LAPORAN PRAKTIKUM IKHTIOLOGI GITA. docx

LAPORAN PRAKTIKUM
MATA KULIAH IKTIOLOGI

Oleh:
Nama

: Ainia Gita Tiara Shanti

NIM

: L1C015014

Kelompok : 10
Asisten

: Lesa Triwahyanti

KEMENTRIAN RISET DAN TEKNOLOGI TINGGI
UNIVERSITAS JENDERAL SOEDIRMAN
FAKULTAS PERIKANAN DAN ILMU KELAUTAN
PURWOKERTO

2016

BAB I
PENDAHULUAN
I.1. Latar Belakang
Ikan adalah anggota vertebrata poikilotermik (berdarah dingin ) yang hidup di air dan
bernapas dengan insang. Ikan merupakan kelompok vertebrata yakni hewan yang memiliki
tulang belakang. Sesuai dengan ilmu yang mempelajari tentang beraneka macam ikan yaitu
ikhtiologi. Ikhtiologi merupakan gabungan dari bahasa Yunani yaitu “ichthyes” yang artinya
ikan dan Logos artinya ilmu. Dengan demikian ikhtiologi adalah suatu ilmu pengetahuan
yang mempelajari ikan dengan segala aspek kehidupannya. Ikan didefinisikan sebagai
binatang vertebrata yang berdarah dingin (polikiloterm), hidup dalam lingkungan air,
pergerakan dan kesetimbangan badannya terutama menggunakan sirip dan pada umumnya
bernafas dengan insang.
Pengetahuan tentang klasifikasi dan taksonomi diperlukan adanya identifikasi dari
berbagai parameter morfologi dari bentuk tubuh ikan. Melihat morfologi ikan kita dapat
mengelompokkan ikan atau hewan air. Sistem atau cara pengelompokan ini dikenal dengan
istilah sistematika atau taksonomi.
Identifikasi merupakan kegiatan untuk mencari dan mengenal ciri-ciri yang beraneka
ragam dari individu-individu. Kemudian mencari perbedaan-perbedaan yang mantap sifatnya

diantara individu-individu yang nampaknya sama. Identifikasi ikan juga meliputi jumlah dari
spine,dan rays pada sirip yang berbeda, jumlah sisik sepanjang linea lateralis, bentuk kepala,
bentuk sirip, dan lain sebagainya. Pekerjaan mencari dan mengenal ciri-ciri taksonomi
individu yang beraneka ragam dan memasukannya dalam suatu takson merupakan cara untuk
mengidentifikasi suatu spesies. Identifikasi ini ditinjau dari segi ilmiah, sebab seluruh
pekerjaan berikutnya sangat tergantung dari hasil identifikasi yang benar dari suatu spesies
yang sedang diteliti.
Morfologi adalah ilmu yang mempelajari bentuk luar suatu organisme. Bentuk luar
dari organisme ini merupakan salah satu ciri yang mudah dilihat dan diingat dalam
mempelajari organisme. Adapun yang dimaksud dengan bentuk luar organisme ini adalah
bentuk tubuh, termasuk di dalamnya warna tubuh yang kelihatan dari luar. Pada dasarnya
bentuk luar dari ikan dan berbagai jenis hewan air lainnya mulai dari lahir hingga ikan

tersebut tua dapat berubah-ubah, terutama pada ikan dan hewan air lainnya yang mengalami
metamorfosis dan mengalami proses adaptasi terhadap lingkungan (habitat). Namun
demikian pada sebagian besar ikan bentuk tubuhnya relatif tetap, sehingga kalaupun terjadi
perubahan, perubahan bentuk tubuhnya relatif sangat sedikit
Sistem Pencernaan adalah suatu sistem menerima makan, mencernanya untuk
dijadikan energi dan nutrein, kemudian mengeluarkan sisa-sisa proses itu melalui anus.
Secara umum sistem pencernaan merupakan proses penyederhanaan makanan melalui

