Makalah Hakikat Pendidikan Islam 1 .docx
MATA KULIAH ILMU PENDIDIKAN ISLAM-II
MAKALAH
“HAKIKAT PENDIDIKAN ISLAM”
Dosen Pembimbing:
Drs. H. Adnan Abu Bakar, M.Pd.I
Disusun Oleh Kelompok I:
1.
SUSI ERNAWATI
2.
IT ROHANI
3.
ROAINI
4.
DENI ROZI
Semester
: III
Lokal
:B
Prodi/Jurusan
: PAI
SEKOLAH TINGGI AGAMA ISLAM (STAI)
YAYASAN NURUL ISLAM (YASNI)
MUARA BUNGO
2015
KATA PENGANTAR
Alhamdulillah segala puji dan syukur kami panjatkan ke hadirat Allah SWT
yang telah melimpahkan segala rahmat, taufik dan hidayah-Nya. Sehingga
penyusun mampu menyelesaikan makalah ini.
Shalawat serta salam kepada sang pendidik sejati Rasulullah SAW, serta
para sahabat, tabi’in dan para umat yang senantiasa berjalan dalam risalahnya.
Dengan terselesainya makalah ini, kami tidak lupa mengucapkan terima kasih
yang setulus-tulusnya kepada semua pihak yang memberikan sumbangan baik
moral maupun spiritual.
Selanjutnya penyusun menyadari sepenuhnya bahwa dalam makalah ini
banyak terdapat kekurangan, walaupun penyusun sudah berusaha semaksimal
mungkin untuk membuat yang terbaik. Harapan kami, semoga makalah ini dapat
memberi manfaat buat kita semua. Aamiin.
Muara Bungo, 22 September 2014
Penyusun
ii
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL...............................................................................
i
KATA PENGANTAR.............................................................................
ii
DAFTAR ISI...........................................................................................
iii
BAB I PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang Masalah............................................................
1
1.2. Rumusan Masalah.....................................................................
1
1.3. Tujuan Penulisan.......................................................................
2
BAB II PEMBAHASAN
2.1. Pengertian Pendidikan Islam.....................................................
3
2.2. Dasar Pendidikan Islam.............................................................
4
2.3. Fungsi Pendidikan dalam Islam................................................
7
2.4. Tujuan Pendidikan dalam Islam................................................
8
2.5. Hubungan antara Tujuan Hidup dengan Tujuan Pendidikan dalam
Islam..........................................................................................
9
2.6. Karakteristik Pendidik dalam Pendidikan Islam.......................
10
2.7. Materi Pendidikan dalam Islam................................................
11
2.8. Kurikulum.................................................................................
11
2.9. Evaluasi.....................................................................................
12
BAB III PENUTUP
3.1. Kesimpulan...............................................................................
13
3.2. Saran..........................................................................................
13
DAFTAR PUSTAKA
iii
BAB I
PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang Masalah
Tujuan pendidikan merupakan sesuatu yang sentral dalam pendidikan.
Sebab tanpa perumusan yang jelas tentang tujuan pendidikan, perbuatan
menjadi tanpa arah, bahkan salah langkah dan tidak sesuai dengan harapan.
Demikian juga dengan pendidikan Islam yang berusaha untuk membentuk
pribadi manusia melalui proses yang panjang dengan suatu tujuan
pendidikan yang jelas dan direncanakan.
Namun, tidak semua tujuan yang telah direncanakan tersebut berjalan
mulus tanpa sandungan sedikitpun. Permasalahan seringkali muncul yang
berkaitan dengan tujuan pendidikan Islam, yaitu ketika output pendidikan
yang dihasilkan tidak sesuai dengan tujuan tersebut. Berdasarkan masalah
tersebut di atas, telah ditemukan kasus-kasus seperti korupsi, pelecehan
seksual, kekerasan dalam rumah tangga dan lain sebagainya yang dilakukan
oleh seorang yang telah mengenyam sebuah pendidikan Islam. Kejadian ini
dapat diidentifikasi sebagai kurangnya pemahaman tentang hakekat tujuan
pendidikan Islam dalam pribadi orang tersebut.
1.2. Rumusan Masalah
a.
Apa pengertian pendidikan Islam?
b.
Apa dasar pendidikan Islam?
c.
Apa fungsi pendidikan Islam?
d.
Apa tujuan pendidikan Islam?
e.
Apa hubungan tujuan hidup dengan tujuan pendidikan Islam?
f.
Bagaimana karakteristik pendidik dalam pendidikan Islam?
g.
Apa materi pendidikan Islam?
h.
Jelaskan mengenai kurikulum pendidikan Islam!
i.
Bagaimana evaluasi dalam pendidikan Islam?
1
2
1.3. Tujuan Penulisan
Tujuan kami menulis makalah ini adalah untuk mengetahui:
a.
Pengertian pendidikan Islam.
b. Dasar-dasar pendidikan Islam.
c.
Fungsi pendidikan Islam.
d. Tujuan pendidikan Islam.
e.
Hubungan tujuan hidup dengan tujuan pendidikan Islam.
f.
Karakteristik pendidik dalam pendidikan Islam.
g.
Materi pendidikan Islam.
h. Kurikulum pendidikan Islam.
i.
Evaluasi dalam pendidikan Islam.
BAB II
PEMBAHASAN
2.1. Pengertian Pendidikan Islam
Pendidikan adalah segala upaya, latihan dan sebagainya untuk
menumbuh kembangkan segala potensi yang ada dalam diri manusia baik
secara mental, moral dan fisik untuk menghasilkan manusia yang dewasa
dan bertanggung jawab sebagai makhluk yang berbudi luhur.
Sedangkan pendidikan Islam adalah suatu sistem pendidikan yang
berlandaskan ajaran Islam yang mencangkup semua aspek kehidupan yang
dibutuhkan manusia sebagai hamba Alloh sebagaimana Islam sebagai
pedoman kehidupan dunia dan akhirat.
Pendidikan sebagai usaha membina dan mengembangkan peribadi
manusia dari aspek-aspek rohaniah dan jasmaniah juga harus berlangsung
secara bertahap. Oleh karena suatu kematangan yang bertitik akhir pada
optimalisasi perkembangan/pertumbuhan, baru dapat tercapai bilamana
berlangsung
melalui
peroses
demi
peroses
kearah
tujuah
akhir
perkembangan atau pertumbuhannya1.
Sejalan dengan perkembangan zaman dan tuntutan kebutuhan manusia
yang semakin bertambah dan luas, maka pendidikan Islam bersifat terbuka
dan akomodatif terhadap tuntutan zaman sesuai norma-norma Islam.
