Tugas Akhir SISPRO 11525005

MAKALAH
MATA KULIAH: SISTEM PRODUKSI (3 SKS)

PENERAPAN FLEXIBLE MANUFACTURING SYSTEM
PADA PERUSAHAAN OTOMOTIF VOLVO DAN FORD

Disusun oleh:
Nama

: Nur Amin

No. Mhs

: 11525005

JURUSAN TEKNIK MESIN
FAKULTAS TEKNOLOGI INDUSTRI
UNIVERSITAS ISLAM INDONESIA
YOGYAKARTA
2014


1

A. Landasan Teori
Pada pertengahan tahun 1960-an, persaingan pasar semakin kompleks.
Selama tahun 1960 hingga 1970 cost adalah hal yang diutamakan, tetapi setelah
itu kualitas menjadi prioritas utama dan dengan adanya persaingan pasar yang
semakin kompleks ketepatan waktu delivery menjadi hal yang dibutuhkan oleh
konsumen. Perkecualian beberapa perbedaan terminology, terdapat kesepakatan
bersama bahwa persaingan utama akan terjadi pada aspek biaya (cost), kualitas
(quality), dan responsive (responsiveness), dimana responsive yang dimaksud
mengacu pada fleksibilitas (Olhager, 1993). Untuk itu perusahaan harus
mempunyai kemampuan merespon berbagai perubahan secara efisien.
Kemampuan respon perusahaan tersebut diantaranya adalah kemampuan
memproduksi banyak produk yang berbeda, memperpendek siklus hidup (life
cycle) produk, dan melakukan produksi secara efektif. Kemampuan respon
perusahaan ini akan dapat dicapai oleh perusahaan dengan menerapkan
fleksibilitas manufaktur.
Fleksibilitas manufaktur merupakan kemampuan perusahaan untuk
merespon secara efektif perubahan yang terjadi, baik yang terajadi di internal
(operasi) perusahaan, maupun di eksternal lingkungan perusahaan (Gerwin,

1993). Ada empat area lingkungan perusahaan yang mempengaruhi fleksibilitas
manufaktur yaitu: Strategi, Faktor lingkungan, teknologi dan atribut organisasi
(gerwin,1987).
"Flexible manufacturing system adalah satu atau lebih mesin produksi yang
diintegrasikan dengan pemindahan material secara otomatis, dimana operasinya
diatur dengan komputer".
Definisi lain menyebutkan bahwa Flexible Manufacturing Systems merupakan
sebuah sistem produksi yang terintegrasi dimana ada beberapa jumlah
fleksibilitas yang memungkinkan sistem untuk bereaksi dalam setiap perubahan,
baik yang diperkirakan maupun yang tidak diperkirakan.
Fleksibilitas dalam sistem manufaktur sering digambarkan sebagai:
2

1. Kemampuan untuk beradaptasi sesuai perubahan engineering;
2. Peningkatan jumlah bagian yang sama yang diproduksi dalam suatu system;
3. Kemampuan mengakomodasi perubahan rute yang memungkinkan sebagian
dari produk diproduksi oleh mesin yang berbeda;
4. Kemampuan untuk merubah setup sistem dengan cepat dari satu tipe
produksi ke yang lainnya.
Adapun macam-macam fleksibilitas pada FMS adalah:

1. Fleksibilitas Mesin (Machine Flexibility)
Fleksibilitas mesin berarti kemampuan sebuah mesin untuk melakukan
bermacam–macam operasi pada bermacam-macam part produk dengan tipe
dan bentuk berbeda. Keuntungan yang didapat dari mesin fleksibel dan
pergantian tipe part yang diproses dengan cepat ini adalah kebutuhan besar
lokasi yang ekonomis dan waktu proses yang lebih rendah.
2. Fleksibilitas Rute (Routing Flexibility)
Fleksibilitas Rute berarti part–part produk tersebut dapat diproduksi dengan
beberapa rute alternatif. Fleksibilitas rute secara utama digunakan untuk
memanage perubahan internal yang disebabkan oleh kerusakan alat,
kegagalan pengontrol, dan hal-hal lain sejenis dan juga dapat membantu
peningkatan output.
3. Fleksibilitas Proses (Process Flexibility)
Fleksibilitas Proses atau yang dikenal juga dengan nama Mix Flexibility
adalah kemampuan untuk menyerap perubahan yang terjadi pada produk
dengan melakukan operasi–operasi sejenis atau memproduksi produk–produk
sejenis atau mempermudah untuk menambah line poduksi baru dan
mengurangi kecelakaam kerja yang bias terjadi pada line produksi.
4. Fleksibilitas Produk (Product Flexibility)
Fleksibilitas Produk atau yang dikenal dengan nama Mix-Change Flexibility

