Analisis Kualitas Pelayanan Publik Pada Jasa Transportasi Kereta Api (Studi Pada Kereta Api Siantar Ekspres) Chapter III VI

BAB III
DESKRIPSI LOKASI PENELITIAN

3.1 Sejarah PT. Kereta Api Indonesia (Persero)
Sejarah perkeretaapian di Indonesia dimulai ketika pencangkulan pertama
jalur kereta api Semarang-Vorstenlanden (Solo-Yogyakarta) di Desa Kemijen
oleh Gubernur Jendral Hindia Belanda Mr. L.A.J Baron Sloet Van De Beele
tanggal 17 Juni 1864. Berdasarkan perjanjian damai Konfrensi Meja Bundar
(KMB) Desember 1949, dilaksanakan pengambilalihan aset-aset milik pemerintah
Hindia Belanda. Pengalihan dalam bentuk penggabungan antara DKARI dan
SS/VS menjadi Djawatan Kereta Api (DKA) tahun 1950. Tanggal 25 Mei DKA
berganti menjadi Perusahaan Negara Kereta Api (PNKA). Masa yang sama ;pada
tahun tersebut mulai diperkenalkan juga lambang Wahana Daya Pertiwi yang
mencerminkan transformasi Perkeretaapian Indonesia sebagai sarana transportasi
andalan guna mewujudkan kesejahteraan bangsa tanah air. Selanjutnya
pemerintah mengubah struktur PNKA menjadi Perusahaan Jawatan Kereta Api
(PJKA) tahun 1971.PJKA berubah bentuk menjadi Perusahaan Umum Kereta Api
(Perumka) tahun 1991 dalam rangka meningkatkan pelayanan jasa angkutan.
PT Kereta Api Indonesia (Persero), selanjutnya disebut sebagai KAI atau
‘Perusahaan’ adalah Badan Usaha Milik Negara yang menyediakan, mengatur,
dan mengurus jasa angkutan kereta api di Indonesia. KAI didirikan sesuai dengan

akta tanggal 1 Juni 1999 No. 2 yang dibuat dihadapan Imas Fatimah, S.H., Sp.N.,
Notaris di Jakarta, dan kemudian diperbaiki kembali sesuai dengan akta tanggal
13 September 1999 No. 14. Akta pendirian tersebut telah mendapat pengesahan
dari Menteri Kehakiman Republik Indonesia melalui Surat Keputusan tanggal 1

Universitas Sumatera Utara

Oktober 1999 No.C-17171 HT.01.01.TH.99 dan telah diumumkan dalam Berita
Negara Republik Indonesia tanggal 14 Januari 2000 No. 4 Tambahan No.
240/2000.
Periode sebagai lembaga pelayanan publik bermula pada masa awal
kemerdekaan Indonesia, yaitu pada tanggal 25 Mei 1963 berdasarkan Peraturan
Pemerintah No. 22 Tahun 1963, pemerintah Republik Indonesia membentuk
Perusahaan Negara Kereta Api (PNKA). Tanggal 15 September 1997 berdasarkan
Peraturan Pemerintah No. 61 Tahun 1971, PNKA diubah menjadi Perusahaan
Jawatan Kereta Api (PJKA). Dengan status sebagai Perusahaan Negara dan
Perusahaan Jawatan, KAI saat itu beroperasi melayani masyarakat dengan dana
subsidi dari pemerintah.
Babak baru pengelolaan KAI dimulai ketika PJKA berubah menjadi
Perusahaan Umum Kereta Api (Perumka) berdasarkan Peraturan Pemerintah No.

