Laporan kasus asma P K M
LAPORAN KASUS
ASMA BRONKIAL
dr. Saraswati Ramadani
Dokter Internship
Puskesmas Kecamatan Pulo gadung
IDENTITAS
Nama : Tn. E
Usia : 56th
Pekerjaan : Supir Pribadi
Alamat : Jl. Kayu putih, Pulo Gadung
SUBJEK
Keluhan Utama:
Sesak nafas sejak 4jam sebelum datang
berobat
Riwayat Penyakit Sekarang
Sesak nafas muncul saat pasien baru bangun
tidur dan terpapar udara dingin, disertai
batuk berdahak berwarna putih. Pasien
berkomunikasi dalam beberapa kata.
Terakhir kali muncul serangan sesak 6 bulan
yang lalu. Serangan sesak saat malam juga
terakhir 6 bulan yang lalu.
Pasien tidak menggunakan bantal tinggi, tidak
sesak saat berjalan.
Pasien bukan seorang perokok
Riwayat penyakit dahulu:
Asma (+) sejak kecil
Hipertensi (-)
Jantung (-)
DM (-)
Riwayat penyakit Keluarga:
Ibu pasien menderita asma
OBJEKTIF
Kesadaran : Compos mentis
Tanda tanda vital
Tekanan darah : 110/80
Nadi : 92x/mnt
RR : 28x/mnt
Suhu : 36,3C
Kepala dan Leher:
SI -/- CA -/Wajah: simetris, ekspresi wajar, pernafasan cuping hidung
(-)
Leher: KGB (N), tidak ada peningkatan JVP, penggunaan
otot bantu sternokleidomastoideus
Thorax Paru:
Inspeksi: dinding dada simetris, penggunaan otot bantu
pernafasan (+)
Palpasi: Fremitus taktil dan ekspansi dinding dada kiri =
kanan
Perkusi: sonor pada kedua lapang paru
Auskultasi: Wheezing +/+ , Ronkhi -/- , fase ekspirasi lebih
panjang dibandingkan fase inspirasi
Jantung:
Inspeksi: IC tidak tampak
Palpasi: IC tidak teraba
Perkusi: batas jantung normal
Auskultasi: bunyi jantung reguler, murmur (-), S1>S2
Abdomen:
Dinding abdomen (n), BU (+), Hepatomegali (-),
spleenomegali (-), massa (-), penggunaan otot
abdomen untuk pernafasan
Extremitas:
tidak ada edema dan sianosis, akral hangat
ASSASSMENT
Asma Bronkial eksaserbasi akut, derajat
serangan sedang
TATALAKSANA
Inhalasi
ventolin 1ampul + NaCL 2cc
Terdapat perbaikan
RR: 20x/mnt
Thor: vs+/+, wz-/-, rh-/ Salbutamol
3x4mg
Dexametason 3x0,5mg
Ambroxol 3x1tab
Edukasi:
Hindari alergen penyebab
TINJAUAN PUSTAKA
DEFINISI
Definisi
asma yang saat ini umumnya
disetujui oleh para ahli yaitu asma adalah
penyakit paru dengan karakteristik :
Obstruksi saluran napas yang reversible (tetapi
tidak lengkap pada beberapa pasien) baik secara
spontan maupun dengan pengobatan
Inflamasi saluran nafas kronik
Peningkatan respons saluran napas terhadap
berbagai rangsangan2
FAKTOR RESIKO
Faktor genetik
Hipereaktivitas
Atopi
Jenis
Kelamin
Ras/ etnik
jalan nafas
Faktor Lingkungan
Alergen didalam ruangan (tungau, debu rumah, kucing,
alternaria/jamur)
Alergen di luar ruangan (alternaria, tepung sari)
Makanan (bahan penyedap, pengawet, pewarna makanan,
kacang, makanan laut, susu sapi, telur)
Obat-obatan tertentu (misalnya golongan aspirin, NSAID,
beta-blocker dan sebagainya)
Bahan yang mengiritasi (misalnya parfum, household spray
dll)
Ekspresi emosi berlebih
Asap rokok dari perokok aktif dan pasif
Polusi udara di luar dan di dalam ruangan
Exercise induced asthma, mereka yang kambuh asmanya
ketika melakukan aktivitas tertentu
Perubahan cuaca
PATOGENESIS
Obstruksi
saluran respiratori
Hipereaktivitas saluran respiratori
Otot polos saluran respiratori
Hipersekresi mukus
Teori
terbaru mengenai patogenesis asma
adalah hubungan antara suatu proses inflamasi
dengan proses remodeling sel epitel yang rusak
akibat proses inflamasi.
