Efektivitas Website dan Kinerja Pustakawan Dalam Meningkatkan Minat Masyarakat Menggunakan Perpustakaan Kota Medan
BAB I
PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang Masalah
Perkembangan teknologi informasi dan komunikasi saat ini semakin pesat,
hampir seluruh perusahaan yang besar telah menggunakan teknologi web sebagai
media untuk mempermudah dan mempercepat proses yang ada di perusahaan
tersebut. Demikian juga halnya perpustakaan, dengan kemajuan teknologi
informasi media telah menciptakan banyak pekerjaan yang secara keseluruhannya
ada dalam manajemen informasi, layanan informasi, komunikasi dan kebijakan
informasi. Hal ini dikarenakan pada masa sekarang, sering kali orang
menginginkan suatu informasi secara cepat, tepat dan akurat.
Media baru muncul dihampir semua aspek kehidupan sosial dan
profesional. Media baru juga digunakan di perpustakaan sebagai akses yang cepat
terhadap informasi tampa dibatasi ruang dan waktu. Salah satu aplikasi media
baru yang banyak digunakan adalah web, karena dengan menggunakan web
informasi dapat ditampilkan baik informasi yang berupa teks, gambar, suara
ataupun animasi. Keberadaan media baru ini dapat dimanfaatkan perpustakaan
untuk mempromosikan koleksi atau jasa untuk memberikan layanan yang dapat
menarik minat masyarakat untuk menggunakan perpustakaan Kota Medan melalui
web. Disamping dapat dimanfaatkan oleh perpustakaan, web juga dapat
dimanfaatkan oleh masyarakat untuk mencari informasi yang dibutuhkannya.
Perpustakaan juga diubah oleh media baru. Konsep perpustakaan sebagai
sebuah bangunan dimana orang datang untuk membaca, pinjam buku dan artikel,
berubah untuk mewakili cara pandang tentang tentang lembaga pelayanan yang
1
Universitas Sumatera Utara
bertujuan untuk melayani kebutuhan pengguna terhadap beragam
informasi. Selaian bahan-bahan cetak, pengunjung disejumlah perpustakaan
memiliki akses ke data base tekstual, file suara dan vidio dari berbagai sumber
internet. Sistem informasi baru telah memungkinkan banyak pengguna diberbagai
wilayah terpencil untuk bisa mengakses dokumen secara bersama-sama. Dulu
ketika hanya tersedia dalam bentuk satu atau beberapa cetakan buku saja, setiap
kali terpinjam keluar, banyak orang lain tidak bisa memperolehnya pada saat
bersamaan.
Menurut Yuhefizar,Web adalah metode untuk menampilkan informasi di
internet, baik itu berupa teks, gambar, video dan suaramaupun interaktif memiliki
keuntungan yang menghubungkan (link) dari dokumen dengan dokumen lainnya
(hypertext) yang dapat diakses melalui browser.
Situs web adalah halaman web yang saling berhubungan yang umumnya
terletak di pelayan yang sama berisi kumpulan informasi yang diberikan oleh
seorang individu, kelompok, atau organisasi. Sebuah situs web biasanya
ditempatkan setidaknya pada sebuah server web yang dapat diakses melalui
jaringan seperti Internet atau jaringan area lokal (LAN) melalui alamat internet
yang dikenali sebagai URL. Dikombinasikan semua situs yang dapat diakses
publik di internet juga dikenal sebagai World Wide Web, atau yang lebih dikenal
dengan singkatan WWW. Halaman web diakses oleh pengguna melalui protokol
komunikasi jaringan yang disebut HTTP, selain meningkatkan aspek keamanan
dan privasi yang lebih baik, website juga dapat menerapkan mekanisme untuk
mengakses melalui protokol HTTPS. World Wide Web merupakan jaringan
dokumentasi yang sangat besar yang saling berhubungan satu dengan yang lain.
2
Universitas Sumatera Utara
3
Satu set protocol yang mendefinisikan bagaimana system bekerja dan mentransfer
data, dan sebuah software yang membuatnya bekerja dengan mulus. Web
menggunakan teknik hypertext dan multimedia yang membuat internet mudah
digunakan dijelajahi dan dikontribusikan.
Banyak manfaat yang diperoleh dengan membuat web perpustakaan
dengan akses pengguna melalui internet. Dengan fasilitas internet maka
perpustakaan
bisa
diakses
dimanapun,
kapanpun,
asalkan
terdapat
jaringan/fasilitas internet. Pustakawan tidak lagi perlu untuk menjaga dan
memberikan keterangan/informasi tentang perpustakaan yang dikelola pada
setiap orang yang ingin berinteraksi. Hal ini telah dijembatani oleh fitur-fitur
dalam portal yang dirancang untuk bisa saling berkomunikasi. Saat ini sudah
banyak perpustakaan yang menggunakan fasilitas internet untuk membangun web
agar dapat menampilkan informasi tentang perpustakaannya.
Perpustakaan Kota Medan menggunakan tiga layanan untuk layanan akses
internet yaitu: (1) Web Perpustakaan itu sendiri, merupakan layanan internet
khusus untuk layanan referensi berbasis web (2) Layanan Wifi; (3) Layanan
komputer perpustakaan.Penyediaan akses yaitu penyediaan sarana dan prasarana
dimana pustakawan dan pengguna perpustakaan dapat menggunakan Internet.
Dalam hal ini, perpustakaan menyediakan sejumlah komputer sebagai terminal
yang terhubung ke Internet. Penyediaan layanan akses ini bertujuan untuk
memungkinkan masyarakat Kota Medandapat memperoleh informasi yang
bersumber dari Web, yang diperlukan untuk mendukung kegiatan proses belajarmengajar dan penelitian maupun untuk keperluan lainnya.
Universitas Sumatera Utara
4
Perpustakaan
memiliki
dan
Web(perpustakaan.pemkomedan.go.id).
memelihara
Penerbitan
sendiri
Web
suatu
bertujuan
situs
untuk
mempublikasikan berbagai informasi tentang perpustakaan dan kegiatannya.
Kegiatan ini pada dasarnya sama dengan publikasi berbagai selebaran, brosur,
pamflet panduan perpustakaan, daftar koleksi baru, katalog dalam berbagai jenis,
dan sebagainya yang biasanya dilakukan oleh sebuah perpustakaan, serta kegiatan
publikasi lainnya. Dalam kaitan ini, perpustakaan bertindak sebagai penerbit.
Situs perpustakaan memberi peluang baru bagi pustakawan untuk melakukan
sesuatu yang sebelumnya tergolong sulit untuk dilakukan.