57 Tahun 1990.Dengan status barunya sebagai perusahaan umum, Perumka
berupaya untuk mendapatkan laba dari jasa yang disediakannya.Untuk jasa
layanan penumpang, Perumka menawarkan tiga kelas layanan, yaitu kelas
eksekutif, bisnis, dan ekonomi.
Tanggal 31 Juli 1995 Perumka meluncurkan layanan kereta api
penumpang kelas eksekutif dengan merek Kereta Api Argo Bromo JS-950 dan
dikembangkan menjadi Kereta Api (KA) Argo Bromo Anggrek yang dioperasikan
sejak tanggal 24 September 1997. Pengoperasian KA Argo Bromo Anggrek
mengawali pengembangan KA merek Argo lainnya, seperti KA Argo Lawu, KA
Argo Mulia, dan KA Argo Parahyangan. Untuk mendorong Perumka menjadi
perusahaan bisnis jasa, pada tanggal 3 Februari 1998 pemerintah menetapkan

Universitas Sumatera Utara

pengalihan bentuk Perusahaan Umum (Perum) Kereta Api menjadi Perusahaan
Perseroan (Persero) berdasarkan Peraturan Pemerintah No. 19 Tahun 1998.
Dengan status barunya, KAI beroperasi sebagai lembaga bisnis yang berorientasi
laba. Untuk tetap menjalankan sebagian misinya sebagai organisasi pelayanan
publik, pemerintah menyediakan dana Public Service Obligation (PSO).


3.1.2 Gambaran Umum PT. KAI Medan
Wilayah Sumatera khususnya bagian utara perusahaan swasta Belanda
DSM (Deli Spoorweir Maatschappi) membuka jaringan pertama di Sumatera
Utara lintas labuhan Medan sekitar tanggal 17 Juli 1886 dengan motif yang sama
yaitu mengangkat hasil perkebunan dari pedalaman ke pelabuhan timur yaitu
pelabuhan Belawan. Perang Dunia II, pada masa kedudukan Jepang(1 Maret
1941-17Agustus1745)semua kereta api di Indonesia di bawah kedudukan
Jepang,berubah nama menjadi Rikuyu Sokyuku (Dinas Kereta Api). Selama
penguasaan Jepang, operasional kereta api hanya diutamakan untuk kepentingan
perang. Salah satu pembangunan di era Jepang adalah lintas Saketi-Bayah dan
Muaro-Pekanbaru untuk pengangkutan hasil tambang batu bara guna menjalankan
mesin-mesin perang mereka. Namun, Jepang juga melakukan pembongkaran rel
sepanjang 473 km yang diangkut ke Burma untuk pembangunan kereta api disana.
PT.Kereta Api Indonesia Medan berlokasi di jalan Stasiun Medan Kota
(MDN) adalah stasiun kereta api yang melayani Kota Medan di Indonesia, dan
berada di pertemuan antara Kelurahan Kesawan (Medan Barat) dan Gang Buntu
(Medan Timur). Stasiun yang terletak pada ketinggian +22 m ini merupakan pusat
Divisi Regional I Sumatera Utara dan Aceh, sehingga merupakan stasiun kereta

Universitas Sumatera Utara


api terbesar di seantero Divisi Regional, dan setiap harinya melayani 2000-2500
penumpang ke seantero Sumatera Utara. Letaknya di pusat kota Medan yaitu
Jalan Stasiun Medan No.1, tepatnya di depan Lapangan Merdeka dan dekat
dengan bangunan-bangunan bersejarah lainnya seperti Kantor Pos Besar Medan,
Balai Kota (lama; sekarang hotel Grand Aston), Hotel Dharma Deli, Bank
Indonesia, Gedung London Sumatra. Stasiun ini mempunyai city check-in untuk
calon penumpang di Bandar Udara Internasional Kuala Namu yang baru. Layanan
ini juga adalah yang pertama di seluruh Indonesia. Tahun 2006, Stasiun Medan
Kota mendapat Penghargaan Prima Utama untuk pelayanan unit transportasi
publik.Keberadaan stasiun besar Medan dinilai penting mengingat bahwa semua
kereta api dengan tujuan mana saja bergerak dari stasiun ini. Sehingga stasiun
lainnya menyesuaikan jadwal oprasional kereta api dengan jadwal kedatangan
kereta dari stasiun Medan.

