Kabupaten Boyolali - Penyusunan LKJIP 2016 3. LKjIP 2015 -bab1

BAB I
PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang
Sistem

akuntabilitas

kinerja

instansi

pemerintah

dilaksanakan

dalam

rangka

meningkatkan pelaksanaan pemerintahan yang lebih berdaya guna, berhasil guna, bersih dan
bertanggung jawab serta berorientasi kepada hasil (result oriented governement). Sedangkan

untuk mengetahui tingkat akuntabilitas perlu adanya Laporan Kinerja Instansi Pemerintah
(LKjIP). Instansi yang wajib menyusun Laporan Kinerja Instansi Pemerintah (LKjIP) adalah
Kementerian /Lembaga, Pemerintah Provinsi/Kabupaten/Kota, Unit Organisasi Eselon I pada
Kementerian/Lembaga, Satuan Kerja Perangkat Daerah, dan unit kerja mandiri yang mengelola
anggaran tersendiri dan/ atau unit yang ditentukan oleh pimpinan instansi masing-masing.
Sesuai dengan siklusnya, setelah selesai pelaksanaan tahun anggaran 2016,
pemerintah daerah menyusun LKjIP 2016 yang merupakan laporan kinerja tahunan yang berisi
pertanggung jawaban kinerja suatu instansi dalam mencapai tujuan/sasaran strategis instansi.
LKjIP berisi ikhtisar pencapaian sasaran sebagaimana yang ditetapkan dalam dokumen
perjanjian kinerja dan dokumen perencanaan. Dokumen LKjIP bukan dokumen yang berdiri
sendiri, namun terkait

dengan dokumen lain yaitu

Indikator Kinerja

Utama (IKU),

RPJMD/Renstra SKPD, RKPD/Renja SKPD, Perjanjian Kinerja, dan Rencana Kinerja Tahunan
(RKT).

Tujuan penyusunan LKjIP adalah menyajikan pertanggungjawaban kinerja instansi
pemerintah (Sekretariat Daerah) dalam mencapai sasaran strategis instansi sebagaimana telah
ditetapkan dalam dokumen Perjanjian Kinerja diawal tahun anggaran. Dokumen LKjIP ini dapat
digunakan sebagai :
1. sumber informasi untuk mengetahui tingkat keberhasilan pencapaian kinerja Sekeretariat
Daerah dengan pembanding hasil pengukuran kinerja dan perjanjian kinerja;
2. bahan evaluasi untuk mengetahui tingkat akuntabilitas kinerja Sekretariat Daerah;
3. bahan evaluasi untuk penyusunan rencana kegiatan dan kinerja Sekretariat Daerah pada
tahun berikutnya.
Peraturan perundang-undangan yang diacu dalam penyusunan dokumen

LKjIP

Sekretariat Daerah antara lain :
1.

Peraturan Pemerintah Nomor 8 Tahun 2006 tentang Pelaporan Keuangan dan Kinerja
Instansi Pemerintah;

2.


Peraturan Presiden Nomor 29 tahun 2014 tentang Sistem Akuntabilitas Kinerja Instansi
Pemerintah (SAKIP);

3.

Peraturan Menteri Negara Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi
Nomor 53 Tahun 2014 tentang Petunjuk Teknis Penyusunan Penetapan Kinerja, Pelaporan
Kinerja, dan Tata Cara Reviu atas Laporan Kinerja Instansi Pemerintah;

4.

Peraturan Daerah Kabupaten Boyolali Nomor 4 Tahun 2010 tentang Rencana
Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Kabupaten Boyolali Tahun 2010-2015;

LKjIP Sekretariat Daerah Kabupaten Boyolali 2016

I-1

5.


Peraturan Daerah Kabupaten Boyolali Nomor 15 Tahun 2015 tentang Anggaran dan
Pendapatan dan Belanja Kabupaten Boyolali Tahun Anggaran 2016;

6.

Peraturan Bupati Boyolali Nomor 46 Tahun 2015 tentang Penjabaran Anggaran
Pendapatan dan Belanja Daerah Kabupaten Boyolali Tahun Anggaran 2016.

1.2.

Gambaran Organisasi
Gambaran umum Sekretariat Daerah Kabupaten Boyolali dapat dilihat dari aspek

kelembagaan, tugas pokok dan fungsi serta aspek strategis organisasi.
1.2.1

Kedudukan, Tugas, dan Fungsi
Sedangkan tugas dan fungsi Sekretariat Daerah (sesuai Peraturan Bupati Nomor 27


