CONTOH CONTOH KASUS HUKUM WARIS ISLAM
CONTOH – CONTOH KASUS HUKUM WARIS ISLAM.
1. Pak Ali meninggal dengan para ahli waris sebagai berikut : seorang istri (bernama
Maimunah), seorang anak laki-laki (bernama Budi), dan seorang anak perempuan (bernama
Wati). Harta warisnya senilai Rp 100 juta. Berapakah perhitungan bagian ahli waris masingmasing?
Jawab :
Dalam hukum waris Islam, istri merupakan ash-habul furudh, yaitu ahli waris yang mendapat
bagian harta waris dalam jumlah tertentu. Istri mendapat 1/4 (seperempat) jika suami yang
meninggal tidak mempunyai anak, dan mendapat 1/8 (seperdelapan) jika mempunyai anak.
(Muhammad bin Shalih Al-Utsaimin, Risalah fil Faraidh, hal. 7).
Dalam kasus ini suami mempunyai anak, maka bagian istri adalah 1/8 (seperdelapan) sesuai dalil
Al-Qur`an :
رفمإمن ركارن ل رك تمم رول ردد رفل رته مرن الثمتتمتن مم مرما ترررك متتمم
“Jika kamu (suami) mempunyai anak, maka para istri itu memperoleh seperdelapan dari harta
yang kamu tinggalkan…” (QS An-Nisaa’: 12).
Sedangkan seorang anak laki-laki dan seorang anak perempuan adalah ashabah, yaitu ahli waris
yang mendapat bagian harta waris sisanya setelah diberikan lebih dulu kepada ash-habul furudh.
Kedua anak tersebut mendapat harta sebanyak = 7/8 (tujuh perdelapan), berasal dari harta asal
dikurangi bagian ibu mereka (1 – 1/8 = 7/8).
Selanjutnya bagian 7/8 (tujuh perdelapan) itu dibagi kepada kedua anak tersebut dengan
ketentuan bagian anak laki-laki adalah dua kali bagian anak perempuan sesuai dalil Al-Qur`an :
ي تمومصي مك تتم اللته مفمي أ رمورلامدك تمم ملل م رذك رمر ممثمتل رحممظ ال من متثري ري ممن
“Allah mensyariatkan bagimu tentang (pembagian harta waris untuk) anak-anakmu, yaitu :
bagian seorang anak lelaki sama dengan bagian dua orang anak perempuan.” (QS An-Nisaa’: 11)
Maka bagian Wati = 1 bagian dan bagian Budi = 2 bagian. Maka harta ashabah tadi (7/8) akan
dibagi menjadi 3 bagian (dari penjumlahan 1 + 2 ). Atau penyebutnya adalah 3. Jadi bagian
Wati= 1/3 dari 7/8 = 1/3 X 7/8 = 7/24 (tujuh perduaempat), dan bagian Budi = 2/3 dari 7/8 = 2/3
X 7/8 = 14/24 (empat belas perduaempat).
Berdasarkan perhitungan di atas, maka bagian Ibu Maimunah (istri) = 1/8 X Rp 100 juta = Rp
12,5 juta. Bagian Wati = 7/24 x Rp 100 juta = Rp 29,2 juta. Sedang bagian Budi adalah = 14/24 x
Rp 100 juta = Rp 58,3 juta.
Demikian contoh perhitungan pembagian harta warisan menurut hukum waris Islam.
Salam Planners
Disarikan dari http://harryanku.blogspot.com/2012/01/contoh-perhitungan-pembagianwaris.html, dengan beberapa penyesuaian.
