Faktor yang Berhubungan Dengan Kecelakaan Kerja Pada Pekerja Bagian Loading Ramp di Pabrik Negeri Satu PT. Hari Sawit Jaya Kabupaten Labuhan Batu Tahun 2017

BAB I
PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang Masalah
Pada era globalisasi saat ini perkembangan industri dibidang kelapa sawit
mengalami peningkatan. Indonesia telah menjadi produsen dan ekportir minyak
kelapa sawit terbesar di seluruh dunia. Sehingga beberapa perusahaan di bidang
kelapa sawit terus berupaya untuk meningkatkan kinerja dan produktivitasnya.
Untuk mendukung meningkatnya kinerja dan produktivitas maka diperlukannya
standar operasional yang baik serta mendapat dukungan yang baik dari tenaga
kerja yang sehat dan produktif. Tenaga kerja harus menjadi perhatian perusahaan
karena tenaga kerja merupakan sumber daya manusia yang menentukan hasil
produksi perusahaan. Jika sumber dayanya tidak dapat bekerja secara maksimal,
maka perusahaan tidak mungkin bisa menghasilkan hasil yang maksimal.
Konstitusi Indonesia pada dasarnya memberikan perlindungan yang
menyeluruh bagi rakyat Indonesia. Pasal 27 ayat (2) dari Undang-Undang Dasar
1945 menyatakan “bahwa setiap warga Negara berhak atas pekerjaan dan
penghidupan yang layak bagi kemanusiaan.” Berdasarkan pasal tersebut
dikeluarkanlah Undang-Undang RI No. 13 Tahun 2003 tentang Ketenagakerjaan
dijamin dalam pasal 86, yang menyatakan bahwa “setiap pekerja/buruh
mempunyai hak memperoleh perlindungan atas keselamatan dan kesehatan kerja,
moral dan kesusilaan, perlakuan yang sesuai dengan harkat dan martabat manusia

serta nilai-nilai agama” (Rajagukguk, 2009).

1
Universitas Sumatera Utara

Keselamatan merupakan prioritas utama dalam kehidupan manusia. Disisi
lain tak ada satupun teknologi yang bebas dari risiko yang dapat mengancam
keselamatan manusia, oleh karena itu merupakan kewajiban pelaku dalam
menggunakan teknologi untuk memahami proses dan dampak teknologi tersebut
bagi keselamatan manusia, kemudian menetapkan dan mematuhi rambu-rambu
untuk mencapai keselamatan, mengembangkan dan menerapkan secara konsisten
perilaku selamat hingga terbangun budaya selamat (Henni, 2011).
Dengan industrialisasi yang pesat saat ini, keselamatan dan kesehatan
(OSH) telah menjadi isu penting di semua industri dan aktivitas manusia. Ini
memiliki pengaruh besar pada analisis risiko dan yang terkait konsekuensi. Untuk
menjamin keamanan industri personil dan properti, keselamatan dan kesehatan
harus menjadi utama fokus. Praktik keselamatan terbaik dari industri, termasuk
memastikan bahwa setiap orang dilindungi dari kecelakaan, semua bahaya,
kesehatan penyakit yang berhubungan, dan penyakit yang berasal dari kegiatan
sehari-hari (Charles, Aet al, 2016).

Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3) adalah sarana untuk pencegahan
kecelakaan, cacat, dan kematian sebagai akibat kecelakaan kerja. Keselamatan
dan kesehatan kerja merupakan salah satu aspek perlindungan tenaga kerja dengan
cara penerapan teknologi pengendalian perlindungan segala aspek yang berpotensi
membahayakan para pekerja. Dengan menerapkan pengendalian keselamatan dan
kesehatan kerja yang baik diharapkan tenaga kerja akan mencapai ketahanan fisik,
daya kerja, dan tingkat kesehatan yang tinggi (Sucipto, 2014).