Dalam studi pendidikan, sebutan “ pendidikan Islam” pada umumnya
dipahami sebagai suatu ciri khas, yaitu jenis pendidikan yang berlatar
belakang keagamaan. Dapat juga di ilustrasikan bahwa pendidikan yang
mampu membentuk “manusia yang unggul secara intelektual, kaya dalam
amal, dan anggun dalam moral”. Menurut cita-citanya pendidikan Islam
memproyeksi diri untuk memperoleh “insan kamil”, yaitu manusia yang
sempurna dalam segala hal, sekalipun di yakini baru hanya Nabi
Muhammad SAW yang telah mencapai kualitasnya2. Lapangan pendidikan
1
M. Arifin, Filsafat Pendidikan Islam, Cet. III, Jakarta ; Bumi Aksara, 1993, Hlm. 11
Muslim Usa dan Aden Wijdan SZ., Pemikiran Islam dalam Peradaban Industrial,
Yogyakarta: Aditya Media, 1997. Hlm., 35-36
2
3
4
Islam diidentik dengan ruang lingkup pendidikan Islam yaitu bukan sekedar
peroses pengajaran (face to face), tapi mencakup segala usaha penanaman
(internalisasi) nilai-nilai Islam kedalam diri subyek didik3.
2.2. Dasar Pendidikan Islam
Dasar pendidikan Islam dapa dibagi dalam tiga kategori yaitu:
a.
Dasar Pokok
Nabi Muhammad SAW sebagai pendidik pertama pada masa awal
pertumbuhan awal Islam telah menjadikan Al-Qur’an sebagai dasar
pendidikan Islam disamping sunnah beliau sendiri4.
Kedudukan Al-Qur’an dan sunnah sebagai sumber pokok dapat
dipahami dari ayat Al-Qur’an sendiri.
Firman Allah
Artinya: “Ini adalah sebuah Kitab yang kami turunkan kepadamu
penuh dengan berkah supaya mereka memperhatikan ayat-ayatNya dan
supaya mendapat pelajaran orang-orang yang mempunyai fikiran.”
(QS. Shaad: 29)
Dan firman Allah:
Artinya: “Sesungguhnya Telah ada pada (diri) Rasulullah itu suri
teladan yang baik bagimu (yaitu) bagi orang yang mengharap (rahmat)
Allah dan (kedatangan) hari kiamat dan dia banyak menyebut Allah.”
(QS. Al-Ahzab: 21)
b. Dasar Tambahan
Pada masa khulafaurrasyidin sumber pendidikan Islam sudah
muali mengalami perkembangan. Selain Al-Qur’an dan sunnah juga
perkataan, sikap dan perbuatan para sahabat.
Usaha-usaha para sahabat dalam pendidikan Islam sangat
menentukan bagi perkembangan pendidikan Islam ampai sekarang, di
antaranya:
3
Nasir Budiman. Pendidikan dalam Persepektif Al-Qur’an, Cet.I, Jakarta: Madani Press,
2001. Hlm. 1
4
Ramayulis, Ilmu Pendidikan Islam (Edisi Revisi), Jakarta: Kalam Mulia, 2011. Hlm. 122
5
1.
Abu Bakar melakukan kodifikasi Al-Qur’an;
2.
Umar bi Khattab sebagai bapak reaktuator terhadap ajaran Islam
yang dapat dijadikan prinsip strategi pendidikan;
3.
Usman bin Affan sebagai bapak pemersatu sistematika penulisan
Al-Qur’an;
4.
c.
Ali bin Abi Thalib sebagai perumus konsep-konsep pendidikan5.
Dasar Operasional
Dasar operasional pendidikan Islam adalah dasar yang terbentuk
sebagai aktualisasi dari dasar ideal. Menurut Hasan Langgulung, dasar
operasional ada enam macam6, yaitu:
1.
Dasar Historis
Dasar historis adalah dasar yang memberikan andil kepada
pendidikan dari hasil pengalaman masa lalu berupa peraturan dan
budaya masyarakat. Sistem pendidikan tidaklah muncul begitu saja
tetapi ia merupakan mata rantai yang berkelanjutan dari cita-cita
dan praktek pendidikan di maa lampau yang tersurat mau pun yang
tersirat.
2.
Dasar Sosial
Dasar soial yaitu dasar yang memberikan kerangka budaya
dimana pendidikan itu berkembang, seperti memindahkan, memilih
dan mengembangkan kebudayaan. Dimana pendidikan bertolak
atau bergerak dari kerangka kebudayaan yang ada baik
memindahkan, memilih dan mengembangkan kebudayaan itu
sendiri.
3.
Dasar Ekonomi
Yaitu dasar yang memberikan persfektif terhadap potensi
manusia berupa materi dan persiapan yang mengatur sumbersumbernya
yang
bertanggungjawab
terhadap
anggaran
perbelanjaannya. Pada setiap kebijakan pendidikan haruslah
5
6
Ibid. Hlm. 126
Ibid. Hlm. 130-131
6
mempertimbangkan
faktor
ekonomis
karena
kondisi sosial
masyarakat yang beraneka ragam akan dapat menjadi hambatan
berlangsungnya pendidikan. Untuk itu, setiap kebijakan-kebijakan
pendidikan harus mempetimbangkan faktor ekonomis.
4.
Dasar Politik
Yaitu dasar yang memberi bingkai dan ideologi daar yang
digunakan sebagai tempat bertolak untuk mencapai tujuan yang
dicita-citakan dan rencana yang telah dibuat. Dalam mencapai
tujuan pendidikan yang telah direncanakan harus bertitik tolak dari
ideologi yang di anut karena hal ini merupakan dasar operasional
pendidikan.
5.
Dasar Psikologis
Yaitu dasar yang memberi informasi tentang watak pelajarpelajar, guru-guru, cara-cara terbaik dalam praktek, pencapaian dan
penilaian
dan
pengukuran
serta
bimbingan.
Keberhasilan
pendidikan dalam mencapai tujuan, harus memiliki informasi
tentang watak peserta didik, pendidik, pengukuran dan penilaian
yang terbaik.
6.
Dasar Fisiologis
Yaitu dasar yang memberi kemampuan memilih yang terbaik,
memberi arah suatu sistem, mengontrol dan memberi arah kepada
semua dasar-dasar operasional lainnya. Dasar fisiologis adalah
dalam rangka menentukan arah, mengontrol serta memilih yang
terbaik dari dasar-dasar operasional untuk dilaksanakan.
2.3. Fungsi Pendidikan dalam Islam
Pada hakikatnya, pendidikan adalah suatu peroses berlangsung secara
kontinu dan berkesinambungan. Maka tugas dan fungsi pendidkan yang
perlu diemban oleh pendidikan Islam merupakan peroses tampa akhir
sejalan dengan konsensus universal yang diterapkan oleh Allah SWT dan
Rasul-Nya, dengan istilah life long education(Q.S. Al-Hijr: 99) atau istilah
Noeng Muhajir, belajar tiada akhir ( no limits of study). Konsep ini
7
bermakna bahwa tugas dan funsi pendidikan memilik sasaran pada peserta
didik yang senantiasa tumbuh dan berkembang secara dinamis, mulai
kandungan sampai akhir hayatnya7.
Dengan demikian dapat, dipahami bahwa fungsi pendidikan Islam
tidak saja dalam rangka membina manusia beriman dan bertakwa,
berketerampilan dan berbudaya, tetapi manusia yang mampu mengatasi
berbagai maslah dalam kehidupan, kemasyarakatan dan kemanusiaan,
sehingga ia mampu memposisikan dirinya menjadi manusia yang
berkualitas bagi agama, masyarakat dan bangsanya8.
