PENGARUH CITRA MEREK, KUALITAS PRODUK, DAN HARGA TERHADAP KEPUTUSAN PEMBELIAN NON-PENGGUNA SHAMPO SUNSILK DI SURABAYA ARTIKEL ILMIAH

  

PENGARUH CITRA MEREK, KUALITAS PRODUK, DAN HARGA

TERHADAP KEPUTUSAN PEMBELIAN NON-PENGGUNA SHAMPO

SUNSILK DI SURABAYA

A R T I K E L I L M I A H

  

Oleh:

ANGGI WARDANA

NIM : 2012210944

SEKOLAH TINGGI ILMU EKONOMI PERBANAS

  

SURABAYA

2016

  

EFFECT OF BRAND IMAGE, PRODUCT QUALITY, AND PRICE TO BUYING

DECISION NON

  • – SUNSILKIN SURABAYA

  

ANGGI WARDANA

2012210944

  E-mail :

  

ABSTRACT

This study aims to determine influence Brand Image, Product Quality, and Price

eously partially or simultan on Buying Decisions. Data were collected using questionnaires

distributed in some parts of Surabaya .Respondents in this study are the buyers and users of

non-Sunsilk shampo in Surabaya with 100 respondents. The analysis technique used is

multiple regressionlinear. Test results with T test is known that the overall of the independent

variable Brand Image, Product Quality, and Price partially significant effect on Buying

Decisions because the value of all the independent variables significantly smaller than 0.05.

In test by F test result is known that the overall of the independent variable Brand Image,

Product Quality, and Price simultan eously have significant influence on Buying Decisions as

a result of significantly less than 0.05 is 000.

  Keywords : Brand Image, Product Quality, Price, Buying Decisions PENDAHULUAN

  Dengan tingkat kepadatan penduduk yang mencapai 255 juta pada tahun 2015 menurutsitus,

   Indonesia

  merupakan salah satu pasar yang potensial bagi suatu perusahaan baik perusahaan dalam negri maupun luar negeri untuk memasarkan produk-produk perusahaannya. Perusahaan dapat menjadi pemenang dalam persaingan apabila perusahaan mampu menjaring pelanggan sebanyak-banyaknya.Bila perusahaan dapat menjaring pelanggan sebanyak- banyaknya tentu perusahaan tersebut dapat memperoleh keuntungan yang besar pula.

  Ketatnya persaingan di dalam dunia bisnis menuntut perusahaan untuk mengambil langkah dan strategi yang jitu,guna untuk memenangkan persaingan dengan kompetitor dan demi menjaga eksistensi yang dimilikinya, untuk mempertahankan bahkan meningkatkan keuntungan atau profit yang akan didapatkan. Tanpa strategi yang jitu, perusahaan tidak akan dapat bertahan karena seiring waktu pesaing akan terus muncul bersamaan dengan permintaan konsumen yang kian meningkat.Produk- produk yang ditawarkan pun bervariatif, salah satunya adalah produk Shampo.Shampo umumnya digunakan masyarakat untuk membersihkan rambut dari kotoran-kotoran yang menempel,baik pria maupun wanita.Selain itu juga digunakan untuk merawat kesehatan rambut agar lembut, berkilau, dan mudah diatur.Salah satunya adalah perusahaan Shampo Sunsilk yang masuk di Indonesia sejak tahun 1952.Yang berarti Shampo Sunsilk sudah ada di Indonesia selama lebih dari 63 tahun.Namun semakin banyaknya pesaing di era globalisasi ini produk Sunsilk kian terdesak dengan pesaing yang ada seperti Shampo Pantene dan Shampo Clear. Saat ini siapa yang tidak mengetahui Shampo Sunsilk dimana Shampo Sunsilk memiliki notabane sudah bertahan selama 63 tahun,sehingga masyarakat mengenal akan Citra Merek dari Shampo Sunsilk.Menurut (Tatik Suryani, 2013 : 86) Citra Merek adalah segala hal yang terkait dengan merek yang ada dibenak ingatan konsumen. Tetapi kenapa penjualan dari Shampo Sunsilk bisa dikatakan kalah dengan produk lainya yang merupakan produk yang dibilang masih baru.Dengan pengalaman yang lebih lama dibandingkan yang lainya seharusnya Shampo Sunsilk memiliki kualitas yang baik,tetapi kenapa justru dapat dikatakan kalah dengan produk baru yang penjualanya justru lebih besar dibandingkan Shampo Sunsilk.(Ian Antonius dan Sugiono Sugiharto,2013) menyatakan Kualitas Produk adalah bagaimana produk itu memiliki nilai yang dapat memuaskan konsumen baik secara fisik maupun psikologis yang menunjuk atribut atau sifat-sifat yang terdapat dalam suatu barang atau hasil . Shampo Sunsilk memiliki Harga yang lebih rendah dibandingkan pesaing, Tetapi tetap tidak ada perubahan penjualan.Apakah strategi harga rendah belum menjamin konsumen tetap loyal pada Shampo Sunsilk.Menurut (Kotler dan Amstrong, 2008 : 345) Harga adalah sejumlah uang yang ditagihkan atas suatu produk atau jasa,atau jumlah dari nilai yang ditukarkan para pelanggan untuk memperoleh manfaat dari memiliki atau mengunakan suatu produk atau jasa.

  Pada penelitian Ian Antonius dan Sugiono Sugiharto (2013) Citra Merek, Kualitas Produk, dan Harga berpengaruh terhadap keputusan pembelian. Dimana keputusan pembelian konsumen nantinya akan melibatkan diantaranya ada beberapa alternatif pilihan. Citra Merek yang baik, Produk yang berkualitas dan Harga yang sesuai dengan apayang didapat oleh konsumen merupakan hal dasar yang akan menjadikan konsumen loyal kepada produk perusahaan.