2. Seorang suami meninggal dunia dan meninggalkan anggota keluarga sebagai
berikut:
1 orang istri
2 orang anak laki laki
4 orang anak perempuan
bapak dan ibu
2 orang saudara perempuan si ibu se bapak
2 orang saudara laki laki se ibu se bapak
2 orang anak laki laki dari saudara laki laki se ibu se bapak
2 orang anak perempuan dari dari saudara perempuan seibu sebapak
2 orang anak perempuan dari saudara laki laki seibu sebapak
Setelah menentukan anggota keluarga yang dimiliki oleh si mayit, tahap berikutnya
adalah menentukan yang mana termasuk ahli waris, dzul arham atau bukan ahli waris,
dalam kasus di atas ada 2 golongan yang termasuk dzul arham yaitu:
2 orang anak perempuan dari dari saudara perempuan seibu sebapak
2 orang anak perempuan dari saudara laki laki seibu sebapak
Sedangkan yang lainnya masuk dalam kategori ahli waris.
Setelah menentukan golongan yang termasuk ahli waris, maka kita tentukan masalah
hijab, yaitu pewaris yang tadinya mendapatkan waris, namun karena adanya keluarga
yang lebih utama, maka ia tidak mendapat waris.
Dalam kasus di atas terdapat 2 orang saudara perempuan se ibu se bapak sedangkan
si mayit memiliki anak laki laki dan bapak, maka 2 orang saudara perempuan se ibu se
bapak tersebut terhijab olehnya (tidak mendapat warisan), begitu juga dengan saudara
laki laki seibu sebapak dan dan 2 orang anak laki laki dari saudara laki laki se ibu
sebapak terhijab oleh laki laki, bapak, saudara laki laki dan sebagainya.
Setelah tahap hijab selesai, maka ahli waris yang berhak mendapatkan bagian adalah
sebagai berikut:
1 orang istri
2 orag anak laki laki
4 orang anak laki laki
Bapak
Ibu
Setelah tahab ini selesai maka ditentukan yang termasuk Ashabah, sebagai berikut:
1 orang istri
2 orag anak laki laki.... ashabah bin nafsi
4 orang anak laki laki.....ashabah bil ghair
Bapak
Ibu
Tahap berikutnya ditentukan porsi masing masing ahli waris, yakni sebagai berikut:
1 orang istri......1/8 karena ada anak
2 orang anak laki laki (sisa)
4 orang anak perempuan
Bapak.......1/6
Ibu......1/6 karena ada anak
Setelah tahap penentuan porsi waris selesai, maka selanjutnya dilaksanakan
perhitungan dengan cara sebagai berikut:
AM (Asal Masalah) yaitu dengan mencari kelipatan terkecil dari pembilang porsi 8,6,6
maka KPTnya=24 inilah yang dijadilan sebagai AM
SM (Sah Masalah) ketika terjadi pecah tempat (pembagian antara jumlah manusia
dengan jumlah pendapatan) yaitu dengan membandingkan jumlah manusia dengan
jumlah pendapatan yaitu sebagai berikut
JM 8: JP 13 = Tabayyun
Rumus Tabayyun ke samping ambil JM 8
Maka SM = AM x JM = 24 x 8 = 192
CATATAN
Untuk mendapatkan AM 24 adalah angka yang habis dibagi dengan angka 8 dan 6,
yaitu angka 24
Untuk mendapatkan SM 192 adalah dengan cara mengalikan angka AM yaitu 24
dengan angka hasil rumus pecah tempat yaitu JM 8 dengan JP 13 = 8 : 13 tabayyun 8
= 24 x 8 = 192
Hasil akhir:
1 istri = 24/192 x harta warisan
1 bapak = 32/192 x harta warisan
1 ibu = 32/192 x harta warisan
1 AL = 2/8 x 104/192= 26/192 x harta warisan
1 AP = 1/8 x 104/192 = 13/192 x harta warisan
3. Seorang laki-laki meninggal dunia dengan meninggalkan ahli waris: janda, 1 orang anak lakilaki, ayah dan ibu. Pewaris mempunyai harta peninggalan sebesar 75 juta. Biaya pengurusan
jenazah 1 juta, biaya perawatan selama sakit sebesar 14 juta.
