Proposal Rencana Usaha Pembuatan Velg Ra

BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Pertumbuhan industri otomotif

di Indonesia yang semakin pesat mendorong

pertumbuhan industri komponen otomotif sebagai penyokong industri tersebut.
Keberadaan produksi komponen otomotif tersebut, di samping untuk mendukung
industri perakitan kendaraan bermotor yang membutuhkan sumber suplai
komponen yang mencapai ribuan item untuk setiap kendaraan bermotor, tetapi
juga

untuk

mengisi

kebutuhan

spare


parts

pengganti

di

masyarakat

konsumen/pemakai kendaraan bermotor yang sering disebut dengan istilah pasar
layanan purna jual (after sales service/after market). Layanan purna jual pada
produk industri kendaraan bermotor merupakan salah satu faktor penting dalam
menentukan keberhasilan pemasaran produk otomotif di suatu wilayah pasar.
Tanpa adanya dukungan layanan purna jual atau tanpa adanya jaminan
ketersediaan spare parts bagi sebuah produk kendaraan bermotor akan sangat
mempengaruhi konsumen dalam mempertimbangkan untuk membeli sebuah
produk tersebut.
Salah satu pendukung industri otomotif yaitu produk suku cadang kendaraan
bermotor. Jenis komponen untuk kendaraan motor tersebut sangatlah beragam
salah satunya adalah velg. Velg merupakan lingkaran luar desain logam yang tepi
bagian dalam dari ban sudah terpasang pada kendaraan mobil atau motor.

Kebutuhan velg berkaitan erat dengan jumlah kendaraan bermotor yang pada saat
ini angka penjualan motor di Indonesia terus meningkat untuk setiap tahunnya
dan menurut AISI (Asosiasi Sepeda Motor Indonesia) tercatat bahwa Indonesia
sebagai negara terbesar ketiga pengguna sepeda motor di dunia setelah Cina dan
India . Sehingga hal ini akan memunculkan juga kecenderungan peningkatan
pemakaian velg. Karena dalam pemakaian motor, terdapat pula batasan umur
penggunaan velg, sehingga pada kondisi tertentu velg akan menjadi rusak dan
butuh diperbaiki atau diganti. Selain itu, performa velg dapat memepengaruhi
kinerja kendaraan yang berakibat pada kenyamanan serta keselamatan berkendara.

Velg juga merupakan komponen yang memiliki fungsi sebagai pemanis tampilan
kendaraan bermotor.
Oleh karena itu, kenaikan kebutuhan komponen motor tersebut merupakan
suatu peluang pasar yang dapat membuka kesempatan untuk mendirikan sebuah
industri pembuatan velg sebagai upaya pemenuhan kebutuhan pengganti
komponen

velg.

Disamping itu, pendirian usaha dalam bidang industri


komponen otomotif merupakan upaya dalam memberikan kontribusi terhadap
perekonomian baik daerah maupun negara. Pengembangan yang dilakukan
melalui usaha industri kecil menengah sebagai salah satu penunjang
berkembangnya daerah tersebut atau sebagai sektor pembangunan yang akan
berperan penting dalam mendorong ekonomi kerakyatan
Namun, sebelum merealisasikan rencana usaha pembuatan komponen
otomotif

velg tersebut, diperlukan sebuah perencanaan bisnis yang baik dan

matang untuk menghindari resiko kerugian di kemudian hari. Oleh sebab itu
dibuatlah rencana usaha pembuatan velg motor yang melingkupi beberapa aspek,
yaitu aspek pasar dan pemasaran, aspek produk dan teknologi, aspek manjemen
dan organisasi, serta aspek keuangan.
1.2 Rumusan Masalah
Adapun rumusan masalah pada penelitian ini adalah “Bagaimana analisis
perencanaan bisnis pada pembuatan Velg motor untuk dikembangkan di
Kabupaten Tegal ditinjau dari aspek pasar dan pemasaran, aspek manajemen dan
organisasi, aspek teknis dan teknologis, dan aspek keuangan? “

1.3 Tujuan Penelitian
Adapun tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui kelayakan pendirian usaha
produksi velg motor yang ditinjau dengan melihat kondisi dari berbagai aspek
diantaranya:
1. Aspek pasar dan pemasaran.
2. Aspek produk dan teknologi.
3. Aspek organisasi dan manajemen.
4. Aspek keuangan.

