Efektivitas Website dan Kinerja Pustakawan Dalam Meningkatkan Minat Masyarakat Menggunakan Perpustakaan Kota Medan

BAB II
URAIAN TEORITIS

Dalam uraian teoritis ini berisi pendapat para ahli yang mendukung dalam
penelitian, dan membahas secara konseptual dan teoritis menganai hal-hal yang
berkenaan dengan teknologi informasi komunikasi dan kinerja pustakawan secara
menyeluruh. Sesuai dengan tujuan penelitian ini maka sebagai kerangka
konseptual penulis berusaha mengumpulkan dan mengkaji berbagai literatur yang
berkaitan dengan judul penelitian

ini yaitu Efektivitas website dan kinerja

pustakawan dalam layanan perpustakaan dalam meningkatkan minat masyarakat
menggunakan perpustakaan Kota Medan.

2.1. Paradigma Penelitian
Paradigma adalah seperangkat asumsi tersurat dan tersirat yang menjadi
gagasan-gagasan ilmiah. Paradigma memberikan pandangan lebih bermanfaat
atau kurang bermanfaat. Paradigma akan mempengaruhi pandangan seseorang
atau komunitas apa yang adil atau tidak adil, apa yang baik dan tidak baik. Lebih
lanjut ditegaskan bahwa melalui paradigma akan ada dua orang atau komunitas

melihat suatu realitas sosial yang sama, akan menghasilkan pandangan, penilaian,
dan sikap yang berbeda. Dengan demikian jelas sekali bahwa paradigma sangat
berpengaruh terhadap teori dan analisis yang dianut seseorang atau komunitas
dalam mengambil kebijakan dan keputusan.
Paradigma penelitian merupakan kerangka berpikir yang menjelaskan
bagaimana cara pandang penulis terhadap fakta kehidupan sosial dan perlakuan
penulis terhadap ilmu atau teori. Paradigma penelitian juga menjelaskan

15
Universitas Sumatera Utara

16

bagaimana penulis memahami suatu masalah, serta kriteria pengujian
sebagai landasan untuk menjawab masalah penelitian (Guba & Lincoln, 1988:10).
Paradigma kuantitatif menekankan

pada pengujian

teori


melalui

pengukuran variabel penelitian dengan angka dan melakukan analisis data dengan
prosedur statistik. Penelitian yang menggunakan pendekatan deduktif yang
bertujuan untuk menguji hipotesis merupakan penelitian yang

menggunakan

paradigma kuantitatif. Paradigma ini disebut juga dengan paradigma tradisional
(traditional), positivis (positivist), eksperimental (experimental), atau empiris
(empiricist).
Menurut Harmon (dalam Moleong, 2004:13), paradigma adalah cara
mendasar untuk mempersepsi, berpikir, menilai dan melakukan yang berkaitan
dengan sesuatu secara khusus tentang realitas. Bogdan & Biklen (dalam
Mackenzie & Knipe, 2006:71) menyatakan bahwa paradigma adalah kumpulan
longgar dari sejumlah asumsi, konsep, atau proposisi yang berhubungan secara
logis, yang mengarahkan cara berpikir dan penelitian. Sedangkan Baker (dalam
Moleong, 2004:13) mendefinisikan paradigma sebagai seperangkat aturan yang
(1) membangun atau mendefinisikan batas-batas; dan (2) menjelaskan bagaimana

sesuatu harus dilakukan dalam batas-batas itu agar berhasil. Cohenn & Manion
(dalam Mackenzie & Knipe, 2006:87) membatasi paradigma sebagai tujuan atau
motif filsofis pelaksanaan suatu penelitian. Berdasarkan definisi definisi tersebut,
dapat disimpulkan bahwa paradigma merupakan seperangkat konsep, keyakinan,
asumsi, nilai, metode, atau aturan yang membentuk kerangka kerja pelaksanaan
sebuah penelitian.

Universitas Sumatera Utara

17

Bungin (2006:9) mengatakan dalam ilmu-ilmu sosial, yang merupakan
induk dari ilmu sosiologi, komunikasi, politik, hukum dan sebagainya mengenal
paradigma kuantitatif-positivis sebagai salah satu dari paradigma penelitian yang
sangat berpengaruh. Dalam paradigma kuantitatif, gagasan-gagasan positivisme
dianggap sebagai akar paradigma tersebut.
Paradigma positivis ini memiliki pengaruh yang sangat kuat terhadap
berbagai ilmu pengetahuan sampai sekarang. Pengaruh-pengaruh tersebut
dikarenakan klaim yang dikenakan oleh positivis terhadap ilmu pengetahuan itu
sendiri yaitu klaim kesamaan ilmu. Ilmu-ilmu alam dan ilmu manusia berada

dalam satu kesatuan yaitu paradigma positivistik. Klaim kesatuan bahasa, bahasa
perlu dimurnikan dari konsep-konsep metafilis dengan mengajukan parameter
verifikasi. Klaim kesatuan metode, metode verifikasi bersifat universal, berlaku
baik ilmu-ilmu alam maupun ilmu-ilmu manusia.
Tradisi-tradisi positivis ini kemudian melahirkan pendekatan-pendekatan
paradigma kuantitaif dalam penelitian sosial dimana objek penelitian dilihat
memiliki keberaturan yang naturalistik, empiris, dan behavioristik, dimana semua
objek penelitian harus dapat dirubah bentuknya menjadi fakta yang dapat diamati,
tidak terlalu mementingkan fakta sebagai makna namun mementingkan fenomena
yang tampak, serta beban nilai atau objektif dengan menentang sikap subjektif.
Atas dasar penjelasan diatas maka peneliti merasa paradigma positivis ini
sangat ilmiah dengan kriteria-kriteria yang harus terpenuhi. Maka penelitian ini
nantinya akan lebih general dalam melihat sebuah masalah yang akan diteliti.

Universitas Sumatera Utara

18

2.2.Penelitian Sejenis Terdahulu
Penelitian sejenis terdahulu yang menjadi acuan adalah penelitian Arif

Fadilah (2013) dengan judul “Efektivitas Website SMAN 5 Samarinda sebagai
media komunikasi dan informasi siswa”. Secara umum dengan adanya website
disekolah dapat membantu sekolah untuk memiliki wadah atau media guna
menginformasikan profil, potensi, kegiatan dan berbagai keunggulan yang
dimilikinya kepada masyarakat umum, juga membantu sekolah untuk kepentingan
intern maupun sebagai sarana komunikasi global dengan berbagai pihak ekstern.
Penelitian ini menggunakan metode penelitian deskriptif kualitatif untuk
menggambarkan atau menjabarkan objek yang diteliti berdasarkan fakta yang ada
dilapangan. Tehnik pengumpulan data yang digunakan adalah melalui wawancara
dari beberapa informan, kemudiaan data dianalisis dengan kualitatif dengan model
interaktif. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa website mampu menjadi media
yang bermanfaat bagi siswa yang dapat dilihat dari pesan, target sasaran, respon
siswa, jadi dapat disimpulkan website efektif sebagai media komunikasi siswa.
Penelitian sejenis lainnya adalah penelitian yang dilakukan oleh Santy
Nurina Aprilia pada tahun 2014 dengan judulˮEfektivitas website sebagai media
E-Government dalam meningkatkan pelayanan elektronik pemerintah daerah
(studi pada website pemerintah daerah kabupaten Jombang)
ˮ. Metode penelitian
yang digunakan dalam penelitian ini adalah kualitatif deskriptif. Fokus dalam
penelitian ini adalah :