adalah kemampuan untuk melakukan perubahan menuju set–set produk baru
yang harus diproduksi secara cepat dan ekonomis, untuk merespon perubahan

3

market dan engineering dan untuk beroperasi pada basis pelayanan pesanan
terbatas.
5. Fleksibilitas Produksi (Production Flexibility)
Fleksibilitas Produksi berarti kemampuan untuk memproduksi bermacam–
macam produk tanpa perlu adanya penambahan pada peralatan-peralatan
berat/penting, walaupun penambahan tool–tool baru atau sumber daya lain
dapat dimungkinkan. Hal ini menyebabkan dapat diproduksinya berbagai
macam jenis produk dengan biaya dan waktu yang memadai.
6. Fleksibilitas Ekspansi (Expantion Flexibility)
Fleksibilitas Ekspansi berarti kemampuan untuk merubah sistem manufaktur
untuk

mengakomodasi

perubahan


produk–produk

secara

umum.

Perbedaannya dengan definisi Fleksibiltas Produksi adalah, pada Fleksibilitas
Ekspansi perubahan produk diikuti pula dengan penambahan peralatan
beratnya. Tapi hal ini dapat dilakukan dengan mudah karena perubahan dan
penambahan itu dapat dikerjakan pada desain sistem manufaktur yang
aslinya.
Elemen kunci yang termasuk di dalam FMS adalah :
Sebuah sistem penanganan material yang otomatis dan fleksibel dimana hal itu
memungkinkan pekerja untuk beralih di antara setiap pasang mesin sehingga
setiap routing pekerjaan dapat diikuti.
Seperangkat stasiun kerja yang memuat peralatan mesin yang tidak memerlukan
set up time yang signifikan atau mengubah urutan pekerjaan.
Sebuah jaringan dan mikroprosessor pengawasan computer yang melakukan
beberapa tugas-tugas berikut :

a. mengarahkan routing pekerjaan melalui sistem.
b. melakukan pemeriksaan terhadap setiap status pekerjaan.
c. melewati setiap instruksi untuk setiap proses dan memastikan bahwa alat
yang tersedia tepat untuk pekerjaan tersebut.
d. pemantauan kinerja operasi.
4

B. Sekilas Perusahaan
1. Volvo
Volvo merupakan produsen mobil dari Swedia, pabrikan yang memiliki
lambang besi ini mulai menuliskan sejarahnya sebagai salah satu jajaran merk
kendaraan terbaik di dunia pada 14 April 1927 dengan diciptakannya seri mobil
pertama dengan nama Volvo ÖV 4.
Awal mulanya, AB Volvo merupakan anak perusahaan SKF (Svenska
Kullagerfabriken) yang didaftarkan sebagai merk dagang pada mei 1911 untuk
memproduksi Bearing (laher), namun ide ini hanya bertahan sebentar, SKF
sendiri akhirnya memutuskan untuk menggunakan nama “SKF” sebagai merk
dagangnya. Nama Volvo sendiri berasal dari kata latin “Volvere” yang
memiliki arti saya berputar.
Hingga 10 Agustus 1926, Volvo tidak memiliki kegiatan apapun

sehingga hal ini memicu Assar Gabrielsson selaku manajer pemasaran dan
insinyur Gustav berinisatif memproduksi mobil dibawah bendera SKF dengan
persiapan kurang dari setahun. Tepat 14 April 1927, keluarlah mobil pertama
kali dari pabrik di kota Göteborg dengan seri Volvo ÖV 4 atau dikenal dengan
nama Jakob dan sebanyak 297 mobil diproduksi pada tahun itu. Lambang besi
pun dijadikan sebagai simbol yang mempresentasikan tradisi terhormat Swedia
di bidang industri besi serta sebagai simbol kekuatan dengan tidak
meninggalkan

sisi

keamanan.