1.4 Pembatasan Masalah
Untuk membatasi ruang lingkup bahasan pendirian usaha ini, maka terdapat
beberapa batasan masalah yang akan diterapkan dalam penyusunan tugas akhir
ini, yaitu:
1. Objek penelitian dibatasi hanya pada velg motor.
2. Aspek yang direncanakan dalam Tugas Akhir di antaranya rencana
pemasaran,

rencana

operasional


produksi,

rencana

manajemen

organisasi, dan rencana keuangan.
3. Strategi Pengembangan yang akan disusun meliputi strategi pemasaran,
strategi operasional, strategi manajemen organisasi, dan strategi
keuangan.
4. Pengumpulan data di pabrik hanya pada aspek operasional produksi,
meliputi proses operasi dalam produksi, mesin, peralatan, bahan baku,
tenaga kerja, dsb.
5. Pengumpulan data permintaan dibatasi hanya berdasarkan data jumlah
kendaraan bermotor roda dua di daerah Kabupaten Tegal pada periode
2009-2014.
1.5 Sistematika Penulisan
Untuk mempermudah dalam memahami penulisan tugas akhir ini, maka penulis
membaginya dalam 6 bab yang susunannya adalah sebagai berikut:

BAB I

PENDAHULUAN
Bab ini berisikan serta menjelaskan mengenai latar belakang
masalah, perumusan masalah, tujuan penelitian, pembatasan
masalah, serta sistematika penulisan.

BAB II TINJAUAN PUSTAKA
Pada bab ini akan dijelaskan mengenai teori-teori serta konsepkonsep yang berhubungan dengan rencana pendirian usaha, antara
lain pengertian tentang rencana usaha (Business plan) itu sendiri,
perihal serta penjelasan mengenai aspek-aspek dari rencana usaha
(Business plan).
BAB III PENGUMPULAN DAN PENGOLAHAN DATA

Bab ini berisikan mengenai data-data yang diperlukan penulis yang
berhubungan langsung dengan rencana pendirian usaha pembuatan
velg di Kabupaten Tegal. Data-data yang terkumpul sehubungan
dengan rencana pendirian usaha pembuatan velg di Kabupaten
Tegal dari berbagai aspek; aspek pasar dan pemasaran, produk dan
teknologi, organisasi dan manajemen, serta keuangan.

BAB IV STRATEGI PENGEMBANGAN
Bab ini menguraikan mengenai strategi pengembangan pemasaran
yang harus dilakukan terhadap rencana usaha yang akan didirikan.
BAB V PENUTUP
Pada bab terakhir ini menguraikan kesimpulan dari hasil evaluasi
terhadap beberapa aspek rencana pendirian usaha yang telah
dilakukan serta memberikan saran-saran yang diharapkan dapat
dijadikan sebagai masukan dan bahan pertimbangan manajemen
dalam merencanakan investasi.

BAB II
KERANGKA TEORITIS
2.1.

Gambaran Umum Rencana Bisnis (Business Plan)

Business Plan adalah pedoman untuk mempertajam rencana-rencana yang
diharapkan, karena didalam perencanaan bisnis dapat mengetahui posisi
perusahaan saat ini, arah tujuan perusahaan, dan cara mencapai sasaran yang ingin
dicapai. (Freddy Rangkuti, 2000). Tujuan perencanaan bisnis adalah agar kegiatan

bisnis yang akan dijalankan maupun yang sedang berjalan tetap berada di jalur
yang benar sesuai dengan yang direncanakan.
2.2.

Aspek-Aspek dalam Rencana Bisnis (Business Plan)

Untuk membuat suatu perencanaan bisnis ada beberapa aspek mencakup empat
hal yang penting perlu diperhatikan aspek, yaitu aspek pasar dan pemasaran,
aspek produk dan teknologi, aspek manjemen dan organisasi, serta aspek
keuangan.
2.3.1

Aspek Pasar dan pemasaran

Pasar dan pemasaran merupakan dua sisi yang tidak dapat dipisahkan satu sama
lainnya. Pasar dan pemasaran memiliki tingkat ketergantungan yanga tinggi dan
saling mempengaruhi satu sama lainnya.dengan kata lain, setiap ada kegiatan
pasar selalu diikuti oleh pemasaran dan setiap kegiatan pemasaran adalah untuk
mencari atau menciptakan pasar.
Pengertian pasar secara sederhaan bisa diartikan sebagai tempat

bertemunya para penjual dan pembeli untuk melakukan transaksi. Pengertian ini
mengandung arti pasar memiliki atau lokasi tertentu sehingga memungkinkan
pembeli atau penjual bertamu untuk melakukan transaksi jual beli produk baik
barang maupun jasa. Analisis aspek pasar merupakan variabel pertama dan utama
yang perlu dikaji dalam pembahasan suatu rencana bisnis. Pemasaran merupakan
suatu fungsi bisnis yang mengidentifikasi kebutuhan pasar, mendefinisikan dan
mengukur besarnya kebutuhan pasar tersebut, menentukan produk atau jasa yang
dilayani dan program-program yang sesuai untuk melayani pasar yang ada dan

meminta setiap jajaran organisasi untuk berusaha memberikan pelayanan yang
terbaik.
2.3.2

