MAKALAH HASIL PENGUJIAN TITRASI SMAN 1 C

MAKALAH HASIL PENGUJIAN
TITRASI
SMAN 1 CIKARANG PUSAT

NAMA ANGGOTA :
1)
2)
3)
4)
5)

REGITA IKA YASMIN
MUJIB HIDWAN QULYUBI
M.GHERRY RAMADHAN
RIRI SOFIA
LIFIA PEBRIANTI

Kata Pengantar
Puji syukur kami panjatkan ke-hadirat Allah SWT atas segala limpahan rahmat
dan hidayah-Nya, kami yang masih dalam tahapan belajar ini dapat menyelesaikan
laporan kimia tentang titrasi asam-basa.

Dalam makalah ini kami menjelaskan mengenai penjelasan secara singkat
tentang titrasi asam-basa.Adapuan tujuan kami menulis laporan ini yang utama untuk
memenuhi tugas sekolah dari guru pembimbing kami.Kami menulis laporan ini untuk
mengetahui lebih rinci mengenai titrasi asam-basa.
Kami mengucapkan banyak terimakasih kepada yang telah meluruskan
praktikum kami.Kami menyadari laporan ini masih jauh dari kesempurnaan. Oleh sebab
itu,diharapkan kritik dan saran pembaca demi kesempurnaan laporan kami ini untuk ke
depannya. Semoga laporan ini bermanfaat bagi kita semua terutama bagi pembaca
khususnya siswa-siswi SMA Negeri 1 Cikarang Pusat.
Akhir kata, kami sampaikan terima kasih kepada semua pihak yang telah
berperan serta dalam penyusunan makalah ini dari awal sampai akhir. Semoga Allah
SWT senantiasa meridhai segala usaha kita.Amin.

Cikarang, 23 Mei 2013
Kelompok 6
-Regita Ika Yasmin
-Mujib Hidwan Q
-Lifia Pebranti
-Riri Sofia
-M. Ghary R


2

Makalah Kimia tentang Titrasi Asam Basa
Kelas XI IPA 4 – Kelompok 6

Daftar Isi
Kata Pengantar
Daftar Isi

2

3

Pendahuluan

4

Dasar Teori 6
Metode Penelitian 7

Data Hasil Pengamatan dan Perhitungan
Pembahasan

8

9

Kesimpulan 11
Lain-Lain

12

Daftar Pustaka

3

13

Makalah Kimia tentang Titrasi Asam Basa
Kelas XI IPA 4 – Kelompok 6


I. Pendahuluan
1.1 Latar Belakang
Titrasi merupakan suatu metoda untuk menentukan kadar suatu zat dengan
menggunakan zat lain yang sudah diketahui konsentrasinya. Titrasi biasanya dibedakan
berdasarkan jenis reaksi yang terlibat di dalam proses titrasi, sebagai contoh bila
mellibatkan reaksi asam basa maka disebut sebagai titrasi asam basa.
Titrasi asam basa melibatkan asam maupun basa sebgai titer ataupun titrant.
Titrasi asam basa berdasarkan reaksi penetralan. Kadar larutan asam ditentukan
dengan menggunakan larutan basa dan sebaliknya.
Penambahan larutan standar dilakukan sampai mencapai titik ekivalen, yakni titik
dimana asam dan basa habis bereaksi. Titik ekivalen dapat di tentukan dengan
menggunakan suatu indikator yang harus berubah warna di sekitar titik tersebut. Titik
dimana perubahan warna terjadi di sebut titik akhir titrasi.
Zat yang akan ditentukan kadarnya disebut sebagai “titrant” dan biasanya diletakan di
dalam Erlenmeyer, sedangkan zat yang telah diketahui konsentrasinya disebut sebagai
“titer” dan biasanya diletakkan di dalam “buret”. Baik titer maupun titrant biasanya
berupa larutan. Pada laporan kali ini akan di jelaskan mengenai titrasi asam-basa.

1.2 Rumusan Masalah

a.

Berapakah konsentrasi dari larutan HCl setelah di titrasi oleh larutan basa NaOH ?

1.3 Tujuan
a. Untuk menentukan konsentrasi larutan HCl dengan menggunakan larutan
berkadar 0,1 M
b.

NaOH

Untuk mengetahui cara men-titrasi larutan asam basa

c. Untuk mengetahui bahan-bahan yang digunakan di laboratorium untuk melakukan
titrasi asam basa
d. Untuk mengetahui alat-alat yang digunakan di laboratorium untuk melakukan titrasi
asam basa

4


Makalah Kimia tentang Titrasi Asam Basa
Kelas XI IPA 4 – Kelompok 6

e. Agar mudah mengerti dan memahami materi mengenai titrasi asam basa
f. Dengan adanya penelitian/percobaan ini yaitu pengetahuan siswa menjadi lebih
bertambah dalam menentukan konsentrasi asam/basa dari suatu larutan yang diujikan
sehingga diharapkan dapat bermanfaat pada kehidupan sehari-hari

