Rancang Bangun Alat Pemarut Kelapa Tipe Screw

TINJAUAN PUSTAKA
Sejarah Kelapa
Indonesia yang merupakan negara tropis dengan banyaknya pulau merupa
kan negara produsen kelapa utama di dunia. Hal ini terjadi karena kelapa
umumnya tumbuh di kawasan pantai. Hampir di semua provinsi di Indonesia
dapat dijumpai tanaman kelapa yang pengusahaannya berupa perkebunan
rakyat. Pohon kelapa sering disebut pohon kehidupan karena sangat bermanfaat
bagi kehidupan manusia di seluruh dunia. Hampir semua bagian tanaman kelapa
memberikan manfaat bagi manusia.Hanya saja selama ini produk kelapa
mendapatkan saingan dari produk kelapa sawit. Namun, ditinjau dari ragam
produk yang dapat dihasilkan oleh buah kelapa, produk kelapa sawit belum
mampu menyainginya.Hal ini merupakan peluang untuk pengembangan kelapa
menjadi aneka produk yang bermanfaat (Rindengan, 2004).
Dengan mengamati pembudidayaan tanaman di daerah daerah berperadaba
n tertua di dunia, dimana di Philipina dan Srilanka telah dikenal sejak 300 tahun
sebelum Masehi dan di India telah pula dikenal sejak 3000 tahun yang lalu, maka
diperkirakan bahwa kelapa pasti berasal dari daerah tropis sekitarnya. Pada
akhirnya para peneliti berkesimpulan bahwa kelapa berasal dari kawasan yang
sekarang kita kenal sebagai Malaysia-Indonesia. Dari kawasan inilah, baik arus
laut maupun perantaraan manusia, kelapa menyebar ke daerah-daerah lain
(Suhardiyono, 1987).

Ada 3 teori menyatakan tentang daerah asal tanaman kelapa. Teori
pertama memperkirakan bahwa kelapa adalah salah satu anggota genus Cocos
seperti yang tumbuh di Amerika, dan daerah asalnya adalah lembah-lembah

5
Universitas Sumatera Utara

6

Andes di Columbia, Amerika Serikat. Dari sinilah pada zaman prasejarah kelapa
menyebar dibawa oleh penjelajah-penjelajah di kawasan Pasifik. Teori kedua
beranggapan bahwa kelapa berasal dari daerah pantai kawasan Amerika Tengah,
dimana dengan perantaraan arus lautan terbawa dan menyebar ke pulau-pulau
Samudera Pasifik. Teori ketiga menyatakan bahwa daerah asal kelapa adalah
suatu kawasan di Asia Selatan atau Malaysia atau mungkin Pasifik Barat.
Berlawanan dengan teori kedua, menurut teori ketiga ini dari kawasan terakhir
itulah kelapa menyebar ke pantai-pantai barat benua Amerika, terutama pada
daerah tropis (Warisno, 1998).
Botani Kelapa
Dalam dunia tumbuh-tumbuhan, maka kelapa bisa digolongkan sebagai:

Kingdom

: Plantae

Divisio

: Spermatophyta

Kelas

: Monocotyledoneae

Ordo

: Palmales

Famili

: Palmae


Genus

: Cocos

Species

: Cocos nucifera

Penggolongan varietas kelapa umumnya berdasarkan perbedaan-perbedaan
umur pohon mulai berbuah, bentuk dan ukuran buah, warna buah serta sifat-sifat
khusus yang lain (Suhardiman, 1999).
Kondisi Perkelapaan di Indonesia
Kelapa telah ditanam hampir di seluruh Indonesia dan luas arealnya terus
meningkat. Namun yang menjadi sentral produksinya adalah Aceh, Sumatera

