Isi Laporan Bisnis dan Pengembangan Akua

A. Pembuatan Kolam
1. Kolam Indukan
Kolam indukan terdiri atas dua kolam yaitu kolam jantan dan kolam
betina yang berukuran 2 x 3 x 0.7 m.
Tabel 1. Biaya Operasional Pembuatan Kolam Indukan
No

Nama

Jumlah

Harga Satuan
(Rp.)

Jumlah Harga (Rp.)

1

Batako

220


1.400

308.000

2

Semen

2

65.000

130.000

3

Pipa + elbow 1.5 inchi

-


-

50.000

4

Tenaga Kerja

13

25.000

325.000

Total

813.000

2. Kolam Pemijahan dan Penetasan

Kolam pemijahan berjumlah 1 buah dan kolam penetasan terdiri atas 6
buah yang masing-masing berukuran 2 x 3 x 0.4 m

Tabel 2. Biaya Operasional Pembuatan Kolam Pemijahan dan Penetasan
No

Nama

Jumlah

1

Batako

875

Harga Satuan
(Rp.)
1.400


2

Semen

8

65.000

520.000

3

Pipa

2

35.000

70.000


4

Elbow 1.5 inchi

7

3.500

24.500

5

Tenaga Kerja

28

25.000

700.000


Total

Jumlah Harga (Rp.)
1.225.000

2.539.500

3. Kolam Pendederan
Kolam pendederan berjumlah 4 buah yang masing-masing berukuran 2
x 5 x 0.4 m.

Tabel 3. Biaya Operasional Pembuatan Kolam Pendederan
No

Nama

1
2
3
4

5

Jumlah

Batako
Semen
Pipa
Elbow 1.5 inchi
Tenaga Kerja

1280
12
1
4
64

Harga Satuan
(Rp.)
1.400
65.000

35.000
3.500
25.000

Jumlah Harga (Rp.)
1.792.000
780.000
35.000
14.000
1.600.000
4.221.000

Total

4. Kolam Pembesaran
Kolam pembesaran berjumlah 4 buah yang masing-masing berukuran 2
x 5 x 1 m.

Tabel 4. Biaya Operasional Pembuatan Kolam Pembesaran
Harga

No
Nama
Jumlah
Jumlah Harga (Rp.)
Satuan (Rp.)
1

Batako

1400

1.400

1.960.000

2

Semen

14


65.000

910.000

3

Pipa

2

35.000

70.000

4

Elbow 1.5 inchi

4


3.500

14.000

5

Tenaga Kerja

56

25.000

1.400.000

Total

4.354.000

5. Kolam Penampungan Air
Kolam penampungan berjumlah satu buah yang berukuran 6 x 12 x 0.5
m.
Tabel 5. Biaya Operasional Pembuatan Kolam Penampungan air
No

Nama

Jumlah

Harga
Satuan (Rp.)

Jumlah Harga (Rp.)

1

Batako

900

1.400

1.260.000

2

Semen

9

65.000

585.000

3

Tenaga Kerja

18

25.000

Total

2.295.000

6. Total Keseluruhan Pembuatan Kolam dan Biaya Tambahan
Tabel 6. Biaya Operasional Pembuatan Kolam
No

450.000

Jumlah Harga
(Rp.)

Nama

1

Kolam Indukan

813.000

2

Kolam Pengantin dan Penetasan

2.539.500

3

Kolam Pendederan

4.221.000

4

Kolam Pembesaran

4.354.000

5

Kolam Penampungan air

2.295.000

6

Tambahan

8.262.000
Total

22.484.500

Tabel 7. Biaya Operasional Tambahan
No

Nama

Jumlah

1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
11

Pondok
Sumur
Pompa air
Selang
Induk
Bak
Serokan
Styrofoam
Tabung Oksigen
Waring
Paranet
Total

1
1
1
1
15
7
5
5
1
2
1

Jumlah Harga
(Rp.)
2.275.000
600.000
360.000
580.000
1.200.000
455.000
350.000
350.000
750.000
92.000
1.250.000
8.262.000

