Dampak Positif Inflasi aplikasi threshold

Dampak Positif Inflasi
Inflasi memiliki dampak positif yakni membantu negara untuk menjaga
ekonomi tetap seimbang. Inflasi menciptakan lapangan kerja yang juga
menjadi pertanda bahwa roda perekonomian negara tetap
berkembang. Jika ekonomi tidak banyak mengalami inflasi, maka itu
berarti ekonomi menjadi lemah. Kurangnya inflasi juga berarti bahwa
tidak ada insentif untuk berinvestasi dan nilai mata uang tetap
konstan.
Inflasi positif dapat membantu negara berkembang untuk mencapai
fleksibilitas yang lebih besar dalam hal pasar tenaga kerja. Inflasi yang
terus terjadi dalam level yang rendah adalah hal positif dalam
kesehatan perekonomian.

Dampak Negatif Inflasi
Inflasi menjadi sulit ketika berada pada nilai yang tinggi di mana ketika
itu terjadi, mendadak orang tidak memiliki waktu untuk
mempersiapkan diri menghadapinya. Bank harus menyesuaikan
tingkat suku bunga mereka sementara para kreditur dan debitur
menjadi dirugikan karena kenaikan harga yang tidak termasuk dalam
suku bunga. Kenaikan harga barang dalam negeri dibandingkan
dengan harga barang impor akan mengakibatkan produsen dalam

negeri semakin tidak kompetitif.
Dampak Positif
1. Peredaran / perputaran barang lebih cepat.
2.Produksi barang­barang bertambah, karena keuntungan pengusaha bertambah.
3. Kesempatan kerja bertambah, karena terjadi tambahan investasi.
4.Pendapatan nominal bertambah, tetapi riil berkurang, karena kenaikan pendapatan kecil.
Dampak Negatif
1. Harga barang­barang dan jasa naik.
2. Nilai dan kepercayaan terhadap uang akan turun atau berkurang.

3. Menimbulkan tindakan spekulasi.
4. Banyak proyek pembangunan macet atau terlantar.
5. Kesadaran menabung masyarakat berkurang.

. Kebijakan Moneter
Kebijakan moneter adalah kebijakan yang diberlakukan pemerintah kaitan nya dengan upaya
mengendalikan jumlah uang yang beredar. Salah satu tujuan diberlakukan nya kebijakan moneter
adalah untuk menciptakan dan mempertahankan stabilitas harga. Berkaitan dengan upaya
mengendalikan laju inflasi kebijakan moneter yang diberlakukan sebagai berikut :
 Operasi Pasar terbuka (Open Market Operation), yaitu kebijakan moneter yang

dilakukan dengan cara menjual atau membeli surat berharga dipasar uang, misalnya
sertifikat Bank Indonesia (SBI), sertifikat Bank Indonesia adalah surat berharga yang
diterbitkan Bank Indonesia sebagi surat pengakuan utang jangka pendek dengan sistem
diskonto.
 Politik Diskonto (Discount Policy), yaitu kebijakan yang dilakukan dengan cara
menaikan atau menurunkan tingkat suku bunga kredit yang dibayar bank umum kepada
Bank Indonesia. Jika diskonto naik, biaya peminjaman dari Bank Indonesia semakin tinggi
sehingga keinginan bank umum untuk meminjam dana akan berkurang. Kebijakan ini
mempengaruhi penentuan tingkat suku bank kredit bank umum yang diberikan kepada
masyarakat.
 Cadangan Kas Minimum, Kebijakan cadangan kas minimum berkaitan dengan
penentuan cadangan kas bank umum sesuai ketentuan yang berlaku. Kebijakan ini akan
berpengaruh terhadap jumlah uang yang beredar. Jika ingin menambah jumlah uang
beredar, Bank Indonesia akan menurunkan ketentuan cadangan kas minimum bank
umum. Kebijakan ini mendorong bank umum untuk menyalurkan kredit dalam jumlah
uang besar. Sebaliknya, jika ingin mengurangi jumlah uang beredar, Bank Indonesia dapat
menaikan cadangan kas minimum bank umum.
 Kredit Selektif . Kebijakan kredit selektif berkaitan dengan upaya mengurangi jumlah
uang beredar dengan cara memperketat penyaluran kredit. Berkaitan dengan upaya ini
Bank Indonesia dapat memperketat syarat kredit, yaitu karakter, kemampuan, jaminan,

