PENGARUH PROGRAM PENGAN LAPANGAN (PPL) DAN PERAN GURU PAMONG TERHADAP KESIAPAN MENJADI GURU PADA MAHASISWA PROGRAM STUDI PENDIDIKAN EKONOMI ANGKATAN 2013 FKIP UNIVERSITAS SEBELAS MARET | - | Jurnal Pendidikan Bisnis dan Ekonomi 10418 22166 1 SM
PENGARUH PROGRAM PENGALAMAN LAPANGAN (PPL) DAN PERAN GURU
PAMONG TERHADAP KESIAPAN MENJADI GURU PADA MAHASISWA PROGRAM
STUDI PENDIDIKAN EKONOMI ANGKATAN 2013 FKIP UNIVERSITAS SEBELAS
MARET
Maulida Fajari Ningsih1, Sunarto2, Jonet Ariyanto Nugroho3
Program Studi Pendidikan Ekonomi
Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan, Universitas Sebelas Maret
Jl. Ir. Sutami 36 A, Surakarta 57126, Telp (0271) 646994
Email : maulidafajr@gmail.com
1
Mahasiswa, 2,3Dosen Pendidikan Ekonomi FKIP UNS
ABSTRACT
The aims of this research are to know the existence of (1) positive and significant influence
between the Field Experience Program (FEP) and the role of Mentor Teacher on the readiness in
becoming a teacher of the Economic Education students in the year of 2013; (2) positive and
significant influence of the Field Experience Program (FEP) on the readiness in becoming a
teacher of the Economic Education students in the year of 2013; (3) positive and significant
influence of the role of Mentor Teacher on the readiness in becoming a teacher of the Economic
Education students in the year of 2013. This research uses quantitative descriptive with
correlational method.
The populations of this research are all of Economic Education students in the year of 2013
which have finished the Field Experience Program 2016 as many as 180 students consisting of 3
BKK. The sample in this research amounted to 65 students are taken by using proportional random
sampling technique. The method used to collect the data is questionnaire and documentation. Those
data are analyzed with multiple linear regression analysis.
The result of this research shows that (1) F test value obtained Fcount > Ftable (18.765 > 3,15)
with p value < 0,05 (0,000 < 0,05), so that Ho rejected and Ha accepted. It means that there is a
positive and significant influence between the Field Experience Program (FEP) and the role of
Mentor Teacher on the readiness in becoming a teacher of the Economic Education students in the
year of 2013; (2) t test value of the Field Experience Program variable is tcount > ttable (3,957 >
1,999) with p value < 0,05 (0,000 < 0,05), so that Ho rejected and Ha accepted. It means that there
is a positive and significant influence between the Field Experience Program on the readiness in
becoming a teacher of the Economic Education students in the year of 2013; (3) t test value of the
role of Mentor Teacher variable is tcount > ttable (2,049 > 1,999) with p value < 0,05 (0,045 < 0,05),
so that Ho rejected and Ha accepted. It means that there is a positive and significant influence
between the role of Mentor Teacher on the readiness in becoming a teacher of the Economic
Education students in the year of 2013; (4) the coefficient of determination (R Square) is 0,377. It
means that 37,7% readiness in becoming a teacher of the student are influenced by the Field
Experience Program and the Mentor Teacher’s role. Meanwhile the remaining (62,3%) are
influenced by other factors outside in this research. The relative contribution of the Field
Experience Program and the role of Mentor Teacher on the readiness in becoming a teacher is
70,47% and 29,53%.
1
2
Keywords: Field Experience Program (FEP), The Role of Mentor Teacher, and Readiness in
becoming a Teacher
ABSTRAK
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui ada tidaknya (1) pengaruh yang positif dan
signifikan antara PPL dan peran Guru Pamong terhadap kesiapan menjadi guru pada mahasiswa
Program Studi Pendidikan Ekonomi angkatan 2013; (2) pengaruh yang positif dan signifikan antara
PPL terhadap kesiapan menjadi guru pada mahasiswa Program Studi Pendidikan Ekonomi angkatan
2013; (3) pengaruh yang positif dan signifikan antara peran Guru Pamong terhadap kesiapan
menjadi guru pada mahasiswa Program Studi Pendidikan Ekonomi angkatan 2013. Penelitian ini
merupakan jenis penelitian kuantitatif deskriptif dengan metode korelasional.
Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh mahasiswa Program Studi Pendidikan Ekonomi
FKIP Universitas Sebelas Maret angkatan 2013 yang telah menyelesaikan PPL tahun 2016
sebanyak 180 mahasiswa yang terdiri dari 3 BKK. Sampel dalam penelitian ini berjumlah 65
mahasiswa yang diambil dengan teknik pengambilan sampel proportional random sampling.
Metode pengumpulan data berupa angket dan dokumentasi. Analisis data yang digunakan adalah
teknik analisis regresi ganda.
Hasil penelitian menunjukkan (1) nilai uji F diperoleh Fhitung > Ftabel (18.765 > 3,15) dengan
nilai p < 0,05 (0,000 < 0,05), maka Ho ditolak dan Ha diterima. Hal tersebut berarti bahwa ada
pengaruh yang positif dan signifikan antara PPL dan peran Guru Pamong terhadap kesiapan
menjadi guru pada mahasiswa Program Studi Pendidikan Ekonomi angkatan 2013; (2) nilai uji t
variabel PPL adalah thitung > ttabel (3,957 > 1,999) dengan nilai p < 0,05 (0,000 < 0,05), maka Ho
ditolak dan Ha diterima. Hal tersebut berarti bahwa ada pengaruh yang positif dan signifikan antara
PPL terhadap kesiapan menjadi guru pada mahasiswa Program Studi Pendidikan Ekonomi angkatan
2013; (3) nilai uji t variabel Peran Guru Pamong adalah thitung > ttabel (2,049 > 1,999) dengan nilai p <
0,05 (0,045 < 0,05), maka Ho ditolak dan Ha diterima. Hal tersebut berarti bahwa ada pengaruh yang
positif dan signifikan antara Peran Guru Pamong terhadap kesiapan menjadi guru pada mahasiswa
Program Studi Pendidikan Ekonomi angkatan 2013; (4) koefisien determinasi (R Square) sebesar
0,377. Hal tersebut berarti bahwa 37,7% kesiapan menjadi guru pada mahasiswa dipengaruhi oleh
PPL dan Peran Guru Pamong, sedangkan sisanya sebesar 62,3% dipengaruhi oleh faktor lain di luar
penelitian ini. Sumbangan relatif variabel PPL dan peran Guru Pamong terhadap kesiapan menjadi
guru adalah sebesar 70,47% dan 29,53%.
Kata kunci: Program Pengalaman Lapangan (PPL), Peran Guru Pamong, dan Kesiapan Menjadi
Guru.
PENDAHULUAN
yang ditandai dengan terciptanya generasi
Latar Belakang Masalah
yang cerdas dan berkompeten. Pendidik yang
Keberhasilan
suatu
pendidikan
dimaksud adalah guru. Guru merupakan
bergantung pada kualitas para pendidik.
sumber
Pendidik
memiliki
yang
berkualitas
tinggi
akan
menciptakan pendidikan dengan kualitas tinggi
daya
tenaga
peran
kependidikan
penting
dalam
yang
sistem
pendidikan, serta merupakan sosok yang
4
paling
penting
dalam
menyelenggarakan
mempunyai kesiapan untuk menjadi guru yang
manajemen sumber daya manusia. Menurut
profesional. Akan tetapi, berdasarkan data
Undang-Undang Nomor 14 Tahun 2005
tracer study Pendidikan Ekonomi angkatan
Tentang Guru dan Dosen Pasal 1 Ayat 1
2010-2012
menyatakan bahwa, “Guru adalah pendidik
lulusan Pendidikan Ekonomi yang bekerja
profesional dengan tugas utama mendidik,
selain guru lebih banyak dibandingkan dengan
mengajar,membimbing,mengarahkan, melatih,
yang bekerja menjadi guru/pengajar.
menilai, dan mengevaluasi peserta didik pada
Tabel 1. Hasil Tracer Study Pendidikan
usia dini jalur pendidikan formal, pendidikan
Ekonomi
dasar, dan pendidikan menengah”.
Guru
adalah
tenaga
pendidik
profesional yang memiliki tugas utama untuk
mengajar, mendidik, membimbing, menilai,
Tahun
Angkatan
2010
2011
2012
menunjukkan
Jumlah
199
178
197
bahwa
jumlah
Hasil Tracer
Study
76
52
35
%
38%
29%
18%
melatih, dan membentuk peserta didik menjadi
Tabel 1. menunjukkan besarnya jumlah
pribadi yang berbudi pekerti luhur untuk
data yang berhasil diperoleh atau jumlah data
menciptakan generasi yang lebih baik.
