BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 - Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Peningkatan Hasil Pembelajaran IPA Melalui Model STAD dengan Media Puzzle Siswa Kelas IV SD Negeri Mangunsari 07 Salatiga Tahun Pelajaran 2015/2016

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

4.1 Hasil Tindakan

Penelitian ini dilaksanakan di SD Negeri Mangunsari 07 Salatiga yang terletak di Jalan Tentara Pelajar no 7 Kelurahan Mangunsari Kota Salatiga. Subjek yang diambil adalah siswa kelas IV yang terdiri dari 13 siswa laki-laki dan 11 siswa perempuan. Karakteristik siswa-siswi kelas IV SD Negeri Mangunsari 07 sangat beragam, ada yang pendiam, ada yang kritis, dan ada yang sedikit lamban dalam menangkap materi yang diajarkan oleh guru. Hal ini menyebabkan perbedaan hasil belajar dari setiap siswa. Penelitian ini akan dilaksanakan pada bulan Maret-Mei 2016. Jadwal kegiatan penelitian di SD Negeri Mangunsari 07 tersaji pada tabel dibawah ini:

Tabel 4.1 Jadwal Kegiatan Penelitian

No. Tanggal

Kegiatan

Meminta ijin kepada kepala sekolah dan guru kelas IV SD

1 30 Maret 2016 Negeri Mangunsari 07 untuk melakukan penelitian

2 6 April 2016 Melakukan observasi di SD Negeri Mangunsari 07

3 14 April 2016 Melakukan uji validitas instrumen soal siklus I

4 19 April 2016 Melakukan uji validitas instrumen soal siklus II

5 3 Mei 2016 Melakukan penelitian siklus I pertemuan pertama

6 5 Mei 2016 Melakukan penelitian siklus I pertemuan kedua

7 10 Mei 2016 Melakukan penelitian siklus II pertemuan pertama

8 12 Mei 2016 Melakukan penelitian siklus II pertemuan kedua

4.1.1 Kondisi Awal

Kondisi awal adalah keadaan atau situasi siswa pra siklus, dalam kasus ini Kondisi awal adalah keadaan atau situasi siswa pra siklus, dalam kasus ini

Tabel 4.2 Distribusi Hasil Belajar Siswa Kelas IV SD Negeri Mangunsari 07 Pra Siklus

No.

Nilai

Jumlah Siswa Persentase

Sumber : Data guru kelas

Berdasarkan tabel 4.2 di atas dapat diketahui bahwa siswa yang tidak tuntas atau belum mencapai KKM sebesar 70 adalah 15 siswa atau sebesar 62,5% dari jumlah seluruh siswa. Sedangkan siswa yang tuntas atau sudah memenuhi KKM ≥70 sebanyak 9 siswa atau sebesar 37,5%. Siswa yang mendapat nilai 70-

79 sebanyak 6 siswa atau sebesar 25%. Adapun siswa yang mendapat nilai 80-89 sebanyak 3 siswa atau 12,5% dan tidak ada siswa yang mencapai nilai 90-100. Hasil belajar siswa kelas IV SD Negeri Mangunsari 07 sebelum tindakan dapat digambarkan sebagai berikut.

Tabel 4.3 Distribusi Hasil Belajar IPA Berdasarkan Ketuntasan Pra Siklus

Skor Ketuntasan

Tidak Tuntas

Tunt as

Tidak Tunt as

Gambar 4.1 Diagram Lingkaran Ketuntasan Hasil Belajar Siswa Pra Siklus

Setelah dilakukan wawancara terhadap siswa saat peneliti melakukan observasi penelitian pada 6 April 2016, ternyata 15 siswa yang belum mencapai ketuntasan nilai dalam mata pelajaran IPA pra siklus tersebut kurang bisa menangkap materi pelajaran yang disampaikan oleh guru.

Penyampaian materi menggunakan metode ceramah yang mengakibatkan siswa cepat bosan dan mengantuk serta tidak antusias dalam mengikuti pembelajaran. Berdasarkan hal tersebut peneliti melakukan sebuah Penelitian Tindakan Kelas (PTK) pada mata pelajaran IPA dengan menggunakan model STAD berbantu media puzzle guna meningkatkan hasil belajar serta motivasi belajar siswa.

4.1.2 Pelaksanaan Siklus 1

a. Perencanaan Penelitian siklus I dilaksanakan pada 3 dan 5 Mei 2016 di SD Negeri

Mangunsari 07 salatiga. Sebelum melakukan penelitian siklus I ada beberapa hal yang akan dilakukan. Hal yang paling mendasar adalah menelaah materi pelajaran yang akan digunakan untuk penelitian siklus I yaitu “Hubungan sumber daya alam dengan lingkungan, teknologi, dan masyarakat”.

Setelah peneliti menelaah kompetensi dan indikator materi yang akan diajarkan, peneliti menyusun rencana pelaksanaan pembelajaran (RPP) dengan menggunakan model STAD. Langkah selanjutnya adalah menyiapkan media gambar, video, dan alat peraga berupa puzzle yang sesuai untuk mendukung Setelah peneliti menelaah kompetensi dan indikator materi yang akan diajarkan, peneliti menyusun rencana pelaksanaan pembelajaran (RPP) dengan menggunakan model STAD. Langkah selanjutnya adalah menyiapkan media gambar, video, dan alat peraga berupa puzzle yang sesuai untuk mendukung

b. Pelaksanaan Tindakan Pertemuan Pertama

1. Kegiatan Awal Pada kegiatan awal, langkah-langkah yang dilakukan sesuai dengan rancangan pelaksanaan pembelajaran (RPP) adalah mengucapkan salam dan mengajak siswa berdoa. Guru lalu mengabsensi siswa dan memeriksa kesiapan siswa dalam mengikuti pembelajaran. Guru lalu melakukan apersepsi dengan pertanyaan: Apa yang kalian makan waktu sarapan tadi ? Darimanakan nasi atau roti yang kalian makan itu berasal ?. Guru lalu menjelaskan kompetensi dasar dan tujuan pembelajaran secara umum.