  TINJAUAN PUSTAKA Keputusan Pembelian

  Menurut (Kotler dan Keller, 2009 : 188) Keputusan Pembelian adalah beberapa tahap evaluasi, konsumen membentuk preferensi antar merek dalam kumpulan pilihan.Pada penelitian (Ian Antonius dan Sugiono Sugiharto, 2013) mendefinisikan keputusan pembelian merupakan tahap dalam proses pengambilan keputusan pembelian, dimana konsumen bebar-benar membeli produk.

  Menurut (Kotler dan Keller, 2009 : 185) proses pengambilan keputusan pembelian terdiri dari lima tahapan proses sebagai berikut : 1)

  Pengenalan Masalah Proses pembelian dimulai ketika pembeli menyadari suatu masalah atau kebutuhan yang dipicu oleh rangsangan internal dan eksternal.

  Dengan rangsangan internal, salah satu dari kebutuhan normal seseorang seperti lapar dan haus yang naik ketingkat maksimum dan menjadi dorongan atau kebutuhan bisa timbul akibat rangsangan eksternal. Contohnya, seseorang yang melihat iklan liburan di televisi,yang memicu pemikiran tentang kemungkinan melakukan pembelian. 2)

  Pencarian Informasi Konsumen yang terangsang kebutuhannya akan terdorong untuk mencari informasi yang lebih banyak tentang apa yang di inginkannya.

  Sumber informasi berasal dari : sumber pribadi , sumber komersial, sumber publik, sumber pengalaman. 3)

  Evaluasi Alternatif Beberapa konsep dasar akan membantu kita memahami proses evaluasi konsumen. Pertama, konsumen berusaha memenuhi kebutuhan. Kedua, konsumen mencari manfaat tertentu dari solusi produk.

  Ketiga, konsumen memandang masing-masing produk sebagai kumpulan atribut dengan kemampuan yang berbeda-beda dalam memberikan manfaat yang digunakan untuk memuaskan kebutuhan itu. 4)

  Keputusan Pembelian Dalam melaksanakan maksud pembelian, konsumen bisa mengambil lima sub-keputusan : merek, penyalur, kuantitas, waktu dan metode pembayaran. 5)

  Perilaku Pasca Pembelian Setiap pembelian, konsumen mungkin mengalami ketidaksesuaian karena memperhatikan fitur-fitur tertentu yang mengganggu atau mendengar hal-hal yang menyenangkan tentang merek lain, dan akan selalu siaga terhadap informasi yang mendukung keputusannya. Para pemasar harus memantau kepuasan pasca pembelian, tindakan pasca pembelian, dan pemakaian produk pasca pembelian.

  Citra Merek

  Citra menurut (Kotler dan Keller, 2009: 406) adalah sejumlah keyakinan, ide, dan kesan yang dipegang oleh seseorang tentang sebuah objek.Sedangkan citra merek adalah persepsi dan keyakinan yang dipegang oleh konsumen, seperti yang dicerminkan asosiasi yang tertanam dalam ingatan konsumen (Kotler dan Keller, 2009:403).Dalam penelitian (Ian Antonius dan Sugiono Sugiharto, 2013) menyatakan Citra Merek merupakan hasil presepsi dan pemahaman konsumen mengenai merek suatu produk yang dilihat, dipikirkan atau dibayangkan.Selain itu diungkapkan oleh (Onigbinde Isaac Oladepo and Odunlami Samuel Abimbola, 2015 )Di era modern, merek memegang peranan penting untuk meningkatkan perekonomiannegara apapun. Merek adalahsatu-satunya alat yang dapat mengubah perilaku pembeli.

  Dengan menciptakan citra merek pada suatu produk tertentu akan sangat berguna bagi para konsumen, karena nantinya Citra Merek akan mempengaruhi presepsi dan penilaian konsumen terhadap alternatif merek yang ada. Menurut (Tatik Suryani, 2013 : 86) citra merek diartikan segala hal yang terkait dengan merek yang ada dibenak ingatan konsumen. Citra dari sebuah perusahaan berawal dari perasaan pelanggan dan para pelaku bisnis tentang organisasi yang bersangkutan sebagai produsen produk tersebut sekaligus sebagai hasil evaluasi individual tentang adanya merek tersebut.

  Adapun indikator yang merujuk pada penelitian (Ian Antonius dan Sugiono Sugiharto, 2013) adalah sebagai berikut : (1)Atribut (2)Manfaat (3)Nilai (4)Pemakaian

  Brand image (Citra Merek)

  merupakan gambaran atau kesan yang ditimbulkan oleh suatu merek didalam benak pelanggan.Penempatan Citra Merek dibenak konsumen harus dilakukan secara terus-menerus agar Citra Merek yang tercipta tetap kuat dan dapat diterima secara positif. Ketika sebuah merek memiliki citra yang kuat dan positif di benak konsumen maka merek tersebut akan selalu diingat dan kemungkinan konsumen untuk membeli merek yang tersebut sangat besar.

  Kualitas Produk

  Menurut (Kotler dan Amstrong, 2008 : 272) Kualitas Produk adalah didefinisikan karakteristik produk atau jasa yang bergantung pada kemampuannya untuk memuaskan kebutuhan pelanggan yang dinyatakan ataudiimplikasikan . pada penelitian (Ian Antonius dan Sugiono Sugiharto, 2013) menyatakan kualitas produk adalah bagaimana produk itu memiliki nilai yang dapat memuaskan konsumen baik secara fisik maupun psikologis yang menunjuk atribut atau sifat-sifat yang terdapat dalam suatu barang atau hasil. Jadi, kualitas produk merupakan suatu hal penting yang harus di usahakan oleh perusahaan apabila menginginkan produk yang dihasilkanya dapat diterima dan bersaing di pasar.