Pada remodeling saluran respiratori, terjadi
serangkaian proses yang menyebabkan deposisi
jaringan penyambung dan mengubah struktur
saluran
respiratori
melalui
proses
dediferensiasi, migrasi, diferensiasi, dan
maturasi struktur sel.
Miofibroblas
yang teraktivasi akan memproduksi
faktor-faktor pertumbuhan, kemokin, dan sitokin
yang menyebabkan proliferasi sel-sel otot polos
saluran respiratori dan meningkatkan permeabilitas
mikrovaskular,
menambah
vaskularisasi,
neovaskularisasi, dan jaringan saraf.
KLASIFIKASI
Derajat Asma
I.Intermiten
Gejala
Gejala Malam
Bulanan
Gejala < 1x/mgg
Tanpa gejala
Faal Paru
APE > 80%
< 2x sebulan
VEP1 > 80% nilai
prediksi APE >
diluar serangan
80% nilai terbaik
Serangan singkat
Variabiliti APE <
20%
II. Persisten Ringan Mingguan
Gejala > 1x/mgg
tetapi < 1x/hari
Serangan dapat
mengganggu
aktiviti dan tidur
APE > 80%
> 2x sebulan
VEP1 > 80% nilai
prediksi APE >
80% nilai terbaik
Variabiliti APE
20-30%
III. Persisten
Harian
APE 60 - 80%
Sedang
Gejala setiap hari
Serangan mengganggu
> 1x/mgg
prediksi APE 60-
aktiviti dan tidur
80% nilai terbaik
Membutuhkan
bronkodilator
VEP1 60-80% nilai
Variabiliti
setiap
APE
>30%
hari
III. Persisten
Kontinyu
Berat
Gejala terus menerus
Sering kambuh
Aktiviti fisik terbatas
APE 120
Pulsus paradoksus
- 10 mmHg
+/- 10-20 mmHg
+ > 25 mmHg
Bradikardi
Otot bantu napas
-
+
+
dan retraksi
Torakoabdominal
paradoksal
suprasternal
Mengi
Akhir ekspirasi
Akhir ekspirasi
paksa
Inspirasi dan
ekspirasi
APE
> 80%
60-80%
< 60%
PaO2
> 80 mmHg
80-60 mmHg
< 60 mmHg
PaCO2
< 45 mmHg
< 45 mmHg
> 45 mmHg
SaO2
> 95%
91-95%
`< 90%
Silent Chest
DIAGNOSIS
ANAMNESIS
Batuk
dan/atau mengi yang memburuk dengan
progresif
sesak nafas dari ringan sampai berat
Pada serangan sedang, gejala bertambah berat
pasien sulit mengungkapkan kalimat
Pada serangan asma berat, gejala sesak dan sianosis
dapat dijumpai, pasien berbicara terputus-putus
saat mengucapkan kata-kata.
PEMERIKSAAN FISIK
Pada
serangan ringan pasien masih aktif, dapat
berbicara lancar, tidak dijumpai adanya
retraksi baik di sela iga maupun epigastrium.
Frekuensi nafas masih dalam batas normal
Pada serangan sedang dan berat dapat dijumpai
adanya wheezing terutama pada saat ekspirasi,
retraksi, dan peningkatan frekuensi nafas dan
denyut nadi bahkan dapat dijumpai sianosis
Timbul
hipersekresi lendir, edema dinding
bronkus dan konstriksi otot polos bronkus
mengakibatkan timbulnya gejala batuk, pada
auskultasi dapat terdengar ronkhi basah kasar
dan mengi.