Universitas Sumatera Utara

7

Utara, Riau, Lampung, Jawa Barat, Jawa Tengah, Jawa Timur, Sulawesi Utara,

Sulawesi Tengah, Sulawesi Selatan, NTT, dan Maluku. Dari seluruh luas areal
perkebunan kelapa, sekitar 97,4% dikelola oleh perkebunan rakyat yang
melibatkan sekitar 3,1 juta keluarga petani, sisanya sebanyak 2,1% dikelola
perkebunan besar swasta dan 0,5% dikelola perkebunan besar negara. Meskipun
Indonesia memiliki areal kebun kelapa yang paling luas, tetapi produksinya hanya
menduduki urutan kedua (Sukamto, 2001).
Menurut Badan Pusat Statistik (BPS) Sumatera Utara perkembangan luas
areal tanaman kelapa di Sumatera Utara terus meningkat dari tahun ketahun. Hal
ini dapat dilihat pada Tabel1 di bawah ini.
Tabel 1. Luas tanaman dan produksi kelapa tanaman perkebunan rakyat Sumatera
tahun 2011
Luas tanaman / Area (ha)
TBM
TM
(Not Yet
(Productive)
Productive)
2011
9 367,77
91 554,00

2010
9 346,21
88 751,62
2009
9 285,41
91 870,42
2008
8 633,93
99 897,59
Sumber/Source : Dinas Perkebunan Provinsi
Sumatera Utara Province
Sumatera Utara

Utara

Produksi
(Production)
(ton)

TTM

Jumlah
(UnproTotal
Ductive)
9 184,04
110 105,81
91 629,89
10 143,86 108 241,69 103 606,06
9 602,06
110 757,89
93 087,64
5 988,33
114 519,85
96 823,50
Sumatera Utara/Plantation Office of

Peranan Mekanisasi Pertanian
Ilmu mekanisasi pertanian di Indonesia telah dipraktikkan atau
dilaksanakan untuk mendukung berbagai usaha pembangunan pertanian terutama
di bidang usaha swasembada pangan. Dengan mempertimbangkan aspek
kepadatan penduduk, nilai sosial ekonomi, danteknis, maka pengembangan

mekanisasi pertanian di Indonesia dilaksanakan melalui sistem pengembangan
selektif. Sistem mekanisasi pertanian selektif adalah usaha memperkenalkan,
mengembangkan, dan membina pemakaian jenis atau kelompok jenis alat dan

Universitas Sumatera Utara

8

mesin pertanian yang serasi atau yang sesuai dengan keadaan wilayah
setempat (Hardjosentono, dkk., 1996).
Peranan mekanisasi pertanian dalam pembangunan pertanian di Indonesia
adalah:
1. Meningkatkan efisiensi tenaga manusia
2. Meningkatkan derajat dan taraf hidup petani
3. Menjamin kenaikan kualitas dan kuantitas serta kapasitas produksi
pertanian
4. Memungkinkan pertumbuhan tipe usaha tani, yaitu dari tipe pertanian
untuk kebutuhan keluarga (subsistence farming) menjadi tipe pertanian
perusahaan (commercial farming)
5. Mempercepat transisi bentuk ekonomi Indonesia dari bersifat agraris

menjadi bersifat industri
(Hardjosentono, dkk, 1996).
Komponen Alat Pemarut Kelapa Tipe Screw
Rangka alat
Kerangka alat berfungsi sebagai pendukung komponen alat lainnya yang
terbuat dari besi yang berbentuk siku yang akan disambung dengan menggunakan
teknik pengelasan.
Motor listrik
Motor listrik adalah mesin yang mengubah energi listrik menjadi energi
mekanis. Misalnya mesin pembangkit tenaga listrik maka dapat memutar motor
listrik yang menggunakan mesin untuk berbagai keperluan separti mesin untuk