3.1.3 Gambaran Umum PT. KAI Pematangsiantar
Kereta Api Siantar Ekspres, atau biasa disebut Kereta Api Siantar Ekspres
adalah kereta api kelas ekonomi yang melayani pejalanan Medan Pematangsiantar. Kereta Api Siantar Ekspres merupakan rangkaian kereta api
penumpang kelas ekonomi (K3) yang menguhubungkan Medan dengan
Pematangsiantar yang berjarak tempuh sekitar 127 km jalur Lubuk Pakam dan

Tebing Tinggi milik Divisi Regional I Sumatera Utara dan Aceh. Kereta ini
beroperasi

menggantikan

kereta

api Dolok

Martimbang

yang

dihapus

perjalanannya.

Universitas Sumatera Utara

Bulan September 2013 PT KAI Divre 1 secara resmi mengubah jumlah

pemberangkatan Kereta api Siantar Ekspres menjadi 1 kali sehari dari yang
sebelumnya 2 kali sehari. Kereta api Siantar Ekspres memiliki stamformasi
rangkaian 3 kereta api ekonomi penumpang, dan 1 pembangkit. Saat ini kereta api
ini merupakan kereta api satu-satunya yang melayani jurusan MedanPematangsiantar.
Stasiun Siantar (SIR) merupakan stasiun kereta api yang terletak di Siantar
Barat, Pematangsiantar. Stasiun yang terletak pada ketinggian +383 m ini berada
di Divisi Regional I Sumatera Utara dan Aceh.Stasiun Siantar berlokasi di Jl.
W.R. Supratman No.1, Pematang Siantar.Stasiun Siantar merupakan stasiun
paling ujung dan selatan di lintas Tebing Tinggi-Siantar. Keunikannya, apabila
ujung jalur kereta api di sumut yang lain biasanya hanya merupakan spoor badug,
di stasiun ini merupakan tempat bongkar muat ketel BBM milik Pertamina.
Antara ujung rel ini dengan depot BBM Pertamina terpisahkan oleh sebuah jalan
raya yang melintang persis di atas pipa-pipa bawah tanah.

3.2 Logo dan Visi Misi
3.2.1 Logo
PT.Kereta Api Indonesia (Persero) meluncurkan logo terbarunya pada
tanggal 28 September 2011 bertepatan dengan peringatan ulang tahunnya yang
ke-66. Logo tersebut diharapkan membawa semangat perbaikan bagi kinerja
operator transportasi massal di Indonesia.


Universitas Sumatera Utara

Gambar 3.1Logo PT. Kereta Api Indonesia (Persero)

Sumber : Arsip PT. Kereta Api Indonesia (Persero)

Arti dari logo PT. Kereta Api Indonesia (Persero) dari segi bentuk,
diantaranya adalah :
a. Garis melengkung: Melambangkan gerakan yang dinamis PT KAI dalam
mencapai Visi dan Misinya
b. Anak Panah: Melambangkan Nilai Integritas, yang harus dimiliki insan PT.
KAI dalam mewujudkan Pelayanan Prima..
Arti dari logo PT. Kereta Api Indonesia (Persero) dari segi warna ,
diantaranya adalah :
a. Orange: Melambangkan proses Pelayanan Prima (Kepuasan Masyarakat) yang
ditujukan kepada masyarakat internal dan eksternal.
b. Biru: Melambangkan semangat

Inovasi yang


harus dilakukan dalam

memberikan nilai tambah ke stakeholders. Inovasi dilakukan dengan semangat
sinergi di semua bidang dan dimulai dari hal yang paling kecil sehingga dapat
melesat.

Universitas Sumatera Utara

3.2.2 Visi dan Misi
Visi dari PT. Kereta Api Indonesia ialah menjadi penyedia jasa
perkeretaapian terbaik yang fokus pada pelayanan masyarakat dan memenuhi
harapan stakeholders. Melalui visinya, KAI bertekad menjadi operator kereta api
terbaik yang ada di Indonesia. Karena sejak diterbitkannya Undang-Undang
Nomor 23 Tahun 2007 Tentang Perkeretaapian maka perusahaan swasta dapat
menjadi operator kereta api di Indonesia sehingga bukan hanya monopoli BUMN.
KAI

mengubah


mindset

yangtadinya ProductOriented menjadi Customer

Perusahaan

Oriented agar

masyarakat

menjadi fokus utama dalam berbagai kebijakan KAI.KAI sebagai BUMN
memiliki tanggung jawab yang besar baik terhadap pemerintah, masyarakat,
masyarakat, dan berbagai stakeholder lainnya dengan terus menjaga kepercayaan
para Stakeholder melalui pencapaian kinerja terbaik.
Misi

PT.