  Menurut (Karina dan Ghozali, 2013 : 317) indikator Kualitas Produk ada 8 adalah sebagai berikut :

  (

  tertentu, semakin tinggi harga semakin tinggi laba yang diperoleh dan sebaliknya.

  sold ).Pada tingkat harga pokok penjualan

  Kedua turut menentukan besarnya laba. Kita ketahui bahwa dasar utama untuk kalkulasi penetapan harga jual sebuah produk jual adalah biaya plus laba (cost-plus) atau dengan kata lain, laba sebuah produk ditentukan oleh harga jual per unit dikurangi dengan biaya-biaya atau harga pokok penjualan (cost of goods

  200) minimal ada 3 peran atau fungsi utama harga yaitu, pertama turut menentukan volume penjualan. Dengan mengacu pada kurva penawaran dan permintaan (supply and demand), kita mengetahui bahwa harga berbanding terbalik dengan volume penjualan: semakin tinggi harga sebuah produk maka volume penjualan semakin rendah.

  Daya saing harga Menurut (Jajat Kristato, 2011 :

  b) Kesesuaian harga dengan kualitas produk c)

  a) Keterjangkauan harga

  Adapun indikator yang merujuk pada penelitian (Ian Antonius dan Sugiono Sugiharto, 2013) adalah sebagai berikut :

  Onigbinde Isaac Oladepo and Odunlami Samuel Abimbola, 2015) berpendapat bahwa harga adalah faktor penting yang membujuk keputusan pelanggan untuk membeli produk dan jasa.

  Pada penelitian (Ian Antonius dan Sugiono Sugiarto, 2013) Agar dapat sukses di dalam memasarkan suatu barang atau jasa, setiap perusahaan harus menetapkan Harganya secara tepat.Harga merupakan satu-satunya unsur marketing mix yang memberikan pemasukan atau pendapatan bagi perusahaan, sedangkan ketiga unsur lainya (produk, distribusi, dan promosi) menyebabkan timbulnya biaya (pengeluaran). Menurut (Kotler dan Amstrong, 2008 : 345) dari arti yang sempit, Harga (price) adalah jumlah yang ditagihkan atas suatu produk atau jasa. lebuh luas lagi, Harga adalah jumlah semua nilai yang diberikan oleh pelanggan untuk mendapatkan keuntungan dari memiliki atau mengunakan suatu produk atau jasa. Dengan kata lain harga adalah sejumlah uang yang ditagihkan atas suatu produk atau jasa, atau jumlah dari nilai yang ditukarkan para pelanggan untuk memperoleh manfaat dari memiliki atau mengunakan suatu produk atau jasa.

  a) Kualitas baik atau tidak baik

  Harga

  Kualitas Produk merupakan pemahaman bahwa suatu produk merupakan peluang yang ditawarkan oleh penjual dan mempunyai nilai jual lebih yang tidak dimiliki oleh produk pesaing.Dengan demikian perusahaan berusaha memfokuskan pada Kualitas Produk dan membandingkannya dengan produk yang ditawarkan oleh perusahaan pesaing.

  h) Akan bertahan lama

  g) Pabrik sangat bagus

  f) Banyak perhatian terhadap produk

  e) Konstruksi yang luar biasa

  d) Memiliki kelebihan

  Lebih baik dari rata-rata produk

  b) Produk unggulan atau produk yang rendah c)

  Ketiga turut menentukan citra produk. Salah satu faktor yang membentuk citra sebuah produk adalah presepsi mengenai kualitas produk, dan presepsi mengenai kualitas sebuah produk ditentukan antara lain oleh harga jual produk. Artinya, semakin mahal harga sebuah produk maka presepsi konsumen mengenai kualitas produk tersebut semakin tinggi dan sebaliknya.

  Pengaruh Citra Merek Dengan Keputusan Pembelian

  (Tatik Suryani, 2013 : 86) mengatakan Citra Merek mempunyai peran penting dalam mempengaruhi perilaku pembelian. Konsumen yang mempunyai citra yang positif terhadap merek,cenderung memilih merek tersebut dalam pembelian. Hal ini dibuktikan pada penelitian (Ian Antonius dan Sugiono Sugiharto, 2013) bahwa Citra Merek berpengaruh terhadap Keputusan Pembelian pelanggan,sehingga kenaikan atau penurunan penilaian konsumen terhadap citra merek secara signifikan mempengaruhi keputusan pembelian pelanggan.

  Menciptakan kesan menjadi salah satu karateristik dasar dalam orientasi pemasaran modern yaitu lewat pemberian perhatian lebih serta penciptaan merek yang kuat.Implikasi dari hal tersebut menjadikan merek suatu produk menciptakan image dari produk itu sendiri di benak pikiran konsumen dan menjadikan motivasi dasar bagi konsumen dalam memilih suatu produk.

  Pengaruh Kualitas Produk Dengan Keputusan Pembelian

  Menurut (Kotler dan Amstrong, 2008 : 272) Kualitas Produk adalah salah satu sarana positioning utama pemasar. Kualitas mempunyai dampak langsung pada kinerja produk atau jasa.Oleh karena itu, kualitas berhubungan erat dengan nilai dan kepuasan pelanggan. Pelanggan yang puas akan membeli lagi dan memberitahu orang lain tentang pengalaman baik mereka. Pelanggan yang tidak puas sering berganti ke pesaing dan menjelek-jelekkan produk yang mereka beli kepada orang lain (Kotler dan Amstrong, 2008 : 8)

  Pernyataan tersebut dibuktikan pada penelitian (Ian Antonius dan Sugiono Sugiharto, 2013) kualitas produk berpengaruh terhadap keputusan pembelian pelanggan, sehingga kenaikan atau penurunan penilaian konsumen terhadap kualitas produk secara signifikan mempengaruhi keputusan pembelian pelanggan.

  Pengaruh Harga Dengan Keputusan Pembelian

  (Kotler dan Amstrong, 2008 : 345) harga adalah jumlah semua nilai yang diberikan oleh pelanggan untuk mendapatkan keuntungan dari memiliki atau mengunakan suatu produk atau jasa.Sepanjang sejarahnya, harga telah menjadi factor utama yang mempengaruhi pilihan para pembeli. Ini dibuktikan pada penelitian (Ian Antonius dan Sugiono Sugiharto pada tahun, 2013) harga berpengaruh terhadap keputusan pembelian pelanggan. Hal tersebut dibuktikan juga pada penelitian Christina Sagala,Mila Destriani, Ulffa Karina Putri

  ,

  Suresh Kumar(2014) harga berpengaruh signifikan terhadap keputusan pembelian, sehingga kenaikan atau penurunan penilaian konsumen terhadap harga secara signifikan mempengaruhi keputusan pembelian pelanggan.