2
Universitas Sumatera Utara

Kecelakaan kerja adalah kejadian yang tidak terduga, tidak dikehendaki
dan dapat menyebabkan kerugian baik bagi jiwa maupun harta benda. Kecelakaan
kerja dapat menimbulkan kerugian bagi pekerja, pemerintah dan masyarakat
sekitarnya. Kecelakaan kerja selain menjadi sebab hambatan–hambatan langsung
juga merupakan kerugian-kerugian secara tidak langsung yakni kerusakan mesin
dan peralatan kerja, terhentinya proses produksi untuk beberapa saat, kerusakan
pada lingkungan kerja, dan lain-lain (Suma’mur, 1996). Menurut ILO (1998)
dalam penelitian Siregar (2014) faktor-faktor penyebab kecelakaan kerja yaitu
faktor pekerja yang terdiri dari usia, jenis kelamin, lama kerja, pendidikan,

pengetahuan, keterampilan, jam kerja, shift kerja, sikap, perilaku, kelelahan,
kondisi fisik pekerja, faktor manajemen yang terdiri dari kebijakan organisasi atau
manajemen, sosialisasi K3, SOP, pelatihan, pengawasan, dan faktor lingkungan
kerja yang terdiri dari housekeeping, pencahayaan, ventilasi, kebisingan dan
warna peringatan, tanda, label.
Beberapa penelitian menyebutkan tentang faktor-faktor yang berhubungan
dengan kecelakaan kerja. Dalam penelitian Arifin (2005) terhadap pekerja di PT.
Bukaka Teknik Utama, Cilengsi menyatakan bahwa terdapat hubungan antara
pelatihan, sosialisasi K3 dan kepatuhan menjalankan prosedur terhadap tingginya
kejadian kecelakaan kerja. Dalam penelitian Hermawati (2008) terhadap pekerja
area pertambangan PT. Antan Tbk UBPE Pongkor menunjukkan bahwa ada
hubungan yang bermakna antara umur dan unit kerja dengan kecelakaan kerja
(Siregar, 2014). Dalam penelitian Yuniarti (2006) terhadap pekerja di PT. IndoBharat Rayon menyatakan bahwa terdapat hubungan pengetahuan dan kebijakan

3
Universitas Sumatera Utara

K3 terhadap kecelakaan kerja (Siregar, 2014). Dalam penelitian Siregar (2014)
terhadap pekerja di PT. Aqua Golden Mississippi Bekasi menyatakan bahwa
adanya hubungan antara housekeeping dengan kecelakaan kerja hal ini disebabkan

karena kurang kondusifnya area kerja yang mana akan menyebabkan semakin
tingginya kecelakaan kerja.Dari beberapa penelitian tersebut terdapat pola
penyebab kecelakaan kerja yang sama yaitu faktor manajemen, faktor pekerja, dan
faktor lingkungan kerja (Siregar, 2014).
Oleh karena itu diperlukan peningkatan kualitas tenaga kerja dan
pelaksanaan program keselamatan dan kesehatan kerja di perusahaan. Perusahaan
yang baik adalah perusahaan yang benar-benar menjaga keselamatan dan
kesehatan kerja yang dilaksanakan oleh seluruh pekerja dan pimpinan perusahaan.
Perusahaan perlu melaksanakan program keselamatan dan kesehatan kerja yang
diharapkan dapat menurunkan tingkat kecelakaan kerja dan pada akhirnya akan
dapat meningkatkan kinerja perusahaan dan produktivitas kerja karyawan
(Sastrohadiwiryo, 2002).
Berdasarkan data ILO tahun 2013, 1 pekerja di dunia meninggal setiap 15
detik karena kecelakaan kerja dan 160 pekerja mengalami sakit akibat kerja.
Tahun sebelumnya 9 (2012) ILO mencatat angka kematian dikarenakan
kecelakaan dan penyakit akibat kerja sebanyak 2 juta kasus setiap tahun. Setiap
jamnya sedikitnya terjadi satu kasus kecelakaan kerja di Indonesia (Kesehatan,
2014).
Berdasarkan laporan PT. Jamsostek, kecelakaan kerja berjumlah 105.846