Menurut Yusuf Amir Faisal, bahwa pendidikan islam dengan bertitik
tolak dari prinsip Iman-islam-ihsan atau akidah-ibadah-akhlak untuk menuju
satu sasaran kemuliaan manusia dan budaya yang diridhai oleh Allah SWT,
setidak-tidaknya memiliki fungsi-fungsi9 sebagai berikut :
a.
Individualisasi nilai dan ajaran Islam demi terbentuknya derajat
manusia yang muttaqimdalam bersikap, berpikir dan berperilaku.
b.
Sosialisasi nilai-nilai dan ajaran Islam demi terbenruknya umat Islam.
c.
Rekayasa kultur umat Islam demi terbentuk dan berkembangnya
peradaban Islam.
d.
Menemukan, mengembangkan, serta memelihara ilmu, tekhnologi,
keterampilan demi terbentuknya para manjer dan manusia profesional.
e.
Pengembangan
intelektual
muslim
yang
mampu
mencari,
mengembangkan serta memelihara ilmu dan tekhnologi.
f.
Pengembangan pendidikan yang berkelanjutan dalam bidan ekonomi,
fisika, kimia, seni musik, seni budaya, politik, olah raga, kesehatan, dl
g.
Pemgembangan kualitas muslim dan warga negara sebagai anggota dan
pembina masyarakat yang berkualitas kompetitif.
Bila dilihat secara operasional, fungsi pendidikan dapat dilihat dari
dua bentuk, yaitu :
7
Mukodi, Pendidikan Islam Terpadu, reformasi pendidikan di era gelobal, Yogyakarta :
Magnum Pustaka, 2010, Hlm. 9
8
Abd. Rahman Abdullah, Aktualisasi konsep dasar Pendidikan Islam (rekonsstruksi
pemikiran tinjauan filsafat pendidikan Islam), Yogyakarta: UII Press, 2002, Hlm. 54
9
Ibid, Hlm. 56
8
a.
Alat untuk memelihara, memperluas, dan menghubungkan tingkat
kebudayaan, nilai-nilai tradisi dan sosial,serta ide-ide masyarakat dan
nasional.
b.
Alat untuk mengadakan perubahan, inovasi dan perkembangan. Pada
garis besarnya, upaya ini dilakukan melalui potensi ilmu pengetahuan
dan skill yang dimiliki, serta melatih tenaga manusia (peserta didik)
yang
produktif
dalam
menemukan
perimbangan
perubahan
sosialekonomi yang demikian dinamis.
2.4. Tujuan Pendidikan dalam Islam
Sebagai aktivitas yang bergerak dalam proses pembinaan kepribadian
muslim, maka pendidikan Islam memerlukan asas atau dasar yang dijadikan
landasan kerja. Dengan dasar ini akan memeberikan arah bagi pelaksanaan
pendidikan yang telah diprogramkan. Dalam konteks ini, dasar yang
menjadi acuan pendidikan Islam hendaknya merupakan sumber nilai
kebenaran dan kekuatan yang menghantarkan peserta didik kearah
pencapaian pendidikan. Oleh karena itu, dasar yang terpenting dari
pendidikan Islam adalah Al-Qur’an dan hadist (Sunnah Rasulullah).
Dalam pendidikan Islam, Sunah Rasul mempunyai dua fungsi, yaitu :
a.
Menjelaskan system pendidikan Islam yang terdapat dalam Al-Qur’an
dan menjelaskan hal-hal yang tidak terdapat didalamnya.
b.
Menyimpulkan metode pendidikan dari kehidupan Rasullullah bersama
sahabat.
Secara lebih luas, dasar pendidikan Islam terdiri dari 6 macam, yaitu;
Al-Qur’an, sunnah,qaul al-shahabat, masail al mursalah.’urf, dan pemikiran
hasil ijtihad intelektual Islam.
Dalam perumusan tujuan pendidikan Islam, paling tidak ada beberapa
hal yang perlu diperhatikan yaitu:
a.
Tujuan dan tugas manusia di muka bumi, baik secara vertical maupun
horizontal.
b.
Sifat-sifat dasar manusia.
9
c.
Tuntutan masyarakat dan dinamika peradaban kemanusiaan.
d.
Dimensi-dimensi kehidupan ideal Islam.
Dalam aspek ini,ada 3 macam dimensi ideal Islam, yaitu ;
a.
Mengandung nilai yang berupaya meningkatkan kesejahteraan hidup
manusia dibumi.
b.
Mengandung nilai yang mendorong manusia berusaha keras untuk
meraih kehidupan yang baik.
c.
Mengandung nilai yang dapat memadukan antara kepentingan
kehidupan dunia dan akhirat.
2.5. Hubungan antara Tujuan Hidup dengan Tujuan Pendidikan dalam
Islam
Pada dasarnya tujuan pendidikan merupakan kristalisasi nilai-nilai.
Yang di maksud nilai-nilai ialah daya pendorong dalam hidup, yang
memberi makna dan pengabsahan pada tindakan seseorang10.
Tujuan pendidikan ditentukan oleh pendidik sebagai orang yang
mengarahkan proses pendidikan. Karenanya tujuan pendidikan berkaitan
erat dengan nilai-nilai yang di junjung tinggi oleh pendidik di dalam
hidupnya. Dengan perkataan lain, tujuan pendidikan tidak bisa di pisahkan
dari tujuan hidup pendidik. Tujuan pendidikan Islam sama dengan tujuan
hidup yang di tetapkan oleh Allah. Di dalam al-Qur’an Allah telah
memberitahukan tujuan diadakannya atau dihidupkannya manusia
atau
tujuan hidup manusia:
Artinya: “Dan Aku tidak menciptakan jin dan manusia melainkan supaya
mereka mengabdi kepada-Ku.” (Q.S. adz-Dzariyat, ayat 56)
Dengan demikian tujuan hidup manusia adalah untuk menjadi
pengabdi Allah, menjadi pelayan Allah, penurut kemauan Allah. Orang
yang menurut kemauan Allah itu dinamakan juga taqwa. Orang yang paling
10
Hery Noer Aly, Ilmu Pendidikan Islam, Jakarta: Logos Wacana Ilmu, 1999, Hlm.56
10
tinggi derajat nilai dirinya dan paling mulia di sisi Allah adalah orang yang
paling bertakwa11.
Pendidikan Islam bukan hanya pengajaran teoritis, melainkan juga
benar-benar melakukan pembentukan kecakapan riil yang diperlukan bagi
seorang pengabdi Allah yang mendapat tugas sebagai khalifa di bumi,
pengabdi Allah dinamakan juga orang takwa itubukanlah ahli teori
keagamaan, melainkan tahu dengan jelas dan lengkap seluruh isi ajaran
Allah di dalam Al-Qur’an dan cakap mengerjakannya dalam praktek hidup
sehari-hari, baik selaku individu maupun selaku keluarga, warga masyarakat
dan bangsa12.
2.6. Karakteristik Pendidik dalam Pendidikan Islam
Dalam pendidikan Islam, seorang pendidik hendaknya memiliki
karakteristik yang dapat membedakannya dari yang lain. Dalam hal ini
karakteristik pendidik muslim terbagi dalam beberapa bentuk, diantaranya
yaitu:
a.