Perhitungannya:
Ahli waris
: janda, 1 anak laki-laki, ayah, ibu;
Harta peninggalan : 75 juta
Biaya-biaya
: biaya jenazah 1 juta + biaya rumah sakit 14 juta = 15 juta
Harta waris
: 75 juta – 15 juta = 60 juta
Janda
: 1/8 x 60 juta
Ayah
: 1/6 x 60 juta
Ibu
: 1/6 x 60 juta
Anak laki-laki : ashobah (sisa)
= 7,5 juta
= 10 juta
= 10 juta
= 60 juta – (7,5 + 10 + 10) = 32,5 juta
4. Seorang laki-laki meninggal, ahli waris adalah janda, 2 anak perempuan,
ayah dan ibu. Pewaris memiliki utang 5 juta, biaya penguburan jenazah 1
juta, biaya rumah sakit 4 juta. Si pewaris meninggalkan harta bawaan
berupa sepeda motor seharga 10 juta dan harta bersama sebesar 100 juta.
Ahli waris
Harta peninggalan
= 60 juta
Biaya-biaya
:
Harta Waris
Ahli waris
Janda
1/8
Ayah
1/6
Ibu
1/6
Dua
anak 2/3
perempuan
Jumlah Bagian
: janda, ayah, ibu, 2 anak perempuan
: harta bawaan + ½ harta bersama = 10 juta + 50 juta
: pengurusan jenazah + rumah sakit + hutang
1 juta + 4 juta + 5 juta= 10 juta
: 60 juta – 10 juta = 50 juta
Bagian
AM = 24
3
4
4
16
Perhitungan
3/27 x 50 juta
4/27 x 50 juta
4/27 x 50 juta
16/27 x 50 juta
Jumlah harta yg
diperoleh
5.555.556
7.407.407
7.407.407
29.629.630
27 (aul)
Dalam pembagian harta tersebut ternyata bilangan pembagi atau Ashal
Masalah (AM) =24 lebih kecil daripada jumlah bagian pewaris (27). Peristiwa
ini disebut Aul.
5. Seorang laki-laki meninggal dunia dengan ahli waris janda, 3 anak lakilaki dan 5 anak perempuan, dan Ibu. Si pewaris mempunyai harta bersama
sebesar 500 juta, biaya perawatan rumah sakit selama sakit sebesar 40 juta,
biaya pengurusan jenazah 5 juta, dan hutang sebesar 25 juta. Ternyata
sebelum menikah pewaris telah memiliki rumah yang sebelumnya
dikontrakkan yang kemudian dilelang dan laku dengan harga 220juta. Biaya
lelang dan komisi sebesar 15 juta.
Perhitungannya:
Ahli waris
Harta peninggalan
:
Biaya-biaya
lelang & komisi
:
Harta waris
Ahli waris
Janda
Ibu
3 laki-laki &
5 perempuan
: Janda, Ibu, 3 anak laki-laki dan 5 anak perempuan
: harta bawaan + ½ harta bersama
220 juta + 250 juta = 470 juta
: rumah sakit+ pengurusan jenazah + hutang + biaya
40 juta + 5 juta + 25 juta + 15 juta = 85 juta
: 470 juta – 85 juta = 385 juta
Bagian
1/8
1/6
Ashobah
AM = 24
3
4
17/24
Perhitungan
3/24 x 385 juta
4/24 x 385 juta
4/27 x 385 juta
Jumlah harta yg
diperoleh
48.500.000
64.166.667
272.708.333
Pembagian 1 anak laki = 2 anak perempuan, sehingga dalam kasus ini
ashobah dibagi menjadi 5 bagian + (3 x 2) bagian = 11 bagian
Bagian tiap anak perempuan
Bagian tiap anak laki-laki
6.
= 1/11 x 272.708.333 = 24.791.667
= 2/11 x 272.708.333 = 49.583.333
Pada saat ibu saya meninggal, hal2 yang ditinggalkan adalah:
- Bapak saya
- Harta yg didapat selama pernikahan bpk ibu sebesar 250jt rupiah.