kasus (2003), 95.418 kasus (2004), 96.081 kasus (2005), dan 70.069 kasus

4
Universitas Sumatera Utara

(hingga September 2006). Meskipun terjadi penurunan dari data tersebut, tetapi
data tersebut juga menunjukkan bahwa masih relatif tingginya angka kecelakaan
kerja di Indonesia. Setiap tahunnya ribuan kecelakaan yang terjadi menimbulkan
korban jiwa, kerusakan materi dan gangguan produksi.
Kecelakaan kerja merupakan hambatan-hambatan langsung yang juga
merupakan kerugian secara tidak langsung dimana kecelakaan kerja menimbulkan
kerugian secara materi seperti kerusakan mesin dan peralatan kerja, terhentinya
proses produksi untuk beberapa saat, serta kerusakan lingkungan kerja, biaya
pengobatan, kompensasi, dan lainya. Kerugian tersebut terjadi karena beberapa
pengusaha di Indonesia kurang menyadari bahwa pentingnya pemahaman serta
penerapan Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3) di perusahaan. K3 merupakan
unsur yang samadengan yang lainnya dalam organisasi. Semua sistem manajemen
K3 bertujuan untuk mengelola risiko K3 di perusahaan agar kejadian yang tidak
diinginkan atau menimbulkan kerugian dapat dicegah (Ramli,2010).
Dalam kehidupan sehari-hari kita sering mendengar kata “Risiko”. Risiko

merupakan bagian dari kehidupan kerja perorangan maupun perusahaan. Berbagai
macam risiko seperti risiko kebakaran, risiko terjatuh, risiko tertabrak dan
sebagainya, dapat menyebabkan kita menanggung kerugian jika risiko-risiko
tersebut tidak diantisipasi dari awal. Risiko berhubungan dengan ketidakpastian
ini terjadi oleh karena kurang atau tidak tersedianya cukup informasi tentang apa
yang akan terjadi. Sesuatu yang tidak pasti (uncertain) dapat berakibat
menguntungkan atau merugikan. Menurut Wideman, ketidakpastian yang
menimbulkan kemungkinan menguntungkan dikenal dengan istilah peluang

5
Universitas Sumatera Utara

(Opportunity), sedangkan ketidakpastian yang menimbulkan akibat yang
merugikan dikenal dengan istilah risiko (Risk). Secara umum risiko dapat
diartikan sebagai suatu keadaan yang dihadapi seseorang atau perusahaan dimana
terdapat kemungkinan yang merugikan. Dengan itu, perlu diterapkan keselamatan
dan kesehatan kerja di tempat kerja yang menjamin hak pekerja untuk
mendapatkan

perlindungan


atas

keselamatan

dan

kesehatan

kerjanya.

Perlindungan keselamatan dan kesehatan kerja para pekerja akan meningkatkan
produktivitas dan selanjutnya akan memberikan keuntungan bagi perusahaan
karena kelancaran proses produksinya.
Kebun Negeri Lama adalah salah satu unit usaha dari PT. Hari Sawit Jaya
yang berada Kecamatan Bilah Hilir, Kabupaten Labuhan Batu Provinsi Sumatera
Utara dan berkantor di Jl. Letjen MT Haryono No. 1a Uni Plaza Building lantai 6
East Medan. Kebun ini bergerak di bidang usaha perkebunan dan pengolahan
kelapa sawit yang menghasilkan CPO (Crude Palm Oil) dan PK (Palm Kernel).
Pengolahan kelapa sawit harus melalui beberapa stasiun kerja yaitu stasiun

penerimaan buah (Loading Ramp), stasiun rebusan (Sterilizer), stasiun penebahan
atau pembantingan (Thresser), stasiun pengepresan (Press), stasiun pemurnian
minyak (klarifikasi), dan stasiun pengolahan biji (Kernel). Mesin dan peralatan
yang digunakan dalam proses produksi di perusahaan PT. Hari Sawit Jaya Negeri
Lama merupakan mesin impor dan diperlukan keterampilan serta pengawasan
terhadap penggunaannya, sehingga karyawan dituntut untuk bekerja dengan hatihati agar tidak terjadi kecelakaan kerja yang merugikan bagi pekerja dan
perusahaan.Stasiun loading ramp adalah tempat pembongkaran TBS (Tandan

