Rancang Bangun Alat Pemarut Kelapa Tipe Screw
36
Lampiran 1.Flow chart pelaksanaan penelitian
Mulai
Merancang bentuk alat
Menggambar dan menentukan
dimensi alat
Memilih bahan
Diukur bahan yang akan
digunakan
Dipotong bahan yang
digunakan sesuai dengan
dimensi pada gambar
Merangkai alat
Pengelasan
Digerinda permukaan
yang kasar
Pengecatan
b
a
Universitas Sumatera Utara
37
b
a
Pengujian alat
Tidak
Layak
Pengukuran parameter
Data
Analisis data
Selesai
Universitas Sumatera Utara
38
Lampiran 2. Spesifikasi alat pemarut kelapa tipe screw
1. Dimensi alat
Panjang
= 66 cm
Lebar
= 50 cm
Tinggi
= 110cm
2. Bahan yang digunakan
Rangka
= Besi UNP dan besi siku
Screw Pendorong
= Stainless steel
Tabung Screw
=Stainless steel
3. Transmisi daya pada belt conveyor
Puli motor listrik
= 2 inch
Puli pada as screw
= 8 inch
Sabuk-V
= Tipe B-60
4. Motor listrik
Tenaga
=1 HP
Kecepatan tanpa beban
= 1400 rpm
Universitas Sumatera Utara
39
Lampiran 3. Data pengamatan pemarutan kelapa
Ulangan
Berat
bahan
(Kg)
Waktu
pemarutan
(jam)
I
II
III
Total
Rataan
1
1
1
3
1
0,0161
0,0168
0,0166
0,0495
0,0165
Kapasitas efektif alat
=
=
Waktu
awal
bahan
terparut
(jam)
0,00115
0,00087
0,00089
0,00291
0,00097
Berat
kopra
terparut
(kg)
Berat
kopra tak
terparut
(kg)
0,969
0,966
0,971
2,906
0,968
0,012
0,014
0,015
0,041
0,013
Berat kelapa terparut
Waktu yang dibutuhkan
Berat
kelapa
parut
tertinggal
(kg)
0,019
0,02
0,014
0,053
0,017
(kg/jam)
1 kg
0,0165 jam
= 60,60kg/jam
Rendemen
=
=
Berat kelapa terparut
Berat awal bahan
0,968 Kg
1 Kg
× 100%
× 100%
= 96,8%
Pers.Kelapa Tidak Terparut =
=
Berat kelapa tidak terparut
Berat awal bahan
0,013 kg
1 kg
× 100%
×100%
= 1,3%
Pers. Kelapa parut tertiggal =
=
Berat kelapa parut tertinggal
Berat awal bahan
0,017 kg
1 kg
× 100%
×100%
= 1,7%
Universitas Sumatera Utara
40
Lampiran 4. Biaya pemakaian alat
Unsur produksi
1. Biaya pembuatan alat (P)
= Rp6.000.000
2. Umur ekonomi (n)
= 5 tahun
3. Nilai akhir alat (S)
= Rp600.000
4. Jam kerja
= 8 jam/hari
5. Produksi/hari
= 484,848 kg/hari
6. Biaya operator
= Rp 10.000/jam
7. Biaya listrik
= Rp 1051,233/jam
8. Biaya perbaikan
= Rp 26,91/ jam
9. Bunga modal dan asuransi
= Rp 342.000 /tahun
10. Jam kerja alat per tahun
= 2408 jam/tahun asumsi 301 hari
efektif berdasarkan tahun 2015)
Universitas Sumatera Utara
41
Lampiran 5. Biaya produksi
Perhitungan biaya produksi
a. Biaya Tetap (BT)
1. Biaya penyusutan (D)
Dt
= (P-S) (A/F, i, n) (F/P, i, n-1)
Tabel perhitungan biaya penyusutan dengan metode sinking fund
Akhir Tahun k(P-S) (Rp)
0
1
2
3
4
5
(A/F, 7.5%, n)
(F/P, 7.5%, n-1)
Dt
0.1722
0.1722
0.1722
0.1722
0.1722
1
1.075
1.15565
1.24235
1.33565
929.880