Universitas Sumatera Utara

9

menggiling padi menjadi beras, untuk pompa irigasi untuk pertanian, untuk kipas
angin serta mesin pendingin (Djoekardi, 1996).
Motor listrik mempunyai keuntungan yakni dapat dihidupkan dengan
hanya memutar saklar, suara dan getaran tidak menjadi gangguan, udara tidak ada

yang dihisap juga tidak ada gas buang dan pada motor DC mempunyai daya besar
pada putaran rendah dan pada motor AC menggunakan sumber daya umum yang
tidak mudah mengubah putarannya. Namun motor listrik memiliki kekurangan
yakni,motor listrik ini membutuhkan sumber daya, kabel harus dapat dihubungkan
dengan stop kontak, dengan demikian tempat penggunannya sangat terbatas oleh
panjang kabel, kalau dipergunakan baterai sebagai sumber daya maka beratnya
akan menjadi besar, secara umum biaya listrik motor listrik ini lebih tinggi
daripada harga bahan bakar minyak dan untuk menghasilkan daya yang sama
dihasilkan oleh sebuah motor pembakaran, maka motor listrik akan lebih berat
(Soenarta dan Furuhama, 2002).
Tenaga listrik merupakan ubahan dari tenaga lain. Tenaga listrik melalui
motor listrik dapat menghasilkan tenaga mekanik lainnya. Keuntungan penggunaa
n tenaga listrik melalui motor listrik antara lain motor listrik konstruksinya
sederhana dan kompak, pengambilan tenaga listrik mudah, membutuhkan
pemeliharaan dan perawatan yang sederhana, cara pengoperasiannya sangat
mudah yaitu hanya dengan memutar kontak, tidak menimbulkan suara,
menghasilkan tenaga yang halus dan seragam dan dapat menyesuaikan dengan
beban (Rizaldi, 2006).

Universitas Sumatera Utara


10

Puli
Puli berfungsi untuk memindahkan daya dan putaran yang dihasilkan dari
motor yang selanjutnya diteruskan lagi ke sabuk V dan akan memutar poros.Puli
sabuk

dibuat

dari

besi

cor

atau

dari


baja. Puli

kayu

tidak

banyak

lagi dijumpai. Untuk konstruksi ringan diterapkan puli dari paduan aluminium.
(Stolk dan Kros, 1986).
Poros
Poros merupakan salah satu bagian yang terpenting dari setiap mesin.
Hampir semua mesin meneruskan tenaga bersama-sama dengan putaran utama
dalam transmisi seperti itu dipegang oleh poros.
Hal- hal yang perlu diperhatikan di dalam merencanakan sebuah poros
adalah:
1. Kekuatan poros
Suatu poros dapat mengalami beban puntir atau lentur atau gabungan
antara puntir dan lentur. Juga ada poros yang mendapat beban tarik atau
tekan.Kelelahan, tumbukan atau pengaruh konsentrasi tegangan bila
diameter poros diperkecil (poros bertangga) atau bila poros mempunyai
alur pasak, harus diperhatikan.Sebuah poros harus direncanakan hingga
cukup kuat untuk menahan beban-beban di atasnya.
2. Kekakuan poros
Meskipun sebuah poros mempunyai kekuatan cukup tetapi jika lenturan
atau defleksi puntirnya terlalu besar akan mengakibatkan ketidaktelitian
(pada mesin perkakas) atau getaran dan suara. Karena itu, disamping

Universitas Sumatera Utara

11

kekuatan poros, kekakuannya juga harus diperhatikan dan disesuaikan
dengan macam mesin yang akan dilayani poros tersebut.
3. Putaran kritis
Bila putaran suatu mesin dinaikkan maka pada suatu harga putaran tertentu
dapat terjadi getaran yang luar biasa besarnya. Putaran ini disebut putaran
kritis. Hal ini dapat mengakibatkan kerusakan pada poros dan bagianbagian lainnya. Poros harus direncanakan hingga putaran kerjanya lebih
rendah dari putaran kritisnya.
4. Korosi
Bahan-bahan poros yang terancam kavitasi, poros-poros mesin yang
berhenti lama, dan poros propeler dan pompa yang kontak dengan fluida
yang korosif sampai batas-batas tertentu dapat dilakukan perlindungan
terhadap korosi.
5. Bahan poros
Poros untuk mesin biasanya dibuat dari baja batang yang ditarik dingin
(Sularso dan Suga, 2004).
Bantalan
Bantalan(bearing)berguna

untuk

menumpu

poros

dan

memberi

kemungkinan poros dapat berputar dengan leluasa (dengan gesekan yang sekecil
mungkin).