-4 anak laki2 dan 6 anak perempuan.
- kedua orangtua ibu .
Selama hidup ibu saya adalah bekerja sebagai ibu rumah tangga.
Sepeninggal ibu, 2 anak laki dan kedua orang tua ibu meninggal dunia.
Kemudian bapak saya menikah lagi dengan ibu baru dan dikaruniai 1 anak
perempuan dan 1 anak laki. Kemudian Bapak saya meninggal dunia dengan harta
yang ditinggalkan selama menikah dengan ibu baru tsb sebesar 150jt rupiah.
Pekerjaan ibu baru adalah juga ibu rumah tangga. Saat meninggal kedua orang
tua dari bpk saya sdh meninggal duluan.
Dengan kronologis tersebut mohon bantuan ustadz bagaimana pembagian
warisnya.
Atas bantuan ustadz kami ucapkan terimakasih.
Wass. Wr. Wb.
Jawab.
'Alaikum salam Wr. Wb.
Ibu xxx yang dirahmati Allah, terima kasih ibu telah menghubungi kami dan
berkomitmen dengan pembagian waris berdasarkan syari'at Islam. Ada beberapa
hal yang perlu diperhatikan berkenaan dengan pembagian waris ini, diantaranya:
1. Bahwa yang dimaksud harta warisan adalah harta peninggalan yang sah menjadi
milik si mati (saja), bukan harta gono-gini sebagaimana yang dipakai dalam hukum
adat dan hukum waris negara (KHI). Hitunglah berapa kira-kira besaran saham
(kepemilikan ibu anda dalam 250 juta itu), jika sulit, bisa diambil kesepakatan
dengan semua ahli waris, hal ini dibenarkan menurut syari'at, (silakan baca artikel
kami, ( Harta Gono-Gini )
Untuk pembagian waris kasus keluarga anda, silakan anda cari tahu kepemilikan
saham masing-masing alm./almarhumah; saya akan berasumsi bahwa 250 juta
yang pertama milik ibu semua, dan 150 juta yang kedua adalah milik bapak semua;
anda cukup memperhatikan prosentase perolehan masing-masing ahli waris.
2. Bahwa yang dimaksud ahli waris adalah orang yang mempunyai hubungan
keluarga,perkawinan, serta masih hidup saat pewaris meninggal dunia. Maka 2
saudara laki-laki sekandung anda yang meninggal sebelum bapak, hanya mendapat
bagian dari warisan ibu saja, yang bagiannya diserahkan kepada ahli warisnya.
INPUT DATA: (Kasus I):
1. Pewaris: ibu
2. Harta warisan: Rp. 250 juta.(belum dipilah berapa yang milik ibu)
3. Ahli waris:
- Suami
- Ayah
- Ibu
- 4 Anak laki-laki
- 6 Anak perempuan
INPUT DATA (Kasus II):
1. Pewaris: Bapak
2. Harta Warisan: Rp. 150 juta (belum dipilah berapa yang milik bapak)
3. Ahli Waris:
- Isteri (kedua):
- 3 Anak laki-laki
- 7 Anak perempuan
PERTANYAAN:
- Bagaimana pembagian warisnya ?
JAWABAN:
A. Saat Ibu meninggal dunia, ahli waris dan bagiannya adalah, sbb.:
Keterangan:
- Anak laki-laki dan perempuan mendapat sisa (ashabah) sebesar 5/12, dengan
komposisi bagian anak laki-laki = 2x bagian anak perempuan.
- Karena 5 tidak bisa dibagi 12, maka 12-nya dikali jumlah bagian anak =14
(lihat kolom X); dan bagian ahli waris yang lain juga mengikuti dikalikan 14.
B. Saat bapak meningal dunia, maka ahli waris dan pembagian warisnya adalah
sbb.:
Keterangan:
- Kolom x adalah jumlah bagian untuk semua anak, = 13.
- Sisa untuk anak 7/8 tidak bisa dibagi 13, maka 13 dikalikan 8, perolehan waris
isteri juga dikali 13 agar imbang.
