DASAR DASAR BISNIS STRATEGI DISTRIBUSI O

DASAR-DASAR BISNIS
STRATEGI DISTRIBUSI

OLEH:
1. ANGGA PERMANA
(05011281419068)
2. RISKI NURMALAWATI
(05011181419177)
3. TRI UMI SA’ADAH
(05011281419174)
4. BASANAH H HUTABARAT
(05011281419082)
5. CITRA WAHYUNI
(05011381419133)

JURUSAN AGRIBISNIS
FAKULTAS PERTANIAN
UNIVERSITAS SRIWIJAYA

INDRALAYA


2014

KATA PENGANTAR
Puji dan syukur kami panjatkan kepada Allah SWT yang telah
menganugrahkan rahmat dan karunianya kepada kami sehingga
dapat menyelesaikan makalah yang berjudul “Srategi Saluran
Distribusi”

guna

memenuhi

salah

satu

tugas

yang


telah

ditentukan.
Penulis menyadari sepenuhnya atas segala

keterbatasan

kemampuan yang dimiliki sehingga sangat mungkin makalah ini
mempunyai banyak kelemahan. Dalam konteks inilah kritik dan
saran menjadi bagian sangat penting bagi penulis dalam
penyempurnaan

penulisan

selanjutnya.

Solawat

dan


salam

semoga tetap tercurah limpahkan kepada habibana wan biyyana
Muhammad SAW tak lupa kepada keluarganya, sahabatnya dan
mudah-mudahan syafaatnya sampai kepada kita semua. Penulis
berharap semoga makalah ini dapat bermanfaat bagi penulis
khususnya dan bagi pembaca umumnya.

Indralaya, November 2014

Penulis

BAB I
PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang Masalah
Perusahaan dalam menjalankan aktivitasnya baik perusahaan yang
bergerak dalam bidang jasa maupun barang mempunyai tujuan yang sama
yaitu memperoleh keuntungan. Selain itu perusahaan juga ingin
memberikan kepuasan kepada konsumen atas produk yang yang

dihasilkannya, karena kepuasan konsumen menjadi tolak ukur dari
keberhasilan perusahaan dalam menghasilkan produk yang berkualitas, dan
yang diinginkan oleh konsumen.
Dalam mencapai strategi pemasaran yang tepat dan terbaik untuk
diterapkan, salah satunya perusahaan dapat melihat dari faktor bauran
pemasaran. Hal tersebut penting karena bauran pemasaran merupakan salah
satu pokok pertimbangan konsumen dalam melakukan keputusan pembelian
suatu produk. Jika perusahaan tidak peka terhadap apa yang dibutuhkan oleh
konsumen, maka dapat dipastikan bahwa perusahaan akan kehilangan
banyak kesempatan untuk menjaring konsumen dan produk yang
ditawarkan akan sia-sia.
Saluran distribusi merupakan salah satu elemen yang sangat penting
dalam pemasaran. Suatu perusahaan perlu melaksanakan fungsi distribusi
dikarenakan pendistribusian merupakan salah satu proses pada perusahaan
dalam penyetokan barang atau penawaran produknya ke pasar. Dan
pendistribusian dapat diartikan sebagai kegiatan pemasaran yang berusaha
memperlancar dan mempermudah penyampaian barang dan jasa kepada

konsumen sehingga penggunaannya sesuai dengan yang diperlukan (jenis,
jumlah, harga, tempat, dan saat dibutuhkan).

Saluran distribusi untuk suatu barang adalah saluran yang digunakan
oleh produsen untuk menyalurkan barang tersebut dari produsen sampai ke
konsumen atau pemakai industri. Proses distribusi merupakan aktivitas
pemasaran yang mampu menciptakan nilai tambah produk melalui fungsifungsi pemasaran yang dapat merelisasikan kegunaan atau utilitas bentuk,
tempat, waktu, kepemilikan.dan perlancar arus saluran pemasaran
(marketing channel flow) secara fisik dan non-fisik.
Dalam pelaksanaan aktivitas-aktivitas distribusi, perusahaaan harus
dihadapkan dengan perantara atau yang biasa disebut midleman. Dan dalam
penyaluran distribusi perusahaan harus mempunyai strategi-srategi yang
tepat agar dalam penawaran produknya ke pasar berjalan dengan lancar dan
sesuai dengan apa yang diharapkan perusahaan.