Beberapa

macam

bantalan,

pada prinsipnya bantalan

dapat

digolongkan menjadi:
-

Bantalan luncur

-

Bantalan gelinding

-

Bantalan dengan beban radial

Universitas Sumatera Utara

12

-

Bantalan dengan beban aksial

-

Bantalan dengan beban campuran (aksial-radial)

(Maleev, 1991).
Sabuk V
Sabuk bentuk trapesium atau V dinamakan demikian karena sisi sabuk
dibuat serong, supaya cocok dengan alur roda transmisi yang berbentuk V. Kontak
gesekan yang terjadi antara sisi sabuk V dengan dinding alur menyebabkan
berkurangnya kemungkinan selipnya sabuk penggerak dengan tegangan yang
lebih kecil dari pada sabuk yang pipih. Dalam kerjanya, sabuk V mengalami
pembengkokan ketika melingkar melalui roda transmisi. Bagian sebelah luar akan
mengalami tegangan, sedangkan bagian dalam akan mengalami tekanan.
Susunan khas sabuk V terdiri atas :
1. Bagian elastis yang tahan tegangan dan bagian yang tahan kompresi
2. Bagian yang membawa beban yang dibuat dari bahan tenunan dengan daya
rentangan yang rendah dan tahan minyak sebagai pembalut
(Smith dan Wilkes, 1990).
Screw Pendorong
Ulir penggerak digunakan untuk meneruskan gerakan secara halus dan
merata serta untuk menghasilkan gerakan linear dari gerakan berputar.
Kinematika dari gerakan ulir penggerak sama dengan gerakan kinematika dari
baut dan mur, hanya terdapat perbedaan dari geometri dari ulirnya. Sehingga ulir
penggerak memberikan aplikasi gerakan, sedang ulir baut dan mur memberikan
aplikasi sebagai pengikat. Macam-macam aplikasi dari ulir penggerak:
1. Dongkrak mobil

Universitas Sumatera Utara

13

2. Ulir penggerak pada mesin bubut
3. Ulir penggerak pada mesin pres
4. Tempat tidur rumah sakit
5. C klem dan lain sebagainya
(Achmad, 2006).
Saluran pemasukan bahan (hopper)
Merupakan saluran pemasukan bahan untuk selanjutnya dilakukan
pengolahan dengan proses pengepresan bahan oleh screw press.
Tabung Screw
Tabung screw berfungsi sebagai tempat dari ulir atau screw pendorong
untuk mendorong bahan dari hopper menuju mata pemarut. Tabung press
berbentuk tabung silinder yang terbuat dari material yang padat dan kokoh.
Mata Pemarut
Mata pemarut pada alat ini berbentuk lingkaran berbahan teflon dimana
pada permukaan teflon disusun paku yang jumlahnya mencapai ratusan. Ujungujung paku yang menempel pada teflon ini yang berfungsi sebagai mata
pemarutnya.
Logam yang Digunakan
Baja tahan karat (stainless steel)
Logam yang digunakan merupakan logam baja tahan karat (stainless
steel). Baja tahan karat yang mempunyai seratus lebih jenis yang berbeda-beda.
Seluruh baja itu mempunyai satu sifat karena kandungan kromium yang
membuatnya tahan terhadap karat. Baja tahan karat dapat dibagi dalam tiga
kelompok dasar, yakni :

Universitas Sumatera Utara

14

1. Baja tahan karat ferit
Baja ini mengandung unsur karbon yang rendah (sekitar 0,04 % C) dan
sebagian besar dilarutkan dalam besi. Sementara itu, unsur lainnya yaitu
kromium sekitar 13%- 20% dan tambahan kromium tergantung pada
tingkat ketahanan karat yang diperlukan.
2.Baja tahan karat austenit
Baja tahan karat austenit mengandung nikel dan kromium yang amat
tinggi, nikel akan membuat temperatur transformasinya rendah, sedangkan
kromium akan membuat kecepatan pendinginan kritisnya rendah.
3

Baja tahan karat martensit
Baja tahan karat martensit mengandung sejumlah besar unsur karbon. Baja
yang mengandung 0,1 % C, 13 % Cr, dan 0,5 % Mn ini dapat didinginkan
untuk memperbaiki kekuatannya, tetapi tidak menambah kekerasan.