999.621
1.074.616
1.155.236
1.241.994
5.400.000
5.400.000
5.400.000
5.400.000
5.400.000
Nilai Mesin Tiap
Akhir Tahun
(Rp)
6.000.000
5.070.120
4.070.499
2.995.883
1.840.647
598.653
2. Bunga modal (7,5%) dan asuransi (2%)
I
=
=
i(P)(n+1)
2n
(9,5%)Rp 6.000.000 (5+1)
2(5)
= Rp342.000/tahun
Tabel perhitungan biaya tetap tiap tahun
Tahun
D (Rp)
I(Rp)/tahun
1
2
3
4
5
929.880
999.621
1.074.616
1.155.236
1.241.994
342.000
342.000
342.000
342.000
342.000
Biaya tetap
(Rp)/tahun
1.271.880
1.341.621
1.416.616
1.497.236
1.583.994
b. Biaya tidak tetap (BTT)
1. Biaya perbaikan alat (reparasi)
Biaya reparasi =
=
1,2%(P-S)
x jam
1,2%(Rp6.000.000-Rp 600.000)
2408 jam
= Rp26,91/jam
Universitas Sumatera Utara
42
2. Biaya listrik
Motor listrik 1 HP
= 0.746 kW
Biaya listrik
= 0.746 kW x Rp1.409,16/kWh
Biaya listrik
= Rp 1051,233/jam
3. Biaya operator
Biaya operator
= Rp 10.000/jam
Total Biaya Tidak Tetap (BTT)
= Rp 11.051,233/jam
c. Biaya Pemarutan Kopra Kelapa
Biaya pokok = [
BT
x
+ BTT] C
Tabel perhitungan biaya pokok tiap tahun
Tahun
1
2
3
4
5
BT
(Rp/tahun)
1.271.880
1.341.621
1.416.616
1.497.236
1.583.994
X
(jam/tahun)
2.408
2.408
2.408
2.408
2.408
BTT (Rp/jam)
11.051,233
11.051,233
11.051,233
11.051,233
11.051,233
C
(jam/kg)
0,0165
0,0165
0,0165
0,0165
0,0165
BP (Rp/kg)
191,0605
191,5383
192,0522
192,6046
193,1991
Universitas Sumatera Utara
43
Lampiran 6.Break even point
Break even point atau analisis titik impas (BEP) umumnya berhubungan
dengan proses penentuan tingkat produksi untuk menjamin agar kegiatan usaha
yang dilakukan dapat membiayai sendiri (self financing), dan selanjutnya dapat
berkembang sendiri (self growing). Dalam analisis ini, keuntungan awal dianggap
sama dengan nol.
FC + P
S
= SP – VC
Keterangan :
S
=
sales variabel (produksi) (Kg)
FC
=
fix cash (biaya tetap) per tahun (Rp)
P
=
profit (keuntungan) (Rp) dianggap nol untuk mendapat titik impas.
SP
=
selling per unit (penerimaan dari tiap unit produksi) (Rp)
VC =
variabel cash (biaya tidak tetap) per unit produksi (Rp)
Biaya tidak tetap (VC)
= Rp 11.051,233/jam (1 jam = 60,60 kg)
= Rp182,363/kg
Penerimaan setiap produksi (SP)
= Rp2.000/kg
SP-VC
= Rp 1817,637
Tahun
1
2
3
4
5
Biaya Tetap (Rp/tahun) BEP (kg/tahun)
1.271.880
699,744
1.341.621
738,113
1.416.616
779,372
1.497.236
823,727
1.583.994
871,458
Universitas Sumatera Utara
44
Lampiran 7.Net present value
Net Present Value (NPV) adalah metode menghitung nilai bersih (netto)
pada waktu sekarang (present).Asumsi present yaitu menjelaskan waktu awal
perhitungan bertepatan dengan saat evaluasi dilakukan atau pada periode tahun ke
nol (0) dalam perhitungan cash flow investasi.