Dalam rangka menciptakan guru yang
profesional, Fakultas Keguruan dan Ilmu
Pendidikan (FKIP) Universitas Sebelas Maret
menyelenggarakan
pendidikan
guru
satunya adalah Program Studi Pendidikan
Ekonomi.
Program Studi Pendidikan Ekonomi
angkatan 2013 masih terdiri dari tiga Bidang
Khusus
Pendidikan
Administrasi
(BKK),
Akuntansi,
BKK
Perkantoran,
yaitu
bekerja menjadi guru maupun non guru.
Tabel 2. Tracer Study Pendidikan Ekonomi
Berdasarkan Bidang Pekerjaan
Status
Pekerjaan
Guru
Non Guru
BKK
Pendidikan
dan
tabel 2 menunjukkan jumlah lulusan yang
yang
terdiri dari berbagai Program Studi, salah
Keahlian
yang terekam dalam tracer study, sedangkan
BKK
Pendidikan Tata Niaga. Mahasiswa FKIP
disiapkan untuk menjadi calon guru yang
berkompeten, berkualitas, dan profesional
sehingga setelah lulus mereka diharapkan
2010
33%
67%
Sedikitnya
Angkatan
2011
48%
52%
lulusan
2012
31%
69%
Pendidikan
Ekonomi yang bekerja menjadi guru tersebut
dapat
disebabkan
oleh
beberapa
faktor
diantaranya sedikitnya lapangan pekerjaan
guru yang tersedia di Indonesia dan kurangnya
kesiapan mahasiswa dalam menjadi guru.
Berdasarkan hasil observasi awal melalui
5
wawancara kepada 30 mahasiswa Pendidikan
lingkungan keluarga
Ekonomi angkatan 2013 FKIP UNS tentang
keluarga. Teori Behavioristik Connectionism
kesiapan menjadi guru, diperoleh hasil bahwa
yang dikemukakan oleh Thorndike (Subini,
persentase mahasiswa yang menyatakan tidak
2012: 116) menyatakan bahwa pembelajaran
siap bekerja menjadi guru lebih besar jika
menjadi lebih efektif dan memberikan hasil
dibandingkan dengan mahasiswa yang siap
yang optimal apabila pembelajaran tersebut
menjadi guru. Sebesar 63% atau sebanyak 19
disertai
mahasiswa mengaku bahwa mereka tidak siap
(eksperimen), pembiasaan dan mempunyai
menjadi guru, dan sebesar 37% atau sebanyak
kesiapan
11
pembelajaran.
mahasiswa
menyatakan
siap
bekerja
dengan
dan
banyak
untuk
latar
belakang
latihan,
melakukan
praktik
kegiatan
Berdasarkan teori tersebut Program
menjadi guru.
Sebagian dari mahasiswa mengaku
Pengalaman
Lapangan
dan
peran
Guru
bahwa mereka belum siap dengan beban tugas
Pamong merupakan faktor yang lebih besar
guru
peranannya dalam mempengaruhi kesiapan
yang
cukup
banyak,
diantaranya
materi,
mahasiswa dalam menjadi guru daripada
menyusun perangkat pembelajaran, mendidik
faktor lain, karena PPL dan peran Guru
siswa, mempelajari karakteristik siswa, dan
Pamong adalah kegiatan yang memerlukan
tugas lainnya. Mahasiswa yang menyatakan
banyak praktik, latihan serta pembiasaan.
kewajiban
menyiapkan
bahan
Kesiapan menjadi guru ditandai dengan
tidak siap bekerja menjadi guru rata-rata lebih
memilih bekerja menjadi pegawai bank dan
adanya
karyawan swasta/wirausaha. Data tersebut
keguruan
semakin
bahwa
kompetensi kepribadian, kompetensi sosial,
bekerja
dan kompetensi profesional. Kegiatan PPL dan
dikarenakan
bimbingan dari Guru Pamong diharapkan
kurangnya kesiapan mahasiswa dalam menjadi
dapat membantu mahasiswa dalam menguasai
guru.
keempat
memperlihatkan
kecenderungan
mahasiswa
menjadi
setelah
guru
Menurut
tidak
lulus
Ni’mah
(2014)
dan
penguasaan
disyaratkan,
yaitu
empat
kompetensi
kompetensi
pedagogik,
kompetensi
keguruan
yang
sehingga
mahasiswa
dapat
Murtiningsih (2014) kesiapan menjadi guru
mempunyai kesiapan dalam menjadi guru
dipengaruhi oleh factor-faktor seperti, minat
yang profesional.
profesi guru, locus of control internal, peran
Program Pengalaman Lapangan (PPL)
Guru Pamong, prestasi belajar, Program
merupakan program atau kegiatan dalam
Pengalaman Lapangan, informasi dunia kerja,
pendidikan guru yang memiliki tujuan untuk
6
melatih
mahasiswa
dalam
menerapkan
berbagai pengetahuan, sikap dan keterampilan
membantu mahasiswa dalam menyiapkan diri
menjadi guru yang profesional.
Berdasarkan
yang berhubungan dengan profesi guru, dalam
hasil
observasi
awal
rangka pembentukan guru yang profesional.
melalui wawancara kepada 30 mahasiswa
Kegiatan
mahasiswa
Pendidikan Ekonomi angkatan 2013 FKIP
mengembangkan
UNS tentang pelaksanaan PPL dan peran Guru
melalui
Pamong
PPL
memberikan
kesempatan
dalam
kemampuan
mengajarnya
latihan
menunjukkan
bahwa
jumlah
mengajar di kelas yang sesungguhnya, dan
mahasiswa yang mengalami kesulitan selama
dapat ikut secara langsung ke dalam kegiatan-
menjalankan PPL masih banyak. Sebesar 70%
kegiatan
dengan
mahasiswa masih menemui kesulitan untuk
kependidikan/sekolah. Setelah mengikuti PPL
mengelola kelas, dan sebesar 20% mahasiswa
mahasiswa diharapkan dapat mengembangkan
masih kesulitan dalam menyusun RPP, dan
potensinya sebagai guru dan mempunyai
yang
kesiapan
adaptasi dengan lingkungan sekolah, kesulitan
yang
dalam
berkaitan
menjadi
guru
yang
lainnya
menemui
kesulitan
untuk
mengerjakan tugas administrasi Tata Usaha
profesional.
mempengaruhi
sekolah dan kesulitan dengan beban jam
kesiapan mahasiswa menjadi guru adalah
mengajar yang terlalu banyak. Selain itu juga
peran Guru Pamong. Selama mahasiswa
terdapat masalah/kendala yang dihadapi oleh
melaksanakan
mahasiswa
Faktor
lain
yang
kegiatan
PPL,
mahasiswa
PPL
dengan
Guru
Pamong.
mendapat bimbingan dari Dosen Pembimbing
Sebesar 36% mahasiswa mengaku bahwa tidak
dan
Pembimbing
mendapat bimbingan dari Guru Pamong
merupakan dosen yang diberi tugas oleh
tentang penyusunan RPP, dan sebesar 56%
fakultas untuk membimbing mahasiswa dalam
mahasiswa
melaksanakan kegiatan PPL, sedangkan Guru
pendampingan dari Guru Pamong pada saat
Pamong merupakan guru yang ditunjuk oleh
latihan praktik mengajar di kelas, dan yang
sekolah untuk membimbing mahasiswa PPL
lainnya mengaku bahwa hanya beberapa kali
selama praktik mengajar di sekolah. Selama
saja mendapat bimbingan dan hanya beberapa
mahasiswa melaksanakan kegiatan PPL, guru
kali saja mendapat pendampingan saat latihan
pamonglah yang lebih dominan dan lebih
praktik mengajar di kelas.
