Cara Belajar Bisnis Untuk Anak Yang Tida

Cara Belajar Bisnis Untuk Anak Yang Tidak Diajarkan di Sekolah

Setiap musim liburan berakhir, sudah waktunya anak-anak kembali bersekolah. Saat ini, anakanak di sekolah belum diberikan fokus terhadap pelajaran tertentu yang diminatinya. Penjurusan
mata pelajaran baru dimulai sejak jenjang pendidikan Sekolah Menengah Atas (SMA) ataupun
Sekolah Menengah Kejuruan (SMK). Lantas, bagaimana jika anak-anak Anda memiliki bidang
minat di luar pelajaran sekolah? Misalnya, kesenian, beladiri, atau bahkanentrepreneurship alias
kewirausahaan. Salah satu jalannya tentu dengan membiarkan mereka mengikuti kegiatan
ekstrakurikuler yang diadakan di sekolah atau mengikuti les. Namun, tidak seluruh ilmu tersebut
dapat diajarkan melalui kegiatan belajar formal. Ada 4 cara memberi pelajaran bisnis untuk anak
yang bisa diterapkan oleh orang tua dan wali anak.

1. Ajari Anak Konsep Menabung
Menabung merupakan konsep pengeloalaan keuangan yang paling mendasar. Hal ini juga
berlaku dalam prinsip berbisnis. Tabunglah uang sedikit demi sedikit hingga menjadi bukit.
Untuk membuat anak semangat menabung, mulailah dari menggunakan celengan. Coba pakai
celengan dengan bentuk karakter film atau kartun favoritnya. Ajarkan untuk menyisihkan sedikit
demi sedikit uang jajan yang ia peroleh, dan terangkan bahwa uang tabungan tersebut dapat
digunakan untuk membeli sesuatu yang dia inginkan.

2. Libatkan Dalam Bisnis
Biarkan anak terlibat dalam bisnis yang Anda atau kenalan Anda geluti. Anak bisa diberikan

peran-peran yang sederhana. Beritahukan apa kontribusi peran dia dalam bisnis, sehingga dia
mulai memahami struktur organisasi dalam sebuah bisnis. Contohnya, saudara Anda memiliki
bisnis peternakan di desa. Sambil berkunjung ke tempatnya, Anda bisa meminta saudara Anda
untuk membawa si anak melihat-lihat peternakan, kemudian bisa coba membantu untuk
mengambil hasil ternak seperti memerah susu sapi. Ajarkan proses bisnis secara sederhana,
seperti ke mana berikutnya susu yang ia perah tersebut dibawa hingga terjual ke konsumen.

3. Main Game
Ya, biarkan dia bermain game yang memiliki pelajaran keuangan dan bisnis yang cukup kental.
Game merupakan sarana belajar yang sangat efektif untuk membantu perkembangan anak (dan
termasuk orang dewasa juga). Ada banyak game yang bersifat edukatif sekaligus menyenangkan
untuk belajar bisnis, seperti Monopoli. Lakukan riset terhadap game yang cocok dimainkan
untuk anak sekaligus memberikan pelajaran bisnis yang penting untuknya.

4. Mulailah Bisnis Sendiri
Bantulah dia memulai bisnisnya sendiri. Anak bisa diajarkan untuk mencoba model bisnis yang
sangat sederhana. Misalnya, bagaimana dengan menjualkan cemilan sehat di sekolah? Berikan
dia modal dan biarkan dia mencoba menjualnya kepada teman-teman di sekolah. Pelajaran bisnis
yang diberikan sejak dini akan membantu anak menjadi pribadi yang lebih disiplin keuangan.
Ajarkan dengan bijak, maka pengalaman yang tidak diperoleh di sekolah ini akan menjadi bekal

yang berguna untuk masa depannya nanti.

Sumber: Halomoney.co.id