Bersifat ikhlas: melaksanakan tugasnya sebagai pendidik semata-mata
untuk mencari keridhoan Allah dan menegakkan kebenaran.
b.
Mempunyai watak dan sifat rubbaniyah.
c.
Bersifat sabar dalam mengajar.
d.
Jujur dalam menyampaikan apa yang diketahuinya.
e.
Mampu menggunakan metode mengajar yang bervariasi.
f.
Mampu mengelola kelas dan mengetahui psikis anak didik, tegas dan
proposional.
2.7. Materi Pendidikan dalam Islam
Yaitu bahan – bahan atau pengalaman – pengalaman belajar ilmu
agama Islam yang disusun sedemikian rupa (dengan susunan yang lazim
tetapi logis) untuk disajikan atau disampaikan kepada anak didik. Dalam
11
Akmal Hawi. Dasar-dasar Pendidikan Islam, Palembang : IAIN Raden Fatah Press,
2005, Hlm., 10
12
ibid , Hal., 11-12
11
pendidikan Islam materi pendidikan ini seringkali disebut dengan istilah
maddatut tarbiyah. Proses tarbiyah (pendidikan) mempunyai tujuan untuk
melahirkan suatu generasi baru dengan segala ciri – cirinya yang unggul dan
beradab. Penciptaan generasi ini dilakukan dengan penuh keikhlasan dan
ketulusan yang sepenuhnya dan seutuhnya kepada Allah SWT melalui
proses tarbiyah.
2.8. Kurikulum
Kurikulum berasala dari bahasa latin “Curriculum” dan terdapat pula
dalam bahasa prancis “courir” artinya “to run” artinya berlari. Istilah ini
digunakan untuk sejumlah courses atau mata pelajaran yang harusc
ditempuh untuk mencapai gelar atau ijazah. Secara tradisional kurikulum
diartikan sebagai mata pelajaran yang diajarkan disekolah.
Kurikulum dalam pendidikan Islam dikenal dengan kata-kata
“manhaj” yang berarti jalan yang terang yang dilalui oleh pendidik bersama
anak didikanya untuk mengembangkan pengetahuan, keterampilan dan
sikap mereka.
Secara umum karakteritik kurikulum pendidikan Islam adalah
pencerminan Islami yang dihasilkan dari pemikiran kefilsafatan dalam
seluruh aktivitas dan kegiatan kependidikan dalam prakteknya. Konsep
inilah yang membedakan kurikulum pendidikan Islam dengan kurikulum
pendidikan pada umumnya.
2.9. Evaluasi
Rangkaian akhir dari suatau proses kependidikan Islam adalah
Evaluasi atau penilaian. Berhasil atau tidaknya pendidikan Islam dalam
mencapai tujuannya dapat dilihat setelah dilakukannya evaluasi out put yang
dihasilkannya. Maka secara sederhana Evaluasi pendidikan dapat diberikan
batasan sebagai suatu kegiatan untuk menentukan taraf kemajuan suatu
pekerjaan dalam pendidikan Islam.
12
Dalam ruang lingkup yang terbatas, Evaluasi dilakukan adalah dalam
rangka mengetahui tingkat keberhasilan pendidik dalam menyampaikan
materi kepada peserta didik, sedangkan dalam ruang lingkup yang luas,
Evaluasi dilakukan untuk mengetahui tingkat keberhasilan dan kelemahan
suatu proses pendidikan Islam dalam pencapaian tujuan pendidikan yang
diinginkan serta pelaksanaan dan berakhir pada kepribadian muslim.
Secara umum ada empat kegunaan evaluasi dalam pendidikan Islam.
Pertama, dari segi pendidik, evaluasi berguna untuk membantu seorang
pendidik mengetahui sudah sejauh mana hasil yang dicapai dalam
pelaksanaan tugasnya. Kedua, dari segi peserta didik, evaluasi berguna
untuk peserta didik untuk dapat mengubah atau mengembangkan
tingkahlaku secara sadar kea rah yang lebih baik. Ketiga, dari segi ahli fakir
pendidikan Islam, evaluasi berguna untuk mengetahui kelemahankelemahan teori pendidikan Islam dan membantu mereka dalam
merumuskan teori itu kembali, pendidikan Islam yang relevan dengan arus
dinamika
zaman.
Keempat,
dari
segi
politik
mengambilkebijakan
pendidikan Islam (pemerintah) evaluasi berguna untuk membantu mereka
dalam membenahi sistem pengawasan dan mempertimbangkan kebijakan
yang akan diterapkan.
BAB III
PENUTUP
3.1. Kesimpulan
Pendidikan Islam adalah proses pembentukan kepribadian manusia
kepribadian Islam yang luhur. Bahwa pendidikan Islam bertujuan untuk
menjadikannya selaras dengan tujuan utama manusia menurut Islam, yakni
beribadah kepada Allah SWT.
Diharapkan dengan pemahaman hakikat pendidikan Islam ini.
Memberi motivasi agar manusia khususnya muslim selalu mencari ilmu
hingga akhir hayat, dalam rangka merealisasikan tujuan yang telah
disebutkan dalam QS. Adz-Dzariyat: 56 dapat diaplikasikan secara
berkelanjutan.
3.2. Saran
Setelah membahas hakikat pendidikan Islam ini. Maka kami berharap
pendidikan Islam lebih di utamakan dan di pelajari lebih mendalam, dan
menanamkannya pada generasi muda agar syari’at dan ajaran Islam dapat di
mengerti dan di pahami oleh generasi muda serta dapat pula di aplikasikan
dalam kehidupan sehari- hari.
13
DAFTAR PUSTAKA
Abdullah, Abd. Rahman. 2010. Aktualisasi konsep dasar Pendidikan Islam
(rekonsstruksi pemikiran tinjauan filsafat pendidikan Islam), Yogyakarta:
UII Press.
Aly, Hery Noer. 1999. Ilmu Pendidikan Islam, Jakarta: Logos Wacana Ilmu.
Arifin, M. 1993. Filsafat Pendidikan Islam, Cet. III. Jakarta: Bumi Aksara.
Budiman, Nasir. Pendidikan dalam Persepektif Al-Qur’an, Cet.I. Jakarta: Madani
Press.
Hawi, Akmal. 2005. Dasar-dasar Pendidikan Islam, Palembang : IAIN Raden
Fatah Press.
Mukodi. 2010. Pendidikan Islam Terpadu, reformasi pendidikan di era gelobal.
Yogyakarta : Magnum Pustaka.
Ramayulis. 2011. Ilmu Pendidikan Islam (Edisi Revisi). Jakarta: Kalam Mulia.
Usa,, Muslim dan Wijdan, Aden. 1997. Pemikiran Islam dalam Peradaban
Industrial. Yogyakarta: Aditya Media.
Lihat makalah lain:
1. Makalah Sejarah Kebudayaan Islam dan Kedudukan Sejarah dalam Ilmu Islam
2. Makalah Pendidikan Islam dan Pengembangan Sumber Daya Manusia dalam
Menghadapi Era Globalisasi
3. Makalah Pendidikan Islam pada Masa Reformasi
4. Makalah Model-model Cooperative Learning dalam Belajar PAUD
5. Makalah Pengertian dan Dasar-Dasar Ushul Fiqh
MAKALAH
“HAKIKAT PENDIDIKAN ISLAM”
Dosen Pembimbing:
Drs. H. Adnan Abu Bakar, M.Pd.I
Disusun Oleh Kelompok I:
1.