1. Efektivitas website sebagai media e-govrnrment dalam meningkatkan
pelayanan elektronik pemerintah daerah di kabupaten Jombang, dengan tolak
ukurnya yaitu :

Universitas Sumatera Utara

19

a. Peran website pemerintah daerah kabupaten Jombang sebagai media egovernment dalam meningkatkan pelayanan elektronik.
b. Peran Pemerintah Daerah dalam penggunaan Website Sebagai Media egovernment
c. Tujuan peningkatan pelayanan publik Pemerintah Kabupaten Jombang
melalui website
d. Jangkauan akses e-government
e. Content e-government
f. Interaksi e-government
2. Faktor pendukung efektivitas website sebagai media e-government dalam
meningkatkan pelayanan elektronik pemerintah daerah di Kabupaten
Jombang
3. Faktor penghambat efektivitas website sebagai media e-government dalam
meningkatkan pelayanan elektronik pemerintah daerah di Kabupaten

Jombang Lokasi.
Penelitian ini menekankan pada pemilihan subjek yang didasarkan pada
kualitasnya. Metode pengumpulan datanya menggunakan wawancara (interview).
Jumlah subjek yang akan diteliti berjumlah 5 orang, yaitu 1 webmaster yang
bertugas untuk mengupdate dan mengelola website Pemda Jombang, 1 Kepala
Kantor Arsip, Perpustakaan Dan PDE (Pengelolaan Data Elektronik) Pemerintah
Kabupaten Jombang yang bertugas untuk bertanggung jawab atas pengelolaan
website, serta 3 orang masyarakat yang aktif menyampaikan aspirasinya di
website Pemda Jombang di link “buku tamu”.Hasil dari penelitian ini menyatakan
: (1). Peran website Pemerintah Daerah Kabupaten Jombang sebagai media

e-

Universitas Sumatera Utara

20

government dalam meningkatkan pelayanan elektronik

telah menjadi sebuah


media untuk menyampaikan informasi. (2). Pemerintah

Kabupaten

Jombang

berperan besar dalam pengelolaan websitenya, mulai dari mengatur isi, tampilan,
memberikan informasi dan berita. (3). Tujuan peningkatan pelayanan publik
Pemerintah Kabupaten Jombang melalui website adalah kemudahan dalam
mengakses informasi kapan saja dimana saja, baik itu mengakses berita tentang
pemerintah jombang maupun info umum seputar jombang, sehingga memudahkan
masyarakat dalam mendapatan informasi-informasi yang tersedia di tiap “link”,
misalnya saja mau info umum tentang jadwal kereta api, harga sembako yang
sesuai dengan aturan, atau info pengadaan barang dan jasa tinggal di klik saja
linknya sudah bisa mendapatkan informasi yang aktual. Kesimpulannya Website
Pemerintah Kabupaten Jombang telah efektif sebagai media penyampaian
informasi, namun sebagai media layanan elektronik (e-service) belum efektif,
dengan faktor pendukung, makin berkembangnya teknologi informasi sehingga
semakin mudah internet diakses, makin banyak masyarakat yang aktif dengan

tingkat pendidikan yang lebih baik, sedangkan faktor penghambatnya: masyarakat
yang sudah berumur dengan pendidikan rendah belum bisa menggunakan peranti
elektronik, belum ada interaksi dua arah antara pemerintah dengan masyarakat,
dan belum digunakannyawebsite pemerintah kabupaten Jombang sebagai eservice.
Penelitian lain yang dapat dijadikan acuan adalah

Studi Tentang

Pemanfaatan Internet Pada Pengguna Perpustakaan Universitas Brawijaya Malang
tahun 2012, oleh Suprihatin. Metode dalam penelitian ini menggunakan metode
deskriptip bersifat kualitatif. Teknik pengumpulan datanya menggunakan

Universitas Sumatera Utara

21

wawancara mendalam dan dokumentasi. Vaiabel penelitian yang digunakan
adalah: pengembangan profesional, sumber belajar, belajar sendiri secara cepat,
menambah wawasan. Data pokok penelitian diperoleh dengan 20 informan yaitu
pengguna Internet di Perpustakaan Universitas Brawijaya (dari B-Web,

Sampoerna Corner dan Multimedia) melalui wawancara terstruktur (structured
interview). Analisis data dilakukan didasarkan pada teori Matthew B Miles dan A.
Michael Huberman dengan tiga langkah, yaitu reduksi data, penyajian data dan
penarikan kesimpulan dan verifikasi. Hasil penelitian ini diantaranya adalah: (1)
Internet sebagai sarana untuk pengembangan profesional, karena dapat
meningkatkan pengetahuan, berbagi informasi dan berpartisipasi dalam forum
baik lokal maupun internasional, mengakses beberapa informasi seperti
pendidikan, teknologi, ekonomi, perkembangan olah raga, politik, budaya negara
lain.(2) Pemanfaatan internet sebagai sumber belajar khususnya dalam
menunjangpelaksanaan pendidikan seperti materi perkuliahan, bahan makalah,
skripsi, mengirim tugas mata kuliah, data yang diperoleh up to date, lengkap,
dapat diakses dengan mudah, cepat dan murah, melalui beberapa fasilitas seperti
World Wide Web (WWW), File Transfer Protocal (FTP),E-Mail, Mailing List.(3)
Internet dapat digunakan sebagai sarana belajar sendiri dengan cepat, yaitu dapat
berinteraktif dengan cepat, mengembangkan kemampuan dibidang penelitian, dan
mendapatkan referensi sebagai bahan karya ilmiah, mengakses jurnal,
perkembangan penelitian, informasi IPTEK dengan search engineseperti Yahoo
dan Google. (4) Pemanfaatan internet digunakan sebagai sarana untuk menambah
wawasan, seperti kebutuhan pendidikan (daftar ulang dan mengisi KRS) dan
hiburan (fasilitas game serveratau memperbaharui gameyang dimilikinya,


Universitas Sumatera Utara

22

membuka beberapa klip lagu, dan memperoleh teman baru sesama mengguna
yang sedang onlinedi internet). (5) Penggunaan internet sangat diperlukan untuk
menunjang perkuliahan yaitu sebagai sumber belajar, karenacepat, murah dan
lengkap jika dibandingkan buku.

