MAKALAH KAPITA SELEKTA PENDIDIKAN PROBLE

MAKALAH
KAPITA SELEKTA PENDIDIKAN
” PROBLEMATIKA GURU MADRASAH DAN SEKOLAH “
Dosen Pembimbing :

Dr. Hj. Hamdanah, M.Hum

Disusun Oleh :

Sofwan Hadi
Nim : 1538101004

FAKULTAS TARBIYAH
PROGRAM STUDI PENDIDIKAN AGAMA ISLAM

UNIVERSITAS ISLAM JEMBER
2018

KATA PENGANTAR

Dengan ucapan puji syukur kepada Allah SWT yang telah memberikan

segala kesempatan dan kemudahan sehingga makalah ini dapat terselesaikan
walaupun masih banyak kekurangan dari berbagai segi. Shalawat dan salam
kepada junjungan alam Nabi Muhammad SAW yang telah merubah budaya adat
dan tingkah laku yang konservatif dan tercela kedunia yang penuh norma toleran,
mulia dan modern.
Kami menyadari bahwa dalam penyusunan maupun pengkajiannya masih
banyak kekurangan dan kelemahannya. Oleh karena itu, kritik dan saran dari
berbagai pihak yang sifat-sifatnya membangun sangat saya harapkan, hal ini
semata demi untuk perbaikan di masa yang akan datang sehingga akan menjadi
lebih baik lagi.
Semoga Allah SWT senantiasa melimpahkan rahmat dan karunianya
kepada kita semua, dan akhirnya mudah-mudahan makalah ini walaupun
sederhana dapat bermanfaat bagi para pembaca makalah yang telah kami susun
ini. Amiin ya robbal ‘alamin.

Jember,

Penyusun

i


2018

DAFTAR ISI

Halaman
Kata Pengantar...........................................................................................................i
Daftar Isi.....................................................................................................................ii
Bab I

Bab II

: Pendahuluan.........................................................................................1
A.

Latar Belakang.....................................................................1

B.

Rumusan Masalah...............................................................1


C.

Tujuan...................................................................................1

: Pembahasan..........................................................................................2

A. Pengertian Problema Pendidikan Guru........................................2
B. Masalah-masalah Umum yang Dihadapi Guru...........................2
C. Tanda-tanda Seorang Guru Mempunyai Persoalan Pribadi......6
D. Problema Yang Di Hadapi Guru...............................................7
E. Kesulitan yang Sering Timbul yang Di Hadapi Oleh Guru......7
F. Moral Kerja Yang Rendah........................................................8
G. Moral Kerja Yang Tinggi..........................................................8
Bab III

: Penutup.................................................................................................9

Daftar Pustaka............................................................................................................10


ii

BAB I
PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG
Dalam dunia pendidikan, keberadaan peran dan fungsi guru
merupakan salah satu faktor yang sangat signifikan. Guru merupakan bagian
terpenting dalam proses belajar mengajar, baik di jalur pendidikan formal,
informal maupun nonformal. Oleh sebab itu, dalam setiap upaya peningkatan
kualitas pendidikan di tanah air, guru tidak dapat dilepaskan dari berbagai hal
yang berkaitan dengan eksistensi mereka.
Filosofi sosial budaya dalam pendidikan di Indonesia, telah
menempatkan fungsi dan peran guru sedemikian rupa sehingga para guru di
Indonesia tidak jarang telah di posisikan mempunyai peran ganda bahkan
multi fungsi. Mereka di tuntut tidak hanya sebagai pendidik yang harus
mampu mentransformasikan nilai-nilai ilmu pengetahuan, tetapi sekaligus
sebagai penjaga moral bagi anak didik. Bahkan tidak jarang, para guru
dianggap sebagai orang kedua, setelah orang tua anak didik dalam proses
pendidikan secara global.
Saat ini setidak-tidaknya ada empat hal yang berkaitan dengan

permasalahan yang dihadapi guru di Indonesia, yaitu : pertama, masalah
kualitas/mutu guru, kedua, jumlah guru yang dirasakan masih kurang, ketiga,
masalah distribusi guru dan masalah kesejahteraan guru.
B. RUMUSAN MASALAH
1. Bagaimana permaslahan yang di hadapi guru ?
2. Bagaimana mengatasi/solusi penyelesaian malasah guru ?
C. TUJUAN
1. Untuk mengetahui permaslahan yang di hadapi guru.
2. Untuk mengetahui mengatasi/solusi penyelesaian malasah guru.