SUSI ERNAWATI
2.
IT ROHANI
3.
ROAINI
4.
DENI ROZI
Semester
: III
Lokal
:B
Prodi/Jurusan
: PAI
SEKOLAH TINGGI AGAMA ISLAM (STAI)
YAYASAN NURUL ISLAM (YASNI)
MUARA BUNGO
2015
KATA PENGANTAR
Alhamdulillah segala puji dan syukur kami panjatkan ke hadirat Allah SWT
yang telah melimpahkan segala rahmat, taufik dan hidayah-Nya. Sehingga
penyusun mampu menyelesaikan makalah ini.
Shalawat serta salam kepada sang pendidik sejati Rasulullah SAW, serta
para sahabat, tabi’in dan para umat yang senantiasa berjalan dalam risalahnya.
Dengan terselesainya makalah ini, kami tidak lupa mengucapkan terima kasih
yang setulus-tulusnya kepada semua pihak yang memberikan sumbangan baik
moral maupun spiritual.
Selanjutnya penyusun menyadari sepenuhnya bahwa dalam makalah ini
banyak terdapat kekurangan, walaupun penyusun sudah berusaha semaksimal
mungkin untuk membuat yang terbaik. Harapan kami, semoga makalah ini dapat
memberi manfaat buat kita semua. Aamiin.
Muara Bungo, 22 September 2014
Penyusun
ii
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL...............................................................................
i
KATA PENGANTAR.............................................................................
ii
DAFTAR ISI...........................................................................................
iii
BAB I PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang Masalah............................................................
1
1.2. Rumusan Masalah.....................................................................
1
1.3. Tujuan Penulisan.......................................................................
2
BAB II PEMBAHASAN
2.1. Pengertian Pendidikan Islam.....................................................
3
2.2. Dasar Pendidikan Islam.............................................................
4
2.3. Fungsi Pendidikan dalam Islam................................................
7
2.4. Tujuan Pendidikan dalam Islam................................................
8
2.5. Hubungan antara Tujuan Hidup dengan Tujuan Pendidikan dalam
Islam..........................................................................................
9
2.6. Karakteristik Pendidik dalam Pendidikan Islam.......................
10
2.7. Materi Pendidikan dalam Islam................................................
11
2.8. Kurikulum.................................................................................
11
2.9. Evaluasi.....................................................................................
12
BAB III PENUTUP
3.1. Kesimpulan...............................................................................
13
3.2. Saran..........................................................................................
13
DAFTAR PUSTAKA
iii
BAB I
PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang Masalah
Tujuan pendidikan merupakan sesuatu yang sentral dalam pendidikan.
Sebab tanpa perumusan yang jelas tentang tujuan pendidikan, perbuatan
menjadi tanpa arah, bahkan salah langkah dan tidak sesuai dengan harapan.
Demikian juga dengan pendidikan Islam yang berusaha untuk membentuk
pribadi manusia melalui proses yang panjang dengan suatu tujuan
pendidikan yang jelas dan direncanakan.
Namun, tidak semua tujuan yang telah direncanakan tersebut berjalan
mulus tanpa sandungan sedikitpun. Permasalahan seringkali muncul yang
berkaitan dengan tujuan pendidikan Islam, yaitu ketika output pendidikan
yang dihasilkan tidak sesuai dengan tujuan tersebut. Berdasarkan masalah
tersebut di atas, telah ditemukan kasus-kasus seperti korupsi, pelecehan
seksual, kekerasan dalam rumah tangga dan lain sebagainya yang dilakukan
oleh seorang yang telah mengenyam sebuah pendidikan Islam. Kejadian ini
dapat diidentifikasi sebagai kurangnya pemahaman tentang hakekat tujuan
pendidikan Islam dalam pribadi orang tersebut.
1.2. Rumusan Masalah
a.
Apa pengertian pendidikan Islam?
b.
Apa dasar pendidikan Islam?
c.
Apa fungsi pendidikan Islam?
d.
Apa tujuan pendidikan Islam?
e.
Apa hubungan tujuan hidup dengan tujuan pendidikan Islam?
f.
Bagaimana karakteristik pendidik dalam pendidikan Islam?
g.
Apa materi pendidikan Islam?
h.
Jelaskan mengenai kurikulum pendidikan Islam!
i.
Bagaimana evaluasi dalam pendidikan Islam?
1
2
1.3. Tujuan Penulisan
Tujuan kami menulis makalah ini adalah untuk mengetahui:
a.
Pengertian pendidikan Islam.
b. Dasar-dasar pendidikan Islam.
c.
Fungsi pendidikan Islam.
d. Tujuan pendidikan Islam.
e.
Hubungan tujuan hidup dengan tujuan pendidikan Islam.
f.
Karakteristik pendidik dalam pendidikan Islam.
g.
Materi pendidikan Islam.
h. Kurikulum pendidikan Islam.
i.
Evaluasi dalam pendidikan Islam.
BAB II
PEMBAHASAN
2.1. Pengertian Pendidikan Islam
Pendidikan adalah segala upaya, latihan dan sebagainya untuk
menumbuh kembangkan segala potensi yang ada dalam diri manusia baik
secara mental, moral dan fisik untuk menghasilkan manusia yang dewasa
dan bertanggung jawab sebagai makhluk yang berbudi luhur.
Sedangkan pendidikan Islam adalah suatu sistem pendidikan yang
berlandaskan ajaran Islam yang mencangkup semua aspek kehidupan yang
dibutuhkan manusia sebagai hamba Alloh sebagaimana Islam sebagai
pedoman kehidupan dunia dan akhirat.
Pendidikan sebagai usaha membina dan mengembangkan peribadi
manusia dari aspek-aspek rohaniah dan jasmaniah juga harus berlangsung
secara bertahap. Oleh karena suatu kematangan yang bertitik akhir pada
optimalisasi perkembangan/pertumbuhan, baru dapat tercapai bilamana
berlangsung
melalui
peroses
demi
peroses
kearah
tujuah
akhir
perkembangan atau pertumbuhannya1.
Sejalan dengan perkembangan zaman dan tuntutan kebutuhan manusia
yang semakin bertambah dan luas, maka pendidikan Islam bersifat terbuka
dan akomodatif terhadap tuntutan zaman sesuai norma-norma Islam.
Dalam studi pendidikan, sebutan “ pendidikan Islam” pada umumnya
dipahami sebagai suatu ciri khas, yaitu jenis pendidikan yang berlatar
belakang keagamaan. Dapat juga di ilustrasikan bahwa pendidikan yang
mampu membentuk “manusia yang unggul secara intelektual, kaya dalam
amal, dan anggun dalam moral”. Menurut cita-citanya pendidikan Islam
memproyeksi diri untuk memperoleh “insan kamil”, yaitu manusia yang
sempurna dalam segala hal, sekalipun di yakini baru hanya Nabi
Muhammad SAW yang telah mencapai kualitasnya2. Lapangan pendidikan
1
M. Arifin, Filsafat Pendidikan Islam, Cet. III, Jakarta ; Bumi Aksara, 1993, Hlm. 11
Muslim Usa dan Aden Wijdan SZ., Pemikiran Islam dalam Peradaban Industrial,
Yogyakarta: Aditya Media, 1997. Hlm., 35-36
2
3
4
Islam diidentik dengan ruang lingkup pendidikan Islam yaitu bukan sekedar
peroses pengajaran (face to face), tapi mencakup segala usaha penanaman
(internalisasi) nilai-nilai Islam kedalam diri subyek didik3.