  Kerangka pemikiran yang medasari penelitian ini dapat digambarkan sebagai berikut: Gambar 1 Kerangka Pemikiran Peneliti

  Keterangan: 1.

  Variabel terikat dalam penelitian ini adalah: K : Keputusan Pembelian

  “Influence of Promotional Mix and Price on Customer Buying Decision toward Fast Food sector: A survey on University Students in Jabodetabek (Jakarta,

  Bogor, Depok, Tangerang, Bekasi)Indonesia

   2.

  Onigbinde Isaac Oladepo and Odunlami Samuel abimbola pada tahun 2015 berjudul “The Influence Of Brand Image And Promotional Mix On Consumer Buying Decision

  A Study Of Beverage Consumers In Lagos State, Nigeria

  ” 3. Ian Antonius dan Sugiono Sugiharto pada tahun 2013 berjudul analisa pengaruh strategi diferensiasi, citra merek,kualitas produk,dan harga terhadap keputusan pembelian pelanggan di cincau station Surabaya.

  Harga Keputusan Pembelian

  Christina Sagala,Mila Destriani,Ulffa Karina Putri, Suresh Kumar2014 berjudul

  H4 H3 H1 H2 Citra Merek Kualitas Produk

METODE PENELITIAN

  Dalam penelitian ini terdapat dua jenis variabel yangakan diteliti dan dibahas oleh peneliti, yaitu antara variabel terikat dengan variabel bebas.

  Variabel bebas dalam penelitian ini adalah CM :Citra Merek KP :Kualitas Produk H : Harga

  Definisi Operasional Dan Pengukuran Variabel Citra Merek

  Citra Merek merupakan persepsi dan keyakinan yang dipegang oleh konsumen akan suatu merek yang saling berkaitan dan melekat dalam pikiran konsumen. Penempatan Citra Merek dibenak konsumen harus dilakukan secara terus-menerus agar citra merek yang tercipta tetap kuat dan dapat diterima secara positif. Ketika sebuah merek memiliki citra yang kuat dan positif di benak konsumen maka merek tersebut akan selalu diingat dan kemungkinan

  Identifikasi Variabel

  Berdasarkan metode pengumpulan datanya, penelitian ini menggunakan metode survey dengan membagikan kuesioner. Menurut (Malhotra, 2009 : 325) kuesioner adalah teknik terstruktur untuk memperoleh data yang terdiri dari serangkaian pertanyaan tertulis atau verbal yang dijawab oleh responden. Responden

  Pada penelitian yang akan dilakukan ini, batasan yang ditetapkan hanya akan membahas variabel mengenai Citra Merek,Kualitas Produk, dan Harga terhadap keputusan pembelian konsumen non-pengguna Shampo Sunsilk di Surabaya.Dengan jumlah responden sejumlah 100 responden. konsumen untuk membeli merek yang tersebut sangat besar.

  Kualias Produk

  Kualitas produk merupakan pemahaman bahwa suatu produk merupakan peluang yang ditawarkan oleh penjual dan mempunyai nilai jual lebih yang tidak dimiliki oleh produk pesaing.Kualitas produk mempunyai dampak langsung pada kinerja produk atau jasa.Oleh karena itu, kualitas berhubungan erat dengan nilai dan kepuasan pelanggan. Pelanggan yang puas akan membeli lagi dan memberitahu orang lain tentang pengalaman baik mereka.Pelanggan yang tidak puas sering berganti ke pesaing dan menjelek-jelekkan produk yang mereka beli kepada orang lain (Kotler dan Amstrong, 2008 : 8).

  Harga

  Harga adalah jumlah yang ditagihkan atas suatu produk atau jasa.Lebih luas lagi, harga adalah jumlah semua nilai yang diberikan oleh pelanggan untuk mendapatkan keuntungan dari memiliki atau mengunakan suatu produk atau jasa. Dengan kata lain harga adalah sejumlah uang yang ditagihkan atas suatu produk atau jasa, atau jumlah dari nilai yang ditukarkan para pelanggan untuk memperoleh manfaat dari memiliki atau menggunakan suatu produk atau jasa.

  Keputusan Pembelian

  Keputusan Pembelian. Menurut (Kotler dan keller, 2009 : 188) keputusan pembelian adalah beberapa tahap evaluasi, konsumen membentuk preferensi antar merek dalam kumpulan pilihan.

  Menurut (Kotler dan Keller, 2009 : 185) proses pengambilan keputusan pembelian terdiri dari lima tahapan proses sebagai berikut : a.

  Pengenalan Masalah b.

  Pencarian Informasi c. Evaluasi Alternatif d.

  Keputusan Pembelian e. Perilaku Pasca Pembelian

  Dalam penyusunan kuesioner ini, jawaban responden akan diukur menggunakan Skala Likert. Skala Likert adalah skala pengukuran dengan lima kategori respon yang berkisar antara “sangat setuju” hingga “sangat tidak setuju” yang mengharuskan responden menentukan derajat persetujuan atau ketidak setujuan mereka terhadap masing- masing dari serangkaian pertanyaan mengenai objek stimulus (Malhotra, 2009 : 298).

  Uji Validitas Dan Reliabilitas Uji Validitas

  Menurut (Sugiono, 2013 :430) validitas merupakan derajat ketepatan antara data yang terjadi pada objek penelitian dengan data yang dapat dilaporkan oleh peneliti. Jika peneliti membuat laporan yang tidak sesuai dengan apa yang terjadi pada objek yang dituju,maka data tersebut dapat dinyatakan tidak valid. seperti pada penelitian ini yaitu pengaruh Citra Merek,Kualitas Produk,dan Harga terhadap Keputusan Pembelian.