(Amanto dan Haryanto, 1999).
Campuran yang bahan dasarnya besi yang mengandung paling sedikitnya
12 persen chromium disebut baja tak-berkarat (stainless steel). Sifat yang paling
penting dari baja ini adalah ketahanannya terhadap berbagai macam, walaupun
tidak semua, kondisi korosi. Ada empat jenis baja tak-berkarat yang ada, yaitu
ferritic-chromium steel, austentic chromium-nickel steel, dan martensitic
andprecipitation hardenable stainless steel (Shigley dan Mitchell, 1999).
Hampir semua komponen alat menggunakan bahan tahan karat (stainless
steel), hal ini dikarenakan dalam proses pengolahan bahan pangan harus
menggunakan bahan yang aman untuk bahan pangan, seperti bahan yang harus
tahan terhadap korosi. Stanless steel merupakan logam tahan korosi yang umum

Universitas Sumatera Utara

15

digunakan pada alat pengolahan bahan pangan. Komponen alat yang akan
bersentuhan langsung dengan bahan akan menggunakan stainless steel seperti
saluran pemasukan (hopper), silinder tabung, screw penorong, dan saluran
pengeluran.
Besi
Besi adalah logam putih seperti perak, dapat di poles, keras, dapat
ditempa, dapat dilengkungkan, dan bersifat magnetik. Besi adalah unsur yang
sangat stabil dan merupakan unsur terbanyak kedelapan di bumi ini setelah
Silikon, juga merupakan unsur logam terbanyak ketiga pada lapisan kulit bumi
setelah Aluminium dan Silokon. Bijih besi yang banyak dikenal diantaranya
Magnetite (Fe3O4), Hermanite (Fe2O3), Siderite (FeCO3), Pirite (FeS2)
(Amanto dan Haryanto, 1999).
Mekanisme Pemarut Kelapa Kopra
Kopra yang telah dipisahkan dari tempurung kelapa dimasukkan kedalam
hopper kemudian diteruskan ke mata pemarut yang berbentuk lingkaran oleh
screw pendorong, hasil parutan dari kopra tersebut jatuh kedalam saluran
pengeluaran dan kemudian kelapa yang sudah diparut ditampung pada alat
penampung yang sudah disiapkan.
Mekanisme Pembuatan Alat
Dalam pekerjaan bengkel alat dan mesin, benda kerja yang akan dijadikan
dalam bentuk tertentu sehingga menjadi barang siap pakai dalam kehidupan
sehari-hari, maka dilakukan proses pengerjaan dengan mesin–mesin perkakas,
antara lain mesin bubut, mesin bor, mesin gergaji, mesin frais, mesin skrap, mesin
asah, mesin gerinda, dan mesin yang lainnya (Daryanto, 1993).

Universitas Sumatera Utara

16

Kekuatan, keawetan, dan pelayanan yang diberikan peralatan usaha tani
bergantung terutama pada macam dan kualitas bahan yang digunakan untuk
pembuatannya.

Dalam

pembuatannya

terdapat

kecenderungan

konstruksi

peralatan untuk meniadakan sebanyak mungkin baja tuangan dan mengganti
dengan baja tekan atau baja cetak. Bilamana hal ini dilakukan dapat menekan
biaya membuat mesin dalam jumlah besar. Keberhasilan atau kegagalan alat
sering sekali tergantung pada bahan yang dipakai untuk pembuatannya. Bahan
yang digunakan untuk pembuatan peralatan usaha tani dapat diklasifikasikan
dalam logam dan non logam (Smith dan Wilkes, 1990).
Kapasitas Efektif Alat
Menurut Daywin,dkk.,(2008) kapasitas efektif suatu alat atau mesin
didefenisikan sebagai kemampuan alat dan mesin dalam menghasilkan suatu
produk (contoh : ha. Kg, lt) persatuan waktu (jam). Dari satuan kapasitas kerja
dapat dikonversikan menjadi satuan produk per kW per jam, bila alat/mesin itu
menggunakan daya penggerak motor. Jadi satuan kapasitas kerja menjadi :
Ha.jam/kW, Kg.jam/kW, Lt.jam/kW (Daywin, dkk., 2008).
Kapasitas Efektif Alat =