1. Pak Ali meninggal dengan para ahli waris sebagai berikut : seorang istri (bernama
Maimunah), seorang anak laki-laki (bernama Budi), dan seorang anak perempuan (bernama
Wati). Harta warisnya senilai Rp 100 juta. Berapakah perhitungan bagian ahli waris masingmasing?
Jawab :
Dalam hukum waris Islam, istri merupakan ash-habul furudh, yaitu ahli waris yang mendapat
bagian harta waris dalam jumlah tertentu. Istri mendapat 1/4 (seperempat) jika suami yang
meninggal tidak mempunyai anak, dan mendapat 1/8 (seperdelapan) jika mempunyai anak.
(Muhammad bin Shalih Al-Utsaimin, Risalah fil Faraidh, hal. 7).
Dalam kasus ini suami mempunyai anak, maka bagian istri adalah 1/8 (seperdelapan) sesuai dalil
Al-Qur`an :
رفمإمن ركارن ل رك تمم رول ردد رفل رته مرن الثمتتمتن مم مرما ترررك متتمم
“Jika kamu (suami) mempunyai anak, maka para istri itu memperoleh seperdelapan dari harta
yang kamu tinggalkan…” (QS An-Nisaa’: 12).
Sedangkan seorang anak laki-laki dan seorang anak perempuan adalah ashabah, yaitu ahli waris
yang mendapat bagian harta waris sisanya setelah diberikan lebih dulu kepada ash-habul furudh.
Kedua anak tersebut mendapat harta sebanyak = 7/8 (tujuh perdelapan), berasal dari harta asal
dikurangi bagian ibu mereka (1 – 1/8 = 7/8).
Selanjutnya bagian 7/8 (tujuh perdelapan) itu dibagi kepada kedua anak tersebut dengan
ketentuan bagian anak laki-laki adalah dua kali bagian anak perempuan sesuai dalil Al-Qur`an :
ي تمومصي مك تتم اللته مفمي أ رمورلامدك تمم ملل م رذك رمر ممثمتل رحممظ ال من متثري ري ممن
“Allah mensyariatkan bagimu tentang (pembagian harta waris untuk) anak-anakmu, yaitu :
bagian seorang anak lelaki sama dengan bagian dua orang anak perempuan.” (QS An-Nisaa’: 11)
Maka bagian Wati = 1 bagian dan bagian Budi = 2 bagian. Maka harta ashabah tadi (7/8) akan
dibagi menjadi 3 bagian (dari penjumlahan 1 + 2 ). Atau penyebutnya adalah 3. Jadi bagian
Wati= 1/3 dari 7/8 = 1/3 X 7/8 = 7/24 (tujuh perduaempat), dan bagian Budi = 2/3 dari 7/8 = 2/3
X 7/8 = 14/24 (empat belas perduaempat).
Berdasarkan perhitungan di atas, maka bagian Ibu Maimunah (istri) = 1/8 X Rp 100 juta = Rp
12,5 juta. Bagian Wati = 7/24 x Rp 100 juta = Rp 29,2 juta. Sedang bagian Budi adalah = 14/24 x
Rp 100 juta = Rp 58,3 juta.
Demikian contoh perhitungan pembagian harta warisan menurut hukum waris Islam.
Salam Planners
Disarikan dari http://harryanku.blogspot.com/2012/01/contoh-perhitungan-pembagianwaris.html, dengan beberapa penyesuaian.
