Mesin Teraan Meterai Digital Sosialisasi

PENGGUNAAN MESIN TERAAN METERAI DIGITAL

  atep adya barata - sumber djp dit pp1

  1

  LATAR BELAKANG 1. Bea Meterai adalah Pajak atas dokumen.

  2. Pelunasan Bea Meterai atas dokumen dilakukan dengan cara:

  1. Menggunakan Benda Meterai;

  2. Menggunakan Cara Lain yang ditetapkan oleh Menteri Keuangan.

  3. Pelunasan Bea Meterai dengan menggunakan cara lain terdiri dari (KMK No 133b/KMK.04/2000):

  1. Mesin Teraan Meterai Manual dan Digital.

  2. Teknologi Percetakan.

  atep adya barata - sumber djp dit 3. Sistem Komputerisasi. pp1

  2

ALASAN MENGGANTI PENGGUNAAN

  Mesin Teraan Meterai Manual ke Mesin Teraan Meterai Digital MESIN TERAAN METERAI MANUAL (MTMM)

MESIN TERAAN METERAI DIGITAL (MTMD)

  1. Tidak mampu memberikan layanan yang maksimal kepada Wajib Pajak, karena WP masih harus membawa Mesin Teraan ke KPP setiap kali ingin mengisi deposit.

  1. Mampu memberikan layanan yang maksimal kepada Wajib Pajak, karena WP tidak perlu lagi membawa Mesin Teraan ke KPP setiap kali ingin mengisi deposit.

  2. Menggunakan segel timah, sehingga mudah terjadinya manipulasi.

  2. Menggunakan sistem Deposit Code Recrediting (DCR), sehingga sulit terjadinya manipulasi.

  3 atep adya barata - sumber djp dit pp1

ALASAN MENGGANTI PENGGUNAAN

  Mesin Teraan Meterai Manual ke Mesin Teraan Meterai Digital MESIN TERAAN METERAI MANUAL (MTMM)

MESIN TERAAN METERAI DIGITAL (MTMD)

  3. Tidak memberikan informasi yang akurat dan pengawasan yang memadai kepada DJP mengenai:

   Siapa saja yang menggunakan Mesin Teraan,

   Berapa jumlah Mesin Teraan yang beredar, dan

   Berapa jumlah setoran yang sebenarnya atas pembubuhan tanda Bea Meterai Lunas.

  3. Memberikan informasi yang akurat dan pengawasan yang memadai kepada DJP mengenai:

   Siapa saja yang menggunakan Mesin Teraan,

   Berapa jumlah Mesin Teraan yang beredar, dan

   Berapa jumlah setoran yang sebenarnya atas pembubuhan tanda Bea Meterai Lunas.

  4 atep adya barata - sumber djp dit pp1

DASAR HUKUM 1.

  Undang-Undang Nomor 13 Tahun 1985 tentang Bea Meterai.

  

2. KMK Nomor 133b/ KMK.04/2000 tentang Pelunasan Bea Meterai Dengan Menggunakan Cara

Lain.

  3. Kepdirjen Nomor KEP-122b/PJ./2000 tentang Tata Cara Pelunasan Bea Meterai Dengan Membubuhkan Tanda Bea Meterai Lunas Dengan Mesin Teraan Meterai.

  4. Perdirjen Nomor PER-17 /PJ/2008 tentang Penggunaan Mesin Teraan Meterai Digital.

  5. Perdirjen Nomor PER-45/PJ/2008 tentang Tata Cara Pelunasan Bea Meterai Dengan Membubuhkan Tanda Bea Meterai Lunas Dengan Mesin Teraan Meterai Digital.

  6. Surat Edaran Nomor SE-63 /PJ./2008 tentang Penyampaian Peraturan Direktur Jenderal Pajak Nomor PER-45 /PJ/2008.

  atep adya barata - sumber djp dit pp1

  5

  DEFINISI 1.

  Mesin Teraan Meterai Digital adalah Mesin Teraan Meterai yang cara pengisian depositnya dilakukan dengan sistem elektronik, dimana intervensi manusia tidak dibutuhkan seperti Mesin Teraan Meterai sistem Deposit Code Recrediting atau sistem sejenis lainnya.