B. Pemijahan dan Perawatan Benih
Induk lele (Clarias sp.) dihasilkan oleh pembudidaya sendiri dengan
tujuan agar lebih terkontrol dan mengetahui asal-usul induk, data lebih akurat
(usia induk, masa produksi, waktu pertama kali dipijahkan, dan usia
produktif), mengetahui kebutuhan nutrisi, dan untuk menghindari perkawinan
sedarah.
Untuk menghasilkan induk yang unggul sebanyak 50 ekor, pembudidaya
memelihara benih dalam satu kali penetasan sekitar 2000 ekor benih ukuran 3
cm dengan usia 21 – 25 hari. Benih ini dipelihara sampai usia 4 bulan. Setelah
itu dilakukan seleksi awal untuk memilih dan memisahkan indukan jantan dan
betina kemudian diletakan di kolam yang berbeda. Setelah diseleksi awal,
calon indukan dipelihara hingga usia 6 – 8 bulan, di tahap ini asupan nutrisi
harus diperhatikan bila perlu diberi pakan tambahan berupa keong mas atau
bekicot karena keduanya baik untuk proses perkembangan telur dan hormon.
Setelah berusia 8 bulan, pembudidaya melakukan seleksi tahap akhir dengan
cara memilih calon induk yang memiliki bobot tubuh di atas rata-rata dan
tidak cacat. Indukan yang telah terseleksi di tahap akhir dapat mulai
dipijahkan dengan mengambil induk dari tempat lain sebagai pasangannya
untuk menghindari perkawinan sedarah.
Kolam pemijahan berukuran 1 x 2 m dengan kedalaman air 0,20 m dan
dapat juga berukuran 2 x 3 m dengan kedalaman air 0,20 m yang telah diberi
kakaban. Kakaban bisa terbuat dari ijuk atau pun waring, tetapi pembudidaya
menggunakan waring karena mudah dalam perwatan dan tidak menyebabkan
air kotor.
Menurut pembudidaya induk yang dapat dipijahkan memiliki kriteria
tersendiri. Induk jantan yang dipilih pembudidaya untuk dipijahkan memiliki
ciri-ciri yaitu agresif, kulit agak kemerahan, lincah, jika disentuk sirip
punggung akan berdiri, dan kelamin mengeluarkan cairan. Sedangkan untuk
betina yang siap pijah memiliki ciri-ciri perut membesar, tidak lincah, dan jika
diraba perut terasa halus. Sebelum pemijahan dilakukan biasanya induk akan
dipuasakan terlebih dahulu selama 1 atau 2 hari.

Setelah dilakukan seleksi induk siap pijah, induk dimasukkan ke dalam
kolam pemijahan dengan perbandingan jantan : betina yaitu 1 : 1, 1 : 2, 1 : 3,
dan 1 : 4. Waktu pemasukkan induk ke kolam dilakukan pada pagi atau sore
hari. Tetapi idealnya adalah sore hari pada pukul 15.00 – 16.30. Setelah sejam
diletakan dapat dilihat bila terjadi saling mengejar antara induk jantan betina
maka kemungkinan besar akan terjadi pembuahan. Waktu pembuahan terjadi
antara 8 – 12 jam atau lebih.
Pada pagi hari kedua dapat dilakukan pengecekkan bak pemijahan induk
ikan lele, jika induk sudah melakukan pemijahan maka akan terlihat telur yang
menempel pada kakaban. Pengecekkan kualitas telur lebih baik dilakukan
pada siang hari karena dapat terlihat jelas apakah telur itu masih tetap bening
atau tidak. Jika telur tetap terlihat bening maka besar kemungkinan telur akan
berhasil menetas. Setelah proses pemijahan selesai, induk diangkat dan
dipindahkan

di

kolam

karantina

(pemulihan).