2. Kegiatan Inti Pada kegiatan inti guru menyampaikan garis besar materi “Hubungan sumber daya alam dengan lingkungan, teknologi, dan masyarakat”. Setelah menjelaskan tentang pengertian sumber daya alam guru menghubungkan pemanfaatan sumber daya alam dengan lingkungan, teknologi, dan masyarakat. Untuk memudahkan siswa dalam menangkap materi yang disampaikan, guru menampilkan gambar contoh-contoh sumber daya alam yang ada di Indonesia. Guru lalu memutarkan sebuah video tentang pengrusakan sumber daya alam yang terjadi di Indonesia. Untuk mengecek pengetahuan siswa, guru melakukan tanya jawab tentang gambar dan video yang telah diperlihatkan. Siswa diberi pertanyaan-pertanyaan terkait pengelompokan benda berdasarkan asalnya. Guru lalu membagi siswa kedalam 6 kelompok dimana masing-masing kelompok terdiri dari 4 siswa. Saat siswa sudah berkelompok dan menduduki tempatnya masing- masing guru menjelaskan aturan dalam berkelompok. Setelah siswa mengerti aturan dalam berkelompok siswa yang ditunjuk sebagai perwakilan setiap kelompok mengambil potongan puzzle yang telah disiapkan oleh guru. Siswa lalu diminta bekerja di dalam kelompok 2. Kegiatan Inti Pada kegiatan inti guru menyampaikan garis besar materi “Hubungan sumber daya alam dengan lingkungan, teknologi, dan masyarakat”. Setelah menjelaskan tentang pengertian sumber daya alam guru menghubungkan pemanfaatan sumber daya alam dengan lingkungan, teknologi, dan masyarakat. Untuk memudahkan siswa dalam menangkap materi yang disampaikan, guru menampilkan gambar contoh-contoh sumber daya alam yang ada di Indonesia. Guru lalu memutarkan sebuah video tentang pengrusakan sumber daya alam yang terjadi di Indonesia. Untuk mengecek pengetahuan siswa, guru melakukan tanya jawab tentang gambar dan video yang telah diperlihatkan. Siswa diberi pertanyaan-pertanyaan terkait pengelompokan benda berdasarkan asalnya. Guru lalu membagi siswa kedalam 6 kelompok dimana masing-masing kelompok terdiri dari 4 siswa. Saat siswa sudah berkelompok dan menduduki tempatnya masing- masing guru menjelaskan aturan dalam berkelompok. Setelah siswa mengerti aturan dalam berkelompok siswa yang ditunjuk sebagai perwakilan setiap kelompok mengambil potongan puzzle yang telah disiapkan oleh guru. Siswa lalu diminta bekerja di dalam kelompok

3. Kegiatan Akhir Di akhir pembelajaran guru memberikan kesempatan kepada siswa untuk menanyakan hal-hal yang belum dipahami. Guru lalu melakukan tanya jawab terkait pembelajaran yang telah dilakukan untuk menguji sejauh mana ketercapaian indikator. Siswa diminta menyimpulkan materi yang telah dipelajari. Guru menutup pembelajaran dengan memberikan motivasi kepada siswa dan mengucap salam.

Pertemuan Kedua

1. Kegiatan Awal Seperti pada pertemuan pertama, kegiatan awal diawali dengan guru memberi salam dan mengajak siswa berdoa. Guru lalu mengabsen dan mengkondisikan siswa agar siap untuk mengikuti pembelajaran. Guru lalu memancing pengetahuan siswa dengan pertanyaan: “Siapa yang masih ingat dengan pelajaran hubungan sumber daya alam, lingkungan, dan masyarakat?”. Setelah siswa menjawab pertanyaan, guru menjelaskan tujuan pembelajaran serta garis besar materi yang akan dipelajari pada hari itu.

2. Kegiatan Inti Guru mengulang sedikit materi yang telah dipelajari pada pertemuan pertama. Siswa diminta membaca sekilas buku sumber yang telah disediakan. Guru lalu menampilkan gambar tentang sumber daya alam yang ada di Indonesia. Setelah itu guru memutarkan video tentang kerusakan sumber daya alam. Guru dan siswa bertanya jawab tentang isi

video yang diputarkan oleh guru. Selanjutnya guru memberikan penjelasan tentang apa dan bagaimana kerusakan sumber daya alam itu terjadi. Setelah pemaparan materi selesai disampaikan guru membagi kelas menjadi 6 kelompok yang terdiri dari 4 siswa per kelompok. Ketika pembagian kelompok digunakan kelompok waktu pertemuan pertama. Saat siswa sudah bergabung dengan kelompoknya masing-masing guru menjelaskan kembali aturan dalam berkelompok. Langkah selanjutnya adalah perwakilan setiap kelompok mengambil gambar puzzle yang telah disiapkan oleh guru, tetapi perwakilan kelompok pada pertemuan kedua harus berbeda dari pertemuan pertama. Siswa diminta bekerja dalam kelompok untuk memecahkan gambar puzzle tersebut sehingga membentuk suatu gambar yang benar. Guru berkeliling kelas membantu jika ada kelompok yang mengalami kesulitan. Batas waktu yang ditetapkan sama dengan pertemuan pertama yaitu 6 menit. Ketika batas waktu sudah berakhir setiap kelompok mempresentasikan hasil diskusinya ke depan kelas. Perwakilan kelompok 2 orang ditunjuk oleh guru dan berbeda dari waktu pertemuan pertama. Siswa dan guru bersama-sama membahas hasil kerja setiap kelompok. Kelompok yang berhasil diberikan apresiasi dan yang belum berhasil diberikan motivasi.

3. Kegiatan Akhir Setelah presentasi kelompok selesai guru dan siswa bertanya jawab tentang apa itu sumber daya alam dan hubungannya dengan lingkungan, teknologi, dan masyrakat. Guru dan siswa menyimpulkan hasil pembelajaran pada pertemuan pertama dan kedua. Guru lalu membagikan soal evaluasi siklus I pada siswa untuk dikerjakan. Dalam mengerjakan soal evaluasi diberikan waktu 7 menit. Guru mengakhiri pembelajaran dengan mengucap salam.

c. Hasil Tindakan Hasil penelitian pada siklus I terlihat dari hasil belajar siswa yang

didapatkan dari instrumen soal tes yang dibagikan saat kegiatan akhir pertemuan didapatkan dari instrumen soal tes yang dibagikan saat kegiatan akhir pertemuan

Fokus pengamatannya adalah bagaimana kinerja guru dan siswa dalam pembelajaran dengan menggunakan model STAD yang dibantu media puzzle pada mata pelajaran IPA materi “Sumber daya alam dan hubungannya dengan lingkungan, teknologi, dan masyarakat”. Pengamatan dibantu oleh guru kelas yang bertindak sebagai observer dengan menggunakan instrumen lembar observasi kegiatan guru dan lembar observasi kegiatan siswa. Lembar observasi diisi pada saat pembelajaran berlangsung. Distribusi hasil belajar siswa siklus I dapat dilihat pada tabel di bawah ini:

Tabel 4.4 Distribusi Hasil Belajar Siswa Siklus I

No.

Nilai

Jumlah Siswa Presentase (%)

Berdasarkan tabel 4.3 dapat dilihat bahwa pada siklus I siswa yang mendapat nilai <70 atau belum mencapai nilai kriteria ketuntasan minimal sebanyak 6 siswa (25%), sedangkan yang mendapat nilai 70-79 sebanyak 6 siswa (25%), yang mendapat nilai 80-89 sebanyak 9 siswa (37,5%), dan 3 siswa (12,5%) mendapat nilai 90-100.

Dari uraian tersebut terbukti bahwa setalah dilakukan penelitian siklus I jumlah siswa yang tidak mencapai kriteria ketuntasan minimal menurun dari jumlah awal pra siklus sebanyak 15 siswa menjadi hanya 6 siswa.

Tabel 4.5 Distribusi Hasil Belajar IPA Berdasarkan Ketuntasan Siklus 1

Skor Ketuntasan

Tidak Tuntas 6 25

Tidak Tuntas

Gambar 4.2 Diagram Lingkaran Ketuntasan Hasil Belajar Siswa Siklus I

Jika dibandingkan, hasil belajar siswa kelas IV SD Negeri Mangunsari 07 sebelum penelitian dan setelah siklus I mengalami kenaikan persentase pada jumlah siswa yang mencapai KKM dan penurunan persentase pada jumlah siswa yang belum mancapai KKM. Pada kondisi awal sebelum dilakukan tindakan, persentase siswa yang mencapai KKM hanya sebesar 37,5% saja, setelah dilakukan penelitian siklus I jumlah ini naik menjadi 75%.