5

Makalah Kimia tentang Titrasi Asam Basa
Kelas XI IPA 4 – Kelompok 6

II. Dasar Teori
 Titrasi adalah metode analisis kuantitatif untuk menentukan kadar suatu larutan
dengan bantuan larutan indikator. Dalam titrasi. Zat yang akan ditentukan
konsentrasinya dititrasi oleh larutan yang sudah diketahui konsentrasinya. Titrasi
asam basa berdasarkan reaksi penetralan yaitu reaksi antara ion H + dari asam
dengan ion OH- dari asam.
H+ + OH-  H2O

 Titik akhir titrasi adalah saat indokator berubah warna. Titik akhir titrasi
diharapkan mendekati titik ekuivalen,yaitu kondisi pada saat larutan asam tepat
bereaksi dengan larutan basa.
 Titrasi merupakan salah satu cara untuk menentukan konsentrasi larutan suatu
zat dengan cara mereaksikan larutan tersebut dengan zat lain yang diketahui
konsentrasinya. Prinsip dasar titrasi asam basa didasarkan pada reaksi
nertalisasi asam basa.
 Titik ekivalen pada titrasi asam basa adalah pada saat dimana sejumlah asam
tepat di netralkan oleh sejumlah basa. Selama titrasi berlangsung terjadi
perubahan pH. pH pada titik equivalen ditentukan oleh sejumlah garam yang
dihasilkan dari netralisaasi asam basa. Indikator yang digunakan pada titrasi
asam basa adalah yang memiliki rentang pH dimana titik equivalen berada. Pada
umumnya titik equivalen tersebut sulit untuk diamati, yang mudah dimatai adalah
titik akhir yaang dapat terjadi sebelum atau sesudah titik equivalen tercapai.
Titrasi harus dihentikan pada saat titik akhir titrasi tercapai, yang ditandai dengan
perubahan warna indikator. Titik akhir titrasi tidak selalu berimpit dengan titik
equivalen. Dengan pemilihan indikator yang tepat, kita dapat memperkecil
kesalahan titrasi.
 Pada titrasi asam kuat dan basa kuat, asam lemah dan basa lemah dalam air
akan terurau dengan sempurna. Oleh karena itu ion hidrogen dan ion hidroksida

selama titrasi dapat langsung dihitung dari jumlah asam atau basa yang
ditambahkan. Pada titik equivalen dari titrasi asam air, yaitu sama dengan 7.

6

Makalah Kimia tentang Titrasi Asam Basa
Kelas XI IPA 4 – Kelompok 6

III. Metode Penelitian
3.1 Alat






Erlenmeyer 100 ml
Pipet tetes 3 buah
Gelas ukur
Beaker Glass

Pipet ball

3.2 Bahan




Larutan HCL x M
Larutan NaOH 0.5 M
Larutan indikator PP

3.3 Cara Kerja





Ambil 10 ml HCL x M dan masukkan delam labu erlemeyer. Kemudian teteskan 3
tetes larutan indikator PP
Siapkan 10 ml larutan NaOH 0.1 M dalam gelas ukur dan lakukan titrasi secara

perlahan-lahan sampai terjadi perubahan warna pada campuran didalam labu
erlemeyer
Ulangi kegiatan 1 dan 2 sebanyak 3 kali

7

Makalah Kimia tentang Titrasi Asam Basa
Kelas XI IPA 4 – Kelompok 6

IV. Data Hasil Pengamatan dan
Perhitungan
Data hasil percobaan
No
1
2
3
Rata-rata

volume HCL x M
10 ml

10 ml
10 ml
……10 ml……..

Volume NaOH 0,5 M (ml)
1 ml
1,4 ml
1,4 ml
1,266 ml

Perhitungan
Diketahui :

Volume HCL = 10 ml
Volume HCL = 1
Volume NaOH = 1,266 ml
Konsentrasi NaOH = 0,5 M

Valensi NaOH

=1

Ditanya : konsentrasi HCL =….?
Jawab :

MHCL x VHCL x valensi HCL = MNaOH x vNaOH x valensi NaOH

M1 x 10 x 1

= 0,5 x 1,266 x 1

M1 x 10

= 0,633

MHCL

= 0,633/10

Kesimpulan
Konsentrasi larutan HCL adalah 0,0633  6,33 x 10-2
 0,06 = 6 x10-2 M

8

Makalah Kimia tentang Titrasi Asam Basa
Kelas XI IPA 4 – Kelompok 6

V. Pembahasan
Berdasarkan eksperimen yang telah kami lakukan, kami mendapatkan volume
awal dari NaOH yaitu 10 ml dan volume rata-rata dari ketiga percobaan NaOH yaitu
11,266 ml sehingga volume dari NaOH adalah 1,266 ml. dari eksperimen tersebut kami
mendaptkan hasil bahwa kemolaran/konsentrasi dari asam klorida (HCl) adalah
sebesar 6 x10-2 M