2.3. Teknologi Informasi dan Komunikasi
Dalam beberapa tahun terakhir ini telah terajadi gelombang minat
bagaimana komputer dan internet dapat dimanfaatkan untuk meningkatkan
efesiensi dan efektivitas komunikasi. Teknologi Informasi dan Komunikasi mencakup
dua aspek, yaitu Teknologi Informasi dan Teknologi Komunikasi.Teknologi informasi
adalah suatu teknologi yang digunakan untuk mengolah data, termasuk memproses,
mendapatkan, menyusun, menyimpan, memanipulasi data dalam berbagai cara untuk
menghasilkan informasi yang berkualitas, yaitu informasi yang relevan, akurat dan tepat
waktu, yang digunakan untuk keperluan pribadi, bisnis, dan pemerintahan dan merupakan
informasi yang strategis untuk mengambil keputusan.Sedangkan Teknologi Komunikasi
merupakan segala hal yang berkaitan dengan penggunaan alat bantu untuk memproses
dan mentransfer data dari perangkat yang satu ke lainnya. Oleh karena itu, Teknologi
Informasi dan Teknologi Komunikasi adalah suatu padanan yang tidak terpisahkan yang
mengandung pengertian luas tentang segala kegiatan yang terkait dengan pemrosesan,
manipulasi, pengelolaan, dan transfer/pemindahan informasi antar media.

Teknologi ini menggunakan seperangkat komputer untuk megolah data,
sistem jaringan untuk menghubungkan komputer satu dengan komputer lainnya
sesuai dengan kebutuhan, dan teknologi telekomunikasi digunakan agar dapat
diakses dan disebar secara global.Peran yang dapat diberikan oleh aplikasi
teknologi informasi ini adalah mendapatkan informasi untuk kehidupan pribadi

Universitas Sumatera Utara

23

seperti, rekreasi, kesehatan, hobi, dan rohani. Kemudian untuk profesi seperti
sains, teknologi, perdagangan, berita bisnis, dan asosiasi profesi.
Teknologi Informasi dan Komunikasi (TIK) atauInformation and
Communication Technologies(ICT) adalah payung besar terminologi yang
mencakup seluruh peralatan teknis untuk memproses dan menyampaikan
informasi. Peralatan teknologi informasi dan komunikasi akan sedikit berbeda,
walupun secara garis besar sama. Teknologi Informasi dan Komunikasi
mengandung pengertian luas yaitu segala kegiatan yang terkait dengan
pemrosesan, manipulasi, pengelolaan, pemindahan informasi antar media. Istilah
TIK muncul setelah adanya perpaduan antara teknologi computer (baik perangkat
keras maupun perangkat lunak) dengan teknologi komunikasi pada pertengahan
abad ke-20. Perpaduan kedua teknologi tersebut berkembang pesat melampaui
bidang teknologi lainnya. Hingga awal abad ke-21 TIK masih terus mengalami
berbagai perubahan dan belum terlihat titik jenuhnya.
Perangkat telekomunikasi berkembang pesat saat teknologi digital mulai
digunakan menggantikan teknologi analog. Teknologi analog mulai terasa
menampakkan batas-batas maksimal pengeksplorasiannya.Digital perangkat
telekomunikasi kemudian berkonvergensi dengan perangkat komputer yang sejak
awal merupakan perangkat yang mengadopsi teknologi digital. Produk hasil
konvergensi inilah yang saat ini muncul dalam bentuk telpon seluler. Di atas
infrastruktur telekomunikasi dan komputasi ini kandungan isi (content) berupa
multimedia mendapatkan tempat yang tepat untuk berkembang. Konvergensi
telekomunikasi komputasi multimedia inilah yang menjadi ciri abad ke-21.

Universitas Sumatera Utara

24

Dengan

diiringi

perkembangan

teknologi

informasi,

teknologi

komunikasipun berkembang secara pesat.Muncullah istilah seperti teknologi
komunikasi cyber yang memungkinkan kita dapat menggunakan teknologi
komunikasi baru lagi. Contoh teknologi komunikasi yang menggunakan teknologi
cyber atau internet adalah e-mail, chatting, dan lain sebagainya. Teknologi
Komunikasi

yang

seperti

itulah

yang

sekarang

digunakan

di

mana-

mana.Teknologi informasi dan komunikasi (TIK) sangat mempermudah
kehidupan manusia. Apabila menggunakan alat teknologi informasi dan
komunikasi, antara dua benua akan terasa tidak berjarak atau sangat dekat.
Dengan kehadiran komputer, internet, telepon seluler, serta berbagai alat
teknologi informasidan komunikasi membuat arus informasi semakin lancar.
2.3.1. New Media
New Media theory merupakan gagasan teori yang sudah adalah
sebelumnya yaitu Medium Theory, Media Ecology Theory. Medium theoryhasil
pemikiran Marshall McLuhan yang merupakan teori yang berada dalam tradisi
sosio-kultural yang berfokus pada karakteristik media itu sendiri seperti dalam
teori kekayaan media bukan pada apa yang disampaikannya atau bagaimana
informasi yang diterima.Dalam teori media, media bukan hanya surat kabar,
internet, kamera digital dan sebagainya.Sebaliknya, itu adalah lingkungan
simbolis dari setiap tindakan komunikatif.Media, terlepas dari apa pun konten
ditransmisikan, individu dampak dan masyarakat.Tesis McLuhan adalah bahwa
orang beradaptasi dengan lingkungan mereka melalui keseimbangan tertentu atau
rasio indra, dan media utama dari usia membawa keluar rasio rasa tertentu,
sehingga mempengaruhi persepsi.

Universitas Sumatera Utara

25

Menurut Ricard West dan Lynn H. Turner (2008), mendefinisikan Ekologi
Media sebagaiKajian mengenai lingkungan media, ide bahwa teknologi dan
teknik, mode penyampaian informasi dan kode komunikasi memainkan peran
utama dalam kehidupan manusia. Teori ini menjelaskan bahwa masyarakat telah
berevolusi, begitu juga dengan teknologi. Teori ini memusatkan pada masyarakat
yang tidak terlepas dari pengaruh teknologi dan teknologi menjadi pusat bagian
semua bidang profesi dan kehidupan.
Pada tahun 1995 lahirlah pemikiran dari Mark Poster melalui bukunya
ˮThe Second Media Ageˮ yang dikenal dengan New Media Theory. Menurut
McQuail, new media adalah tempat dimana seluruh pesan komunikasi
terdesentralisasi, distribusi pesan lewat satelite meningkatkan penggunaan
jaringan kabel dan komputer, keterlibatan audiens dalam proses komunikasi yang
semakin meningkat.New Media adalah istilah yang dimaksudkan untuk
mencakup kemunculan digital, komputer, atau jaringan teknologi informasi dan
komunikasi di akhir abad ke-20. Sebagian besar teknologi yang digambarkan
sebagai media baru adalah digital, seringkali memiliki karakteristik dapat
dimanipulasi, bersifat jaringan, padat, mampat, interaktif dan tidak memihak.
Secara sederhana new media adalah media yang terbentuk dari interaksi antara
manusia dengan komputer dan internet secara khususnya.
Ron Rice mendefinisikan new media adalah media teknologi komunikasi
yang melibatkan komputer di dalamnya (baik mainframe, PC maupun Notebook)
yang memfasilitasi penggunanya untuk berinteraksi antar sesama pengguna
ataupun dengan informasi yang diinginkan.