2.2. Dasar Pendidikan Islam
Dasar pendidikan Islam dapa dibagi dalam tiga kategori yaitu:
a.
Dasar Pokok
Nabi Muhammad SAW sebagai pendidik pertama pada masa awal
pertumbuhan awal Islam telah menjadikan Al-Qur’an sebagai dasar
pendidikan Islam disamping sunnah beliau sendiri4.
Kedudukan Al-Qur’an dan sunnah sebagai sumber pokok dapat
dipahami dari ayat Al-Qur’an sendiri.
Firman Allah
Artinya: “Ini adalah sebuah Kitab yang kami turunkan kepadamu
penuh dengan berkah supaya mereka memperhatikan ayat-ayatNya dan
supaya mendapat pelajaran orang-orang yang mempunyai fikiran.”
(QS. Shaad: 29)
Dan firman Allah:
Artinya: “Sesungguhnya Telah ada pada (diri) Rasulullah itu suri
teladan yang baik bagimu (yaitu) bagi orang yang mengharap (rahmat)
Allah dan (kedatangan) hari kiamat dan dia banyak menyebut Allah.”
(QS. Al-Ahzab: 21)
b. Dasar Tambahan
Pada masa khulafaurrasyidin sumber pendidikan Islam sudah
muali mengalami perkembangan. Selain Al-Qur’an dan sunnah juga
perkataan, sikap dan perbuatan para sahabat.
Usaha-usaha para sahabat dalam pendidikan Islam sangat
menentukan bagi perkembangan pendidikan Islam ampai sekarang, di
antaranya:
3
Nasir Budiman. Pendidikan dalam Persepektif Al-Qur’an, Cet.I, Jakarta: Madani Press,
2001. Hlm. 1
4
Ramayulis, Ilmu Pendidikan Islam (Edisi Revisi), Jakarta: Kalam Mulia, 2011. Hlm. 122
5
1.
Abu Bakar melakukan kodifikasi Al-Qur’an;
2.
Umar bi Khattab sebagai bapak reaktuator terhadap ajaran Islam
yang dapat dijadikan prinsip strategi pendidikan;
3.
Usman bin Affan sebagai bapak pemersatu sistematika penulisan
Al-Qur’an;
4.
c.
Ali bin Abi Thalib sebagai perumus konsep-konsep pendidikan5.
Dasar Operasional
Dasar operasional pendidikan Islam adalah dasar yang terbentuk
sebagai aktualisasi dari dasar ideal. Menurut Hasan Langgulung, dasar
operasional ada enam macam6, yaitu:
1.
Dasar Historis
Dasar historis adalah dasar yang memberikan andil kepada
pendidikan dari hasil pengalaman masa lalu berupa peraturan dan
budaya masyarakat. Sistem pendidikan tidaklah muncul begitu saja
tetapi ia merupakan mata rantai yang berkelanjutan dari cita-cita
dan praktek pendidikan di maa lampau yang tersurat mau pun yang
tersirat.
2.
Dasar Sosial
Dasar soial yaitu dasar yang memberikan kerangka budaya
dimana pendidikan itu berkembang, seperti memindahkan, memilih
dan mengembangkan kebudayaan. Dimana pendidikan bertolak
atau bergerak dari kerangka kebudayaan yang ada baik
memindahkan, memilih dan mengembangkan kebudayaan itu
sendiri.
3.
Dasar Ekonomi
Yaitu dasar yang memberikan persfektif terhadap potensi
manusia berupa materi dan persiapan yang mengatur sumbersumbernya
yang
bertanggungjawab
terhadap
anggaran
perbelanjaannya. Pada setiap kebijakan pendidikan haruslah
5
6
Ibid. Hlm. 126
Ibid. Hlm. 130-131
6
mempertimbangkan
faktor
ekonomis
karena
kondisi sosial
masyarakat yang beraneka ragam akan dapat menjadi hambatan
berlangsungnya pendidikan. Untuk itu, setiap kebijakan-kebijakan
pendidikan harus mempetimbangkan faktor ekonomis.
4.
Dasar Politik
Yaitu dasar yang memberi bingkai dan ideologi daar yang
digunakan sebagai tempat bertolak untuk mencapai tujuan yang
dicita-citakan dan rencana yang telah dibuat. Dalam mencapai
tujuan pendidikan yang telah direncanakan harus bertitik tolak dari
ideologi yang di anut karena hal ini merupakan dasar operasional
pendidikan.
5.
Dasar Psikologis
Yaitu dasar yang memberi informasi tentang watak pelajarpelajar, guru-guru, cara-cara terbaik dalam praktek, pencapaian dan
penilaian
dan
pengukuran
serta
bimbingan.
Keberhasilan
pendidikan dalam mencapai tujuan, harus memiliki informasi
tentang watak peserta didik, pendidik, pengukuran dan penilaian
yang terbaik.
6.
Dasar Fisiologis
Yaitu dasar yang memberi kemampuan memilih yang terbaik,
memberi arah suatu sistem, mengontrol dan memberi arah kepada
semua dasar-dasar operasional lainnya. Dasar fisiologis adalah
dalam rangka menentukan arah, mengontrol serta memilih yang
terbaik dari dasar-dasar operasional untuk dilaksanakan.
2.3. Fungsi Pendidikan dalam Islam
Pada hakikatnya, pendidikan adalah suatu peroses berlangsung secara
kontinu dan berkesinambungan. Maka tugas dan fungsi pendidkan yang
perlu diemban oleh pendidikan Islam merupakan peroses tampa akhir
sejalan dengan konsensus universal yang diterapkan oleh Allah SWT dan
Rasul-Nya, dengan istilah life long education(Q.S. Al-Hijr: 99) atau istilah
Noeng Muhajir, belajar tiada akhir ( no limits of study). Konsep ini
7
bermakna bahwa tugas dan funsi pendidikan memilik sasaran pada peserta
didik yang senantiasa tumbuh dan berkembang secara dinamis, mulai
kandungan sampai akhir hayatnya7.
Dengan demikian dapat, dipahami bahwa fungsi pendidikan Islam
tidak saja dalam rangka membina manusia beriman dan bertakwa,
berketerampilan dan berbudaya, tetapi manusia yang mampu mengatasi
berbagai maslah dalam kehidupan, kemasyarakatan dan kemanusiaan,
sehingga ia mampu memposisikan dirinya menjadi manusia yang
berkualitas bagi agama, masyarakat dan bangsanya8.