  Menurut (Imam Ghozali, 2013:52) uji validitas yang umum digunakan adalah dengan Pearson Correlation yaitu membandingkan item pertanyaan ke total skor variabel yang terdiri dari item-item pertanyaan. Item dikatakan valid jika korelasinya signifikan (p-value < 0,05) atau ada korelasi antara item dengan total skornya.

  Uji Reliabilitas

  Setelah indikator variabel secara keseluruhan dinyatakan valid, maka pengujian dilanjutkan pada uji reliabilitas.Reabilitas berkenaan dengan derajat konsistensi dan stabilitas data atau temuan (Sugiono, 2013 : 431). Karena reabilitas berkenaan dengan derajat konsistensi, maka bila peneliti lain mengulangi ataupun mereplikasi dalam penelitian pada objek yang sama dengan metode yang sama maka akan menghasilkan hasil yang sama.

  SPSS memberikan fasilitas untuk mengukur reabilitas dengan uji statistik

  3.64 Setuju KP6 10 68 22

  Skor M ea n P en il S aian anga t T idak S etuj u T idak S etuj u R agu ra gu S etuj u S anga t S etuj u

  KP1 20 59 21

  4.01 Setuju KP2 2 35 41 22

  3.83 Setuju KP3 20 60 20

  4.00 Setuju KP4 2 36 40 22

  3.82 Setuju KP5 5 32 57

  6

  4.12 Setuju KP7 3 18 40 39

  ”.

  4.15 Setuju KP8 2 19 53 26

  4.03 Setuju Total Rata-Rata

  4.03 Setuju

  Sumber : SPSS, data diolah Berdasarkan Tabel 2 dapat dijelaskan bahwa pada variabel kualitas produk

  KP1 “Shampo tersebut memiliki Kualitas yang baik

  “ dengan nilai rata-rata sebesar 4.01, KP2 “Shampo tersebut adalah produk unggulan

  “dengan nilai rata- rata sebesar3.83, KP3”Shampo tersebut lebih baik dari produk lainya

  “dengan nilai

  Tabel 2 Hasil Analisis Deskriptif Variabel Kualitas Produk In d ik ato r Va riab el

  ”, ”Shampo tersebut memiliki manfaat sesuai kebutuhan konsumen”, “Shampo tersebut berbeda dari produk lainya” dan “Shampo tersebut memiliki pemakaian yang bisa dilakukan dengan mudah

  Cronbach Alpha

  1 8 77 14

  (α).Instrumen penelitian dikatakan konsisten jika nilai cronbach

  alpha > 0.6. (Mudrajat Kuncoro, 2013 : 183).

  ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN DATA Uji Deskriptif

  Analisis deskriptif adalah analisis yang digunakan untuk mendeskripsikan dan untuk menggambarkan hasil penelitian di lapangan secara deskriptif yang berkaitan dengan responden.Pada analisis deskriptif penelitian ini dijelaskan mengenai distribusi masing-masing variable yaitu variabel bebas Citra Merek, Kualitas Produk, dan Harga sedangkan variabel terikat adalah Keputusan Pembelian.Berikut adalah uraian hasil uji deskriptif yang dilakukan pada penelitian ini:

  Tabel 1 Hasil Analisis Deskriptif Variabel Citra Merek In d ik ato r Va riab el

  Skor M ea n P en il S aian anga t T idak S etuj u T idak S etuj u R agu ra gu S etuj u S anga t S etuj u

  CM1

  4.04 Setuju CM2 2 31 10

  Sedangkan rata-rata tanggapan responden untuk variabel Citra Merek sebesar 3.96 dengan penilaian setuju. Artinya responden setuju dengan pernyataan ”Shampo tersebut memiliki komposisi yang aman bagi kesehatan rambut

  8

  3.78 Setuju CM3 77 54 76 68

  3.98 Setuju CM4 14 13 12 20

  4.04 Setuju Total Rata-Rata

  Sumber : SPSS, data diolah Berdasarkan Tabel 1 diatas dapat dijelaskan bahwa pada variabel Citra

  Merek memiliki nilai tertinggi pada pernyataan CM1 dan CM4 ”Shampo tersebut memiliki komposisi yang aman bagi kesehatan rambut

  ” dan “Shampo tersebut memiliki pemakaian yang bisa dilakukan dengan mudah

  ” dengan nilai rata-rata sebesar 4.04. kemudian CM2 ”Shampo tersebut memiliki manfaat sesuai kebutuhan konsumen” dengan nilai rata- rata sebesar 3.78. CM3 “Shampo tersebut berbeda dari produk lainya” dengan nilai rata-rata sebesar 3.98.

3.96 Setuju

  60

  K1 2 18 57 29

  3.57 Setuju Total Rata-Rata

  Sumber : SPSS, data diolah Tanggapan responden mengenai indikator Harga disajikan pada Tabel

  3.Berdasarkan Tabel 3 diatas dapat dijelaskan bahwa pada pernyataan H1 “Shampo tersebut memiliki Harga yang terjangkau” memiliki nilai tertinggi sebesar 3.89.

  H2 “Shampo tersebut memiliki harga yang sesuai dengan kualitas produk yang diberikan” dengan nilai rata-rata sebesar 3.25 dengan keterangan ragu- ragu, H3 “Shampo tersebut memiliki harga yang bersaing “dengan nilai rata-rata sebesar 3.57. Rata- rata tanggapan responden untuk variabel Harga sebesar 3.57 dengan penilaian setuju. Artinya responden setuju dengan pernyataan

  “Shampo tersebut memiliki Harga yang terjangkau

  ”, “Shampo tersebut memiliki harga yang sesuai dengan kualitas produk yang diberi kan”, “Shampo tersebut memiliki harga yang bersaing”

  Tabel 4 Hasil Analisis Deskriptif Variabel Keputusan Pembelian In d ik ato r Va riab el

  Skor M ea n P en il S aian anga t T idak S etuj u T idak S etuj u R agu ra gu S etuj u S anga t S etuj u