2. Seorang suami meninggal dunia dan meninggalkan anggota keluarga sebagai
berikut:
1 orang istri
2 orang anak laki laki
4 orang anak perempuan
bapak dan ibu
2 orang saudara perempuan si ibu se bapak
2 orang saudara laki laki se ibu se bapak
2 orang anak laki laki dari saudara laki laki se ibu se bapak
2 orang anak perempuan dari dari saudara perempuan seibu sebapak
2 orang anak perempuan dari saudara laki laki seibu sebapak
Setelah menentukan anggota keluarga yang dimiliki oleh si mayit, tahap berikutnya
adalah menentukan yang mana termasuk ahli waris, dzul arham atau bukan ahli waris,
dalam kasus di atas ada 2 golongan yang termasuk dzul arham yaitu:
2 orang anak perempuan dari dari saudara perempuan seibu sebapak
2 orang anak perempuan dari saudara laki laki seibu sebapak
Sedangkan yang lainnya masuk dalam kategori ahli waris.
Setelah menentukan golongan yang termasuk ahli waris, maka kita tentukan masalah
hijab, yaitu pewaris yang tadinya mendapatkan waris, namun karena adanya keluarga
yang lebih utama, maka ia tidak mendapat waris.
Dalam kasus di atas terdapat 2 orang saudara perempuan se ibu se bapak sedangkan
si mayit memiliki anak laki laki dan bapak, maka 2 orang saudara perempuan se ibu se
bapak tersebut terhijab olehnya (tidak mendapat warisan), begitu juga dengan saudara
laki laki seibu sebapak dan dan 2 orang anak laki laki dari saudara laki laki se ibu
sebapak terhijab oleh laki laki, bapak, saudara laki laki dan sebagainya.
Setelah tahap hijab selesai, maka ahli waris yang berhak mendapatkan bagian adalah
sebagai berikut:
1 orang istri
2 orag anak laki laki
4 orang anak laki laki
Bapak
Ibu
Setelah tahab ini selesai maka ditentukan yang termasuk Ashabah, sebagai berikut:
1 orang istri
2 orag anak laki laki.... ashabah bin nafsi
4 orang anak laki laki.....ashabah bil ghair
Bapak
Ibu
Tahap berikutnya ditentukan porsi masing masing ahli waris, yakni sebagai berikut:
1 orang istri......1/8 karena ada anak
2 orang anak laki laki (sisa)
4 orang anak perempuan
Bapak.......1/6
Ibu......1/6 karena ada anak
Setelah tahap penentuan porsi waris selesai, maka selanjutnya dilaksanakan
perhitungan dengan cara sebagai berikut:
AM (Asal Masalah) yaitu dengan mencari kelipatan terkecil dari pembilang porsi 8,6,6
maka KPTnya=24 inilah yang dijadilan sebagai AM
SM (Sah Masalah) ketika terjadi pecah tempat (pembagian antara jumlah manusia
dengan jumlah pendapatan) yaitu dengan membandingkan jumlah manusia dengan
jumlah pendapatan yaitu sebagai berikut
JM 8: JP 13 = Tabayyun
Rumus Tabayyun ke samping ambil JM 8
Maka SM = AM x JM = 24 x 8 = 192
CATATAN
Untuk mendapatkan AM 24 adalah angka yang habis dibagi dengan angka 8 dan 6,
yaitu angka 24
Untuk mendapatkan SM 192 adalah dengan cara mengalikan angka AM yaitu 24
dengan angka hasil rumus pecah tempat yaitu JM 8 dengan JP 13 = 8 : 13 tabayyun 8
= 24 x 8 = 192
Hasil akhir:
1 istri = 24/192 x harta warisan
1 bapak = 32/192 x harta warisan
1 ibu = 32/192 x harta warisan
1 AL = 2/8 x 104/192= 26/192 x harta warisan
1 AP = 1/8 x 104/192 = 13/192 x harta warisan
3. Seorang laki-laki meninggal dunia dengan meninggalkan ahli waris: janda, 1 orang anak lakilaki, ayah dan ibu. Pewaris mempunyai harta peninggalan sebesar 75 juta. Biaya pengurusan
jenazah 1 juta, biaya perawatan selama sakit sebesar 14 juta.