NPV = PWB – PWC
Keterangan :
PWB = present worth of benefit
PWC = present worth of cost
Untuk mengetahui apakah rencana suatu investasi tersebut layak
ekonomis atau tidak, diperlukan suatu ukuran atau kriteria tertentu dalam metode
NPV, yaitu:
NPV > 0 artinya investasi akan menguntungkan/ layak
NPV < 0 artinya investasi tidak menguntungkan
Investasi
= Rp6.000.000
Nilai akhir
= Rp 600.000
Suku bunga bank
= Rp 7.5%
Suku bunga coba-coba
= Rp 10%
Umur alat
= 5 tahun
Pendapatan
= penerimaan x kapasitas alat x jam kerja alat 1 tahun
dengan asumsi alat bekerja pada kapasitas penuh
= Rp 249.429.600/tahun
Pembiayaan
= biaya pokok x kapasitas alat x jam kerja alat 1 tahun
Tabel perhitungan pembiayaan tiap tahun
Universitas Sumatera Utara
45
Tahun
1
2
3
4
5
BP (Rp/kg)
191,0605
191,5383
192,0522
192,6046
193,1991
Kap. Alat (kg/jam)
60,60
60,60
60,60
60,60
60,60
Jam kerja (jam/tahun)
2.058
2.058
2.058
2.058
2.058
Pembiayaan
23.828.072,05
23.887.660,78
23.951.751,71
24.020.644,17
24.094.787,12
Cash in Flow 7.5%
1. Pendapatan
= Pendapatan x (P/A, 7.5%,5)
= Rp 249.429.600 x 4,04645
= Rp 1.009.304.404,920
2. Nilai akhir
= Nilai akhir x (P/F, 7.5%,5)
= Rp 600.000 x 0,6968
= Rp 418.080
Jumlah CIF
= Rp 1.009.304.404,920 + Rp 418.080
= Rp 1.009.722.484,92
1. Investasi
= Rp 6.000.000
2. Pembiayaan
= Pembiayaan x (P/F, 7.5%,n)
Tabel perhitungan pembiayaan
Tahun (n)
1
2
3
4
5
Total
Biaya
24.213.132,62
24.278.805,32
24.349.380,78
24.425.282,69
24.506.995,27
(P/F, 7.5%, n)
0.9302
0.8654
0.8050
0.7489
0.6968
Pembiayaan (Rp)
22.164.872,62
20.672.381,64
19.281.160,13
17.989.060,42
16.789.247,66
96.896.722,46
Jumlah COF = Rp 6.000.000 + Rp96.896.722,46
= Rp102.896.722,46
NPV 7.5%
= CIF – COF
= Rp1.009.722.484,92 – Rp102.896.722,46
= Rp906.825.762,46
Jadi besarnya NPV 7.5% adalah Rp906.825.762,46> 0 maka usaha ini
layak untuk dijalankan.
Universitas Sumatera Utara
46
Lampiran 8. Internal rate of return
Internal Rate of Return (IRR) ini digunakan untuk memperkirakan
kelayakan lama (umur) pemilikan suatu alat atau mesin pada tingkat keuntungan
tertentu. IRR adalah suatu tingkatan discount rate, dimana diperoleh B/C ratio =
1 atau NPV = 0.
X
IRR = q% +X - Y× (q% - p%)
Keterangan :
p
= suku bunga bank paling atraktif
q
= suku bunga coba-coba ( > dari p)
X
= NPV awal pada p
Y
= NPV awal pada q
Suku bunga bank paling atraktif (i1) = 7.5%
Suku bunga coba-coba ( > dari i1) (i2) = 10%
Cash in Flow 10%
1. Pendapatan
= Pendapatan x (P/A, 10%,5)
= Rp 249.429.600x 3,7908
= Rp945.537.727,68
2. Nilai akhir
= Nilai akhir x (P/F, 10%,5)
= Rp 600.000 x 0,6209
= Rp372.540
Jumlah CIF
= Rp945.537.727,68+ Rp372.540
= Rp945.165.187,68
Cash out flow 10 %
a.
Investasi
= Rp6.000.000
Universitas Sumatera Utara
47
2.