1.2. Rumusan Masalah
a. Apa pengertian saluran distribusi ?
b. Bagaimana definisi strategi saluran distribusi ?
c. Apa saja strategi distribusi itu ?
d. Apa saja jenis-jenis saluran distribusi ?

e. Apa yang dimaksud dengan perantara perdagangan
1.3. Tujuan

Penulisan makalah ini memiliki tujuan :
a. menambah pengetahuan dan diharapkan bermanfaat bagi kita semua.
b. Untuk memahami Defenisi saluran distribusi
c. Untuk memahami Dasar dari saluran distribusi

BAB II
PEMBAHASAN

1.

Pengertian Saluran Distribusi
Pengertian

dari

saluran

distribusi

atau


perantara

distribusi adalah orang atau lembaga yang kegiatannya
menyalurkan barang dari produsen sampai ke tangan
konsumen dengan tujuan untuk memperoleh keuntungan.
Saluran distribusi dapat kita bedakan menjadi dua golongan
lembaga distribusi, yaitu pedagang dan perantara khusus.
1) Pedagang
Pengertian pedagang adalah seseorang atau lembaga
yang

membeli

dan

menjual

barang


kembali

tanpa

mengubah bentuk dan tanggung jawab sendiri dengan
tujuan untuk mendapatkan keuntungan.
Pedagang dibedakan menjadi:
1. Pedagang
pedagang

Besar

(Grosir

yang

membeli

atau


Wholesaler)

barang

dan

adalah

menjualnya

kembali kepada pedagang yang lain. Pedagang besar
selalu membeli dan menjual barang dalam partai besar.
2. Pedagang Eceran (Retailer) adalah pedagang yang
membeli barang dan menjualnya kembali langsung
kepada konsumen. Untuk membeli biasa partai besar,
tetapi menjualnya biasanya dalam partai kecil atau
persatuan.
2) Perantara Khusus
Sama halnya dengan pedagang, kegiatan perantara
khusus juga menyalurkan barang dari produsen sampai ke

tangan

konsumen.

Bedanya

perantara

khusus

tidak

bertanggung jawab penuh atas barang yang tidak laku
terjual.
Perantara khusus meliputi:

1. Agen (Dealer) adalah perantara pemasaran atas nama
perusahaan.

Menjualkan


barang

hasil

produksi

perusahaan tersebut di suatu daerah tertentu. Balas
jasa yang diterima berupa pengurangan harga dan
komisi.
2. Broker (Makelar) adalah perantara pemasaran yang
kegiatannya mempertemukan penjual dan pembeli
untuk melaksanakan kontrak atau transaksi jual beli.
Balas jasa yang diterima disebut kurtasi atau provisi.
3. Komisioner adalah perantara pembelian dan penjualan
atas nama dirinya sendiri dan bertanggungjawab atas
dirinya sendiri. Balas jasa yang diterima disebut komisi.
4. Eksportir
aktivitasnya

adalah
dengan

pedagang

yang

menyalurkan

melakukan

barang

ke

luar

negeri.
5. Importir adalah pedagang yang melakukan aktivitasnya
dengan menyalurkan barang dari luar negeri ke dalam
negeri. Jika dibuatkan bagan, maka hubungan antara
produsen, saluran distribusi dan konsumen sebagai
berikut.
2.2. Definisi Strategi Saluran distribusi
Saluran Pemasaran atau Saluran Distribusi terdiri dari
seperangkat lembaga yang melakukan semua kegiatan
( Fungsi ) yang digunakan untuk menyalurkan produk dan
setatus kepemilikannya dari produsen ke konsumen.
Pengertian diatas mengandung 3 unsur yaitu :
1. Adanya kelompok lembaga pemasaran.
2. Adanya kegiatan atau fungsi-fungsi yang dilaksanakan
oleh lembaga tersebut.
3. Adanya arah pergerakan produk serta kepemilikannya dari
lingkungan produksi ke lingkungan konsumsi.