Perpustakaan melalui web, membentuk suatu sistem informasi yang besar,
yang sering disebut perpustakaan digital. Keberadaan web perpustakaan adalah
sesuatu hal menarik yang harus dimanfaatkan dengan baik oleh para pustakawan
untuk meningkatkan mutu layanannya. Perpustakaan harus memperkaya koleksi
buku menggunakan website
dan memudahkan pengguna untuk datang ke
perpustakaan.
Ada beberapa konsekuensi menarik dengan banyaknya perpustakaan yang
tersambung ke Internet (Purbo, 1996:31) yaitu:
(1) Sumber ilmu pengetahuan yang biasanya terbatas hanya tersedia pada jenis
perpustakaan tertentu, kini menjadi tidak terbatas dengan adanya akses
Internet.
(2) Buku, jurnal ilmiah, laporan penelitian dan dokumen lainnya yang umumnya
tersedia hanya di perpustakaan lokal, menjadi tidak terbatas karena dapat
dicari di berbagai perpustakaan yang ada di Internet.
Universitas Sumatera Utara
5
(3) Perpustakaan tidak lagi terbatas pada koleksi berbasis cetak (paper based),
akan tetapi menjadi pusat diseminasi informasi maupun pangkalan data
penelitian serta aktivitas lainnya.
Website berdampak positif bagi perpustakaan, website memunculkan
paradigma baru dalam pelayanan perpustakaan, dan banyak memberikan
kemudahan bagi perpustakaan dalam melaksanakan tugas dan misinya. Dengan
menggunakan
website
maka
perpustakaan
dapat
semakin
mendekatkan
layanannya kepada pengguna perpustakaan. Perpustakaan Kota medan sendiri
semenjak tahun 2013 telah menggunakan website dalam meningkatkan
layanannya, dalam mengelola, memberikan layanan baru, menjalin hubungan
antar perpustakaan atau dengan berbagai pangkalan data di luar perpustakaan.
Pelayanan tersebut antara lain OPAC (on line public area catalog),digital library,
pendaftaran anggota perpustakaan, sistem scan barcode untuk peminjaman.
Mengingat perpustakaan kota Medan memiliki banyak koleksi buku, sehingga
akan menyulitkan pengguna untuk mencari buku yang sesuai dengan yang
dibutuhkan. Untuk itulah perpustakaan kota Medan menyediakan fasilitas ekatalog yang dapat diakses melalui web perpustakaan ataupun komputer yang
disediakan di perpustakaan untuk mencari koleksi buku di butuhkan pengguna.
Sayangnya fasilitas e-katalog yang disediakan di perpustakaan kota Medan masih
kurang maksimal dalam memudahkan mencari informasi. Dengan menginput kata
kunci yang berupa judul atau nama pengarang buku dalam e-katalog, kita
langsung dapat menemukan buku yang kita maksud. Apabila pengguna hanya
membutuhkan
informasi
tertentu,
sementara
judul
buku
tidak
selalu
mempresentasikan isi buku. Misalnya saja buku fiksi karangan Raditya Dika
Universitas Sumatera Utara
6
“Kambing Jantan” judulnya berkaitan dengan peternakan. Ketika pengguna
menginput judul buku yang berkaitan dengan kambing, maka kambing jantan
menjadi salah satu rujukan yang ditampilkan. Padahal isinya adalah cerita fiksi
yang sangat bertolak belakang dengan kambing apalagi peternakan. E-katalog
sebaiknya tidak hanya berisi identitas buku secara umum yaitu judul, pengarang,
tahun terbit dan penerbit buku. Namun juga berisi daftar isi, index serta resensi
singkat tentang buku tersebut. Ini akan mempermudah pengguna untuk
menemukan buku berisi informasi yang dibutuhkan pengguna.
Website perpustakaan mencakup beberapa pokok fitur utama yang
disediakan yaitu fasilitas pencarian (search), catalog dan fasilitas download
koleksi e-book. Pengalaman menggunakan internet erat kaitannya dengan
statusnya sebagai pengguna perpustakaan. Mengingat Perpustakaan Kota Medan
merupakan unit kerja yang baru sekitar tiga tahun terakhir ini menyediakan
layanan menggunakan website kepada masyarakat pengguna
maka secara
langsung atau tidak langsung penyediaan layanan melalui website Perpustakaan
sangat
berperan
dalam
memperkenalkan
dan
memotivasi
pengunjung
perpustakaan untuk menggunakan internet.
Keberhasilan perpustakaan sangat ditentukan oleh pustakawan, meskipun
perpustakaan memiliki anggaran yang sangat besar, dilengkapi dengan teknologi
yang cangkih, dipercantik dengan layanan sangat excellent, tanpa andil
pustakawan dengan kapasitas maupun kredebilitas roda perpustakaan tidak akan
optimal karena antara fasilitas dan sumber daya manusia dua hal yang sangat
melengkapi.
Universitas Sumatera Utara
7
Pelayanan perpustakaan pada hakikatnya adalah upaya penyebarluasan
informasi, koleksi atau bahan pustaka yang dimiliki perpustakaan sehingga terjadi
efektivitas pendayagunaan perpustakaan. Efektivitas ini bisa tercipta bila ada titik
temu antara kinerja pustakawan dalam pelayanan perpustakaan dengan pengguna.
Oleh karena itu kinerja pustakawan dalam pelayanan dan penggunanya
merupakan satu rangkaian sistem yang tidak dapat dipisahkan. Didalam rangkaian
sistem tersebut terdapat berbagai macam interaksi yang mungkin terjadi. Hal
terpenting dari sebuah sistem adalah kemampuan merespon sebuah perubahan
dalam upaya adaptasi dengan lingkungan dan memelihara stabilitas yang cukup
untuk dapat meningkatkan minat masyarakat menggunakan perpustakaan.
Pengguna perpustakaan merupakan barometer keberhasilan suatu perpustakaan.
Pengguna merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari suatu sistem
perpustakaan. Pengguna (users) secara tidak langsung adalah tujuan dari sitem
perpustakaan.
Pustakawan sesuai dengan peran dasarnya, dalam menyediakan akses
internet dapat bertindak sebagai pembimbing terutama bagi pengguna baru,
konsultan seperti layaknya fungsi pustakawan referens, pengawas untuk
penggunaan yang tidak produktif, penelusur berdasarkan pesanan pengguna,
diseminator untuk penyebarluasan informasi tentang bahan Web, dan organisator
untuk mengorganisasikan bahan-bahan Web.