Guru
sering
Pamong.
berinteraksi
Dosen
dengan
mahasiswa,
mengaku
Berdasarkan
mendapat
data
memperlihatkan
dominan
mengalami kendala atau kesulitan selama
diharapkan
mampu
mahasiswa
tersebut
sehingga peran Guru Pamong yang lebih
tersebut
bahwa
tidak
masih
7
pelaksanaan PPL, dan juga Guru Pamong yang
pengetahuan.
seharusnya
(2014: 48) berpendapat bahwa belajar ditandai
membantu
dan
membimbing
Cronbach
perubahan
dalam
mahasiswa selama praktik mengajar belum
oleh
memberikan bimbingan secara optimal kepada
pengalaman. Belajar diperoleh dari proses
mahasiswa. Kendala-kendala yang dihadapi
latihan atau pengalaman, artinya proses belajar
mahasiswa tersebut mengakibatkan mereka
tidak
kesulitan untuk melaksanakan tugas sebagai
membutuhkan waktu yang relatif lama dan
calon guru dengan baik, sehingga dapat
relatif menetap.
terjadi
perilaku
Khodijah
begitu
sebagai
saja,
akan
hasil
tetapi
Teori belajar behavioristik menjelaskan
mempengaruhi kesiapan mahasiswa dalam
bahwa perilaku terbentuk melalui hubungan
menjadi guru.
yang
antara rangsangan (stimulus) dengan respons
diuraikan, maka rumusan masalah dalam
(Subini, 2012: 114). Stimulus adalah segala
penelitian ini yaitu apakah terdapat pengaruh
sesuatu yang diberikan oleh guru, baik teori
yang positif dan signifikan antara Program
maupun praktik kepada peserta didiknya,
Pengalaman Lapangan (PPL) dan peran Guru
sedangkan yang dimaksud dengan respons
Pamong secara parsial maupun simultan
adalah tanggapan atau reaksi dari peserta didik
terhadap
pada
terhadap stimulus yang diterimanya. Teori ini
Pendidikan
lebih menekankan pada terbentuknya perilaku
Ekonomi angkatan 2013 FKIP Universitas
sebagai hasil dalam belajar. Jadi, seseorang
Sebelas Maret.
dinyatakan telah belajar jika menunjukkan
Tujuan Penelitian
adanya perubahan dalam perilakunya.
Berdasarkan
permasalahan
kesiapan
mahasiswa
menjadi
Program
guru
Studi
Penerapan teori belajar behavioristik
Tujuan penelitian ini adalah untuk
dan
dalam kegiatan pembelajaran yaitu teori
Pengalaman
behavioristik sangat sesuai untuk pemerolehan
Lapangan (PPL) dan peran Guru Pamong
kemampuan yang memerlukan banyak praktik
secara parsial maupun simultan terhadap
(eksperimen) dan pembiasaan. Salah satu
kesiapan
tokoh
mengetahui
signifikan
pengaruh
antara
menjadi
yang
positif
Program
guru
pada
mahasiswa
teori
belajar
behavioristik
adalah
Program Studi Pendidikan Ekonomi angkatan
Edward Lee Thorndike yang mengemukakan
2013 FKIP Universitas Sebelas Maret.
teori Connectionism.
Menurut
Kajian Pustaka
Belajar
seseorang
merupakan
dalam
kunci
memperoleh
ilmu
utama
dan
Thorndike
teori
belajar
Connectionism
adalah
peristiwa
terbentuknya asosiasi-asosiasi antara stimulus
8
dan respons. Thorndike mengemukakan bahwa
melaksanakan
proses terjadinya asosiasi antara stimulus dan
menguasai
respon melalui hukum-hukum yaitu, hukum
mempunyai kesiapan menjadi guru.
PPL,
mahasiswa
kompetensi
mampu
keguruan
dan
kesiapan (law of readiness), hukum latihan
Slameto (2013: 113) menjelaskan arti
(law of exercise), dan akibat (law of effect)
tentang kesiapan, yaitu kesiapan merupakan
(Subini, 2012: 116). Kegiatan pembelajaran
keseluruhan
menjadi lebih efektif apabila pembelajaran
membuatnya siap untuk memberi respon atau
tersebut memberikan hasil yang optimal yang
jawaban di dalam cara tertentu terhadap suatu
disertai
praktik
situasi, sedangkan menurut Dalyono (2012:
(eksperimen), pembiasaan dan mempunyai
52) kesiapan juga dapat diartikan sebagai
kesiapan
kemampuan yang cukup, baik fisik maupun
dengan
banyak
dalam
latihan,
melakukan
kegiatan
pembelajaran.
kondisi
seseorang
yang
mental. Seseorang dikatakan siap menjadi guru
Sesuai dengan teori tersebut, dalam
ketika telah menguasai kompetensi yang
proses pendidikan guru, mahasiswa wajib
disyaratkan. Guru mampu menjalankan tugas
untuk
atau
mengikuti
pendidikan serta
serangkaian
pelatihan
yang
kegiatan
banyak
tanggung
menguasai
jawabnya
kompetensi
apabila
yang
telah
diperlukan
menerapkan praktik untuk menciptakan guru
(Hamalik, 2010: 39). Jadi dapat disimpulkan
yang berkualitas dan profesional, salah satunya
bahwa, kesiapan menjadi guru merupakan
dengan
melatih
kondisi dimana seseorang telah mempunyai
kemampuannya sebagai calon guru yang
kemampuan untuk menguasai kompetensi guru
profesional, menerapkan teori-teori mengajar
agar dapat menyelesaikan tugas-tugas guru
yang telah didapat selama perkuliahan ke
dengan baik.
PPL.
Mahasiswa
dapat
Menurut Undang-Undang Nomor 14
dalam praktik di kelas yang sebenarnya
Tahun 2005 Tentang Guru dan Dosen dan
melalui kegiatan PPL.
Selama melaksanakan PPL, mahasiswa
dalam Permendiknas Nomor 16 Tahun 2007
akan dibimbing oleh seorang Guru Pamong
Tentang Standar Kualifikasi Akademik dan
yang akan membantu
Kompetensi Guru, ada empat kompetensi guru
mengembangkan
mahasiswa dalam
kompetensinya.
Kegiatan
yaitu
kompetensi
pedagogik,
PPL akan memberikan pengalaman yang
kepribadian,
sangat berharga bagi mahasiswa, sehingga dari
kompetensi profesional. Mahasiswa dapat
rangkaian kegiatan latihan serta pengalaman
mengembangkan
yang
tersebut dengan mengikuti kegiatan PPL.
diperoleh
mahasiswa
selama
kompetensi
kompetensi
sosial,
kompetensi
dan
keguruan
9
Menurut
Buku
Pedoman
Program
studi
tertentu
yang
memiliki
tugas
Pengalaman Lapangan Universitas Sebelas
mendampingi dan membimbing mahasiswa
Maret (2015: 1) menyebutkan bahwa, PPL
praktikan selama melakukan kegiatan PPL di
merupakan program yang mempersyaratkan
sekolah.
kemampuan aplikasi dan terpadu dari seluruh
mengemukakan bahwa Guru Pamong sebagai
pengalaman belajar sebelumnya ke dalam
master teacher yang membimbing mahasiswa
program pelatihan berupa kinerja dalam semua
dalam melaksanakan tugas-tugas guru.
Ni’mah
(2014:
Berdasarkan
hal yang berkaitan dengan profesi keguruan,
338)
Buku
juga
Pedoman
baik kegiatan mengajar maupun tugas-tugas
Pengalaman Lapangan (PPL) FKIP UNS
keguruan lainnya.
mengenai penjelasan tentang tugas Guru
Yulianto
(2016:
105)
mengemukakan bahwa kegiatan PPL meliputi
Pamong,
tiga aspek, yaitu keterampilan mengajar,
Pamong yang berhubungan dengan peran
pengetahuan profesi, dan sikap kerja. Kegiatan
pengembangan kompetensi mahasiswa sebagai
mahasiswa selama PPL tidak hanya berupa
calon guru diantaranya adalah memberikan
tugas mengajar di dalam kelas, namun
model les, memberikan bimbingan serta
mahasiswa juga dituntut untuk melakukan
saran/masukan pada masalah-masalah khusus,
tugas-tugas keguruan di luar mengajar, seperti
menilai latihan praktik mengajar, menilai
melakukan
kegiatan
administrasi
latihan
administrasi
sekolah
maupun
kepegawaian,
mengikuti
kelas,
adminitrasi
ekstrakurikuler
maupun kegiatan sekolah lainnya, dan juga
dapat
disimpulkan tugas
tugas-tugas
ekstrakurikuler,
Guru
administrasi
penilaian
ujian
/
praktik
mengajar, penilaian laporan observasi, serta
kepribadian mahasiswa selama PPL.
bertugas sebagai guru piket saat guru sekolah
yang bersangkutan tidak dapat hadir disekolah,
sehingga selama PPL mahasiswa tidak hanya
METODE
Penelitian
ini
adalah
penelitian
mendapat pengalaman untuk mengoptimalkan
kuantitatif
keterampilan mengajar tetapi juga pengalaman
korelasional. Menurut Nazir (1988: 63),
untuk
penelitian deskriptif merupakan penelitian
mengembangkan
keprofesionalan
mereka sebagai calon guru.
deskriptif
dengan
metode
yang memiliki tujuan membuat deskripsi,
Selama melaksanakan PPL, mahasiswa
gambaran secara sistematis, faktual dan akurat
mendapat bimbingan dari Guru Pamong.
tentang fakta-fakta, sifat dan hubungan antar
Dasmo & Sumaryati (2014: 58) menjelaskan
fenomena
bahwa Guru Pamong merupakan guru bidang
penelitian korelasional merupakan penelitian
yang
diselidiki,
sedangkan
10
yang bertujuan mengetahui hubungan antara
uji
dua maupun beberapa variabel (Arikunto,
Kolmogorov-Smirnov setiap variabel adalah >
2007: 247).