Kemudian

dilakukan

pemindahan kakaban pada bak perawatan larva. Setelah melakukan
pemindahan kakaban pada bak pemeliharaan larva, dilakukan pembersihan
pada bak pemijahan dengan cara bak di kuras kemudian dinding bak dan dasar
pak pemijahan disikat bersih setelah itu dibilas dengan air. Selanjutnya bak
pemijahan dikeringkan dan diisi air kembali bila ingin digunakan kembali.
Kolam untuk proses penetasan larva berukuran 2 x 3 m dengan kedalaman
air 0,40 m, atau bisa juga yang berukuran 4 x 6 m dengan kedalaman air sama.
Menurut pembudidaya untuk induk ukuran 1,5 kg dibutuhkan kolam
penetasan ukuran 2 x 3 m dengan kedalaman air 0,40 m sebanyak 4 – 6 kolam
karena benih yang dihasilkan dapat mencapai 40.000 – 70.000 larva.
Pada sore hari sekitar pukul 17.00 – 21.00 telur ikan lele akan menetas
dengan ditandainya pergerakan larva pada bak pemeliharaan larva. Kemudian
pada hari ketiga kakaban dapat diangkat dari bak, dan dapat terlihat larvalarva yang berkumpul di bawah kakaban. Setelah kakaban diangkat larva ikan
lele akan berkumpul pada sudut-sudat bak pemeliharaan larva. Larva terlihat
transparan dan ada juga beberapa yang berwarna kecoklatan. Pada hari ke
empat dapat dilihat larva ikan lele mulai berwarna kehitaman dan masih

berkumpul pada sudut-sudut kolam serta mulai berenang mengikut arah
cahaya matahari. Pada malam hari larva ikan lele berenang berkeliling dan
berkumpul, juga ada yang muncul ke permukaan, menandakan cadangan
makanan kuning telur (yolk) yang berada pada perut larva ikan lele sudah
habis. Memasuki hari kelima atau setelah tiga hari telur menetas larva ikan
lele membutuhkan asupan makanan tambahan berupa pakan alami. Adapun
pakan alami yang diberikan pada larva ikan lele memiliki kandungan protein
yang tinggi seperti Artemia atau Tubifex (cacing sutra). Pemberian pakan
tambahan dilakukan selama 12-15 hari dengan perbandingan antara 4000 larva
ikan lele dengan 1 kg Tubifex (cacing sutra).
Tabel 8. Jumlah Pemberian Tubifex Pada Larva Lele Hari Ke 3 – 15.
Jumlah

Hari
3, 4 dan 5
6
7
8
9
10
11
12
13
14

Cacing
2 Kg
0,6 Kg
0,8 Kg
1
1,2
1,4
1,6
1,8
2
2,2

15

-

Keterangan


Jumlah Total Cacing Tubifex yang diberikan
sebagai pakan larva lele bisa di sesuai dengan



perkembangan larva.
Pada hari ke 15, dilakukan penyortiran larva
dengan ukuran terkecil berkisar 1 cm.
 Penyortiran bisa dilakukan dengan



menggunakan waring dengan ukuran 1 cm.
Pada saat akan dilakukan penyortiran, ikan di
berok atau dipuasakan untuk menghidari stres

pada larva lele.
Pada hari ke 16 sampai hari ke 18 pakan untuk larva diganti dengan jenis
pakan berbentuk tepung seperti jenis pakan merk fengli ataupun psc.
Pemberian Pakan bisa menggunakan perbandingan 1 : 20.000.
Tabel 9. Jumlah Pemberian Pakan Ikan Jenis Fengli Pada Larva Lele Hari Ke
16 – 18.
Hari

Jumlah Pakan
Fengli

Keterangan

16

0,7 kg

17

0,8 kg

Frekuensi pemberian pakan 3x sehari dengan
waktu sebagai berikut:
Pagi: 09.00 – 10.00
Sore: 15.30 – 17.30

18

1 kg

Malam: 21.00 – 22.30
Pada hari ke 19 untuk waktu pagi hari, larva tidak perlu diberikan pakan
fengli, hal ini bertujuan untuk pergantian pakan yang lebih besar seperti pakan
merk PF 500. Perlakuan ini dilakukan sampai hari ke 25.
Tabel 10. Jumlah Pemberian Pakan Ikan Merk PF 500 Pada Larva Lele Hari
Ke 19 – 23.
Hari
19

20

21
22

Jumlah Pakan

Keterangan

PF 500
0,6 Kg



Frekuensi pemberian pakan 2 x sehari



dengan waktu sebgai berikut :
Pagi : 09.30 – 10.30
Malam : 21.00 – 22.30
60 % Pemberian pakan diberikan pada



malam hari.
Untuk 50.000 ekor larva, membutuhkan

0,8 Kg

1 Kg
1,2 kg

pakan merk PF 500 sebanyak 5 kg untuk 5


23

1,4 kg

hari.
Pada hari ke 24 , larva di sortir dan
dilakukan penghitungan Jumlah Total
benih.