Universitas Sumatera Utara

26

New Media belakangan ini, membuat khalayak mengembangkan bisnis,
ataupun informasi, melalui media berteknologi canggih. Komunikasi massa (mass
communication) adalah komunikasi kepada khalayak dengan menggunakan
saluran-saluran komunikasi ini.Walaupun komunikasi massa biasanya merujuk
pada surat kabar, video, Cassette Display,ROM, dan radio dan melebar kepada
new media (media baru). New Media yang terdiri atas teknologi berbasis
komputer. Teknologi komunikasi ini termasuk e-mail, internet, televisi kabel
digital, teknologi video seperti DVD, pesan instan, (instan messaging-IM) dan
telepon genggam (West dan Turner, 2009).Internet merupakan alat yang banyak
dipakai masyarakat pada saat ini. Teknologi komunikasi ini banyak dipakai karena
dapat digunakan di mana saja, kapan saja, oleh siapa saja, dan tentunya mudah
digunakan. Media internet sangat melekat

dimasyarakat, karena dapat

berkomunikasi dari dalam negeri hingga ke luar negeri danmengetahui informasi
didunia, serta menjalin kerjasama untuk mempromosikan suatu produk ataupun
jasa.Menurut Lee M dan Carla Johnson (2007), internet juga dirujuk sebagai
ruang maya atau informasi supercepat (information superhigway), dan
memungkinkan transfer informasi secara elektronik. Ini merupakan jaringan
global dari komputer-komputer yang saling terhubungkan dimana satu jaringan
yang terhubungdengan sebuah jaringan, dari ribuan komputer lain, dan
terhubungkan dengan berbagai jaringan. Tanpa tergantung dari sistem operasi
jaringan yang lain atau komputer pribadi, internet menawarkan beberapa mode
pertukaran informasi :
a.E-mail, merupakan sumber dominan lalu lintas dan sarana penyampaian yang
mudah disesuaikan.

Universitas Sumatera Utara

27

b.Wor ld Wide Web(WWW), merupakan anjungan multimedia pertama. Pada
umumnya masyarakat mengetahui istilah ini sebagai website. (Misalnya:
www.facebook.com, www.yahoo.com, dan sebagainya).
c.IRC (Internet Relay Chat), merupakan percakapan berbasis teks secara
langsung.

2.3.2. Website
Website sering juga disebut Web, dapat diartikan suatu kumpulankumpulan halaman yang menampilkan berbagai macam informasi teks, data,
gambar diam ataupun bergerak, data animasi, suara, video maupun gabungan dari
semuanya, baik itu yang bersifat statis maupun yang dinamis, yang dimana
membentuk satu rangkaian bangunan yang saling berkaitan dimana masingmasing dihubungkan dengan jaringan halaman atau hyperlink.
Jasmadi, mengatakan

website merupakan kumpulan halaman-halaman

web beserta file-file pendukungnya, seperti gambar, video, dan file digital lainnya
yang diletakkan di host atau web server yang umumnya diakses melalui
internet.Definisi website adalah kumpulan dari berbagai macam halaman situs,
yang terangkum didalam sebuah domain atau juga subdomain, yang lebih
tempatnya berada di dalam WWW (World Wide Web) yang tentunya terdapat di
dalam Internet. Halaman website biasanya berupa dokumen yang ditulis dalam
format Hyper Text Markup Language (HTML), yang bisa diakses melalui HTTP,
HTTP adalah suatu protokol yang menyampaikan berbagai informasi dari server
website untuk ditampilkan kepada para user atau pemakai melalui web browser.
Dahulu website murni digunakan sebagai media untuk menyampaikan
informasi, namun sekarang kehadiran website tidak saja sebagai media untuk

Universitas Sumatera Utara

28

menyebarkan informasi namun juga sebagai media berkomunikasi, berbisnis,
belajar dan lain sebagainya. Sehingga sudah banyak aktifitas manusia terpenuhi
melalui layanan-layanan yang disediakan oleh website.
Aplikasi internet berbasis website yang dapat dinikmati antara lain :
1. E-banking, melalui website, transaksi keuangan dapat dilakukan dimana saja,
kapan saja dan tampa mesti datang kekantor bank.
2. E-government, melalui website layanan dan fungsi pemerintah dapat
dilaksanakan dengan mudah.
3. E-commercele-business, melalui website sekarang bisa berbisnis online
sehingga sekarang banyak took-toko online yang pangsa pasarnya mendunia.
4. E-social, melalui website kebutuhan kita sebagai mahluk social dapat terpenuhi,
hal ini terbukti dengan munculnya aplikasi social network berbasis website.
5. E-learning, melalui website e-learning proses belajar mengajar dapat dilakukan
tampa harus hadir diruang kelas bahkan fasilitasnya lebih canggih.
6. E-news, penyebaran informasi disegala penjuru dunia sekarang dapat diperoleh
melalui website berita/portal.
Jenis-jenis website ada 3 (tiga) macam yaitu :
1. Website statis adalah suatu website yang mempunyai halaman yang tidak
berubah. Yang artinya adalah untuk melakukan sebah perubahan pada suatu
halaman hanya bisa dilakukan secara manual yaitu dengan cara mengedit
kode-kode yang menjadi struktur dari website itu sendiri.
2.Websitedinamis adalah merupakan suatu website yang secara strukturnya
diperuntukan untuk update sesering mungkin. Biasanya selain dimana
utamanya yang bisa diakses oleh para pengguna (user) pada umumnya, juga

Universitas Sumatera Utara

29

telah disediakan halaman backend yaitu untuk mengedit kontent dari website
tersebut. Contoh dari website dinamis seperti web berita yang didalamnya
terdapat fasilitas berita, dan lain sebagainya.
3. Website interaktif adalah suatu website yang memang pada saat ini memang
terkenal. Contohnya website interaktif seperti forum dan blog. Di website ini
para pengguna bisa berinteraksi dan juga beradu argument mengenai apa
yang menjadi pemikiran mereka.
Sebuah situs web (sering pula disingkat menjadi situs saja; web site, site)
adalah sebutan bagi sekelompok halaman web (web page), yang umumnya
merupakan bagian dari suatu nama domain (domain name) atau subdomain
di World Wide Web (WWW) di internet. WWW terdiri dari seluruh situs web
yang tersedia kepada publik. Halaman-halaman sebuah situs web diakses dari
sebuah URL yang menjadi “akar” (root), yang disebut homepage (halaman induk
sering diterjemahkan menjadi “beranda”, “halaman muka”), dan biasanya
disimpan dalam server yang sama. Tidak semua situs web dapat diakses dengan
gratis. Beberapa situs web memerlukan pembayaran agar dapat menjadi
pelanggan, misalnya situs-situs yang menampilkan pornografi, situs-situs berita,
layanan surat elektronik (e-mail), dan lain-lain.
Secara terminologi, website adalah kumpulan dari halaman-halaman situs,
yang biasanya terangkum dalam sebuah domain atau subdomain, yang tempatnya
berada di dalam World Wide Web (WWW) di internet. Sebuah halaman web
adalah dokumen yang ditulis dalam format HTML (Hyper Text Markup
Language), yang hampir selalu bisa diakses melalui HTTP, yaitu protokol yang
menyampaikan informasi dari server website untuk ditampilkan kepada para