Tahun 2012 tentang Perubahan Atas Peraturan Bupati Nomor 29 Tahun 2011 tentang
Penjabaran Tugas Pokok dan Fungsi Sekretariat Daerah Kabupaten Boyolali), adalah
membantu Bupati dalam menyusun kebijakan dan mengoordinasikan Organisasi Perangkat
Daerah (Sekretariat DPRD, Inspektorat, Badan Perencanaan Pembangunan Daerah, Satpol PP,
Dinas Daerah, Lembaga Teknis Daerah, Lembaga Lain, Kecamatan, dan Kelurahan) dalam
penyelenggaraan urusan pemerintahan daerah. Sekretariat Daerah mempunyai kedudukan
yang sangat strategis di dalam penyelenggaraan pemerintahan daerah, karena Sekretariat
Daerah mempunyai tugas dan fungsi melakukan koordinasi seluruh program dan kegiatan
penyelenggaraan pemerintahan daerah yang dilakukan oleh seluruh SKPD.
Dalam melaksanakan tugas pokok tersebut, Sekretariat Daerah mempunyai fungsi:

1.

penyusunan kebijakan pemerintah daerah;

2.

pengoordinasian pelaksanaan tugas organisasi perangkat daerah;

3.


pemantauan dan evaluasi pelaksanaan kebijakan pemerintah daerah;

4.

pembinaan administrasi dan aparatur pemerintah daerah; dan

5.

pelaksanaan tugas lain yang diberikan oleh bupati sesuai dengan tugas dan fungsinya.

1.2.2

Struktur Organisasi
Organisasi Sekretariat Daerah Kabupaten Boyolali dibentuk berdasar Peraturan Daerah

Kabupaten Boyolali Nomor 16 Tahun 2011 tentang Organisasi dan Tata Kerja Sekretariat
Daerah Kabupaten Boyolali. Sekretariat Daerah Kabupaten Boyolali terdiri dari :
1.


Asisten Pemerintahan, terdiri dari :
a. Bagian Pemerintahan Umum dan Otonomi Daerah, terdiri dari :
1) Subbagian Pemerintahan Umum;
2) Subbagian Otonomi Daerah dan Kerjasama Antar Daerah; dan
3) Subbagian Pertanahan.
b. Bagian Pemerintahan Desa, terdiri dari :
1) Subbagian Tata Pemerintahan Desa;
2) Subbagian Keuangan dan Kekayaan Desa; dan
3) Subbagian Aparat Pemerintah Desa.

LKjIP Sekretariat Daerah Kabupaten Boyolali 2016

I-2

c. Bagian Hukum dan Hak Asasi Manusia, terdiri dari :
1) Subbagian Peraturan Perundang-undangan;
2) Subbagian Bantuan Hukum dan Hak Asasi Manusia; dan
3) Subbagian Evaluasi, Informasi dan Dokumentasi.
2.


Asisten Ekonomi, Pembangunan, dan Kesejahteraan Rakyat, terdiri dari:
a.

Bagian Perekonomian, terdiri dari :
1) Subbagian Bina Ekonomi Daerah;
2) Subbagian Pertanian Daerah; dan
3) Subbagian Pengembangan Potensi Daerah.

b. Bagian Pembangunan, terdiri dari :
1) Subbagian Perencanaan dan Pelaporan;
2) Subbagian Pendataan dan Evaluasi; dan
3) Subbagian Pengendalian.

c. Bagian Kesejahteraan Rakyat, terdiri dari :
1) Subbagian Pendidikan, Kebudayaan, dan Olah Raga;
2) Subbagian Sosial dan Keagamaan; dan
3) Subbagian Bina Kesehatan dan Pemberdayaan Perempuan.
3.

Asisten Administrasi, terdiri dari:

a.

Bagian Umum, terdiri dari :
1) Subbagian Keuangan;
2) Subbagian Rumah Tangga; dan
3) Subbagian Perlengkapan.

b. Bagian Organisasi dan Kepegawaian, terdiri dari :
1) Subbagian Kelembagaan dan Kinerja Aparatur;
2) Subbagian Ketatalaksanaan dan Pelayanan Publik; dan
3) Subbagian Kepegawaian.

c. Bagian Hubungan Masyarakat dan Protokol, terdiri dari :
1) Subbagian Hubungan Masyarakat; dan
2) Subbagian Protokol, Sandi dan Telekomunikasi.
Gambar struktur organisasi Sekretariat Daerah Kabupaten Boyolali sebagaimana Lampiran I.
1.2.3

Aspek Strategis dan Permasalahan Utama Organisasi
Aspek-aspek strategis Sekretariat Daerah berdasarkan Rencana Strategis (Renstra) dan


Rencana Kerja (Renja) Sekretariat Daerah Kabupaten 2016 sebagai berikut :
1. Aspek Kelembagaan
Sekretariat Daerah sebagai organisasi perangkat daerah mempunyai fungsi staf, yang
dalam hal ini lebih banyak menjalankan fungsi koordinasi penyelenggaraan urusan
pemerintahan daerah dengan mengoordinasikan, memonitor, mengevaluasi, dan membina
penyelenggaraan urusan pemerintahan oleh semua SKPD Pemerintah Kabupaten Boyolali.
Dalam hal ini Sekretariat Daerah selalu memperhatikan isu-isu strategis diperoleh dengan
mengakomodasi isu pelayanan organisasi (Sekretariat Daerah), permasalahan dan atau
LKjIP Sekretariat Daerah Kabupaten Boyolali 2016

I-3

arah kebijakan dan program RPJMD Kabupaten 2010-2015 yang terkait dengan tugas dan
fungsi Sekretariat Daerah :

a.

