Sejarah Peradaban Islam RANGKUMAN. docx

ARAB PRA ISLAM
A. Keadaan geografis jazirah Arab
Semenanjung Arab adalah semenanjung yang terletak di sebelah barat daya Asia.
Wilayahnya memiliki luas 1.745.900 kilometer persegi. Semenanjung ini dinamakan
jazirah.
Secara geografis, daratan jazirah Arab didominasi padang pasir yang luas, serta
memiliki iklim yang panas dan kering. Hampir lima per enam daerahnya terdiri dari padang
pasir dan gunung batu.
B. Keadaan Sosial Budaya Arab Pra-Islam
Kondisi kehidupan Arab menjelang kelahiran Islam secara umum dikenal dengan sebutan
zaman jahiliyah. Hal ini dikarenakan kondisi sosial politik dan keagamaan masyarakat Arab
saat itu, masyarakat Arab tidak memiliki nabi, kitab suci, ideologi agama dan tokoh besar
yang membimbing mereka. Sesungguhnya sejak zaman jahiliyah, masyarakat Arab memiliki
berbagai sifat dan karakter yang positif, seperti sifat pemberani, ketahanan fisik yang prima,
daya ingat yang kuat, kesadaran akan harga diri dan martabat, cinta kebebasan, setia
terhadap suku dan pemimpin, dan sebagainya. Namun sifat-sifat dan karakter yang baik
tersebut seakan tidak ada artinya karena suatu kondisi yang menyelimuti kehidupan mereka,
yakni tidakadilan, kejahatan, dan keyakinan terhadap tahayul. Secara garis besar kehidupan
sosial masyarakat Arab secara keseluruhan dan masyarakat kota Mekkah secara khusus
benar-benar berada dalam kehidupan sosial yang tidak benar atau jahiliyah. Akhlak mereka
sangat rendah, tidak memiliki sifat-sifat perikemanusiaan dan sebagainya.

C. Keadaan Ekonomi Arab Pra-Islam
Perdagangan merupakan unsur penting dalam perekonomian masyarakat Arab Pra-Islam.
Makkah misalnya, karena letak geografisnya yang sangat strategis maka ia menjadi tempat
persinggahan para kafilah dagang yang datang dan pergi menuju pusat perniagaan. Selain
perdagangan bangsa Arab Pra-Islam juga memiliki pertanian yang maju. Kemajuan ini
ditandai dengan adanya kegiatan ekspor-impor yang mereka lakukan.
D. Keadaan Agama Arab Pra-Islam
Penduduk Arab menganut agama yang bermacam-macam. Paganisme, Yahudi, dan Kristen
merupakan ragam agama orang Arab pra Islam. Pagan adalah agama mayoritas mereka.
Agama Yahudi dianut oleh para imigran yang bermukim di Yathrib dan Yaman. Dzū Nuwās
merupakan penguasa Yaman yang condong ke Yahudi. Dia tidak menyukai penyembahan
berhala yang telah menimpa bangsanya. Dia meminta penduduk Najran agar masuk agama

Yahudi. sehingga kalau mereka menolak, maka akan dibunuh. Korban pembunuhan itu
mencapai dua puluh ribu orang. Tragedi berdarah dengan motif fanatisme agama ini
diabadikan dalam al-Quran dalam kisah “orang-orang yang membuat parit” (Ashab alUkhdud). Sedangkan Agama Kristen di jazirah Arab dan sekitarnya sebelum kedatangan
Islam tidak ternodai oleh tragedi yang mengerikan semacam itu. Yang tampak hanyalah
pertikaian di antara sekte-sekte Kristen.
Salah satu corak beragama yang ada sebelum Islam datang selain tiga agama di atas
adalah Hanifiyah, yaitu sekelompok orang yang mencari agama Ibrahim yang murni yang

tidak terkontaminasi oleh nafsu penyembahan berhala-berhala, juga tidak menganut agama
Yahudi ataupun Kristen, tetapi mengakui keesaan Allah. Mereka berpandangan bahwa
agama yang benar di sisi Allah adalah Hanifiyah.

