Faktor yang Berhubungan Dengan Kecelakaan Kerja Pada Pekerja Bagian Loading Ramp di Pabrik Negeri Satu PT. Hari Sawit Jaya Kabupaten Labuhan Batu Tahun 2017 Chapter III VI

BAB III
METODE PENELITIAN
3.1. Jenis Penelitian
Jenis Penelitian ini adalah penelitian analitik yaitu penelitian untuk
mengetahui faktor yang berhubungan dengan kecelakaan kerja pada pekerja
bagian loading ramp di Pabrik Negeri Lama Satu PT. Hari Sawit Jaya Kabupaten
Labuhan Batu Tahun 2017.
3.2. Lokasi dan Waktu Penelitian
3.2.1. Lokasi Penelitian
Lokasi penelitian adalah di pabrik pengolahan kelapa sawit PT. Hari Sawit
Jaya Kabupaten Labuhan Batu. Adapun alasan dilakukan penelitian di perusahaan
ini adalah :
1. Telah mendapat izin dari pihak PT. Hari Sawit Jaya
2. Belum pernah diadakan penelitian tentang kecelakaan kerja pada pekerja
bagian loading rampdi tempat tersebut.
3.2.2. Waktu Penelitian
Waktu penelitian ini akan dilaksanakan dalam waktu 6 (enam) bulan.
Penelitian ini mulai dilakukan sejak bulan Januari 2017 sampai dengan selesai.
Penelitian ini dimulai dengan persiapan penelitian, survei pendahuluan dan
seminar proposal, selanjutnya pelaksanan penelitian dan pengumpulan data
melalui pengamatan/wawancara/kuesioner, analisis data serta penulisan skripsi.


41
Universitas Sumatera Utara

3.3. Populasi dan Sampel
3.3.1. Populasi
Populasi dalam penelitian ini adalah pekerja pengolahan stasiun loading
ramp di Pabrik Negeri Lama Satu PT. Hari Sawit Jaya sebanyak 30 orang. Pekerja
bagian loading ramp yang terdiri dari 8 orang di sortasi buah, 8 orang di pintu
loading ramp, 8 orang menarik dan mendorong lori, 2 orang teknisi di stasiun
loading ramp, dan 2 orang asisten beserta mandor.
3.3.2. Sampel
Sampel dalam penelitian ini adalah seluruh populasi dijadikan sampel
penelitian yaitu pekerja pengolahan stasiun loading ramp di Pabrik Negeri Lama
Satu PT. Hari Sawit Jaya sebanyak 30 orang (total sampling).
3.4. Metode Pengumpulan Data
3.4.1. Data Primer
Data primer diperoleh dengan melakukan penyebaran kuesioner serta
wawancara kepada pekerja pengolahan stasiun loading ramp pabrik kelapa sawit
PT. Hari Sawit Jaya dengan menggunakan kuesioner sebagaimana yang tertera

pada lampiran 1 yang diadaptasi dari skripsi mahasiswa Fakultas Kedokteran dan
Ilmu Kesehatan UINSH Jakarta yang berjudul Faktor-Faktor Yang Berhubungan
Dengan Kecelakaan Ringan Di PT. Aqua Golden Mississippi Bekasi Tahun 2014
3.4.2. Data Sekunder
Data sekunder diperoleh dari perusahaan yang meliputi data kecelakaan
kerja, pedoman K3 serta pengambilan dokumen penerapan program K3 yang
sedang berjalan.

42
Universitas Sumatera Utara

3.5. Definisi Operasional
1.

Kecelakaan kerja adalah kejadian yang dialami oleh responden yang
menimbulkan luka/cidera selama 6 bulan terakhir saat melakukan pekerjaan.

2.

Usia adalah lama waktu hidup pekerja yang dihitung dari lahir sampai tahun

2017.

3.

Lama kerja adalah lamanya responden bekerja di pabrik bagian loading ramp
PT. Hari Sawit Jaya.