Logo

Volvo

memang

sesuai


dengan

kenyataannya, hingga kini transporter – transporter lansirannya dikenal karena
bodinya yang kuat dan diklaim mampu melindungi penumpangnya dari
benturan.
Volvo tidak hanya memproduksi mobil saja, namun perusahaan ini juga
membuat bus, truk, peralatan konstruksi, suku cadang pesawat, sistem
penggerak untuk kelautan serta aplikasi – aplikasi untuk industri, juga
perusahaan keuangan. Meletusnya perang dunia II pun ikut andil dalam
penyebaran bebagai jenis kendaraan Volvo. Ketika itu masing – masing negara

5

Eropa yang terlibat pertempuran membutuhkan kendaraan ‘tahan banting’ untuk
memperkuat armada daratnya, truk – truk Volvo pun mulai dipesan. Sebelum
perang dunia II yang berlangsung antara tahun 1939 hingga 1945 ini, merk
Volvo hanya dikenal di Swedia meskipun pada tahun 1930 Volvo sudah mulai
mengekspor berbagai kendaraannya ke berbagai belahan Eropa.


Gambar B.1 Soeharto (Presiden RI ke-2) sedang melihat volvo keluaran terbaru
tahun 1978 (Sumber: http://teknologi.kompasiana.com/)
Volvo sempat digunakan sebagai kendaraan menteri di rezim Orde Baru.
Ketika itu Soeharto memakai Seri 264 GL yang berkesan eksklusif dan mewah
sejak 1978. Transporter ini merupakan pengembangan dari 264 DL yang
didesain Jan Wilsgaard, memakai mesin Volvo V6 PRV Automatic 2.664 cc
dengan 6 silinder. Menurut beberapa sumber yang didapatkan eurocars, alasan
dipilihnya Volvo sebagai kendaraan dinas, karena merk ini belum terlalu
dikenal oleh masyarakat Indonesia ketika itu, tidak seperti Mercedes Benz yang
jika dipilih ada kemungkinan menuai protes rakyat karena pada saat itu kondisi
ekonomi Indonesia belum sebaik saat ini, namun sosok Volvo tidak kalah jika
dibandingkan dengan merk Jerman tersebut.
6

Meskipun era Soeharto telah berakhir pada 1997, namun pemakaian
Volvo sebagai kendaraan dinas menteri pun masih berlanjut ke masa
Pemerintahan BJ Habibie, Abdurrahman Wahid, dan Megawati Soekarnoputri.
Volvo 960 pun dipilih untuk dibagikan kepada menteri – menterinya. Sejarah
mencatat bahwa transporter ini merupakan bekas kendaraan Konferensi Tingkat
Tinggi APEC 1992. Saat itu Soeharto memborong mobil yang disediakan bagi

para pemimpin sejumlah negara. Volvo 960 pertama kali diproduksi pada 1991
di Amerika Serikat. Mulai 1992 hingga 1998 dikerjakan di Swedia. Sejak 1998,
mobil ini berubah nama menjadi S90. Namun kisah ‘romantis’ selama puluhan
tahun ini harus berakhir di masa pemerintahan Susilo Bambang Yudhono dan
Jusuf Kalla yang memilih menjalin ‘cinta’ dengan mobil produksi Jepang sejak
tahun 2004. Alasan ekonomi dan kepentingan bisnis disinyalir menjadi alasan
dibalik pencampakan ‘kekasih’ dari eropa tersebut ketika itu. Meskipun kini
Volvo tidak lagi wara – wiri mengangkut para pemangku kepentingan di negara
ini, Sosoknya nan anggun yang selama puluhan tahun menjadi pemandangan
umum ketika menteri - menteri era orde baru melintas di jalanan beserta para
pengawalnya telah terekam di alam pikiran masyarakat, sehingga membuatnya
melegenda dan selamanya akan diingat oleh bangsa ini. Ya, Volvo telah
menjadi suatu bentuk kemewahan yang abadi.
(Sumber:

http://teknologi.kompasiana.com/otomotif/2014/01/19/volvo-bentuk-kemewahan-

yang-abadi-625672.html)