0,05 yang berarti bahwa data berdistribusi
normalitas
menggunakan
teknik
Populasi pada penelitian ini adalah
normal (0,188 > 0,05; 0,200 > 0,05; 0,200 >
seluruh mahasiswa Program Studi Pendidikan
0,05). Hasil uji linieritas menunjukkan bahwa
Ekonomi FKIP Universitas Sebelas Maret
hubungan
angkatan 2013 yang telah menyelesaikan PPL
Kesiapan Menjadi Guru dan Peran Guru
tahun 2016 sejumlah 180 mahasiswa yang
Pamong dengan Kesiapan Menjadi Guru
terdiri dari 3 BKK, yaitu BKK Pendidikan
adalah linier, karena nilai signifikansi yang
Akuntansi, BKK Pendidikan Administrasi
diperoleh adalah > 0,05 (0,180 > 0,05; 0,347 >
Perkantoran, dan BKK Pendidikan Tata Niaga.
0,05). Hasil uji multikolinieritas diperoleh
Sampel pada penelitian ini berjumlah
hasil bahwa nilai tolerance untuk variabel PPL
65 mahasiswa yang diambil dengan teknik
(X1) dan Peran Guru Pamong (X2) adalah
pengambilan sampel proportional random
0,747 > 0,10 dan nilai VIF 1,339 < 10,00,
sampling. Metode pengumpulan data yang
sehingga disimpulkan bahwa tidak terjadi
digunakan adalah angket dan dokumentasi.
multikolinearitas. Hasil uji heterokedastisitas
Variabel pada penelitian ini terdiri dari
antara
menggunakan
variabel
grafik
PPL
scatterplot
dengan
yang
variabel independen yaitu PPL (X1) dan Peran
menunjukkan bahwa titik-titik pada grafik
Guru Pamong (X2), serta variabel dependen
menyebar secara acak dan tidak membentuk
yaitu Kesiapan Menjadi Guru (Y). Analisis
pola tertentu, sehingga disimpulkan bahwa
data yang digunakan yaitu uji reliabilitas dan
tidak terjadi heterokedastisitas.
validitas, uji prasyarat analisis, uji F dan uji t,
uji
analisis
koefisien
regresi
determinasi,
Uji
hipotesis
penelitian
ini
ganda,
menentukan
menggunakan
dan
menentukan
Berdasarkan hasil analisis regresi ganda
sumbangan relative dan sumbangan efektif.
analisis
regresi
ganda.
diperoleh persamaan Y = 33,815 + 0,561X1 +
0,292X2. Persamaan tersebut mempunyai arti
HASIL
PENELITIAN
PEMBAHASAN
Hasil Penelitian
Hasil
penelitian
merupakan
DAN
bahwa variabel PPL dan Peran Guru Pamong
berpengaruh secara positif terhadap variabel
hasil
pengolahan data dengan bantuan program
SPSS Versi 23.0. Hasil uji prasyaratan analisis
menunjukkan bahwa, nilai signifikansi hasil
Kesiapan Menjadi Guru.
Uji F bertujuan untuk mengetahui
hubungan diantara variabel independen dengan
variabel dependen secara simultan. Variabel
11
independen
dengan
dependen
menunjukkan bahwa ada pengaruh yang
dikatakan memiliki hubungan atau pengaruh
positif dan signifikan antara PPL secara parsial
apabila Ho ditolak dan Ha diterima, dengan
terhadap
ketentuan bahwa Fhitung > Ftabel, atau dengan
mahasiswa
melihat
hasil
Ekonomi angkatan 2013, serta ada pengaruh
penghitungan dengan ketentuan, signifikansi <
yang positif dan signifikan antara peran Guru
0,05. Hasil Ftabel adalah 3,15 dan Fhitung sebesar
Pamong secara parsial terhadap kesiapan
18.765, sehingga Fhitung > Ftabel (18.765 > 3,15),
menjadi guru pada mahasiswa Program Studi
dan perolehan nilai signifikansi adalah < 0,05
Pendidikan Ekonomi angkatan 2013.
taraf
variabel
signifikansi
pada
(0,000 < 0,05) sehingga Ho ditolak dan Ha
kesiapan
menjadi
Program
Koefisien
Studi
determinasi
guru
pada
Pendidikan
(R
Square)
diterima. Hal tersebut menunjukkan bahwa ada
bertujuan menentukan proporsi atau persentase
pengaruh yang positif dan signifikan antara
total variasi dalam variabel terikat yang
PPL dan peran Guru Pamong secara simultan
diterangkan variabel bebas secara simultan.
terhadap
pada
Nilai R Square yang diperoleh sebesar 0,377
Pendidikan
atau 37,7%, yang berarti bahwa 37,7%
kesiapan
mahasiswa
menjadi
Program
guru
Studi
kesiapan
Ekonomi angkatan 2013.
menjadi
guru
pada
mahasiswa
Uji t bertujuan untuk mengetahui
dipengaruhi oleh PPL dan Peran Guru
hubungan diantara variabel independen dengan
Pamong, sedangkan sisanya sebesar 62,3%
variabel dependen secara parsial. Variabel
(100% - 37,7%) dipengaruhi oleh faktor lain di
independen
luar model regresi pada penelitian ini.
dengan
variabel
dependen
dikatakan memiliki hubungan atau pengaruh
Kontribusi setiap variabel independen
apabila Ho ditolak dan Ha diterima, dengan
terhadap variabel dependen dapat dilihat dari
ketentuan bahwa thitung > ttabel, atau dengan
besarnya sumbangan relative dan sumbangan
melihat
efektif.
taraf
signifikansi
pada
hasil
penghitungan dengan ketentuan, signifikansi <
Tabel 3. Hasil Perhitungan Sumbangan Relatif
0,05. Hasil ttabel adalah 1,999, thitung variabel
dan Sumbangan Efektif
PPL (X1) sebesar 3,957 dan variabel Peran
Guru Pamong (X2) sebesar 2,049, sehingga
thitung > ttabel (3,957 > 1,999 dan 2,049 > 1,999),
dan perolehan nilai signifikansi adalah < 0,05
(0,000 < 0,05 dan 0,045 < 0,05) sehingga Ho
ditolak
dan
Ha
diterima.
Hal
tersebut
Variabel
PPL
Peran
Guru
Pamong
Jumlah
Sumbangan
Relatif
70,47%
Sumbangan
Efektif
26,58%
29,53%
11,14%
100,00%
37,72%
12
nilai
Pengujian hipotesis kedua melalui uji t
sumbangan relatif maupun sumbangan efektif
diperoleh hasil t hitung sebesar 3,957 dan ttabel
yang lebih tinggi dari variabel peran Guru
sebesar 1,999, sehingga thitung > ttabel (3,957 >
Pamong.
PPL
1,999). Perolehan nilai signifikansi adalah <
memberikan kontribusi atau pengaruh yang
0,05 (0,000 < 0,05), sehingga Ho ditolak dan
lebih tinggi terhadap kesiapan menjadi guru
Ha diterima. Hal tersebut menunjukkan bahwa
pada mahasiswa.
ada pengaruh yang positif dan signifikan
Pembahasan
antara PPL (X1) secara parsial terhadap
Variabel
PPL
Hal
ini
memiliki
berarti
bahwa
yang
kesiapan menjadi guru (Y). Hasil penelitian ini
koefisien
sesuai dengan penelitian oleh Yulianto (2016)
regresi variabel PPL (X1) adalah 0,561 dan
yang menyebutkan bahwa PPL berpengaruh
variabel Peran Guru Pamong (X2) adalah
terhadap kesiapan mahasiswa menjadi guru
0,292. Hasil perolehan tersebut berarti bahwa
yang profesional. Penelitian oleh Murtiningsih
PPL dan Peran Guru Pamong mempunyai
(2014) juga menyebutkan bahwa ada pengaruh
pengaruh yang positif terhadap Kesiapan
yang positif dan signifikan antara PPL dengan
Menjadi Guru, sehingga jika variabel PPL dan
kesiapan menjadi guru. Penelitian lain oleh
Peran Guru Pamong ditingkatkan satu satuan,
Gorgoretti & Pilli (2012) serta penelitian oleh
maka variabel Kesiapan Menjadi Guru akan
Pop
ikut meningkat. Hal ini menjelaskan bahwa
mahasiswa yang telah mengikuti kegiatan
semakin tinggi PPL dan Peran Guru Pamong,
praktik mengajar dalam pendidikan guru
maka Kesiapan Menjadi Guru pada mahasiswa
mengaku
akan semakin tinggi pula.
memberikan pengalaman yang sangat penting
Persamaan
diperoleh
regresi
menunjukkan
ganda
bahwa
Pengujian hipotesis pertama melalui uji
F diperoleh hasil Fhitung sebesar 18.765 dan
(2015)
juga
bahwa
menyatakan
kegiatan
tersebut
bahwa
telah
dalam membantu mereka mempersiapkan diri
menjadi guru profesional.