Menurut Yusuf Amir Faisal, bahwa pendidikan islam dengan bertitik
tolak dari prinsip Iman-islam-ihsan atau akidah-ibadah-akhlak untuk menuju
satu sasaran kemuliaan manusia dan budaya yang diridhai oleh Allah SWT,
setidak-tidaknya memiliki fungsi-fungsi9 sebagai berikut :
a.
Individualisasi nilai dan ajaran Islam demi terbentuknya derajat
manusia yang muttaqimdalam bersikap, berpikir dan berperilaku.
b.
Sosialisasi nilai-nilai dan ajaran Islam demi terbenruknya umat Islam.
c.
Rekayasa kultur umat Islam demi terbentuk dan berkembangnya
peradaban Islam.
d.
Menemukan, mengembangkan, serta memelihara ilmu, tekhnologi,
keterampilan demi terbentuknya para manjer dan manusia profesional.
e.
Pengembangan
intelektual
muslim
yang
mampu
mencari,
mengembangkan serta memelihara ilmu dan tekhnologi.
f.
Pengembangan pendidikan yang berkelanjutan dalam bidan ekonomi,
fisika, kimia, seni musik, seni budaya, politik, olah raga, kesehatan, dl
g.
Pemgembangan kualitas muslim dan warga negara sebagai anggota dan
pembina masyarakat yang berkualitas kompetitif.
Bila dilihat secara operasional, fungsi pendidikan dapat dilihat dari
dua bentuk, yaitu :
7
Mukodi, Pendidikan Islam Terpadu, reformasi pendidikan di era gelobal, Yogyakarta :
Magnum Pustaka, 2010, Hlm. 9
8
Abd. Rahman Abdullah, Aktualisasi konsep dasar Pendidikan Islam (rekonsstruksi
pemikiran tinjauan filsafat pendidikan Islam), Yogyakarta: UII Press, 2002, Hlm. 54
9
Ibid, Hlm. 56
8
a.
Alat untuk memelihara, memperluas, dan menghubungkan tingkat
kebudayaan, nilai-nilai tradisi dan sosial,serta ide-ide masyarakat dan
nasional.
b.
Alat untuk mengadakan perubahan, inovasi dan perkembangan. Pada
garis besarnya, upaya ini dilakukan melalui potensi ilmu pengetahuan
dan skill yang dimiliki, serta melatih tenaga manusia (peserta didik)
yang
produktif
dalam
menemukan
perimbangan
perubahan
sosialekonomi yang demikian dinamis.
2.4. Tujuan Pendidikan dalam Islam
Sebagai aktivitas yang bergerak dalam proses pembinaan kepribadian
muslim, maka pendidikan Islam memerlukan asas atau dasar yang dijadikan
landasan kerja. Dengan dasar ini akan memeberikan arah bagi pelaksanaan
pendidikan yang telah diprogramkan. Dalam konteks ini, dasar yang
menjadi acuan pendidikan Islam hendaknya merupakan sumber nilai
kebenaran dan kekuatan yang menghantarkan peserta didik kearah
pencapaian pendidikan. Oleh karena itu, dasar yang terpenting dari
pendidikan Islam adalah Al-Qur’an dan hadist (Sunnah Rasulullah).
Dalam pendidikan Islam, Sunah Rasul mempunyai dua fungsi, yaitu :
a.
Menjelaskan system pendidikan Islam yang terdapat dalam Al-Qur’an
dan menjelaskan hal-hal yang tidak terdapat didalamnya.
b.
Menyimpulkan metode pendidikan dari kehidupan Rasullullah bersama
sahabat.
Secara lebih luas, dasar pendidikan Islam terdiri dari 6 macam, yaitu;
Al-Qur’an, sunnah,qaul al-shahabat, masail al mursalah.’urf, dan pemikiran
hasil ijtihad intelektual Islam.
Dalam perumusan tujuan pendidikan Islam, paling tidak ada beberapa
hal yang perlu diperhatikan yaitu:
a.
Tujuan dan tugas manusia di muka bumi, baik secara vertical maupun
horizontal.
b.
Sifat-sifat dasar manusia.
9
c.
Tuntutan masyarakat dan dinamika peradaban kemanusiaan.
d.
Dimensi-dimensi kehidupan ideal Islam.
Dalam aspek ini,ada 3 macam dimensi ideal Islam, yaitu ;
a.
Mengandung nilai yang berupaya meningkatkan kesejahteraan hidup
manusia dibumi.
b.
Mengandung nilai yang mendorong manusia berusaha keras untuk
meraih kehidupan yang baik.
c.
Mengandung nilai yang dapat memadukan antara kepentingan
kehidupan dunia dan akhirat.
2.5. Hubungan antara Tujuan Hidup dengan Tujuan Pendidikan dalam
Islam
Pada dasarnya tujuan pendidikan merupakan kristalisasi nilai-nilai.
Yang di maksud nilai-nilai ialah daya pendorong dalam hidup, yang
memberi makna dan pengabsahan pada tindakan seseorang10.
Tujuan pendidikan ditentukan oleh pendidik sebagai orang yang
mengarahkan proses pendidikan. Karenanya tujuan pendidikan berkaitan
erat dengan nilai-nilai yang di junjung tinggi oleh pendidik di dalam
hidupnya. Dengan perkataan lain, tujuan pendidikan tidak bisa di pisahkan
dari tujuan hidup pendidik. Tujuan pendidikan Islam sama dengan tujuan
hidup yang di tetapkan oleh Allah. Di dalam al-Qur’an Allah telah
memberitahukan tujuan diadakannya atau dihidupkannya manusia
atau
tujuan hidup manusia:
Artinya: “Dan Aku tidak menciptakan jin dan manusia melainkan supaya
mereka mengabdi kepada-Ku.” (Q.S. adz-Dzariyat, ayat 56)
Dengan demikian tujuan hidup manusia adalah untuk menjadi
pengabdi Allah, menjadi pelayan Allah, penurut kemauan Allah. Orang
yang menurut kemauan Allah itu dinamakan juga taqwa. Orang yang paling
10
Hery Noer Aly, Ilmu Pendidikan Islam, Jakarta: Logos Wacana Ilmu, 1999, Hlm.56
10
tinggi derajat nilai dirinya dan paling mulia di sisi Allah adalah orang yang
paling bertakwa11.
Pendidikan Islam bukan hanya pengajaran teoritis, melainkan juga
benar-benar melakukan pembentukan kecakapan riil yang diperlukan bagi
seorang pengabdi Allah yang mendapat tugas sebagai khalifa di bumi,
pengabdi Allah dinamakan juga orang takwa itubukanlah ahli teori
keagamaan, melainkan tahu dengan jelas dan lengkap seluruh isi ajaran
Allah di dalam Al-Qur’an dan cakap mengerjakannya dalam praktek hidup
sehari-hari, baik selaku individu maupun selaku keluarga, warga masyarakat
dan bangsa12.
2.6. Karakteristik Pendidik dalam Pendidikan Islam
Dalam pendidikan Islam, seorang pendidik hendaknya memiliki
karakteristik yang dapat membedakannya dari yang lain. Dalam hal ini
karakteristik pendidik muslim terbagi dalam beberapa bentuk, diantaranya
yaitu:
a.