4.

Pengetahuan adalah segala sesuatu yang diketahui oleh pekerja lapangan
kerja tentang kecelakaan kerja, kebijakan K3 dan SOP.

5.

Sikap adalah respon dari pekerja/responden terhadap kecelakaan kerja, SOP,
kebijakan K3 dan pencegahan kecelakaan kerja yang ada di lingkungan kerja.

6.

Kepatuhan terhadap prosedur adalah tindakan pekerja untuk melaksanakan

atau tidak melaksanakan peraturan atau prosedur kerja yang telah ditetapkan
oleh perusahaan.

7.

Kebijakan manajemen (reward and punishment) adalah imbalan, balasan atau
hukuman yang diberikan apabila pekerja melaksanakan atau tidak
melaksanakan peraturan dan prosedur kerja yang telah ditetapkan oleh
perusahaan.

8.

Sosialisasi K3 adalah pemberian informasi, pemberian petunjuk mengenai
keselamatan dan kesehatan kerja melalui media cetak di tempat kerja.

9.

Pengawasan adalah tindak pengawasan yang dilakukan oleh pihak
manajemen agar pekerja melakukan pekerjaan sesuai dengan peraturan atau
prosedur kerja yang telah ditetapkan oleh perusahaan.


43
Universitas Sumatera Utara

10. Housekeeping adalah kondisi ketatarumahtanggaan yang ada di lingkungan
kerja yang dapat menyebabkan kecelakaan kerja.
3.6. Aspek Pengukuran
Aspek pengukuran dalam penelitian ini berdasarkan masing-masing
variabel penelitian, yaitu :
1.

Kecelakaan Kerja
0 = Apabila responden menjawab ya; maka dikategorikan pernah
1 = Apabila responden menjawab tidak; maka dikategorikan tidak pernah
Keterangan : pernah = sudah menjalani/mengalami

2.

Lama kerja
0 = Baru, jika jawaban dari pertanyaan lama kerja ≤ median

1 = Lama, jika jawaban dari pertanyaan lama kerja > median
Nilai median digunakan karena berdasarkan analisis data tidak terdistribusi
normal.

3.

Usia
0 = Muda, jika jawaban dari pertanyaan usia ≤ median
1 = Tua, jika jawaban dari pertanyaan usia> median
Nilai median digunakan karena berdasarkan uji normalitas data terbukti tidak
terdistribusi normal.

4.

Pengetahuan
0 = Pengetahuan rendah, jika jawabannya tidak tepat dari pertanyaan
pengetahuan ≤ mean

44
Universitas Sumatera Utara


1 = Pengetahuan tinggi, jika jawabannya tepat benar dari pertanyaan
pengetahuan > mean
Keterangan : Jawaban dari setiap pertanyaan yang jawabannya tepat benar
akan diberi skor 1 dan jika jawaban tidak tepat maka akan diberi
skor 0.
Nilai mean digunakan karena berdasarkan uji normalitas terbukti data
terdistribusi normal.
5.

Sikap
Menggunakan empat alternatif tanggapan dari setiap pernyataan kuesioner.
Empat alternatif jawaban yang dikemukakan serta bobotnya yaitu sangat
setuju (3), setuju (2), tidak setuju (1), sangat tidak setuju (0).
0 = Skor negatif, jika skor jawaban dari pertanyaan ≤ mean
1 = Skor positif, jika skor jawaban dair pertanyaan > mean
Nilai mean digunakan karena berdasarkan uji normalitas terbukti data
terdistribusi normal.

6.


Kepatuhan terhadap prosedur
0 = Tidak patuh, jika responden menjawab tidak pada salah satu pertanyaan
1 = Patuh, jika menjawab ya pada semua pertanyaan

7.