Pembiayaan
= Pembiayaan x (P/A, 10%, 5)
Tabel perhitungan pembiayaan
Tahun (n)
1
2
3
4
5
Biaya
24.213.132,62
24.278.805,32
24.349.380,78
24.425.282,69
24.506.995,27
Total
(P/F, 10%, n)
0,9091
0,8264
0,7513
0,6830
0,6209
Pembiayaan (Rp)
21.662.100,30
19.740.762,87
17.994.951,06
16.406.099,97
14.960.453,32
90.764.367,51
Jumlah COF = Rp 6.000.000+ Rp 90.764.367,51
= Rp 96.764.367,51
NPV 10 %
= CIF – COF
= Rp945.165.187,68– Rp 96.764.367,51
= Rp 848.400.820,17
Karena nilai X dan Y adalah positif maka digunakan rumus:
X
IRR = q% +X - Y× (q% - p%)
Rp 945.165.187,68
= 10% + Rp945.165.187,68 – Rp 848.400.820,17 × (10% - 7.5%)
= 10% + (9,76 × 2,5 %)
= 25,4 %
Universitas Sumatera Utara
48
Lampiran 9. Gambar Bahan (Kopra)
Kopra Kelapa Sebelum Diparut
Kopra Kelapa Sebelum Diparut
Universitas Sumatera Utara
49
Hasil Parutan Kelapa Kopra
Universitas Sumatera Utara
50
Kopra Yang Tidak Terparut
Universitas Sumatera Utara
51
Lampiran 10. Gambar Alat Pemarut Kelapa Tipe Screw
Tampak Depan
Tampak Belakang
Universitas Sumatera Utara
52
Tampak Samping
Tampak Atas
Universitas Sumatera Utara
53
Mata Pemarut
Screw Pendorong
Universitas Sumatera Utara
54
Lampiran 11.Gambar Teknik Alat Pemarut Kelapa Tipe Screw
Universitas Sumatera Utara
55
Universitas Sumatera Utara
56
Universitas Sumatera Utara
57
Universitas Sumatera Utara
58
Universitas Sumatera Utara
Lampiran 1.Flow chart pelaksanaan penelitian
Mulai
Merancang bentuk alat
Menggambar dan menentukan
dimensi alat
Memilih bahan
Diukur bahan yang akan
digunakan
Dipotong bahan yang
digunakan sesuai dengan
dimensi pada gambar
Merangkai alat
Pengelasan
Digerinda permukaan
yang kasar
Pengecatan
b
a
Universitas Sumatera Utara
37
b
a
Pengujian alat
Tidak
Layak
Pengukuran parameter
Data
Analisis data
Selesai
Universitas Sumatera Utara
38
Lampiran 2. Spesifikasi alat pemarut kelapa tipe screw
1. Dimensi alat
Panjang
= 66 cm
Lebar
= 50 cm
Tinggi
= 110cm
2. Bahan yang digunakan
Rangka
= Besi UNP dan besi siku
Screw Pendorong
= Stainless steel
Tabung Screw
=Stainless steel
3. Transmisi daya pada belt conveyor
Puli motor listrik
= 2 inch
Puli pada as screw
= 8 inch
Sabuk-V
= Tipe B-60
4. Motor listrik
Tenaga
=1 HP
Kecepatan tanpa beban
= 1400 rpm
Universitas Sumatera Utara
39
Lampiran 3. Data pengamatan pemarutan kelapa
Ulangan
Berat
bahan
(Kg)
Waktu
pemarutan
(jam)
I
II
III
Total
Rataan
1
1
1
3
1
0,0161
0,0168
0,0166
0,0495
0,0165
Kapasitas efektif alat
=
=
Waktu
awal
bahan
terparut
(jam)
0,00115
0,00087
0,00089
0,00291
0,00097
Berat
kopra
terparut
(kg)
Berat
kopra tak
terparut
(kg)
0,969
0,966
0,971
2,906
0,968
0,012
0,014
0,015
0,041
0,013
Berat kelapa terparut
Waktu yang dibutuhkan
Berat
kelapa
parut
tertinggal
(kg)
0,019
0,02
0,014
0,053
0,017
(kg/jam)
1 kg
0,0165 jam
= 60,60kg/jam
Rendemen
=
=
Berat kelapa terparut
Berat awal bahan
0,968 Kg