6
Universitas Sumatera Utara

Buah Segar) yang diterima pabrik untuk melakukan penyortiran mutu TBS dan
pengaturan proses distribusi TBS ke dalam lori-lori berdasarkan prinsip FIFO
(First In First Out). Stasiun loading ramp meliputi kegiatan pengangkutan
Tandan Buah Segar (TBS) dari TPH ke PMKS dengan memakai truk dan traktor
yang kemudian akan dilakukan penimbangan di jembatan timbang untuk
mengetahui jumlah ton TBS yang diterima di pabrik. Setibanya di stasiun loading
ramp supir truk kembali melapor dan menyerahkan Surat Pengantar TBS ke
petugas sortasi untuk dilakukan pencatatan. Pelaksanaan Sortasi dilakukan oleh
pekerja bagian loading ramp yang berpengalaman dan diawasi oleh asisten pabrik.

Pelaksanaan sortasi dilakukan dengan menurunkan TBS dari truk ke lantai loading
ramp sebanyak lebih kurang 100 tandan, kemudian dipisahkan sesuai kriteria.
Pengisian loading ramp dimulai dari pintu pertama hingga pintu terakhir agar
pengisian TBS kedalam lori dapat dilakukan dengan sistem FIFO (First In First
Out). Buka pintu loading ramp secara perlahan dengan cara menarik handle-nya.
Pembukaan pintu jangan langsung dibuka penuh untuk menghindari terjadinya
luapan TBS dalam lori dan benturan keras. Pengisian TBS ke dalam lori
dilakukan dengan menggunakan tojok. TBS yang masuk kedalam lori diatur
sedemikian rupa sehingga semua riang didalam lori terisi secara merata, dan
hindari pengisian TBS yang melebihi kapasitas lori/ menjunjung tinggi, yang
dapat menyebabkan TBS jatuh ke rail track. Lori yang telah terisi TBS akan
dipindahkan dengan transfer carriage ke jalur rail rebusan atau memindahkan lori
kosong ke rail loading ramp denganCapstand menggunakan tali (wire rope).Lori
yang telah diisi TBS ditarik/didorong untuk dimasukkan ke dalam ketel rebusan.

7
Universitas Sumatera Utara

Dilakukan secara bertahap dimana 4 lori dalam satu rebusan.Bahaya yang ada
pada stasiun loading ramppada saat mensortir TBS, memasukan TBS ke lori dan

menarik lori adalah tertusuk duri TBS, tertimpa TBS, tertusuk TBS, tertusuk
gancu, serta terjepit lori maupun pintu, terlibas tali, tertimpa lori, tersembur uap
peledakan pada saat menarik/mendorong lori yang berisi TBS maupun kosong.
Berdasarkan hasil observasi saat survei pendahuluan, pekerja masih
banyak cenderung mengabaikan prosedur yang telah ditetapkan oleh perusahaan,
melakukan sikap yang tidak aman, dan kurangnya kesadaran untuk menggunakan
APD secara lengkap. Berdasarkan laporan kecelakaan kerja di Pabrik Negeri
Lama Satu PT. Hari Sawit Jaya pada tahun 2011 terjadi dua kali kecelakaan kerja.
Kecelakaan kerjapertama adalah terjepit lori pada saat perbaikan lori, dikarenakan
salah posisi perbaikan lori yang terjadi pada area kerja loading rampkecelakaan
terjadi pada teknisi bagian loading ramp. Kecelakaan kerja kedua adalah
terpeleset saat memasang alat pembakar janjangan kosong yang terjadi pada area
kerja incinerator. Pada tahun 2012 terjadi dua kali kecelakaan kerja. Kecelakaan
kerja pertama adalah tangan kanan menyentuh besi yang baru selesai dipotong
saat melakukan fabrikasi talang penutup yang terjadi pada area kerja boiler.
Kecelakaan kerja kedua adalah tangan kiri terkena serpihan besi saat melakukan
pengindraan terjadi pada area kerja loading rampkecelakaan terjadi pada teknisi
bagian loading ramp.
Pada tahun 2013 terjadi tiga kali kecelakaan kerja. Kecelakaan kerja
pertama adalah tanpa disadari roda depan traktor melindas ujung broti ukuran