Kebijakan Manajemen (Reward and Punishment)
Tiap pertanyaan yang menjawab tidak pernah mendapat skor (0),kadangkadang (1), selalu (2).
0 = Reward and punisment rendah,jika skor jawaban dari pertanyaan Reward
and punishment ≤ mean

45
Universitas Sumatera Utara

1 = Reward and punishment tinggi, jika skor jawaban dari pertanyaan
Reward and punishment>mean
Nilai mean digunakan karena berdasarkan uji normalitas terbukti data
terdistribusi normal.
Keterangan : Kadang-kadang = adakalanya, sekali-sekali dilakukan

Selalu = Senantiasa, selamanya, sering, terus-menerus, tidak
pernah tidak.
8.

Sosialisasi K3
0 = Sosialisasi rendah,jika skor jawaban dari pertanyaan sosialisasi K3≤ mean
1 = Sosialisasi tinggi,jika skor jawaban dari pertanyaan sosialisasi K3 >mean
Nilai mean digunakan karena berdasarkan uji normalitas terbukti data
terdistribusi normal.

9.

Pengawasan
Tiap pertanyaan yang menjawab tidak pernah mendapat skor (0), kadangkadang (1), selalu (2).
0 = Pengawasan rendah,jika skor jawaban dari pertanyaan pengawasan≤
mean
1 = Pengawasan tinggi,jika skor jawaban dari pertanyaan

pengawasan >


mean
Nilai mean digunakan karena berdasarkan uji normalitas terbukti data
terdistribusi normal.
Keterangan : Kadang-kadang = adakalanya, sekali-sekali dilakukan
Selalu = Senantiasa, selamanya, sering, terus-menerus, tidak

46
Universitas Sumatera Utara

pernah tidak.
10. Housekeeping
Tiap pertanyaan yang menjawab tidak pernah mendapat skor (0), kadangkadang (1), selalu (2).
0 = Housekeeping tidak kondusif,jika skor jawaban dari pertanyaan
housekeeping ≤ mean
1 = Housekeeping kondusif,jika skor jawaban dari pertanyaan housekeeping>
mean
Nilai mean digunakan karena berdasarkan uji normalitas terbukti data
terdistribusi normal.
Keterangan : Kadang-kadang = adakalanya, sekali-sekali dilakukan
Selalu = Senantiasa, selamanya, sering, terus-menerus, tidak

pernah tidak.
3.7. Teknik Analisa Data
3.7.1. Pengolahan Data
Pengolahan data dilakukan secara manual dan komputer dengan langkahlangkah sebagai berikut :
1.

Editing (Pemeriksaan Data)
Editing dilakukan untuk memeriksa kelengkapan jawaban atas pertanyaan.
Editing meliputi hasil wawancara dan kuesioner atau pengamatan dari
lapangan. Secara umum editing merupakan kegiatan untuk pengecekan
kembali serta perbaikan isian formulir atau kuesioner tersebut, yaitu :
a.

Apakah lengkap jawaban atau tulisan dari masing-masing pertanyaan.

47
Universitas Sumatera Utara

b.
2.

Apakah jawabannya relevan dan relevan dengan pertanyaan yang ada.

Coding (Pemberian Kode)
Setelah semua kuesioner yang diedit, selanjutnya adalah dilakukan pemberian
“kode” sesuai dengan kategorinya yakni mengubah data berbentuk kalimat
atau huruf menjadi data angka atau bilangan.

3.

Data Entry (Entri Data)
Data yang akan dimaksukkan adalah jawaban-jawaban dari masing responden
yang telah diubah dalam bentuk “kode” (angka atau huruf) kemudian
dimasukkan ke dalam program attau software yang digunakan yaitu SPSS for
Windows.

4.

Data Cleaning (Pembersihan Data)
Apabila semua data dari setiap responden telah selesai dimasukkan, maka
perlu diperiksa kembali untuk melihat kemungkinan adanya kesalahankesalahan kode, ketidaklengkapan dan sebagainya dan proses pembetulan
atau koreksi ini disebut dengan pembersihan data (data cleaning).