Aspek Manajemen dan Organisasi
1. Aspek Manajemen
Keberhasilan suatu proyek/kegiatan yang telah dinyatakan feasible untuk
dikembangkan, sangat dipengaruhi oleh peranan manajemen dalam
pencapaian tujuan proyek/kegiatan. Aspek manajemen dalam perencanaan
bisnis menyangkut fungsi-fungsi manajemen secara umum/makro, yang
meliputi


fungsi

perencanaan,

pengorganisasian,

pengarahan

dan

pengawasan (POAC).
Dalam suatu aspek manajemen terdapat dua jenis dari aspek manajemen
yang penting untuk diketahui:
a. Manajemen Pembangunan Proyek
Merupakan suatu proses untuk merencanakan penyiapan sarana fisik
dan peralatan lunak lainnya agar proyek yang direncanakan tersebut
bisa mulai beroperasi secara komersial tepat pada waktunya.
b. Manajemen dalam Operasi.
Aspek ini merupakan masalah yang paling sulit untuk dinilai dan

sering kurang mendapat perhatian. Sulitnya analisa aspek ini
disebabkan karena masalah yang dihadapi lebih bersifat kualitatif yang
dalam melakukan analisanya banyak diperlukan pengalaman.
2. Aspek Organisasi
Aspek ini akan melihat bagaimana hubungan yang terjadi dalam satu
perusahaan, bagaimana wewenang dalam pengambilan satu keputusan ,
bagaimana struktur dari organisasi perusahaan yang ada tersebut dan lainlain.
2.3.3

Aspek Produk dan Teknologi

Aspek ini merupakan titik tolak bagaimana mewujudkan keinginan pasar menjadi
satu bentuk produk sesuai dengan apa yang direncanakan (keinginan pasar). Oleh
sebab itu kesalahan dalam mengkaji aspek ini dapat mengakibatkan kegagalan.

Tujuan dari aspek teknis dan teknologi adalah untuk menilai kesiapan
perusahaan dalam menjalankan usahanya dengan menilai ketepatan lokasi, luas
produksi dan layout serta kesiagaan mesin-mesin yang akan digunakan.
2.3.4

Aspek Keuangan

Aspek keuangan sangat memegang peranan penting dalam membuat sebuah
perencanaan bisnis, perlu melakukan pengkajian lebih mengenai aspek-aspek
pendapatan

dan

biaya

serta

modal

yang

diperlukan

dalam

pengimplementasiannya. Hal ini dimaksudkan sebagai bahan kajian pertimbangan
tersendiri bagi pihak manajemen perusahaan dalam mengambil langkah strategi
terhadap penyelenggaraan bisnis untuk mengambil suatu keputusan dalam
memilih suatu investasi diperlukan perhitungan dan analisis yang tepat untuk
menilai dan menentukan investasi yang menguntungkan ditinjau dari segi
ekonomis.
Tujuan menganalisis aspek keuangan adalah untuk menentukan rencana
investasi melalui perhitungan biaya dan manfaat yang diharapkan, dengan
membandingkan antara pengeluaran dan pendapatan, seperti ketersediaan dana,
biaya modal, kemampuan proyek untuk membayar kembali dana tersebut dalam
jumlah waktu yang telah ditentukan dan menilai apakah proyek akan dapat
berkembang terus.

BAB III
METODOLOGI PENELITIAN
Metodologi

penelitian

adalah

suatu

alat

penyederhanaan

untuk

mempermudah dan memberi gambaran yang lebih jelas mengenai langkahlangkah pemecahan masalah di dalam penyusunan rencana pendirian perusahaan
yang dimaksud.Untuk dapat

lebih memperjelas gambaran mengenai proses

pemecahan masalah dalam rencana bisnis ini, berikut ini akan diuraikan secara
garis besar mengenai langkah-langkah dalam pemecahan masalah didalam
rencana bisnis, sebagai berikut:
3.1.