Pustakawan harus memiliki pengetahuan dan keterampilan yang berkaitan
dengan penyediaan informasi dan pemecahan masalah informasi serta keahlian
dalam menggunakan berbagai sumber, baik tercetak maupun elektronik. Dengan
pengetahuan, keterampilan dan keahlian tersebut diharapkan pustakawan mampu
Universitas Sumatera Utara
8
memenuhi kebutuhan masyarakat. Pustakawan hendaknya menciptakan suasana
yang sesuai untuk hiburan dan pembelajaran yang bersifat menarik, ramah serta
terbuka bagi siapa saja tanpa rasa takut dan curiga. Semua orang yang bekerja di
perpustakaan harus memiliki reputasi yang baik dalam kaitannya dengan semua
kalangan, baik anak, kawula muda maupun orang dewasa.
Dalam UU No. 43 tahun 2007 tentang perpustakaan, diperpustakaan
terdapat 2 (dua) kelompok pustakawan, yaitu (1). Pustakawan dan (2) Tenaga
teknis perpustakaan. Pustakawan adalah seseorang yang memiliki kompetensi
yang diperoleh melalui pendidikan dan/atau pelatihan kepustakawanan, serta
mempunyai tugas dan tanggung jawab untuk melaksanakan pengelolaan dan
pelayanan perpustakaan. Sedangkan tenaga teknis perpustakaan adalah tenaga
nonpustakawan yang secara teknis mendukung pelaksanaan fungsi perpustakaan,
misalnya tenaga teknis komputer, audiovisual, ketatausahaan. Mount dan
Massoud (1999:8) mensyaratkan minimal 3 (tiga) kriteria yang harus dimiliki
pustakawan yaitu : a). Personal traits, yaitu memiliki sifat dan kepribadian yang
baik, b). Education, yaitu pendidikan yang baik, c). Experiences, pengalaman
yang cukup.
Snell SA (1992:12) menyatakan bahwa kinerja merupakan kulminasi dari
tiga elemen yang saling berkaitan, yakni keterampilan, upaya, bersifat eksternal.
Tingkat keterampilan merupakan bahan baku yang dibawa oleh seseorang
ketempat kerjanya, seperti pengetahuan, kemampuan, kecakapan interpersonal
serta kecakapan-kecakapan teknis. Tingkat upaya dapat digambarkan sebagai
motivasi yang diperlihatkan oleh seseorang untuk menyelesaikan pekerjaan,
Universitas Sumatera Utara
9
sedangkan kondisi-kondisi eksternal adalah tingkat sejauh mana kondisi-kondisi
eksternal mendukung kinerja seseorang.
Menurut Handoko (1998:23) “dua konsepsi utama untuk mengukur kinerja
(performance) seseorang adalah efisiensi dan efektifitas”. Efisiensi adalah
kemampuan untuk menyelesaikan suatu pekerjaan dengan benar. Efisiensi ini
merupakan konsep matematik atau merupakan perhitungan rasio antara
pengeluaran (output) dan masukan (input). Seorang pegawai yang efisien adalah
seorang yang mencapai keluaran yang lebih tinggi (hasil, produktifitas, kinerja)
dibanding masukan-masukan (tenaga kerja, bahan, uang, mesin dan waktu). Kata
kinerja memiliki pengertian, sesuatu yang dicapai, prestasi yang diperlihatkan,
kemampuan kerja. Dalam hal ini kata kinerja lebih dikaitkan dengan pengertian
peningkatan kerja. Kinerja pustakawan berdasarkan defenisi konteks Kamus Besar
Bahasa Indonesia adalah (KBBI) dapat dirangkum dalam sebuah analisis defenisi
yaitu sebuah proses, cara, usaha yang dilakukan oleh suatu lembaga perpustakaan
untuk menghasilkan prestasi dan peningkatan kerja tenaga pustakawan yang
efektif dan profesional. Dengan ini diharapkan pustakawan akan mampu
mendapat pengakuan profesi bergengsi dimata masyarakat. Dalam Kamus Besar
Bahasa Indonesia (2005) kinerja diartikan sebagai: (a) sesuatu yang dicapai (b)
prestasi yang diperlihatkan (c) kemampuan kerja. Dapat disimpulkan bahwa
kinerja adalah suatu yang diperlihatkan dalam proses kerja baik itu dilakukan oleh
satu orang maupun satu kelompok dengan tujuan untuk meningkatkan
kemampuan kerjanya.
Anderson (1997:56) menyatakan bahwa kinerja mencakup variabelvariabel yang berkaitan dengan input, perilaku (proses), output dan outcome (nilai
Universitas Sumatera Utara
10
tambah/dampak). Demikian pula Armstrong dan Baron (1998:45) menyatakan
bahwa rendahnya kinerja dipengaruhi sejumlah faktor antara lain: (a) Faktor
pribadi yaitu keahlian pribadi, kepercayaan diri, motivasi dan komitmen, (b)
Faktor kepemimpinan yaitu kualitas dorongan, arahan dan dukungan yang
diberikan oleh manajer atau pimpinan tim, (c),Fakor tim yaitu kualitas dukungan
yang diberikan oleh kolega atau rekan kerja (d) Faktor sistem kerja dan fasilitas
(instrumen tenaga kerja) yang diberikan oleh organisasi. Selain dari itu faktor
lingkungan kerja juga berpengaruh terhadap minimnya kinerja, dapat berupa
kondisi fisik, manajemen kantor maupun hubungan sosial di lingkungan
pekerjaan, sedang faktor personal bisa berupa tipe kepribadian, peristiwa atau
pengalaman pribadi maupun kondisi sosial-ekonomi keluarga di mana pribadi
berada dan mengembangkan diri. Tinggi rendahnya kinerja para pustakawan dapat
dipengaruhi beberapa faktor antara lain: kemampuan dan kemauan kerja, fasilitas
kerja yang digunakan, di samping itu juga tepat tidaknya cara yang dipilih
perusahaan atau instansi dalam memberikan motivasi kepada pustakawan, dengan
cara yang tepat dalam memotivasi pustakawan untuk bekerja, semakin terlihat
peningkatan produktivitas sesuai yang diharapkan oleh perusahaan. Faktor yang
mempengaruhi pencapaian kinerja adalah faktor kemampuan (ability) dan faktor
motivasi (motivation).
Perpustakaan harus selalu meningkatkan layanan dan fasilitas untuk
menarik minat masyarakat pengguna. Minat adalah perhatian yang mengandung
unsur-unsur perasaan. Minat merupakan dorongan atau keinginan dalam diri
seseorang pada objek tertentu. Misalnya, minat terhadap pelajaran, olahraga, atau
hobi. Minat bersifat pribadi (individual). Artinya, setiap orang memiliki minat
Universitas Sumatera Utara
11
yang bisa saja berbeda dengan minat orang lain. Minat berkaitan erat dengan
motivasi seseorang, sesuatu yang dipelajari, serta dapat berubah-ubah tergantung
pada kebutuhan, pengalaman, dan mode yang sedang trend, bukan bawaan sejak
lahir. Faktor yang mempengaruhi munculnya minat seseorang tergantung pada
kebutuhan fisik, sosial, emosi, dan pengalaman.