1

2

BAB II
PEMBAHASAN
A. Pengertian Problema Pendidikan Guru
Problema adalah perkara sulit (yang di hadapi); persoalan, masalah,
perkara sulit. Pendidikan adalah usaha membantu manusia menjadi manusia.
Kata membantu disini mempunyai arti agar manusia itu berhasil menjadi

manusia. Manusia akan dikatakan berhasil apabila memiliki nilai (sifat)
kemanusiaan. Itu menujukkan bahwa tidaklah mudah menjadi manusia.
Pendidikan menurut Hadi supeno adalah bimbingan atau pertolongan
yang diberikan dengan sengaja oleh orang dewasa untuk mencapai tujuan
pendidikan. Sedangkan tujuan pendidikan itu sendiri adalah mampu
menolong atau membantu proses peserta didik dalam menentukan jati dirinya.
Pendidikan dalam hakikat sebenarnya adalah penumpukan pengetahuan yang
besar yang ditambahkan kedalam warisan para pemikir dan praktis dari
generasi ke generasi.
Guru adalah figur sumber manusia yang menempati posisi dan
memegang peranan penting dalam pendidikan.
Problema pendidikan guru adalah permasalahan-permasalahan yang
harus dihadapi oleh seorang guru guna membantu proses peserta didik dalam
menentukan jati dirinya.
B. Masalah-masalah Umum yang Dihadapi Guru untuk Meningkatkan
Program Belajar Mengajar
1.

Menyiapkan Bahan Pelajaran
Menyiapkan bahan pelajaran adalah substansi yang akan disampaikan


dalam proses belajar mengajar. Tanpa bahan pelajaran proses belajar
mengajar tidak akan berjalan. Ada dua persoalan dalam menguasai bahan
pelajaran ini, yakni, penguasaan bahan pelajaran pokok dan bahan pelajaran
pelengkap. Menurut Dr. Suharsimi Arikunto (1990) bahwa pelajaran
merupakan unsur inti yang ada didalam kegiatan belajar mengajar, karena

3

memang bahan pelajaran itulah yang diupayakan untuk dikuasai oleh anak
didik. Karena itu, guru khususnya atau pengembang kurikulum umumnya,
harus memikirkan bahan-bahan yang topiknya tertera dalam silabi berkaitan
dengan kebutuhan anak didik pada usia dan dalam lingkungan tertentu. Minat
anak didik akan bangkit bila suatu bahan diajarkan sesuai dengan kebutuhan
anak didik.
2.

Kegiatan Mengajar
Dalam kegiatan belajar mengajar, guru dan anak didik terlibat dalam


sebuah interaksi dengan bahan pelajaran sebagai media umumnya. Dalam
interaksi itulah anak didik yang lebih aktif, bukan guru, guru hanya berperan
sebagai motivator dan fasilitator.
Dalam kegiatan belajar mengajar, guru sebaiknya memperhatikan
perbedaan individual anak didik, yaitu pada aspek biologis, inteleqtual dan
psikologis. Kerangka berfikir demikian dimaksudkan agar guru mudah dalam
melakukan pendekatan kepada setiap anak didik secara individual.
Pemahaman terhadap tiga aspek tersebut akan merapatkan hubungan guru
dengan anak didik, sehingga memudahkan dalam melakukan pendekatan
“Mastery Learning” dalam mengajar.
3.

Metode Megajar
Dalam kegiatan belajar mengajar, guru tidak harus terpaku dengan

menggunakan satu metode, tetapi guru sebaiknya menggunakan metode yang
bervariasi agar jalanya pengajaran tidak membosankan tetapi menarik
perhatian anak didik. Tetapi juga penggunaan metode yang bervariasi tidak
akan menggantungkan kegiatan belajar mengajar bila penggunaannya tidak
tepat dan sesuai dengan situasi yang mendukungnya dan dengan kondisi

psikologis anak didik. Oleh karena itu, pemilihan dan penggunaan metode
yang bervariasi tidak selamanya menguntungkan bila guru mengabaikan
faktor-faktor yang mempengaruhi pengunaannya.

4



Membantu Guru Dalam
Menghadapi Kesulitan Dalam Mengajarkan Bidang Studi
Menghadapi masalah khusus seperti ini kepala sekolah yang berfungsi

sebagai supervisor dapat menggunakan orang dijadikan sebagai sumber.
Orang sumber itu boleh seorang guru kunci yang sudah dibina ditingkat
nasional atau orang sumber dari perguruan tinggi IKIP.
Beberapa contoh masalah yang dihadapi guru-guru dalam bidang studi
tertentu sebagai rancangan untuk dikembangkan sendiri.
a. Pelajaran IPA
Dalam pembelajaran IPA kemungkinan guru dapat mengemukakan
pandangan ahli ilmu pengetahuan tentang perkembangan makhluk budaya

dengan prnsip-prinsip keagamaan dan norma-norma ethis. Kemampuan dan
keterbatasan guru/ sekolah dalam memberikan teori disebabkan alat-alat
untuk mengadakan percobaan tidak lengkap. Kesulitan cara menganilisis
maslaah luas dan ke dalam materi, kekurangan waktu dalam mengajar suatu
materi, serta kekurangan buku sumber pada daerah-daerah tertentu.
b. Pelajaran IPS
Dalam mengajarkan IPS pada tiga bahan kajian, yaitu geografi,
ekonomi dan sejarah. Di t empat yang kekurangan guru maka ketiga bahan itu
disajikan oleh seorang guru. Bagaimana mengatasi masalah itu
c. Pelajaran Matematika
Bagaimana cara mengajarkan matematika sehingga anak Indonesia itu
lebih banyak punya minat dan kemampuan matematika yang tinggi. Pada
umumnya ada anak yang cederung untuk belajar bidang sosial daripada
matematika dan tekhnik.