Definisi

menurut

Philip

Kotler

mengenai

distribusi

adalah : “The various the company undertakes to make the
product accessible and available to target customer”.
Berbagai

kegiatan

yang

dilakukan

perusahaan

untuk

membuat produknya mudah diperoleh dan tersedia untuk
konsumen sasaran. Sebagai salah satu variabel marketing
mix, place / distribusi mempunyai peranan yang sangat
penting

dalam

produknya,

membantu

karena

menyediakan

perusahaan

tujuan

barang

dan

dari

jasa

memastikan

distribusi

yang

adalah

dibutuhkan

dan

diinginkan oleh konsumen pada waktu dan tempat yang
tepat.
Saluran distribusi adalah saluran yang dipakai produsen
untuk

menyalurkan

barang

hasil

produksinya

kepada

konsumen, baik sampai berpindahnya hak (penguasaan)
sampai

dengan

pemindahan

barang

maupun

hanya

pemindahan hak kepemilikannya saja.
Pemilihan saluran distribusi harus mempertimbangkan halhal sebagai berikut :
1. Sifat

pembeli,

seperti

kebiasaan

membeli,

frekuensi

pembelian, letak geografis dsb.
2. Sifat produk.
3. Sifat perantara.
4. Sifat pesaing
5. Sifat perusahaan, dan sebagainya
Sifat pembeli sangat mempengaruhi keputusan produsen
dalam memilih saluran distribusi yang dipakai. sebagai
contohnya,
pembelian

kalau
dalam

jumlah
jumlah

pembeli
yang

hanya,

kecil-kecil

frekuensi

maka

akan

membuat produsen cenderung memilih saluran distribusi
yang panjang.

Demikian
pertimbangan

juga

sifat

produsen

produk

yang

tidak

juga

merupakan

kalah

pentingnya.

Misalnya, apakah barang tersebut mudah rusak atau tidak,
bagaimana ukurannya, bagaimana kualitas barang kalau
dilihat dari segi konsumen, harganya dan sebagainya.
Kesemuanya itu perlu dijadikan bahan pertimbangan yang
penting juga.
Demikian juga masalah sifat perantara, perusahaan,
pesaing, pasar yang dituju dan sebagainya menjadi faktor
yang penting dalam memilih saluran distribusi yang akan
digunakan perusahaan. Saluran distribusi yang digunakan
itu dengan tujuan agar barang yang ditawarkan sampai
pada konsumen industry maupun konsumen akhir.
2.3. Strategi Distribusi
Teknik Strategi Distribusi Eceran
Untuk

mendapatkan

keuntungan

yang

lebih

besar

dibutuhkan strategi distribusi yang tepat untuk menyalurkan
barang atau jasa dagangannya ke tangan konsumen. Berikut
ini adalah metode distribusi yang dapat dipilih oleh suatu
perusahaan bisnis untuk memaksimalkan laba.
1. Strategi Distribusi Insentif
Distribusi insentif adalah strategi distribusi yang
menempatkan produk dagangnya pada banyak retailer
atau pengecer serta distributor di berbagai tempat. Teknik
ini sangat cocok digunakan untuk produk atau barang
kebutuhan pokok sehari-hari yang memiliki permintaan
dan tingkat konsumsi yang tinggi. Contohnya seperti
sembako, rokok, sikat gigi, pasta gigi, sabun, deterjen,
dan lain sebagainya.
2. Strategi Distribusi Selektif

Distribusi selektif adalah suatu metode distribusi
yang menyalurkan produk barang atau jasa pada daerah
pemasaran tertentu dengan memilih beberapa distributor
atau

pengecer

saja

pada

suatu

daerah.

Di

antara

distributor atau pengecer akan terdapat suatu persaingan
untuk merebut konsumen dengan cara, teknik, dan
strategi masing-masing. Contoh saluran distribusi selektif
adalah produk elektronik, produk kendaraan bermotor,
sepeda, pakaian, buku, dan lain sebagainya.
3. Strategi Distribusi Eksklusif
Distribusi eksklusif adalah memberikan hak distribusi
suatu produk pada satu dua distributor atau pengecer
saja pada suatu area daerah. Barang atau jasa yang di
tawarkan oleh jenis distribusi eksklusif adalah barangbarang dengan kualitas dan harga yang tinggi dengan
jumlah

konsumen

yang

terbatas.

Contoh

distribusi

eksklusif adalah seperti showroom mobil, factory outlet,
restoran waralaba, produk MLM(Multi Level Marketing),
pasif income, mini market, supermarket, hipermarket, dan
lain lain.