Produk Yang Diolah
Waktu

................................. (1)

Rendemen
Rendemen

adalah

presentase

produk

yang

didapatkan

dengan

membandingkan berat awal bahan dengan berat akhirnya. Sehingga didapat
kehilangan berat proses pengolahan. Rendemen didapat dengan cara menimbang
berat akhir bahan yang dihasilkan dari proses di bandingkan dengan berat bahan
awal (Soeharno, 2007).

Universitas Sumatera Utara

17

Rendemen =

Berat Bahan Yang Dihasilkan
Berat Bahan Baku

x 100% ......................................... (2)

Analisis Ekonomi
Analisis ekonomi digunakan untuk menentukan besarnya biaya yang harus
dikeluarkan saat produksi menggunakan alat ini. Dengan analisis ekonomi dapat
diketahui seberapa besar biaya produksi sehingga keuntungan alat dapat
diperhitungkan.
Biaya variabel adalah biaya yang besarnya tergantung pada output yang
dihasilkan. Dimana semakin banyak produk yang dihasilkan maka semakin
banyak bahan yang digunakan. Sedangkan, biaya tetap adalah biaya yang tidak
tergantung pada banyak sedikitnya produk yang akan dihasilkan
(Soeharno, 2007).
Biaya Pemakaian Alat
Pengukuran biaya pemarutan bahan dilakukan dengan cara menjumlahkan
biaya yang dikeluarkan yaitu biaya tetap dan biaya tidak tetap (biaya pokok).
Biaya pokok = [

BT
x

+BTT] C ......................................................................... (3)

Keterangan:
BT

:

Total biaya tetap (Rp/tahun)

BTT :

Total biaya tidak tetap (Rp/jam)

x

:

Total jam kerja pertahun (jam/tahun)

C

:

Kapasitas alat (jam/satuan produksi)

Ada dua kelompok biaya pemakaian alat atau mesin (alsin) yang umum
dibicarakan, yaitu biaya tetap dan biaya tidak tetap.Jumlah biaya tetap tidak tidak

Universitas Sumatera Utara

18

dipengaruhi oleh jam kerja alsin, sedangkan biaya tidak tetap sangat dipengaruhi
oleh alsin.
1.

Biaya tetap
a. Biaya penyusutan (metode garis lurus)
Dalam pemakaian alsin, biaya ini merupakan biaya yang sangat
penting dan dapat merupakan biaya yang terbesar.Biaya ini merupakan
biaya untuk mengganti alsin jika umur ekonominya telah sampai atau
jika alsin itu dijual sebelum habis masa umur ekonominya. Dapat
dihitung dengan metoda garis lurus dengan rumus sebagai berikut :
Dt= (P-S) (A/F, i, n) (F/P, i, t-1) .................................................... (4)
Keterangan:
D

= Biaya penyusutan (Rp/tahun)

P

= Nilai awal (harga beli/pembuatan) alsin (Rp)

S

= Nilai akhir alsin (10% dari P) (Rp)

n

= Umur ekonomi (tahun)

b. Biaya bunga modal dan asuransi
Bunga modal dan asuransi ada kalanya perhitungannya digabung
dan kadang kala dipisah, maka biaya-biaya ini diperhitungkan berdasarkan
persentase nilai awal. Jika digabung, besarnya adalah:
I=

i(P)(n+1)
2n

...................................................................................... (5)

Keterangan:
I

= Total biaya bunga modal dan asuransi (Rp/th)

i

= Total persentase bunga modal dan asuransi (17% pertahun)

P

= Nilai awal (harga beli) alsin (Rp)

Universitas Sumatera Utara

19

N

= Perkiraan umur ekonomi alsin (th)

c. Biaya pajak
Di negara kita belum ada ketentuan besar pajak secara khusus
untuk mesin-mesin dan peralatan pertanian, namun beberapa literatur
menganjurkan bahwa biaya pajak alsin pertanian diperkirakan sebesar
2% pertahun dari nilai awalnya.
d. Biaya gudang/gedung
Biaya gudang atau gedung diperkirakan berkisar antara 0,5-1%,
rata-rata diperhitungkan 1% nilai awal (P) pertahun.
2.