5.1Titrasi Asam-Basa
Reaksi asam-basa dapat digunakan untuk menentukan konsentrasi larutan asam
atau larutan basa. Penentuan itu dilakukan dengan cara meneteskan larutan basa yang
telah diketahui konsentrasiya ke dalam sejumlah larutan asam yang belum diketahui
konsentrasinya atau sebaliknya. Penetesan dilakukan hingga asam dan basa tepat
habis bereaksi.Waktu penambahan hingga asam dan basa tepat habis disebut titik
ekuivalen.Dengan demikian, konsentrasi asam atau basa dapat ditentukan jika salah
satunya sudah diketahui. Proses penetapan konsentrasi tersebut disebut titrasi asambasa.
Titrasi merupakan suatu metode untuk menentukan kadar suatu zat dengan
menggunakan zat lain yang sudah dikethaui konsentrasinya. Titrasi biasanya dibedakan
berdasarkan jenis reaksi yang terlibat di dalam proses titrasi, sebagai contoh bila
melibatan reaksi asam basa maka disebut sebagai titrasi asam basa, titrasi redox untuk
titrasi yang melibatkan reaksi reduksi oksidasi, titrasi kompleksometri untuk titrasi yang
melibatan pembentukan reaksi kompleks dan lain sebagainya.
Zat yang akan ditentukan kadarnya disebut sebagai “titrant” dan biasanya diletakan di
dalam Erlenmeyer, sedangkan zat yang telah diketahui konsentrasinya disebut sebagai
“titer” dan biasanya diletakkan di dalam “buret”. Baik titer maupun titrant biasanya
berupa larutan. Pada laporan kali ini akan di jelaskan mengenai titrasi asam-basa.

5.2 Prinsip Titrasi Asam-Basa
Titrasi asam basa melibatkan asam maupun basa sebagai titer ataupun
titrant.Titrasi asam basa berdasarkan reaksi penetralan.Kadar larutan asam ditentukan
dengan menggunakan larutan basa dan sebaliknya.
Titrant ditambahkan titer sedikit demi sedikit sampai mencapai keadaan ekuivalen
( artinya secara stoikiometri titrant dan titer tepat habis bereaksi). Keadaan ini disebut
sebagai “titik ekuivalen”.
Pada saat titik ekuivalent ini maka proses titrasi dihentikan, kemudian kita
mencatat volume titer yang diperlukan untuk mencapai keadaan tersebut. Dengan

9

Makalah Kimia tentang Titrasi Asam Basa
Kelas XI IPA 4 – Kelompok 6

menggunakan data volume titrant, volume dan konsentrasi titer maka kita bisa
menghitung kadar titrant.

5.3 Cara Mengetahui Titik Ekuivalen
Ada dua cara umum untuk menentukan titik ekuivalen pada titrasi asam basa.
Memakai pH meter untuk memonitor perubahan pH selama titrasi dilakukan, kemudian
membuat plot antara pH dengan volume titrant untuk memperoleh kurva titrasi. Titik
tengah dari kurva titrasi tersebut adalah “titik ekuivalent”.
Memakai indikator asam basa. Indikator ditambahkan pada titrant sebelum proses titrasi
dilakukan. Indikator ini akan berubah warna ketika titik ekuivalen terjadi, pada saat
inilah titrasi kita hentikan.
Pada umumnya cara kedua dipilih disebabkan kemudahan pengamatan, tidak
diperlukan alat tambahan, dan sangat praktis. Indikator yang dipakai dalam titrasi asam
basa adalah indicator yang perbahan warnanya dipengaruhi oleh pH.Penambahan
indicator diusahakan sesedikit mungkin dan umumnya adalah dua hingga tiga tetes.
Untuk memperoleh ketepatan hasil titrasi maka titik akhir titrasi dipilih sedekat mungkin
dengan titik ekuivalen, hal ini dapat dilakukan dengan memilih indicator yang tepat dan
sesuai dengan titrasi yang akan dilakukan.
Keadaan dimana titrasi dihentikan dengan cara melihat perubahan warna indikator
disebut sebagai “titik akhir titrasi”.