  2. Deposit Code Recrediting (DCR) adalah Suatu metode pengisian deposit dengan menggunakan aplikasi kode deposit.

  3. Aplikasi Kode Deposit adalah Aplikasi yang diinstal dalam server milik distributor Mesin

Teraan Meterai Digital yang ditempatkan pada Kantor Pusat Direktorat Jenderal Pajak yang

berfungsi sebagai penerbit Kode Deposit Mesin Teraan Meterai Digital setelah mendapat informasi hasil verifikasi pembayaran deposit dari Aplikasi e-Meterai.

  4. Aplikasi e-Meterai adalah Aplikasi yang diinstal dalam server milik Direktorat Jenderal Pajak

yang melayani pendaftaran Mesin Teraan Meterai Digital, verifikasi pembayaran deposit, dan

pelaporan Bea Meterai, yang dapat diakses melalui portal intranet Direktorat Jenderal Pajak.

  5. Kode Deposit adalah Kode yang dibutuhkan untuk mengisi deposit Mesin Teraan Meterai

  atep adya barata - sumber djp dit Digital. pp1

  6

  

MULAI BERLAKU PENGGUNAAN MESIN TERAAN

METERAI DIGITAL

  Mesin Teraan Meterai Digital mulai berlaku sejak tanggal 29 April 2008.

   Mulai tanggal 29 April 2008, izin baru pembubuhan tanda BML dengan menggunakan Mesin Teraan Meterai wajib menggunakan Mesin Teraan Meterai Digital. catatan: tidak termasuk perpanjangan izin mesin teraan meterai manual

   Mesin Teraan Meterai yang ada sekarang (Mesin Teraan Meterai Manual) masih dapat digunakan sampai dengan tanggal 28 April 2010.

  atep adya barata - sumber djp dit pp1

  7

MASA BERLAKU DAN PROSEDUR PERPANJANGAN IZIN

1. Izin pembubuhan tanda BML dengan MTMD berlaku

  selama 4 (empat) tahun sejak tanggal ditetapkan, dan dapat diperpanjang selama memenuhi persyaratan.

  2. Prosedur pemberian perpanjangan izin pembubuhan tanda BML dengan MTMD adalah sesuai dengan prosedur penerbitan izin baru.

  atep adya barata - sumber djp dit pp1

  8

PROSEDUR PEROLEHAN SURAT IZIN PEMBUBUHAN TANDA BML DENGAN MTMD

  1

  2 WAJIB Aplikasi

  KPP PAJAK e-Met

  4

  3

1. Mengajukan surat permohonan izin pembubuhan tanda BML dengan MTMD, dengan melampirkan:

a. Surat Keterangan Layak Pakai dari distributor MTMD; b. Surat Pernyataan Kepemilikan MTMD.

2. Petugas KPP meneliti kelengkapan data yang disampaikan oleh Wajib Pajak, kemudian Diselesaikan merekam data tersebut ke Aplikasi e-Met yang ada di portal DJP.

  paling lambat 7 hari kerja

  3. Petugas KPP mencetak formulir surat izin pembubuhan tanda BML dengan MTMD dari Aplikasi e-Meterai.

  4. Kepala KPP menandatangani dan menerbitkan surat izin pembubuhan tanda BML dengan MTMD.

  atep adya barata - sumber djp dit pp1

  9

PENANGGUHAN PERPANJANGAN IZIN PENGGUNAAN MTMD

  Surat

  Saat Berakhir Izin

  2 Teguran Penggunaan MTMD 5 hari 15 hari

1 Mengirimkan

  3 1 bulan Surat

  KPP Pemberitahuan

  4 akhir bulan setelah bulan jatuh tempo berlaku izin

  Surat Keputusan Penangguhan

  Perpanjangan Izin atep adya barata - sumber djp dit pp1

  10

PENANGGUHAN PERPANJANGAN 1.