Optimalisasi prinsip-prinsip kepemerintahan yang baik (Good Govermance) dalam
penyelenggaraan pemerintahan daerah dalam fungsi pelayanan umum;


b.

peningkatan fungsi ketertiban dan keamanan;

c.

pembangunan ekonomi masyarakat melalui keunggulan lokal;

d.

pembangunan dan penegakan kebijakan tata ruang dan tata wilayah yang ramah
lingkungan sekaligus ramah investasi serta mendorong pertumbuhan kawasan yang
nyaman, produktif dan berkelanjutan;

e.

mempercepat proses pembangunan perumahan dan fasilitas umum;

f.

peningkatan upaya mewujudkan masyarakat yang sehat dan keluarga yang kuat;

g.

pengembangan wisata budaya dan wisata budaya yang berkembang dengan berbagai
event yang ditunjang dengan penataan lokasi dan situs tujuan wisata budaya, wisata
air, dan wisata lainnya yang baik;

h.

peningkatan fungsi pendidikan yaitu diantaranya belum terwujudnya ketersediaan
satuan pendidikan secara utuh;

i.

peningkatan jaminan perlindungan sosial kepada segenap warga masyarakat dan
melakukan layanan kependudukan dan catatan sipil, serta meningkatkan dan
memberdayakan peran perempuan dan meningkatkan kualitas keluarga sejahtera;

j.

peningkatan profesionalitas aparatur,penyesuaian struktur organisasi pemerintah
daerah dan peningkatan manajemen sumber daya manusia/kepegawaian dengan
analisis beban kerja yang memadai dan penyesuaian struktur organisasi dan tata kerja
yang mengedepankan efektifitas dan efisiensi pencapaian tujuan organisasi;

k.

Harmonisasi produk hukum,pendelegasian wewenang pada pemerintah kecamatan,
pemerintah kelurahan dan pemerintah desa.

2. Aspek SDM
Sesuai tugas dan fungsi Sekretariat Daerah sebagai pengoordinasian penyelenggaran
urusan pemerintahan, maka ketercukupan dari aspek kuantitas dan kualitas sangat
diperlukan, sehingga dari segi jumlah dan kompetensi pegawai yang memahami
permasalahan kebijakan dan administrasi penyelenggaraan urusan. Secara substansi,
banyaknya urusan yang dikoordinasikan juga diperlukan banyak personil yang membidangi.
3. Aspek Sarana Prasarana
Sekretariat Daerah dengan pimpinan Sekretaris Daerah sebagai pejabat eselon tertinggi
dan hampir semua pertanggungjawaban penyelenggaraan pemerintahan melalui Sekretaris
Daerah menyebabkan aktivitas kepemerintahan yang di lingkungan Sekretariat Daerah
relatif banyak. Sekretariat Daerah juga mengurus rumah tangga Bupati dan Wakil Bupati.
Kelengkapan sarana prasarana penyelenggaraan pemerintahan menjadi penting.

LKjIP Sekretariat Daerah Kabupaten Boyolali 2016

I-4

Ada beberapa permasalahan utama yang dihadapi oleh Sekretariat Daerah dalam
menjalankan tugas pokok dan fungsinya yang secara garis besar dapat diuraikan sebagai
berikut:
1.

Belum semua urusan penyelenggaraan pemerintahan daerah dapat dilaksanakan dan
dikoordinasikan secara optimal sesuai tugas dan fungsi sehingga terdapat beberapa
dokumen yang belum sinkron dengan dokumen lainnya;

2.

Keterbatasan kemampuan SDM aparatur dalam hal pemahaman regulasi peraturan
perundang-Undangan diantaranya dalam merumuskan kebijakan, belum optimalnya
pemanfaatan data/ informasi kinerja sebagai bahan evaluasi dan perencanaan kinerja
tahun berikutnya dan menyikapi perubahan peraturan yang ada;

3.

Belum dipahaminya hierarki peraturan perundang-Undangan oleh Satuan Kerja Perangkat
Daerah (SKPD) dalam merumuskan produk peraturan perundang- Undangan daerah yang
menjadi payung hukum SKPD dalam melaksanakan tugas pokok dan fungsinya;

4.

Adanya perbedaan pemahaman dalam pelaksanaan tugas sehingga koordinasi dan
konsistensi perencanaan belum optimal.

LKjIP Sekretariat Daerah Kabupaten Boyolali 2016

I-5