Minat diawali oleh perasaaan senang dan sikap positif, seperti yang
dikemukakan oleh Slameto (2003:12) yang menyatakan bahwa minat dapat
diekspresikan melalui suatu pernyataan yang menunjukkan bahwa seseorang lebih
menyukai suatu hal dari pada hal lainnya, dapat pula dimanifestasikan melalui
partisipasi dalam suatu aktifitas. Minat merupakan seperangkat mental yang
terdiri dari campuran perasaan, harapan, pendirian, prasangka atau kecenderungan
yang mengarahkan individu kepada suatu pilihan tertentu. Hal ini berarti bahwa
selain
perasaan
senang,
seseorang
yang
mempunyai
minat
terhadap
obyek,aktivitas dan situasi tertentu, mereka juga mempunyai harapan-harapan
yang ingin diperoleh dengan obyek minat tersebut. Sehingga jika suatu obyek
diyakini mampu memenuhi harapan seseorang, maka ia akan cenderung memilih
obyek tersebut.
Untuk menarik minat pengguna perpustakaan agar mereka mau lebih
sering mengunjungi dan memanfaatkan layanan perpustakaan dalam memenuhi
kebutuhan informasi, nampaknya sudah saatnya mengikuti pola usaha menarik
perhatian konsumen seperti di dunia usaha. Dalam dunia usaha pembeli adalah
raja, untuk itu perlu diusahakan menjalin hubungan yang harmonis dengan
pembeli dengan cara selalu menyediakan produk yang sesuai dengan
kebutuhannya.
Untuk
maksud
itu
mereka
melakukan
pengumpulan
Universitas Sumatera Utara
12
informasi/mengidentifikasi kebutuhan konsumen melalui riset, kemudian data
tersebut digunakan untuk pengambilan keputusan yang berkenaan dengan produk
yang akan ditawarkan. Dalam kaitannya dengan keberadaan perpustakaan sebagai
lembaga penyedia layanan informasi, maka dapat dikatakan bahwa perpustakaan
dalam menyediakan produk yang ditawarkan hendaknya mempelajari terlebih
dahulu kondisi, karakteristik, kebutuhan dan keinginan penggunanya. Dengan
memperhatikan langkah-langkah tersebut, maka informasi yang disediakan oleh
perpustakaan akan lebih terarah dan lebih tepat dengan sasaran permintaan
pengguna. Sehingga mereka akan berminat kembali untuk mengunjungi
perpustakaan. Hal ini sejalan dengan konsep pemasaran yang menyatakan bahwa
pemasaran adalah menentukan kebutuhan, keinginan dan kepentingan konsumen
serta memberikan kepuasan yang diinginkan secara efisien dengan cara
mempertahankan atau meningkatkan kesejahteraan konsumen dan masyarakat.
Pengunjung dan anggota perpustakaan Kota Medan menurut pengamatan
peneliti meningkat tajam semenjak adanya websitedan peningkatan fasilitas
lainnya. Sekalipun tingkat pengunjung dan anggota perpustakaan meningkat,
namun belum diketahui secara pasti apakah websitedan kinerja pustakawan sudah
efektif dalam meningkatkan minat masyarakat menggunakan perpustakaan Kota
Medan.
Perpustakaan sebagai lembaga tempat belanjar sepanjang hayat harus terus
berupaya untuk memenuhi kebutuhan informasi masyarakat dengan cepat dan
tepat. Sebagai perpustakaan umum di Kota Medan perlu mempertanyakan apakah
kinerja pustakawan dalam pelayanan perpustakaan sudah dapat memenuhi
kebutuhan pengguna dan menjamin efektivitas website yang sudah dibangun dapat
Universitas Sumatera Utara
13
meningkatkan
penggunaan
perpustakaan
Kota
Medan.
Upaya
untuk
meningkatkan kunjungan dan mencapai kepuasan pengguna yang berkualitas,
perpustakaan dituntut untuk memenuhi kebutuhan penggunanya. Hal ini bisa
terpenuhi bukan hanya dari sumber-sumber informasi tetapi perlu juga
ditingkatkan fasilitas-fasilitas fisik, kualitas layanan dan teknologi yang dapat
membantu proses pelayanan sehingga tercapainya peningkatan dan
minat
pengguna untuk berkunjung ke Perpustakaan Kota Medan.
1.2. Rumusan Masalah
Dari uraian latar belakang yang telah dijabarkan diatas yang menjadi
rumusan masalah adalah sebagai berikut :
1. Apakah website perpustakaan berpengaruh terhadapmeningkatnya minat
masyarakat menggunakan perpustakaan Kota Medan.
2. Apakah kinerja pustakawan berpengaruh terhadap meningkatnya minat
masyarakat menggunakan perpustakaan Kota Medan.
3. ApakahWebsite dan kinerja pustakawan berpengaruh terhadap
meningkatnya minat masyarakat menggunakan perpustakaan Kota
Medan.
1.3. Tujuan Penelitian
Adapun yang menjadi tujuan dalam penelitian ini adalah sebagai berikut:
1. Untuk mengetahui website terhadap minat masyarakat menggunakan
perpustakaan Kota Medan.
2. Untuk mengetahui kinerja pustakawan terhadap minat masyarakat
menggunakan perpustakaan Kota Medan
Universitas Sumatera Utara
14
3. Untuk mengetahui Website dan kinerja pustakawan terhadap
meningkatnya minat masyarakat menggunakan perpustakaan Kota
Medan.
1.4. Manfaat Penelitian
Melalui penelitian ini peneliti berharap ada manfaat yang dihasilkan baik
manfaat teoritis maupun manfaat praktis yaitu :
1. Manfaat teoritis : penelitian ini diharapkan dapat memberikan sumbangsih
bagi ilmu komunikasi khususnya dalam bidang komunikasi bermedia
yang akhir-akhir ini menjadi trend sejalan dengan perkembangan teknologi
informasi dan komunikasi.
2. Manfaat sosial : Manfaat sosial dalam penelitian ini
untuk
memperlihatkan kepada publik bagaimana perpustakaan Kota Medan
melalui website (perpustakaan.pemkomedan.go.id) dan kinerja pustakwan
berupaya memberikan informasi yang bermanfaat, cepat dan tepat sesuai
dengan kebutuhan pengguna.
3. Bagi peneliti, dapat melatih dan berfikir secara ilmiah serta menambah
wawasan pengetahuan di bidang teknologi informasi dan komunikasi,
khususnya yang berkaitan dengan website.