   Kepala KPP dapat menerbitkan Surat Pemberitahuan akan berakhirnya izin pembubuhan.

  Surat Pemberitahuan dikirimkan kepada Wajib Pajak paling lambat 1 bulan sebelum berakhirnya izin pembubuhan.

  2. Apabila sampai dengan berakhirnya batas waktu izin pembubuhan Wajib Pajak belum juga melakukan perpanjangan izin pembubuhan, maka Kepala KPP wajib mengirim Surat Teguran paling lambat 5 hari sejak berakhirnya batas waktu berlakunya izin pembubuhan.

  3. Wajib Pajak harus menindaklanjuti Surat Teguran dalam jangka waktu 15 hari sejak tanggal Surat Teguran dikirim.

  Apabila Wajib Pajak tidak menindaklanjuti Surat Teguran sampai dengan batas waktu yang ditentukan, maka Kepala KPP wajib mengenakan sanksi penangguhan perpanjangan izin pembubuhan selama 1 (satu) tahun dimulai sejak tanggal diterbitkannya Surat Keputusan Penangguhan Perpanjangan Izin Pembubuhan (SKPPIP).

  4. Kepala KPP harus menerbitkan SKPPIP kepada Wajib Pajak paling lambat akhir bulan setelah bulan berakhirnya batas waktu berlakunya izin pembubuhan.

  MTMD yang telah selesai masa penangguhan perpanjangan izin pembubuhan dapat digunakan lagi oleh Wajib Pajak. Prosedur pemberian izin pembubuhan yang telah selesai masa penangguhan atep adya barata - sumber djp dit perpanjangan izin pembubuhannya adalah sesuai dengan prosedur penerbitan izin baru. pp1

  11

PROSEDUR MENGALIHKAN SALDO DEPOSIT WAJIB PAJAK

  DISTRIBUTOR KPP

  Mendapat Surat Pernyataan dari distributor MTMD yang menyatakan:

  1. MTMD tersebut telah mengalami kerusakan sehingga tidak dapat dipergunakan lagi.

  2. Jumlah saldo deposit yang akan dialihkan.

  Mengajukan surat permohonan pengalihan deposit MTMD, dengan:

  1. Mencantumkan jumlah saldo deposit,

  2. Perhitungan ke setoran pajak yang lain, dan

  3. Melampirkan Surat Pernyataan dari distributor.

  1. Menyelesaikan pengalihan saldo deposit MTMD yang dilakukan pemindahbukuan (Pbk); dan

  2. Mengirimkan Surat Pengalihan Saldo Deposit MTMD, paling lambat 10 (sepuluh) hari kerja.

  1

  2

  3

  12 atep adya barata - sumber djp dit pp1

  Server MPN Server Vendor Mesin Teraan Digital Bank Persepsi/KP SSP WP Setor Inquiry NTPN NTPN WP Pengguna Mesin Teraan Meterai Digital

  Verifikasi Jumlah Pembayaran (Rp) Ditjen. Pajak Penerima Pembayaran Vendor & Wajib Pajak Pengiriman Info Utk Membangkitkan Kode Deposit

  2

  3

  4

7 Info jumlah WP

  5

b. Mengirim Kode Deposit.

  6 PROSEDUR MENGOPERASIKAN MESIN TERAAN METERAI DIGITAL

  1 a. Membangkitkan Kode Deposit.

  13 atep adya barata - sumber djp dit pp1

HAL-HAL PENTING DALAM MELAKUKAN PENYETORAN

   Wajib Pajak yang menggunakan MTMD harus membayar deposit sebesar Rp 15.000.000,- atau kelipatannya.

  

MAP/Kode Jenis Pajak (KJP) untuk MTMD adalah 411611, sedangkan Kode Jenis

Setoran (KJS) yaitu 2xx diisi secara otomatis oleh Aplikasi e-Meterai setelah Wajib

Pajak melakukan pendaftaran.

