Pertumbuhan Dan Perkembangan Beberapa Genotipe Ubikayu (Manihot Esculenta Crantz.)

PELAKSANAAN PENELITIAN
Persiapan Lahan
Disiapkan lahan dengan panjang 21 m dan lebar 12 m yang kemudian
dibersihkan dari gulma. Dalam persiapan lahan dilakukan pembuatan plot dengan
4 baris petakan dan 7 banjar petakan dan bedengan. Luas dari setiap plot yaitu
2 m x 2 m. Dalam persiapan lahan juga dilakukan pembuatan parit sedalam ±25
cm agar drainase tetap terjaga.
Persiapan Bibit
Pemilihan bibit atau bahan tanaman diambil dari beberapa lokasi yang
telah di survey terlebih dahulu. Bibit didapatkan dari sekitar lahan pertanaman
agar memudahkan dalam pengangkutan dan penanaman. Pengambilan bibit
dilakukan sekitar seminggu sebelum penanaman. Bibit yang diambil harus berasal
dari tanaman yang kokoh, tumbuh tegak berumur diatas 7 bulan. Ukuran diameter
bibit yang digunakan yaitu ±2,5 cm atau dibuat seseragam mungkin. Panjang
ukuran stek yang digunakan yaitu 25 cm. Bahan tanam ditanam dengan posisi
tegak dan bahan tanam yang digunakan dipotong dengan sistem gergaji rata.
Penanaman
Sebelum dilakukan penanaman dilakukan seleksi terlebih dahulu stek yang
akan ditanam. Stek ditanam dengan cara menancapkan stek ke tanah sedalam 5
cm. Posisi stek jangan sampai terbalik. Tanda yang dapat kita lihat dari arah mata
dari tiap ruas batang yang di stek. Arah mata tunas menuju ke atas dibawahnya

bekas tangkai daun. Jarak tanam yang digunakan yaitu 100 cm x 100 cm.

Universitas Sumatera Utara

Pemupukan
Pupuk dasar diberikan pada awal penanaman dan pupuk susulan
diaplikasikan 1 bulan setelah tanam, dengan ditugalkan pada jarak 10 – 15 cm dari
pangkal batang (0,972 gr Urea/tanaman, 0,972 gr SP36/tanaman, dan 0,50 gr
KCL/tanaman).
Pemeliharaan Tanaman
Penyiraman
Penyiraman dilakukan sesuai kondisi cuaca di lapangan. Penyiraman
dilakukan pagi atau sore hari. Pada penelitian ini tidak diperlukan pengairan.
Penyiangan
Salah satu kegiatan menghindari persaingan antara gulma dan tanaman,
maka dilakukan penyiangan. Kelemahan ubi kayu adalah pada fase pertumbuhan
awal tidak mampu berkompetisi dengan gulma. Periode kritis atau periode
tanaman harus bebas gangguan gulma saat berumur antara 5 – 10 minggu setelah
tanam. Bila pengendalian gulma tidak dilakukan selama periode kritis tersebut,
produktivitas dapat turun sampai 75% dibandingkan kondisi bebas gulma. Oleh

karena itu, pengendalian gulma dilakukan pada 2 tahap, yaitu pada umur 4 – 5
minggu setelah tanam dan 8 minggu setelah tanam. Penyiangan gulma dilakukan
secara manual atau menggunakan cangkul dengan membersihkan gulma yang ada
di dalam maupun diluar plot penelitian. Penyiangan dilakukan sesuai dengan
kondisi lapangan.
Pembumbunan

Universitas Sumatera Utara

Pembumbunan dilakukan 1 bulan setelah tanam. Pembumbunan dilakukan
untuk mendapatkan tekstur tanah yang gembur yang dibutuhkan untuk
perkembangan ubi kayu.
Panen
Panen dilakukan pada saat tanaman berumur 6 bulan dengan mencabut
tanaman sampel kemudian diukur peubah amatannya.
Peubah Amatan
Tinggi Tanaman (cm)
Tinggi tanaman diukur menggunakan meteran dari pangkal batang sampai
ujung daun tertinggi. Pengukuran tanaman dilakukan dengan menggunakan
penggaris / meteran. Pengamatan dilakukan tanaman berumur 2 MST selama dua

minggu sekali.
Diameter batang (cm)
Pengukuran diameter batang dilakukan pada saat tanaman berumur 2
MST. Pengukuran dilakukan menggunakan jangka sorong.
Warna daun pucuk
Pengamatan warna daun pucuk dilakukan dengan cara visual sesuai
dengan karakteristik yang telah ditentukan.
Warna daun
Pengamatan warna daun dilakukan dengan cara visual sesuai dengan
karakteristik yang telah ditentukan.
Jumlah lobus daun
Jumlah Lobus daun dihitung secara langsung manual. Diamati daun pada
tanaman kemudian dihitung jumlah lobus daun.