Bersifat ikhlas: melaksanakan tugasnya sebagai pendidik semata-mata
untuk mencari keridhoan Allah dan menegakkan kebenaran.
b.
Mempunyai watak dan sifat rubbaniyah.
c.
Bersifat sabar dalam mengajar.
d.
Jujur dalam menyampaikan apa yang diketahuinya.
e.
Mampu menggunakan metode mengajar yang bervariasi.
f.
Mampu mengelola kelas dan mengetahui psikis anak didik, tegas dan
proposional.
2.7. Materi Pendidikan dalam Islam
Yaitu bahan – bahan atau pengalaman – pengalaman belajar ilmu
agama Islam yang disusun sedemikian rupa (dengan susunan yang lazim
tetapi logis) untuk disajikan atau disampaikan kepada anak didik. Dalam
11
Akmal Hawi. Dasar-dasar Pendidikan Islam, Palembang : IAIN Raden Fatah Press,
2005, Hlm., 10
12
ibid , Hal., 11-12
11
pendidikan Islam materi pendidikan ini seringkali disebut dengan istilah
maddatut tarbiyah. Proses tarbiyah (pendidikan) mempunyai tujuan untuk
melahirkan suatu generasi baru dengan segala ciri – cirinya yang unggul dan
beradab. Penciptaan generasi ini dilakukan dengan penuh keikhlasan dan
ketulusan yang sepenuhnya dan seutuhnya kepada Allah SWT melalui
proses tarbiyah.
2.8. Kurikulum
Kurikulum berasala dari bahasa latin “Curriculum” dan terdapat pula
dalam bahasa prancis “courir” artinya “to run” artinya berlari. Istilah ini
digunakan untuk sejumlah courses atau mata pelajaran yang harusc
ditempuh untuk mencapai gelar atau ijazah. Secara tradisional kurikulum
diartikan sebagai mata pelajaran yang diajarkan disekolah.
Kurikulum dalam pendidikan Islam dikenal dengan kata-kata
“manhaj” yang berarti jalan yang terang yang dilalui oleh pendidik bersama
anak didikanya untuk mengembangkan pengetahuan, keterampilan dan
sikap mereka.
Secara umum karakteritik kurikulum pendidikan Islam adalah
pencerminan Islami yang dihasilkan dari pemikiran kefilsafatan dalam
seluruh aktivitas dan kegiatan kependidikan dalam prakteknya. Konsep
inilah yang membedakan kurikulum pendidikan Islam dengan kurikulum
pendidikan pada umumnya.
2.9. Evaluasi
Rangkaian akhir dari suatau proses kependidikan Islam adalah
Evaluasi atau penilaian. Berhasil atau tidaknya pendidikan Islam dalam
mencapai tujuannya dapat dilihat setelah dilakukannya evaluasi out put yang
dihasilkannya. Maka secara sederhana Evaluasi pendidikan dapat diberikan
batasan sebagai suatu kegiatan untuk menentukan taraf kemajuan suatu
pekerjaan dalam pendidikan Islam.
12
Dalam ruang lingkup yang terbatas, Evaluasi dilakukan adalah dalam
rangka mengetahui tingkat keberhasilan pendidik dalam menyampaikan
materi kepada peserta didik, sedangkan dalam ruang lingkup yang luas,
Evaluasi dilakukan untuk mengetahui tingkat keberhasilan dan kelemahan
suatu proses pendidikan Islam dalam pencapaian tujuan pendidikan yang
diinginkan serta pelaksanaan dan berakhir pada kepribadian muslim.
Secara umum ada empat kegunaan evaluasi dalam pendidikan Islam.
Pertama, dari segi pendidik, evaluasi berguna untuk membantu seorang
pendidik mengetahui sudah sejauh mana hasil yang dicapai dalam
pelaksanaan tugasnya. Kedua, dari segi peserta didik, evaluasi berguna
untuk peserta didik untuk dapat mengubah atau mengembangkan
tingkahlaku secara sadar kea rah yang lebih baik. Ketiga, dari segi ahli fakir
pendidikan Islam, evaluasi berguna untuk mengetahui kelemahankelemahan teori pendidikan Islam dan membantu mereka dalam
merumuskan teori itu kembali, pendidikan Islam yang relevan dengan arus
dinamika
zaman.
Keempat,
dari
segi
politik
mengambilkebijakan
pendidikan Islam (pemerintah) evaluasi berguna untuk membantu mereka
dalam membenahi sistem pengawasan dan mempertimbangkan kebijakan
yang akan diterapkan.
BAB III
PENUTUP
3.1. Kesimpulan
Pendidikan Islam adalah proses pembentukan kepribadian manusia
kepribadian Islam yang luhur. Bahwa pendidikan Islam bertujuan untuk
menjadikannya selaras dengan tujuan utama manusia menurut Islam, yakni
beribadah kepada Allah SWT.
Diharapkan dengan pemahaman hakikat pendidikan Islam ini.
Memberi motivasi agar manusia khususnya muslim selalu mencari ilmu
hingga akhir hayat, dalam rangka merealisasikan tujuan yang telah
disebutkan dalam QS. Adz-Dzariyat: 56 dapat diaplikasikan secara
berkelanjutan.
3.2. Saran
Setelah membahas hakikat pendidikan Islam ini. Maka kami berharap
pendidikan Islam lebih di utamakan dan di pelajari lebih mendalam, dan
menanamkannya pada generasi muda agar syari’at dan ajaran Islam dapat di
mengerti dan di pahami oleh generasi muda serta dapat pula di aplikasikan
dalam kehidupan sehari- hari.
13
DAFTAR PUSTAKA
Abdullah, Abd. Rahman. 2010. Aktualisasi konsep dasar Pendidikan Islam
(rekonsstruksi pemikiran tinjauan filsafat pendidikan Islam), Yogyakarta:
UII Press.
Aly, Hery Noer. 1999. Ilmu Pendidikan Islam, Jakarta: Logos Wacana Ilmu.
Arifin, M. 1993. Filsafat Pendidikan Islam, Cet. III. Jakarta: Bumi Aksara.
Budiman, Nasir. Pendidikan dalam Persepektif Al-Qur’an, Cet.I. Jakarta: Madani
Press.
Hawi, Akmal. 2005. Dasar-dasar Pendidikan Islam, Palembang : IAIN Raden
Fatah Press.
Mukodi. 2010. Pendidikan Islam Terpadu, reformasi pendidikan di era gelobal.
Yogyakarta : Magnum Pustaka.
Ramayulis. 2011. Ilmu Pendidikan Islam (Edisi Revisi). Jakarta: Kalam Mulia.
Usa,, Muslim dan Wijdan, Aden. 1997. Pemikiran Islam dalam Peradaban
Industrial. Yogyakarta: Aditya Media.
Lihat makalah lain:
1. Makalah Sejarah Kebudayaan Islam dan Kedudukan Sejarah dalam Ilmu Islam
2. Makalah Pendidikan Islam dan Pengembangan Sumber Daya Manusia dalam
Menghadapi Era Globalisasi
3. Makalah Pendidikan Islam pada Masa Reformasi
4. Makalah Model-model Cooperative Learning dalam Belajar PAUD
5. Makalah Pengertian dan Dasar-Dasar Ushul Fiqh