3
=1⇔𝑏+3=5
5
⇔
𝑏 =5βˆ’3
⇔
𝑏=2
Dari 𝑏 = 2 diperoleh fungsi 𝑔:

𝑔(π‘₯) = 3π‘₯ + 2
Jadi,

𝑔(2) = 3(2) + 2 = 6 + 2 = 8

Bimbel SNMPTN 2013 Matematika Dasar by Pak Anang (http://pak-anang.blogspot.com)

Halaman 4

7.

Jika diagram batang di bawah ini memperlihatkan frekuensi kumulatif hasil tes matematika siswa
kelas XII, maka persentase siswa yang memperoleh nilai 8 adalah ....
30
F
r
e
k
u
e
n
s
i

K
u
m
u
l
a
t
i
f

25
20
15
10
5
0
2

3

4

5

6

7

8

9

10

Nilai Siswa

A.
B.
C.
D.
E.

12%
15%
20%
22%
80%

Penyelesaian:
Jika 𝑓𝑖 menyatakan frekuensi kelas ke-𝑖 dan π‘“π‘˜ menyatakan frekuensi kumulatif, maka:

𝑓𝑖 = π‘“π‘˜ 𝑖 βˆ’ π‘“π‘˜ π‘–βˆ’1

Dan dari diagram frekuensi kumulatif tersebut, banyaknya siswa yang memperoleh nilai 8 adalah:
𝑓8 = π‘“π‘˜ 8 βˆ’ π‘“π‘˜ 7 = 22 βˆ’ 19 = 3

Sehingga persentase siswa yang memperoleh nilai 8 adalah:
𝑓8 (%) =

𝑓8
3
Γ— 100% =
Γ— 100% = 12%
π‘“π‘˜ 10
25

Bimbel SBMPTN 2013 Matematika Dasar by Pak Anang (http://pak-anang.blogspot.com)

Halaman 5

8.

Jika 𝑏 log π‘Ž + 𝑏 log π‘Ž2 = 4, maka nilai π‘Ž log 𝑏 adalah ....
3
A.
B.
C.

4

1
2
4
3

D. 2

E.

3
2

Penyelesaian:
𝑏

9.

log π‘Ž + 𝑏 log π‘Ž2 = 4
⇔ 𝑏 log π‘Ž + 2 βˆ™π‘ log π‘Ž = 4
⇔ (1 + 2) βˆ™ 𝑏 log π‘Ž = 4
⇔
3 βˆ™π‘ log π‘Ž = 4
4
𝑏
⇔
log π‘Ž =
3
3
π‘Ž
⇔
log 𝑏 =
4

Di suatu kandang terdapat 40 ekor ayam, 25 ekor di antaranya betina. Di antara ayam betina
tersebut, 15 ekor berwarna putih. Jika banyak ayam berwarna putih adalah 22 ekor, maka banyak
ayam jantan yang tidak berwarna putih adalah ....
A. 5
B. 7
C. 8
D. 10
E. 15
Penyelesaian:
Banyaknya ayam jantan berwarna putih adalah 22 βˆ’ 15 = 7 ekor. Sehingga banyak ayam jantan
yang tidak berwarna putih adalah (40 βˆ’ 25) βˆ’ 7 = 8 ekor.

Bimbel SNMPTN 2013 Matematika Dasar by Pak Anang (http://pak-anang.blogspot.com)

Halaman 6

10.

Jika π‘₯ + 𝑧 = 2, 𝑦 + 4𝑧 = 4, dan 2π‘₯ + 𝑦 = 6, maka nilai π‘₯ + 2𝑦 + 3𝑧 adalah ....
A. 2
B. 4
C. 6
D. 8
E. 10
Penyelesaian:
π‘₯ + 𝑧 = 2 .................................. (1)

𝑦 + 4𝑧 = 4 ................................ (2)

2π‘₯ + 𝑦 = 6 ............................... (3)