5.

Tabulating (Tabulasi)
Tahap ini dilakukan untuk mempermudah analisis data dan pengolahan data
serta pengambilan kesimpulan dan dimasukkan dalam distribusi frekuensi.

48
Universitas Sumatera Utara

3.7.2. Analisis Data
a. Univariat
Analisis

univariat

dilakukan

terhadap

variabel

penelitian

untuk

memberikan gambaran umum terhadap data hasil penelitian. Penggambaran
tersebut mengenai gambaran distribusi frekuensi dan presentasi dari setiap
variabel yang diamati kemudian disajikan dalam bentuk tulisan, tabel, maupun
grafik. Variabel yang diteliti adalah variabel dependen dan independen. Variabel
independen yang diuji adalah faktor pekerja (usia, lama kerja, pengetahuan, sikap,
kepatuhan terhadap prosedur), faktor manajemen (kebijakan manajemen (reward
and

punishment),

sosialisasi

K3,

pengawasan),

dan

faktor

lingkungan

(housekeeping), sedangkan variabel dependen adalah kecelakaan kerja.
b. Bivariat
Analisis bivariat dilakukan untuk medapatkan informasi ada tidaknya
hubungan variabel independen dengan variabel dependen. Analisis bivariat dalam
penelitian ini dengan uji Chi Square dengan melihat hubungan antara variabel
kategorik independen dengan variabel kategorik dependen. Tingkat kepercayaan
pada penelitian ini sebesar 95% dengan nilai α 0,05. Jika Pvalue> 0,05, maka Ho
diterima dan Ha ditolak yang berarti tidak ada hubungan antara kedua variabel.
Sebaliknya jika P value ≤ 0,05 maka Ho ditolak dan Ha diterima berarti terdapat
hubungan antara kedua variabel (Siregar, 2014).

49
Universitas Sumatera Utara

BAB IV
HASIL PENELITIAN
4.1. Gambaran Umum Wilayah Penelitian
4.1.1 Profil Perusahaan
Negeri lama Group adalah perkebunan yang ada di kecamatan Bilah Hilir
Kabupaten Labuhan Batu Provinsi Sumatera Utara yang terdiri dari Kebun Negeri
Lama Selatan (KNS) yaitu 4.686 Ha (Certified area), Kebun Negeri Lama
Central (KNC) yaitu 3.136Ha (Certified area), Kebun Negeri Lama Utara (KNU)
yaitu 3.896 Ha (Certified area), Kebun Aek Kuo (KAK) yaitu 2.003 Ha (Certified
Area), KCP – Biogass PND yaitu Kapasitas Gas Engine 1576 kW/ 180 ton
Kernel/hari dan terdiri dari 2 pabrik yaitu Pabrik Negeri Lama Satu (PNS) dengan
kapasitas olah ijin/terpasang 45/45 ton berdiri tahun 1997 dan Pabrik Negeri Lama
Dua (PND) dengan kapasitas olah ijin/terpasang 60/45 ton berdiri tahun 2002.
Kebun ini bergerak di bidang usaha perkebunan dan pengolahan kelapa sawit
yang menghasilkan CPO (Crude Palm Oil) dan PK (Palm Kernel).
4.1.2 Gambaran Umum Proses Produksi
Kegiatan di pabrik pada saat ini adalah dalam tahap produksi. Bahan baku
pabrik yaitu Tandan Buah Segar (TBS) kelapa sawit yang berasal dari perkebunan
PT. Hari Sawit Jaya sendiri dan PT. Andalas Intiagro Lestari (perusahaan sepupu).
Di dalam proses pengolahannya menggunakan air sebagai bahan penolong. Detail
proses pengolahan yaitu :