24

-

Dengan pemberian pakan yang teratur, maka pada hari ke 24 larva lele
akan mencapai ukuran 1,2 cm dan 3 cm. Pada hari ke 25, dilakukan pergantian
jenis pakan dari pakan pelet merk PF 500 ke Merk PF 800. Pemberian jenis
pakan merk ini, dilakukan hingga larva berumur 29 – 30 hari dan pemebrian
pakn bisa menggunakan perbandingan 1 : 10.000. Untuk perhitungan pakan
diambil dari berat massa jenis, missal untuk 10.000 ekor ikan ukuran 3 cm

dengan berat massa jenis 8-9kg, maka membutuhkan pakan 0,8-1kg per 10%
dari berat massa jenis per hari.
Tabel 11. Jumlah Pemberian Pakan Ikan Merk PF 800 Pada Larva Lele Hari
Ke 25 – 30
Hari
25
26
27

Jumlah Pakan

Keterangan

PF 800
1.2 Kg



Frekuensi pemberian pakan 2 x sehari



dengan waktu sebgai berikut :
Pagi : 09.30 – 10.30
Malam : 21.00 – 22.30
60 % Pemberian pakan diberikan pada



malam hari.
Pada hari ke 30 , larva di sortir kembali

1.6 Kg
2 kg

28

2,4 kg

29

2,8 kg

30

-

dengan ukuran 2 cm, 3 cm dan 4 cm.
Dengan jumlah sekitar 50.000 ekor larva
lele.

Pada hari ke 30, dilakukan pernyotiran kembali untuk kemudian dilakukan
penjualan ataupun pendederan.Sebelum dilakukan penjualan dan pendederan
perlu dilakukan penghitungan biaya operasional terlebih dahulu untuk
mengetahui modal yang kita gunakan sehingga kita mengetahui berapa modal
yang kita keluarkan untuk 1 ekor larva.
Tabel 12. Biaya Operasional Pembenihan Dalam Sebulan
No
1
2
3
4
5
6
7

Jenis Pengeluaran
Cacing
Fengli
PF 500
PF 800
Voucher listrik
Ongkos Kerja
Biaya tak terduga
Total

Jumlah
15kg
2,5kg
5kg
10kg

Harga satuan
Rp. 60.000
Rp. 22.000
Rp. 22.000
Rp. 17.500

30
-

Rp. 25.000
-

Jumlah Harga
Rp. 900.000
Rp. 55.000
Rp. 110.000
Rp. 175.000
Rp. 105.000
Rp. 750.000
Rp. 500.000
Rp. 2.595.000

Jadi, modal pokok ikan adalah

J 0 2.595 .000
=
=51,9
J1
50.000

Dimana, J0 = Jumlah Operasional ; J1 = Jumlah Ikan
Jadi modal per ekor adalah Rp. 51,9.
Setelah mengetahui jumlah modal ikan per ekornya, maka langkah
selanjutnya adalah penjualan. Adapun harga penjualan per ekor untuk wilayah
Samarinda per cm berkisar Rp. 50,- hingga Rp. 70,-. Jadi, bila disimpulkan
dari satu kali pemijahan/50.000 ekor benih, maka akan kita dapatkan hasil
penjualan sebagai berikut :
 Ukuran 2 = Rp. 120,- x 5000 ekor