  4.01 Setuju K2 2 57 41

  37

  4.39 Sangat Setuju K3 1 26 68

  5

  3.77 Setuju K4 3 69 28

  4.25 Sangat Setuju K5 58 42

  4.42 Sangat Setuju NB

  • 19 58 33 4,12 Setuju Total Rata-Rata

  6

  4.17 Setuju Sumber : SPSS, data diolah

  Berdasarkan Tabel 4 dapat dijelaskan bahwa pernyataan K1 “Adanya masalah pada kesehatan rambut yang memicu ingin membeli shampo tersebut” dengan nilai rata-rata sebesar 4.01, K2 “mencari tau informasi tentang Shampo tersebut” dengan nilai rata-rata sebesar 4.39, K3 ”mencari informasi produk lainya selain shampo tersebut” dengan nilai rata- rata sebesar 3.77, K4 “Membeli shampo tersebut karena saya percaya shampo

  3

  rata- rata sebesar 4.00, KP4 “Shampo tersebut memiliki kelebihan yang tidak dimiliki produk lain” dengan nilai rata-rata sebesar 3.82, KP5

  Skor M ea n P en il S aian anga t T idak S etuj u T idak S etuj u R agu ra gu S etuj u S anga t S etuj u

  “Shampo tersebut memiliki tampilan yang luar biasa” dengan nilai rata- rata sebesar 3.64, KP6 “Shampoo tersebut sesuai dengan keinginan konsumen”dengan nilai rata-rata sebesar 4.12, KP7,

  “Shampo tersebut mempunyai pabrik yang terpercaya” memiliki nilai tertinggi sebesar 4.15, yang berarti produk ini lebih diyakini responden. KP8 “Shampoo tersebut memiliki masa yang akan bertahan lama” dengan nilai rata-rata sebesar

  4.03. Sedangkan rata-rata tanggapan responden untuk variabel kualitas produk sebesar 4,03 dengan penilaian setuju. Artinya responden setuju dengan pernyataan “Shampo tersebut memiliki Kualitas yang baik “, “Shampo tersebut adalah produk unggulan

  “, “Shampo tersebut lebih baik dari produk lainya

  “, “Shampo tersebut memiliki kelebihan yang tidak dimiliki produk lain “,

  “Shampo tersebut memiliki tampilan yang luar biasa “,Shampoo tersebut sesuai dengan keinginan konsumen

  “, “Shampo tersebut mempunyai pabrik yang terpercaya”, “Shampoo tersebut memiliki masa yang akan bertahan lama”.

  Tabel 3 Hasil Analisis Deskriptif Variabel Harga In d ik ato r Va riab el

  H1

  3.25 Ragu-Ragu H3

  2

  12

  81

  5

  3.89 Setuju H2

  8

  59

  33

3.57 Setuju

  tersebut lebih baik” dengan nilai rata-rata Tabel 5 sebesar 4.25, K5 Hasil Uji Multikolinearitas “Melakukan komplain karena produk tersebut tidak sesuai dengan Sumber: SPSS, data diolah keinginan konsumen

  ” yang memiliki nilai

  Variabel

  VIF Keterangan

  tertinggi sebesar 4.42, hal ini menunjukkan akan sangat tingginya pilihan Keputusan

  Citra 1.569 Bebas Multikolinieritas

  Pembelian pada merek tersebut dibanding

  Merek

  merek lain sedangkan nilai rata-rata dari keseluruhan berjumlah 4.17 dengan

  Kualitas 1.591 Bebas Multikolinieritas

  penilaian setuju. Artinya responden setuju

  Produk

  dengan pernyataan “Adanya masalah pada

  Harga 1.038 Bebas Multikolinieritas

  kesehatan rambut yang memicu ingin membeli shampo tersebut “, “mencari tau informasi tentang Shampo tersebut

  “, Pengujian ini bertujuan untuk

  “mencari informasi produk lainya selain menguji apakah model regresi pada shampo tersebut

  “, “Membeli shampo penelitian ini menunjukkan adanya tersebut karena saya percaya shampo korelasi di antara variabel bebas. Untuk tersebut lebih baik

  “, “Melakukan komplain mendeteksi ada atau tidaknya karena produk tersebut tidak sesuai dengan multikolinieritas di dalam model regresi keinginan konsumen ”. dapat dilakukan dengan menghitung nilai

  VIF (variance inflation faktor) dibawah 10

  Uji Asumsi Klasik

  sehingga menunjukkan tidak adanya gejala multikolinieritas. Berdasarkan Tabel 5 nilai VIF menunjukkan bahwa semua variabel terbebas dari multikolinieritas.

  Tabel 6 Hasil Uji Autokorelasi R Adjusted R Durbin- Model R Square Square Watson a

  1 .815 .664 .654 1.892

  Sumber: SPSS, data diolah

  Gambar 2

  Untuk menguji variabel-variabel

  Hasil Uji Normalitas

  yang diteliti, apakah terjadi autokorelasi Sumber: SPSS, data diolah atau tidak, dapat digunakan uji Durbin

  Dari output SPSS diatas yaitu pada

  Watson . Angka D-W diantara -2 sampai

  grafik histogram terlihat bahwa grafik +2 berarti tidak ada autokorelasi. histogram memberikan pola distribusi

  Berdasarkantabel 6, diketahui nilai yang mendekati normal. Sedangkan dalam DW sebesar 1,892. Karena nilai DW normal probability plot terlihat bahwa plot terletak diantara -2 sampai +2 yang berarti atau garis yang menggambarkan data data tidak terkena autokorelasi. mengikuti garis diagonalnya, sehingga model regresi dapat dipakai karena memenuhi syarat normalitas.

  Gambar 3 Hasil Uji Heteroskedastisitas

  Sumber: SPSS, data diolah Pengujian ini digunakan untuk menguji apakah dalam sebuah model regresi linear terjadi ketidak samaan variance dari residual satu pengamatan ke pengamatan lain. Model yang baik adalah yang homoskedastisitas atau tidak terjadi heteroskedastisitas.