 Jenis-jenis Ritel
Berikut ini adalah pembagian industri ritel berdasarkan
pengelompokan pada ciri-ciri tertentu disertai pengertian
atau definsi :
1. Discount Stores / Toko Diskon
Discount store adalah toko pengecer yang menjual
berbagai

barang

dengan

harga

yang

murah

dan

memberikan pelayanan yang minimum. Contohnya adalah
Makro dan Alfa
2. Specialty Stores / Toko Produk Spesifik
Specialty store adalah merupakan toko eceran yang
menjual barang-barang jenis lini produk tertentu saja
yang bersifat spesifik. Contoh specialty stores yaitu toko
buku gramedia, toko musik disctarra, toko obat guardian,
dan banyak lagi contoh lainnya.
3. Department Stores
Department store adalah suatu toko eceran yang berskala
besar yang pengeloaannya dipisah dan dibagi menjadi
bagian departemen-departemen yang menjual macam
barang yang berbeda-beda. Contohnya seperti ramayana,
robinson, rimo, dan sebagainya.
4. Convenience Stores
Convenience store adalah toko pengecer yang menjual
jenis item produk yang terbatas, bertempat di tempat
yang nyaman dan jam buka panjang. Contoh minimarket
alfa dan indomaret.
5. Catalog Stores
Catalog store adalah suatu jenis toko yang banyak
memberikan informasi produk melalui media katalog yang
dibagikan kepada para konsumen potensial. Toko katalog
biasanya

memiliki

jumlah

persediaan

barang

yang

banyak.
6. Chain Stores
Chain store adalah toko pengecer yang memiliki lebih dari
satu gerai dan dimiliki oleh perusahaan yang sama.
7. Supermarket

Super market adalah toko eceran yang menjual berbagai
macam produk makanan dan juga sejumlah kecil produk
non makanan dengan sistem konsumen melayani dirinya
sendiri / Swalayan. Contoh yaitu Hero.
8. Hypermarkets / Hipermarket
Hipermarket adalah toko eceran yang menjual jenis
barang dalam jumlah yang sangat besar atau lebih dari
50.000

item

dan

melingkupi

banyak

jenis

produk.

Hipermarket adalah gabungan antara retailer toko diskon
dengan hypermarket. Contohnya antara lain hipermarket
giant, hipermarket hypermart dan hipermarket carrefour.

2.4. Jenis-jenis Saluran Distribusi
Terdapat

berbagai

macam

saluran

distribusi

barang

konsumsi, diantaranya :
1. Produsen –konsumen
Bentuk saluran distribusi ini merupakan yang paling
pendek

dan

sederhana

karena

tanpa

menggunakan

perantara. Produsen dapat menjual barang yang di
hasilkan melalui pos atau langsung mendatangi rumah
konsumen (dari rumah ke rumah). Oleh karena itu saluran
ini disebut saluran distribusi langsung.
2. Produsen-Pengecer-Konsumen
Produsen hanya melayani penjualan dalam jumlah besar
kepada pedagang besar saja, tidak menjual kepada
pengecer.

Pembelian

oleh

pengecer

dilayani

oleh

pedagang besar, dan pembelian oleh konsumen dilayani
pengecer saja.
3. Produsen-Pedagang Besar-Pengecer-Konsumen

Saluran distribusi ini banyak digunakan oleh produsen,
dan dinamakan saluran distribusi tradisional. Di sini,
produsen hanya melayani penjualan dalam jumlah besar
kepada pedagang besar saja, tidak menjual kepada
pengecer. Pembelian oleh pengecer dilayani pedagang
besar, dan pembelian konsumen dilayani pengecer saja.
4. Produsen-Agen-Pengecer_konsumen
Di sini, produsen memilih agen sebagai penyalurnya.ia
menjalankan kegiatan perdagangan besar dalam saluran
distribusi yang ada. Sasaran penjualannya terutama
ditujukan kepada para pengecer besar.
5. Produsen-Agen-Pedagang Besar-Pengecer-Konsumen
Dalam saluran distribusi, produsan sering menggunakan
agen sebagai perantara untuk menyalurkan barangnya
kepada pedagang besar yang kemudian menjualnya
kepada toko-toko kecil. Agen yang terlihat dalam saluran
distribusi ini terutama agen penjualan.