Perhitungannya:
Ahli waris
: janda, 1 anak laki-laki, ayah, ibu;
Harta peninggalan : 75 juta
Biaya-biaya
: biaya jenazah 1 juta + biaya rumah sakit 14 juta = 15 juta
Harta waris
: 75 juta – 15 juta = 60 juta
Janda
: 1/8 x 60 juta
Ayah
: 1/6 x 60 juta
Ibu
: 1/6 x 60 juta
Anak laki-laki : ashobah (sisa)
= 7,5 juta
= 10 juta
= 10 juta
= 60 juta – (7,5 + 10 + 10) = 32,5 juta
4. Seorang laki-laki meninggal, ahli waris adalah janda, 2 anak perempuan,
ayah dan ibu. Pewaris memiliki utang 5 juta, biaya penguburan jenazah 1
juta, biaya rumah sakit 4 juta. Si pewaris meninggalkan harta bawaan
berupa sepeda motor seharga 10 juta dan harta bersama sebesar 100 juta.
Ahli waris
Harta peninggalan
= 60 juta
Biaya-biaya
:
Harta Waris
Ahli waris
Janda
1/8
Ayah
1/6
Ibu
1/6
Dua
anak 2/3
perempuan
Jumlah Bagian
: janda, ayah, ibu, 2 anak perempuan
: harta bawaan + ½ harta bersama = 10 juta + 50 juta
: pengurusan jenazah + rumah sakit + hutang
1 juta + 4 juta + 5 juta= 10 juta
: 60 juta – 10 juta = 50 juta
Bagian
AM = 24
3
4
4
16
Perhitungan
3/27 x 50 juta
4/27 x 50 juta
4/27 x 50 juta
16/27 x 50 juta
Jumlah harta yg
diperoleh
5.555.556
7.407.407
7.407.407
29.629.630
27 (aul)
Dalam pembagian harta tersebut ternyata bilangan pembagi atau Ashal
Masalah (AM) =24 lebih kecil daripada jumlah bagian pewaris (27). Peristiwa
ini disebut Aul.
5. Seorang laki-laki meninggal dunia dengan ahli waris janda, 3 anak lakilaki dan 5 anak perempuan, dan Ibu. Si pewaris mempunyai harta bersama
sebesar 500 juta, biaya perawatan rumah sakit selama sakit sebesar 40 juta,
biaya pengurusan jenazah 5 juta, dan hutang sebesar 25 juta. Ternyata
sebelum menikah pewaris telah memiliki rumah yang sebelumnya
dikontrakkan yang kemudian dilelang dan laku dengan harga 220juta. Biaya
lelang dan komisi sebesar 15 juta.
Perhitungannya:
Ahli waris
Harta peninggalan
:
Biaya-biaya
lelang & komisi
:
Harta waris
Ahli waris
Janda
Ibu
3 laki-laki &
5 perempuan
: Janda, Ibu, 3 anak laki-laki dan 5 anak perempuan
: harta bawaan + ½ harta bersama
220 juta + 250 juta = 470 juta
: rumah sakit+ pengurusan jenazah + hutang + biaya
40 juta + 5 juta + 25 juta + 15 juta = 85 juta
: 470 juta – 85 juta = 385 juta
Bagian
1/8
1/6
Ashobah
AM = 24
3
4
17/24
Perhitungan
3/24 x 385 juta
4/24 x 385 juta
4/27 x 385 juta
Jumlah harta yg
diperoleh
48.500.000
64.166.667
272.708.333
Pembagian 1 anak laki = 2 anak perempuan, sehingga dalam kasus ini
ashobah dibagi menjadi 5 bagian + (3 x 2) bagian = 11 bagian
Bagian tiap anak perempuan
Bagian tiap anak laki-laki
6.
= 1/11 x 272.708.333 = 24.791.667
= 2/11 x 272.708.333 = 49.583.333
Pada saat ibu saya meninggal, hal2 yang ditinggalkan adalah:
- Bapak saya
- Harta yg didapat selama pernikahan bpk ibu sebesar 250jt rupiah.
-4 anak laki2 dan 6 anak perempuan.
- kedua orangtua ibu .