Universitas Sumatera Utara

Panjang lobus/lebar lobus daun
Diukur dua daun dari bagian tengah tanaman. Diukur dari perpotongan
semua lobus sampai pada bagian tengah lobus.
Panjang petiole

Panjang lobus dan panjang petiole diukur menggunakan penggaris secara
manual. Diamati pada bagian tengah sepertiga tanaman.
Warna petiole
Pengamatan warna petiole dilakukan secara visual sesuai dengan
karakteristik yang ditentukan.
Panjang ubikayu (cm)
Dilakukan perhitungan panjang akar tanaman ubi kayu yang telah dipanen.
Panjang akar dapat diukur dengan menggunakan penggaris.
Jumlah ubikayu per pohon
Perhitungan jumlah akar ubi kayu dilakukan setelah pemanenan.
Dilakukan pemisahan perlakuan pada saat pemanenan. Dihitung jumlah akar yang
didapat.
Diameter ubikayu (mm)
Dilakukan

pengamatan

diameter

akar.


Pengamatan

dilakukan

menggunakan jangka sorong.
Warna batang atas
Pengamatan batang dilakukan dengan cara visual sesuai dengan
karakteristik yang telah ditentukan.

Universitas Sumatera Utara

Warna batang bawah
Pengamatan batang dilakukan dengan cara visual sesuai dengan
karakteristik yang telah ditentukan.
Warna kulit luar ubikayu
Warna kulit luar ditentukan dengan melihat warna kulit dalam dicocokkan
dengan deskripsi tanaman ubi kayu.
Warna kulit dalam ubikayu
Warna kulit kedua diamati secara visual setelah kulit buah dikupas

kemudian diamati warna kulit kedua umbi lalu dikupas lagi untuk melihat kulit
dalam sesuai dengan karakteristik yang telah ditentukan.
Bobot ubikayu (kg)
Setelah dilakukan pengukuran panjang dan jumlah akar dilakukan
perhitungan bobot akar ubi kayu setiap genotipe per tanaman sampel.

Universitas Sumatera Utara

HASIL DAN PEMBAHASAN
Hasil
Tabel 1. Hasil identifikasi karakter ubikayu Adira 1 Umur 6 bulan
Parameter

Ciri-ciri

1. Umur mulai berbunga

Tidak ada bunga

2. Panjang/lebar lobus daun


13.4 cm/3.6 cm

3. Panjang petiole

15 cm

4. Jumlah lobus daun

5

5. Warna petiole

Hijau

6. Warna pucuk daun

Ungu

7. Warna daun


Hijau gelap

8. Tinggi tanaman

Umur 6 bulan: 221.29 cm

10. Warna batang atas

Hijau

11. Warna batang bawah

Gading

12. Warna kulit luar ubikayu

Coklat tua

13. Warna kulit dalam ubikayu


Rose

14. Diameter ubikayu

6 bulan : 36,31 mm

15. Panjang ubikayu

6 bulan : 25,69 cm

16. Jumlah ubikayu

6 bulan : 11.25

17. Hasil ubikayu (kg/tanaman)

6 bulan : 0,35 kg

Universitas Sumatera Utara


Adapun sampel ubikayu varietas Adira 1 di lampirkan pada Gambar 1
berikut

a. Ubikayu Adira 1

c.

Daun dan tangkai daun

b. Daun pucuk

d. Batang bawah tengah dan
atas
Keterangan:

1

1.


Kulit luar ubikayu

2.

Kulit kedua ubikayu

3.
4.