Eliminasi 𝑦 pada persamaan (3) dan (2):
2π‘₯ + 𝑦 = 6
𝑦 + 4𝑧 = 4
2π‘₯ βˆ’ 4𝑧 = 2
β‡’ π‘₯ βˆ’ 2𝑧 = 1 .......................... (4)

Eliminasi π‘₯ pada persamaan (1) dan (4):
π‘₯+𝑧 =2
π‘₯ βˆ’ 2𝑧 = 1
3𝑧 = 1
1
⇒𝑧=
3

1

Substitusikan 𝑧 = ke persamaan (4) diperoleh nilai π‘₯:
3

π‘₯+𝑧=2β‡’ π‘₯+
⇔

⇔
⇔

1
=2
3

1
3
6 1
π‘₯= βˆ’
3 3
5
π‘₯=
3
π‘₯ =2βˆ’

1

Substitusikan 𝑧 = ke persamaan (2) diperoleh nilai π‘₯:
3

1
𝑦 + 4𝑧 = 4 β‡’ 𝑦 + 4 ( ) = 4
3
4
⇔
𝑦+ =4
3
⇔

⇔
⇔

4
3
12 4
𝑦=
βˆ’
3 3
8
𝑦=
3
𝑦 = 4βˆ’

Jadi nilai π‘₯ + 2𝑦 + 3𝑧 adalah:

5
8
1
5 16 3 24
π‘₯ + 2𝑦 + 3𝑧 = ( ) + 2 ( ) + 3 ( ) = +
+ =
=8
3
3
3
3 3 3
3
Bimbel SBMPTN 2013 Matematika Dasar by Pak Anang (http://pak-anang.blogspot.com)

Halaman 7

11.

Jika gambar di bawah ini adalah grafik fungsi kuadrat 𝑓 dengan titik puncak (βˆ’2, βˆ’1) dan melalui
titik (0, 5), maka nilai 𝑓(2) adalah ....
Y

X

βˆ’5

βˆ’2
βˆ’4

βˆ’5

A.
B.
C.
D.
E.

βˆ’6

βˆ’17
βˆ’18
βˆ’19
βˆ’20
βˆ’21

Penyelesaian:
Persamaan fungsi kuadrat yang melewati titik puncak (π‘₯𝑝 , 𝑦𝑝 ) adalah:
2

𝑦 = π‘Ž(π‘₯ βˆ’ π‘₯𝑝 ) + 𝑦𝑝

Diketahui titik puncak (βˆ’2, βˆ’1), sehingga persamaan fungsi kuadrat adalah:
𝑦 = π‘Ž(π‘₯ + 2)2 βˆ’ 1

Nilai konstanta π‘Ž bisa ditentukan dengan mensubstitusi π‘₯ dan 𝑦 dengan satu titik lain yang
diketahui pada grafik yaitu titik (0, βˆ’5):
βˆ’5 = π‘Ž(0 + 2)2 βˆ’ 1
𝑦 = π‘Ž(π‘₯ + 2)2 βˆ’ 1 β‡’
⇔
βˆ’5 = 4π‘Ž βˆ’ 1
⇔ βˆ’5 + 1 = 4π‘Ž
⇔
βˆ’4 = 4π‘Ž
⇔
π‘Ž = βˆ’1

Sehingga persamaan fungsi kuadrat yang dimaksud adalah:
𝑓(π‘₯) = 𝑦 = βˆ’1(π‘₯ + 2)2 βˆ’ 1
= βˆ’(π‘₯ 2 + 4π‘₯ + 4) βˆ’ 1
= βˆ’π‘₯ 2 βˆ’ 4π‘₯ βˆ’ 4 βˆ’ 1
= βˆ’π‘₯ 2 βˆ’ 4π‘₯ βˆ’ 5

Jadi nilai dari 𝑓(2) adalah:

𝑓(2) = βˆ’(2)2 βˆ’ 4(2) βˆ’ 5 = βˆ’4 βˆ’ 8 βˆ’ 5 = βˆ’17

Bimbel SNMPTN 2013 Matematika Dasar by Pak Anang (http://pak-anang.blogspot.com)

Halaman 8

12.