Universitas Sumatera Utara

30

pemakai melalui web browser. Semua publikasi dari website-website tersebut
dapat membentuk sebuah jaringan informasi yang sangat besar.
Halaman-halaman dari website akan bisa diakses melalui sebuah URL
yang biasa disebut homepage. URL ini mengatur halaman-halaman situs untuk
menjadi sebuah hirarki, meskipun, hyperlink-hyperlink yang ada di halaman
tersebut mengatur para pembaca dan memberitahu mereka susunan keseluruhan
dan bagaimana arus informasi ini berjalan. Beberapa website membutuhkan
subskripsi (data masukan) agar para user bisa mengakses sebagian atau
keseluruhan isi website tersebut. Contohnya, ada beberapa situs-situs bisnis, situssitus e-mail gratisan, yang membutuhkan subkripsi agar kita bisa mengakses situs
tersebut.
Secara terminologi, website adalah kumpulan dari halaman-halaman situs,
yang biasanya terangkum dalam sebuah domain atau subdomain, yang tempatnya
berada di dalam World Wide Web (WWW) di internet. Sebuah halaman web adalah
dokumen yang ditulis dalam format HTML (Hyper Text Markup Language), yang
hampir selalu bisa diakses melalui HTTP, yaitu protokol yang menyampaikan
informasi dari serverwebsite untuk ditampilkan kepada para pemakai melalui web
browser. Semua publikasi dari website-website tersebut dapat membentuk sebuah
jaringan informasi yang sangat besar.

Aplikasi Perpustakaan Berbasis website
Aplikasi otomasi perpustakaan dibangun

sesuai dengan kebutuhan

perpustakaan, agar aplikasi otomasi perpustakaan mampu untuk menunjang

Universitas Sumatera Utara

31

kegiatan, OPAC (online public acces catalog), pengadaan, pengolahan, sirkulasi
dan referensi diperlukan kemampuan sebagai berikut :
a. Menyimpan data kedalam database
b. Mencetak dan membaca barcode
c. Mencetak laporan dan surat-surat
d. Menampilkan statistic dalam bentuk grafik
e. Mampu melakukan pengelolaan basis data
Portal catalog merupakan portal web yang menyajikan berbagai macam
informasi kepustakaan secara online. Dengan media portal catalog, siapapun
dapat menelusuri koleksi pustaka. Bagi anggota dapat sekaligus melakukan
pemesanan untuk meminjam koleksi pustaka melalui internet.
1.

Pengelolaan aktivasi anggota, paket user ini digunakan oleh user yang
mengelola data-data keanggotaan perpustakaan, meliputi aktivasi anggota
baru, registrasi tamu (non anggota), dan bebas pinjam.

2.

Pengelolaan sirkulasi, paket user ini digunakan oleh user untuk pengelolaan
data sirkulasi, meliputi peminjaman, pegembalian histori anggota, histori
buku, pemesanan buku dan denda. Selain fitur spesifik sirkulasi, terdapat fitur
pendukung sirkulasi yang digunakan untuk pendataan proses sirkulasi,
meliputi pembacaan buku, wedding buku, pendataan buku hilang, dan
sebagainya.

3.

Pengelolaan buku, paket ini digunakan oleh user untuk mengelola proses
pengadaan buku meliputi usulan buku, pembelian dan distribusi buku. Proses
pengadaan buku jika sudah selesai akan dilanjutkan proses katalogisasi.

Universitas Sumatera Utara

32

4.

Pengelolaan catalog, paket user ini digunakan oleh user untuk mengelola
data koleksi pustaka, meliputi koleksi buku, majalah dan laporan penelitian.

5.

Pengelolaan laporan, paket user ini digunakan oleh user untuk mengelola
laporan hasil aktivitas perpustakaan

6.

Pengelolaan administrasi system, paket user ini digunakan oleh user untuk
mengelola data administrasi sistem sipus terpadu, meliputi data refrensi,
konfigurasi system, dan pengelolaan hak akses user.

7.

Pengelolaan digital library, dalam portal perpustakaan berbasis web kita
mengenal istilak OPAC(online public acces catalog) yaitu sebuar fitur yang
digunakan untuk memfasilitasi pengunjung web untuk mencari katalog
koleksi, perpustakaan yang dapat diakses oleh umum. Untuk mecari koleksi
kita tinggal mengetikkan judul buku yang kita cari. Dapat dilakukan dengan
kata kunci judul, pengarang, subjek, nomor klasifikasi, dan sebagainya. Paket
user ini digunakan oleh user untuk melakukan pencarian katalog, baik
katalog buku, majalah dan laporan peneliti

Manfaat website
Manfaat dari website biasanya memiliki suatu alasan untuk membuat web
itu sendiri, diantaranya:
1. Memperluas jangkauan promosi sesuatu, dengan memiliki website maka produk
kita lebih bisa dikenal oleh masyarakat khususnya pengguna internet.
2. Bisa menjadi media tanpa batas, sebab internet adalah media informasi yang
tanpa batas. Dengan memiliki website kita berarti sama saja memiliki banyak
karyawan yang mempromosikan produk kita selama 24 jam. Yang artinya

Universitas Sumatera Utara

33

dimanawebsite kita akan memberikan suatu informasi kepada calon konsumen
selama 24 jam.
3. Promosi yang luas, internet adalah suatu media promosi terluas di dunia jika
dilihat dari jangkauan area.
4. Media pengenalan perusahaan, Jika kita memeliki suatu perusahaan akan lebih
mudah kita mengenalkan perusahaan lewat website, kerana jangkauannya
internet yang luas dan pemakainya yang banyak, sehingga perusahaan kita
akan dikenaloleh masyarakat banyak sehingga dapat mendatangkan calon
konsumen dengan cara promosi produk lewat website.
Macam-macam domain website
a.

.co.id : Biasanya digunakan untuk badan usaha yang memiliki badan hukum
sah.

b.

.go.id : Khusus digunakan untuk Lembaga Pemerintahan RI.

c.

.ac.id : Dipakai untuk Lembaga Pendidikan.

d.

.or.id: Dipakai untuk segala macam organisasi yang tidak termasuk kedalam
kategori ”co.id”,”go.id”,”mil.id”, “ac.id” dan sebagainya.

e.

.war.net.id : Dipaki untuk industri warung internet (warnet) yang ada di
Indonesia

f.

.sch.id: Dipakai khusus untuk Lembaga Pendidikan SD, SMP dan SMU atau
SMK

g.

.web.id:

Biasanya

digunakan

untuk

organisasi, badan

usaha, ataupun

perseorangan yang melakukan kegiatannya di WWW.

Universitas Sumatera Utara

34

2.3.3.Teknologi Informasi Perpustakaan
Teknologi informasi sering diartikan secara berbeda dilihat pada peranannya
dan perkembangannya, namun secara umum teknologi informasi dilihat sebagai
perangkat yang membantu tugas-tugas manusia secara komputasi. Haag dan Keen
memberikan definisi “Teknologi informasi merupakan seperangkat alat yang
membantu Anda bekerja dengan
berhubungan

dengan

informasi dan melakukan tugas-tugas yang

pemrosesan

informasi”.