2.5. Perantara Perdagangan
Peranan Perantara Penggunaan perantara sebagian besar karena
keunggulan efisiensi mereka dalam membuat barang tersedia secara luas
dan mudah diperoleh pasar sasaran. Perantara pemasaran, dengan hubungan,
pengalaman, spesialisasi, dan skala operasi mereka, biasanya menawarkan
kepada perusahaan lebih banyak daripada yang dapat mereka capai sendiri.
Dari segi sistem ekonomi, peran dasar perantara pemasaran adalah
mengubah persediaan yang bersifat heterogen menjadi berbagai macam
barang yang ingin dibeli orang. Menurut Stern dan El-Ansary, perantara
melancarkan arus barang dan jasa. Prosedur ini diperlukan untuk
menjembatani ketidaksesuaian antara berbagai barang dan jasa yang
dihasilkan produsen dan bermacam barang yang diminta konsumen.

Ketidaksesuaian itu timbul dari kenyataan bahwa produsen biasanya
menghasilkan sejumlah besar barang dengan variasi terbatas, sedangkan
konsumen biasanya menginginkan jumlah terbatas dari berbagai jenis
barang.
Selama suatu lembaga atau perusahaan itu menawarkan barang atau
jasa, masalah distribusi ini tidak dapat dipisahkan. Kegiatan distribusi selalu
dilakukan meskipun tidak menggunakan perantara sebagai lembaga. Jadi,
kegiatan

distribusinya

langsung

diarahkan

oleh

produsen

kepada

konsumennya. Namun tidak jarang para perantara ini digunakan oleh
produsen untuik mendistribusikan hasil produksinya kepada pembeli akhir.
Perantara pemasaran ini merupakan lembaga atau individu yang
menjalankan kegiatan khusus di bidang distribusi. Mereka itu adalah:
a. Perantara Pedagang
b. Perantara Agen
Meskipun sama-sama perantara, tetapi mereka mempunyai perbedaanperbedaan.
Pada umumnya, alasan utama untuk menggunakan perantara adalah
bahwa mereka ini dapat membantu meningkatkan efisiensi distribusi.
Penggunaan perantara mempunyai beberapa keuntungan, yaitu:
1. Mengurangi tugas produsen dalam kegiatan distribusi untuk mencapai
konsumen.

Produsen

cukup

menghubungi

perantara

untuk

menyampaikan produknya kepada konsumen yang banyak. Ini dipandang
lebih efisien.
2. Kegiatan distribusinya cukup baik bilamana perantara sudah mempunyai
pengalaman. Mereka dipandang lebih baik karena memang tugas yang
dilakukan hanyalah di bidang distribusi.
3. Perantara dapat membantu menyediakan peralatan dan jasa reparasi yang
dibutuhkan untuk beberapa jenis produk tertentu, sehingga produsen
tidak perlu menyediakannya.

4. Perantara dapat membantu di bidang pengangkutan dengan menyediakan
alat-alat transpor sehingga meringankan beban produsen maupun
konsumen yang mencarinya.
5. Perantara dapat membantu di bidang penyimpanan dengan menyediakan
fasilitas-fasilitas penyimpanan, seperti gudang dan fasilitas penyimpanan
lainnya sehingga sewaktu-waktu dibutuhkan oleh konsumen dapat
memenuhinya.
6. Perantara dapat membantu di bidang keuangan dengan menyediakan
sejumlah dana untuk melakukan penjualan secara kredit kepada pembeli
akhir, atau untuk melakukan pembelian tunai dari produsen.
Keuntungan lain yang dapat diharapkan oleh produsen dari perantara ini
adalah :
a. Membantu dalam pencarian konsumen
b. Membantu dalam kegiatan pormosi
c. Membantu dalam penyediaan informasi
d. Membantu dalam pengepakan dan pembungkusan
e. Membantu dalam penyortiran
Perantara Pedagang Pada dasarnya perantara pedagang (Merchant
Middlement) ini bertanggung jawab terhadap kepemilikan semua barang
yang dipasarkan. Dalam hubungannya dalam pemindahan milik, kegiatan
perantara ini berbeda dengan lembaga lain. Yang termasuk dalam agen
seperti : perusahaan transport, perusahaan pergudangan, dsb. Adapun
lembaga-lembaga yang termasuk dalam golongan perantara pedagang
adalah :
a) Pedagang besar (Wholesaler)
b) Pengecer (Retailer)
Tidak menutup kemungkinan bahwa produsen bertindak sekaligus sebagai
pedagang karena selain membuat barang juga memperdagangkannya.