2. Ford

Ford Motor Company (atau hanya Ford atau FoMoCo, NYSE: F) adalah
sebuah produsen mobil asal Amerika Serikat yang didirikan oleh Henry Ford di
Dearborn, dekat Detroit, Michigan. Perusahaan ini didirikan pada 16 Juni 1903.
Perusahaan ini menjual mobil dan kendaraan komersial dengan merek Ford dan
mobil mewah dengan merek Lincoln. Ford juga memiliki produsen SUV Brazil,
Troller, dan dan produsen mobil kencang FPV. Di masa lalu Ford juga
memproduksi traktor dan komponen otomotif. Ford mempunyai 2,1% saham di
Mazda, 15% saham di Aston Martin, dan 49% saham di Jiagling. Ford juga

7

mempunyai beberapa perusahaan joint ventura, 2 di China—Changan Ford
Mazda dan Ford Lio Ho, satu di Thailand—AutoAlliance Thailand, satu di
Turki—Ford Otosan, dan satu di Rusia—Ford Sollers. Ford juga terdaftar di
Bursa Saham New York dan dikontrol oleh keluarga Ford, meskipun
kepemilikan di perusahaan ini kecil. Menurut majalah Forbes, Ford adalahh
perusahaan industri paling penting sepanjang sejarah Amerika Serikat."
Ford memperkenalkan metode untuk memproduksi mobil skala besar
dan manajemen buruh industri skala besar menggunakan tahap-tahap teknik
bersama dengan jalur perakitan berjalan; pada tahun 1914 metode ini disebut
dengan Fordisme. Bekas divisi Ford di Inggris, Jaguar dan Land Rover
(diakuisisi 1989 dan 2000), dijual ke Tata Motors bulan Maret 2008. Ford juga
memiliki perusahaan otomotif Swedia Volvo dari 1999 sampai 2010. Tahun
2011, Ford mematikan merek Mercury yang tadinya digunakan untuk mobil
mewah kelas bawah di Amerika Serikat, Kanada, Meksiko, dan Timur Tengah
sejak tahun 1938.

Gambar B.2 Truk Pickup Ford tahun 1939

8

Ford adalah perusahaan otomotif kedua terbesar Amerika Serikat dan
kelima terbesar di dunia pada tahun 2010. Pada tahun 2010, Ford juga produsen
mobil terbesar kelima di Eropa. Ford berada pada posisi ke-8 untuk kategori
perusahaan asal Amerika pada daftar Fortune 500 2010, dengan pendapatan
global $118,3 miliar dolar AS tahun 2009. Tahun 2008, Ford memproduksi
5,532 juta kendaraan[8] dengan 213.000 karyawan di 90 pabrik dan fasilitasnya
di seluruh dunia. (Sumber: http://id.wikipedia.org/wiki/Ford_Motor_Company)

C. Penerapan Sistem pada Perusahaan
I. Volvo Cars Manufactur
Bagian ini menjelaskan kondisi saat ini di Volvo Cars Manufaktur
(VCM) dengan bertujuan untuk memberikan pembaca pemahaman yang lebih
baik dari apa alat dan prosedur kerja yang digunakan dalam todays kerja di
VCM. Awalnya ada merupakan pengantar untuk produksi sistem, diikuti
dengan alat apa dan kerangka kerja yang digunakan dalam VCM dan
menyimpulkan dengan deskripsi dari desain produksi dan proses pembangunan.
Ide umum dari sebuah sistem produksi terdiri dari memiliki sesuatu yang
dihasilkan. itu input material, kerja dan modal, yang menyebabkan output,
produk atau jasa (Hågeryd et al., 2005). Hal ini juga terjadi untuk produksi di
Volvo Cars, di mana baja, karet, kain, kaca dll berubah menjadi mobil selesai
sebagai faktor tenaga kerja dan modal yang diinvestasikan. di sana adalah tiga
pabrik utama di pabrik Torslanda di Swedia disebut A, B dan C. A adalah
Pabrik tubuh, B adalah pabrik cat dan C adalah tempat perakitan akhir dari
mobil mengambil tempat. Pabrik A dan B memiliki otomatisasi tingkat tinggi
karena ada tidak aman dan Situasi ergonomis buruk bagi tenaga kerja manual
serta kebutuhan tinggi untuk toleransi yang sempit. Untuk mendukung produksi
mobil di Torslanda ada beberapa dukungan tambahan pabrik, misalnya pabrik
komponen tubuh yang terletak di kedua Olofström dan Göteborg, dan pabrik
mesin yang berlokasi di Skövde. Sebuah ilustrasi dari Torslanda tanaman
ditunjukkan pada gambar di bawah. (Volvo Cars, 2012b)