Warna ubikayu

2
3
e. ubikayu dan kulit ubikayu
Gambar 1. Sampel ubikayu varietas Adira 1

Universitas Sumatera Utara

Tabel 2. Hasil identifikasi karakter ubikayu Valencia Umur 6 bulan
Parameter
Ciri-ciri
1. Umur mulai berbunga

Tidak ada bunga

2. Panjang/lebar lobus daun

15 cm/ 4.6 cm

3. Panjang petiole

21.7 cm

4. Jumlah lobus daun

7

5. Warna petiole

Merah

6. Warna pucuk daun

Hijau muda.

7. Warna daun

Hijau gelap

8. Tinggi tanaman

Umur 6 bulan: 231.13 cm

10. Warna batang atas

Hijau kemerahan

11. Warna batang bawah

Abu-abu

12. Warna kulit luar ubikayu

Coklat tua

13. Warna kulit dalam ubikayu

Rose

14. Diameter ubikayu

6 bulan : 37,08 mm

15. Panjang ubikayu

6 bulan : 28,64 cm

16. Jumlah ubikayu

6 bulan : 10.25

17. Hasil ubikayu (kg/tanaman)

6 bulan : 0,40 kg

Universitas Sumatera Utara

Adapun sampel ubikayu genotipe Valencia di lampirkan pada Gambar 2
berikut

a.

Ubikayu Valencia

c. Daun dan tangkai daun

b. Daun pucuk

d. Batang bawah tengah dan atas

keterangan:
1. Kulit luar ubikayu
2. Kulit kedua ubikayu
3. Warna ubikayu

1

2
3
e. ubikayu dan kulit ubikayu
Gambar 2. Sampel ubikayu varietas Valencia

Universitas Sumatera Utara

Tabel 3. Hasil identifikasi karakter ubikayu Malang Umur 6 bulan
Parameter
Ciri-ciri
1. Umur mulai berbunga

Tidak ada bunga

2. Panjang/lebar lobus daun

15.4 cm/7.3 cm

3. Panjang petiole

30.6 cm

4. Jumlah lobus daun

7

5. Warna petiole

Hijau kemerahan

6. Warna pucuk daun

Hijau muda

7. Warna daun

Hijau gelap

8. Tinggi tanaman

Umur 6 bulan: 245.01 cm

10. Warna batang atas

Hijau tua

11. Warna batang bawah

Gading

12. Warna kulit luar ubikayu

Coklat tua

13. Warna kulit dalam ubikayu

Gading

14. Diameter ubikayu

6 bulan : 29,53 mm

15. Panjang ubikayu

6 bulan : 30,21 cm

16. Jumlah ubikayu

6 bulan : 14.69

17. Hasil ubikayu (kg/tanaman)

6 bulan : 0,31 kg

Universitas Sumatera Utara

Adapun sampel ubikayu genotipe Malang di lampirkan pada Gambar 3
berikut

a. Ubikayu Malang

c. daun dan tangkai daun

b. Daun pucuk

d. batang bawah. tengah dan atas
keterangan:
1. Kulit luar ubikayu
2. Kulit kedua ubikayu
3. Warna ubikayu

1
2
3
e. ubikayu dan kulit ubikayu
Gambar 3. Sampel ubikayu varietas Malang

Universitas Sumatera Utara

Tabel 4. Hasil identifikasi karakter ubikayu Malaysia Umur 6 bulan
Parameter
Ciri-ciri
1. Umur mulai berbunga

Tidak ada bunga

2. Panjang/lebar lobus daun

18.6 cm/ 5.1 cm

3. Panjang petiole

23.9 cm

4. Jumlah lobus daun

7

5. Warna petiole

Hijau kemerahan

6. Warna pucuk daun

Ungu

7. Warna daun

Hijau gelap

8. Tinggi tanaman

Umur 6 bulan: 236.57 cm

10. Warna batang atas

Hijau tua

11. Warna batang bawah

Abu-abu

12. Warna kulit luar ubikayu

Coklat tua

13. Warna kulit dalam ubikayu

Gading

14. Diameter ubikayu

6 bulan : 33,95 mm

15. Panjang ubikayu

6 bulan : 29,28 cm

16. Jumlah ubikayu

6 bulan : 10.69

17. Hasil ubikayu (kg/tanaman)

6 bulan : 0,33 kg

Universitas Sumatera Utara

Adapun sampel ubikayu genotipe Malaysia di lampirkan pada Gambar 4
berikut :

a. Ubikayu Malaysia

c. daun dan tangkai daun

b. Daun pucuk

d. batang bawah. tengah dan atas
keterangan:
1. Kulit luar ubikayu
2. Kulit kedua ubikayu
3. Warna ubikayu