Membantu Guru Dalam
Memecahkan Masalah-Masalah Pribadi (Personal Problem)
Sebagai manusia biasa guru-guru sering mempunyai masalah-masalah


pribadi. Masalah pribadi bepengaruh besar terhadap ketenagakerjaan,
diantaranya adalah :

5

1. Latar belakang pendidikan
 Banyaknya ijazah
 Intelegensi dan scholarship
 Kursus-kursus yang pernah diikuti
 Orientasi profesi
2. Sifat-sifat pribadi
 Kesehatan dan vitalitas
 Penampilan pribadi
 Kemampuan bekerja sama
3. Pengalaman
 Pengalaman mengajar seluruhnya
 Pengalaman dalam pekerjaan sekarang
 Pengalaman lain
4. Kompetensi mengajar
 Pengetahuan tentang murid-murid dan mata pelajaran
 Keterampilan metodologis
 Progresifitas
5. Sikap professional
 Pelaksanaan etika jabatan
 Aktivitas-aktivitas dalam jabatan
 Sikap terhadap pengajaran, sekolah dan masyarakat
6. Guru yang tidak berpengalaman
 Belum banyak mempunyai pandangan, pengetahuan atau simpati
terhadap permasalahan
 Minat terhadap pekerjaan kurang positif, dan oleh karena itu minat
jabatan dan moralnya perlu dikembangkan
 Guru baru

hendaknya lebih banyak menerima saran-saran dan

informasi yang menjamin keberhasilan kerjanya
 Guru hendaknya mengenal hal ikhwal tentang murid, misalnya
prestasi belajar, minat, tingkah laku, sikap dan sifat-sifat pribadi
mereka

6

 Kesulitan dalam menjalankan tugasnya sebagai guru, misalnya:
menstimulir

belajar

anak,

memelihara

disiplin

yang

baik,

mneyesuaikan pengajaran dengan perbedaan individual dan memilih
bahan kepustakaan
7. Bantuan khusus bagi guru yang lemah
 Mengadakan study terhadap aktivitas-aktivitas dan kesanggupan
guru tersebut yang dilakukan oleh supervisor
 Berusaha mengadakan perbaikan, bisa melalui diskusi, diklat bagi
guru yang lemah dan intervisition
8. Guru-guru yang tidak cocok dengan pembinaan pengajaran masa
sekarang, biasanya memiliki ciri-ciri :
 Tak pernah menimbangkan metode dan prosedur pengajaran yang
baru secara serius
 Memiliki konsep-konsep yang salah tentang falsafah, prinsip-prinsip
dan tekhnik-tekhnik pengajaran modern
 Guru-guru yang pernah memperoleh sedikit pengetahuan tentang
metode modern yang menyamakannya dengan taraf moderniasi
metode lainnya.
C. Tanda-tanda Seorang Guru Mempunyai Persoalan Pribadi
1.

Bila di sekolah duduk dengan tidak tenang, berbicara atau mengajar
dengan tidak tenang, malah sering marah-marah terhadap murid atau
orang lain.

2.

Bila seorang guru dalam keadaan sehari-hari aktif gembira tapi tiba-tiba
diam.

3.

Bila guru selalu mengalami ketegangan dengan murid atau dengan rekan
guru atau kepala sekolah.

4.

Bila guru sedang menyiapkan tugasnya selalu salah menulis atau waktu
mengajar selalu salah mengucapkan sesuatu.

7

5.

Bila menceritakan selalu dengan nada yang sama tentang seseorang
tertentu atau sutau masalah tertentu. Misalnya: selalu membicarakan
uang gaji yang tidak cukup.

6.

Bila ada rapat ia tidak dapat menungu orang lain berbicara terlalu lama
dan sering mengadakan interupsi.

7.

Bila seorang guru semula suka bergaul kemudian mengasingkan diri.

8.

Bila seorang guru selalu cinta pada tugasnya dan aktif mengerjakan tugas
dengan penuh kegembiraan. Tiba-tiba tidak puas dalam pekerjaan dan
menunjukkan reaksi penolakan.

D. Problema Yang Di Hadapi Guru
1.

Kebanyakan murid-murid nampak kurang berinisiatif dalam kerja

2.