1 Kg
× 100%
× 100%
= 96,8%
Pers.Kelapa Tidak Terparut =
=
Berat kelapa tidak terparut
Berat awal bahan
0,013 kg
1 kg
× 100%
×100%
= 1,3%
Pers. Kelapa parut tertiggal =
=
Berat kelapa parut tertinggal
Berat awal bahan
0,017 kg
1 kg
× 100%
×100%
= 1,7%
Universitas Sumatera Utara
40
Lampiran 4. Biaya pemakaian alat
Unsur produksi
1. Biaya pembuatan alat (P)
= Rp6.000.000
2. Umur ekonomi (n)
= 5 tahun
3. Nilai akhir alat (S)
= Rp600.000
4. Jam kerja
= 8 jam/hari
5. Produksi/hari
= 484,848 kg/hari
6. Biaya operator
= Rp 10.000/jam
7. Biaya listrik
= Rp 1051,233/jam
8. Biaya perbaikan
= Rp 26,91/ jam
9. Bunga modal dan asuransi
= Rp 342.000 /tahun
10. Jam kerja alat per tahun
= 2408 jam/tahun asumsi 301 hari
efektif berdasarkan tahun 2015)
Universitas Sumatera Utara
41
Lampiran 5. Biaya produksi
Perhitungan biaya produksi
a. Biaya Tetap (BT)
1. Biaya penyusutan (D)
Dt
= (P-S) (A/F, i, n) (F/P, i, n-1)
Tabel perhitungan biaya penyusutan dengan metode sinking fund
Akhir Tahun k(P-S) (Rp)
0
1
2
3
4
5
(A/F, 7.5%, n)
(F/P, 7.5%, n-1)
Dt
0.1722
0.1722
0.1722
0.1722
0.1722
1
1.075
1.15565
1.24235
1.33565
929.880
999.621
1.074.616
1.155.236
1.241.994
5.400.000
5.400.000
5.400.000
5.400.000
5.400.000
Nilai Mesin Tiap
Akhir Tahun
(Rp)
6.000.000
5.070.120
4.070.499
2.995.883
1.840.647
598.653
2. Bunga modal (7,5%) dan asuransi (2%)
I
=
=
i(P)(n+1)
2n
(9,5%)Rp 6.000.000 (5+1)
2(5)
= Rp342.000/tahun
Tabel perhitungan biaya tetap tiap tahun
Tahun
D (Rp)
I(Rp)/tahun
1
2
3
4
5
929.880
999.621
1.074.616
1.155.236
1.241.994
342.000
342.000
342.000
342.000
342.000
Biaya tetap
(Rp)/tahun
1.271.880
1.341.621
1.416.616
1.497.236
1.583.994
b. Biaya tidak tetap (BTT)
1. Biaya perbaikan alat (reparasi)
Biaya reparasi =
=
1,2%(P-S)
x jam
1,2%(Rp6.000.000-Rp 600.000)
2408 jam
= Rp26,91/jam
Universitas Sumatera Utara
42
2. Biaya listrik
Motor listrik 1 HP
= 0.746 kW
Biaya listrik
= 0.746 kW x Rp1.409,16/kWh
Biaya listrik
= Rp 1051,233/jam
3. Biaya operator
Biaya operator
= Rp 10.000/jam
Total Biaya Tidak Tetap (BTT)
= Rp 11.051,233/jam
c. Biaya Pemarutan Kopra Kelapa
Biaya pokok = [
BT
x
+ BTT] C
Tabel perhitungan biaya pokok tiap tahun
Tahun
1
2
3
4
5
BT
(Rp/tahun)
1.271.880
1.341.621
1.416.616
1.497.236
1.583.994
X
(jam/tahun)
2.408
2.408
2.408
2.408
2.408
BTT (Rp/jam)
11.051,233
11.051,233
11.051,233
11.051,233
11.051,233
C
(jam/kg)
0,0165
0,0165
0,0165
0,0165
0,0165
BP (Rp/kg)
191,0605
191,5383
192,0522
192,6046
193,1991
Universitas Sumatera Utara
43
Lampiran 6.Break even point
Break even point atau analisis titik impas (BEP) umumnya berhubungan
dengan proses penentuan tingkat produksi untuk menjamin agar kegiatan usaha
yang dilakukan dapat membiayai sendiri (self financing), dan selanjutnya dapat
berkembang sendiri (self growing). Dalam analisis ini, keuntungan awal dianggap
sama dengan nol.