1
2
3
e. ubikayu dan kulit ubikayu
Gambar 4. Sampel ubikayu varietas Malaysia

Universitas Sumatera Utara

Tabel 5. Hasil identifikasi karakter ubikayu Gajah Umur 6 bulan
Parameter
Ciri-ciri
1. Umur mulai berbunga

Tidak ada bunga

2. Panjang/lebar lobus daun

19.6 cm/ 4.4 cm

3. Panjang petiole

23.2 cm

4. Jumlah lobus daun

5

5. Warna petiole

Merah

6. Warna pucuk daun

Hijau muda

7. Warna daun

Hijau terang

8. Tinggi tanaman

Umur 6 bulan: 217.93 cm

10. Warna batang atas

Hijau kemerahan

11. Warna batang bawah

Gading

12. Warna kulit luar ubikayu

Coklat muda

13. Warna kulit dalam ubikayu

Rose

14. Diameter ubikayu

6 bulan : 26,79 mm

15. Panjang ubikayu

6 bulan : 28,70 cm

16. Jumlah ubikayu

6 bulan : 9.06

17. Hasil ubikayu (kg/tanaman)

6 bulan : 0,30

Universitas Sumatera Utara

Adapun sampel ubikayu genotipe Gajah di lampirkan pada Gambar 5
berikut :

a. Ubikayu Gajah

c. daun dan tangkai daun

b. Daun pucuk

d. batang bawah. tengah dan atas
keterangan:
1. Kulit luar ubikayu
2. Kulit kedua ubikayu
3. Warna ubikayu

1

2
3
e. ubikayu dan kulit ubikayu
Gambar 5. Sampel ubikayu varietas Gajah

Universitas Sumatera Utara

Tabel 6. Hasil identifikasi karakter ubikayu Putih Umur 6 bulan
Parameter
Ciri-ciri
1. Umur mulai berbunga

Tidak ada bunga

2. Panjang/lebar lobus daun

21.9 cm/ 5.2 cm

3. Panjang petiole

31.4 cm

4. Jumlah lobus daun

7

5. Warna petiole

Hijau kekuningan

6. Warna pucuk daun

Hijau muda

7. Warna daun

Hijau gelap

8. Tinggi tanaman

Umur 6 bulan: 209.51 cm

10. Warna batang atas

Hijau

11. Warna batang bawah

Abu-abu

12. Warna kulit luar ubikayu

Coklat muda

13. Warna kulit dalam ubikayu

Rose muda

14. Diameter ubikayu

6 bulan : 32,70 mm

15. Panjang ubikayu

6 bulan : 28,70 cm

16. Jumlah ubikayu

6 bulan : 12.00

17. Hasil ubikayu (kg/tanaman)

6 bulan : 0,31 kg

Universitas Sumatera Utara

Adapun sampel ubikayu genotipe Putih di lampirkan pada Gambar 6
berikut:

a. Ubikayu Putih

c. daun dan tangkai daun

b. Daun pucuk

d. batang bawah. tengah dan atas

keterangan:
1. Kulit luar ubikayu
2. Kulit kedua ubikayu
3. Warna ubikayu
1

2

3
e. ubikayu dan kulit ubikayu
Gambar 6. Sampel ubikayu varietas Putih

Universitas Sumatera Utara

Tabel 7. Hasil identifikasi karakter ubikayu Pulut Umur 6 bulan
Parameter
Ciri-ciri
1. Umur mulai berbunga

Tidak ada bunga

2. Panjang/lebar lobus daun

22.6 cm/ 2.3 cm

3. Panjang petiole

27 cm

4. Jumlah lobus daun

7

5. Warna petiole

Hijau kekuningan

6. Warna pucuk daun

Hijau tua

7. Warna daun

Hijau gelap

8. Tinggi tanaman

Umur 6 bulan: 277.48 cm

10. Warna batang atas

Hijau tua

11. Warna batang bawah

Abu-abu

12. Warna kulit luar ubikayu

Coklat tua

13. Warna kulit dalam ubikayu

Gading

14. Diameter ubikayu

6 bulan : 36,65 mm

15. Panjang ubikayu

6 bulan : 27,52 cm

16. Jumlah ubikayu

6 bulan : 11.00

17. Hasil ubikayu (kg/tanaman)

6 bulan : 0,36 kg

Universitas Sumatera Utara

Adapun sampel ubikayu genotipe Pulut di lampirkan pada Gambar 7
berikut:

a. Ubikayu Pulut

c. daun dan tangkai daun

b. Daun pucuk

d. batang bawah. tengah dan atas

keterangan:
1. Kulit luar ubikayu
2. Kulit kedua ubikayu
3. Warna ubikayu

1

2
3
e. ubikayu dan kulit ubikayu
Gambar 7. Sampel ubikayu varietas Pulut

Universitas Sumatera Utara

Tinggi Tanaman Ubikayu
Berdasarkan data pengamatan tinggi tanaman umur 2 MST, 4 MST, 6
MST, 8 MST, 12 MST, 16 MST dan 24 MST serta sidik ragamnya dapat dilihat
pada Lampiran 4, 5, 6, 7, 9, 10, dan 12 yang menunjukkan bahwa genotipe
berbeda nyata pada umur 2 MST, 4 MST, 6 MST, 8 MST, 12 MST, 16 MST dan
24 MST. Rataan tinggi tanaman ubikayu pada beberapa genotipe dapat dilihat
pada Tabel 8.
Tabel 8. Rataan Tinggi Tanaman (cm) pada umur 2 MST, 4 MST, 6 MST, 8 MST,
12 MST, 16 MST dan 24 MST
Umur (MST)
Genotipe
2
4
6
8
12
16
24
....cm....
Adira1
5,61b 13,03c
25,10c
45,54c 101,21b 144,43a 221,29b
Valencia 8,93a 17,66ab 31,87abc 55,46bc 109,20b 162,73b 231,13b
Malang
9,07a 20,98a
36,20a 65,32ab 119,28ab 172,09ab 245,01ab
Malaysia 7,53ab 16,01bc 29,57abc 54,07bc 103,33b 158,71b 236,57b
Gajah
5,79b 13,47c 26,32bc 44,05c
98,15b
142,74b 217,93b
Putih
7,08ab 16,56bc 30,66abc 60,19ab 107,81b 149,23b 209,51b
Pulut
6,43b 14,95bc 32,04ab 68,81a 140,26a 199,67b 277,48a
Keterangan : Angka-angka yang diikuti notasi yang sama pada kolom yang sama
menunjukkan tidak berbeda nyata berdasarkan uji Duncan Multiple
Range Test (DMRT) pada taraf 5%.
Pada tinggi tanaman 24 MST, dimana genotipe Pulut mempunyai rataan
tinggi tanaman tertinggi (277,48 cm) yang berbeda nyata dengan varietas Adira 1
(221,29 cm), genotipe Valencia (231,13 cm), genotipe Malaysia (236,57 cm),
genotipe Gajah (217,93 cm), dan genotipe Putih (209,51 cm), tetapi tidak berbeda
nyata pada genotipe Malang (245,01 cm).

Universitas Sumatera Utara

Diameter Batang
Berdasarkan data pengamatan diameter batang umur 2 MST s/d 24 MST
serta sidik ragamnya dapat dilihat pada Lampiran 13 s/d 21 yang menunjukkan
bahwa genotipe berbeda nyata pada umur 2 MST s/d 24 MST. Rataan diameter
batang ubikayu pada beberapa genotipe dapat dilihat pada Tabel 9.
Tabel 9. Rataan Diameter Batang pada umur 2 MST s/d 24 MST
Genotip
Umur
Adira
(MST)
Valencia Malang Malaysia Gajah
Putih
1
...mm...