1. Pedagang Besar
Istilah pedagang besar ini hanya digunakan pada perantara pedagang
yang terkait dengan kegiatan perdagangan besar dan biasanya tidak
melayani penjualan eceran kepada konsumen akhir. Untuk lebih jelas
definisi dari, pedagang besar adalah sebuah unit usaha yang membeli dan
menjual kembali barang-barang kepada pengecer dan pedagang lain dan
atau kepada pemakai industry, pemakai lembaga, dan pemakai komersial
yang tidak menjual dalam volume yang sama kepada konsumen akhir.
2. Pengecer
Perdagangan eceran meliputi semua kegiatan yang berhubungan
langsung dengan penjual barang atau jasa kepada konsumen akhir untuk
keperluan pribadi. Namun demikian tidak menutup kemungkinan adanya
perjualan secara langsung dengan pemakai industry karena tidak semua
barang industry selalu dibeli dalam jumlah besar. Secara definisi dapat
dikatakan bahwa : “ pengecer adalah sebuah lembaga yang melakukan
sebuah kegiatan usaha menjual barang kepada konsumen akhir untuk
keperluan pribadi.”
3. Perantara Agen
Perantara agen (Agen Middlemen) ini dibedakan dengan perantara
pedagang karena tidak mempunyai hak milik atas semua barang yang
ditangani. Untuk lebih jelasnya definisi agen adalah : lembaga yang
melaksanakan perdagangan dengan menyediakan jasa-jasa atau fungsi
khusus yang berhubungan dengan penjualan atau distribusi barang, tetapi
mereka

tidak

mempunyai

hak

untuk

memiliki

barang

yang

diperdagangkan. Pada dasarnya perantara agen dapat digolongkan kepada
dua golongan, yaitu :
a. Agen penunjang (Facilitating Agent)
b. Agen pelengkap (Supplemental Agent)

1. Agen Penunjang

Agen penunjang merupakan agen yang mengkhususkan kegiatannya
dalam beberapa aspek pemindahan barang dan jas. Mereka terbagi dalam
beberapa golongan, yaitu :
a) Agen pengangkutan borongan (Bulk Transportation Agent)
b) Agen penyimpanan (Storage Agent)
c) Agen pengangkuta khusus (Specialty Shipper)
d) Agen pembelian dua penjualan (Purchaseand Sales Agent)
Kegiatan agen penunjang adalah membantu untuk memindahkan barangbarang sedemikian rupa sehingga mengadakan hubungan langsung
dengan pembeli dua penjual. Jadi agen penunjang ini melayani
kebutuhan-kebutuhan dari setiap kelompok secara serempak. Dalam
praktek agen semacam ini dapat dilakukan sendiri oleh si penerima
barang.
2. Agen pelengkap
Agen pelengkap berfungsi melaksanakan jasa-jasa tambahan dalam
penyaluran barang dengan tujuan memperbaiki adanya kekurangankekurangan. Apabila pedagang atau lembaga lain tidak dapat
melaksanakan kegiatan-kegiatan yang berhubungan dengan penyaluran
barang, maka agen pelengkap dapat menggantikannya. Jasa-jasa yang
dilakukan antara lain berupa :
a. Jasa Pembimbing/Konsultasi
b. Jasa Financial
c. Jasa Informasi
d. Jasa Khusus Lainnya
Berdasarkan berbagai macam jasa yang mereka tawarkan
tersebut, agen pelangkap dapat digolongkan kedalam :
a. Agen yang membantu di bidang keuangan, seperti bank
b. Agen yang membantu dalam mengambil keputusan,
seperti biro iklan, lembaga penelitian, doter, dsb.

c. Agen yang membantu dalam penyediaan informasi,
seperti televisi, dsb.
d. Agen khusus yang tidak masuk dalam tiga golongan
dimuka.
Kedua macam perantara (agen dan pedagang) tersebut
sama-sama pentingnya dalam pemasaran. Perlu diketahui
bahwa

agen dapat

Sebagai

contoh

menggunakan

menyewa

:

radio

agen-agen yang

sebuah

biro

atau

televisi

lain.