mekanisme fisik dan kimiawi sehingga makanan menjadi bahan yang mudah diserap dan
diedarkan ke seluruh tubuh melalui sistem peredaran darah. Dimana diawali dengan suatu
lubang yang disebut mulut, makanan dimasukkan pada lubang akhir yang disebut anus,
dimana merupakan tempat sisa makanan yang tidak dicerna untuk dibuang melalui anus.
Sistem pencernaan ikan diawali dari rongga mulut yang terdiri dari gigi-gigi dan
lidah. Tidak semua ikan memiliki gigi dan lidah yang digunakan untuk mencerna makanan.
Proses pencernaan makanan dari rongga mulut masuk ke kerongkongan dan selanjutnya ke
lambung, makanan masuk ke usus. Dari usus bermuara cairan empedu yang membantu proses
pencernaan usus halus, sari-sari makanan diserap dan selanjutnya diedarkan oleh darah ke
seluruh bagian tubuh. Sisa-sisa makanan yang tidak diserap dikeluarkan melalui anus.
Ikan mempunyai sistem ekskresi berupa ginjal dan suatu lubang
pengeluaran yang disebut urogenital. Lubang urogenital ialah lubang
tempat bermuaranya saluran ginjal dan saluran kelamin yang berada
tepat dibelakang anus. Ikan memiliki sistem ekskresi yang terdiri dari
ginjal (terutama) dan suatu lubang yang disebut urogenital sebagai
tempat bermuaranya saluran ginjal dan saluran kelamin yang terdapat di
belakang anus. Sistem urigenitalia berasal dari kata uropoetica (urinaria)
dan genitalia. Hal ini memiliki maksud bahwa sistem urigenitalia ini terdiri
dari dua sistem yaitu sistem urinaria dan sistem genitalia yang diantara
keduanya mempunyai keterkaitan satu sama lain karena memiliki satu

lubang pelepasan yang sama.
1.2. Tujuan Praktikum
Adapun tujuan dalam praktikum ini adalah :

 Mahasiswa dapat mengidentifikasi suatu specimen ikan tertentu dan memberikan
klasifikasinya
 Mahasiswa dapat mengenal bentuk, bagian, ciri-ciri tubuh luar ikan sehingga
diharapkan mahasiswa dapat membuat diskripsi tentang jenis ikan tertentu
 Mahasiswa dapat mengenal bagian-bagian dari alat pencernaan makanan dari
beberapa jenis ikan yang termasuk dalam kelompok herbivora, carnivora, dan
omnivora.


BAB II
MATERI DAN METODE
2.1. Materi
2.1.1. Alat
Alat yang digunakan pada praktikum ini yaitu :
 alat bedah
 baki paraffin

 buku
 kunci identifikasi
 jarum penusuk
 kamera
 pensil.

2.1.2. Bahan
Bahan yang digunakan dalam praktikum ini adalah :










Ikan Mas
Ikan Nila

Ikan Lele
Ikan Gurame
Ikan Bandeng
Ikan Kembung
Ikan Kurisi

2.1. Metode
2.2.1. Cara Kerja
 Identifikasi

Ikan yang akan diidentifikasi diambil kemudian diamati menggunakan buku
taksonomi dan kunci identifikasi.
 Morfologi
Ikan yang telah mati (diawet dengan formalin atau dirusak saraf pusatnya)
diletakkan pada baki bedah dengan posisi, kepala di sebelah kiri dan punggung di
atas. Sirip-sirip ikan dibuat dalam posisi meregang yaitu diregang dengan bantuan
jarum penusuk. Ikan yang sudah disiapkan tadi digambar, gambar dibuat sketsa
terlebih dahulu agar terlihat mirip dengan keadaan aslinya. Dalam membuat
sketsa bagian tubuh ikan diukur kemudian diperbesar/diperkecil ukuran tersebut
sesuai yang diinginkan. Posisi bagian ubuh ikan diperiksa, misal letak sirip, mata