Ketuntasan klasikal yang didapat pada penelitian siklus 1 ini masih belum mencapai target penelitian yaitu ketuntasan klasikal sebesar 80 %. Perbandingan persentase ketuntasan hasil belajar siswa pra siklus dan siklus I disajikan dalam gambar berikut ini.

se 50.00% ta

n 40.00% Tuntas se

P 30.00% Tidak Tuntas

Pra Siklus Siklus I

Gambar 4.3 Diagram Batang Perbandingan Hasil Belajar IPA Berdasarkan Ketuntasan Siswa Pra Siklus dan Siklus I

Pengamatan pada kegiatan guru atau keterampilan guru saat melakukan pembelajaran mata pelajaran IPA kelas IV di SD Negeri Mangunsari 07 tentang materi “Sumber daya alam dan hubungannya dengan lingkungan, teknologi, dan masyarakat” dilakukan dengan lembar observasi kegiatan guru. Lembar observasi ini berbentuk check list dan diisi oleh guru kelas selaku observer. Terdapat 20 butir pernyataan tentang kegiatan guru selama pembelajaran. Kriteria penilaian untuk setiap butir pernyataan adalah sebagai berikut, untuk kriteria sangat baik bernilai 4, kriteria baik bernilai 3, kriteria cukup bernilai 2, kriteria kurang bernilai

1. Observer memberi tanda centang atau cek pada setiap pernyataan berdasarkan ketercapaian kriteria. Untuk menghitung nilai keterampilan guru dengan menggunakan rumus:

Jumlah skor yang diperoleh Skor Akhir =

x Jumlah kelas interval Skor tertinggi ideal

Pada siklus I, observasi kegiatan guru atau keterampilan guru dalam mengajar dilakukan pada setiap pertemuan. Pertemuan pertama didapati indeks Pada siklus I, observasi kegiatan guru atau keterampilan guru dalam mengajar dilakukan pada setiap pertemuan. Pertemuan pertama didapati indeks

Tabel 4.6 Indeks Aktivitas Guru Dalam Pembelajaran Model STAD Siklus I

Siklus /

Total

No Indeks Aktivitas Guru Kriteria Pertemuan

Skor

1 I / Satu

Pengamatan kegiatan siswa kelas IV SD Negeri Mangunsari 07 atau penilaian aktivitas dalam berkelompok saat dilakukan penelitian siklus I digunakan lembar observasi kegiatan siswa. Lembar observasi berbentuk check list dan berisi 20 pernyataan tentang kegiatan siswa selama pembelajaran berlangsung. Kriteria penilaian lembar observasi kegiatan siswa sama dengan kriteria penilaian di lembar observasi kegiatan guru. Terdiri dari 4 kriteria, sangat baik, baik, cukup, dan kurang. Kriteria sangat baik bernilai 4, kriteria baik bernilai

3, kriteria cukup bernilai 2, dan kriteria kurang bernilai 1. Pengamatan kegiatan siswa juga dilakukan dengan bantuan guru kelas sebagai observer. Rumus yang dipakai untuk menghitung hasil observasi kegiatan siswa sama dengan rumus untuk menentukan indeks aktivitas guru.

Analisa hasil lembar observasi kegiatan siswa diisi oleh observer, pada pertemuan pertama didapat indeks aktivitas siswa sebesar 2,05 atau termasuk kedalam kategori cukup. Hal ini terjadi karena siswa belum terbiasa bekerja di dalam kelompok sehingga ketika diberlakukan model STAD dalam pembelajaran, mereka belum begitu tahu harus berbuat apa, siswa juga terkesan masih malu Analisa hasil lembar observasi kegiatan siswa diisi oleh observer, pada pertemuan pertama didapat indeks aktivitas siswa sebesar 2,05 atau termasuk kedalam kategori cukup. Hal ini terjadi karena siswa belum terbiasa bekerja di dalam kelompok sehingga ketika diberlakukan model STAD dalam pembelajaran, mereka belum begitu tahu harus berbuat apa, siswa juga terkesan masih malu

Tabel 4.7 Indeks Aktivitas Siswa Dalam Pembelajaran Model STAD Siklus I

Siklus /

Total

No Indeks Aktivitas Siswa Kriteria Pertemuan

Skor

1 I / Satu

d. Refleksi Tahap refleksi dilakukan setelah penelitian siklus I yang terdiri dari dua

pertemuan selesai dilaksanakan. Kegiatan yang dilakukan peneliti pada waktu tahap refleksi adalah mengevaluasi proses dan hasil pembelajaran pada siklus I. Peneliti juga menganalisis hasil observasi kegiatan guru dan kegiatan siswa serta hasil belajar siswa yang muncul dari soal evaluasi siklus I. Peneliti juga membuat daftar permasalahan dan kekurangan serta kendala yang dihadapi peneliti pada waktu melakukan penelitian siklus I. Adapun beberapa permasalahan yang ditemukan pada saat penelitian siklus I diantaranya:

1. Siswa masih kurang aktif dalam pembelajaran.

2. Ketika pembagian kelompok suasana kelas menjadi ramai.

3. Siswa masih malu-malu dalam mengemukakan pendapat saat presentasi hasil kerja kelompok.

4. Adanya kecenderungan siswa yang pendiam tidak ikut serta dalam mengerjakan puzzle.

5. Ketika terjadi tanya jawab hanya beberapa siswa saja yang aktif. Dari segi ketercapaian hasil belajar, pada penelitian siklus I target yang

ditentukan peneliti yaitu nilai ketuntasan klasikal sebesar 80% belum tercapai ditentukan peneliti yaitu nilai ketuntasan klasikal sebesar 80% belum tercapai

4.1.3 Pelaksanaan Siklus II

a. Perencanaan Penelitian siklus II dilaksanakan selama 2 kali pertemuan pada tanggal 10

dan 12 Mei 2016 di SD Negeri Mangunsari 07 salatiga. Sebelum melakukan penelitian siklus II peneliti menyusun rencana pelaksanaan pembelajaran (RPP) dengan menggunakan model STAD dari hasil refleksi penelitian siklus I. RPP selanjutnya didiskusikan kepada guru kelas. Untuk siklus II materi yang akan diajarkan masih sama yaitu “Sumber daya alam dan hubungannya dengan lingkungan, teknologi, dan masyarakat”. Dalam RPP siklus II peneliti mengambil materi buku sumber yang berbeda dari siklus I. Ini bertujuan untuk memperkaya pengetahuan siswa.

Peneliti lalu menyiapkan media pembelajaran yang akan digunakan dalam pembelajaran seperti gambar, slide power point, video, serta media puzzle. Untuk melakukan asesmen peneliti mempersiapkan lembar evaluasi siklus II yang berbentuk pilihan ganda, lembar observasi kegiatan guru, dan lembar observasi kegiatan siswa.

b. Pelaksanaan Tindakan Pertemuan Pertama

1. Kegiatan Awal

Pada awal pembelajaran guru mengucapkan salam dan mengajak siswa berdoa. Guru lalu mengecek kehadiran siswa dan memeriksa kesiapan siswa dalam mengikuti pembelajaran. Guru melakukan apersepsi dengan pertanyaan: Apa emas bisa habis ketika diambil secara terus menerus ? Sumber daya alam apa lagi yang dapat habis ketika diambil secara terus menerus ?. Setelah menyampaikan apersepsi untuk menggali rasa ingin tahu siswa, guru menjelaskan kompetensi dasar dan tujuan pembelajaran secara umum.