= Rp. 600.000

 Ukuran 3 = Rp. 180,- x 35.000 ekor

= Rp. 6.300.000

 Ukuran 4 = Rp. 220,- x 10.000 ekor

= Rp. 2.200.000

Total = Rp. 9.100.000
Jadi, hasil penjualan untuk satu kali pemijahan dalam waktu satu bulan
akan di peroleh sebagai berikut :
 Rp. 9.100.000 : 50.000 = Rp. 182,- (Harga jual per ekor)
 Rp. 2.595.000 : 50.000 = Rp. 51,9,- (Biaya operasional per ekor)
 Rp. 6.505.000 : 50.000 = Rp. 130,1,- (Laba penjualan ikan per ekor)
Jadi, keuntungan bersih yang didapatkan dalam sebulan adalah Rp.
6.505.000. Jika sebulan ada 30 hari, maka keuntungan yang didapat dalam
satu hari adalah Rp. 6.505.000 : 30 hari = Rp. 216.833,33/hari untuk satu kali
pemijahan.
Pembenihan dilakukan 12 kali selama satu tahun, berikut adalah rincian
biaya yang dikeluarkan.
Tabel 13 . Biaya Operasional Pembenihan Dalam Setahun
Jumlah Harga
No
Nama
Jumlah
(Rp.)
1 Cacing Sutra
180 kg
10.800.000
2 Fengli
30 kg
660.000
3 PF 500
60 kg
1.360.000

4
5
6

PF 800
Listrik
Tenaga Kerja
Total

120 kg
-

2.100.000
750.000
9.000.000
24.670.000

C. Pendederan
Pendederan adalah proses pemeliharaan untuk menghasilkan ikan ukuran
8-10 cm yang kemudian di lanjutkan ke pembesaran. Dalam pendederan
untuk 1 kubik air, benih yang di tebar benih antara 1.500 – 2.500 ekor.
Adapun kolam pendederan biasanya 2 x 4 x 0,40 m (kedalaman air), 4 x 6 x
0,4 m (kedalaman air), atau 7 x 9 x 0,40 m (kedalaman air). Pendederan
dilakukan 2 - 3 minggu untuk mendapatkan benih ukuran 8-10 cm, tebar
mulai bibit ukuran 2-3 cm. Pakan yang di perlukan untuk pendederan selama
3 minggu adalah 30 kg PF 800 atau PF 1000 per 10.000 ekor benih. Saat
pemberian pakan usahakan pakan sudah di bibit/ di kembangkan dengan cara
di berikan sedikit air lalu di angin anginkan selama 10-15 menit. Rincian
konsumsi pakan dalam pendederan ini adalah sebagai berikut:
Tabel 14. Jumlah Pakan Selama Pendederan
Hari

Berat Pakan

Hari

Berat Pakan

ke1
2
3
4
5
6
7
8
9
10

(kg)
0,4
0,5
0,6
0,7
0,8
0,9
1
1,1
1,2
1,3

ke11
12
13
14
15
16
17
18
19
20

(kg)
1,4
1,5
1,6
1,7
1,8
1,9
2
2,1
2,2
2,3

Tabel 15. Biaya Operasional Pendederan
No.
1
2

Jenis Pengeluaran
PF 800/1000
Ongkos kerja

Jumlah
30 kg
20 hari

Harga Satuan
Rp. 17.500
Rp. 25.000

Jumlah Harga
Rp. 525.000
Rp. 500.000

Total
Rp. 1.025.000
Setelah melalui proses pendederan, bibit siap untuk proses pembesaran
dengan tebar benih ukuran 8-10 cm dengan kepadatan 150-250 ekor/m3.
Masa budidaya selama 50-60 hari. Adapun asumsi yang diperlukan/10.000
ekor adalah pakan 781-1, 781-2 dan 781-3. Kolam yang diperlukan untuk
budidaya yaitu 4 kolam dengan ukuran 2x5x1 m atau 2 kolam dengan ukuran
4x5x1 m.
D. Pembesaran
Untuk kegiatan pembesaran pembudidaya mengisi kolam dengan
ketinggian air 50 cm. Memberi bokasi 1 kg/m 3 air, dengan cara bokasi
dimasukkan kedalam karung kemudian digantung. Karung diberi lubanglubang kecil, agar sari dari bokasi bisa keluar. Selanjutnya diamkan selama 1-2
minggu, lalu tebar benih dan setiap 10 hari sekali menaikkan air hingga 10
cm. bila perlu untuk perawatan air agar tetap optimal yaitu dengan memberi
kapur dolomit/gamping 10 gram/m3 air. Cara pemberian pakan yaitu 40%
siang dan 60% malam. Proses pemberian pakan /10.000 ekor yaitu:
Tabel 16. Jumlah Pemberian Pakan Tahap Pembesaran Hari ke 1 - 10
Hari