dan sebagainya. Ikan digambar degan garis yan tegas bukan arsiran. Diberi nama
daerah dan nama ilmiah. Diberi keterangan dibawah gambar tentang : bentuk
tubuh, bentuk mulut, letak sungut, posisi sirip perut terhadap sirip dada, bentukbentuk sirip ekor, dan ciri-ciri khusus pada ikan
 Sistem Pencernaan
Pada bagian anus ditusukkan bagian yang runcing dari gunting bedah bentuk
lubang kecil kemudian bagian tumpul gunting bedah. Digunting kearah rongga
perut bagian atas. Pengguntingan dilakukan dengan hati-hati supaya organ-organ
dalam tidak ikut tertusuk. Setelah gunting mencapai ujung terdepan rongga
bagian perut atas bagian atas (belakang kepala) kemudian gunting diarahkan
kebagian bawah hingga ke dasar perut. Daging yang telah tergunting dibuka
sehingga organ tubuh bagian dalam terlihat dan alat pencernaan dapat dikeluarkan
dari tubuh. Untuk melihat alat pencernaan dari mulai pharinx sampai ke anus,
bagian bawah kepala digunting hingga terbelah dua. Sehingga alat pencernaan
bagian depan dapat terlihat dan digunting bagian rectum yang menempel pada
otot bagian anus sehingga semua bagian pencernaan dapat dilepas. Organ-organ
yang berhubungan dengan sistem pencernaan digambar dan diberi nama organorgannya. Untuk melihat apakah specimen ikan termasuk dalam kelompok
herbivora, carnivora atau omnivora, lambung sampai dengan usus diambil
kemudian diukur panjang usus sampai dengan lambung, kemudian dibandingkan
dengan panjang total tubuh specimen. Disimpulkan apakan specimen yang
diamati termasuk dalam kelompok herbivora, carnivora atau omnivora.

 Sistem Urogenital

Melihat bentuk dan letak gonad (testes dan ovarium), serta ginjal dan saluransalurannya maka harus dilakukan pembedahan. Pembedahan dilakkan dengan
hati-hati akan mencegah alat reproduksi rusak. Untuk memudahkan pekerjaan
maka saluran pencernaannya harus dibuang, sehingga alat reproduksi dapat
terlihat jelas. Testes ataupun ovarium dapat diletakkan diluar tubuh ikan dengan
cara menariknya, dalam ini harus menggunakan pinset dan gunting.
2.2.1. Waktu dan Tempat
Bulan : April
No

Minggu

Kegiatan
1

1

Identifikasi Ikan dan
Morfologi Ikan


2

Tempat
3
Lab. FPIK

2

Sistem Pencernaan

Lab. FPIK

3

Sistem Urogenital

Lab. FPIK

BAB III

HASIL DAN PEMBAHASAN
3.1. Hasil
 IDENTIFIKASI

1. Ikan Lele
Kingdom
: Animalia
Filum
: Chordata
Kelas
: Pisces
Ordo
: Ostariophysi
Famili
: Clariidae
Genus
: Clarias
Spesies : Clarias batrachus

2. Ikan Bandeng

Kingdom

: Animalia

Filum
: Chordata
Kelas
: Pisces
Ordo
: Malacopterygii
Famili
: Chanidae
Genus
: Chanos
Spesies : Chanos chanos

3. Ikan Nilem
Kingdom
: Animalia
Filum
: Chordata
Kelas
: Pisces
Ordo
: Ostariophysi
Famili
: Cyprinidae
Genus
: Osteochilus
Spesies : Osteochilus hasselti

4. Ikan Mas
Kingdom
Filum
Kelas
Ordo
Family
Genus

:
:
:
:
:
:

Animalia
Chordata
Pisces
Ostariophysi
Cyprinidae
Cyprinus

Spesies

: Cyprinus carpio

5. Ikan Gurame
Kingdom
Filum
Class
Ordo
Family
Genus
Spesies

: Animalia
: Chordata
: Pisces
: Labyrinthici
: Anabantidae
: Osphronemus
: Osphronemus gouramy lae

6. Ikan Kembung
Kingdom
Filum
Kelas
Ordo
Family
Genus
Spesies

:
:
:
:
:
:
:

Animalia
Chordata
Pisces
Percomorphi
Scomberidae
Rastrelliger
Rastrelliger sp.

7. Ikan Kurisi
Kingdom
Filum
Kelas
Ordo
Family
Genus
Spesies

:
:
:
:
:
:
:

Animalia
Chordata
Pisces
Malacopterigii
Nemipterydae
Nemiptorus
Nemiptorus nemapthorus

 MORFOLOGI

NO
1.

2.

Nama & Gambar

Bentuk

Bentuk

Posisi

Bentuk

Ciri-ciri

Ikan

Tubuh

Mulut

Mulut

Sirip Ekor

Khusus

Emarginate

Adi-pose

Ikan Tawes
(Puntius sp)

Ikan Gurame
(Osphronemus
gouramy)

Bisa
Com-

Menyemb

pressed

urkan

Bisa
Com-

menyemb

pressed

urkan

Terminal

Terminal

Posisi Sirip
Perut Terhadap
Sirip Dada
Subabdo-minal

Fin

Rounded

Memiliki
sungut

Thoracre

3.