50
Universitas Sumatera Utara

A. Pengangkutan Tandan Buah Segar (stasiun loading ramp)
Pengangkutan TBS dari TPH ke PMKS dengan memakai truk dan traktor
kemudian dilakukan penimbangan di jembatan timbang untuk mengetahui jumlah
ton TBS yang diterima di pabrik. Setelah penimbangan, dilakukan sortasi TBS di
lantai sortasi yaitu untuk mengetahui fraksi TBS yang akan diolah. Selanjutnya
TBS dimasukkanke dalam lori berkapasitas 7,2 – 7,5 ton TBS.
B. Perebusan TBS (stasiun stelilizer)
Lori yang telah diisi TBS ditarik/didorong untuk dimasukkan ke dalam ketel
rebusan. Sistem perebusan adalah perebusan tiga puncak dengan waktu selama 85
menit yang terdiri atas empat tahap yaitu :
1. Persiapan perebusan
2. Puncak I selama 11 menit
3. Puncak II selama 11 menit
4. Puncak III selama 58 menit.
C. Penebahan dan pengadukan buah (Thresser)
Buah rebus dari rebusan dipindahkan ke tippler melalui transfer carriage dan
dituang ke dalam penebah melalui hopper yang berfungsi sebagai penampung
buah rebusan. Tandan akan masuk ke thresherdrum dengan putaran 23 rpm dan
tandan buah akan terbanting sehingga lepas dari janjangan. Melalui kisi – kisi
akan masuk under thresher conveyor diteruskan ke fruit elevator dan
didistribusikan ke setiap unit digester oleh fruit distributing conveyor. Selanjutnya
tandan kosong terdorong keluar dan masuk melalui empty bunch conveyor dibawa
ke incenerator atau empty bunch hopper untuk diangkut ke lapangan.

51
Universitas Sumatera Utara

D. Pengadukan
Di dalam digester, brondolan dilumatkan dengan pisau-pisau pengaduk yang
berputar, sehingga daging buah terlepas dari nut. Pada proses pelumatan buah ini,
minyak dibebaskan dan secara kontinyu keluar melalui lubang digester. Suhu
pengadukan antara 90 – 95 ºC dan tidak boleh > 100ºC untuk menghindari
terjadinya emulsi yang dapat menyulitkan pemisahan pada klarifikasi. Selain itu
dapat mengurangi efektivitas pelumatan pisau digester.
E. Pengempaan dan ekstraksi minyak
Pada proses pengempaan, minyak diekstraksi dari massa adukan. Alat kempa
berupa kempa hidrolis atau kempa ulir yang bertekanan sekitar 1.000 psi. Massa
yang keluar dari digester secara bertahap dan melalui pisau pelempar dimasukkan
ke dalam press (mesin pengempa). Putaran tekanan screw ditahan oleh cone,
massa diperas dan melalui lubang-lubang strainer minyak dipisahkan dari serabut
dan nut.
F. Pemurnian dan penjernihan minyak sawit (klarifikasi)
Minyak dari crude oil tank dipompakan ke stasiun klarifikasi untuk proses
selanjutnya yaitu proses pemurnian minyak dan proses pengambilan minyak dari
sludge oil.
G. Pengolahan inti (kernel)
Campuran ampas dan nut yang keluar dari screw press (cake press) diproses
untuk mendapatkan cangkang dan inti sawit. Di dalam cake breaker conveyor,
press cake dicacah, sehingga dapat terlepas dan mudah dipisahkan antara nut dan
serabutnya. Press cake dimasukkan ke dalam depericarper dan ampas terhisap ke