Jenis Data dan Sumber Data

3.1.1. Jenis data
Jenis data yang diperlukan dalam studi kelayakan ini dapat diklasifikasikan
menjadi dua data, yaitu data kuantitatif dan data kualitatif. Data kualitatif berupa
data mengenai uraian dalam bentuk kalimat secara naratif dan sulit diukur dengan
angka bahkan tidak bisa diukur, seperti proses produksi pembuatan velg. Data
kuantitatif merupakan data yang dapat diukur dengan angka, seperti jumlah
produksi, nilai penjualan dan perkembangan velg di Kabupaten Tegal.
3.1.2. Sumber Data
Agar penelitian tentang rencana pendirian usaha velg di Kabupaten Tegal sesuai
dan dapat dipertanggung jawabkan, maka dalam menganalisisnya perlu sumber
data yang benar, akurat, lengkap dan relevan. Sumber data dalam rencana bisnis
pembuatan velg ini diperoleh dari dua sumber yaitu sumber primer dan sumber
sekunder.
Data primer adalah data yang digunakan dalam pengolahan data dan
pemecahan masalah. Contoh data primer adalah Data Proses Produksi, Data
Kebutuhan Mesin dan Peralatan, Data Kebutuhan Bahan Baku, dan lain-lain.
Sedangkan data sekunder merupakan data pelengkap yang diperoleh dari luar
perusahaan yaitu lembaga-lembaga yang memang berwenang mengeluarkannya,
seperti Badan Pusat Statistik (BPS), ataupun dapat juga diperoleh dari literaturliteratur lainnya yang masih berhubungan dengan masalah dari topik penelitian.

Contoh data sekunder adalah Data Jumlah Pengguna Sepeda Motor Kabupaten
Tegal Tahun 2014.
3.2.

Teknis Pengumpulan Data

Untuk memperoleh data yang diperlukan, baik itu data primer, maupun data
sekunder penyusun menggunakan dua metode yaitu:
1. Observasi langsung
Observasi langsung yaitu melakukan pengamatan langsung ke lapangan
dan mengadakan wawancara dengan pihak yang berkepentingan dalam
rencana pendirian usaha ini, instansi yang berhubungan dengan rencana
proyek misalnya: Badan Pusat Statistik (BPS), dan lain-lain.
2. Studi Literatur
Studi

literatur

adalah

studi

yang

dilakukan

dengan

cara

membandingkan dan menggunakan metode-metode yang ada dalam
buku yang berhubungan langsung dengan pemecahan masalah yang
sedang dihadapi. Hal ini dilakukan dengan maksud agar dalam
memecahkan masalah dapat didukung dengan teori-teori yang sudah
ada seperti halnya pada Bab II yang berisikan landasan teori.
3.3.

Instrumen Pengumpulan Data

Dalam rangka pengumpulan data primer, akan digunakan beberapa instrumen
pengumpulan data seperti lembar pertanyaan, dan tanya jawab. Data yang
diperlukan/dikumpulkan mengacu pada

aspek pasar dan pemasaran, aspek

manajemen dan organisasi, aspek produk dan teknlogi serta aspek keuangan.
3.3.1. Aspek Pasar dan Pemasaran
Langkah-langkah pemecahan masalah pada aspek ini, diantaranya adalah sebagai
berikut:
1. Gambaran produk dan gambaran pasarnya
2. Perkembangan dan proyeksi permintaan
3. Perkembangan dan proyeksi penawaran produk
4. Perkembangan dan proyeksi harga produk
5. Analisis persaingan
6. Proyeksi penjualan

7. Strategi pemasaran
3.3.2. Aspek Produk dan Teknologi
Langkah-langkah pemecahan masalah pada aspek ini, diantaranya adalah sebagai
berikut:
1. Deskripsi produk,
2. Pemilihan lokasi dan aksesbilitas
Pemilihan lokasi pembangunan/pendirian usaha pembuatan velg di
Kabupaten Tegal ini memperhatikan beberapa pertimbangan seperti
ketersediaan bahan baku, ketersediaan air dan listrik, ketersediaan
SDM, biaya operasional dan kemudahan sarana transportasi.
Kedekatan dengan letak pasar yang dituju, iklim dan tanah, dan
strategi kebijakan pemerintah.
3. Sumber bahan baku
4. Proses produksi,
5. Rencana kapasitas produksi dan jam kerja,
6. Tata letak pabrik (Lay Out),
7. Mesin produksi dan peralatan,
8. Pengawasan kualitas produk.
3.3.3. Aspek Manajemen dan Organisasi
Langkah-langkah pemecahan masalah pada aspek ini, diantaranya adalah sebagai
berikut:
1. Struktur Organisasi perusahaan,
2. Deskrispi dan spesifikasi jabatan,
3. Proyeksi kebutuhan tenaga kerja,
4. Perizinan usaha.
3.3.4. Aspek Keuangan
Langkah-langkah pemecahan masalah pada aspek ini, diantaranya adalah sebagai
berikut:
1. Rencana investasi proyek
2. Kebutuhan modal investasi
a. Investasi aktiva tetap berwujud