2. Kegiatan Inti Guru mengajak siswa untuk membaca buku sumber yang telah disediakan. Lalu guru membahas secara singkat garis besar materi yang akan dibahas. Untuk memperjelas pemahaman siswa guru menampilkan gambar-gambar di power point dan meminta siswa untuk berdiskusi dengan teman tentang gambar yang diperlihatkan. Terkait dengan apersepsi, guru memutarkan video tentang pertambangan emas yang mengakibatkan rusaknya sumber daya alam. Guru dan siswa bertanya jawab tentang isi video tersebut. Ketika pemahaman siswa tentang materi dirasa sudah cukup guru membagi kelas kedalam 6 kelompok kecil dimana setiap kelompok terdiri dari 4 siswa. Pembagian anggota kelompok pada siklus II dibuat sedemikian rupa sehingga siswa yang pendiam nantinya akan dapat berpartisipasi dalam kelompok. Setelah kelompok terbentuk guru menerangkan aturan berkelompok dengan jelas dan hati-hati. Perwakilan setiap kelompok maju mengambil potongan puzzle yang telah disiapkan guru. Setiap kelompok mendapat 2 buah puzzle gambar dan 6 buah puzzle kata-kata. Batas waktu permainan berakhir adalah 6 menit. Guru berkeliling untuk membantu dan mengecek berjalannya model STAD. Saat waktu habis perwakilan kelompok maju kedepan mempresentasikan hasil karya kelompoknya. Perwakilan kelompok pada siklus II adalah siswa siswa yang pendiam dan pasif pada siklus I. Guru dan siswa bersama-sama membahas presentasi setiap kelompok. Apresiasi untuk kelompok yang

3. Kegiatan Akhir Setelah presentasi selesai semua siswa kembali ketempat duduk masing- masing. Guru memberi kesempatan siswa untuk bertanya tentang hal yang belum mereka mengerti. Guru juga bertanya tentang kesan siswa mengikuti pembelajaran dengan model STAD menggunakan media puzzle. Guru dan siswa bersama-sama menyimpulkan isi pembelajaran. Guru menutup pertemuan dengan mengucap salam dan mengingatkan siswa untuk mempersiapkan diri lebih baik lagi pada pertemuan berikutnya.

Pertemuan Kedua

1. Kegiatan Awal Seperti pada pertemuan sebelumnya, kegiatan awal diawali guru dengan memberi salam dan mengajak siswa untuk berdoa. Guru mengabsen dan mengkondisikan siswa agar siap mengikuti pembelajaran. Guru lalu memancing pengetahuan siswa dengan pertanyaan: “Siapa yang masih ingat dengan pelajaran hubungan sumber daya alam, lingkungan, dan masyarakat?”. Setelah siswa menjawab pertanyaan, guru menjelaskan tujuan pembelajaran serta garis besar materi yang akan dipelajari pada hari itu.

2. Kegiatan Inti Guru mengulang sedikit materi yang telah dipelajari pada pertemuan sebelumnya dengan pertanyaan-pertanyaan kecil menyambung pertanyaan apersepsi. Siswa diminta membaca buku sumber yang telah disediakan. Guru lalu menampilkan gambar-gambar tentang sumber daya alam yang ada di Indonesia. Guru mengecek pemahaman siswa dengan melemparkan pertanyaan seputar gambar yang ditampilkan. Setelah itu guru memutarkan video tentang kerusakan sumber daya alam, kali ini video tentang perburuan ikan hiu. Guru dan siswa bertanya jawab tentang isi video yang diputarkan oleh guru. Guru menampung semua ide gagasan dan aspirasi yang muncul dari siswa setelah melihat video tersebut. Selanjutnya guru memberikan penjelasan kepada siswa tentang apa saja dampak kerusakan

sumber daya alam. Setelah pemaparan materi selesai disampaikan, guru membagi kelas menjadi 6 kelompok yang terdiri dari 4 siswa per kelompok. Ketika pembagian kelompok digunakan kelompok pada waktu pertemuan sebelumnya dimana siswa yang cenderung pasif berani mengemukakan pendapat. Saat siswa sudah bergabung dengan kelompoknya masing-masing guru menjelaskan kembali aturan dalam berkelompok kali ini dengan tegas dan lugas. Guru memanggil perwakilan setiap kelompok untuk mengambil gambar puzzle yang telah disiapkan oleh guru, tetapi perwakilan kelompok pada pertemuan kedua harus berbeda dari pertemuan pertama. Hal ini dimaksudkan untuk melatih keberanian siswa. Untuk memecahkan gambar puzzle tersebut sehingga membentuk suatu gambar yang benar diberikan waktu 6 menit. Guru melakukan investigasi kelompok. Ketika batas waktu sudah berakhir setiap perwakilan kelompok mempresentasikan hasil diskusinya ke depan kelas. Perwakilan setiap kelompok 2 siswa ditunjuk oleh guru dan harus berbeda dari waktu pertemuan pertama. Siswa dan guru bersama-sama membahas hasil kerja setiap kelompok. Kelompok yang berhasil diberikan apresiasi dan yang belum berhasil diberikan motivasi.

3. Kegiatan Akhir Setelah presentasi kelompok selesai guru dan siswa bertanya jawab tentang apa itu sumber daya alam dan hubungannya dengan lingkungan, teknologi, dan masyrakat serta apa saja dampak dari kerusakan sumber daya alam. Guru dan siswa menyimpulkan hasil pembelajaran pada pertemuan pertama dan kedua. Guru menanyakan kesan siswa selama mengikuti pembelajaran dengan model STAD dengan menggunakan media puzzle. Guru membagikan soal evaluasi siklus II pada siswa untuk dikerjakan. Diberikan waktu 7 menit untuk mengerjakan soal evaluasi tersebut. Saat waktu habis semua lembar soal dikumpulkan kedepan. Guru mengakhiri pembelajaran dengan mengucapkan salam dan berterimakasih.

c. Hasil Tindakan Hasil penelitian pada siklus II dilihat dari hasil belajar siswa yang

didapatkan dari instrumen soal tes yang dibagikan saat kegiatan akhir pertemuan kedua.Pada penelitian siklus II baik pertemuan pertama ataupun kedua dilakukan juga observasi pada kegiatan guru dan kegiatan siswa. Fokus pengamatannya adalah bagaimana kinerja guru dan siswa dalam pembelajaran dengan menggunakan model STAD yang dibantu media puzzle pada mata pelajaran IPA materi “Sumber daya alam dan hubungannya dengan lingkungan, teknologi, dan masyarakat”. Pengamatan dibantu oleh guru kelas yang bertindak sebagai observer, dengan menggunakan instrumen lembar observasi kegiatan guru dan lembar observasi kegiatan siswa. Lembar observasi diisi pada saat pembelajaran berlangsung. Distribusi hasil belajar siswa pada siklus II tersaji dalam tabel:

Tabel 4.8 Distribusi Hasil Belajar Siswa Siklus II

No. Nilai Jumlah Siswa Presentase (%)

Dapat disimpulkan setelah melihat tabel di atas, persentase ketuntasan hasil belajar siswa kelas IV SD Negeri Mangunsari 07 dalam mata pelajaran IPA setelah dilakukan siklus II meningkat. Jumlah siswa yang memiliki nilai dibawah KKM atau <70 sebanyak 2 siswa (8,3%). Siswa yang mendapat nilai 70-79 sebanyak 4 siswa (16,7%). Siswa yang memperoleh nilai 80-89 sebanyak 10 siswa (41,7%) dan sebanyak 8 siswa (33,3%) mendapat nilai 90-100. Maka jumlah siswa yang mendapatkan ketuntasan hasil belajar pada siklus II ini sejumlah 22 siswa (91,7%) dan siswa yang belum tuntas hasil belajarnya sebanyak 2 siswa (8,3%).