Berat Pakan (gr)
Berat Pakan (gr)
Siang
Malam
ke
1
1.200
480
720
2
1.600
560
1.040
3
2.000
800
1.200
4
2.400
960
1.440
5
2.800
1.120
1.680
6
3.200
1.280
1.920
7
3.600
1.440
2.160
8
4.000
1.600
2.400
9
4.400
1.760
2.640
10
4.800
1.920
2.880
Total
30.000
11.920
18.080
Kenaikan pakan perhari untuk 10 hari pertama sebanyak 400 gram. Jadi 10
Berat Pakan (gr)

hari pertama 30 kg pakan 781-I, lalu tambah air 10 cm sehingga menjadi 60
cm.

Tabel 17. Jumlah Pemberian Pakan Tahap Pembesaran Hari ke 11 – 20
Hari

Berat Pakan (gr)

Berat Pakan (gr)

Berat Pakan (gr)

ke
Siang
Malam
11
5.200
2.080
3.120
12
5.600
2.240
3.360
13
6.000
2.400
3.600
14
6.400
2.560
3.840
15
6.800
2.720
4.080
16
7.200
2.880
4.320
17
7.600
3.120
4.480
18
8.000
3.200
4.800
19
8.400
3.360
5.040
20
8.800
3.540
5.260
Total
70.000
28.190
41.900
Kenaikan pakan perhari pada 10 hari kedua yaitu sebesar 400 gram pakan.
Jadi ikan sebanyak 10.000 ekor dalam 10 hari kedua menghabiskan pakan 70
kg 781-II. Lalu menambah air 10 cm sehingga menjadi 70 cm.
Tabel 18. Jumlah Pemberian Pakan Tahap Pembesaran Hari ke 21 – 30
Hari
ke
21
22
23
24
25
26
27
28
29
30
Total

Berat Pakan (gr)

Berat Pakan (gr) Siang

10.500
11.500
12.500
13.500
14.500
15.500
16.500
17.500
18.500
19.500
150.000

4.200
4.600
5.000
5.400
5.800
6.200
6.600
7.000
7.400
7.800
60.000

Berat Pakan (gr)
Malam
6.300
6.900
7.500
8.100
8.700
9.300
9.900
10.500
11.100
11.700
99.000

Kenaikan pakan perhari pada 10 hari ketiga sebanyak 1000 gram, jadi
jumlah pakan 10 hari ketiga adalah 150 kg 781-3. Serta melakukan
penyortiran, setelahitu ikan dibagi menjadi 2 bagian. Bagian petama, ukaran
ikan mendekati siap jual konsumsi. Bagian kedua, untuk ikan yang panen

pada tahap kedua. Setelah ikan dipilih menjadi 2 bagian maka di budidaya
kembali.
Tabel 19. Jumlah Pemberian Pakan Tahap Pembesaran Hari ke 31 – 40
Hari

Dosis (gram/10.000 ekor)
Pagi
Siang
Malam
ke31
21.000
8.400
12.600
32
23.000
9.200
13.800
33
25.000
10.000
15.600
34
27.000
10.800
16.200
35
29.000
11.600
17.400
36
31.000
12.400
18.600
37
33.000
13.000
19.800
38
35.000
13.600
21.000
39
37.000
14.200
22.200
40
39.000
14.800
23.400
Jumlah
300.000
118.000
180.600
Keterangan: Jenis pakan 781 – III
Pada pemeliharaan pembesaran ikan pada 10 hari ke - 4, jumlah seluruh
pakan yang diberikan sebanyak 500 kg. Dan berdasarkan data tabel diatas
terjadi peningkatan jumlah konsumsi pakan perhari sebanyak 2000 gram.
Setelah masa pemeliharaan hari ke 31 sampai dengan hari ke 40, dilakukan
pemanenan sebesar 20% ikan yang dipelihara dan hasil panen sebanyak 200
kg dengan ukuran 5,6/kg. Setelah masa pemanenan, dilakukan penambahan
air sebanyak 15% kedalam kolam pemeliharaan.
Tabel 20. Jumlah Pemberian Pakan Tahap Pembesaran Hari ke 41 – 50
Hari
ke41
42
43
44
45
46
47