Ikan Lele

Depressed

Tidak

(Clarius
Batrachus)

Fusiform

Menyemb

Memiliki

ur

2 pasang

Compressed

Inferior

Roun-ded

(
Depan,
Tengah
,
Belakang )
4.

Ikan Mas
(Cyprinus carpio)

Patil,

Abdominal

sungut

Com-

Bisa

pressed

menyemb

Termi-

Emaginate

-

Subabdominal

Forked

-

Abdo-minal

Emaginate

-

Forked

Finlet dan

nal

ur

5.

Ikan Bandeng

Fusiform

( Chanos chanos)

Bisa
menyemb

Terminal

ur

6.

Ikan Kurisi

Com-

Tidak bisa

(Nemipterus

pressed

menyemb

Nematopharus)

7.

Ikan Kembung

Superior

Thoracic

ur

Fusiform

(Restrelliger sp.)

Tidak bisa

Termi-

menyemb

nal

ur

 SISTEM PENCERNAAN

keel

Thoracic

1) Ikan Nila

Gambar 1. Ikan Nila (Oreochromis niloticus)
Keterangan :
1. Mulut
2. Lambung
3. Usus
4. Anus
Panjang Total Ikan : 15, 5 cm
Panjang Usus ikan : 103 cm
Perbandingan
:1:6
Sifat Ikan
: Herbivora

2) Ikan Nilem

Gambar 2. Ikan Nilem (Osteochilus hasselti)
Keterangan :
1.
2.
3.
4.

Mulut
Lambung
Usus
Anus

Panjang total ikan : 13 cm
Panjang usus ikan : 60 cm
Perbandingan

: 1 : 4 cm

Sifat ikan

: Herbivore

3) Ikan Lele

Keterangan :

1.
2.
3.
4.

Mulut
Lambung
Usus
Anus
Panjang total ikan : 29 cm
Panjang usus ikan : 39 cm
Perbandingan

: 1 : 1,4 cm

Sifat ikan

: Carnivora

 SISTEM UROGENITAL
1. Ikan Nilem Jantan

Keterangan :
1. Operkulum
2. Testes Berpasangan
3. Ginjal
4. Anus
Jenis Kelamin : Jantan
Ciri Khusus : 1. operkulum lebih kasar
2.
Panjang tubuh lebih pendek
3.
Warna tubuh lebih pucat
4.
Saat distriping mengeluarkan sperma
5.
Warna gonad putih
6.
Bentuk tubuh ramping

2. Ikan Nilem Betina

Keterangan :
1. Operkulum
2. Ovarium
3. Ginjal
4. Anus
Jenis Kelamin : Betina
Ciri Khusus : 1. Operkulum lebih halus
2. Panjang tubuh lebih panjang
3. Warna tubuh lebih cerah
4. Saat distriping mengeluarkan telur
5. Warna gonad kuning telur
6. Bentuk tubuh mengembung

3.2. Pembahasan
3.2.1. Identifikasi Ikan
Identifikasi merupakan kegiatan untuk mencari dan mengenal ciri-ciri yang
beraneka ragam dari individu-individu. Kemudian mencari perbedaan-perbedaan yang
mantap sifatnya diantara individu-individu yang nampaknya sama. Identifikasi ikan
didasarkan atas morfometrik dan meristik yang dilakukan sesuai petunjuk identifikasi.
Langkah-langkah penggunaan kunci identifikasi yaitu, pada setiap nomor terdapat
lebih dari dua alternatif atau dari dua pernyataan yang berbeda. Pengidentifikasi
diharuskan memilih salah satu alternatif yang sesuai dengan ciri spesies ikan. Jika
alternatif pertama tidak sesuai maka diharuskan memilih pada alternatif yang lainnya
pada nomor terpilih berikutnya terdapat 2 alternatif. Seperti apa yang telah dikerjakan
pada nomor sebelumnya, pada nomor ini pun kita harus memilih alternatif yang sesuai
dengan ciri spesies ikan yang sedang diidentifikasi. Identifikasi dimulai dari kunci
untuk menetapkan subordo dan seterusnya sampai pada genus dan spesies.