52
Universitas Sumatera Utara

fibre cyclone dan diangkut oleh conveyor sebagai bahan bakar ketel uap,
sedangkan nut akanmasuk ke dalam nut polishing drum. Nut keluar dari nut
polishing drum selanjutnya masuk ke dalam nut silo oleh hisapan nut transport
fan. Kemudian nut diumpankan ke ripple mill untuk dipecah menjadi cangkang
dan inti.
H. Pengolahan dan pemanfaatan limbah
Dari kegiatan pabrik, akan dihasilkan limbah padat dan cair. Limbah cair PMKS
diolah di suatu instalasi yang disebut Instalasi Pengolahan Air Limbah (IPAL)
karena limbah cair yang dihasilkan di PMKS yang mempunyai BOD 25.000 ppm
perlu diolah agar kadar BOD sesuai dengan baku mutu yang ditetapkan oleh
pemerintah. Proses pengolahan limbah cair terbagi atas beberapa tahap yaitu :
1. Pendinginan limbah cair sampai dengan suhu + 40 oC di cooling pond.
2. Proses pengasaman dan pembiakan bakteri anaerob di acidification/seeding
pond. pH air limbah yang keluar setelah proses ini adalah 6 – 8, sehingga
proses selanjutnya dapat berjalan dengan baik.
3. Proses penguraian senyawa-senyawa kompleks menjadi senyawa-senyawa yang
lebih sederhana di primary anaerobic pond. Proses ini ditandai dengan adanya
gelembung-gelembung gas methane dan CO2 sebagai hasil dari proses
fermentasi secara anaerob. BOD air limbah yang diharapkan setelah proses ini
adalah < 5.000 ppm.
4. Proses penguraian senyawa-senyawa sederhana menjadi senyawa terlarut di
secondary anaerobic pond. Pada proses ini gelembung-gelembung gas metane
dan CO2 sudah berkurang.

53
Universitas Sumatera Utara

5. Proses aerasi yaitu penambahan oksigen terlarut ke dalam air limbah di
aeration pond sehingga BOD diharapkan turun menjadi

Dokumen yang terkait

Faktor yang Berhubungan Dengan Kecelakaan Kerja Pada Pekerja Bagian Loading Ramp di Pabrik Negeri Satu PT. Hari Sawit Jaya Kabupaten Labuhan Batu Tahun 2017

0 0 16

Faktor yang Berhubungan Dengan Kecelakaan Kerja Pada Pekerja Bagian Loading Ramp di Pabrik Negeri Satu PT. Hari Sawit Jaya Kabupaten Labuhan Batu Tahun 2017

0 0 2

Faktor yang Berhubungan Dengan Kecelakaan Kerja Pada Pekerja Bagian Loading Ramp di Pabrik Negeri Satu PT. Hari Sawit Jaya Kabupaten Labuhan Batu Tahun 2017

0 2 11

Faktor yang Berhubungan Dengan Kecelakaan Kerja Pada Pekerja Bagian Loading Ramp di Pabrik Negeri Satu PT. Hari Sawit Jaya Kabupaten Labuhan Batu Tahun 2017

0 0 29

Faktor yang Berhubungan Dengan Kecelakaan Kerja Pada Pekerja Bagian Loading Ramp di Pabrik Negeri Satu PT. Hari Sawit Jaya Kabupaten Labuhan Batu Tahun 2017

2 13 3

Faktor yang Berhubungan Dengan Kecelakaan Kerja Pada Pekerja Bagian Loading Ramp di Pabrik Negeri Satu PT. Hari Sawit Jaya Kabupaten Labuhan Batu Tahun 2017

0 0 20

Faktor-Faktor yang Berhubungan dengan Kecelakaan Kerja pada Pekerja Produksi di PT. Jaya Beton Indonesia Medan Tahun 2017

0 1 17

Faktor-Faktor yang Berhubungan dengan Kecelakaan Kerja pada Pekerja Produksi di PT. Jaya Beton Indonesia Medan Tahun 2017

0 0 2

Faktor-Faktor yang Berhubungan dengan Kecelakaan Kerja pada Pekerja Produksi di PT. Jaya Beton Indonesia Medan Tahun 2017

2 18 9

Faktor-Faktor yang Berhubungan dengan Kecelakaan Kerja pada Pekerja Produksi di PT. Jaya Beton Indonesia Medan Tahun 2017 Chapter III VI

1 1 44