Pulut

2
3,55cd 3,83bc
5,08a
3,47cd
3,46cd 4,12b
3,04d
4
4,39c 6,14b
7,64a
5,45bc
5,65bc 6,09b
4,62c
6
6,95d 8,83bc
10,52a 7,89bcd 8,59bc 9,00b
7,30cd
8
10,00 d 12,49abc 14,49 a 11,05 cd 13,29 ab 12,96abc 11,80bcd
10
12,59d 15,19bc 18,94a 14,1cd
17,32ab 16,81ab 15,99bc
12
14,93d 18,09bc 21,55a 16,69cd 19,67ab 18,37bc 18,50bc
16
19,19c 21,12bc 25,60a 18,95c
24,15a 21,18bc 23,13ab
20
21,08c 22,61bc 28,91a 21,56bc 24,79bc 22,06bc 25,21b
24
22,36c 23,88bc 31,26a 23,72bc 26,16bc 23,41c
27,39b
Keterangan : Angka-angka yang diikuti notasi yang sama pada kolom yang sama
menunjukkan tidak berbeda nyata berdasarkan uji Duncan Multiple
Range Test (DMRT) pada taraf 5%
Berdasarkan Tabel 9 dapat dilihat bahwa genotipe tanaman berbeda nyata
pada diameter batang tanaman 24 MST, dimana genotipe Malang mempunyai
rataan diameter batang tertinggi (31,26 mm) dan berbeda nyata dengan genotipe
Pulut (27,39 mm), genotipe Adira1 (22,36 mm) dan genotipe Putih (23,41 mm),
tetapi tidak berbeda nyata dengan, genotipe Valencia (23,88 mm), genotipe
Malaysia (23,72 mm), dan genotipe Gajah (26,16 mm).

Universitas Sumatera Utara

Panjang Ubikayu (cm)
Berdasarkan data pengamatan dan sidik ragam diketahui genotipe tanaman
ubikayu pada umur 24 MST tidak berbeda nyata antar tanaman genotipe
pada panjang ubikayu. Rataan panjang ubikayu dapat dilihat pada Tabel 11.
Tabel 11. Rataan panjang ubikayu
Perlakuan

Rataan
...cm...

Adira1
Valencia
Malang
Malaysia
Gajah
Putih
Pulut
Rataan

25,69
28,64
30,21
29,28
28,70
28,70
27,52
28,39

Berdasarkan Tabel 11 dapat diketahui bahwa rataan panjang ubikayu pada
umur 24 MST didapat rataan tertinggi pada genotipe Malang 30,21 cm dan yang
terendah pada varietas Adira 1 yaitu 25,69 cm.
Jumlah ubikayu per pohon
Berdasarkan data pengamatan dan sidik ragam diketahui genotipe tanaman
ubikayu pada umur 24 MST tidak berbeda nyata antar genotipe pada jumlah
ubikayu per pohon. Rataan jumlah ubikayu per pohon dapat dilihat pada Tabel 12.

Universitas Sumatera Utara

Tabel 12. Rataan umlah ubikayu per pohon
Perlakuan

Rataan

Adira 1
Valencia
Malang
Malaysia
Gajah
Putih
Pulut
Rataan

11,25
10,25
14,69
10,69
9,06
12,00
11,00
11,28

Berdasarkan tabel 12 dapat diketahui bahwa rataan jumlah ubikayu per
pohon pada umur 24 MST didapat rataan tertinggi pada genotipe Malang yaitu
14,69 dan yang terendah pada genotipe Gajah yaitu 9,06.
Diameter Ubikayu (mm)
Berdasarkan data pengamatan diameter ubikayu serta sidik ragamnya
dapat dilihat pada Lampiran 27 yang menunjukkan bahwa genotipe tanaman
ubikayu pada umur 24 MST berbeda nyata terhadap diameter ubikayu. Rataan
diameter ubikayu pada beberapa genotipe dapat dilihat pada tabel 27.
Tabel 13. Rataan Diameter Ubikayu
Perlakuan

Rataan
...mm...

Adira1
36,31a
Valencia
37,08a
Malang
29,53bc
Malaysia
33,95ab
Gajah
26,79c
Putih
32,70abc
Pulut
36,65a
Rataan
33,29
Keterangan : Angka-angka yang diikuti notasi yang sama pada kolom yang sama
menunjukkan tidak berbeda nyata berdasarkan uji Duncan Multiple
Range Test (DMRT) pada taraf 5%.

Universitas Sumatera Utara

Berdasarkan Tabel 13 dapat dilihat bahwa genotipe Valencia (29,53 mm),
varietas Adira 1 (36,31 mm), dan genotipe Pulut (36,65 mm) tidak berbeda nyata
dengan genotipe Malaysia (33,95 mm), dan genotipe Putih (32,70 mm), tetapi
berbeda nyata dengan genotipe Malang (29,53 mm) dan genotipe Gajah
(26,79 mm).
Bobot Ubikayu (kg)
Berdasarkan data pengamatan dan sidik ragam diketahui genotipe tanaman
ubikayu pada umur 24 MST tidak berbeda nyata antar genotipe pada bobot
ubikayu. Rataan bobot ubikayu dapat dilihat pada Tabel 14.
Tabel 14. Rataan bobot ubikayu
Perlakuan

Rataan
...kg...