Tabel 4.9 Distribusi Hasil Belajar IPA Berdasarkan Ketuntasan Siklus 2

Skor Ketuntasan

Tidak Tuntas

Tuntas Tidak Tuntas

Gambar 4.4 Diagram Lingkaran Ketuntasan Hasil Belajar Siswa Siklus II

Hasil belajar siswa kelas IV SD Negeri Mangunsari 07 dalam mata pelajaran IPA materi “Sumber daya alam dan hubungannya dengan lingkungan, teknologi, dan masyarakat” pada penelitian siklus II ini mengalami peningkatan. Pada siklus I ketuntasan hasil belajar siswa sebanyak 18 siswa (75%) dan yang belum tuntas sebanyak 6 siswa (25%). Setelah dilakukan penelitian siklus II jumlah siswa yang tuntas hasil belajarnya meningkat menjadi 22 siswa (91,7%) dan yang belum tuntas sebanyak 2 siswa (8,3%). Perbandingan hasil belajar siswa pada siklus I dan siklus II disajikan dalam gambar berikut ini.

e 70.00% as 60.00% nt 50.00%

Tuntas se

er 40.00% P 25% Tidak Tuntas

Siklus I Siklus II

Gambar 4.5 Diagram Batang Ketuntasan Siswa Siklus I dan Siklus II

Pengamatan pada kegiatan guru atau keterampilan guru saat melakukan pembelajaran pada siklus II ini dilakukan dengan menggunakan lembar observasi kegiatan guru yang sama dengan lembar observasi kegiatan guru pada siklus I. Lembar observasi berbentuk check list dan diisi oleh guru kelas selaku observer. Terdiri dari 20 butir pernyataan tentang kegiatan guru selama proses pembelajaran berlangsung. Kriteria penilaian untuk setiap butir pernyataan terbagi menjadi 4 interval, untuk kriteria sangat baik bernilai 4, kriteria baik bernilai 3, kriteria cukup bernilai 2, kriteria kurang bernilai 1. Observer memberi tanda centang atau cek pada setiap pernyataan berdasarkan ketercapaian kriteria. Untuk menghitung nilai aktivitas guru dengan menggunakan rumus yang sama dengan siklus I. Pada siklus II, observasi kegiatan guru atau keterampilan guru dalam mengajar juga dilakukan pada setiap pertemuan. Saat pertemuan pertama didapati indeks keterampilan guru sebesar 3,25 atau berada pada kategori baik (tabel 3.11). Lalu pada pertemuan kedua indeks aktivitas guru naik menjadi 3,55 atau berada pada kategori sangat baik. Hasil pengamatan tentang aktivitas guru dalam menggunakan model STAD dengan berbantu media puzzle pada siklus II terpaparkan dalam tabel:

Tabel 4.10 Indeks Aktivitas Guru Dalam Pembelajaran Model STAD Siklus II

Total

No Siklus / Pertemuan Indeks Aktivitas Guru Kriteria

Skor

1 II / Satu

Baik Sangat

2 II / Dua

Baik Untuk keterampilan siswa juga sama seperti pada siklus I. Pengamatan

menggunakan lembar observasi kegiatan siswa yang terdiri dari 20 butir pernyataan. Klasifikasi penilaian butir pernyataan juga memiliki 4 kriteria, kurang bernilai 1, cukup bernilai 2, baik bernilai 3, dan sangat baik bernilai 4. Setelah dilakukan analisa hasil lembar observasi kegiatan siswa yang diisi oleh observer dengan menggunakan rumus yang sama dengan siklus I, pada pertemuan pertama siklus II didapat indeks kegiatan siswa sebesar 2,95 atau termasuk kedalam kategori baik. Untuk pertemuan kedua indeks kegiatan siswa meningkat menjadi 3,5 atau berada dalam kategori sangat baik. Paparan tentang indeks kegiatan siswa atau keterampilan siswa disajikan dalam tabel di bawah ini:

Tabel 4.11 Indeks Aktivitas Siswa Dalam Pembelajaran Model STAD Siklus II

Total

No Siklus / Pertemuan Indeks Aktivitas Siswa Kriteria

Skor

1 II / Satu

Baik Sangat

d. Refleksi Setelah siklus II selesai dilaksanakan peneliti melakukan refleksi tentang pembelajaran yang telah dilaksanakan. Refleksi meliputi hasil belajar peserta didik, keterampilan guru dan keterampilan siswa. Dalam penelitian siklus II pembelajaran di kelas mengalami perbaikan jika dibandingkan dengan siklus I. Siswa lebih aktif dan mau bertanya ketika ada hal yang tidak dimengerti. Tidak

Kerjasama dalam kelompok juga lebih tertata rapi. Guru juga telah dapat mengkondisikan siswa agar tidak berisik ketika membentuk kelompok. Dari segi hasil belajar siswa jumlah siswa yang mencapai KKM juga meningkat jika dibandingkan dengan siklus I. Pada siklus II ini target ketuntasan klasikal yang ditargetkan oleh peneliti yaitu sebesar 80% siswa mencapai KKM telah tercapai, sehingga tidak perlu dilaksanakan siklus III. Keberhasilan dari siklus II tidak terlepas dari refleksi yang dilakukan pada akhir pelaksanaan siklus I. Hal ini membuktikan bahwa melakukan refleksi pada setiap akhir pembelajaran sangat penting untuk mengetahui kelemahan dan kelebihan yang muncul.

4.1.4 Pembahasan Antar Siklus

Pembahasan antar siklus membahas tentang hasil yang dicapai pada tiap siklus baik dari hasil belajar siswa, keterampilan guru, atau keterampilan siswa. Bila dilihat dari kondisi awal, kondisi siklus I, dan kondisi siklus II hasil belajar siswa mengalami peningkatan. Pembelajaran di kelas IV SD Negeri Mangunsari

07 dengan menggunakan model STAD berbantu media puzzle terbukti dapat meningkatkan hasil belajar siswa. Distribusi peersentase ketuntasan hasil belajar siswa pada tiap siklus disajikan dalam tabel dibawah ini:

Tabel 4.12 Perbandingan Hasil Belajar IPA Siswa Pra Siklus, Siklus I, dan Siklus II

Siklus II No.

Pra Siklus

Siklus I

Nilai Jumlah Persen Jumlah Persen Jumlah Persen

Siswa

Siswa

Siswa (%)

6 25 2 8,3 2 70-79

6 25 6 25 4 16,7 3 80-89

10 41,7 4 90-100

Jumlah

Dari tabel di atas terlihat bahwa persentase ketuntasan hasil belajar siswa kelas IV SD Negeri Mangunsari 07 pada mata pelajaran IPA meningkat pada setiap siklus. Saat kondisi awal atau biasa disebut pra siklus, jumlah siswa yang mencapai KKM hanya sejumlah 9 siswa (37,5%) dan siswa yang belum mencapai KKM sebanyak 15 siswa (62,5%). Setalah dilakukan penelitian siklus I jumlah siswa yang mencapai KKM meningkat menjadi 18 siswa (75%) dan siswa yang belum mencapai KKM sebanyak 6 siswa (25%).

