LAPORAN PRAKTIKUM LABORATORIUM TEKNIK KI

LAPORAN PRAKTIKUM LABORATORIUM TEKNIK KIMIA I
FRAKSIONASI BIOMASSA

KELOMPOK V
KELAS A
AGUSTIN WULANDARI R.G

(NIM 0907121302)

DONNY KURNIAWAN

(NIM 0907114198)

INTAN OKTAVIANI

(NIM 0907135847)

RICKY ARIE ANDY

(NIM 0907136258)


WAN ILHAM SYAM

(NIM 0907133066)

PROGRAM STUDI TEKNIK KIMIA S1
JURUSAN TEKNIK KIMIA
FA K U L T A S T E K N I K
UNIVERSITAS RIAU
2011

LAMPIRAN A
PERHITUNGAN
Neraca Massa

F1 = 20 gram

R

biomassa kering


E

P = 193,62 gram

A

Selulosa

= 6,271 gram

K

F2 = 173,622 gram (tanpa kadar

T

Air dari biomassa)

Hemiselulosa = 7,265 gram


O

CH3COOH = 80% berat

R

Lignin

= 4,095 gram
= 8,801 gram

HCl

= 5% berat

HCl

Air

= 15 % berat


CH3COOH =140,816 gram

(dikurangi kadar air biomassa)

Air

= 26,403 gram

Perhitungan jumlah solid, liquid, dan air
Berat biomassa

:

20 gram

Perbandingan Solid:Liquid

:


1 : 10

-

Pelarut 80 % (Asam Asetat 98 %)

-

Katalis 5 % (HCl 32 %)

Waktu Reaksi

:

Kadar air pada 20 gram biomassa :
Solid

=

Air


=

3 Jam
11,99 %

(100−11,99)
x 20 gram
100
11,99
x 20 gram
100

= 17,602 gram
= 2,398 gram

Solid : Liquid = 1 : 10
Solid

=


17,602 gram

Liquid

=

176,02 gram

ρ CH3COOH= 1.049 gr/ml
ρ HCl
-

= 1.19 gr/ml
Asam Asetat

=

80
x 176,02=140,816 gram

100

-

-

V(Asam Asetat)

=

140,816 gram
=134,238 ml
gram
1,049
ml

HCl

=


5
x 176,02=8,801 gram
100

V(HCl)

=

8,801 gram
=7,396 ml
gram
1,19
ml

Air

=

15
x 176,02=26,403 gram

100

Kadar Air :
-

Asam Asetat

=

2
x 134,238 ml=2,68 ml
100

-

HCl

=

68

x 7,396 ml=5,03 ml
100

Total air yang ditambahkan :
26,403-2,398-2,68-5,03 = 16,295 ml
Input – Output + Generasi – Konsumsi


Biomassa

17,602 – Output + 0 – 17,602
Output


= Akumulasi

=0
= 0 gram

CH3COOH

140,816 – Output + 0 – 0

=0

Output

= 140,816 gram



HCl

8,801 – Output + 0 – 0

=0

Output

= 8,801 gram



H2O

(16,295 + 2,398 + 2,68 + 5,03) – Output + 0 – 0 = 0
Output


Selulosa

= 26,403 gram

0 – Output + 6,271 – 0

=0

Output

= 6,271 gram



Lignin

0 – Output + 4,075 – 0

=0

Output

= 4,075 gram



Hemiselulosa

0 – Output + (17,602 – 6,271 – 4,075) – 0

=0

Output

= 7,265 gram



Total massa produk =(6,271+4,075+7,265+140,816+26,403+8,801)gram =
193,631 gram

Persentasi produk total


Selulosa

=

6,271
193,631

x 100%

= 3,238 %



Lignin

=

4,075
x 100%
193,631

= 2,104 %



Hemiselulosa

=

7,265
193,631

x 100%

= 3,937 %



CH3COOH

=

140,816
193,631

x 100 %

= 72,723 %



HCL

=

8,801
193,631

x 100%

= 4,545 %



H2O

=

26,403
193,631

x 100 %

= 13,635 %

BAB II
METODOLOGI PERCOBAAN
2.1

Alat-alat yang digunakan
Percobaan
ke1
(Pemrosesan
bahan baku)

2 (Recovery
Lignin)
2.2

Nama Alat
Labu reaksi
(Erlenmeyer)
Kondensor Refluks
Pemanas
Corong
Gelas Piala
Tabung reaksi (Kuvet)
Sentrifugasi

Jumlah

500 ml

3
1
1
1
2
4
1

1000 ml

Bahan-bahan yang digunakan
Percobaan
ke1
(Pemrosesan
bahan baku)
2 (Recovery
Lignin)

2.3

Ukuran

Nama Bahan
Biomassa
Asam Asetat 98 %
Katalis HCl 32 %
Aquades
Filtrat (Black Liquor)
Aquades

Jumlah
20 gram
134,238 ml
7,396 ml
16,295 ml
4 ml
40 ml

Prosedur Percobaan

Percobaan 1 : Pemrosesan Bahan Baku
1.