5.4 Rumus Umum Titrasi
Pada saat titik ekuivalen maka mol-ekuivalent asam akan sama dengan mol-ekuivalent
basa, maka hal ini dapat kita tulis sebagai berikut:
mol-ekuivalenasam = mol-ekuivalenbasa
Mol-ekuivalen diperoleh dari hasil perkalian antara Normalitas dengan volume maka
rumus diatas dapat kita tulis sebagai:
NxVasam = NxVbasa
Normalitas diperoleh dari hasil perkalian antara molaritas (M) dengan jumlah ion H+
pada asam atau jumlah ion OH pada basa, sehingga rumus diatas menjadi:
nxMxVasam = nxVxMbasa
Keterangan :
N = Normalitas
V = Volume
M = Molaritas
n = jumlah ion H+ (pada asam) atau OH – (pada basa)

10

Makalah Kimia tentang Titrasi Asam Basa
Kelas XI IPA 4 – Kelompok 6

VI. Kesimpulan
Kadar atau konsentrasi HCl (asam) dapat ditentukan melalui proses titrasi, yaitu dengan
mereaksikan HCl (titrat) yang ditambahkan 2 tetes indicator PP dengan NaOH (titran).
Titrasi harus dihentikan bila larutan HCl yang dicampurkan dengan 2 tetes indikator
berubah warna dari bening hingga menjadi pink (merah muda). Volume NaOH yang
digunakan akan mempengaruhi hasil konsentrasi dari HCl tersebut, sehingga harus
sangat berhati-hati melakukan praktikum ini. Setelah volume NaOH (basa) diketahui,
barulah Konsentrasi HCl (asam) bisa dihitung.

11

Makalah Kimia tentang Titrasi Asam Basa
Kelas XI IPA 4 – Kelompok 6

VII. Lain-Lain
a. Pipet Ball

b. Erlenmeyer

e. Beaker Glass

c. Pipet Tetes

12

d. Gelas Ukur

Makalah Kimia tentang Titrasi Asam Basa
Kelas XI IPA 4 – Kelompok 6

Daftar Pustaka
Lembar Kerja Siswa Mata Pelajaran Kimia dengan Materi Titrasi Asam Basa SMAN1
Cikarang Pusat
Purba, Michael. 2006. Kimia Untuk SMA Kelas XI Semester 1. Jakarta: Airlangga
Susilowati, Endang., Theory and Application of Chemistry, Bilingual, Jakarta.
http://worldofanimeducation.blogspot.com/
http://belajarkimia.com/2008/04/titrasi-asam-basa/
http://warrentaperoti.blogspot.com/2011/04/praktikum-titrasi-asam-basa.html

13

Makalah Kimia tentang Titrasi Asam Basa
Kelas XI IPA 4 – Kelompok 6

Dokumen yang terkait

PENGUJIAN PADAT TEBAR TERHADAP PERTUMBUHAN DAN SINTASAN FASE FINGERLING IKAN SIDAT (Anguilla spp)

10 139 19

HASIL PENELITIAN KETERKAITAN ASUPAN KALORI DENGAN PENURUNAN STATUS GIZI PADA PASIEN RAWAT INAP DI BANGSAL PENYAKIT DALAM RSU DR SAIFUL ANWAR MALANG PERIODE NOVEMBER 2010

7 171 21

HUBUNGAN ANTARA KONDISI EKONOMI WARGA BELAJAR KEJAR PAKET C DENGAN AKTIVITAS BELAJAR DI SANGGAR KEGIATAN BELAJAR KABUPATEN BONDOWOSO TAHUN PELAJARAN 2010/2011

1 100 15

IMPROVING CLASS VIII C STUDENTS’ LISTENING COMPREHENSION ACHIEVEMENT BY USING STORYTELLING AT SMPN I MLANDINGAN SITUBONDO IN THE 2010/2011 ACADEMIC YEAR

8 135 12

Improving the Eighth Year Students' Tense Achievement and Active Participation by Giving Positive Reinforcement at SMPN 1 Silo in the 2013/2014 Academic Year

7 202 3

KADAR TOTAL NITROGEN TERLARUT HASIL HIDROLISIS DAGING UDANG MENGGUNAKAN CRUDE EKSTRAK ENZIM PROTEASE DARI LAMBUNG IKAN TUNA YELLOWFIN (Thunnus albacares)

5 114 11

KAJIAN MUTU FISIK TEPUNG WORTEL (Daucus carota L.) HASIL PENGERINGAN MENGGUNAKAN OVEN

17 218 83

KARAKTERISASI DAN PENENTUAN KOMPOSISI ASAM LEMAK DARI HASIL PEMURNIAN LIMBAH PENGALENGAN IKAN DENGAN VARIASI ALKALI PADA ROSES NETRALISASI

9 139 85

The Effectiveness of Computer-Assisted Language Learning in Teaching Past Tense to the Tenth Grade Students of SMAN 5 Tangerang Selatan

4 116 138

Implementasi Program Dinamika Kelompok Terhada Lanjut Usia Di Panti Sosial Tresna Werdha (Pstw) Budi Mulia 1 Cipayung Jakarta Timur

10 166 162