Ftabel sebesar 3,15, sehingga Fhitung > Ftabel
Pengujian hipotesis ketiga melalui uji t
(18.765 > 3,15). Perolehan nilai signifikansi
diperoleh hasil t hitung sebesar 2,049 dan ttabel
adalah < 0,05 (0,000 < 0,05), sehingga Ho
sebesar 1,999, sehungga thitung > ttabel (2,049 >
ditolak
tersebut
1,999). Perolehan nilai signifikansi adalah <
menunjukkan bahwa ada pengaruh yang
0,05 (0,045 < 0,05), sehingga Ho ditolak dan
positif dan signifikan antara PPL (X1) dan
Ha diterima. Hal tersebut menunjukkan bahwa
peran Guru Pamong (X2) secara simultan
ada pengaruh yang positif dan signifikan
terhadap kesiapan menjadi guru (Y).
antara Peran Guru Pamong (X2) secara parsial
dan
Ha
diterima.
Hal
13
terhadap kesiapan menjadi guru (Y). Hasil
SIMPULAN DAN SARAN
penelitian ini sesuai dengan penelitian oleh
Simpulan
Ni’mah (2014) yang menyebutkan bahwa
peran Guru Pamong
memiliki pengaruh
terhadap kesiapan mahasiswa menjadi guru.
Berdasarkan hasil penelitian di atas,
dapat diambil kesimpulan bahwa PPL dan
Peran Guru Pamong memiliki pengaruh positif
dan
dan signifikan baik secara parsial maupun
sumbangan efektif variabel PPL lebih tinggi
secara simultan terhadap kesiapan menjadi
daripada variabel Peran Guru Pamong. Hal
guru
tersebut
Pendidikan Ekonomi angkatan 2013.
Besarnya
sumbangan
menunjukkan
relatif
bahwa
PPL
memberikan kontribusi atau pengaruh yang
pada
mahasiswa
Program
Studi
Saran
lebih tinggi terhadap kesiapan menjadi guru
Berdasarkan kesimpulan di atas, dapat
pada mahasiswa. PPL mempunyai pengaruh
diberikan saran-saran sebagai berikut, Program
yang lebih tinggi terhadap kesiapan menjadi
Studi
guru
mahasiswa
(pengawasan) dan evaluasi terhadap kegiatan
memperoleh pengalaman mengajar dan dapat
PPL dengan cara selalu memantau dan
mengaplikasikan berbagai ilmu yang diperoleh
mengawasi
selama kegiatan perkuliahan seperti pada
mengetahui perkembangan kegiatan PPL yang
pembelajaran kependidikan dan pembelajaran
dilaksanakan oleh mahasiswa serta membina
micro teaching, selain itu mahasiswa juga
hubungan yang baik dengan sekolah mitra dan
dapat mengembangkan keterampilan mengajar
dengan Guru Pamong, mahasiswa hendaknya
dan
perangkat
lebih optimal dalam melaksanakan kegiatan
pembelajaran serta tugas guru lainnya di luar
PPL agar memiliki kesiapan yang tinggi untuk
mengajar, sedangkan peran Guru Pamong
menjadi guru dengan cara meningkatkan
hanya berpengaruh kecil karena Guru Pamong
keterampilan
hanya membimbing dan mengarahkan serta
meningkatkan kemampuan dalam menyusun
memberikan evaluasi kepada praktik mengajar
perangkat pembelajaran serta keterampilan
mahasiswa. Meskipun Peran Guru Pamong
untuk
hanya
kecil
lainnya, dan juga melaksanakan PPL dengan
terhadap kesiapan menjadi guru, Peran Guru
penuh tanggung jawab. Mahasiswa juga perlu
Pamong tetaplah penting bagi mahasiswa
menjaga hubungan dan komunikasi yang baik
untuk mempersiapkan diri menjadi guru.
dengan warga sekolah terutama Guru Pamong,
karena
melalui
keterampilan
mempunyai
PPL
penyusunan
pengaruh
yang
perlu
meningkatkan
kegiatan
melaksanakan
PPL
dasar
tugas
monitoring
agar
dapat
mengajarnya,
administrasi
dan juga Guru Pamong hendaknya selalu
14
membimbing mahasiswa praktikan secara
Murtiningsih, Yanita, J. (2014). Pengaruh
optimal, seperti selalu membimbing kegiatan
Penguasaan
praktik
kegiatan
Kependidikan (MKDK) dan Program
administrasi serta kegiatan lainnya yang
Pengalaman Lapangan (PPL) terhadap
berhubungan dengan profesi keguruan. Guru
Kesiapan Menjadi Guru. JUPE UNS, 2
Pamong
hendaknya
(3), 323-337.
dengan
dosen
mengajar,
membimbing
selalu
berkomunikasi
pembimbing
mendiskusikan
tentang
untuk
perkembangan
Nazir,
Moh.
Materi
Kuliah
Dasar
Metode Penelitian.
(1988).
Jakarta: Ghalia Indonesia.
mahasiswa praktikan bimbingannya, sehingga
ketika
terjadi
masalah
dapat
segera
Ni’mah, Fahmi, U. (2014). Pengaruh Minat
Profesi
diselesaikan.
Guru,
Locus
of
Control
Internal, Peran Guru Pamong dan
DAFTAR PUSTAKA
Prestasi Belajar terhadap Kesiapan
Arikunto, Suharsimi. (2007). Manajemen
Penelitian. Jakarta: Rineka Cipta.
Mahasiswa Menjadi Guru pada Jurusan
Pendidikan
Dalyono, M. (2012). Psikologi Pendidikan.
Jakarta: Rineka Cipta.
Ekonomi
Ekonomi
Universitas
Semarang.
Economic
Fakultas
Negeri
Education
Analysis Journal, 3 (2), 336-342.
Dasmo & Sumaryati. (2014). Peran Guru
Pamong
dan
terhadap
Pengalaman
Dosen
Pembimbing
Keberhasilan
Lapangan
Program
(PPL)
Mahasiswa. Jurnal Formatif, 4 (1), 5664.
Hamalik, Oemar. (2010). Pendidikan Guru
Berdasarkan Pendekatan Kompetensi.
Jakarta: Bumi Aksara.
Permendiknas Nomor 16 Tahun 2007 Tentang
Standar Kualifikasi Akademik dan
Kompetensi Guru.
Pop, Raluca. (2015). Understanding PreService Trainees’ Perceptions of their
Teacher Training Experience. Procedia
– Social and Behavioral Sciences, 209,
378-382.
Slameto. (2013). Belajar dan Faktor-faktor
Pop, Raluca. (2015). Understanding PreService Trainees’ Perceptions of their
yang
Mempengaruhinya.
Jakarta:
Rineka Cipta.
Teacher Training Experience. Procedia
– Social and Behavioral Sciences, 209,
378-382.
Subini, Nini. (2012). Psikologi Pembelajaran.
Yogyakarta: Mentari Pustaka.
15
Suparno,
A.S.,
(1991).
Program
Yulianto, Aditya. (2016). Pengaruh Praktik
Lapangan.
Jakarta:
Pengalaman Lapangan (PPL), Minat
dkk.
Pengalaman
Menjadi Guru, dan Prestasi Belajar
Depdikbud-Dikti.
Undang-Undang No. 14 Tahun 2005 Tentang
terhadap Kesiapan Mahasiswa Menjadi
Guru
Guru dan Dosen.
yang
Profesional.
Economic
Education Analysis Journal, 5 (1), 100UP2KT-FKIP.
(2015).
Buku
Pedoman
Program Pengalaman Lapangan (PPL)
FKIP-UNS. Surakarta: UP2KT-FKIP
UNS.