9

Gambar C.1 Ilustrasi pabrik produksi Torslanda.
Ada empat komponen utama yang terdiri dari sistem produksi, yaitu produk,
mesin & peralatan, karyawan dan fasilitas (Hågeryd et al., 2005). Fasilitas
pabrik sebelumnya disebutkan. Produk ini adalah hasil dari VCC sistem
produksi, yang terdiri dari berbagai varian mobil. Mesin & 8 peralatan adalah
modal yang diinvestasikan dalam proses otomatis dan karyawan adalahtenaga
kerja yang dibutuhkan untuk menghasilkan mobil. Selain itu, penting untuk
dicatat bahwa tambahan ke pabrik-pabrik ada juga banyak kantor yang
mengandung unsur semua empat komponen. (Volvo Cars, 2012b)
Lini produksi cocok untuk volume tinggi dengan sejumlah kecil varian. lead ini
dengan kebutuhan buffer untuk mencegah berhenti produksi sebagai akibat dari:


perubahan yang direncanakan alat



penyesuaian alat dan kerusakan



cacat pada produk



penyesuaian toleransi



masalah dengan transportasi produk.

Sebuah garis yang lebih fleksibel memungkinkan jumlah yang lebih tinggi dari
varian karena perubahan-over antara varian lebih mudah. Dalam rangka untuk
menurunkan pekerjaan dalam proses lini produksi dapat dikombinasikan dengan
fokus pesanan pelanggan. (Hågeryd et al., 2005)
Sistem produksi di Volvo Cars adalah lini produksi yang fleksibel dengan
sistem fokus pada tarik berdasarkan pelanggan. Dalam rangka untuk
mengurangi biaya produksi bahkan lebih mengupayakan produksi menuju
filosofi just-in-time, yang merupakan filosofi lean yang artinya untuk

10

memproduksi dan memberikan barang yang tepat dalam jumlah yang tepat dan
pada waktu yang tepat (Womack & Jones, 2008).
The Bill of Process (BoP) adalah alat yang banyak digunakan di Volvo Cars. Ini
menggambarkan proses produksi dan digunakan baik sebagai alat bantu visual,
karena menggambarkan operasi urutan di VCM, dan sebagai bantuan untuk
mengembangkan dan menyempurnakan sistem produksi. alat ini berisi beberapa
tingkat yang berbeda, dimana deskripsi dari urutan akan lebih dan lebih rinci
dengan semakin tingginya tingkat. Level 0 menggambarkan operasi pada level,
termasuk semua pabrik yang berbeda dari tanaman yang menggambarkan
seluruh produksi perjalanan dari pelat baja untuk mobil sepenuhnya lengkap
dan bisa dilalui. Level 1 menggambarkan semua proses pabrik tertentu,
misalnya pabrik cat di bawah ini. Level 2 menggambarkan 9 operasi pada
tingkat yang lebih stasioner dan tingkat 3 adalah urutan terendah dijelaskan
berdasarkan nilai yang terukur seperti PII (produk & instruksi inspeksi), POPs
(produk dan urutan proses), dll (Volvo Cars, 2012c)

Gambar C.2 Contoh Ilustrasi Bill of Process di Volvo Cars.