Universitas Sumatera Utara
PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang Masalah
Perkembangan teknologi informasi dan komunikasi saat ini semakin pesat,
hampir seluruh perusahaan yang besar telah menggunakan teknologi web sebagai
media untuk mempermudah dan mempercepat proses yang ada di perusahaan
tersebut. Demikian juga halnya perpustakaan, dengan kemajuan teknologi
informasi media telah menciptakan banyak pekerjaan yang secara keseluruhannya
ada dalam manajemen informasi, layanan informasi, komunikasi dan kebijakan
informasi. Hal ini dikarenakan pada masa sekarang, sering kali orang
menginginkan suatu informasi secara cepat, tepat dan akurat.
Media baru muncul dihampir semua aspek kehidupan sosial dan
profesional. Media baru juga digunakan di perpustakaan sebagai akses yang cepat
terhadap informasi tampa dibatasi ruang dan waktu. Salah satu aplikasi media
baru yang banyak digunakan adalah web, karena dengan menggunakan web
informasi dapat ditampilkan baik informasi yang berupa teks, gambar, suara
ataupun animasi. Keberadaan media baru ini dapat dimanfaatkan perpustakaan
untuk mempromosikan koleksi atau jasa untuk memberikan layanan yang dapat
menarik minat masyarakat untuk menggunakan perpustakaan Kota Medan melalui
web. Disamping dapat dimanfaatkan oleh perpustakaan, web juga dapat
dimanfaatkan oleh masyarakat untuk mencari informasi yang dibutuhkannya.
Perpustakaan juga diubah oleh media baru. Konsep perpustakaan sebagai
sebuah bangunan dimana orang datang untuk membaca, pinjam buku dan artikel,
berubah untuk mewakili cara pandang tentang tentang lembaga pelayanan yang
1
Universitas Sumatera Utara
bertujuan untuk melayani kebutuhan pengguna terhadap beragam
informasi. Selaian bahan-bahan cetak, pengunjung disejumlah perpustakaan
memiliki akses ke data base tekstual, file suara dan vidio dari berbagai sumber
internet. Sistem informasi baru telah memungkinkan banyak pengguna diberbagai
wilayah terpencil untuk bisa mengakses dokumen secara bersama-sama. Dulu
ketika hanya tersedia dalam bentuk satu atau beberapa cetakan buku saja, setiap
kali terpinjam keluar, banyak orang lain tidak bisa memperolehnya pada saat
bersamaan.
Menurut Yuhefizar,Web adalah metode untuk menampilkan informasi di
internet, baik itu berupa teks, gambar, video dan suaramaupun interaktif memiliki
keuntungan yang menghubungkan (link) dari dokumen dengan dokumen lainnya
(hypertext) yang dapat diakses melalui browser.
Situs web adalah halaman web yang saling berhubungan yang umumnya
terletak di pelayan yang sama berisi kumpulan informasi yang diberikan oleh
seorang individu, kelompok, atau organisasi. Sebuah situs web biasanya
ditempatkan setidaknya pada sebuah server web yang dapat diakses melalui
jaringan seperti Internet atau jaringan area lokal (LAN) melalui alamat internet
yang dikenali sebagai URL. Dikombinasikan semua situs yang dapat diakses
publik di internet juga dikenal sebagai World Wide Web, atau yang lebih dikenal
dengan singkatan WWW. Halaman web diakses oleh pengguna melalui protokol
komunikasi jaringan yang disebut HTTP, selain meningkatkan aspek keamanan
dan privasi yang lebih baik, website juga dapat menerapkan mekanisme untuk
mengakses melalui protokol HTTPS. World Wide Web merupakan jaringan
dokumentasi yang sangat besar yang saling berhubungan satu dengan yang lain.
2
Universitas Sumatera Utara
3
Satu set protocol yang mendefinisikan bagaimana system bekerja dan mentransfer
data, dan sebuah software yang membuatnya bekerja dengan mulus. Web
menggunakan teknik hypertext dan multimedia yang membuat internet mudah
digunakan dijelajahi dan dikontribusikan.
Banyak manfaat yang diperoleh dengan membuat web perpustakaan
dengan akses pengguna melalui internet. Dengan fasilitas internet maka
perpustakaan
bisa
diakses
dimanapun,
kapanpun,
asalkan
terdapat
jaringan/fasilitas internet. Pustakawan tidak lagi perlu untuk menjaga dan
memberikan keterangan/informasi tentang perpustakaan yang dikelola pada
setiap orang yang ingin berinteraksi. Hal ini telah dijembatani oleh fitur-fitur
dalam portal yang dirancang untuk bisa saling berkomunikasi. Saat ini sudah
banyak perpustakaan yang menggunakan fasilitas internet untuk membangun web
agar dapat menampilkan informasi tentang perpustakaannya.
Perpustakaan Kota Medan menggunakan tiga layanan untuk layanan akses
internet yaitu: (1) Web Perpustakaan itu sendiri, merupakan layanan internet
khusus untuk layanan referensi berbasis web (2) Layanan Wifi; (3) Layanan
komputer perpustakaan.Penyediaan akses yaitu penyediaan sarana dan prasarana
dimana pustakawan dan pengguna perpustakaan dapat menggunakan Internet.
Dalam hal ini, perpustakaan menyediakan sejumlah komputer sebagai terminal
yang terhubung ke Internet. Penyediaan layanan akses ini bertujuan untuk
memungkinkan masyarakat Kota Medandapat memperoleh informasi yang
bersumber dari Web, yang diperlukan untuk mendukung kegiatan proses belajarmengajar dan penelitian maupun untuk keperluan lainnya.
Universitas Sumatera Utara
4
Perpustakaan
memiliki
dan
Web(perpustakaan.pemkomedan.go.id).
memelihara
Penerbitan
sendiri
Web
suatu
bertujuan
situs
untuk
mempublikasikan berbagai informasi tentang perpustakaan dan kegiatannya.
Kegiatan ini pada dasarnya sama dengan publikasi berbagai selebaran, brosur,
pamflet panduan perpustakaan, daftar koleksi baru, katalog dalam berbagai jenis,
dan sebagainya yang biasanya dilakukan oleh sebuah perpustakaan, serta kegiatan
publikasi lainnya. Dalam kaitan ini, perpustakaan bertindak sebagai penerbit.
Situs perpustakaan memberi peluang baru bagi pustakawan untuk melakukan
sesuatu yang sebelumnya tergolong sulit untuk dilakukan.