Dosis Pemberian Pakan (gram)
Pagi
Siang
Malam
41.000
16.400
24.600
43.000
17.200
25.800
45.000
18.400
27.000
47.000
19.600
28.200
49.000
20.800
29.400
51.000
22.000
30.600
53.000
23.200
31.800

48
55.000
24.400
49
57.000
25.600
50
59.000
26.800
Jumlah
500.000
214.400
Pada masa pemeliharaan pada 10

33.000
34.200
35.400
300.000
hari ke-5, peningkatan dosis pemberian

pakan sebesar 2000 gr/hari sehingga jumlah pakan yang digunakan sebanyak
500.000 gram. Dan dilakukan pemanenan ikan lele keseluruhan pada masa
tersebut.
Tabel 21. Jumlah Pakan Yang Diberikan Selama 50 Hari
Waktu
10 hari ke-1
10 Hari ke-2
10 Hari ke-3
10 Hari ke-4
10 Hari ke-5
Jumlah

Jumlah Pakan
(Kg)
(karung)
30
1
60
2
150
5
300
10
500
16
1.040
34

Kode Pakan

Harga (Rp)

781-III
781-III
781-III
781-IV
781-V
-

328.000
765.000
1.600.000
3.200.000
5.290.000
11.183.000

Tabel 22. Analisa Usaha Budidaya Ikan Lele Selama 50 Hari
Harga
Jenis

Satuan

Jumlah

Jumlah Harga

(Rp.)
(Rp.)
Listrik (bulan)
150.000
5 bulan
750.000
Pekerja
25.000
50 hari
1.250.000
A. Biaya
Sarana dan Prasarana
12.588.000
Operasional
Biaya tak terduga
1.000.000
Total
15.588.000
ke-1
18.000
250
kg
4.500.000
B. Hasil
ke-2
18.000
1.300 kg
23.400.000
Panen
Total
27.900.000
Berdasarkan tabel hasil wawancara diatas keuntungan yang diperoleh oleh
petani yaitu sebesar Rp. 12.312.000 selama masa pembenihan hingga
pemeliharaan. Sedangkan

perbandingan total penerimaan yang diperoleh

dengan total biaya yang dikeluarkan dapat dihitung berdasarkan rumus
berikut:

R TR 27.900.000
=
=
=1,73
C TC 15.588.000
Dapat disimpulkan bahwa petani tersebut mendapat keuntungan dari hasil
budidaya lele sebesar Rp. 1,73 setiap pengeluaran yang telah dikeluarkan oleh
petani tersebut.
Tabel 23. Biaya Operasional Pendederan dan Pembesaran Dalam Setahun
No
1.
2.
3.
4.
5.
6.
7.

Keterangan

Jumlah Harga

Jumlah

PF
4 kg
78- I
120 kg
781-II
280 kg
781-III
1.800 kg
781-IV
2.000 kg
Voucher
Tenaga Kerja
Total
Setelah masa pemeliharaan pada 10

(Rp.)
660.000
1.312.000
3.060.000
19.200.000
21.160.000
300.000
9.000.000
54.692.000
hari ke-3, dilakukan penyortiran

dengan memisahkan antara ikan yang telah siap panen dan ikan yang akan
dipelihara kembali. Pergantian air dilakukan sebanyak 25% dari volume air
sebelumnya.
E. Penjualan
Tabel 24. Pendapatan (Penjualan Ikan Lele Ukuran Benih ) Dalam Setahun
No
1
2
3
Ket:

Ukuran Ikan

Jumlah Benih

Harga (Rp)

Jumlah

Pendapatan (Rp.)
2 cm
60.000
120,00
7.200.000
3 cm
420.000
180,00
75.000.000
4 cm
120.000
220,00
26.000.000
Total
600.000
109.200.000
Dalam satu tahun Pembudidaya melakukan pemijahan ikan sebanyak 12

kali. Dan dalam sekali pemijahan rata-rata menghasilkan 50.000 benih.
Tabel 25. Pendapatan (Penjualan Ikan Lele Ukuran Konsumsi) Dalam Setahun
No

Ukuran

Waktu

Jumlah

Pemeliharaan

(kg)

Harga (Rp)

Jumlah
Pendapatan (Rp.)