Kereta


Api

Indonesia

ialah menyelenggarakan

bisnis

perkeretaapian dan bisnis usaha penunjangnya, melalui praktek bisnis dan model
organisasi

terbaik

untuk

memberikan

nilai

tambah


yang

tinggi

bagi stakeholders dan kelestarian lingkungan berdasarkan 4 pilar utama :
1. Keselamatan
2. Ketepatan waktu
3. Pelayanan
4. Kenyamanan
Makna misi untuk mencapai visi perusahaan, KAI mengoperasikan kereta
api yang didukung oleh kegiatan usaha penunjang lainnya. KAI akan terus
menjalankan bisnisnya melalui transformasi dan inovasi sebagai bagian dari

Universitas Sumatera Utara

strategi

dalam

memuaskan

harapan

para

stakeholders

dengan

tetap

memperhatikan kelestarian lingkungan. Adapun dalam menjalankan bisnisnya,
KAI berpegang pada 4 Pilar Utama perusahaan yaitu:
1. Keselamatan
KAI memiliki sifat tanpa kompromi dan konsisten dalam menjalankan atau
menciptakan sistem atau proses kerja yang mempunyai potensi risiko yang
rendah terhadap terjadinya kecelakaan dan menjaga aset perusahaan dari
kemungkinan terjadinya kerugian.
2. Ketepatan Waktu
KAI selalu akan berupaya maksimal untuk tetap mengoperasikan perjalanan
kereta api tepat sesuai pada waktunya, baik dari jadwal keberangkatan dan
jadwal tiba demi kelancaran dan kepuasan masyarakat sebagai bentuk solusi
dari salah satu alternatif transportasi publik yang bebas dari kemacetan.
3. Pelayanan
PT. Kereta Api Indonesia akan memberikan yang terbaik sesuai dengan
standar mutu yang memuaskan dan sesuai harapan atau melebihi harapan
masyarakat dengan memenuhi 6A unsur pokok,diantaranya adalah :
a. Kemampuan(Ability)
b. Sikap(Attitude)
c. Penampilan(Appearance)
d. Perhatian (Attention)
e. Tindakan(Action)
f. Tanggung jawab(Accountability)

Universitas Sumatera Utara

4. Kenyamanan
Kenyamanan masyarakat akan muncul sendirinya seiring dengan pelayanan
prima, ketepatan waktu dan keselamatan yang diterapkan KAI sebagai pilar
utama dalam mencapai kepuasan masyarakat. Perusahaan tidak akan pernah
berhenti dalam menciptakan lingkungan yang kondusif baik di stasiun maupun
di atas kereta api dalam hal meningkatkan rasa nyaman kepada para
masyarakat.
3.3 Sumber Daya Manusia
PT. Kereta Api Indonesia (Persero) memiliki karyawan 25.361 oranguntuk
menyelenggarakan pelayanan angkutan kereta api di Jawa dan Sumatera. Jumlah
tersebut terbagi menurut pendidikan, dan usia pegawai seperti pada tabel di
bawah ini :

Tabel 3.1 Sumber Daya Manusia Menurut Pendidikan
No
URAIAN
2016
1. SD
1.512
2. SLTP
1.536
3. SLTA
20.275
4. D.3
583
5. S.1
1.377
6. S.2
78
JUMLAH :25.361
Sumber : Data Sumber Daya Manusia PT.Kereta Api
Indonesia(Persero) tahun 2016

Universitas Sumatera Utara

Tabel 3.2 Sumber Daya Manusia Menurut Usia
No

Uraian

2016

1.