Perpustakaan melalui web, membentuk suatu sistem informasi yang besar,
yang sering disebut perpustakaan digital. Keberadaan web perpustakaan adalah
sesuatu hal menarik yang harus dimanfaatkan dengan baik oleh para pustakawan
untuk meningkatkan mutu layanannya. Perpustakaan harus memperkaya koleksi
buku menggunakan website
dan memudahkan pengguna untuk datang ke
perpustakaan.
Ada beberapa konsekuensi menarik dengan banyaknya perpustakaan yang
tersambung ke Internet (Purbo, 1996:31) yaitu:
(1) Sumber ilmu pengetahuan yang biasanya terbatas hanya tersedia pada jenis
perpustakaan tertentu, kini menjadi tidak terbatas dengan adanya akses
Internet.
(2) Buku, jurnal ilmiah, laporan penelitian dan dokumen lainnya yang umumnya
tersedia hanya di perpustakaan lokal, menjadi tidak terbatas karena dapat
dicari di berbagai perpustakaan yang ada di Internet.
Universitas Sumatera Utara
5
(3) Perpustakaan tidak lagi terbatas pada koleksi berbasis cetak (paper based),
akan tetapi menjadi pusat diseminasi informasi maupun pangkalan data
penelitian serta aktivitas lainnya.
Website berdampak positif bagi perpustakaan, website memunculkan
paradigma baru dalam pelayanan perpustakaan, dan banyak memberikan
kemudahan bagi perpustakaan dalam melaksanakan tugas dan misinya. Dengan
menggunakan
website
maka
perpustakaan
dapat
semakin
mendekatkan
layanannya kepada pengguna perpustakaan. Perpustakaan Kota medan sendiri
semenjak tahun 2013 telah menggunakan website dalam meningkatkan
layanannya, dalam mengelola, memberikan layanan baru, menjalin hubungan
antar perpustakaan atau dengan berbagai pangkalan data di luar perpustakaan.
Pelayanan tersebut antara lain OPAC (on line public area catalog),digital library,
pendaftaran anggota perpustakaan, sistem scan barcode untuk peminjaman.
Mengingat perpustakaan kota Medan memiliki banyak koleksi buku, sehingga
akan menyulitkan pengguna untuk mencari buku yang sesuai dengan yang
dibutuhkan. Untuk itulah perpustakaan kota Medan menyediakan fasilitas ekatalog yang dapat diakses melalui web perpustakaan ataupun komputer yang
disediakan di perpustakaan untuk mencari koleksi buku di butuhkan pengguna.
Sayangnya fasilitas e-katalog yang disediakan di perpustakaan kota Medan masih
kurang maksimal dalam memudahkan mencari informasi. Dengan menginput kata
kunci yang berupa judul atau nama pengarang buku dalam e-katalog, kita
langsung dapat menemukan buku yang kita maksud. Apabila pengguna hanya
membutuhkan
informasi
tertentu,
sementara
judul
buku
tidak
selalu
mempresentasikan isi buku. Misalnya saja buku fiksi karangan Raditya Dika
Universitas Sumatera Utara
6
“Kambing Jantan” judulnya berkaitan dengan peternakan. Ketika pengguna
menginput judul buku yang berkaitan dengan kambing, maka kambing jantan
menjadi salah satu rujukan yang ditampilkan. Padahal isinya adalah cerita fiksi
yang sangat bertolak belakang dengan kambing apalagi peternakan. E-katalog
sebaiknya tidak hanya berisi identitas buku secara umum yaitu judul, pengarang,
tahun terbit dan penerbit buku. Namun juga berisi daftar isi, index serta resensi
singkat tentang buku tersebut. Ini akan mempermudah pengguna untuk
menemukan buku berisi informasi yang dibutuhkan pengguna.
Website perpustakaan mencakup beberapa pokok fitur utama yang
disediakan yaitu fasilitas pencarian (search), catalog dan fasilitas download
koleksi e-book. Pengalaman menggunakan internet erat kaitannya dengan
statusnya sebagai pengguna perpustakaan. Mengingat Perpustakaan Kota Medan
merupakan unit kerja yang baru sekitar tiga tahun terakhir ini menyediakan
layanan menggunakan website kepada masyarakat pengguna
maka secara
langsung atau tidak langsung penyediaan layanan melalui website Perpustakaan
sangat
berperan
dalam
memperkenalkan
dan
memotivasi
pengunjung
perpustakaan untuk menggunakan internet.
Keberhasilan perpustakaan sangat ditentukan oleh pustakawan, meskipun
perpustakaan memiliki anggaran yang sangat besar, dilengkapi dengan teknologi
yang cangkih, dipercantik dengan layanan sangat excellent, tanpa andil
pustakawan dengan kapasitas maupun kredebilitas roda perpustakaan tidak akan
optimal karena antara fasilitas dan sumber daya manusia dua hal yang sangat
melengkapi.
Universitas Sumatera Utara
7
Pelayanan perpustakaan pada hakikatnya adalah upaya penyebarluasan
informasi, koleksi atau bahan pustaka yang dimiliki perpustakaan sehingga terjadi
efektivitas pendayagunaan perpustakaan. Efektivitas ini bisa tercipta bila ada titik
temu antara kinerja pustakawan dalam pelayanan perpustakaan dengan pengguna.
Oleh karena itu kinerja pustakawan dalam pelayanan dan penggunanya
merupakan satu rangkaian sistem yang tidak dapat dipisahkan. Didalam rangkaian
sistem tersebut terdapat berbagai macam interaksi yang mungkin terjadi. Hal
terpenting dari sebuah sistem adalah kemampuan merespon sebuah perubahan
dalam upaya adaptasi dengan lingkungan dan memelihara stabilitas yang cukup
untuk dapat meningkatkan minat masyarakat menggunakan perpustakaan.
Pengguna perpustakaan merupakan barometer keberhasilan suatu perpustakaan.
Pengguna merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari suatu sistem
perpustakaan. Pengguna (users) secara tidak langsung adalah tujuan dari sitem
perpustakaan.
Pustakawan sesuai dengan peran dasarnya, dalam menyediakan akses
internet dapat bertindak sebagai pembimbing terutama bagi pengguna baru,
konsultan seperti layaknya fungsi pustakawan referens, pengawas untuk
penggunaan yang tidak produktif, penelusur berdasarkan pesanan pengguna,
diseminator untuk penyebarluasan informasi tentang bahan Web, dan organisator
untuk mengorganisasikan bahan-bahan Web.