PERADABAN PADA MASA NABI MUHAMMAD SAW
A. Kelahiran Nabi Muhammad SAW
Rasulullah Saw dilahirkan pada hari senin pagi, 12 Rabi;ul Awal tahun gajah.
Bertepatan dengan tanggal 20 atau 22 April 571 M. Beliau dilahirkan dari Suku
Quraisy, yaitu suku yang paling terhormat di Jazirah Arab. Dari suku Quraisy itu,
beliau berasal dari Bani Hasyim, anak suku yang juga paling terhormat di dalam Suku
Quraisy. Rasulullah dilahirkan dalam keadaan yatim. Setelah melahirkan, Ibu beliau
segera membawanya kepada kakeknya Abdul Muthalib, lalu kakeknya membawanya
ke Ka’bah. Beliau diberi nama “Muhammad” nama yang belum dikenal pada
masyarakat Arab pada masa itu. Setelah itu beliau disusukan kepada Halimah binti
Abi Dzua’aib dari suku Sa’ad bin Bakr yang kemudian dikenal dengan nama Halimah
Assa’diyyah.
B. Pengangkatan Muhammad Saw Menjadi Rasul
Pada usia yang ke-40 Muhammad Saw berkhalwat di Gua Hira. Gua Hira terletak
disebuah gunung di sebelah laut kota Mekkah, dalam khalwat Rasulullah Saw
beribadah selama beberapa malam. Setetlah berkhalwat, rasulullah pulang kerumah.

Beberapa hari kemudian, ia kembali menyiapkan keberangkatan untuk berkhalwat
lagi di Gua Hira.Pada hari senin, 21 Ramad han, tepat saat beliau berusia 40 tahun
dalam hitungan hijriyah datanglah malaikat Jibril. Saat itu Muhammad sangat takut
dan panic, setelah itu Jibril membacakan QS. Al-Alaq ; 1-5 yang artinya : “ Bacalah
dengan (menyebut) nama Tuhanmu Yang mencitakan. Dia telah menciptakan manusia
dari segumpal darah, Bacalah dan Tuhanmulah Yang Maha Pemurah, Yang Maha

mengajar(manusia) dengan perantaraan dan Dia mengajarkan kepada manusia apa
yang tidak diketahuinya. Sejak saat itulah Muhammad diangkat menjadi seorang
Nabi.
C. Strategi Dakwah Pada Periode Mekkah
1. Dakwah secara sembunyi-sembunyi
2. Dakwah secara terang-terangan.
3. Dakwah di luar Mekkah
D. Strategi Dakwah Pada Periode Madinah
1. Membangun mesjid
2. Mempersaudarakan kaum Muhajirin dengan kaum Anshar
3. Perjanjian Dengan Masyarakat Yahudi di Madinah

PERADABAN ISLAM PADA MASA ABU BAKAR

A. Kelahiran Abu Bakar Ash-Shiddiq
Abu Bakar Ash-Shiddiq (Nama lengkapnya Abu Bakar Abdullah bin Abi Quhafah bin
Utsman bi Amr bin Mas’ud bin Ka’ab bin Lu’ay bin Ghalib bin Fihr al-Taimia alQuraisy. Dilahirkan pada tahun 573 M di Mekkah 2 tahun 6 bulan setelah tahun
Gajah. Ayahnya bernama Utsman(Abu Khulafah) bin Amir bin Amr bin Ka’ab bin
Lu’ay. Sedangkan ibunya bernama Ummu Al-Khair Salmah binti Sahr bin Ka’ab bin
Sa’ad bin Taym bin Murrah.
Abu Bakar merupakan orang yang pertama kali masuk Islam ketika Islam mulai di
dakwah kan. Baginya tidaklah sulit untuk mempercayai ajaran yang dibawa oleh
Muhammad Saw, setelah masuk Islam ia tidak segan untuk melimpahkan segenap
jiwa dan harta bendanya untuk Islam, Abu Bakar menjadi Khalifah 2 hanya 2 tahun.
Pada tahun 634 M ia meninggal dunia. Pada masa khalifah Abu Bakar sebagaimana
pada masa Rasulullah, bersifat sentral, kekuasaan legislatif, eksekutif dan yudikatif
B. Proses Pengangkatan dan Pelantikan Abu Bakar
Abu Bakar menjadi khalifah hanya 2 tahun. Pada tahun 637 M ia meninggal dunia,
masa sesingkat itu habis untuk menyelesaikan persoalan dalam negeri terutama
tantangan yang ditimbulkan oleh Bangsa Arab yang tidak mau tunduk lagi kepada
pemerintahan Madinah. Karena sikap keras kepala mereka yang dapat membahayakan
agama dan pemerintahan.
C. Beberapa Kebijakan Abu Bakar Setelah Diangkat Menjadi Khalifah
1. Memerangi Kaum Riddah