Nilai minimum fungsi objektif (tujuan) 𝑓(π‘₯, 𝑦) = π‘₯ + 4𝑦 dengan kendala 3π‘₯ + 2𝑦 β‰₯ 24, π‘₯ β‰₯ 2, dan
𝑦 β‰₯ 3 adalah ....
A. 38
B. 26
C. 24
D. 18
E. 16
Penyelesaian:
Perhatikan grafik!
Y

12

9

(2, 9)

3

𝑦β‰₯3

(6, 3)
2

π‘₯β‰₯2

6

8

X
3π‘₯ + 2𝑦 β‰₯ 24

Dari grafik di atas, titik-titik pojok yang merupakan titik ekstrim adalah titik (6, 3) dan (2, 9), lalu
kita lakukan uji titik pojok tersebut untuk mendapatkan nilai minimum dari fungsi objektif (tujuan)
𝑓(π‘₯, 𝑦) = π‘₯ + 4𝑦:

(6, 3) β‡’ 𝑓(π‘₯, 𝑦) = (6) + 4(3) = 6 + 12 = 18

(2, 9) β‡’ 𝑓(π‘₯, 𝑦) = (2) + 4(9) = 2 + 36 = 38

Jadi fungsi objektif (tujuan) akan minimum pada titik (6, 3) dengan nilai minimumnya adalah 18.

Bimbel SBMPTN 2013 Matematika Dasar by Pak Anang (http://pak-anang.blogspot.com)

Halaman 9

13.

Jika π‘Ž adalah suku pertama, π‘Ÿ adalah rasio, dan 𝑆𝑛 = 3(2𝑛+1 βˆ’ 2) adalah jumlah 𝑛 suku pertama
deret geometri, maka nilai π‘Ž + π‘Ÿ adalah ....
LOGIKA PRAKTIS:
A. 4
π‘Ž(π‘Ÿ 𝑛 βˆ’ 1)
B. 5
Ingat rumus 𝑆𝑛 =
π‘Ÿβˆ’1
C. 6
D. 7
6(2𝑛 βˆ’ 1)
𝑛+1
Perhatikan
juga
𝑆
=
3(2
βˆ’
2)
=
𝑛
E. 8
2βˆ’1
Penyelesaian:

Perhatikan bahwa,

Jadi, jelas bahwa π‘Ž + π‘Ÿ = 6 + 2 = 8

𝑆𝑛 = 3(2𝑛+1 βˆ’ 2)
β‡’ 𝑆𝑛 = 3 βˆ™ 2(2𝑛 βˆ’ 1)
6(2𝑛 βˆ’ 1)
⇔ 𝑆𝑛 =
2βˆ’1

Padahal, ingat kembali rumus jumlah 𝑛 suku pertama deret geometri:
π‘Ž(π‘Ÿ 𝑛 βˆ’ 1)
π‘Ÿβˆ’1
Sehingga diperoleh nilai π‘Ž = 6 dan π‘Ÿ = 2.

𝑆𝑛 =

Jadi nilai π‘Ž + π‘Ÿ = 6 + 2 = 8

Bimbel SNMPTN 2013 Matematika Dasar by Pak Anang (http://pak-anang.blogspot.com)

Halaman 10

14.

Jika suatu persegi dengan panjang sisi satu satuan dibagi menjadi 5 persegi panjang dengan luas
yang sama seperti ditunjukkan pada gambar, maka panjang ruas garis 𝐴𝐡 adalah ....
TRIK SUPERKILAT:
Perhatikan bahwa luas kelima persegi panjang kan sama!

Sedangkan di bagian atas sudah ada dua persegi panjang, maka artinya
panjang sisi tegak persegi tersebut adalah 2 bagian dibanding 3 bagian.

𝐴

Jadi tinggi bagian bawah adalah 3 bagian dari keseluruhan 5 bagian.
3

Ya!!! Panjang AB adalah .....!!!