1
2

40 hari
1000
18.000
18.000.000
50 hari
6500
18.000
117.000.000
Total
135.000.000
Jumlah benih ikan lele yang tebar sebanyak 10000 ekor untuk ukuran
Size 5-6

konsumsi, dan pemanenan saat ikan mencapai size 5-6. Untuk mencapai
ukuran tersebut ikan dipeliharai selama 40-50 hari.
Jadi dalam satu tahun Pembudidaya mengeluarkan biaya untuk melakukan
pembenihan dan pembesaran ikan yaitu biaya operasional sebanyak Rp.
54.962.000, biaya pokok Rp. 23.086.000, biaya tak terduga 18.500.000,
sehingga jumlah biaya yang dikeluarkan untuk melakukan budidaya
(pembenihan dan pembesaran ikan lele) selama setahun ialah Rp.96.548.000
Dan hasil yang didapatkan setelah penjualan benih dan ikan lele ukuran
konsumsi sebanyak Rp.244.200.000.
Jadi didapatkan laba yang didapat Pembudidaya untuk satu tahun ialah:
Jumlah pendapatan-Biaya produksi = Rp.244.200.000-Rp.96.548.000
= Rp.147.652.000

Dokumen yang terkait

Keanekaragaman Makrofauna Tanah Daerah Pertanian Apel Semi Organik dan Pertanian Apel Non Organik Kecamatan Bumiaji Kota Batu sebagai Bahan Ajar Biologi SMA

26 317 36

FREKUENSI KEMUNCULAN TOKOH KARAKTER ANTAGONIS DAN PROTAGONIS PADA SINETRON (Analisis Isi Pada Sinetron Munajah Cinta di RCTI dan Sinetron Cinta Fitri di SCTV)

27 310 2

FREKWENSI PESAN PEMELIHARAAN KESEHATAN DALAM IKLAN LAYANAN MASYARAKAT Analisis Isi pada Empat Versi ILM Televisi Tanggap Flu Burung Milik Komnas FBPI

10 189 3

SENSUALITAS DALAM FILM HOROR DI INDONESIA(Analisis Isi pada Film Tali Pocong Perawan karya Arie Azis)

33 290 2

Analisis Sistem Pengendalian Mutu dan Perencanaan Penugasan Audit pada Kantor Akuntan Publik. (Suatu Studi Kasus pada Kantor Akuntan Publik Jamaludin, Aria, Sukimto dan Rekan)

136 695 18

DOMESTIFIKASI PEREMPUAN DALAM IKLAN Studi Semiotika pada Iklan "Mama Suka", "Mama Lemon", dan "BuKrim"

133 700 21

KONSTRUKSI MEDIA TENTANG KETERLIBATAN POLITISI PARTAI DEMOKRAT ANAS URBANINGRUM PADA KASUS KORUPSI PROYEK PEMBANGUNAN KOMPLEK OLAHRAGA DI BUKIT HAMBALANG (Analisis Wacana Koran Harian Pagi Surya edisi 9-12, 16, 18 dan 23 Februari 2013 )

64 565 20

PENERAPAN MEDIA LITERASI DI KALANGAN JURNALIS KAMPUS (Studi pada Jurnalis Unit Aktivitas Pers Kampus Mahasiswa (UKPM) Kavling 10, Koran Bestari, dan Unit Kegitan Pers Mahasiswa (UKPM) Civitas)

105 442 24

Pencerahan dan Pemberdayaan (Enlightening & Empowering)

0 64 2

KEABSAHAN STATUS PERNIKAHAN SUAMI ATAU ISTRI YANG MURTAD (Studi Komparatif Ulama Klasik dan Kontemporer)

5 102 24