2. Penataan Birokrasi Pemerintahan
3. Pembukuan Al-Qur’an

D. Sistem Politik Islam Masa Khalifah Abu Bakar
1. Mengirim pasukan di bawah pimpinan Usamah bin Zaid(pemuda kesayangan
nabi)
2. Timbulnya kemunafikan serta mengembangkan wilayah Islam keluar Arab
E. Kebijakan Ekonomi Masa Khalifah Abu Bakar
1. Menegakkan hukum dan memerangi mereka yang tidak membayar zakat
2. Tidak menjadikan ahli badar sebagai pejabat negara
3. Tidak mengistimewakan ahli badar dalam pembagian kekayaan negara
4. Mengelola barang tambang seperti emas, perak, besi, dan baja
5. Menetapkan gaji pegawai sesuai karakteristik daerah masing-masing
6. Tidak mengubah kebijakan Rasulullah SAW
F. Sistem Ekonomi
Para sahabat masih terfokus untuk memerangi mereka yang enggan membayar zakat,
hasil pengumpulan zakat dijadikan sebagai pendapatan negara dan disimpan dalam Baitu
Mal. Dengan demikian, selama masa pemerintahan Abu Bakar, harta Baitul Mal tidak
pernah menumpuk dalam waktu yang lama.


PERADABAN ISLAM PADA MASA UMAR IBN AL-KHATHTHAB
A. Kelahiran Umar ibn Al-Khaththab
Umar lahir dari keturunan suku Quraisy. Tak banyak yang tahu kapan pastinya Umar
dilahirkan. Riwayat termasyhur mengatakan bahwa Umar dilahirkan tiga belas tahun
setelah kelahiran Nabi Muhammad SAW atau sekitar tahun 586 M, di kota Mekkah.
B. Pengangkatan Umar sebagai Khalifah
Abu Bakar sebelum meninggal pada tahun 634M. Menunjuk Umar ibn Al-Khaththab
sebagai penggantinya. Kendatipun hal ini merupakan perbuatan yang belum pernah
terjadi sebelumnya, tampaknya penunjukan ini bagi Abu Bakar merupakan hal yang
wajar untuk dilakukan. Ada beberapa faktor yang mendorong Abu Bakar menunjuk
Umar untuk menjadi Khalifah. Pertama, kekhawatiran peristiwa yang sangat
menegangkan di Tsaqifah Bani Sa’idah yang nyaris menyeret umat Islam ke jurang
perpecahan

akan

kembali,

bila


ia

tidak

menunjuk

seorang

yang

akan

menggantikannya. Kedua, kaum Anshar dan Muhajirin saling mengklaim sebagai

golongan yang berhak menjadi khalifah. Ketiga, umat Islam pada saat itu baru saja
selesai menumpas kaum murtad dan pembangkang. Sementara sebagian pasukan
mujahidin sedang bertempur di luar kota Madinah melawan tentara Persia di satu
pihak dan tentara Romawi di pihak lain.
C. Kemajuan-kemajuan yang dicapai pada masa Umar ibn Al-Khaththab.
1. Perkembangan Politik

2. Perkembangan Ekonomi
3. Perkembangan Pengetahuan
4. Perkembangan Sosial
5. Perkembangan Agama

PERADABAN ISLAM PADA MASA UTSMAN BIN AFFAN
A. Kelahiran Utsman bin Affan
Nama lengkapnya adalah Utsman bin Affan bin Abi Al-Ash bin Umayyah bin Abd AlManaf dari suku Quraisy. Lahir pada tahun 576M, enam tahun setelah penyerangan
Kabah oleh pasukan bergajah atau enam tahun setelah kelahiran Nabi Muhammad
SAW. Utsman masuk Islam pada usia 30 tahun atas ajakan Abu Bakar. Sesaat setelah
masuk Islam, ia sempat mendapat siksaan dari pamannya, Hakam bin Abil Ash. Ia
dijuluki dzun nurain, karena menikahi dua putri Rasulullah SAW. secara berurutan
setelah yang satu meninggal, yakni Ruqayyah dan Ummu Kulsum.
B. Pengangkatan Utsman sebagai Khalifah
Seperti janji yang dikatakan khalifah Umar dalam pidato inagurasinya sebagai
khalifah, dia telah membentuk majelis khusus untuk pemilihan khalifah berikutnya.
Majelis atau panitia pemilihan itu terdiri dari enam sahabat dari berbagai kelompok
sosial yang ada. Mereka adalah Ali bin Abi thalib, Usman bin Affan, Abdurrahman
bin Auf, Zubair, Sa’ad bin Abi waqas, dan Thalhah. Namun pada saat pemilihan
berlangsung, Thalhah tidak sempat hadir, sehingga lima dari enam anggota panitia