periklanan

dapat

sebagai

media

periklanan bagi perusahaan, begitu pula dalam hal
pengangkutan, perusahaan angkutan dapat menyewa
alat-alat transport kepada perusahaan lain.
Alternatif

menentukan

banyaknya

penyalur

setelah

menentukan

banyaknya saluran distribusi yang akan dipakai, perusahaan/produsen
perlu menentukan jumlah perantara untuk ditempatkan sebagai pedagang
besar atau pengecer. Dalam hal ini produsen mempunyai tiga alternatif
pilihan, yaitu :
1. Distribusi Intensif
Distribusi Intensif ini dapat dilakukan oleh produsen yang menjual
barang konvenien. Perusahaan berusaha menggunakan penyalur,
terutama pengecer sebanyak-banyaknya untuk mendekati dan
mencapai konsumen. Semua ini dimaksudkan untuk mempercepat
pemenuhan kebutuhan konsumen. Sedangkan untuk barang industri,
distribusi intensif ini biasanya terbatas untuk jenis operating supplies
atau barang standard lainnya, seperti obeng, minyak pelumas, dan
lainnya.
2. Distribusi Selektif
Perusahaan yang menggunakan distribusi selektif ini berusaha
memilih suatu jumlah pedagang besar/ pengecer yang terbatas dalam
suatu daerah geografis. Biasanya saluran ini dipakai untuk
memasarkan produk baru, barang shopping atau barang special, dan
barang industri jenis accessory equipment. Penggunaan saluran

distribusi selektif ini dimaksudkan untuk meniadakan penyalur yang
tidak menguntungkan dan meningkatkan volume penjualan dengan
jumlah transaksi lebih terbatas.
3. Distribusi Eksklusif
Distribusi eksklusif ini dilakukan oleh perusahan dengan hanya
menggunakan satu pedagang besar atau pengecer dalam daerah pasar
tertentu. Jadi produsen/ penyedia hanya menjual produknya kepada
satu pedagang besar atau satu pengecer saja. Pada umumnya,
distribusi eksklusif ini banyak dipakai :
a. Untuk barang-barang special
b. Apabila penyalur bersedia membuat persediaan dalam jumlah besar
sehingga pembeli lebih leluasa dalam memilih produk yang akan
dibelinya
c. Apabila produk yang dijual memerlukan servis sesudah penjualan
(pemasangan, reparasi, dsb), misalnya alat pendingin udara (AC),
almari es dll.

BAB III
PENUTUP

1.

Kesimpulan
Saluran distribusi atau perantara distribusi adalah
orang atau lembaga yang kegiatannya menyalurkan barang
dari produsen sampai ke tangan konsumen dengan tujuan
untuk memperoleh keuntungan.
Saluran Pemasaran atau Saluran Distribusi terdiri dari
seperangkat lembaga yang melakukan semua kegiatan
(fungsi) yang digunakan untuk menyalurkan produk dan
setatus kepemilikannya dari produsen ke konsumen.
Strategi Saluran distribusi adalah pengembangan strategi yang
searah didasarkan pada berbagai keputusan yang berkaitan untuk
memindahkan barang-barang secara fisik maupun non fisik guna mencapai
tujuan perusahaan dan berada di dalam kondisi lingkungan tertentu.
Jenis-jenis saluran distribusi :
 Produsen – Konsumen
 Produsen – Pengecer – Konsumen
 Produsen – Pedagang Besar – Pengecer – Konsumen
 Produsen – Agen – Pengecer – Konsumen
 Produsen – Agen – Pedagang Besar – Pengecer – Konsumen
Adapun lembaga-lembaga yang termasuk dalam golongan
perantara pedagang adalah :
 Pedagang besar (Wholesaler)
 Pengecer (Retailer)
Pada dasarnya perantara agen dapat digolongkan kepada
dua golongan, yaitu :
 Agen penunjang (Facilitating Agent)

 Agen pelengkap (Supplemental Agent)

1.

Saran
Penulis menyadari banyak nya kekurangan dalam penulisan makalah ini
oleh karena itu penulis mengharapkan saran dan kritik dari para pembaca
baik secara lisan maupun tulisan guna penyempurnaan penulisan makalah
berikutnya.

BAB IV
DAFTAR PUSTAKA

Alma, Buchari. 2005. Manajemen pemasaran dan pemasaran

jasa. Alfabeta Bandung.
http://asdilastari77.blogspot.com/2014/07/makalah.html
http://jurnal-sdm.blogspot.com/2009/11/saluran-distribusidefinisi-fungsi-dan.html
http://perpustakaancyber.blogspot.com/2013/05/pengertiandistribusi-tujuan-fungsi-saluran.html
http://rosyadmudzakirsiddiq.blogspot.com/2012/06/makalahsaluran-distribusi-marketing.html