Pada penelitian siklus II target yang ditentukan peneliti untuk ketuntasan klasikal siswa sebesar 80% siswa mencapai KKM telah tercapai. Siklus II menghasilkan 22 siswa mencapai KKM (91,7%) dan hanya 2 siswa yang belum mencapai KKM (8,3%). Untuk lebih jelas, persentase ketuntasan hasil belajar siswa pra siklus, siklus I, dan siklus II disajikan dalam gambar berikut:

ta 60.00% n

Tuntas er P 20.00%

Tidak Tuntas

Pra Siklus I

Siklus

Siklus II

Gambar 4.6 Diagram Batang Ketuntasan Siswa Pra Siklus,Siklus I, dan Siklus II

Untuk keterampilan guru pada siklus I mula-mula masih dalam kategori cukup (2,25) pada pertemuan pertama dan kategori baik (2,6) pada pertemuan kedua. Pada siklus II keterampilan guru meningkat menjadi baik (3,25) pada pertemuan pertama dan sangat baik (3,55) pada pertemuan kedua. Untuk lebih Untuk keterampilan guru pada siklus I mula-mula masih dalam kategori cukup (2,25) pada pertemuan pertama dan kategori baik (2,6) pada pertemuan kedua. Pada siklus II keterampilan guru meningkat menjadi baik (3,25) pada pertemuan pertama dan sangat baik (3,55) pada pertemuan kedua. Untuk lebih

A 2 2.25 Pertemuan 1

or

k 1.5 Pertemuan 2

Siklus I

Siklus II

Gambar 4.7 Diagram Batang Keterampilan Guru Siklus I, dan Siklus II

Keterampilan siswa pada tiap siklus juga meningkat. Penelitian pada siklus

I pertemuan pertama indeks keterampilan siswa mula-mula sebesar 2,05 atau berada pada kategori cukup, pada pertemuan kedua indeks keterampilan siswa meningkat menjadi 2,35 dan berada pada kategori cukup. Pada siklus I keterampilan siswa belum begitu terlihat.

Ketika penelitian siklus II dilaksanakan keterampilan siswa terlihat sudah mulai membaik, terlihat dari hasil pertemuan pertama dimana indeks keterampilan siswa menjadi sebesar 2,95 atau berada pada kategori baik. Pada pertemuan kedua keterampilan siswa membaik dan mendapat skor 3,5 yang berada pada kategori sangat baik.

Hasil pengamatan keterampilan atau kegiatan siswa selama penelitian menggunakan model STAD dengan berbantu media puzzle pada siswa kelas IV SD Negeri Mangunsari 07 dalam mata pelajaran IPA materi “Hubungan sumber daya alam dengan lingkungan, teknologi, dan masyarakat” disajikan dalam gambar berikut: Hasil pengamatan keterampilan atau kegiatan siswa selama penelitian menggunakan model STAD dengan berbantu media puzzle pada siswa kelas IV SD Negeri Mangunsari 07 dalam mata pelajaran IPA materi “Hubungan sumber daya alam dengan lingkungan, teknologi, dan masyarakat” disajikan dalam gambar berikut:

Pertemuan 2 S 1.5

Siklus I

Siklus II

Gambar 4.8 Diagram Batang Keterampilan Siswa Siklus I, dan Siklus II

Berdasarkan pembahasan antar siklus di atas, dapat diketahui bahwa terjadi peningkatan baik dari hasil belajar, keterampilan guru, dan keterampilan siswa. Pada penelitian siklus II target ketuntasan klasikal sebesar 80% telah tercapai sehingga tidak perlu dilakukan penelitian siklus III.

4.2 Hasil Analisis Data

Dalam subbab ini akan ditampilkan analisis data yang telah dikumpulkan baik dari tahap perencanaan, pelaksanaan tindakan, hasil pengamatan, maupun refleksi dari setiap siklus. Data yang terkumpul diantaranya nama siswa, jenis kelamin siswa, hasil belajar siswa pra siklus, hasil belajar siswa siklus I, dan hasil belajar siswa siklus II.

Pengumpulan data dilakukan oleh peneliti yang bertindak sebagai guru dengan bantuan guru kelas yang bertindak sebagai pengamat penelitian. Data berupa nama siswa, jenis kelamin siswa, dan hasil belajar siswa pra siklus didapatkan dari arsip milik guru kelas. Sedangkan data hasil belajar siswa siklus I dan siklus II disusun peneliti setelah melakukan evaluasi dengan menggunakan lembar evaluasi berupa soal pilihan ganda pada akhir pertemuan setiap siklus.

Siswa Perempuan 54.20%

Siswa Laki-laki

Gambar 4.9 Diagram Lingkaran Siswa Kelas IV SD Negeri Mangunsari 07 Berdasarkan Jenis Kelamin

Berikutnya akan disajikan tabel yang memuat hasil belajar setiap siswa pada mata pelajaran IPA pada saat pra siklus, siklus I, dan siklus II.

Tabel 4.13 Hasil Belajar Siswa Pra Siklus

Nama UAS NILAI 1 2 3 4 5 1 2 3 1 2

1 M. Zaki Esa N 68 60 73 70 80 82 90 48 38 95 73 70.6 2 Navelia R

84 80 80 80 95 73 95 98 69 71 70 81.3 3 Adinda A

85 60 53 70 90 64 40 45 81 87 80 68.6 4 Anastasya Widi H

36 100 50 70 25 81 87 37 80 42 87 63.1 5 Ardi Rian P P

76 100 90 60 100 67 87 83 73 87 80 82.0 6 Audri A W

84 90 83 50 60 58 62 53 76 66 65 67.9 7 Bani Adam

64 70 43 70 75 64 55 73 65 81 83 67.5 8 Bima

68 90 68 80 95 50 43 76 78 58 60 69.6 9 Elsa Chairunnisa F

76 90 83 90 40 63 80 69 84 71 81 75.1 10 Geovani P B P

40 50 43 60 65 69 40 74 56 62 71 57.2 11 Iqbal

40 45 50 60 20 68 60 71 55 80 70 56.2 12 Kevin

44 60 47 40 52 61 51 34 58 65 32 49.4 13 Latifah N S W

56 60 80 50 90 73 52 40 58 46 38 58.4 14 Naufal Restusapta

70 100 87 90 80 80 95 95 80 75 80 84.7 15 Prima

52 55 76 60 70 56 44 75 65 63 67 62.0 16 Raihan Jabran P

76 80 43 100 85 71 82 80 80 98 68 78.4 17 Syahril

56 90 70 60 55 58 78 56 67 62 83 66.8 18 Valina Exa T S

64 75 73 55 75 69 69 75 60 60 65 67.2 19 Yana Putri S

44 40 73 80 75 77 53 64 51 66 58 61.9 23 Diva Rizki Wida

Rata-rata Kelas

PR = Pekerjaan Rumah UH = Ulangan Harian UTS = Ulangan Tengah Semester UAS = Ulangan Akhir Semester