yang melakukan pemilihan.
Menjelang wafatnya Umar bin khattab, ia membuat tim formatur untuk memilih calon
khalifah. Akhirnya Usman ibn ‘Affan terpilih menjadi khalifah III dari al-Khulafa alRasyidin pengganti Umar.
C. Peradaban pada Masa Utsman bin Affan
Karya besar monumental Khalifah Utsman adalah membukukan mushaf Al-Quran .
pembukuan ini didasarkan atas alasan dan pertimbangan untuk mengakhiri perbedaan

bacaan di kalangan umat Islam yang diketahui pada saat ekspedisi militer ke Armenia
dan Azerbaijan. Pembukuan ini dilaksanakan oleh suatu kepanitiaan yang diketuai
oleh Zaid bin Tsabit.
Adapun kegiatan pembangunan di wilayah Islam yang luas itu, meliputi
pembangunan daerah-daerah pemukiman, jembatan, jalan, mesjid, wisma tamu,
pembangunan kota-kota baru yang tumbuh pesat. Semua jalan yang menuju ke
Madinah dilengkapi dengan khafilah dan fasilitas bagi para pendatang. Mesjid Nabi di
Madinah diperluas. Tempat persediaan air dibangun di Madinah, di kota-kota padang
pasir, dan di ladang-ladang peternakan unta dan kuda. Pembangunan berbagai sarana
umum ini menunjukkan bahwa Utsman sebagai khalifah sangat memerhatikan
kemaslahatan publik sebagai bentuk dari manifestasi kebudayaan sebuah masyarakat.

PERADABAN ISLAM PADA MASA ALI BIN ABI THALIB

A. Proses Pengangkatan Ali bin Abi Thalib
Pengukuhan Ali menjadi khalifah tidak semulus pengukuhan tiga orang khalifah
sebelumnya. Sebab, kaum pemberontak yang membunuh Ustman mendaulat Ali supaya
bersedia

menjadi

khalifah.Namun,

Ali

menolak

akan

tetapi,

setelah

rakyat


mengemukakan bahwa umat islam perlu segera mempunyai pemimpin agar tidak terjadi
kekacauan yang lebih besar, akhirnya Ali bersedia menjadi Khalifah.
B. Kekhalifahan Ali bin Abi Thalib
Yang pertama kali dilakukan Ali adalah menarik kembali semua tanah yang telah
dibagikan Khalifah Usman kepada kaum kerabatnya kepemilikan Negara. Khalifah Ali
berusaha untuk menghindari pertumpahan darah dengan mengajukan kompromi, tetapi
beliau tidak sampai akhirnya terjadi pertempuran antara Khalifah ali dengan
Thalhah,Zubair dan Aisyah bersama pasukannya. Setelah khalifah menyelesaikan
pemberontakkan Thalhah bin Zubair, pusat kekuasaan Islam dipindah ke Kufah sehingga
madinah tidak lagi menjadi ibukota kedaulatan Islam.
C. Peristiwa Tafkhim Pada Masa Ali bin Abi Thalib
Dalam Tafkhim, pihak Ali dirugikan oleh pihak Muawiyah karena kecerdikan Amr
bin Ash yang dapat mengalahkan Abu Musa. Khawarij berpendapat bahwa Utsman
menyeleweng dari ajaran agama Islam. Utsman dan Ali dalam pandangan khawwrij yaitu
murtad dan kafir, khawarij keluar dari nilai politik karena menilai kafir terhadap orangorang yang terlibat menerima Tafkhim. Golongan yang keluar dari barisan Ali disebut

Khawarij. Kaum khawarij merencanakan untuk membunuh Ali,Muawiyah dan Amar
memilih seorang khalifah yang sehaluan dengan mereka yang dengan bebas dipilih dari
seluruh umat Islam.