  NB: contoh kasus lihat SE-63/PJ./2008

  Kesalahan dalam mengisi KJP dan KJS pada SPP menyebabkan Kode Deposit tidak

di-generate. Untuk mengembalikan setoran yang salah tersebut dilakukan dengan

mekanisme umum Pbk (sebagaimana diatur dalam KMK 88 Thn 1991 dan Kepdirjen 965 Thn 1991, dan perubahannya.)

   Dalam hal saldo deposit masih ada karena MTMD mengalami kerusakan, maka dapat dialihkan dengan cara Pbk (sebagaimana diatur dalam KMK 88 Thn 1991 dan Kepdirjen 965 Thn 1991, dan perubahannya.) namun ke setoran jenis pajak (MAP/ KJP) yang lain.

  atep adya barata - sumber djp dit pp1

  14

  

CONTOH

PROSEDUR PENDAFTARAN MTMD

a.

  PT. ABC membeli 3 unit MTMD dari disributor. MTMD yang pertama merek Ascom Hasler type AH-2008, MTMD yang kedua merek Neopost type NP- Ds08, dan MTMD yang ketiga merek Postalia type P-Anz08.

  b.

  PT. ABC mendaftarkan ketiga unit MTMD tersebut ke KPP Pratama Menteng Dua dengan melampirkan: Surat Keterangan Layak Pakai dari distributor Mesin Teraan Meterai Digital; dan Surat Pernyataan Kepemilikan Mesin Teraan Meterai Digital.

  c.

  Adapun urutan pendaftaran ketiga unit MTMD tersebut adalah: tanggal 01 Januari 2009 MTMD merek Ascom Hasler type AH-2008. tanggal 03 Februari 2009 MTMD merek Neopost type NP-Ds08. tanggal 12 Desember 2009 MTMD merek Postalia type P-Anz08.

  d.

  

Selanjutnya melalui Aplikasi e-Meterai secara otomatis diinformasikan

(dinotifikasikan) Kode Jenis Setoran (KJS) untuk ketiga unit MTMD

tersebut yaitu: KJS untuk MTMD merek Ascom Hasler type AH-2008 adalah ”201”. KJS untuk MTMD merek Neopost type NP-Ds08 adalah ”202”.

  KJS untuk MTMD merek Postalia type P-Anz08 adalah ”203”.Asd

  15 atep adya barata - sumber djp dit pp1

  SANKSI

  

Penggunaan Mesin Teraan Meterai Digital tanpa izin

tertulis dari Direktur Jenderal Pajak dikenakan sanksi pidana.

   Bea Meterai yang kurang dilunasi sebagaimana

mestinya yang disebabkan oleh kelebihan pemakaian

deposit dibandingkan dengan yang disetor, dikenakan

denda administrasi sebesar 200 % (dua ratus persen)

dari Bea Meterai yang kurang dibayar.

  atep adya barata - sumber djp dit pp1

  16

APLIKASI E-METERAI

   Lokasi Aplikasi E-Meterai

  

Aplikasi E-Meterai bisa di buka di portal djp pada Menu

Aplikasi, Sub Menu E-Meterai.

  atep adya barata - sumber djp dit pp1

  17

APLIKASI E-METERAI

   Login

   Masing-masing KPP/Kanwil memiliki pengguna dengan dua jenis hak akses yaitu “User” dan “Administrator”.

  

Kebutuhan pengguna ditentukan oleh masing-masing

KPP/Kanwil melalui pengguna dengan hak akses “Administrator”.

  atep adya barata - sumber djp dit pp1

  18

APLIKASI E-METERAI

   Perekaman Permohonan Izin

  19 atep adya barata - sumber djp dit pp1

APLIKASI E-METERAI

  20 atep adya barata - sumber djp dit pp1

APLIKASI E-METERAI

  21 atep adya barata - sumber djp dit pp1

APLIKASI E-METERAI

  22 atep adya barata - sumber djp dit pp1

APLIKASI E-METERAI

  23 atep adya barata - sumber djp dit pp1

APLIKASI E-METERAI

  24 atep adya barata - sumber djp dit pp1

APLIKASI E-METERAI

  25 atep adya barata - sumber djp dit pp1

TERIMA KASIH

  26 atep adya barata - sumber djp dit pp1