Ambil sedikir biomassa sebagai sampel untuk menghitung kadar airnya,
yaitu dengan cara menimbang berat awal biomassa. Kemudian biomassa

dioven hingga beratnya konstan. Kemudian kadar air dapat ditentukan
dengan cara :
Berat Biomassa sebe lum dioven−Berat Biomassa setelah dioven
x 100
Berat Biomassa sebelum dioven
2.

Biomassa 20 gram diperkecil ukurannya kemudian dimasukkan kedalam
labu reaksi. Kemudian ke dalam labu reaksi dimasukkan 134,238 ml asam
asetat.

3.

Kondensor refluks dipasang sebagai penutup reaktor dan sirkulasi air
pendingin dioperasikan.

4.

Pemanas dioperasikan, pada saat cairan mulai mendidih, 7,396 HCl sebagai
katalis diumpankan melalui bagian atas kondensor melalui corong, dan
waktu reaksi dicatat sebagai waktu awal proses fraksionasi biomassa terjadi.

5.

Setelah waktu proses tercapai, pemanas dimatikan dan reaktor didinginkan.

6.

Setelah reaktor dingin, sirkulasi air pendingin dimatikan, dan kondensor
dilepaskan dari reaktor.

7.

Padatan dan cairan pemasak bekas dalam reaktor dipisahkan dengan
saringan yang dilengkapi kain di atasnya. Biarkan sampai kira-kira seluruh
cairan pemasak turun (volume filtrat).

8.

Padatan yang diperoleh dicuci dengan 100 ml asam asetat 98 % dan
filtratnya ditampung diatas filtrat hasil penyaringan pertama (black liquor)

9.

Filtrat yang diperoleh tadi digunakan untuk percobaan recovery lignin.

10.

Padatan yang telah dicuci dengan asam asetat dicuci kembali dengan
aquades sampai air hasil cuciannya menjadi jernih. Air bekas cucian
dibuang.

11.

Padatan yang telah dicuci bersih dikeringkan di udara terbuka selama kirakira 24 jam. Padatan yang telah kering ditimbang sebagai berat pulp.
Perolehan pulp =

Berat pulp kering
x 100
Berat Biomassa

Percobaan 2 : Recovery Lignin

1.

1 ml black liquor dimasukkan ke dalam kuvet sentrifugal dan ditambahkan
10 ml air. Begitu seterusnya sehingga terdapat 4 kuvet yang berisi 1 ml
clack liquor ditambah 10 ml air.

2.

Campuran cairan di dalam kuvet disentrifugasi pada kecepatan 2500 rpm
dengan waktu 10 menit.

3.

Hasil sentrifugasi disaring dengan menggunakan corong an kertas saring.

4.

Padatan yang diperoleh pada kertas saring dikeringkan dalam oven sampai
berat konstan, dan diperoleh berat lignin yang direcovery dari sampel black
liquor.
Recovery

Lignin

volume
Berat lignin sampelx ¿ liquor
¿
x 100
volume sampel
Berat lignin dalam bahan baku

Gambar 2.1 Rangkaian Alat Fraksionasi Biomassa

=

BAB IV
KESIMPULAN
4.1

Kesimpulan

1.

Komponen utama dari biomassa (pelepah jagung) adalah selulosa,
hemiselulosa, dan lignin dengan kadarnya masing-masing adalah sebesar
35,627%, 41%, dan 23,26%.

2.

Filtrat hasil penyaringan setelah 3 jam waktu reaksi dinamakan black liquor
memiliki jumlah yang sama dengan total cairan pemasak yang ditambahkan.

4.2

Saran

1.

Sebelum melaksanakan praktikum sebaiknya praktikan menyediakan segala
perlengkapan praktikum, diantaranya masker dan sarung tangan tebal.
Karena pada saat pemerasan biomassa yang sudah melalui proses
fraksionasi akan menghasilkan bau yang tidak enak dan berbahaya jika
diperas langsung dengan tangan.

2.

Praktikan berhati-hati dan teliti ketika proses pencampuran HCl kedalam
labu reaksi.

3.

Perhitungan kadar selulosa dan recovery lignin dilakukan dengan teliti
sehingga didapatkan hasil yang tepat.