114.
PAMONG TERHADAP KESIAPAN MENJADI GURU PADA MAHASISWA PROGRAM
STUDI PENDIDIKAN EKONOMI ANGKATAN 2013 FKIP UNIVERSITAS SEBELAS
MARET
Maulida Fajari Ningsih1, Sunarto2, Jonet Ariyanto Nugroho3
Program Studi Pendidikan Ekonomi
Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan, Universitas Sebelas Maret
Jl. Ir. Sutami 36 A, Surakarta 57126, Telp (0271) 646994
Email : maulidafajr@gmail.com
1
Mahasiswa, 2,3Dosen Pendidikan Ekonomi FKIP UNS
ABSTRACT
The aims of this research are to know the existence of (1) positive and significant influence
between the Field Experience Program (FEP) and the role of Mentor Teacher on the readiness in
becoming a teacher of the Economic Education students in the year of 2013; (2) positive and
significant influence of the Field Experience Program (FEP) on the readiness in becoming a
teacher of the Economic Education students in the year of 2013; (3) positive and significant
influence of the role of Mentor Teacher on the readiness in becoming a teacher of the Economic
Education students in the year of 2013. This research uses quantitative descriptive with
correlational method.
The populations of this research are all of Economic Education students in the year of 2013
which have finished the Field Experience Program 2016 as many as 180 students consisting of 3
BKK. The sample in this research amounted to 65 students are taken by using proportional random
sampling technique. The method used to collect the data is questionnaire and documentation. Those
data are analyzed with multiple linear regression analysis.
The result of this research shows that (1) F test value obtained Fcount > Ftable (18.765 > 3,15)
with p value < 0,05 (0,000 < 0,05), so that Ho rejected and Ha accepted. It means that there is a
positive and significant influence between the Field Experience Program (FEP) and the role of
Mentor Teacher on the readiness in becoming a teacher of the Economic Education students in the
year of 2013; (2) t test value of the Field Experience Program variable is tcount > ttable (3,957 >
1,999) with p value < 0,05 (0,000 < 0,05), so that Ho rejected and Ha accepted. It means that there
is a positive and significant influence between the Field Experience Program on the readiness in
becoming a teacher of the Economic Education students in the year of 2013; (3) t test value of the
role of Mentor Teacher variable is tcount > ttable (2,049 > 1,999) with p value < 0,05 (0,045 < 0,05),
so that Ho rejected and Ha accepted. It means that there is a positive and significant influence
between the role of Mentor Teacher on the readiness in becoming a teacher of the Economic
Education students in the year of 2013; (4) the coefficient of determination (R Square) is 0,377. It
means that 37,7% readiness in becoming a teacher of the student are influenced by the Field
Experience Program and the Mentor Teacher’s role. Meanwhile the remaining (62,3%) are
influenced by other factors outside in this research. The relative contribution of the Field
Experience Program and the role of Mentor Teacher on the readiness in becoming a teacher is
70,47% and 29,53%.
1
2
Keywords: Field Experience Program (FEP), The Role of Mentor Teacher, and Readiness in
becoming a Teacher
ABSTRAK
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui ada tidaknya (1) pengaruh yang positif dan
signifikan antara PPL dan peran Guru Pamong terhadap kesiapan menjadi guru pada mahasiswa
Program Studi Pendidikan Ekonomi angkatan 2013; (2) pengaruh yang positif dan signifikan antara
PPL terhadap kesiapan menjadi guru pada mahasiswa Program Studi Pendidikan Ekonomi angkatan
2013; (3) pengaruh yang positif dan signifikan antara peran Guru Pamong terhadap kesiapan
menjadi guru pada mahasiswa Program Studi Pendidikan Ekonomi angkatan 2013. Penelitian ini
merupakan jenis penelitian kuantitatif deskriptif dengan metode korelasional.
Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh mahasiswa Program Studi Pendidikan Ekonomi
FKIP Universitas Sebelas Maret angkatan 2013 yang telah menyelesaikan PPL tahun 2016
sebanyak 180 mahasiswa yang terdiri dari 3 BKK. Sampel dalam penelitian ini berjumlah 65
mahasiswa yang diambil dengan teknik pengambilan sampel proportional random sampling.
Metode pengumpulan data berupa angket dan dokumentasi. Analisis data yang digunakan adalah
teknik analisis regresi ganda.
Hasil penelitian menunjukkan (1) nilai uji F diperoleh Fhitung > Ftabel (18.765 > 3,15) dengan
nilai p < 0,05 (0,000 < 0,05), maka Ho ditolak dan Ha diterima. Hal tersebut berarti bahwa ada
pengaruh yang positif dan signifikan antara PPL dan peran Guru Pamong terhadap kesiapan
menjadi guru pada mahasiswa Program Studi Pendidikan Ekonomi angkatan 2013; (2) nilai uji t
variabel PPL adalah thitung > ttabel (3,957 > 1,999) dengan nilai p < 0,05 (0,000 < 0,05), maka Ho
ditolak dan Ha diterima. Hal tersebut berarti bahwa ada pengaruh yang positif dan signifikan antara
PPL terhadap kesiapan menjadi guru pada mahasiswa Program Studi Pendidikan Ekonomi angkatan
2013; (3) nilai uji t variabel Peran Guru Pamong adalah thitung > ttabel (2,049 > 1,999) dengan nilai p <
0,05 (0,045 < 0,05), maka Ho ditolak dan Ha diterima. Hal tersebut berarti bahwa ada pengaruh yang
positif dan signifikan antara Peran Guru Pamong terhadap kesiapan menjadi guru pada mahasiswa
Program Studi Pendidikan Ekonomi angkatan 2013; (4) koefisien determinasi (R Square) sebesar
0,377. Hal tersebut berarti bahwa 37,7% kesiapan menjadi guru pada mahasiswa dipengaruhi oleh
PPL dan Peran Guru Pamong, sedangkan sisanya sebesar 62,3% dipengaruhi oleh faktor lain di luar
penelitian ini. Sumbangan relatif variabel PPL dan peran Guru Pamong terhadap kesiapan menjadi
guru adalah sebesar 70,47% dan 29,53%.
Kata kunci: Program Pengalaman Lapangan (PPL), Peran Guru Pamong, dan Kesiapan Menjadi
Guru.
PENDAHULUAN
yang ditandai dengan terciptanya generasi
Latar Belakang Masalah
yang cerdas dan berkompeten. Pendidik yang
Keberhasilan
suatu
pendidikan
dimaksud adalah guru. Guru merupakan
bergantung pada kualitas para pendidik.
sumber
Pendidik
memiliki
yang
berkualitas
tinggi
akan
menciptakan pendidikan dengan kualitas tinggi
daya
tenaga
peran
kependidikan
penting
dalam
yang
sistem
pendidikan, serta merupakan sosok yang
4
paling
penting
dalam
menyelenggarakan
mempunyai kesiapan untuk menjadi guru yang
manajemen sumber daya manusia. Menurut
profesional. Akan tetapi, berdasarkan data
Undang-Undang Nomor 14 Tahun 2005
tracer study Pendidikan Ekonomi angkatan
Tentang Guru dan Dosen Pasal 1 Ayat 1
2010-2012
menyatakan bahwa, “Guru adalah pendidik
lulusan Pendidikan Ekonomi yang bekerja
profesional dengan tugas utama mendidik,
selain guru lebih banyak dibandingkan dengan
mengajar,membimbing,mengarahkan, melatih,
yang bekerja menjadi guru/pengajar.
menilai, dan mengevaluasi peserta didik pada
Tabel 1. Hasil Tracer Study Pendidikan
usia dini jalur pendidikan formal, pendidikan
Ekonomi
dasar, dan pendidikan menengah”.
Guru
adalah
tenaga
pendidik
profesional yang memiliki tugas utama untuk
mengajar, mendidik, membimbing, menilai,
Tahun
Angkatan
2010
2011
2012
menunjukkan
Jumlah
199
178
197
bahwa
jumlah
Hasil Tracer
Study
76
52
35
%
38%
29%
18%
melatih, dan membentuk peserta didik menjadi
Tabel 1. menunjukkan besarnya jumlah
pribadi yang berbudi pekerti luhur untuk
data yang berhasil diperoleh atau jumlah data
menciptakan generasi yang lebih baik.
Dalam rangka menciptakan guru yang
profesional, Fakultas Keguruan dan Ilmu
Pendidikan (FKIP) Universitas Sebelas Maret
menyelenggarakan
pendidikan
guru
satunya adalah Program Studi Pendidikan
Ekonomi.
