BEA METERAI BARU.ppt

PELAKSANAAN BEA METERAI 1921- 1985

Aturan Bea Meterai 1921
(Zegelverordening 1921,
Staatsblad Tahun 1921 Nomor 498)



Bea Meterai Umum;



Bea Meterai
berdasarkan
ukuran luas kertas;



Bea Meterai Tetap;
dan




Bea Meterai
sebanding.

DIUBAH DALAM :

Undang-undang Nomor 2
Prp Tahun1965
(Lembaran Negara Tahun 1965 Nomor 121)
DIUBAH DALAM :

Undang-undang Nomor 7
Tahun 1969
(Lembaran Negara Tahun 1969 Nomor 38)

F












Surat-surat mengenai kerumahtanggaan atau
disebut juga surat-surat biasa yang dibuat sebagai
suatu tanda bukti;
Tanda-tanda yang semula dibebaskan dari Bea
Meterai berdasarkan tujuannya, jika digunakan
untuk tujuan lain atau digunakan oleh orang lain,
lain daripada maksud semula;
Tanda yang dibuat oleh pejabat peradilan dalam
perkara perdata dan pidana
Akta yang dibuat oleh notaris bila tidak ditentukan
terkena Bea Meterai lain atau dalam bab-bab
khusus lainnya dikenakan Bea Meterai tersendiri;

Tanda penerimaan uang;
Tanda penyimpanan uang;

F












Tanda masuk, tanda langganan, tanda
keanggotaan, dari suatu perkumpulan;
Surat undian;
Surat tanda gadai;

Surat pengakuan utang;
Surat angkutan barang, surat konosemen,
ceel gudang/sedul;
Surat paspor, visum;
Surat ijin mendarat;
Surat nikah secara Islam;
Tanda yang menyatakan pembukuan uang
dalam rekening koran di bank;
Tanda yang berisi pemberitahuan saldo;

F












Perubahan nama keluarga;
Izin perdagangan senjata api;
Surat izin mengemudi (SIM)
Surat permohonan pendaftaran
kendaraan bermotor;
Surat permohonan
kewarganegaraan;
Surat Tanda Nomor Kendaraan
Bermotor (STNK);
Surat asuransi jiwa dan cacat
badan;
Surat asuransi kecelakaan;
Cek dan sebagainya.

F

Tarif Bea Meterai
1969 s.d 1985

Tarifnya ada tiga macam,
yaitu :
1. Tarip tetap;
2. Tarip menurut luas;
3. Tarip sebanding.

B

3

Undang-undang Bea Meterai yang baru ini dianggap
sederhana dan mudah dilaksanakan karena:


Pemenuhan Bea

Meterai, pelunasannya
cukup dilakukan
dengan menggunakan
meterai tempel dan

kertas meterai,
sehingga masyarakat
tidak perlu lagi datang
ke Kantor Direktorat
Jenderal Pajak, untuk
memperoleh Surat
Kuasa Untuk Menyetor
(SKUM)

Hanya terdapat satu
jenis bea meterai, yaitu
bea meterai tetap yang
terdiri dari dua tarip
sebesar Rp 500,00 dan
Rp 1.000,00 saja.
Sekarang besar tarifnya
adalah Rp 3.000,00 dan
Rp 6.000,00

Meterai Tempel

Desain Tahun 2009

atep adya barata - sumber djp dit PPI

9



Yang dikenakan Bea Meterai telah dibatasi hanya
pada dokumen-dokumen yang disebut dalam
Undang-undang Bea Meterai ini, yang dipakai
oleh masyarakat dalam lalu lintas hukum.



Untuk melunasi Bea Meterai yang tidak atau
kurang dibayar beserta dendanya (jika ada),
dapat dilakukan dengan cara pemeteraian
kemudian (nazegeling).


15 a y at (1) d a n (2)
Atas dokumen yang tidak atau kurang dibayar Bea Meterainya yang dibuat sebelum Undangundang ini berlaku, bea meterainya tetap terutang berdasarkan aturan Bea Meterai 1921
(Zegelverordening 1921). Pelaksanaan ketentuan ini diatur oleh Menteri Keuangan dalam
Keputusan Menteri Keuangan.
P a s a l 16
Sehubungan dengan itu, selama peraturan pelaksanaan Undang-undang ini belum dikeluarkan,
maka peraturan pelaksanaan berdasarkan Aturan Bea Meterai 1921 (Ze gelverordening 1921)
yang tidak bertentangan dengan Undang-undang ini yang belum dicabut dan diganti dinyatakan
masih tetap berlaku sampai dengan tanggal 31 Desember 1988.