±2m sehingga broti melintir naik mengenai dada sebelah kanan saat menggunakan

8
Universitas Sumatera Utara

traktor yang terjadi pada area kerja pabrik. Kecelakaan kerja kedua terjadi saat
melakukan perbaikan threshingtanpa di sadari saat melepas plat (tanda sedang
dalam perbaikan) plat tersebut menyentuh tombol ON-OFF sehingga unit
threshing berputar. Kecelakaan kerja ketiga adalah jari tangan tersengat listrik saat
melakukan perbaikan listrik yang terjadi pada area kerja water intake.
Pada tahun 2015 terjadi dua kecelakaan kerja. Kecelakaan kerja pertama
adalah terkena simpul tali sling atau hook saat menarik lori yang berisi buah segar
yang terjadi pada area loading rampkecelakaan terjadi pada pekerja bagian
loading rampyang bertugas menarik lori. Kecelakaan kerja kedua adalah terjepit
lori saat mengaitkan gandengan lori yang terjadi pada area loading
rampkecelakaan terjadi pada pekerja bagian loading rampyang bertugas menarik
lori. Pada tahun 2016 terjadi satu kecelakaan kerja. Kecelakaan kerja yang terjadi
adalah jari tangan sebelah kiri beserta tangannya ikut tergilas dalam gearbox press
yang terjadi pada area kerja loading rampkecelakaan terjadi pada pekerja bagian
loading rampyang bertugas menarik lori.
Dari Uraian di atas dapat kita lihat bahwa kecelakaan kerja di bagian
loading ramplebih sering terjadi. Dari data diatas dapat dilihat bahwa terjadi 5
kejadian kecelakaan kerja di stasiun loading ramp sejak tahun 2011-2016. Oleh
karena itu penulis tertarik untuk meneliti faktor yang berhubungan dengan
kecelakaan kerja pada pekerja bagian loading ramp di Pabrik Negeri Lama Satu
PT. Hari Sawit Jaya Kabupaten Labuhan Batu Tahun 2017.

9
Universitas Sumatera Utara

1.2. Perumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang diatas maka yang menjadi permasalahan dalam
penelitian adalah apa saja faktor yang berhubungan dengankecelakaan kerja pada
pekerja bagian loading ramp di Pabrik Negeri Lama Satu PT. Hari Sawit Jaya
Kabupaten Labuhan Batu Tahun 2017.
1.3. Tujuan Penelitian
1.3.1. Tujuan Umum
Tujuan umum penelitian ini adalah untuk mengetahui faktor-faktor yng
berhubungan dengan kecelakaan kerja pada pekerja bagian loading ramp di
Pabrik Negeri Lama Satu PT. Hari Sawit Jaya Kabupaten Labuhan Batu Tahun
2017.
1.3.2. Tujuan Khusus
1. Mengetahui gambaran kecelakaan kerja di Pabrik Negeri Lama Satu PT. Hari
Sawit Jaya Kabupaten Labuhan Batu Tahun 2017.
2. Mengetahui gambaran faktor pekerja (usia, lama kerja, pengetahuan, sikap
dan kepatuhan terhadap prosedur) di Pabrik Negeri Lama Satu PT. Hari Sawit
Jaya Kabupaten Labuhan Batu Tahun 2017.
3. Mengetahui gambaran faktor manajemen (kebijakan manajemen (reward and
punishment), sosialisasi K3, pengawasan) di Pabrik Negeri Lama Satu PT.
Hari Sawit Jaya Kabupaten Labuhan Batu Tahun 2017.
4. Mengetahui gambaran faktor lingkungan kerja (housekeeping) di Pabrik
Negeri Lama Satu PT. Hari Sawit Jaya Kabupaten Labuhan Batu Tahun 2017.