Pustakawan harus memiliki pengetahuan dan keterampilan yang berkaitan
dengan penyediaan informasi dan pemecahan masalah informasi serta keahlian
dalam menggunakan berbagai sumber, baik tercetak maupun elektronik. Dengan
pengetahuan, keterampilan dan keahlian tersebut diharapkan pustakawan mampu
Universitas Sumatera Utara
8
memenuhi kebutuhan masyarakat. Pustakawan hendaknya menciptakan suasana
yang sesuai untuk hiburan dan pembelajaran yang bersifat menarik, ramah serta
terbuka bagi siapa saja tanpa rasa takut dan curiga. Semua orang yang bekerja di
perpustakaan harus memiliki reputasi yang baik dalam kaitannya dengan semua
kalangan, baik anak, kawula muda maupun orang dewasa.
Dalam UU No. 43 tahun 2007 tentang perpustakaan, diperpustakaan
terdapat 2 (dua) kelompok pustakawan, yaitu (1). Pustakawan dan (2) Tenaga
teknis perpustakaan. Pustakawan adalah seseorang yang memiliki kompetensi
yang diperoleh melalui pendidikan dan/atau pelatihan kepustakawanan, serta
mempunyai tugas dan tanggung jawab untuk melaksanakan pengelolaan dan
pelayanan perpustakaan. Sedangkan tenaga teknis perpustakaan adalah tenaga
nonpustakawan yang secara teknis mendukung pelaksanaan fungsi perpustakaan,
misalnya tenaga teknis komputer, audiovisual, ketatausahaan. Mount dan
Massoud (1999:8) mensyaratkan minimal 3 (tiga) kriteria yang harus dimiliki
pustakawan yaitu : a). Personal traits, yaitu memiliki sifat dan kepribadian yang
baik, b). Education, yaitu pendidikan yang baik, c). Experiences, pengalaman
yang cukup.
Snell SA (1992:12) menyatakan bahwa kinerja merupakan kulminasi dari
tiga elemen yang saling berkaitan, yakni keterampilan, upaya, bersifat eksternal.
Tingkat keterampilan merupakan bahan baku yang dibawa oleh seseorang
ketempat kerjanya, seperti pengetahuan, kemampuan, kecakapan interpersonal
serta kecakapan-kecakapan teknis. Tingkat upaya dapat digambarkan sebagai
motivasi yang diperlihatkan oleh seseorang untuk menyelesaikan pekerjaan,
Universitas Sumatera Utara
9
sedangkan kondisi-kondisi eksternal adalah tingkat sejauh mana kondisi-kondisi
eksternal mendukung kinerja seseorang.
Menurut Handoko (1998:23) “dua konsepsi utama untuk mengukur kinerja
(performance) seseorang adalah efisiensi dan efektifitas”. Efisiensi adalah
kemampuan untuk menyelesaikan suatu pekerjaan dengan benar. Efisiensi ini
merupakan konsep matematik atau merupakan perhitungan rasio antara
pengeluaran (output) dan masukan (input). Seorang pegawai yang efisien adalah
seorang yang mencapai keluaran yang lebih tinggi (hasil, produktifitas, kinerja)
dibanding masukan-masukan (tenaga kerja, bahan, uang, mesin dan waktu). Kata
kinerja memiliki pengertian, sesuatu yang dicapai, prestasi yang diperlihatkan,
kemampuan kerja. Dalam hal ini kata kinerja lebih dikaitkan dengan pengertian
peningkatan kerja. Kinerja pustakawan berdasarkan defenisi konteks Kamus Besar
Bahasa Indonesia adalah (KBBI) dapat dirangkum dalam sebuah analisis defenisi
yaitu sebuah proses, cara, usaha yang dilakukan oleh suatu lembaga perpustakaan
untuk menghasilkan prestasi dan peningkatan kerja tenaga pustakawan yang
efektif dan profesional. Dengan ini diharapkan pustakawan akan mampu
mendapat pengakuan profesi bergengsi dimata masyarakat. Dalam Kamus Besar
Bahasa Indonesia (2005) kinerja diartikan sebagai: (a) sesuatu yang dicapai (b)
prestasi yang diperlihatkan (c) kemampuan kerja. Dapat disimpulkan bahwa
kinerja adalah suatu yang diperlihatkan dalam proses kerja baik itu dilakukan oleh
satu orang maupun satu kelompok dengan tujuan untuk meningkatkan
kemampuan kerjanya.
Anderson (1997:56) menyatakan bahwa kinerja mencakup variabelvariabel yang berkaitan dengan input, perilaku (proses), output dan outcome (nilai
Universitas Sumatera Utara
10
tambah/dampak). Demikian pula Armstrong dan Baron (1998:45) menyatakan
bahwa rendahnya kinerja dipengaruhi sejumlah faktor antara lain: (a) Faktor
pribadi yaitu keahlian pribadi, kepercayaan diri, motivasi dan komitmen, (b)
Faktor kepemimpinan yaitu kualitas dorongan, arahan dan dukungan yang
diberikan oleh manajer atau pimpinan tim, (c),Fakor tim yaitu kualitas dukungan
yang diberikan oleh kolega atau rekan kerja (d) Faktor sistem kerja dan fasilitas
(instrumen tenaga kerja) yang diberikan oleh organisasi. Selain dari itu faktor
lingkungan kerja juga berpengaruh terhadap minimnya kinerja, dapat berupa
kondisi fisik, manajemen kantor maupun hubungan sosial di lingkungan
pekerjaan, sedang faktor personal bisa berupa tipe kepribadian, peristiwa atau
pengalaman pribadi maupun kondisi sosial-ekonomi keluarga di mana pribadi
berada dan mengembangkan diri. Tinggi rendahnya kinerja para pustakawan dapat
dipengaruhi beberapa faktor antara lain: kemampuan dan kemauan kerja, fasilitas
kerja yang digunakan, di samping itu juga tepat tidaknya cara yang dipilih
perusahaan atau instansi dalam memberikan motivasi kepada pustakawan, dengan
cara yang tepat dalam memotivasi pustakawan untuk bekerja, semakin terlihat
peningkatan produktivitas sesuai yang diharapkan oleh perusahaan. Faktor yang
mempengaruhi pencapaian kinerja adalah faktor kemampuan (ability) dan faktor
motivasi (motivation).
Perpustakaan harus selalu meningkatkan layanan dan fasilitas untuk
menarik minat masyarakat pengguna. Minat adalah perhatian yang mengandung
unsur-unsur perasaan. Minat merupakan dorongan atau keinginan dalam diri
seseorang pada objek tertentu. Misalnya, minat terhadap pelajaran, olahraga, atau
hobi. Minat bersifat pribadi (individual). Artinya, setiap orang memiliki minat
Universitas Sumatera Utara
11
yang bisa saja berbeda dengan minat orang lain. Minat berkaitan erat dengan
motivasi seseorang, sesuatu yang dipelajari, serta dapat berubah-ubah tergantung
pada kebutuhan, pengalaman, dan mode yang sedang trend, bukan bawaan sejak
lahir. Faktor yang mempengaruhi munculnya minat seseorang tergantung pada
kebutuhan fisik, sosial, emosi, dan pengalaman.