 “Dengan nama Bea Meterai dikenakan
pajak atas dokumen yang disebut dalam
Undang-undang ini”.

Bea meterai adalah suatu nama untuk pajak
yang dikenakan atas dokumen-dokumen
yang disebut di dalam Undang-undang no.
13 tahun 1985.

8


[Pasal 1 ayat (1)]

Objek “bea meterai” ini adalah dokumen.
D
DOKUMEN
OKUMEN
adalah
adalah

kertas
kertas yang
yang berisikan
berisikan tulisan
tulisan yang
yang
mengandung
mengandung arti
arti dan
dan maksud

maksud tentang
tentang
perbuatan,
perbuatan, keadaan,
keadaan, atau
atau kenyataan
kenyataan
bagi
bagi seseorang
seseorang dan
dan atau
atau pihak-pihak
pihak-pihak
yang
yang berkepentingan.
berkepentingan.
Pasal
Pasal11ayat
ayat(2)
(2)
huruf
hurufaa

DOKUMEN YANG TIDAK DIKENAKAN
BEA METERAI
Pasal
Pasal44

a. Dokumen yang berupa:
1)
2)
3)
4)

Surat penyimpanan barang;
Konosemen;
Surat angkutan penumpang dan barang;
Keterangan pemindahan yang ditulis di atas
surat penyimpanan barang,konosemen, dan
surat angkutan penumpang dan barang;
5) Bukti untuk pengiriman dan penerimaan barang;
6) Surat pengiriman barang untuk dijual atas
tanggungan pengirim;
7) Surat-surat lainnya yang dapat disamakan
dengan surat-surat tersebut di atas.

b. Segala bentuk ijazah.

c. Tanda terima gaji, uang tunggu, pensiunan
uang tunjangan dan pembayaran lainnya
yang ada kaitannya dengan hubungan kerja
serta surat-surat yang diserahkan untuk
mendapatkan pembayaran.
d. Tanda bukti penerimaan uang negara dan
Kas. Negara, Kas Pemerintah Daerah dan
Bank.
e. Tanda terima uang yang dibuat untuk
keperluan intern organisasi.

Dokumen yang menyebutkan tabungan,
pembayaran uang tabungan kepada
penabung oleh bank, koperasi dan badan-­
badan lainnya yang bérgerak dibidang
tersebut.
g. Surat gadai yang diberikan/ dikeluarkan
oleh Perusahaan Jawatan Pegadaian.
f.

(sekarang PERUM)

h. Tanda pembagián keuntungan atau
bunga dan efek dengan nama dan
dalam bentuk apapun.

PP No.
No. 24
24 Tahun
Tahun 2000
2000
PP
PERUBAHAN TARIF
TARIF BEA
BEA METERAI
METERAI
PERUBAHAN
DAN BESARNYA
BESARNYA BATAS
BATAS
DAN
PENGENAAN HARGA
HARGA NOMINAL
NOMINAL
PENGENAAN
YANG DIKENAKAN
DIKENAKAN
YANG
BEA METERAI
METERAI
BEA
Dokumen-dokumen yang
yang dikenakan
dikenakan Bea
Bea
Dokumen-dokumen
Meterai, antara
antara lain
lain adalah
adalah dokumen
dokumen yang
yang
Meterai,
berupa:
berupa:
8-16

Pasal 5

Saat terutang Bea Meterai
ditentukan dengan
mengacu kepada

pembuatan dokumen ;
1)penyelesaian dokumen,
2)penyerahan dokumen,
3)penandatanganan, dan
4)penggunaannya

Denda
administrasi
dari
Bea Meterai
yang tidak
atau kurang
dibayar adalah
200%
(dua ratus persen)

Dibayar
di
Kantor Pos

BENTUK, UKURAN, DAN WARNA
KERTAS METERAI

PENGADAAN, PENGELOLAAN, DAN PENJUALAN
BENDA METERAI
1.