b. Investasi aktiva tetap tidak berwujud
3. Kebutuhan modal kerja
a. Biaya pokok produksi
b. Biaya usaha
4. Sumber pendanaan investasi
5. Proyeksi laporan keuangan
a. Laporan laba rugi
b. Laporan neraca
c. Laporan arus kas
6. Analisa kelayakan usaha
Proses analisis usaha diukur dengan melakukan perhitunganperhitungan untuk mendapatkan nilai NPV (Net Present Value) , IRR
(Internal Rate of Return),

BC Ratio (Benefit Cost ratio) atau PI

(Profitability Index), dan PBP (Payback Period).
a. Payback Period (PP)
Merupakan teknik penilaian terhadap jangka waktu (periode)
pengembalian investasi suatu proyek atau usaha dengan
menggunakan aliran kas, yang hasilnya merupakan satuan waktu.
b. Net Present Value (NPV)
Net Present Value adalah selisih antara total nilai sekarang dari
semua kas yang akan diterima pada masa yang akan datang
sepanjang umur proyek dengan pengeluaran kas untuk investasi
pada permulaan proyek.
c. Internal Rate of Return (IRR)
Merupakan alat untuk mencari tingkat bunga yang menyamakan
nilai sekarang dari arus kas yang diharapkan di masa mendatang
atau penerimaan kas dengan mengeluarkan investasi awal.
Perhitungan IRR dilakukan dengan cara mencari discounted rate
yang dapat menyamakan antara present value dari aliran kas
dengan present value dari investasi (initial investment).

d. Profitability Index (PI) atau Benefit and Cost Ratio (B/C)
Adalah rasio antara total nilai sekarang dari semua arus kas yang
akan diterima pada masa yang akan datang sepanjang umur
proyek, dengan investasi awal pada permulaan proyek.
3.4.

Diagram Pemecahan Masalah

Setelah menguraikan langkah-langkah pemecahan masalah untuk tiap-tiap aspek
diatas, maka langkah-langkah pemecahan masalah tersebut dapat digambarkan
dalam bentuk diagram alir (flow chart) sebagai berikut:

MULAI

PENGAMATAN AWAL

TEKNIK PENGUMPULAN
DATA

STUDI LAPANGAN

STUDI LITERATUR

- PENGAMATAN LANGSUNG
- WAWANCARA

- PERPUSTAKAAN
- INTERNET

PERUMUSAN MASALAH
LAYAK ATAU TIDAKNYA
RENCANA BISNIS DITINJAU
DARI 4 ASPEK

TUJUAN PENELITIAN

PENGUMPULAN DATA

DATA UMUM

DATA PRIMER

- PROFIL UMUM DAERAH
- PROFIL KOMODITAS

DATA SEKUNDER

- ASPEK PASAR & PEMASARAN
- ASPEK MANAJEMEN & ORGANISASI
- ASPEK PRODUK & TEKNOLOGI
- ASPEK KEUANGAN

- ASPEK PASAR & PEMASARAN
- ASPEK MANAJEMEN & ORGANISASI
- ASPEK PRODUK & TEKNOLOGI
- ASPEK KEUANGAN

PENGOLAHAN DATA

ANALISIS DATA
- ASPEK PASAR & PEMASARAN
- ASPEK MANAJEMEN & ORGANISASI
- ASPEK TEKNIS & TEKNOLOGIS
- ASPEK KEUANGAN

HASIL ANALISIS

LAYAK/TIDAK?

Tidak

TIDAK DIJALANKAN

Ya
DIJALANKAN

KESIMPULAN DAN SARAN

SELESAI

Gambar 1: Diagram Alir Kerangka Pemecahan Masalah

DAFTAR PUSTAKA
Rangkuti, Freddy. 2000. Business Plan. Jakarta: PT Gramedia Pustaka Utama.