Selama hidup ibu saya adalah bekerja sebagai ibu rumah tangga.
Sepeninggal ibu, 2 anak laki dan kedua orang tua ibu meninggal dunia.
Kemudian bapak saya menikah lagi dengan ibu baru dan dikaruniai 1 anak
perempuan dan 1 anak laki. Kemudian Bapak saya meninggal dunia dengan harta
yang ditinggalkan selama menikah dengan ibu baru tsb sebesar 150jt rupiah.
Pekerjaan ibu baru adalah juga ibu rumah tangga. Saat meninggal kedua orang
tua dari bpk saya sdh meninggal duluan.
Dengan kronologis tersebut mohon bantuan ustadz bagaimana pembagian
warisnya.
Atas bantuan ustadz kami ucapkan terimakasih.
Wass. Wr. Wb.
Jawab.
'Alaikum salam Wr. Wb.
Ibu xxx yang dirahmati Allah, terima kasih ibu telah menghubungi kami dan
berkomitmen dengan pembagian waris berdasarkan syari'at Islam. Ada beberapa
hal yang perlu diperhatikan berkenaan dengan pembagian waris ini, diantaranya:
1. Bahwa yang dimaksud harta warisan adalah harta peninggalan yang sah menjadi
milik si mati (saja), bukan harta gono-gini sebagaimana yang dipakai dalam hukum
adat dan hukum waris negara (KHI). Hitunglah berapa kira-kira besaran saham
(kepemilikan ibu anda dalam 250 juta itu), jika sulit, bisa diambil kesepakatan
dengan semua ahli waris, hal ini dibenarkan menurut syari'at, (silakan baca artikel
kami, ( Harta Gono-Gini )
Untuk pembagian waris kasus keluarga anda, silakan anda cari tahu kepemilikan
saham masing-masing alm./almarhumah; saya akan berasumsi bahwa 250 juta
yang pertama milik ibu semua, dan 150 juta yang kedua adalah milik bapak semua;
anda cukup memperhatikan prosentase perolehan masing-masing ahli waris.
2. Bahwa yang dimaksud ahli waris adalah orang yang mempunyai hubungan
keluarga,perkawinan, serta masih hidup saat pewaris meninggal dunia. Maka 2
saudara laki-laki sekandung anda yang meninggal sebelum bapak, hanya mendapat
bagian dari warisan ibu saja, yang bagiannya diserahkan kepada ahli warisnya.
INPUT DATA: (Kasus I):
1. Pewaris: ibu
2. Harta warisan: Rp. 250 juta.(belum dipilah berapa yang milik ibu)
3. Ahli waris:
- Suami
- Ayah
- Ibu
- 4 Anak laki-laki
- 6 Anak perempuan
INPUT DATA (Kasus II):
1. Pewaris: Bapak
2. Harta Warisan: Rp. 150 juta (belum dipilah berapa yang milik bapak)
3. Ahli Waris:
- Isteri (kedua):
- 3 Anak laki-laki
- 7 Anak perempuan
PERTANYAAN:
- Bagaimana pembagian warisnya ?
JAWABAN:
A. Saat Ibu meninggal dunia, ahli waris dan bagiannya adalah, sbb.:
Keterangan:
- Anak laki-laki dan perempuan mendapat sisa (ashabah) sebesar 5/12, dengan
komposisi bagian anak laki-laki = 2x bagian anak perempuan.
- Karena 5 tidak bisa dibagi 12, maka 12-nya dikali jumlah bagian anak =14
(lihat kolom X); dan bagian ahli waris yang lain juga mengikuti dikalikan 14.
B. Saat bapak meningal dunia, maka ahli waris dan pembagian warisnya adalah
sbb.:
Keterangan:
- Kolom x adalah jumlah bagian untuk semua anak, = 13.
- Sisa untuk anak 7/8 tidak bisa dibagi 13, maka 13 dikalikan 8, perolehan waris
isteri juga dikali 13 agar imbang.