PEMERIKSAAN PENUNJANG
Pada
AGD dapat dijumpai adanya
peningkatan PCO2 dan rendahnya PO2
(hipoksemia)
Uji fungsi paru dapat ditemukan adanya
penurunan FEV1 yang mencapai
ASMA BRONKIAL
dr. Saraswati Ramadani
Dokter Internship
Puskesmas Kecamatan Pulo gadung
IDENTITAS
Nama : Tn. E
Usia : 56th
Pekerjaan : Supir Pribadi
Alamat : Jl. Kayu putih, Pulo Gadung
SUBJEK
Keluhan Utama:
Sesak nafas sejak 4jam sebelum datang
berobat
Riwayat Penyakit Sekarang
Sesak nafas muncul saat pasien baru bangun
tidur dan terpapar udara dingin, disertai
batuk berdahak berwarna putih. Pasien
berkomunikasi dalam beberapa kata.
Terakhir kali muncul serangan sesak 6 bulan
yang lalu. Serangan sesak saat malam juga
terakhir 6 bulan yang lalu.
Pasien tidak menggunakan bantal tinggi, tidak
sesak saat berjalan.
Pasien bukan seorang perokok
Riwayat penyakit dahulu:
Asma (+) sejak kecil
Hipertensi (-)
Jantung (-)
DM (-)
Riwayat penyakit Keluarga:
Ibu pasien menderita asma
OBJEKTIF
Kesadaran : Compos mentis
Tanda tanda vital
Tekanan darah : 110/80
Nadi : 92x/mnt
RR : 28x/mnt
Suhu : 36,3C
Kepala dan Leher:
SI -/- CA -/Wajah: simetris, ekspresi wajar, pernafasan cuping hidung
(-)
Leher: KGB (N), tidak ada peningkatan JVP, penggunaan
otot bantu sternokleidomastoideus
Thorax Paru:
Inspeksi: dinding dada simetris, penggunaan otot bantu
pernafasan (+)
Palpasi: Fremitus taktil dan ekspansi dinding dada kiri =
kanan
Perkusi: sonor pada kedua lapang paru
Auskultasi: Wheezing +/+ , Ronkhi -/- , fase ekspirasi lebih
panjang dibandingkan fase inspirasi
Jantung:
Inspeksi: IC tidak tampak
Palpasi: IC tidak teraba
Perkusi: batas jantung normal
Auskultasi: bunyi jantung reguler, murmur (-), S1>S2
Abdomen:
Dinding abdomen (n), BU (+), Hepatomegali (-),
spleenomegali (-), massa (-), penggunaan otot
abdomen untuk pernafasan
Extremitas:
tidak ada edema dan sianosis, akral hangat
ASSASSMENT
Asma Bronkial eksaserbasi akut, derajat
serangan sedang
TATALAKSANA
Inhalasi
ventolin 1ampul + NaCL 2cc
Terdapat perbaikan
RR: 20x/mnt
Thor: vs+/+, wz-/-, rh-/ Salbutamol
3x4mg
Dexametason 3x0,5mg
Ambroxol 3x1tab
Edukasi:
Hindari alergen penyebab
TINJAUAN PUSTAKA
DEFINISI
Definisi
asma yang saat ini umumnya
disetujui oleh para ahli yaitu asma adalah
penyakit paru dengan karakteristik :
Obstruksi saluran napas yang reversible (tetapi
tidak lengkap pada beberapa pasien) baik secara
spontan maupun dengan pengobatan
Inflamasi saluran nafas kronik
Peningkatan respons saluran napas terhadap
berbagai rangsangan2
FAKTOR RESIKO
Faktor genetik
Hipereaktivitas
Atopi
Jenis
Kelamin
Ras/ etnik
jalan nafas
Faktor Lingkungan
Alergen didalam ruangan (tungau, debu rumah, kucing,
alternaria/jamur)
Alergen di luar ruangan (alternaria, tepung sari)
Makanan (bahan penyedap, pengawet, pewarna makanan,
kacang, makanan laut, susu sapi, telur)
Obat-obatan tertentu (misalnya golongan aspirin, NSAID,
beta-blocker dan sebagainya)
Bahan yang mengiritasi (misalnya parfum, household spray
dll)
Ekspresi emosi berlebih
Asap rokok dari perokok aktif dan pasif
Polusi udara di luar dan di dalam ruangan
Exercise induced asthma, mereka yang kambuh asmanya
ketika melakukan aktivitas tertentu
Perubahan cuaca
PATOGENESIS
Obstruksi
saluran respiratori
Hipereaktivitas saluran respiratori
Otot polos saluran respiratori
Hipersekresi mukus
Teori
terbaru mengenai patogenesis asma
adalah hubungan antara suatu proses inflamasi
dengan proses remodeling sel epitel yang rusak
akibat proses inflamasi.