Minat diawali oleh perasaaan senang dan sikap positif, seperti yang
dikemukakan oleh Slameto (2003:12) yang menyatakan bahwa minat dapat
diekspresikan melalui suatu pernyataan yang menunjukkan bahwa seseorang lebih
menyukai suatu hal dari pada hal lainnya, dapat pula dimanifestasikan melalui
partisipasi dalam suatu aktifitas. Minat merupakan seperangkat mental yang
terdiri dari campuran perasaan, harapan, pendirian, prasangka atau kecenderungan
yang mengarahkan individu kepada suatu pilihan tertentu. Hal ini berarti bahwa
selain
perasaan
senang,
seseorang
yang
mempunyai
minat
terhadap
obyek,aktivitas dan situasi tertentu, mereka juga mempunyai harapan-harapan
yang ingin diperoleh dengan obyek minat tersebut. Sehingga jika suatu obyek
diyakini mampu memenuhi harapan seseorang, maka ia akan cenderung memilih
obyek tersebut.
Untuk menarik minat pengguna perpustakaan agar mereka mau lebih
sering mengunjungi dan memanfaatkan layanan perpustakaan dalam memenuhi
kebutuhan informasi, nampaknya sudah saatnya mengikuti pola usaha menarik
perhatian konsumen seperti di dunia usaha. Dalam dunia usaha pembeli adalah
raja, untuk itu perlu diusahakan menjalin hubungan yang harmonis dengan
pembeli dengan cara selalu menyediakan produk yang sesuai dengan
kebutuhannya.
Untuk
maksud
itu
mereka
melakukan
pengumpulan
Universitas Sumatera Utara
12
informasi/mengidentifikasi kebutuhan konsumen melalui riset, kemudian data
tersebut digunakan untuk pengambilan keputusan yang berkenaan dengan produk
yang akan ditawarkan. Dalam kaitannya dengan keberadaan perpustakaan sebagai
lembaga penyedia layanan informasi, maka dapat dikatakan bahwa perpustakaan
dalam menyediakan produk yang ditawarkan hendaknya mempelajari terlebih
dahulu kondisi, karakteristik, kebutuhan dan keinginan penggunanya. Dengan
memperhatikan langkah-langkah tersebut, maka informasi yang disediakan oleh
perpustakaan akan lebih terarah dan lebih tepat dengan sasaran permintaan
pengguna. Sehingga mereka akan berminat kembali untuk mengunjungi
perpustakaan. Hal ini sejalan dengan konsep pemasaran yang menyatakan bahwa
pemasaran adalah menentukan kebutuhan, keinginan dan kepentingan konsumen
serta memberikan kepuasan yang diinginkan secara efisien dengan cara
mempertahankan atau meningkatkan kesejahteraan konsumen dan masyarakat.
Pengunjung dan anggota perpustakaan Kota Medan menurut pengamatan
peneliti meningkat tajam semenjak adanya websitedan peningkatan fasilitas
lainnya. Sekalipun tingkat pengunjung dan anggota perpustakaan meningkat,
namun belum diketahui secara pasti apakah websitedan kinerja pustakawan sudah
efektif dalam meningkatkan minat masyarakat menggunakan perpustakaan Kota
Medan.
Perpustakaan sebagai lembaga tempat belanjar sepanjang hayat harus terus
berupaya untuk memenuhi kebutuhan informasi masyarakat dengan cepat dan
tepat. Sebagai perpustakaan umum di Kota Medan perlu mempertanyakan apakah
kinerja pustakawan dalam pelayanan perpustakaan sudah dapat memenuhi
kebutuhan pengguna dan menjamin efektivitas website yang sudah dibangun dapat
Universitas Sumatera Utara
13
meningkatkan
penggunaan
perpustakaan
Kota
Medan.
Upaya
untuk
meningkatkan kunjungan dan mencapai kepuasan pengguna yang berkualitas,
perpustakaan dituntut untuk memenuhi kebutuhan penggunanya. Hal ini bisa
terpenuhi bukan hanya dari sumber-sumber informasi tetapi perlu juga
ditingkatkan fasilitas-fasilitas fisik, kualitas layanan dan teknologi yang dapat
membantu proses pelayanan sehingga tercapainya peningkatan dan
minat
pengguna untuk berkunjung ke Perpustakaan Kota Medan.
1.2. Rumusan Masalah
Dari uraian latar belakang yang telah dijabarkan diatas yang menjadi
rumusan masalah adalah sebagai berikut :
1. Apakah website perpustakaan berpengaruh terhadapmeningkatnya minat
masyarakat menggunakan perpustakaan Kota Medan.
2. Apakah kinerja pustakawan berpengaruh terhadap meningkatnya minat
masyarakat menggunakan perpustakaan Kota Medan.
3. ApakahWebsite dan kinerja pustakawan berpengaruh terhadap
meningkatnya minat masyarakat menggunakan perpustakaan Kota
Medan.
1.3. Tujuan Penelitian
Adapun yang menjadi tujuan dalam penelitian ini adalah sebagai berikut:
1. Untuk mengetahui website terhadap minat masyarakat menggunakan
perpustakaan Kota Medan.
2. Untuk mengetahui kinerja pustakawan terhadap minat masyarakat
menggunakan perpustakaan Kota Medan
Universitas Sumatera Utara
14
3. Untuk mengetahui Website dan kinerja pustakawan terhadap
meningkatnya minat masyarakat menggunakan perpustakaan Kota
Medan.
1.4. Manfaat Penelitian
Melalui penelitian ini peneliti berharap ada manfaat yang dihasilkan baik
manfaat teoritis maupun manfaat praktis yaitu :
1. Manfaat teoritis : penelitian ini diharapkan dapat memberikan sumbangsih
bagi ilmu komunikasi khususnya dalam bidang komunikasi bermedia
yang akhir-akhir ini menjadi trend sejalan dengan perkembangan teknologi
informasi dan komunikasi.
2. Manfaat sosial : Manfaat sosial dalam penelitian ini
untuk
memperlihatkan kepada publik bagaimana perpustakaan Kota Medan
melalui website (perpustakaan.pemkomedan.go.id) dan kinerja pustakwan
berupaya memberikan informasi yang bermanfaat, cepat dan tepat sesuai
dengan kebutuhan pengguna.
3. Bagi peneliti, dapat melatih dan berfikir secara ilmiah serta menambah
wawasan pengetahuan di bidang teknologi informasi dan komunikasi,
khususnya yang berkaitan dengan website.
Universitas Sumatera Utara