modal, dan kondisi ekonomi. adanya kebijakan ini berdamapak pada keinginan
masyarakat dan bank umum untuk meminjam uang.
2. Kebijakan Fiskal
Kebijakan fiskal adalah kebijakan yang diberlakukan untuk mengatur penerimaan dan
pengeluaran negara. Kebijakan ini berkaitan dengan penggunaan pajak dan pengeluaran
pemerintah dalam mencapai tujuan. Kebijakan fiskal yang diberlakukan untuk mengatasi inflasi
sebagai berikut.
 Pengaturan Pengeluaran Pemerintah, Kebijakan ini memungkinkan pemerintah
mengendalikan pengeluaran nya agar perekonomian tetap stabil. Pemerintah dapat
menunda atau mengurangi pengeluaran agar jumlah uang beredar berkurang.
 Peningkatan Tarif Pajak, kebijakan ini bertujuan untuk mengurangi jumlah uang
beredar karena sebagian penghasilan masyarakat diberikan kepada negara dalam bentuk

pajak. Akibat kebijakan ini, daya beli masyarakat berkurang sehingga inflasi dapat
dikendalikan.
3. Kebijakan Nonmoneter dan Nonfiskal
Selain kebijakan moneter dan fiskal , dalam rangka mengatasi inflasi pemrintah menetapkan
kebijakan nonmoneter dan nonfiskal. Kebijakan tersebut mengatur hal-hal sebagai berikut :
 Peningkatan Produksi, Kegiatan produksi dapat ditingkatan melalui penambahan




investasi, subsidi, penurunan bea ekspor, dan perlindungan usaha. Peningkatan produksi
pada saat jumlah uang beredar besar tidak akan menimbulkan inflasi. Akan tetapi,
peningkatan produksi akan meningkatan kemampuan perekonomian suatu negara.
Kebijakan Upah, kebijakan ini berkaitan dengan meningkatkan tarif pajak penghasilan.



Naiknya tarir pajak penghasilan, akan menurunkan pendapatan yang siap untuk
dibelanjakan (disposable income). Hal ini berarti bahwa masyarakat akan memperoleh
penghasilan (take home pay) dalam jumlah lebih sedikit akibat kenaikan tarif pajak.
Pengawasan Harga, Kebijakan ini dimaksudkan untuk mengendalikan tingkat harga



yang ditetapkan produsen. Dalam konsep ekonomi, produsen berusaha memperoleh
keuntungan sebesar besar nya dengan menaikan harga jual.
Pengaturan Distribusi Barang, Naiknya harga beberapa barang kebutuhan pokok




mendorong pemerintah mendistribusikan atau menyalurkan barang secara langsung
kepada masyarakat. kegiatan pendistribusian barang oleh pemerintah diwujudkan dalam
oprasi pasar yaitu menawarkan barang kebutuhan dibawah harga pasar kepada
masyarkat. Kegiatan pemerintah ini dikenal dengan istilah "pasar murah".
Kebijakan di Bidang Perdagangan Internasional, Kebijakan dalam perdagangan
internasional dimaksudkan untuk meningkatkan kinerja ekspor impor. Berkaitan dengan
upaya mengatasi masalah inflasi, pemerintah dapat menurunkan bea masuk barang
impor. Kebijakan ini menyebabkan tingkat harga barang impor menjadi turun dan jumlah
barang impor yang beredar bertambah besar.