Sedangkan

Creth

(1996)

mengatakan bahwa teknologi informasi telah menciptakan informasi dengan mutu
interaktif dan ekspansif yang tidak dialami sebelumnya, kemudian menjadikan
informasi sebagai suatu komoditi utama. Informasi tidak lagi bersifat statis, tetapi
secara terus-menerus dapat bertambah, nilainya berkembang sebagai data orisinal,
pesan atau idenya semakin meluas. Di samping itu, kecepatan dan sambungan
jaringan telah membuka saluran komunikasi di dalam organisasi, selanjutnya
menyeberangi batas organisasi dan seterusnya menyediakan suatu komunikasi
seketika (real time) di antara manusia di seluruh dunia.
Gardjito dalam atikelnya mengemukakan

bahwa teknologi informasi

merupakan sarana yang menyediakan sumber ilmu pengetahuan yang tidak habishabisnya untuk digali dan dimanfaatkan oleh siapa saja yang membutuhkan.
Melalui teknologi informasi dapat dijalin sistem kerjasama perpustakaan baik di
tingkat nasional, regional dan internasional sehingga kebutuhan informasi dapat
dipenuhi di tingkat global. Penerapan teknologi informasi di perpustakaan untuk
mempercepat proses pengelolaan dan sistem pelayanan yang lebih baik serta agar
masyarakat meningkatkan kemampuan diri agar tidak gagap teknologi.
Pendayagunaan ICT di lingkungan pemerintah diatur dengan Instruksi Presiden

Universitas Sumatera Utara

35

No 3 Tahun 2003, yang merupakan sebuah aplikasi berbasis teknologi informasi
dan komunikasi yang digunakan oleh instansi pemerintah dalam penyelenggaraan
pemerintahan. Penerapan teknologi dalam manjemen perpustakaan didasarkan
pada beberapa argumen berikut:
a.Mengefisiensikan dan mempermudah pekerjaan dalam perpustakaan.
b.Memberikan layanan yang lebih baik kepada pengguna perpustakaan.
c.Meningkatkan citra perpustakaan.
d.Pengembangan infrastruktur nasional, regional dan global.
Penggunaan

teknologi

informasi

telah

merambah

semua

bidang

pekerjaan,tidak sedikit dijumpai pada setiap pekerjaan di berbagai instansi telah
menerapkan

teknologi

informasi

untuk

mendukung

segala

aktivitasnya.

Perkembangan teknologi informasi telah memberikan dampak bagi kehidupan
manusia dalam berbagai bidang kehidupan. Berikut dampak positif penggunaan
teknologi informasi antara lain:
a.Pertukaran informasi antar personal, antar institusi dan antar negara menjadi
lebih mudah dilakukan.
b. Pencarian informasi tidak lagi dibatasi oleh ruang dan waktu.
c. Pencarian informasi menjadi lebih cepat, tepat, ekonomis dan efisien.
Dengan semakin bergantungnya seluruh kegiatan kepada teknologi
informasi, terdapat pula dampak negatif yang menyertai, di antaranya adalah:
a. Transformasi kebudayaan yang tidak sesuai dapat mudah masuk ke Indonesia.
b. Informasi yang beredar di masyarakat belum jelas keabsahannya.
c. Dapat disalahgunakan oleh pengguna untuk membuka dan membaca situs
negative yang dapat mengakibatkan kerusakan moral.

Universitas Sumatera Utara

36

d. Dapat dijadikan media untuk menyebarkan informasi yang menyesatkan.
Sebagai penyedia informasi perpustakaan dituntut untuk dapat berpedoman
pada tata aturan dalam mengelola informasi sehingga informasi yang akan diserap
pemustaka tidak akan menyesatkan juga tidak dimanfaatkan untuk perilaku yang
negatif.
Kata Teknologi Informasi berasal dari kata Information Technology. Kata
Technology

berdasarkan

Kamus Advanced Leaner’s Dictionary of Current

English (1974) adalah penerapan pengetahuan secara sistematis pada tugas-tugas
praktis dalam suatu industri. Senada dengan definisi tersebut, Sulistyo-Basuki
(1992) menyatakan bahwa teknologi dapat diartikan sebagai pelaksanaan ilmu,
sinonim dengan ilmu terapan.
Kata Informasi dalam Oxford Advanced Learners's

Dictionary of Current

English (1980), diartikan sebagai sesuatu yang diberitahukan, pengetahuan, dan
berita. Sedang dalam Ilmu Informasi, kata-kata "Informasi", "pengetahuan", dan
"berita" dibedakan. Menurut Teskey (dalam Pendit,1992:5) data adalah hasil
observasi langsung terhadap suatu kejadian, yang merupakan perlambangan yang
mewakili objek atau konsep dalam dunia nyata, yang dilengkapi dengan nilai
tertentu; Informasi adalah kumpulan data yang terstruktur, yang disampaikan
seseorang kepada orang lain. Sedangkan berita menurut Arifin (1997:9), adalah
informasi yang menarik,

penting, dan belum pernah didengar.Informasi

merupakan sarana baku untuk menunjang dan meningkatkan kegiatan bidang Ilmu
Pengetahuan, kebudayaan, dan teknologi. Pengetahuan, adalah sesuatu yang
digunakan

manusia untuk memahami dunia, yang dapat diubah-ubah

berdasarkan informasi yang diterima. Informasi secara singkat diartikan sebagai

Universitas Sumatera Utara

37

segala data, fakta, dan pengetahuan yang disampaikan kepada orang lain melalui
berbagai media, dalam bentuk tekstual, gambar, maupun suara.
Teknologi informasi merupakan sebuah istilah baru yang merupakan
terjemahan dari Information Technology.

Bagi kebanyakan orang teknologi

informasi merupakan sinonim dari “Teknologi Baru”, karena karena kaitannya
yang erat dengan mesin-mesin microprosesor, seperti mikro-komputer, alat-alat
yang bekerja secara otomatis, seperti alat pengolah kata, dan lain sebagainya .
Pengertian Teknologi Informasi

berdasarkan

British Advisory Council for

Applied Research and Development (Dalam Zorkoczy, (1990 ) adalah meliputi
bidang-bidang ilmu pengetahuan, teknologi dan perekayasaan serta teknik-teknik
pengelolaan yang digunakan dalam penanganan dan pengolahan informasi ,
penerapan bidang dan teknik tersebut, komputer dan interaksinya dengan manusia
dan mesin, masalah sosial ekonomi serta
banyak

definisi-definisi

tentang

budaya yang berkaitan. .Memang

Teknologi

Informasi,

sehingga

dalam

“Macmillan Dictionary of Personal Computing and Communication” terdapat
empat halaman yang menjelaskan tentang Teknologi Informasi.
Khusus di

bidang Ilmu Perpustakaan dan Informasi

Sulistyo-Basuki

menyatakan bahwa Teknologi Informasi adalah teknologi yang digunakan untuk
menyimpan, mengolah, menghasilkan, dan menyebar- luaskan informasi. Akar
dari teknologi informasi pada masa sebelum

ada komputer digital adalah

telekomunikasi dan sistem audio-video. Kemudian dengan adanya komputer
digital telah membentuk beberapa cabang

baru. Dengan adanya kemajuan-

kemajuan teknologi, saat ini cakupan Teknologi informasi meliputi :
1) Telekomunikasi. Contoh penerapannya yaitu : adanya Teleconference atau