PERADABAN ISLAM PADA MASA BANI UMAYYAH
A. Sejarah Berdirinya
Sepeninggal Ali bin Abi Thalib, Muawiyah adalah pembangun Dinasti Umayyah dan
sekaligus menjadi khalifah. Khalifah Usman telah menobatkannya sebagai yang
memimpin armada besar dalam penyerbuan kekota walau gagal, keberhasilan Muawiyah
mendirikan dinasti umayyah adalah berupa dukungan yang kuat dari rakyat dan keluarga
Bani Umayyah sendiri.
B. Kemajuan-Kemajuan Yang di capai pada Masa Bani Umayyah
Dimasa Dinasti Bani Umayyah ini kebudayaan mengalami perkembangan bila
dibandingkan dengan masa sebelumnya, demikian pula ilmu pengetahuan yang
mengalami perkembangan dengan baik. Dalam bidang ilmu pengetahuan tidak hanya
ilmu agama saja, tetapi juga ilmu kedokteran, filsafat, astronomi, ilmu pasti dll
1. Perluasan Daerah
2. Kemajuan di bidang ilmu Pengetahuan dan Kebudayaan
3. Perkembangan Organisasi Negara dan Susunan Pemerintahan

C. Kemunduran dan Kehancuran Bani Umayyah
Faktor yang menyebabkan Bani Umayyah melemah dan kemudian hancur adalah :
1. Sistim pergantian khalifah melalui garis keturunan adalah merupakan sesuatu yang
baru bagi tradisi Arab yang lebih menekankan aspek senioritas
2. Latar belakang terbentuknya Daulah Bani Umayyah tidak bisa dipisahkan dari
konflik-konflik politik yang terjadi di masa Ali
3. Pada masa kekuasaan bani Umayyah, pertentangan etnis antara suku Arabia Utara
(Bani Qays) dan Arabia Selatan (Bani Kalb) yang sudah ada sejak zaman sebelum
Islam, makin meruncing.

4. Lemahnya pemerintahan Daulat Bani Umayyah juga disebabkan oleh sikap hidup
mewah dilingkungan istana
5. Penyebab langsung tergulingnya kekuasaan Daulah Bani Umayyah adalah munculnya
kekuatan baru yang dipelopori oleh keturunan al-Abbas Ibn Abd. Al-Muthalib

ISLAM PADA MASA DINASTI ABBASIYAH
A. Pendirian Bani Abbasiyah
Dinasti Abbasiyah yang didirikan pada tahun 132 H/750 M oleh Abu Abbas Abdullah
As Saffah bin Muhammad bin Ali bin Abdullah bin Abbas bin Abdul Mutholib bin
Abdul Manaf merupakan kelanjutan dari pemerintahan Bani Umayyah yang telah
hancur di Damaskus. Dinamakan kekhalifahan Abbasiyah karena pendiri dan
penguasa dinasti ini merupakan keturunan Bani Abbas, paman Nabi Muhammad
SAW.
B. Kemajuan Peradaban Islam Pada Masa Bani Abbasiyah
1. Kemajuan di Bidang Politik
2. Kemajuan di Bidang Intelektual
3. Kemajuan di Bidang Ekonomi
4. Kemajuan di Bidang Seni Budaya
C. Kemunduran Dinasti Abbasiyah
1. Disentegrasi Politik
2. Perebutan kekuasaan
3. Kedudukan Khalifah yang lemah
4. Munculnya kerajaan-kerajaan kecil di barat dan di timur Baghdad
5. Krisis Ekonomi
6. Ketergantungan pada tentara bayaran
7. Perkembangan Peradaban dan Kebudayaan
D. Kehancuran Bani Abbasiyah
Kehancuran Bani Abbasiyah bermula ketika bangsa Mongol yang dipimpin Hulagu
Khan menyerang kota Baghdad yang di mana pada saat itu merupakan simbol
peradaban dunia. Diceritakan pada saat itu perdana menteri khalifah bernama
Muayyaduddin bin at aiqami mengambil kesempatan dengan menipu khalifah
Musta’shim. Perdana menteri itu memberitahukan kepada khalifah bahwa ia telah

mengadakan perjanjian dengan Hulagu Khan. Dan hasilnya Hulagu Khan ingin
menikahkan putrinya dengan putra khalifah dengan demikian keselamatan khalifah
terjamin. Namun, khalifah harus tunduk berada di bawah kekuasaan Hulagu Khan.
Berniat ingin memberikan hadiah kepada Hulagu Khan berupa permata, dan perhiasan
Khalifah ternyata disambut dengan pedang oleh Hulagu Khan dan tentaranya.
Khalifah dan para pengikutnya, termasuk perdana menterinya tadi tewas dibantai pada
saat itu.
Hancurnya kota Baghdad dan tewasnya Khalifah pada saat itu mengakhiri kekuasaan
Bani Abbasiyah, juga merupakan awal dari kemunduran dan kehancuran peradaban
Islam.

