PERUBAHAN BESARNYA TARIF BEA METERAI DAN BESARNYA BATAS HARGA NOMINAL YANG DIKENAKAN BEA METERAI ATAS CEK DAN BILYET GIRO

PRESIDEN
REPUBLIK INDO NESIA

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA
NOMOR 13 TAHUN 1989
TENTANG
PERUBAHAN BESARNYA TARIF BEA METERAI DAN BESARNYA BATAS HARGA NOMINAL
YANG DIKENAKAN BEA METERAI ATAS CEK DAN BILYET GIRO
PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

Menimbang : a. bahwa ot omasi kliring merupakan salah sat u usaha didalam rangka
meningkat kan pelayanan dan ef isiensi di bidang perbankan yang
sekaligus merupakan upaya unt uk meningkat kan laj u pembangunan
nasional;
b. bahwa unt uk mendorong kelancaran ot omasi kliring, maka
pengenaan Bea Met erai at as cek dan bilyet giro perlu diseragamkan;
c. bahwa unt uk mewuj udkan t uj uan di at as, dan sesuai dengan
ket ent uan Pasal 3 Undang-undang Nomor 13 Tahun 1985 t ent ang
Bea Met erai, dipandang perlu menet apkan perubahan besarnya t arif
Bea Met erai dan besarnya bat as harga nominal at as cek dan bilyet
giro yang dikenakan Bea Met erai dengan Perat uran Pemerint ah;

Mengingat

: 1. Pasal 5 ayat (2) Undang-Undang Dasar 1945;
2. Undang-undang Nomor 13 Tahun 1968 t ent ang Bank Sent ral
(Lembaran Negara Tahun 1968 Nomor 63, Tambahan Lembaran
Negara Nomor 2865)
3. Undang-undang Nomor 6 Tahun 1983 t ent ang Ket ent uan Umum Dan
Tat a Cara Perpaj akan (Lembaran Negara Tahun 1983 Nomor 49,
Tambahan Lembaran Negara Nomor 3262);
4. Undang-undang Nomor 13 Tahun 1985 t ent ang Bea Met erai
(Lembaran Negara Tahun 1985 Nomor 69, Tambahan Lembaran
Negara Nomor 3313);

PRESIDEN
REPUBLIK INDO NESIA

-

2


-

MEMUTUSKAN :
Menet apkan : PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA TENTANG PERUBAHAN
BESARNYA TARIF BEA METERAI DAN BESARNYA BATAS HARGA NOMINAL
YANG DIKENAKAN BEA METERAI ATAS CEK DAN BILYET GIRO.
Pasal 1
Tarif Bea Met erai at as cek dan bilyet giro dit et apkan sebesar Rp. 500, (limarat us rupiah) t anpa bat as pengenaan besarnya harga nominal;
Pasal 2
Pelaksanaan lebih lanj ut Perat uran Pemerint ah ini diat ur oleh Ment eri
Keuangan.
Pasal 3
Perat uran Pemerint ah ini mulai berlaku pada t anggal dit et apkan.
Agar set iap orang menget ahuinya, memerint ahkan pengundangan
Perat uran Pemerint ah ini dengan penempat annya dalam Lembaran
Negara Republik Indonesia.
Dit et apkan di Jakart a
pada t anggal 22 Sept ember 1989
PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA
ttd

SOEHARTO

PRESIDEN
REPUBLIK INDO NESIA

-

3

-

Diundangkan di Jakart a
pada t anggal 22 Sept ember 1989
MENTERI/ SEKRETARIS NEGARA
REPUBLIK INDONESIA
ttd
MOERDIONO

PRESIDEN
REPUBLIK INDO NESIA


-

4

-

PENJELASAN
ATAS
PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA
NOMOR 13 TAHUN 1989
TENTANG
PERUBAHAN BESARNYA TARIF BEA METERAI
DAN BESARNYA BATAS HARGA NOMINAL
YANG DIKENAKAN
BEA METERAI ATAS CEK DAN BILYET GIRO

A. UMUM
Dalam rangka usaha menj aga dan meningkat kan laj u pembangunan
nasional, Pemerint ah t elah mengeluarkan berbagai perat uran yang

sif at nya menghilangkan hambat an diberbagai bidang kegiat an,
t ermasuk di bidang perbankan.
Ot omasi kliring yang pada dewasa ini sedang dikembangkan adalah
salah sat u upaya yang dilakukan unt uk meningkat kan pelayanan di
bidang j asa perbankan. Unt uk menunj ang pelaksanaan ot omasi
kliring dimaksud, perlu dilakukan penyeragaman besarnya t arif dan
meniadakan bat as pengenaan besarnya harga nominal at as cek dan
bilyet giro.
Bilyet giro adalah surat perint ah yang t elah dibakukan bent uknya
dari nasabah kepada bank penyimpan dana unt uk memindah
bukukan sej umlah dana dari rekening nasabah yang bersangkut an
kepada pihak penerima yang disebut kan namanya pada bank yang
sama at au pada bank lainnya. Dengan demikian pembayaran dana
bilyet giro t idak dapat dilakukan dengan uang t unai dan t idak dapat
dipindaht angankan melalui endosemen.
Adapun pengenaan Bea Met erai at as bilyet giro didasarkan pada
kenyat aan bahwa bilyet giro t elah dipakai secara meluas oleh
masyarakat dalam lalu lint as hukum.

PRESIDEN

REPUBLIK INDO NESIA

-

5

-

Penyeragaman pengenaan Bea Met erai t ersebut di at as selain dapat
memperlancar ot omasi kliring, j uga akan mempunyai dampak
posit if t erhadap ef isiensi usaha perbankan karena bank cukup
menyediakan 1 (sat u) macam buku cek, dan 1 (sat u) macam buku
bilyet giro yait u masing-masing dengan t eraan met erai Rp. 500, (lima rat us rupiah).

B. PASAL DEMI PASAL
Pasal 1
Dalam pasal ini dit et apkan pengenaan Bea Met erai dengan
t arif t unggal at as cek dan bilyet giro sebesar Rp. 500, - (lima
rat us rupiah).
Unt uk meringankan nasabah bank set iap memperlancar

pelaksanaan kliring, maka pengenaan t arip Bea Met erai
sebesar Rp. 500, - (lima rat us rupiah) t ersebut di at as diat ur
disert ai dengan peniadaan pengenaan besarnya harga nominal
yang dikenakan Bea Met erai dari cek dan bilyet giro. Oleh
karena it u dalam penyelenggaraan kliring, bank cukup
menyediakan 1 (sat u) macam bent uk cek dan 1 (sat u) macam
bent uk buku bilyet giro.
Pasal 2
Pelaksanaan t eknis yang diat ur oleh Ment eri Keuangan ant ara
lain adalah saat berlakunya pengenaan dan t at acara pelunasan
Bea Met erai.
Pasal 3
Cukup j elas.