Adira 1
Valencia
Malang
Malaysia
Gajah
Putih
Pulut
Rataan

0,35
0,40
0,31
0,33
0,30
0,31
0,36
0,34

Berdasarkan Tabel 14 dapat diketahui bahwa rataan bobot ubikayu pada
umur 24 MST didapat rataan tertinggi terdapat pada genotipe Malang yaitu 14,69
kg dan yang terendah pada genotipe Gajah yaitu 9,06 kg.
Pembahasan
Berdasarkan hasil penelitian diketahui bahwa rataan tinggi tanaman
ubikayu tertinggi diperoleh pada genotipe Pulut yaitu 277,48 cm dan terendah
pada genotipe Putih yaitu 209,51cm. Hal ini terjadi dikarenakan genotipe Putih
merupakan salah satu genotipe yang kurang beradaptasi dilingkungan tempat

Universitas Sumatera Utara

dilakukannya penelitian, yang dapat mempengaruhi respon pertumbuhan
dan perkembangan tanaman itu sendiri. Hal ini sesuai dengan pernyataan
Darliah et al., (2001) yang menyatakan varietas atau klon introduksi perlu diuji
adaptabilitasnya pada suatu lingkungan untuk mendapatkan genotipe unggul pada
lingkungan tersebut. Pada umumnya suatu daerah memiliki kondisi lingkungan
yang berbeda terhadap genotip. Respon genotip terhadap lingkungan ini biasanya
terlihat dalam penampilan fenotipik dari tanaman yang bersangkutan.
Berdasarkan hasil penelitian diketahui bahwa rataan diameter batang
tanaman ubikayu tertinggi diperoleh pada genotipe Malang yaitu 31,26 mm dan
terendah pada genotipe Adira 1 yaitu 22,36 mm. Hal ini diduga karena adanya
perbedaan genetik yang menyebabkan genotipe Malang memiliki pertumbuhan
dan perkembangan diameter batang paling baik dibandingkan dengan genotipe
lainnya. Peubah amatan tinggi tanaman, diameter batang, jumlah daun dan ukuran
daun (panjang dan lebar daun) termasuk ke dalam karakter kuantitatif. Karakter
kuantitatif adalah karakter yang dikendalikan oleh banyak gen. Sifat kuantitaif
yang dikendalikan oleh banyak gen, dapat diartikan sebagai hasil akhir dari suatu
proses pertumbuhan yang berkaitan dengan sifat morfologi dan fisiologi tanaman.
Variabilitas suatu polulasi tanaman dapat disebabkan oleh faktor genetik, faktor
lingkungan serta interaksi antara keduanya, Menurut Allard (1960) menyatakan
bahwa keragaman fenotipe dari suatu tanaman dipengaruhi oleh genotipe dan
lingkungan serta adanya interaksi antara keduanya.
Rataan panjang ubikayu tertinggi diperoleh pada genotipe Malang yaitu
30,21 cm sedangkan rataan panjang ubikayu terendah terdapat pada varietas Adira
1 yaitu 25,69 cm. Hal ini dikarenakan perbedaan genotipe dan perbedaan