Program Studi Pendidikan Ekonomi
angkatan 2013 masih terdiri dari tiga Bidang
Khusus
Pendidikan
Administrasi
(BKK),
Akuntansi,
BKK
Perkantoran,
yaitu
bekerja menjadi guru maupun non guru.
Tabel 2. Tracer Study Pendidikan Ekonomi
Berdasarkan Bidang Pekerjaan
Status
Pekerjaan
Guru
Non Guru
BKK
Pendidikan
dan
tabel 2 menunjukkan jumlah lulusan yang
yang
terdiri dari berbagai Program Studi, salah
Keahlian
yang terekam dalam tracer study, sedangkan
BKK
Pendidikan Tata Niaga. Mahasiswa FKIP
disiapkan untuk menjadi calon guru yang
berkompeten, berkualitas, dan profesional
sehingga setelah lulus mereka diharapkan
2010
33%
67%
Sedikitnya
Angkatan
2011
48%
52%
lulusan
2012
31%
69%
Pendidikan
Ekonomi yang bekerja menjadi guru tersebut
dapat
disebabkan
oleh
beberapa
faktor
diantaranya sedikitnya lapangan pekerjaan
guru yang tersedia di Indonesia dan kurangnya
kesiapan mahasiswa dalam menjadi guru.
Berdasarkan hasil observasi awal melalui
5
wawancara kepada 30 mahasiswa Pendidikan
lingkungan keluarga
Ekonomi angkatan 2013 FKIP UNS tentang
keluarga. Teori Behavioristik Connectionism
kesiapan menjadi guru, diperoleh hasil bahwa
yang dikemukakan oleh Thorndike (Subini,
persentase mahasiswa yang menyatakan tidak
2012: 116) menyatakan bahwa pembelajaran
siap bekerja menjadi guru lebih besar jika
menjadi lebih efektif dan memberikan hasil
dibandingkan dengan mahasiswa yang siap
yang optimal apabila pembelajaran tersebut
menjadi guru. Sebesar 63% atau sebanyak 19
disertai
mahasiswa mengaku bahwa mereka tidak siap
(eksperimen), pembiasaan dan mempunyai
menjadi guru, dan sebesar 37% atau sebanyak
kesiapan
11
pembelajaran.
mahasiswa
menyatakan
siap
bekerja
dengan
dan
banyak
untuk
latar
belakang
latihan,
melakukan
praktik
kegiatan
Berdasarkan teori tersebut Program
menjadi guru.
Sebagian dari mahasiswa mengaku
Pengalaman
Lapangan
dan
peran
Guru
bahwa mereka belum siap dengan beban tugas
Pamong merupakan faktor yang lebih besar
guru
peranannya dalam mempengaruhi kesiapan
yang
cukup
banyak,
diantaranya
materi,
mahasiswa dalam menjadi guru daripada
menyusun perangkat pembelajaran, mendidik
faktor lain, karena PPL dan peran Guru
siswa, mempelajari karakteristik siswa, dan
Pamong adalah kegiatan yang memerlukan
tugas lainnya. Mahasiswa yang menyatakan
banyak praktik, latihan serta pembiasaan.
kewajiban
menyiapkan
bahan
Kesiapan menjadi guru ditandai dengan
tidak siap bekerja menjadi guru rata-rata lebih
memilih bekerja menjadi pegawai bank dan
adanya
karyawan swasta/wirausaha. Data tersebut
keguruan
semakin
bahwa
kompetensi kepribadian, kompetensi sosial,
bekerja
dan kompetensi profesional. Kegiatan PPL dan
dikarenakan
bimbingan dari Guru Pamong diharapkan
kurangnya kesiapan mahasiswa dalam menjadi
dapat membantu mahasiswa dalam menguasai
guru.
keempat
memperlihatkan
kecenderungan
mahasiswa
menjadi
setelah
guru
Menurut
tidak
lulus
Ni’mah
(2014)
dan
penguasaan
disyaratkan,
yaitu
empat
kompetensi
kompetensi
pedagogik,
kompetensi
keguruan
yang
sehingga
mahasiswa
dapat
Murtiningsih (2014) kesiapan menjadi guru
mempunyai kesiapan dalam menjadi guru
dipengaruhi oleh factor-faktor seperti, minat
yang profesional.
profesi guru, locus of control internal, peran
Program Pengalaman Lapangan (PPL)
Guru Pamong, prestasi belajar, Program
merupakan program atau kegiatan dalam
Pengalaman Lapangan, informasi dunia kerja,
pendidikan guru yang memiliki tujuan untuk
6
melatih
mahasiswa
dalam
menerapkan
berbagai pengetahuan, sikap dan keterampilan
membantu mahasiswa dalam menyiapkan diri
menjadi guru yang profesional.
Berdasarkan
yang berhubungan dengan profesi guru, dalam
hasil
observasi
awal
rangka pembentukan guru yang profesional.
melalui wawancara kepada 30 mahasiswa
Kegiatan
mahasiswa
Pendidikan Ekonomi angkatan 2013 FKIP
mengembangkan
UNS tentang pelaksanaan PPL dan peran Guru
melalui
Pamong
PPL
memberikan
kesempatan
dalam
kemampuan
mengajarnya
latihan
menunjukkan
bahwa
jumlah
mengajar di kelas yang sesungguhnya, dan
mahasiswa yang mengalami kesulitan selama
dapat ikut secara langsung ke dalam kegiatan-
menjalankan PPL masih banyak. Sebesar 70%
kegiatan
dengan
mahasiswa masih menemui kesulitan untuk
kependidikan/sekolah. Setelah mengikuti PPL
mengelola kelas, dan sebesar 20% mahasiswa
mahasiswa diharapkan dapat mengembangkan
masih kesulitan dalam menyusun RPP, dan
potensinya sebagai guru dan mempunyai
yang
kesiapan
adaptasi dengan lingkungan sekolah, kesulitan
yang
dalam
berkaitan
menjadi
guru
yang
lainnya
menemui
kesulitan
untuk
mengerjakan tugas administrasi Tata Usaha
profesional.
mempengaruhi
sekolah dan kesulitan dengan beban jam
kesiapan mahasiswa menjadi guru adalah
mengajar yang terlalu banyak. Selain itu juga
peran Guru Pamong. Selama mahasiswa
terdapat masalah/kendala yang dihadapi oleh
melaksanakan
mahasiswa
Faktor
lain
yang
kegiatan
PPL,
mahasiswa
PPL
dengan
Guru
Pamong.
mendapat bimbingan dari Dosen Pembimbing
Sebesar 36% mahasiswa mengaku bahwa tidak
dan
Pembimbing
mendapat bimbingan dari Guru Pamong
merupakan dosen yang diberi tugas oleh
tentang penyusunan RPP, dan sebesar 56%
fakultas untuk membimbing mahasiswa dalam
mahasiswa
melaksanakan kegiatan PPL, sedangkan Guru
pendampingan dari Guru Pamong pada saat
Pamong merupakan guru yang ditunjuk oleh
latihan praktik mengajar di kelas, dan yang
sekolah untuk membimbing mahasiswa PPL
lainnya mengaku bahwa hanya beberapa kali
selama praktik mengajar di sekolah. Selama
saja mendapat bimbingan dan hanya beberapa
mahasiswa melaksanakan kegiatan PPL, guru
kali saja mendapat pendampingan saat latihan
pamonglah yang lebih dominan dan lebih
praktik mengajar di kelas.
Guru
sering
Pamong.
berinteraksi
Dosen
dengan
mahasiswa,
mengaku
Berdasarkan
mendapat
data
memperlihatkan
dominan
mengalami kendala atau kesulitan selama
diharapkan
mampu
mahasiswa
tersebut
sehingga peran Guru Pamong yang lebih
tersebut
bahwa
tidak
masih
7
pelaksanaan PPL, dan juga Guru Pamong yang
pengetahuan.
seharusnya
(2014: 48) berpendapat bahwa belajar ditandai
membantu
dan
membimbing
Cronbach
perubahan
dalam
mahasiswa selama praktik mengajar belum
oleh
memberikan bimbingan secara optimal kepada
pengalaman. Belajar diperoleh dari proses
mahasiswa. Kendala-kendala yang dihadapi
latihan atau pengalaman, artinya proses belajar
mahasiswa tersebut mengakibatkan mereka
tidak
kesulitan untuk melaksanakan tugas sebagai
membutuhkan waktu yang relatif lama dan
calon guru dengan baik, sehingga dapat
relatif menetap.
terjadi
perilaku
Khodijah
begitu
sebagai
saja,
akan
hasil
tetapi
Teori belajar behavioristik menjelaskan
mempengaruhi kesiapan mahasiswa dalam
bahwa perilaku terbentuk melalui hubungan
menjadi guru.
yang
antara rangsangan (stimulus) dengan respons
diuraikan, maka rumusan masalah dalam
(Subini, 2012: 114). Stimulus adalah segala
penelitian ini yaitu apakah terdapat pengaruh
sesuatu yang diberikan oleh guru, baik teori
yang positif dan signifikan antara Program
maupun praktik kepada peserta didiknya,
Pengalaman Lapangan (PPL) dan peran Guru
sedangkan yang dimaksud dengan respons
Pamong secara parsial maupun simultan
adalah tanggapan atau reaksi dari peserta didik
terhadap
pada
terhadap stimulus yang diterimanya. Teori ini
Pendidikan
lebih menekankan pada terbentuknya perilaku
Ekonomi angkatan 2013 FKIP Universitas
sebagai hasil dalam belajar. Jadi, seseorang
Sebelas Maret.
dinyatakan telah belajar jika menunjukkan
Tujuan Penelitian
adanya perubahan dalam perilakunya.