  Dari gambar diatas dapat diketahui bahwa tidak ada heterokedastisitas karena gambar diatas terjadi penyebaran tidak beraturan.

  Uji MRA Tabel 7 Hasil Analisis Regresi Linear Berganda

  Sumber: SPSS, data diolah Berdasarkan hasil perhitungan tersebut diperoleh persamaan regresi linier berganda sebagai berikut :

  Y = 1.839 + 0.253 X 1 + 0.358 X 2 + 0.343 X 3 + e

  Dari hasil tersebut dapat diartikan : Nilai konstanta adalah 1.839 hal ini menyatakan bahwa tanpa adanya pengaruh variabel bebas Citra Merek, Kualitas Produk dan Harga maka nilai dari variabel terikat yaitu Keputusan Pembelian adalah sebesar 1.839.

  Nilai koefisien regresi dari varibabel bebas Citra Merekadalah 0.253. Nilai koefisien tersebut mengandung arti jika nilai variabel bebas citra merek ditingkatkan sebesar satu satuan maka akan menyebabkan peningkatan nilai dari variabel terikat yaitu Keputusan Pembelian sebesar 0.253 satuan. Dalam hal ini diasumsikan bahwa nilai dari variabel bebas yang lain adalah konstan atau nol.

  Nilai koefisien regresi dari varibabel bebas Kualitas Produk adalah 0.358. Nilai koefisien tersebut mengandung arti jika nilai variabel bebas kualitas produk ditingkatkan sebesar satu satuan maka akan menyebabkan kenaikan nilai dari variabel terikat yaitu Keputusan Pembelian sebesar 0.358 satuan. Dalam hal ini diasumsikan bahwa nilai dari variabel bebas yang lain adalah konstan atau nol.

  Nilai koefisien regresi dari varibabel bebas Harga adalah 0.343 Nilai koefisien tersebut mengandung arti jika nilai variabel bebas harga ditingkatkan sebesar satu satuan maka akan menyebabkan kenaikan nilai dari variabel terikat yaitu Keputusan Pembelian sebesar 0.343 satuan. Dalam hal ini diasumsikan bahwa nilai dari variabel bebas yang lain adalah konstan atau nol. e menunjukkan faktor pengganggu di luar model yang diteliti.

  Model Unstandardized Coefficients B Std. Error

  Constant 1.839 1.752 Citra Merek 0.253 0.088 Kualitas Produk 0.358 0.039 Harga 0.343 0.101 R = 0.815 R Square = 0.654 F hitung = 63.280 Sig. = 0.000 analisis statistik dari data penelitian ini

  Tabel 8

  yang dijelaskan sebagai berikut :

  Koefisien Korelasi Parsial 2 1.

  Variabel R R Pengaruh Citra Merek Terhadap Keputusan Pembelian Citra Merek 0.282 0.0795

  Citra Merek memiliki nilai Thitung sebesar 2.882 dengan nilai Ttabel 1.9850

  Kualitas Produk 0.683 0.4665

  yang berarti Thitung >Ttabel dengan

  Harga 0.329 0.1082

  tingkat Sig sebesar 0.005.Ini menunjukkan bahwa Citra Merek memiliki pengaruh Sumber: SPSS, data diolah positif signifikan terhadap keputusan pembelian pengguna non-Shampo Sunsilk

  Tabel 9

  diSurabaya.Dengan demikian hipotesis

  Hasil Perhitungan Uji F

  pertama berbunyi Citra merek berpengaruh signifikan terhadap keputusan pembelian

  Variabel T hit T tabel Kesimpulan

  non-pengguna Shampo Sunsilk terbukti kebenarannya.Besarnya pengaruh citra

  Citra 2.882 1.9850 Thit >Ttabel

  merek terhadap keputusan pembelian non-

  Merek

  pengguna Shampoo Sunsilk di Surabaya

  Kualitas 9.1151 1.9850 Thit >Ttabel sebesar 7,9 %. Produk

  Dari hasil penelitian ini diketahui

  Harga 3.415 1.9850 Thit >Ttabel

  bahwa Citra Merek berpengaruh signifikan terhadap Keputusan Pembelian sebesar Sumber: SPSS, data diolah

  0.253 yang berarti setiap ada kenaikan

  Tabel 10 Citra Merek maka akan menaikkan

  Keputusan Pembelian sebesar 0.253. Hal

  Hasil Perhitungan Uji T

  ini berarti dapat disimpulkan bahwa

  Sum of

  semakin baik Citra Merek yang ada pada Model Squares F Sig. b perusahaan maka akan meningkatkan

1 Regression 359.596 63.280 .000

  keputusan pembelian non-pengguna

  Residual 181.844

  Shampo Sunsilk. Dimana shampo sunsilk

  Total 541.440

  harus meningkatkan citra mereknya agar Sumber: SPSS, data diolah dapat meningkatkan penjualanya.

  Hasil penelitian ini sejalan dengan Dari penelitian di atas diketahui hasil penelitian yang dilakukan oleh bahwa secara simultan nilai F hitung

  Onigbinde Isaac Oladepoand Odunlami sebesar 63.280 > F tabel sebesar 2.882 Samuel Abimbola (2015) dimana dengan tingkat signifikan sebesar integritas merek produk mendorong

  0.000.Yang berarti variabel bebas yaitu konsumen untuk membeli dan melakukan Citra Merek, Kualitas Produk, dan Harga pembelian ulang.Serta penelitian Ian secara bersama-sama berpengaruh

  Antonius Ong dan Sugiono Sugiharto terhadap variabel terikat yaitu Keputusan (2013) menunjukkan citra merek

  Pembelian. Selain itu dari ketiga variabel berpengaruh terhadap keputusan yang diteliti yakni variabel Citra Merek, pembelian pelanggan.Tatik Suryani (2013 Kualitas Produk, dan Harga, yang

  : 86) mengatakan bahwa citra merek memiliki pengaruh paling dominan mempunyai peran penting dalam terhadap Keputusan Pembelian adalah mempengaruhi perilaku pembelian. variabel Kualitas Produk. Berikut

  Konsumen yang mempunyai citra yang pembahasan hasil yang telah diperoleh dari positif terhadap merek, cenderung memilih merek tersebut dalam pembelian.