Universitas Sumatera Utara

38

yang sekarang dikenal dengan nama Trimitra; Telkom Memo; Lacak, dan
lain-lain.
2) Komputer, termasuk mikrobentuk. Contohnya yaitu, perlindungan data,
sistem pakar, komunikasi suara dengan bantuan komputer.
3) Jaringan digital, contohnya antara lain adanya surat elektronik, sistem
informasi, jaringan informasi.
4) Audio dan video, termasuk sistem komunikasi optik. Contoh : Video
Conference, Video-teks

2.4. Uses and Gratification
Uses and Gratification Theory adalah salah satu teori komunikasi dimana
titik-berat penelitian dilakukan pada pemirsa sebagai penentu pemilihan pesan dan
media. Teori ini tidak mencakup atau mewakili keseluruhan proses komunikasi,
karena sebahagian besar perilaku audience hanya dijelaskan melalui berbagai
kebutuhan (needs) dan kepentingan (interest) mereka sebagai suatu fenomena
mengenai prores penerimaan (pesan media). Pendekaatan Uses and Gratification
ditujukan untuk menggambarkan proses penerimaan dalam komunikasi massa dan
memperjelas penggunaan media oleh individu atau agregasi individu (Effendi,
2000 dalam Burhan Bungin 2013).
Uses and Gratifications meneliti asal mula kebutuhan manusia secara
psikologis dan sosial, yang menimbulkanharapan tertentu dari media masa atau
sumber-sumber lain (atau keterlibatan pada kegiatan lain) dan menimbulkan
pemenuhan kebutuhan penelitian yang menggunakan Uses and Gratifications
model memusatkan perhatian pada kegunaan isi media untuk memperoleh
gratifikasi atau pemenuhan kebutuhan. Mc quail (1995:3) mengatakan ada dua hal

Universitas Sumatera Utara

39

utama yang mendorong munculnya pendekatan penggunaan ini. Pertama, ada
oposisi terhadap pandangan deterministis tentang efek media. Sikap ini
merupakan bagian dari “penemuan kembali manusia” yang terutama terjadi pada
sosiolog di amerika. Kedua, ada keinginan untuk lepas dari debat yang
berkepanjangan tentang selera media masa. Dalam persoalan ini pendekatan Uses
and Gratifications model menyajikan alternatif lain dalam memandang hubungan
antara isi media dengan komunikan, dan dalam pengkategorian isi media.
Teori penggunaan dan kepuasan memfokuskan perhatian pada audiensi
sebagai konsumen media, dan bukan pada pesan yang disampaikan.Teori ini
menilai bahwa audiensi dalam menggunakan media berorientasi pada tujuan,
bersifat aktif sekaligus deskriminatif. Audiensi dinilai mengetahui kebutuhan
mereka serta bertanggung jawab terhadap pilihan media yang dapat memnuhi
kebutuhan mereka. Teori ini menjelaskan mengenai kapan dan bagaimana
audiensi sebagai konsumen media menjadi lebih aktif atau kurang aktif dalam
menggunakan media dan akibat atau konsekuensi dari penggunaan media itu.
Dalam perspektif teori penggunaan dan kepuasan audiensi dipandang sebagai
partisipan yang aktif dalam proses komunikasi, namun tingkat keaktifan setiap
individu tidaklah sama. Penggunaan media didorong oleh adanya kebutuhan dan
tujuan yan ditentukan oleh audensi sendiri. Teori penggunaan dan kepuasan
menjelaskan mengenai kapan dan bagaimana audiensi sebagai konsumen media
menjadi lebih aktif atau kurang aktif dalam menggunakan media dan akibat atau
konsekuensi dari penggunaan media tersebut. (Morissan, 2013:13).
Penggunaan dan Pemenuhan Kepuasan (Uses and Gratifications Theory)
menurut Elihu Katz, Jay G. Blumer, dan Michael Gurevitch mengasumsikan

Universitas Sumatera Utara

40

mengenai peran anggota Individu atau sekelompok masyarakat dalam proses
komunikasi massa secara aktif mencari media tertentu dan muatan untuk
menghasilkan hasil yang memuaskan.
Pengguna aktif menurut penjelasan dari Blumer Active Audience yaitu:
1. Utilitas: media memiliki keuntungan bagi orang-orang dan orang-orang dapat
menempatkan dan menggunakan media tersebut.
2. Intensionalitas: motivasi sebelum orang menentukan konsumsi konten media.
3. Selektivitas: pemilihan media hanya digunakan untuk kepentingan sendiri.
4. Imperviousness: mempengaruhi penonton membangun makna mereka sendiri
dari konten yang bias mempengaruhi apa yang mereka pikirkan dan lakukan.
Mereka dapat menghindari beberapa jenis pengaruh media yang menggunakan
teori uses and gratifications juga membedakan antara aktivitas dan keaktifan
untuk lebih memahami penonton.
Pemirsa dilihat sebagai individu aktif dan memiliki tujuan, mereka
bertanggung jawab dalam pemilihan media yang akan mereka gunakan untuk
memenuhi

kebutuhan mereka dan individu ini tahu kebutuhan mereka dan

bagaimana memenuhinya. Media dianggap hanya menjadi salah satu cara
pemenuhan kebutuhan dan individu bisa jadi menggunakan media untuk
memenuhi kebutuhan mereka, atau tidak menggunakan media dan memilih cara
lain. Teori penggunaan dan pemenuhan kebutuhan menggunakan pendekatan ini
berfokus terhadap audiens member. Dimana teori ini mencoba menjelaskan
tentang bagaimana audiens memilih media yang mereka inginkan. Dimana
mereka merupakan audiens/khalayak yang secara aktif memilih dan memiliki
kebutuhan dan keinginan yang berbeda-beda di dalam mengkonsumsi media.

Universitas Sumatera Utara

41

Menurut para pendirinya, Elihu Katz, Jay G. Blumlerm dan Michael
Gurevitch uses and gratifications meneliti asal mula kebutuhan secara psikologis
dan sosial, yang menimbulkan harapan tertentu dari media massa atau sumbersumber lain, yang membawa pada pola terpaan media yang berlainan, dan
menimbulkan pemenuhan kebutuhan dan akibat-akibat lain. Pendekatan ini secara
kontras membandingkan efek dari media dan bukan apa yang media lakukan pada
pemirsanya’ (kritik akan teori jarum hipodermik, dimana pemirsa merupakan
obejk pasif yang hanya menerima apa yang diberi media).
Sebagaimana yang diketahui, bahwa kebutuhan manusia yang memiliki
motif yang berbeda-beda. Dengan kata lain, setiap orang memiliki latar belakang,
pengalaman dan lingkungan yang berbeda. Perbedaan ini tentunya berpengaruh
pula kepada pemilihan konsumsi akan sebuah media. Katz, Blumler, Gurevitch
mencoba merumuskan asumsi dasar dari teori ini, yaitu : Khalayak dianggap aktif,
apabila

penggunaan media massa diasumsikan memiliki tujuan, dalam

menggunakan komunikasi massa banyak yang mengaitkan pemuasan kebutuhan
dengan pemilihan media terletak pada khalayak, media massa harus bersaing
dengan sumber-sumber lain untuk memuaskan kebutuhan pengguna. Dimana
kebutuhannya ialah untuk memuaskan kebutuhan manusia, hal ini bergantung
kepada khalayak yang bersangkutan. Banyak tujuan pemilih media massa yang
diberikan anggota khalayak, pertimbangan akan keperluan audiens tentang media
secara spesifik.
Teori penggunaan dan pemenuhan kepuasan dapat dilihat sebagai
kecenderungan yang lebih luas oleh peneliti media yang membuka ruang untuk
umpan balik dan penerjemahan prilaku yang lebih beragam. Namun beberapa