Universitas Sumatera Utara

lingkungan, yang mengakibatkan terjadinya interaksi antar gen - gen serta
lingkungan mampu mengatur urutan perkembangan sel-sel tanaman, sehingga
menyebabkan perbedaan volume akar yang dihasilkan untuk membentuk ubikayu
berbeda. Hal ini sesuai dengan pernyataan Amin et al., (2008) yang menyatakan
bahwa sel-sel yang membentuk organ vegetatif seperti akar, dipengaruhi oleh
pengaturan gen-gen yang berinteraksi dalam pertumbuhan organisme. Interaksi
dari gen-gen yang mengatur pembentukan hasil fotosintesis di daun dan
penyimpan hasil assimilasi di bagian akar, serta pertumbuhan akar yang baik
dengan keadaan lingkungan yang mendukung seperti keadaan tanah yang baik
mampu meningkatkan volume akar untuk pembentukan ubi.
Rataan jumlah ubikayu per pohon tertinggi diperoleh pada genotipe
Malang yaitu 14,69 sedangkan rataan jumlah ubikayu per pohon terendah terdapat
pada genotipe Gajah yaitu 9,06. Hal ini dikarenakan banyaknya jumlah cabang
pada tiap-tiap tanaman yang menyebabkan tingginya aktivitas fotosintesis pada
daun. Hal ini sesuai dengan pernyataan Wargiono (1979) yang menyebutkan
bahwa jumlah ubi dipengaruhi oleh kondisi atau jumlah daun yang berkorelasi
dengan aktivitas fotosintesis yang tinggi. Sedangkan menurut pernyataan
Mulualem (2012) menyebutkan bahwa jumlah ubi tidak berkorelasi dengan berat
ubi, berat ubi lebih berkorelasi positif dengan tinggi tanaman.
Berdasarkan hasil penelitian diketahui bahwa rataan diameter ubikayu
tertinggi diperoleh pada genotipe Valencia yaitu 37,08 mm sedangkan rataan
diameter ubikayu terendah terdapat pada genotipe Gajah yaitu 26,79 mm. Hal ini
dikarenakan perbedaan genotipe dan perbedaan lingkungan, yang mengakibatkan
terjadinya interaksi antar gen - gen serta lingkungan mampu mengatur urutan

Universitas Sumatera Utara

perkembangan sel-sel tanaman, sehingga menyebabkan perbedaan volume akar
yang dihasilkan untuk membentuk ubikayu berbeda. Hal ini sesuai dengan
pernyataan Amin et al., (2008) yang menyatakan bahwa sel-sel yang membentuk
organ vegetatif seperti akar, dipengaruhi oleh pengaturan gen-gen yang
berinteraksi dalam pertumbuhan organisme. Interaksi dari gen-gen yang mengatur
pembentukan hasil fotosintesis di daun dan penyimpan hasil assimilasi di bagian
akar, serta pertumbuhan akar yang baik dengan keadaan lingkungan yang
mendukung seperti keadaan tanah yang baik mampu meningkatkan volume akar
untuk pembentukan ubi.
Rataan bobot ubikayu tertinggi diperoleh pada genotipe Valencia yaitu
0,40 kg sedangkan rataan bobot ubikayu terendah terdapat pada genotipe Gajah
yaitu 0,30 kg. Hal ini dikarenakan umur panen yang masih terlalu muda dimana
pada umur 4 sampai 6 bulan tanaman masih berada pada fase pertumbuhan
vegetatif, meskipun panen sudah bisa dilakukan pada ummur 6 bulan untuk
varietas genjah namun hasil yang didapat belum begitu memuaskan. Hal ini sesuai
dengan pernyataan Alves (2002) yang menyatakkan bahwa pada umur 4 sampai 6
bulan tanaman ubikayu berada pada fase pertumbuhan vegetatif, sedangkan pada
umur 6 bulan keatas, tanaman lebih mengarah pada pengisian umbi. Dimana umur
panen ubikayu adalah 6 sampai 8 bulan setelah penanaman untuk varietas genjah
dan 9 sampai 12 bulan untuk varietas yang berumur panen panjang
Susilawati et al.,( 2008).
Berdasarkan hasil penelitian diketahui bahwa perkembangan ubi
berdasarkan data produksi untuk parameter panjang ubikayu dan jumlah ubikayu
per pohon didapat rataan yang tertinggi adalah genotipe Malang dan untuk

Universitas Sumatera Utara

parameter diameter batang ubikayu dan bobot ubikayu didapat rataan tertinggi
adalah genotipe Valencia. Hal ini terjadi dikarenakan beberapa genotipe yang
kurang beradaptasi dilingkungan tempat dilakukannya penelitian, yang dapat
mempengaruhi respon pertumbuhan dan perkembangan tanaman itu sendiri. Hal
ini sesuai dengan pernyataan Darliah et al., (2001) yang menyatakan varietas atau
klon introduksi perlu diuji adaptabilitasnya pada suatu lingkungan untuk
mendapatkan genotipe unggul pada lingkungan tersebut. Pada umumnya suatu
daerah memiliki kondisi lingkungan yang berbeda terhadap genotip. Respon
genotip terhadap lingkungan ini biasanya terlihat dalam penampilan fenotipik dari
tanaman yang bersangkutan.

Universitas Sumatera Utara