FC + P
S
= SP – VC
Keterangan :
S
=
sales variabel (produksi) (Kg)
FC
=
fix cash (biaya tetap) per tahun (Rp)
P
=
profit (keuntungan) (Rp) dianggap nol untuk mendapat titik impas.
SP
=
selling per unit (penerimaan dari tiap unit produksi) (Rp)
VC =
variabel cash (biaya tidak tetap) per unit produksi (Rp)
Biaya tidak tetap (VC)
= Rp 11.051,233/jam (1 jam = 60,60 kg)
= Rp182,363/kg
Penerimaan setiap produksi (SP)
= Rp2.000/kg
SP-VC
= Rp 1817,637
Tahun
1
2
3
4
5
Biaya Tetap (Rp/tahun) BEP (kg/tahun)
1.271.880
699,744
1.341.621
738,113
1.416.616
779,372
1.497.236
823,727
1.583.994
871,458
Universitas Sumatera Utara
44
Lampiran 7.Net present value
Net Present Value (NPV) adalah metode menghitung nilai bersih (netto)
pada waktu sekarang (present).Asumsi present yaitu menjelaskan waktu awal
perhitungan bertepatan dengan saat evaluasi dilakukan atau pada periode tahun ke
nol (0) dalam perhitungan cash flow investasi.
NPV = PWB – PWC
Keterangan :
PWB = present worth of benefit
PWC = present worth of cost
Untuk mengetahui apakah rencana suatu investasi tersebut layak
ekonomis atau tidak, diperlukan suatu ukuran atau kriteria tertentu dalam metode
NPV, yaitu:
NPV > 0 artinya investasi akan menguntungkan/ layak
NPV < 0 artinya investasi tidak menguntungkan
Investasi
= Rp6.000.000
Nilai akhir
= Rp 600.000
Suku bunga bank
= Rp 7.5%
Suku bunga coba-coba
= Rp 10%
Umur alat
= 5 tahun
Pendapatan
= penerimaan x kapasitas alat x jam kerja alat 1 tahun
dengan asumsi alat bekerja pada kapasitas penuh
= Rp 249.429.600/tahun
Pembiayaan
= biaya pokok x kapasitas alat x jam kerja alat 1 tahun
Tabel perhitungan pembiayaan tiap tahun
Universitas Sumatera Utara
45
Tahun
1
2
3
4
5
BP (Rp/kg)
191,0605
191,5383
192,0522
192,6046
193,1991
Kap. Alat (kg/jam)
60,60
60,60
60,60
60,60
60,60
Jam kerja (jam/tahun)
2.058
2.058
2.058
2.058
2.058
Pembiayaan
23.828.072,05
23.887.660,78
23.951.751,71
24.020.644,17
24.094.787,12
Cash in Flow 7.5%
1. Pendapatan
= Pendapatan x (P/A, 7.5%,5)
= Rp 249.429.600 x 4,04645
= Rp 1.009.304.404,920
2. Nilai akhir
= Nilai akhir x (P/F, 7.5%,5)
= Rp 600.000 x 0,6968
= Rp 418.080
Jumlah CIF
= Rp 1.009.304.404,920 + Rp 418.080
= Rp 1.009.722.484,92
1. Investasi
= Rp 6.000.000
2. Pembiayaan
= Pembiayaan x (P/F, 7.5%,n)
Tabel perhitungan pembiayaan
Tahun (n)
1
2
3
4
5
Total
Biaya
24.213.132,62
24.278.805,32
24.349.380,78
24.425.282,69
24.506.995,27
(P/F, 7.5%, n)
0.9302
0.8654
0.8050
0.7489
0.6968
Pembiayaan (Rp)
22.164.872,62
20.672.381,64
19.281.160,13
17.989.060,42
16.789.247,66
96.896.722,46
Jumlah COF = Rp 6.000.000 + Rp96.896.722,46
= Rp102.896.722,46
NPV 7.5%
= CIF – COF
= Rp1.009.722.484,92 – Rp102.896.722,46
= Rp906.825.762,46
Jadi besarnya NPV 7.5% adalah Rp906.825.762,46> 0 maka usaha ini
layak untuk dijalankan.