Pencetakan, hasil cetakan,
persyaratan pencetakan

2. Pengelolaan dan Penjualan

– Pencetakan dalam rangka
pengadaan Bea Meterai
dilaksanakan oleh Perum
Percetakan Uang Republik
Indonesia (Peruri)

a. Pengelolaan dan penjualan
benda meterai dilaksanakan
oleh PT Pos Indonesia
dan/atau badan usaha lain
yang ditunjuk

– Hasil pencetakan Benda
Meterai dilaporkan
kepada Direktur Jenderal
Pajak

b. Hasil penjualan dan
persediaan BM dilaporkan
pada Direktur Jenderal Pajak

– Tata cara dan persyaratan
pencetakan Benda Meterai
diatur lebih lanjut oleh
Direktur Jenderal Pajak

c. Besarnya provisi penjualan
BM ditetapkan Direktur
Jenderal Pajak

2. Pengelolaan dan Penjualan
a. Pengelolaan dan penjualan benda
meterai dilaksanakan oleh PT Pos
Indonesia dan/atau badan usaha
lain yg ditunjuk
b. Hasil penjualan danpersediaan BM
dilaporkan pada Direktur Jenderal
Pajak
c. Besarnya provisi penjualan BM
ditetapkan Direktur Jenderal Pajak

PELUNASAN BEA METERAI

Pasal 7 ayat (2)

Pelunasan bea
meterai dapat
dilakukan
dengan cara
menggunakan :

Benda Meterai :
 Penggunaan Meterai Tempel
 Penggunaan Kertas Meterai

 Cara

lain, yang ditetapkan
oleh Menteri Keuangan,
misalnya dengan
menggunakan :
mesin teraan,
pencetakan lunas
komputerisasi.

PEMETERAIAN KEMUDIAN



Pemeteraian kemudian adalah suatu cara
pelunasan Bea Meterai yang dilakukan
oleh Pejabat Pos atas permintaan
pemegang dokumen yang Bea Meterainya
belum dilunasi sebagaimana mestinya.



Pejabat Pos adalah Pejabat Perusahaan
Umum Pos dan Giro yang diserahi tugas
melayani permintaan pemeteraian
kemudian.

KETENTUAN KHUSUS










Pejabat pemerintah, hakim, panitera, jurusita, notaris,
dan pejabat umum lainnya, masing-masing dalam
tugas atau jabatannya tidak dibenarkan :
menerima, mempertimbangkan atau menyimpan
dokumen yang Bea Meterai-nya tidak atau kurang
dibayar;
meletakan dokumen yang Bea Meterai-nya tidak atau
kurang dibayar sesuai dengan tarifnya pada dokumen
lain yang berkaitan;
membuat salinan, tembusan, rangkapan atau petikan
dari dokumen yang Bea Meterai-nya tidak atau kurang
dibayar;
memberikan keterangan atau catatan pada dokumen
yang tidak atau kurang dibayar sesuai dengan tarif
Bea Meterai-nya
Pelanggaran terhadap ketentuan-ketentuan
sebagaimana dimaksud di atas dikenakan sanksi
administratif dengan peraturan perundang-undangan
yang berlaku.

KEDALUARSA


Kewajiban pemenuhan Bea Meterai
dan denda administrasi yang
terutang menurut Undang-undang
Nomor 13 Tahun 1985 tentang Bea
Meterai daluwarsa setelah lampau
waktu lima tahun, terhitung sejak
tanggal dokumen dibuat.

KETENTUAN PIDANA
Pidana Atas Perbuatan Tertentu



Bagi orang-orang atau badan yang melakukan
perbuatan tertentu seperti yang tersebut di
bawah ini, dipidana sesuai dengan ketentuan yang
ada di dalam kitab Undang-undang Hukum Pidana

Perbuatan-perbuatan yang dipidana itu
adalah:

1) barang siapa meniru atau memalsukan meterai
tempel dan kertas meterai atau meniru dan
memalsukan tanda tangan yang perlu untuk
mensahkan meterai;
2) barang siapa dengan sengaja menyimpan dengan
maksud untuk diedarkan atau memasukkan ke
Negara Indonesia meterai palsu, yang dipalsukan
atau yang dibuat dengan melawan hak;

3) barang siapa dengan sengaja
menggunakan, menjual, menawarkan,
menyerahkan, menyediakan untuk
dijual atau dimasukkan ke Negara
Indonesia meterai yang mereknya,
capnya, tanda tangannya, tanda sahnya
atau tanda waktunya mernpergunakan
telah dihilangkan seolah-olah meterai
itu belum dipakai dan atau menyuruh
orang lain menggunakannya dengan
melawan hak;
4) barang siapa menyimpan bahan-bahan
atau perkakas­-perkakas yang
diketahuinya digunakan untuk
melakukan salah satu kejahatan untuk
meniru memalsukan benda meterai.

Tindak Pidana Kejahatan Dalam Pelunasan Bea
Meterai
Melaksanakan pelunasan bea meterai dengan cara
lain secara sengaja tanpa seizin Menteri
Keuangan akan menimbulkan keuntungan bagi
pemilik atau yang menggunakannya, dan
sebaliknya akan menimbulkan kerugian bagi
Negara. Perbuatan merugikan negara tersebut
merupakan tindak pidana kejahatan, sehingga
harus dihukum setimpal dengan dengan kejahatan
yang diperbuatnya.