Universitas Sumatera Utara

42

komentar berargumentasi bahwa pemenuhan kepuasan seharusnya dapat dilihat
sebagai efek. Teori Penggunaan dan Pemenuhan Kepuasan pada awalnya muncul
pada tahun 1940 dan mengalami kemunculan kembali dan penguatan pada tahun
1970an dan 1980an. Para teoritis pendukung Teori Penggunaan dan Pemenuhan
Kepuasan berargumentasi bahwa kebutuhan manusialah yang memengaruhi
bagaimana mereka menggunakan dan merespon saluran media. Zillman
sebagaimana dikutip McQuail telah menunjukkan pengaruh mood seseorang saat
memilih media yang akan ia gunakan, pada saat seseorang merasa bosan maka ia
akan memilih isi yang lebih menarik dan menegangkan dan pada saat seseorang
merasa tertekan ia akan memilih isi yang lebih menenangkan dan ringan. Program
TV yang sama bisa jadi berbeda saat harus kepuasan pada kebutuhan yang
berbeda untuk individu yang berbeda. Kebutuhan yang berbeda diasosiasikan
dengan kepribadian seseorang, tahap-tahap kedewasaannya, latar belakang, dan
peranan sosialnya.

2.5. Minat
Minat adalah tahapan komunikasi dari teori AIDDA.Teori AIDDA dalam
komunikasi adalah, peran komunikator sebagai penyampai pesan berperan
penting. Strategi komunikasi yang dilakukan harus luwes sehingga komunikator
sebagai pelaksana dapat segera mengadakan perubahan apabila ada suatu faktor
yang mempengaruhi. Suatu pengaruh yang menghambat komunikasi bisa datang
sewaktu-waktu, lebih lagi jika komunikasi dilangsungkan melalui media massa.
Faktor-faktor yang berpengaruh bisa terdapat pada komponen komunikan,
sehingga efek yang diharapkan tak kunjung tercapai.Onong Effendy dalam
bukunya Ilmu, Teori dan Filsafat komunikasi (2000:3), menyebutkan bahwa para

Universitas Sumatera Utara

43

ahli komunikasi cenderung untuk sama-sama berpendapat bahwa dalam
melancarkan komunikasi lebih baik mempergunakan pendekatan apa yang disebut
A-A Procedure atau from Attention to Action Procedure. A-A Procedure ini
sebenarnya penyederhanaan dari suatu proses yang disingkat AIDDA. Teori
AIDDA disebut A-A Procedure atau from Attention to Action Procedure. Teori
AIDDA

dalam

Effendy

(2005:15)

merupakan

akronim

dari

:

A : Attention (Perhatian) I : Interest (Minat) D : Disire (Hasrat/Keinginan)
D : Decision (Keputusan) A : Action (Tindakan).
Konsep AIDDA ini adalah proses psikologis dari diri khalayak.
Berdasarkan konsep AIDDA agar khalayak melakukan action, maka pertamatama mereka harus dibangkitkan perhatiannya (attention) sebagai awal suksesnya
komunikasi. Apabila perhatian komunikasi telah terbangkitkan, hendaknya disusul
dengan upaya menumbuhkan minat (interest), yang merupakan derajat yang lebih
tinggi dari perhatian. Minat adalah kelanjutan dari perhatian yang merupakan titik
tolak bagi timbulnya hasrat (desire) untuk melakukan suatu kegiatan yang
diharapkan komunikator. Hanya ada hasrat saja pada diri komunikan, bagi
komunikator belum berarti apa-apa, sebab harus dilanjutkan dengan datangnya
keputusan (decision), yakni keputusan untuk melakukan tindakan (action)
sebagaimana diharapkan komunikator (Effendy, 2005).
Seorang komunikator harus mempunyai kemampuan untuk melakukan
perubahan sikap, pendapat dan tingkah laku komunikasi melalui mekanisme daya
tarik jika pihak komunikan merasa bahwa komunikator ikut serta dengannya atau
pihak komunikan merasa adanya kesamaan antara komunikator dengannya,
sehingga dengan demikian komunikan bersedia taat pada pesan yang

Universitas Sumatera Utara

44

dikomunikasikan

oleh

komunikator.

Sikap

komunikator

yang

berusaha

menyamakan diri dengan komunikan ini akan menimbulkan simpati komunikan
kepada komunikator.
Proses tahap komunikasi ini mengandung maksud bahwa komunikasi
hendaknya dimulai dengan membangkitkan perhatian (attention) sebagai awal
suksesnya komunikasi. Apabila perhatian komunikasi telah terbangkitkan,
hendaknya disusul dengan upaya menumbuhkan minat (interest), yang merupakan
derajat yang lebih tinggi dari perhatian. Minat adalah kelanjutan dari perhatian
yang merupakan titik tolak bagi timbulnya hasrat (desire) untuk melakukan suatu
kegiatan yang diharapkan komunikator. Hanya ada hasrat saja pada diri
komunikan bagi komunikator belum berarti apa-apa, sebab harus dilanjutkan
dengan datangnya keputusan (decision), yakni untuk melakukan tindakan (action)
sebagaimana diharapkan komunikator.
Dalam

membangkitkan

perhatian

yang

berperan

penting

adalah

komunikatornya. Dalam hal ini komunikator harus mampu menimbulkan suatu
daya tarik pada dirinya (source attractiveness) yang selanjutnya dapat memancing
perhatian komunikan terhadap pesan komunikasi yang disampaikannya. Namun
yang harus diperhatikan juga bahwa dalam membangkitkan perhatiaan khalayak
harus dihindari munculnya suatu himbauan yang negatif.
Dalam hal ini komunikatornya adalah website dan kinerja pustakawan, dan
yang menjadi komunikan adalah masyarakat / pengguna yang menjadi
pengunjung perpustakaan. Sarana dan prasarana serta layanan yang memuaskan
harus mampu membangkitkan perhatian masyarakat / pengguna, dalam hal
sebagai pengelola perpustakaan

harus mampu membangkitkan perhatian

Universitas Sumatera Utara

45

pengunjung sehingga akan muncul minat dalam diri masyarakat / pengguna untuk
terus menggunakan perpustakaan sebagai pemenuhan kebutuhan akan informasi.
Selanjutnya minat akan melahirkan rasa ingin/hasrat untuk terus berkunjung ke
perpustakaan.

Untuk

meningkatkan

minat

masyarakat

menggunakan

perpustakaan, pengguna harus merasa puas atas fasilitas dan layanan yang
diberikan.
Gunarso (1985), mengartikan bahwa minat adalah sesuatu yang pribadi
dan berhubungan dengan sikap, individu yang berminat terhadap suatu obyek
akan mempunyai kekuatan atau dorongan untuk melakukan serangkaian tingkah
laku untuk mendekati atau mendapatkan obyek tersebut. Wo