Dari tabel di atas dapat disimpulkan bahwa nilai tertinggi yang didapat siswa kelas IV SD Negeri Mangunsari 07 pada mata pelajaran IPA pra siklus adalah 84,7 sedangkan nilai terendahnya adalah 49,4. Untuk ketuntasan belajar siswa hanya 9 siswa yang berhasil mencapai KKM (37,5%) dan sisanya sebanyak

15 siswa belum mencapai KKM (62,5%). Rata-rata kelas pra siklus sebesar 68,07 atau bisa dikatakan masih rendah. Uraian secara jelasnya dapat dilihat pada gambar di bawah:

Pra Siklus

Skor Terendah

Gambar 4.10 Diagram Batang Hasil Belajar dan Ketuntasan Siswa Pra Siklus

Data tersebut adalah data yang didapatkan sebelum peneliti melakukan penelitian. Diketahui ketuntasan belajar siswa kelas IV SD Negeri Mangunsari 07 hanya sebesar 37,5% atau hanya 9 siswa. Dari hal tersebut peneliti memutuskan untuk melakukan penelitian yang akan meningkatkan ketuntasan klasikal siswa paling tidak sebesar 80% dari jumlah keseluruhan siswa. Setelah dilakukan penelitian sebanyak II siklus, target tersebut tercapai. Berikut disajikan hasil belajar siswa setalah dilakukan penelitian.

Tabel 4.14 Hasil Belajar Siswa Setelah Penelitian

Siklus II No.

Pra siklus

Siklus I

Nama Nilai Keterangan Nilai Keterangan Nilai Keterangan

1 M. Zaki Esa N

2 Navelia R

3 Adinda A

68.6 Tidak Tuntas 75 Tuntas

80 Tuntas

4 Anastasya Widi H

63.1 Tidak Tuntas 65 Tidak Tuntas

75 Tuntas

5 Ardi Rian P P

6 Audri A W

67.9 Tidak Tuntas 70 Tuntas

75 Tuntas

7 Bani Adam

67.5 Tidak Tuntas 85 Tuntas

95 Tuntas

8 Bima

69.6 Tidak Tuntas 80 Tuntas

90 Tuntas

9 Elsa Chairunnisa F 75.1 Tuntas

85 Tuntas

100 Tuntas

10 Geovani P B P

57.2 Tidak Tuntas 65 Tidak Tuntas

80 Tuntas

11 Iqbal

56.2 Tidak Tuntas 60 Tidak Tuntas

65 Tidak Tuntas

12 Kevin

49.4 Tidak Tuntas 55 Tidak Tuntas

65 Tidak Tuntas

13 Latifah N S W

58.4 Tidak Tuntas 70 Tuntas

80 Tuntas

14 Naufal Restusapta

62 Tidak Tuntas 70 Tuntas

85 Tuntas

16 Raihan Jabran P

66.8 Tidak Tuntas 70 Tuntas

70 Tuntas

18 Valina Exa T S

67.2 Tidak Tuntas 85 Tuntas

90 Tuntas

19 Yana Putri S

60.2 Tidak Tuntas 65 Tidak Tuntas

61.9 Tidak Tuntas 65 Tidak Tuntas

80 Tuntas

23 Diva Rizki Wida

65.7 Tidak Tuntas 75 Tuntas

Rata-rata Kelas

Pada tabel di atas dapat diketahui bahwa setelah dilakukan penelitian siklus I dan siklus II hasil belajar siswa kelas IV SD Negeri Mangunsari 07 pada mata pelajaran IPA meningkat. Rata-rata kelas awal sebelum penelitian adalah 68,02. Setelah dilakukan penelitian siklus I rata-rata kelas meningkat menjadi 76,25 dan setelah dilakukan penelitian siklus II rata-rata kelas menjadi 84.17 Pada tabel di atas dapat diketahui bahwa setelah dilakukan penelitian siklus I dan siklus II hasil belajar siswa kelas IV SD Negeri Mangunsari 07 pada mata pelajaran IPA meningkat. Rata-rata kelas awal sebelum penelitian adalah 68,02. Setelah dilakukan penelitian siklus I rata-rata kelas meningkat menjadi 76,25 dan setelah dilakukan penelitian siklus II rata-rata kelas menjadi 84.17

Pada penelitian siklus I skor tertinggi siswa pada mata pelajaran IPA materi “Hubungan sumber daya alam dengan lingkungan, teknologi, dan masyarakat” adalah 95, sedangkan untuk skor terendah adalah 55. Untuk penelitian siklus II dihasilkan skor tertinggi 100 dan skor terendah 65. Persentase ketuntasan klasikal siswa juga meningkat pada penelitian yang menggunakan model STAD berbantu media puzzle ini. Telah diketahui sebelumnya persentase ketuntasan klasikal siswa sebelum dilakukan penelitian adalah 37,5% (9 siswa). Setelah dilakukan evaluasi dengan menggunakan lembar soal berbentuk pilihan ganda pada akhir siklus I didapati kenaikan persentase ketuntasan klasikal siswa, yakni 75% (18 siswa).

Kenaikan persentase ketuntasan klasikal pada siklus I cukup signifikan tetapi belum memenuhi target yang telah ditetapkan peneliti yaitu 80%. Sehingga perlu diadakan tindak lanjut berupa siklus II.Setelah melakukan refleksi tentang kelebihan dan kekurangan pembelajaran yang terjadi peneliti melakukan penelitian siklus II yang terdiri dari 2 pertemuan. Di akhir pertemuan kedua dilakukan evaluasi dengan menggunakan instrumen soal berbentuk pilihan ganda. Persentase ketuntasan klasikal pada siklus II mencapai 91,7% (22siswa). Hasil yang didapatkan pada penelitian siklus II sudah memenuhi kriteria keberhasilan penelitian yang ditentukan oleh peneliti. Sehingga tidak diperlukan tindak lanjut berupa siklus III. Uraian lengkap tentang hasil penelitian disajikan pada gambar dibawah:

Skor Tertinggi

Skor Terendah Rata-rata Kelas

Pra Siklus

Siklus I

Siklus II

Gambar 4.11 Diagram Batang Hasil Belajar dan Rata-rata Kelas

4.3 Pembahasan

Hasil pengamatan peneliti di SD Negeri Mangunsari 07 Salatiga sebelum melakukan penelitian menunjukkan masih betapa rendahnya pencapaian hasil belajar siswa kelas IV pada mata pelajaran IPA. Setelah ditelusuri lebih lanjut dengan mewawancarai siswa serta guru kelas ternyata penyebab utamanya adalah kurangnya alat peraga yang mendukung pembelajaran. Padahal mata pelajaran IPA adalah mata pelajaran yang membutuhkan banyak media agar siswa mengerti dan memahami tentang materi yang disampaikan. Guru melakukan pembelajaran secara klasikal yang terpusat kepada guru, jarang menggunakan media dan menggunakan metode ceramah. Hal itu menyebabkan siswa menjadi cepat bosan dan mengantuk ketika pembelajaran sedang berlangsung. Tidak jarang, banyak siswa yang berpura-pura ijin ke toilet untuk meredakan kebosanan mereka. Ketika materi pelajaran selesai dibahas guru sering meninggalkan siswa di kelas tanpa pengawasan.