𝐡

A.
B.
C.

D.
E.

5

4
5

3
5
5
6

2
3

2
5

Penyelesaian:
Perhatikan persegi dengan sisi 1 satuan berikut:
Luas persegi tersebut adalah:
𝐿 = 𝑠 2 = 12 = 1 satuan luas

Persegi dengan 1 satuan luas tersebut dibagi menjadi 5 persegi panjang
dengan luas yang sama. Artinya, setiap persegi panjang memiliki luas:
𝐿 = 5 Γ— πΏπ‘π‘’π‘Ÿπ‘ π‘’π‘”π‘– π‘π‘Žπ‘›π‘—π‘Žπ‘›π‘” β‡’ πΏπ‘π‘’π‘Ÿπ‘ π‘’π‘”π‘– π‘π‘Žπ‘›π‘—π‘Žπ‘›π‘” =

𝐿 1
= satuan luas
5 5

Perhatikan gambar di bawah ini:

𝐴
π‘₯

𝐡

𝑦

Perhatikan daerah berwarna biru, misalkan setiap persegi panjang vertikal bawah berukuran π‘₯ Γ— 𝑦.
Perhatikan juga bahwa terdapat 3 persegi panjang dengan ukuran luas yang sama, persegi panjang
tersebut juga membagi sisi persegi menjadi 3 bagian yang sama pula. Karena sisi persegi adalah 1
1
satuan, maka dengan mudah ditunjukkan bahwa panjang 𝑦 = satuan.
3
1

Padahal luas setiap persegi panjang vertikal bawah tersebut adalah satuan luas, sehingga:
5

π‘₯×𝑦 =

1
1 1
β‡’π‘₯Γ— =
5
3 5
1
1 3 3
β‡’
π‘₯=5= Γ— =
1 5 1 5
3

Bimbel SBMPTN 2013 Matematika Dasar by Pak Anang (http://pak-anang.blogspot.com)

Halaman 11

15.

Semua nilai π‘₯ yang memenuhi (2π‘₯ + 1)(π‘₯ βˆ’ 1) ≀ (π‘₯ βˆ’ 1) adalah ....
A. π‘₯ ≀ 1
B. π‘₯ β‰₯ 0
1
C. π‘₯ β‰₯ 2
1

D. ≀ π‘₯ ≀ 1
2
E. 0 ≀ π‘₯ ≀ 1
Penyelesaian:

(2π‘₯ + 1)(π‘₯ βˆ’ 1) ≀ (π‘₯ βˆ’ 1)
(2π‘₯
β‡’
+ 1)(π‘₯ βˆ’ 1) βˆ’ (π‘₯ βˆ’ 1) ≀ 0
⇔ (2π‘₯ 2 βˆ’ π‘₯ βˆ’ 1) βˆ’ (π‘₯ βˆ’ 1) ≀ 0
⇔
2π‘₯ 2 βˆ’ π‘₯ βˆ’ 1 βˆ’ π‘₯ + 1 ≀ 0
⇔
2π‘₯ 2 βˆ’ 2π‘₯ ≀ 0
Pembuat nol
β‡’
2π‘₯ 2 βˆ’ 2π‘₯ = 0
⇔
2π‘₯(π‘₯ βˆ’ 1) = 0
⇔
2π‘₯ = 0 atau π‘₯ βˆ’ 1 = 0
⇔
π‘₯ = 0 atau π‘₯ = 1

Periksa daerah penyelesaian pada garis bilangan,

0

+
βˆ’

1

Jadi himpunan penyelesaiannya adalah {π‘₯|0 ≀ π‘₯ ≀ 1}.
Untuk download rangkuman materi, kumpulan SMART SOLUTION dan TRIK SUPERKILAT dalam
menghadapi SNMPTN serta kumpulan pembahasan soal SNMPTN yang lainnya jangan lupa untuk selalu
mengunjungi http://pak-anang.blogspot.com.
Terimakasih,
Pak Anang.

Bimbel SNMPTN 2013 Matematika Dasar by Pak Anang (http://pak-anang.blogspot.com)

Halaman 12