Universitas Sumatera Utara
46
Lampiran 8. Internal rate of return
Internal Rate of Return (IRR) ini digunakan untuk memperkirakan
kelayakan lama (umur) pemilikan suatu alat atau mesin pada tingkat keuntungan
tertentu. IRR adalah suatu tingkatan discount rate, dimana diperoleh B/C ratio =
1 atau NPV = 0.
X
IRR = q% +X - Y× (q% - p%)
Keterangan :
p
= suku bunga bank paling atraktif
q
= suku bunga coba-coba ( > dari p)
X
= NPV awal pada p
Y
= NPV awal pada q
Suku bunga bank paling atraktif (i1) = 7.5%
Suku bunga coba-coba ( > dari i1) (i2) = 10%
Cash in Flow 10%
1. Pendapatan
= Pendapatan x (P/A, 10%,5)
= Rp 249.429.600x 3,7908
= Rp945.537.727,68
2. Nilai akhir
= Nilai akhir x (P/F, 10%,5)
= Rp 600.000 x 0,6209
= Rp372.540
Jumlah CIF
= Rp945.537.727,68+ Rp372.540
= Rp945.165.187,68
Cash out flow 10 %
a.
Investasi
= Rp6.000.000
Universitas Sumatera Utara
47
2.
Pembiayaan
= Pembiayaan x (P/A, 10%, 5)
Tabel perhitungan pembiayaan
Tahun (n)
1
2
3
4
5
Biaya
24.213.132,62
24.278.805,32
24.349.380,78
24.425.282,69
24.506.995,27
Total
(P/F, 10%, n)
0,9091
0,8264
0,7513
0,6830
0,6209
Pembiayaan (Rp)
21.662.100,30
19.740.762,87
17.994.951,06
16.406.099,97
14.960.453,32
90.764.367,51
Jumlah COF = Rp 6.000.000+ Rp 90.764.367,51
= Rp 96.764.367,51
NPV 10 %
= CIF – COF
= Rp945.165.187,68– Rp 96.764.367,51
= Rp 848.400.820,17
Karena nilai X dan Y adalah positif maka digunakan rumus:
X
IRR = q% +X - Y× (q% - p%)
Rp 945.165.187,68
= 10% + Rp945.165.187,68 – Rp 848.400.820,17 × (10% - 7.5%)
= 10% + (9,76 × 2,5 %)
= 25,4 %
Universitas Sumatera Utara
48
Lampiran 9. Gambar Bahan (Kopra)
Kopra Kelapa Sebelum Diparut
Kopra Kelapa Sebelum Diparut
Universitas Sumatera Utara
49
Hasil Parutan Kelapa Kopra
Universitas Sumatera Utara
50
Kopra Yang Tidak Terparut
Universitas Sumatera Utara
51
Lampiran 10. Gambar Alat Pemarut Kelapa Tipe Screw
Tampak Depan
Tampak Belakang
Universitas Sumatera Utara
52
Tampak Samping
Tampak Atas
Universitas Sumatera Utara
53
Mata Pemarut
Screw Pendorong
Universitas Sumatera Utara
54
Lampiran 11.Gambar Teknik Alat Pemarut Kelapa Tipe Screw
Universitas Sumatera Utara
55
Universitas Sumatera Utara
56
Universitas Sumatera Utara
57
Universitas Sumatera Utara
58
Universitas Sumatera Utara