10
Universitas Sumatera Utara

5. Mengetahui hubungan antara faktor pekerja (usia, lama kerja, pengetahuan,
sikap dan kepatuhan terhadap prosedur) dengan kecelakaan kerja di di Pabrik
Negeri Lama Satu PT. Hari Sawit Jaya Kabupaten Labuhan Batu Tahun 2017.
6. Mengetahui hubungan antara faktor manajemen (kebijakan manajemen
(reward and punishment), sosialisasi K3, pengawasan) dengan kecelakaan
kerja di Pabrik Negeri Lama Satu PT. Hari Sawit Jaya Kabupaten Labuhan
Batu Tahun 2017.
7. Mengetahui hubungan antarafaktor lingkungan kerja (housekeeping) dengan
kecelakaan kerja di Pabrik Negeri Lama Satu PT. Hari Sawit Jaya Kabupaten
Labuhan Batu Tahun 2017.
1.4. Manfaat Penelitian
Adapun manfaat penelitian ini adalah untuk :
1. Sebagai bahan masukan bagi pihak perusahaan tentang kecelakaan kerja
sehingga dapat mengurangi kecelakaan kerja sehingga dapat mengurangi
kecelakaan kerja dan dapat dilakukan pembinaan dan pengarahan terhadap
pekerja dalam upaya peningkatan kesehatan tenaga kerja.
2. Sebagai bahan masukan informasi bagi pekerja tentang akibat kecelakaan
kerja.
3. Sebagai bahan informasi untuk penelitian selanjutnya.

11
Universitas Sumatera Utara

Dokumen yang terkait

Faktor yang Berhubungan Dengan Kecelakaan Kerja Pada Pekerja Bagian Loading Ramp di Pabrik Negeri Satu PT. Hari Sawit Jaya Kabupaten Labuhan Batu Tahun 2017

0 0 16

Faktor yang Berhubungan Dengan Kecelakaan Kerja Pada Pekerja Bagian Loading Ramp di Pabrik Negeri Satu PT. Hari Sawit Jaya Kabupaten Labuhan Batu Tahun 2017

0 0 2

Faktor yang Berhubungan Dengan Kecelakaan Kerja Pada Pekerja Bagian Loading Ramp di Pabrik Negeri Satu PT. Hari Sawit Jaya Kabupaten Labuhan Batu Tahun 2017

0 0 29

Faktor yang Berhubungan Dengan Kecelakaan Kerja Pada Pekerja Bagian Loading Ramp di Pabrik Negeri Satu PT. Hari Sawit Jaya Kabupaten Labuhan Batu Tahun 2017 Chapter III VI

0 1 47

Faktor yang Berhubungan Dengan Kecelakaan Kerja Pada Pekerja Bagian Loading Ramp di Pabrik Negeri Satu PT. Hari Sawit Jaya Kabupaten Labuhan Batu Tahun 2017

2 13 3

Faktor yang Berhubungan Dengan Kecelakaan Kerja Pada Pekerja Bagian Loading Ramp di Pabrik Negeri Satu PT. Hari Sawit Jaya Kabupaten Labuhan Batu Tahun 2017

0 0 20

Faktor-Faktor yang Berhubungan dengan Kecelakaan Kerja pada Pekerja Produksi di PT. Jaya Beton Indonesia Medan Tahun 2017

0 1 17

Faktor-Faktor yang Berhubungan dengan Kecelakaan Kerja pada Pekerja Produksi di PT. Jaya Beton Indonesia Medan Tahun 2017

0 0 2

Faktor-Faktor yang Berhubungan dengan Kecelakaan Kerja pada Pekerja Produksi di PT. Jaya Beton Indonesia Medan Tahun 2017

2 18 9

Faktor-Faktor yang Berhubungan dengan Kecelakaan Kerja pada Pekerja Produksi di PT. Jaya Beton Indonesia Medan Tahun 2017

0 0 23