ISLAM PADA MASA DINASTI FATIMIYYAH
A. Pndirian Dinasti Fatimiyyah
Dinasti Fatimiyyah adalah sebuah dinasti yang didirikan oleh kaum Syiah
Isma’iliyyah. Dinasti ini terbentuk pada tanggal 21 Rabi’ al-Akhir 297 H(909 M)
ketika Ubaidullah al-Mahdi, pemimpin Syiah pada saat itu secara resmi
memproklamasikan berdirinya Kerajaan Fatimiyyah di Raqqadah.
Pada tahun 362 H(973 M), Khalifah fatimiyyah saat itu Mu’iz memindahkan pusat
pemerintahan dari Magrib ke Kairo. Sejak itu, Dinasti Fatiniyyah mengukir sejarah
dunia dengan kemajuan-kemajuan di berbagai bidang dan membentuk Fatimiyyah
Raya dengan wilayah yang sangat luas.
B. Kemajuan Islam Pada Masa Dinasti Fatimiyyah
1. Bidang Administrasi
2. Penyebaran Faham Syi’ah
3. Pengembangan Bidang Ekonomi
4. Pembianaan dan Pengetahuan Ilmu
5. Kemajuan pada bidang Sosial
6. Kemajuan pada bidang Kebudayaan
C. Kemunduran Dinasti Fatimiyyah
a. Faktor Internal
Faktor internal yang paling signifikan dalam menghantarkan kemunduran dinasti
fatimiyyah adalah di karenakan lemahnya kekuasaan pemerintah. Menurut
Ibrahim Hasan, para khalifah tidak lagi memiliki semangat juang yang tinggi

seperti yang ditunjukan para pendahulu mereka ketika mengalahkan tentara
Berber di Qairawan. Kehidupan para khalifah yang bermewah-mewah.
Merupakan penyebab utama hilangnya semangat juang untuk melakukan
ekspansi.
b. Faktor Eksternal
Faktor eksternal diperparah oleh peristiwa alam. Wabah penyakit dan kemarau
panjang sehingga sungai Nil kering, menjadi sebab perang saudara.

INVANSI MONGOL
A. Mongol Silsilah Bangsa
Fakta sejarah mengungkapkan bahwa pelopor bangsa Mongol adalah Yesugay, ayah
dari Chinggis Khan. Setelah kematian Yesugay, Changgis Khan memimpin bangsa
Mongol, nama Chinngis adalah Temujin yang lahir pada tahun 1154 M dan
memproklamasikan sebagai Khan (raja), pada tahun 1219, bangsa mongol
menakhlukan China seluruh bangsa tartar. Sejak saat itu, umat islam diatur oleh
beberapa dinasti baru.
B. Invansi Mongol Sampai Baghdad Jatuh
Invansi Mongol terjadi pada masa pemerintahan Iltutmish pada tahun 1221 M. Orangorang Mongol muncul untuk pertama kalinya di tepi Sungai Indus di bawah pemimpin
mereka yang terkenal, Jengis Khan. Jengis Khan menjadikan orang-orang Mongol
sebagai kekuatan politik dan militer yang terbesar di Asia.
Kisah jatuhnya ibu kota Abbasiyah pada tahun 1258, yang diserang oleh Hulagu Khan
yang mengakibatkan Khalifah Abbasiyah beserta keluarga yang tewas dibunuh dan
termasuk penduduk yang tak berdosa. Hancurnya kota Baghdad dan tewasnya
Khalifah pada saat itu mengakhiri kekuasaan Bani Abbasiyah, juga merupakan awal
dari kemunduran dan kehancuran peradaban Islam.
C. Akibat Serangan Mongol Terhadap Islam
Ada dua dampak positif dan negatif. Dampak negatifnya tentunya lebih banyak bila
dibandingkan dampak positifnya. Kehancuran jelas dimana-mana akibat serangan
Mongol sejak wilayah timur hingga barat. Kehancuran kota-kota dengan bangunan
yang indah-indah dan perpustakaan-perpustakaan yang mengoleksi banyak buku
memperburuk situasi umat Islam.

Ada pula dampak positif dengan berkuasanya Dinasti Mongol ini setelah para
pemimpinnya memeluk agama Islam. Mengapa demikian? Karena disebabkan mereka
berasimilasi dan bergaul dengan masyarakat muslim dalam jangka waktu yang
panjang.