Biaya tidak tetap
Biaya tidak tetap terdiri dari :
a. Biaya perbaikan untuk motor listrik sebagai sumber tenaga penggerak.
Biaya perbaikan ini dapat dihitung dengan persamaan :
Biaya reparasi =

1,2 % (P-S)
1000 jam

............................................................ (6)

Biaya karyawan/operator yaitu biaya untuk gaji operator.Biaya ini
tergantung kepada kondisi lokal, dapat diperkirakan dari gaji bulanan atau
gaji pertahun dibagi dengan total jam kerjanya(Hidayat,dkk.,1999). .
Break Even Point
Manfaat perhitungan titik impas (break event point) adalah untuk
mengetahui batas produksi minimal yang harus dicapai dan dipasarkan agar usaha
yang dikelola masih layak untuk dijalankan.Pada kondisi ini income yang
diperoleh hanya cukup untuk menutupi biaya operasional tanpa adanya
keuntungan.

Universitas Sumatera Utara

20

Untuk menentukan produksi titik impas (BEP) maka dapat digunakan rumus
sebagai berikut:
N=

F

................................................................................................... (7)
R-V

Keterangan:
N :

jumlah produksi minimal untuk mencapai titik impas per tahun(Kg)

F :

biaya tetap per tahun (rupiah)

R :

penerimaan dari tiap unit produksi (harga jual) (rupiah)

V :

biaya tidak tetap per unit produksi

(Waldiyono,2008).
Net present value
Net Present Value (NPV) adalah metode menghitung nilai bersih (netto)
pada waktu sekarang (present).Asumsi present yaitu menjelaskan waktu awal
perhitungan bertepatan dengan saat evaluasi dilakukan atau pada periode tahun ke
nol (0) dalam perhitungan cash flow investasi.
Cash flow yang benefit saja perhitungannya disebut dengan present worth
of benefit (PWB), sedangkan jika yang diperhitungkan hanya cash out (cost)
disebut dengan present worth of cost (PWC). Sementara itu NPV diperoleh dari
PWB dikurangi PWC, yakni:
NPV = PWB - PWC ...................................................................................... (8)
PWB = present worth of benefit
PWC = present worth of cost
Untuk mengetahui apakah rencana suatu investasi tersebut layak ekonomis
atau tidak, diperlukan suatu ukuran atau kriteria tertentu dalam metode NPV,
yaitu:

Universitas Sumatera Utara

21

NPV > 0 artinya investasi akan menguntungkan atau layak
NPV < 0 artinya investasi tidak menguntungkan
(Giatman, 2006).
Internal rate of return
Internal rate of return (IRR) ini digunakan untuk memperkirakan
kelayakan lama (umur) pemilikan suatu alat atau mesin pada tingkat keuntungan
tertentu. IRR adalah suatu tingkatan discount rate, dimana diperoleh:
B/C ratio = 1 atau NPV = 0. Berdasarkan harga dari NPV = X (positif) atau NPV=
Y (positif) dan NPV = X (positif) atau NPV = Y (negatif), dihitunglah harga IRR
dengan menggunakan rumus berikut:
IRR = p % +

X
X+Y

× (q % - p %) (positif dan negatif) ......................... (9)

atau
IRR = q % +

X
X-Y

× (q % - p%) (positif dan positif)............................ (10)

Keterangan:
P= suku bunga bank paling atraktif
q= suku bunga coba-coba ( > dari p)
X = NPV awal pada p
Y = NPV awal pada q
(Purba, 1997).

Universitas Sumatera Utara