Kebanyakan murid nampkanya kurang punya minat dalam belajar

3.

Masyarakat kurang menyediakan fasilitas rekreasi seperti yang
diharapkan

4.

Gaji yang kurang cukup sehingga bisa mengcukupi kebutuhan hidup
yang memadai sehingga kebutuhan guru cukup menyenangkan

5.

Kehidupan sosial dalam masyarakat yang menyebabkan guru merasa
selalu kekurangan

6.

Sedikit sekali kesempatan untuk menemukan teman yang cocok dari
yang berbeda jenis

7.

Mencapai djisiplin yang baik nampaknya merupakan hal yang khusus

8.

Murid-murid bosan dan kurang sopan

9.

Beberapa murid ada yang tidak mandi dan mengenakan pakaian yang
agak kotor

E. Kesulitan yang Sering Timbul yang Di Hadapi Oleh Guru
1.

Kesulitan dalam memperlengkapi perbedaan individu di antara muridmurid

2.

Kesulitan dalam metode mengajar

3.

Kesulitan dalam disiplin, pengawasan, perkembangan sosial tiap siswa

8

4.

Kesulitan dalam motivasi, menumbuhkan minat siswa, dan membina
kerjasama

5.

Kesulitan dalam cara belajar siswa

6.

Kesulitan dalam menorganisir dan mengadministrasikan kelas

7.

Kessulitan dalam memilih materi pelajaran yang tepat

8.

Kurangya waktu selama jam pelajaran untuk melakukan apa yang harus
dikerjakan

9.

Kesulitan dalam mengorganisir pelajaran

10. Kesulitan dalam merencanakan dan mengerjakan tugas-tugas
11. Kesulitan dalam tes dan evaluasi
12. Kesulitan pribadi dari guru-guru
13. Kesulitan dalam mengajar membaca
14. Kesulitan dalam merancangkan rencana pelajaran.
F. Moral Kerja Yang Rendah
1.

Sering melamun

2.

Suka mengganggu

3.

Sering meninggalkan tugas

4.

Sering datang terlambat.

G. Moral Kerja Yang Tinggi
1.

Penuh kegembiraan

2.

Ketetapan hati

3.

Antusiasme

4.

Rasa senasib seperjuangan

5.

Ingin bekerja sama

6.

Selalu mengambil inisiatif.

9

BAB III
PENUTUP
Guru adalah semua orang yang berwenang dan bertanggung jawab
untuk membimbing dan membina anak didik, baik secara individual maupun
klasikal, di sekolah maupun di luar sekolah.
Pengelolaan kelas adalah keterampilan guru menciptakan dan
memelihara kondisi belajar yang optimal dan mengembalikannya bila terjadi
gangguan dalam proses interaksi edukatif. Sehingga kegiatan-kegiatan
tersebut dapat menciptakan dan mempertahankan konsisi yang optimal bagi
terjadinya proses interaksi edukatif, misalnya penghentian tingkah laku anak
didik yang menyelewengkan perhatian kelas, pemberian ganjaran bagi
ketepatan waktu penyelesaian tugas anak didik, atau penetapan norma
kelompok yang produktif
Mutu pendidikan adalah persoalan mikro di sekolah, bahkan
perorangan. Hal ini bisa terwujud jika proses pendidikan di sekolah benarbenar menjadikan siswa belajar dan belajar sebanyak mungkin serta harus
dilihat dari meningkatnya kemampuan belajar siswa secara mandiri.
Ada beberapa hal yang perlu dihidupkan dalam proses belajar
mengajar, yaitu perkembangan anak didik, Kemandirian anak, vitalisasi
model hubungan demokratis, vitalisasi jiwa eksploratif, kebebasan,
menghidupkan pengalaman anak, kecerdasan emosional dan Spiritual,
keseimbangan pengembangan aspek personal dan sosial.

10

DAFTAR PUSTAKA
 Dahlan Al Barry, Kamus Ilmiah Populer, Arkola, Surabaya: 1994
 Ahmad Tafsir, Filsafat Pendidikan Islami, Remaja Rosdakarya, Bandung:
2006
 http, // Filosouf Gaul, Wordpress. Com
 Syaiful Bahri Djamarah, Guru dan Anak Didik dalam Interaksi Edukatif;
Suatu Pendekatan Teoritis Psikologis, Rineka Cipta, Jakarta: 2005
 Abdul Majid, Perencanaan Pembelajaran, Rosdakarya, Bandung: 2005
 Piet A. Sahertian, Konsep Dasar dan Tehknik Supervisi Pendidikan,
Rineka Cipta, Jakarta: 2008
 Hendiyat Soetopo, Wasty Soemanto, Kepemimpinan dan Supervisi

Pendidikan, Bina Aksara, Jakarta: 1988