Pada remodeling saluran respiratori, terjadi
serangkaian proses yang menyebabkan deposisi
jaringan penyambung dan mengubah struktur
saluran
respiratori
melalui
proses
dediferensiasi, migrasi, diferensiasi, dan
maturasi struktur sel.
Miofibroblas
yang teraktivasi akan memproduksi
faktor-faktor pertumbuhan, kemokin, dan sitokin
yang menyebabkan proliferasi sel-sel otot polos
saluran respiratori dan meningkatkan permeabilitas
mikrovaskular,
menambah
vaskularisasi,
neovaskularisasi, dan jaringan saraf.
KLASIFIKASI
Derajat Asma
I.Intermiten
Gejala
Gejala Malam
Bulanan
Gejala < 1x/mgg
Tanpa gejala
Faal Paru
APE > 80%
< 2x sebulan
VEP1 > 80% nilai
prediksi APE >
diluar serangan
80% nilai terbaik
Serangan singkat
Variabiliti APE <
20%
II. Persisten Ringan Mingguan
Gejala > 1x/mgg
tetapi < 1x/hari
Serangan dapat
mengganggu
aktiviti dan tidur
APE > 80%
> 2x sebulan
VEP1 > 80% nilai
prediksi APE >
80% nilai terbaik
Variabiliti APE
20-30%
III. Persisten
Harian
APE 60 - 80%
Sedang
Gejala setiap hari
Serangan mengganggu
> 1x/mgg
prediksi APE 60-
aktiviti dan tidur
80% nilai terbaik
Membutuhkan
bronkodilator
VEP1 60-80% nilai
Variabiliti
setiap
APE
>30%
hari
III. Persisten
Kontinyu
Berat
Gejala terus menerus
Sering kambuh
Aktiviti fisik terbatas
APE 120
Pulsus paradoksus
- 10 mmHg
+/- 10-20 mmHg
+ > 25 mmHg
Bradikardi
Otot bantu napas
-
+
+
dan retraksi
Torakoabdominal
paradoksal
suprasternal
Mengi
Akhir ekspirasi
Akhir ekspirasi
paksa
Inspirasi dan
ekspirasi
APE
> 80%
60-80%
< 60%
PaO2
> 80 mmHg
80-60 mmHg
< 60 mmHg
PaCO2
< 45 mmHg
< 45 mmHg
> 45 mmHg
SaO2
> 95%
91-95%
`< 90%
Silent Chest
DIAGNOSIS
ANAMNESIS
Batuk
dan/atau mengi yang memburuk dengan
progresif
sesak nafas dari ringan sampai berat
Pada serangan sedang, gejala bertambah berat
pasien sulit mengungkapkan kalimat
Pada serangan asma berat, gejala sesak dan sianosis
dapat dijumpai, pasien berbicara terputus-putus
saat mengucapkan kata-kata.
PEMERIKSAAN FISIK
Pada
serangan ringan pasien masih aktif, dapat
berbicara lancar, tidak dijumpai adanya
retraksi baik di sela iga maupun epigastrium.
Frekuensi nafas masih dalam batas normal
Pada serangan sedang dan berat dapat dijumpai
adanya wheezing terutama pada saat ekspirasi,
retraksi, dan peningkatan frekuensi nafas dan
denyut nadi bahkan dapat dijumpai sianosis
Timbul
hipersekresi lendir, edema dinding
bronkus dan konstriksi otot polos bronkus
mengakibatkan timbulnya gejala batuk, pada
auskultasi dapat terdengar ronkhi basah kasar
dan mengi.
PEMERIKSAAN PENUNJANG
Pada
AGD dapat dijumpai adanya
peningkatan PCO2 dan rendahnya PO2
(hipoksemia)
Uji fungsi paru dapat ditemukan adanya
penurunan FEV1 yang mencapai