Terhadap orang atau badan yang dengan sengaja
melakukan perbuatan tersebut, dipidana dengan
pidana penjara selama-lamanya 7 (tujuh) tahun.

Bahan Sosialisasi
Meterai Tempel Desain Baru
Tahun 2009

atep adya barata - sumber djp dit PPI

38

Latar Belakang




Meterai tempel desain tahun 2005 berdasarkan
Peraturan
Menteri
Keuangan
Nomor
15/PMK.03/2005 tentang Bentuk, Ukuran, Warna,
dan Desain Meterai Tempel Tahun 2005
sebagaimana telah diubah dengan Peraturan
Menteri Keuangan Nomor 90/PMK.03/2005 telah
berlaku selama ± 4 (empat) tahun dan sampai
dengan saat ini belum pernah diganti.
Dari segi pengamanan meterai tempel desain
tahun 2005 sangat rawan untuk dipalsukan,
mengingat jangka waktu beredarnya yang sudah
lama dan perkembangan teknologi percetakan.

atep adya barata - sumber djp dit PPI

39

Dasar hukum:
Peraturan Menteri Keuangan Nomor
55/PMK.03/2009 tentang Bentuk, Ukuran,
dan Warna Benda Meterai tanggal 27
Maret 2009

atep adya barata - sumber djp dit PPI

40

Meterai Tempel
Desain Tahun 2009

atep adya barata - sumber djp dit PPI

41

Meterai Tempel
Desain Tahun 2005

atep adya barata - sumber djp dit PPI

42

Perbedaannya Sekuritinya
adalah:
– Desain baru tidak memakai hologram;
– Desain baru memakai 17 Digit Nomor seri;
– Desain baru memiliki colour shifting (perubahan
warna) bila di gerak-gerakkan; dan
– Desain baru memiliki tinta taggant yang akan
berbunyi bila diperiksa dengan alat khusus.

atep adya barata - sumber djp dit PPI

43

Masa Berlaku:


Peraturan Menteri Keuangan Nomor
55/PMK.03/2009
tentang Bentuk,
Ukuran, Dan Warna Benda Meterai mulai
berlaku pada tanggal 1 Juli 2009.

atep adya barata - sumber djp dit PPI

44

Masa peralihan:


Meterai tempel yang telah
dengan
menggunakan desain
2005 masih dapat dipergunakan
dengan tanggal 31 Maret 2010.

atep adya barata - sumber djp dit PPI

dicetak
Tahun
sampai

45

Kertas Meterai


Kertas Meterai yang telah dicetak dengan
menggunakan desain Tahun 2002 masih
dapat dipergunakan sampai dengan
tanggal 31 Maret 2010.

atep adya barata - sumber djp dit PPI

46

SE-23/PJ.53/2003
masih berlaku
Laporan Hasil Pencocokan atas Penjualan
Benda Meterai sesuai dengan
S-998/PJ.023/2007, tanggal 25 Juni
2007 agar tidak dilaksanakan lagi.
 Dan harus melaksanakan Surat Edaran
Direktur
Jenderal
Pajak
Nomor:
SE-23/PJ.53/2003 tentang Pengawasan
Terhadap Pengelolaan Benda Meterai dan
SE ini belum pernah dicabut.


atep adya barata - sumber djp dit PPI

47

Desain tahun 2005


Meterai Tempel Desain tahun 2005 agar
diberitahukan ke KPRK (Kantor Pos
Pemeriksa) didalam wilayah Kantor
Pelayanan Pajak masing-masing agar di
habiskan terlebih dahulu.

atep adya barata - sumber djp dit PPI

48

PENGGUNAAN
MESIN TERAAN METERAI
DIGITAL

PROSEDUR MENGOPERASIKAN MESIN TERAAN METERAI DIGITAL

Penerima
Pembayaran

Vendor & Wajib Pajak
WP Pengguna Mesin
Teraan Meterai Digital

SSP

Server MPN

1

2

WP Setor

Inquiry

NTPN
4

7

Ditjen. Pajak

Bank
Persepsi/KP

NTPN
3

a. Membangkitkan Kode Deposit.
b. Mengirim Kode Deposit.

5

Verifikasi Jumlah
Pembayaran (Rp)

Info jumlah WP
Server Vendor Mesin
Teraan Digital

6

Pengiriman Info Utk Membangkitkan Kode Deposit

Server e-Meterai

Terima Kasih

atep adya barata - sumber djp dit PPI

51