Peneliti mencoba melakukan penelitian yang diharapkan dapat meningkatkan hasil pembelajaran siswa kelas IV pada mata pelajaran IPA. Wina Sanjaya, (dalam Siti Rahayu,2010:11), hasil belajar dapat diartikan sebagai taraf kemampuan aktual yang berupa penguasaan pengetahuan, keterampilan, dan sikap yang dicapai oleh siswa sebagai hasil dari apa yang telah dipelajari di sekolah. Maka penelitian ini diharapkan dapat meningkatkan kemampuan siswa yang berupa penguasaan pengetahuan, keterampilan, dan sikap.

Penelitian menggunakan model pembelajaran STAD berbantu media puzzle. Model STAD merupakan salah satu model kooperatif paling sederhana dan merupakan model paling baik untuk permulaan bagi para guru yang baru menggunakan pendekatan kooperatif (Slavin, 2010:143). Sedangkan menurut Adenan (2008), puzzle dan games adalah materi untuk memotivasi secara nyata dan merupakan daya penarik yang kuat. Puzzle dan games untuk memotivasi diri karena hal itu menawarkan sebuah tantangan yang dapat secara umum dilaksanakan dengan berhasil. Setelah merancang rencana pelaksanaan pembelajaran (RPP) dan alat serta media yang akan digunakan untuk pembelajaran berupa media puzzle, slide, dan video pembelajaran, siklus I dilaksanakan. Saat melaksanakan siklus I terdapat beberapa kendala yang muncul yaitu ketika sesi tanya jawab siswa malu-malu bahkan tidak ada yang bertanya sehingga peneliti harus memancing dengan pertanyaan. Lalu ada beberapa siswa yang kelihatan sangat pasif dalam berkelompok. Terlepas dari itu semua siswa terlihat senang ketika melakukan pembelajaran dengan bermain puzzle. Hasil belajar siswa pada siklus I juga didapati meningkat walaupun belum memenuhi target peneliti. Setelah melakukan refleksi terhadap apa saja yang telah terjadi pada siklus I baik kelebihan, kekurangan, ataupun berbagai kendala, dan menganalisis hasil belajar siswa, peneliti melakukan penelitian siklus II. Penelitian dilaksanakan pada tanggal 10 dan 12 Mei 2016. Pada tangggal 10 Mei dilakukan penelitian siklus II pertemuan pertama yang mana sudah menunjukkan kemajuan pembelajaran baik dalam segi keaktifan siswa maupun keterampilan dalam berkelompok. Pada pertemuan kedua siklus II tanggal 12 Mei 2016 peneliti

Meskipun media yang digunakan adalah permainan puzzle siswa tidak serta merta mengganggap itu hanya mainan belaka tetapi tetap bekerjasama dengan baik di dalam kelompok agar dapat menyelesaikannya tepat waktu. Di akhir pertemuan peneliti membagikan soal evaluasi siklus II. Setelah dianalisis hasil belajar siswa kelas IV SD Negeri Mangunsari 07 pada siklus II telah mencapai ketuntasan klasikal sebesar 91,7%. Ini menandakan penelitian yang dilakukan peneliti telah berhasil dan mencapai tujuan utama dari penelitian ini yaitu meningkatkan hasil belajar siswa kelas IV SD Negeri Mangunsari 07 pada mata pelajaran IPA. Keberhasilan penelitian menggunakan model STAD yang dibantu media puzzle ini dikarenakan siswa kelas IV SD Negeri Mangunsari 07 lebih menyukai pembelajaran dengan diselingi permainan bukan hanya sekedar ceramah dari guru. Dengan memakai media puzzle siswa lebih bersemangat dalam mengikuti pembelajaran dan tidak cepat bosan atau mengantuk. Hasil penelitian ini selaras dengan penelitian Aprilia (2012) Penerapan Media Puzzle untuk Meningkatkan Aktivitas dan Hasil Belajar IPS Siswa Kelas IVB SDN Penanggungan Kecamatan Klojen Kota Malang dimana terjadi peningkakan aktivitas dan hasil belajar IPS siswa kelas IVB SDN Penanggungan kota Malang. Perolehan rata-rata aktivitas dan hasil belajar siswa meningkat dari siklus I ke siklus II. Peningkatan ini dapat dilihat dari hasil belajar siswa kelas IVB pada tes pra tindakan nilai rata-rata hasil belajar siswa 67,02%, siklus I 67,8%, siklus II 70,22%. Penelitian ini juga membuktikan teori Tarigan (2009) yang menyatakan bahwa pada umumnya para siswa menyukai permainan dan siswa dapat memahami dan melatih cara penggunaan kata-kata, puzzle, crosswords puzzle, anagram, dan palindron. Terbukti bahwa penelitian menggunakan model STAD dengan berbantu media puzzle dapat mengupayakan peningkatan hasil belajar siswa dalam mata pelajaran IPA.

Dokumen yang terkait

BIOLOGI S. litura PADA KACANGAN, KELAPA SAWIT ASAL TANAH GAMBUT DAN TANAH MINERAL Nurhajijah, Darma Bakti,Cyccu Tobing

0 0 5

BAB I PENDAHULUAN - Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Hubungan Antara Pandangan Siswa Tentang Keterampilan Mengajar Guru, Pola Asuh Otoritatif Orangtua Dengan Motivasi Belajar Siswa Kelas X Smk Muhammadiyah Salatiga Tahun Ajara

0 0 15

BAB II LANDASAN TEORI - Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Hubungan Antara Pandangan Siswa Tentang Keterampilan Mengajar Guru, Pola Asuh Otoritatif Orangtua Dengan Motivasi Belajar Siswa Kelas X Smk Muhammadiyah Salatiga Tahun A

0 0 26

BAB III METODE PENELITIAN - Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Hubungan Antara Pandangan Siswa Tentang Keterampilan Mengajar Guru, Pola Asuh Otoritatif Orangtua Dengan Motivasi Belajar Siswa Kelas X Smk Muhammadiyah Salatiga Tah

0 0 28

BAB IV ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN - Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Hubungan Antara Pandangan Siswa Tentang Keterampilan Mengajar Guru, Pola Asuh Otoritatif Orangtua Dengan Motivasi Belajar Siswa Kelas X Smk Muhammadiyah Sa

0 0 19

Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Hubungan Antara Pandangan Siswa Tentang Keterampilan Mengajar Guru, Pola Asuh Otoritatif Orangtua Dengan Motivasi Belajar Siswa Kelas X Smk Muhammadiyah Salatiga Tahun Ajaran 2014/2015

0 0 30

Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Upaya Meningkatkan Kemampuan Berhitung Melalui Permainan Kartu Bergambar pada Anak Usia 4 Sampai 5 Tahun di Kelompok A TK Kamulyan Terpadu Salatiga

0 0 14

Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Peningkatan Hasil Pembelajaran IPA Melalui Model STAD dengan Media Puzzle Siswa Kelas IV SD Negeri Mangunsari 07 Salatiga Tahun Pelajaran 2015/2016

0 0 7

BAB II KAJIAN TEORI 2.1. Pembelajaran IPA - Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Peningkatan Hasil Pembelajaran IPA Melalui Model STAD dengan Media Puzzle Siswa Kelas IV SD Negeri Mangunsari 07 Salatiga Tahun Pelajaran 2015/2016

0 0 22

BAB III METODE PENELITIAN 3.1 - Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Peningkatan Hasil Pembelajaran IPA Melalui Model STAD dengan Media Puzzle Siswa Kelas IV SD Negeri Mangunsari 07 Salatiga Tahun Pelajaran 2015/2016

0 0 16