  Citra merek adalah aspek yang sangat penting terhadap keputusan pembelian.Ini mendorong konsumen untuk menilai lebih merek tertentu yang memiliki citra yang baik.Hal ini membantu konsumen untuk memutuskan pilihan yang baik bagi mereka untuk membuat keputusan pembelian pembelian.Sebuah citra merek yang baik menciptakan hubungan jangka panjang antara produk dan pengguna akhir. Ini cara yang sangat konstruktif untuk membuat kepribadian merek yang lebih baik dipasar untuk tujuan meningkatkan penjualan produk. Atribut produk, nilai merek, pemakaian produk, dan manfaat merek adalah empat kunci dari citra merek.Citra merek memiliki pengaruh positif terhadap Keputusan Pembelian.

  Variabel Kualitas Produk berpengaruh secara positif signifikan terhadap Keputusan Pembelian, dengan nilai T hitung sebesar 9.151 dengan nilai Ttabel 1.9850 yang berarti Thitung >Ttabel dengan tingkat Sig sebesar 0.000. Ini menunjukkan bahwa Kualitas Produk berpengaruh positif signifikan terhadap keputusan pembelian pengguna non- Shampo Sunsilk di Surabaya.Dengan demikian hipotesis kedua yang berbunyi kualitas produk berpengaruh signifikan terhadap keputusan pembelian non- pengguna Shampo Sunsilk terbukti kebenarannya.Besarnya pengaruh Kualitas Produk terhadap Keputusan Pembelian non-pengguna Shampoo Sunsilk di Surabaya sebesar 46,65 %.

  Dari hasil penelitian ini diketahui bahwa Kualitas Produk berpengaruh signifikan terhadap Keputusan Pembelian sebesar 0.358 yang berarti setiap ada kenaikan Kualitas Produk maka akan menaikkan Keputusan Pembelian sebesar

  0.358. Hal ini berarti dapat disimpulkan bahwa semakin baik Kualitas Produk maka akan meningkatkan keputusan pembelian pengguna non-Shampo Sunsilk di Surabaya. Dari sini Shampo sunsilk harus meningkatkan kualitas produknya agar penjualanya bisa meningkat.

  Hasil penelitian ini sejalan dengan penelitian yang dilakukan oleh Ian Antonius Ong dan Sugiono Sugiharto (2013) menunjukkan kualitas produk berpengaruh terhadap keputusan pembelian pelanggan Cincau Station di Grand City.Kualitas produk merupakan keseluruhan gabungan karakteristik produk yang dihasilkan dari pemasaran, rekayasa, produksi, dan pemeliharaan yang membuat produk tersebut dapat digunakan memenuhi harapan pelanggan atau konsumen.Kualitas adalah sesuatu yang diputuskan oleh pelanggan.Artinya, kualitas didasarkan pada pengalaman aktual pelanggan atau konsumen terhadap produk yang diukur berdasarkan persyaratan-persyaratan tersebut.Kualitas produk memiliki pengaruh positif terhadap Keputusan Pembelian.

2. Pengaruh Kualitas Produk Terhadap Keputusan Pembelian

  3. Pengaruh Harga Terhadap Keputusan Pembelian

  Harga memiliki nilai T hitung sebesar 3.415 dengan nilai Ttabel 1.9850 yang berarti Thitung >Ttabel, dengan tingkat Sig sebesar 0.001.Ini menunjukkan bahwa Harga berpengaruh positif signifikan terhadap keputusan pembelian pengguna non-Shampo Sunsilk diSurabaya.Dengan demikian hipotesis ketiga yang berbunyi Harga berpengaruh signifikan terhadap keputusan pembelian non-pengguna Shampo Sunsilk terbukti kebenarannya.Besarnya pengaruh Harga terhadap Keputusan Pembelian non- pengguna shampoo Sunsilk di Surabaya sebesar 10,82 %.

  Dari hasil penelitian ini diketahui bahwa Harga berpengaruh signifikan terhadap Keputusan Pembelian sebesar 0.343 yang berarti setiap ada kenaikan persepsi terhadap Harga maka akan menaikkan Keputusan Pembelian sebesar 0.343. Hal ini berarti dapat disimpulkan bahwa semakin baik penetapan Harga yang diberikan perusahaan maka akan meningkatkan keputusan pembelian pengguna non-Shampo Sunsilk di Surabaya.Agar shampo sunsilk dapat meningkatkan penjualanya bisa dengan memperhitungkan matang-matang untuk masalah harga.

  Hasil penelitian ini sejalan dengan penelitian yang dilakukan oleh Christina Sagala, Mila Destriani, Ulffa Karina Putri, Suresh Kumar(2014) yang menunjukkan bahwa harga berpengaruh positif terhadap keputusan pembelian pelanggan. Serta konsisten dengan hasil penelitian Ian Antonius Ong dan Sugiono Sugiharto (2013) dimana Harga berpengaruh terhadap keputusan pembelian pelanggan, sehingga kenaikan atau penurunan penilaian konsumen terhadap Harga secara signifikan mempengaruhi keputusan pembelian pelanggan.

  KESIMPULAN, KETERBATASAN, DAN SARAN

  Berdasarkan hasil uji hipotesis dan pembahasan maka dapat disimpulkan beberapa hal sebagai berikut : Variabel Citra Merek secara parsial mempunyai pengaruh positif signifikan terhadap Keputusan Pembelian. Variabel Kualitas Produk secara parsial mempunyai pengaruh positif signifikan terhadap keputusan pembelian. Variabel Harga secara parsial mempunyai pengaruh positif signifikan terhadap Keputusan Pembelian. Variabel Citra Merek, Kualitas Produk, dan Harga secara simultan mempunyai pengaruh positif signifikan terhadap keputusan pembelian

  Keterbatasan penelitian ini Penentuan responden sebagian besar berumur