11

The BoP adalah alat yang agak baru di Volvo Cars dan masih dalam
pengembangan. ini berarti bahwa itu belum termasuk setiap aspek dari sistem
produksi, yang merupakan tujuan dari alat ini. Hal ini sudah antusias digunakan
dan alat membawa kesatuan dan kejelasan antara fungsi dan tanaman dari VCC
yang berbeda. (Volvo Cars, 2012c)
Mobil Volvo Sistem Manufaktur (VCMS) merupakan strategi lean
disesuaikan yang digunakan pada Volvo Cars. Setiap karyawan di perusahaan
akrab dengan inisiatif perbaikan bahwa VCMS singkatan dan hasil pengenalan
alat ini telah menyebabkan banyak perbaikan dalam VCM. Sistem ini mirip
dengan candi lean termasuk beberapa prinsip penting, disesuaikan dengan
bahasa Volvo Cars agar terluar yang efektivitas. (Volvo Cars, 2012d)
Kasus:
1. Defisit antara jumlah permintaan pelanggan dengan produksi internal pada
sejumlah pabrik di Asia
2. Kerugian besar terhadap waktu produksi tiap produk, waktu takt time
mundur
Solusi:
1. Perhatikan struktur proses Volvo, membuat mobil pada palet yang dapat
berpindah, lebih baik daripada lini perakitan
2. Proses ini membangkitkan fleksibilitas
3. Sistem Volvo juga memiliki lebih dari sekedar fleksibilitas, karena
dioperasikan oleh operator yang multi-skills yang tidak terpaku pada satu
lini mekanikal
(Sumber: Ericsson, Henrick dkk. 2012. Design and development guidelines for manufacturing at Volvo
Cars Standardising the manufacturing engineering process. Division of Production Engineering.
CHALMERS UNIVERSITY OF TECHNOLOGY, Goteborg, Sweden)

12

II.

Ford Flexible Manufacturing
Masalah yang terjadi pada perusahaan ford sangatlah beragam, karena
pendiri perusahaan ini merupakan salah satu pencetus sistem Flexible
Manufacturing System. Ford berfokus pada percepatan waktu produksi dengan
lini yang tak terbatas. Berikut adalah contoh line assembly pada Ford

Di dalam sistem ini untuk memudahkan alur pada aliran lini produksi.
Sehingga memudahkan dan mempercepat takt time dan waktu setting. Solusi
yang dicanangkan oleh Ford adalah untuk membangun model berbeda dalam
satu waktu di waktu yang bersamaan. Berikut adalah gambaran Ford mensiasati
produksi dengan model yang berbeda

Perbedaan mendasar pada setiap model adalah bagian rangka, body dan
mesin. Tetapi semua memerlukan mesin yang jenisnya sama setiap stepnya.
Sehingga ini bisa dilakukan dengan 1 mesin untuk 2 lini dan 2 model berbeda
dalam waktu yang bergantian atau dalam waktu hampir bersamaan.
13

Satu lai solusi yang ditawarkan dan diaplikasikan di perusahaan Ford adalah
menggunakan

Virtual

Verivication.

Teknologi

Virtual

Verification

memungkinkan Ford untuk secara cepat menambar model yang beragam
kedalam fasilitas yang sudah ada atau menyeting ulang fasilitas yang sudah ada
untuk memproduksi model baru. Di dunia maya, insinyur dan operator dapat
mengevaluasi tool dan memanipulasi produk sebelum instalasi di lantai
produksi. Metode ini adalah kolaborasi untuk meningkatkan kualitas dan
kecepatan eksekusi.

Gambar C.3 Virtual Verivication pada Lini Assembly
(Sumber: https://media.ford.com/content/fordmedia/fna/us/en/news/2013/10/07/ford-celebrates-100thanniversary-of-the-moving-assembly-line-wi.html)

D. Kesimpulan

 Setiap perusahaan mempunyai sistem penyelesaian masalah sendiri dengan
dasar metode Flexible Manufacturing System.
 Sistem ini digunakan rata-rata untuk mempercepat takt time dan menambah
variasi produksi.

14