Berdasarkan
permasalahan
kesiapan
mahasiswa
menjadi
Program
guru
Studi
Penerapan teori belajar behavioristik
Tujuan penelitian ini adalah untuk
dan
dalam kegiatan pembelajaran yaitu teori
Pengalaman
behavioristik sangat sesuai untuk pemerolehan
Lapangan (PPL) dan peran Guru Pamong
kemampuan yang memerlukan banyak praktik
secara parsial maupun simultan terhadap
(eksperimen) dan pembiasaan. Salah satu
kesiapan
tokoh
mengetahui
signifikan
pengaruh
antara
menjadi
yang
positif
Program
guru
pada
mahasiswa
teori
belajar
behavioristik
adalah
Program Studi Pendidikan Ekonomi angkatan
Edward Lee Thorndike yang mengemukakan
2013 FKIP Universitas Sebelas Maret.
teori Connectionism.
Menurut
Kajian Pustaka
Belajar
seseorang
merupakan
dalam
kunci
memperoleh
ilmu
utama
dan
Thorndike
teori
belajar
Connectionism
adalah
peristiwa
terbentuknya asosiasi-asosiasi antara stimulus
8
dan respons. Thorndike mengemukakan bahwa
melaksanakan
proses terjadinya asosiasi antara stimulus dan
menguasai
respon melalui hukum-hukum yaitu, hukum
mempunyai kesiapan menjadi guru.
PPL,
mahasiswa
kompetensi
mampu
keguruan
dan
kesiapan (law of readiness), hukum latihan
Slameto (2013: 113) menjelaskan arti
(law of exercise), dan akibat (law of effect)
tentang kesiapan, yaitu kesiapan merupakan
(Subini, 2012: 116). Kegiatan pembelajaran
keseluruhan
menjadi lebih efektif apabila pembelajaran
membuatnya siap untuk memberi respon atau
tersebut memberikan hasil yang optimal yang
jawaban di dalam cara tertentu terhadap suatu
disertai
praktik
situasi, sedangkan menurut Dalyono (2012:
(eksperimen), pembiasaan dan mempunyai
52) kesiapan juga dapat diartikan sebagai
kesiapan
kemampuan yang cukup, baik fisik maupun
dengan
banyak
dalam
latihan,
melakukan
kegiatan
pembelajaran.
kondisi
seseorang
yang
mental. Seseorang dikatakan siap menjadi guru
Sesuai dengan teori tersebut, dalam
ketika telah menguasai kompetensi yang
proses pendidikan guru, mahasiswa wajib
disyaratkan. Guru mampu menjalankan tugas
untuk
atau
mengikuti
pendidikan serta
serangkaian
pelatihan
yang
kegiatan
banyak
tanggung
menguasai
jawabnya
kompetensi
apabila
yang
telah
diperlukan
menerapkan praktik untuk menciptakan guru
(Hamalik, 2010: 39). Jadi dapat disimpulkan
yang berkualitas dan profesional, salah satunya
bahwa, kesiapan menjadi guru merupakan
dengan
melatih
kondisi dimana seseorang telah mempunyai
kemampuannya sebagai calon guru yang
kemampuan untuk menguasai kompetensi guru
profesional, menerapkan teori-teori mengajar
agar dapat menyelesaikan tugas-tugas guru
yang telah didapat selama perkuliahan ke
dengan baik.
PPL.
Mahasiswa
dapat
Menurut Undang-Undang Nomor 14
dalam praktik di kelas yang sebenarnya
Tahun 2005 Tentang Guru dan Dosen dan
melalui kegiatan PPL.
Selama melaksanakan PPL, mahasiswa
dalam Permendiknas Nomor 16 Tahun 2007
akan dibimbing oleh seorang Guru Pamong
Tentang Standar Kualifikasi Akademik dan
yang akan membantu
Kompetensi Guru, ada empat kompetensi guru
mengembangkan
mahasiswa dalam
kompetensinya.
Kegiatan
yaitu
kompetensi
pedagogik,
PPL akan memberikan pengalaman yang
kepribadian,
sangat berharga bagi mahasiswa, sehingga dari
kompetensi profesional. Mahasiswa dapat
rangkaian kegiatan latihan serta pengalaman
mengembangkan
yang
tersebut dengan mengikuti kegiatan PPL.
diperoleh
mahasiswa
selama
kompetensi
kompetensi
sosial,
kompetensi
dan
keguruan
9
Menurut
Buku
Pedoman
Program
studi
tertentu
yang
memiliki
tugas
Pengalaman Lapangan Universitas Sebelas
mendampingi dan membimbing mahasiswa
Maret (2015: 1) menyebutkan bahwa, PPL
praktikan selama melakukan kegiatan PPL di
merupakan program yang mempersyaratkan
sekolah.
kemampuan aplikasi dan terpadu dari seluruh
mengemukakan bahwa Guru Pamong sebagai
pengalaman belajar sebelumnya ke dalam
master teacher yang membimbing mahasiswa
program pelatihan berupa kinerja dalam semua
dalam melaksanakan tugas-tugas guru.
Ni’mah
(2014:
Berdasarkan
hal yang berkaitan dengan profesi keguruan,
338)
Buku
juga
Pedoman
baik kegiatan mengajar maupun tugas-tugas
Pengalaman Lapangan (PPL) FKIP UNS
keguruan lainnya.
mengenai penjelasan tentang tugas Guru
Yulianto
(2016:
105)
mengemukakan bahwa kegiatan PPL meliputi
Pamong,
tiga aspek, yaitu keterampilan mengajar,
Pamong yang berhubungan dengan peran
pengetahuan profesi, dan sikap kerja. Kegiatan
pengembangan kompetensi mahasiswa sebagai
mahasiswa selama PPL tidak hanya berupa
calon guru diantaranya adalah memberikan
tugas mengajar di dalam kelas, namun
model les, memberikan bimbingan serta
mahasiswa juga dituntut untuk melakukan
saran/masukan pada masalah-masalah khusus,
tugas-tugas keguruan di luar mengajar, seperti
menilai latihan praktik mengajar, menilai
melakukan
kegiatan
administrasi
latihan
administrasi
sekolah
maupun
kepegawaian,
mengikuti
kelas,
adminitrasi
ekstrakurikuler
maupun kegiatan sekolah lainnya, dan juga
dapat
disimpulkan tugas
tugas-tugas
ekstrakurikuler,
Guru
administrasi
penilaian
ujian
/
praktik
mengajar, penilaian laporan observasi, serta
kepribadian mahasiswa selama PPL.
bertugas sebagai guru piket saat guru sekolah
yang bersangkutan tidak dapat hadir disekolah,
sehingga selama PPL mahasiswa tidak hanya
METODE
Penelitian
ini
adalah
penelitian
mendapat pengalaman untuk mengoptimalkan
kuantitatif
keterampilan mengajar tetapi juga pengalaman
korelasional. Menurut Nazir (1988: 63),
untuk
penelitian deskriptif merupakan penelitian
mengembangkan
keprofesionalan
mereka sebagai calon guru.
deskriptif
dengan
metode
yang memiliki tujuan membuat deskripsi,
Selama melaksanakan PPL, mahasiswa
gambaran secara sistematis, faktual dan akurat
mendapat bimbingan dari Guru Pamong.
tentang fakta-fakta, sifat dan hubungan antar
Dasmo & Sumaryati (2014: 58) menjelaskan
fenomena
bahwa Guru Pamong merupakan guru bidang
penelitian korelasional merupakan penelitian
yang
diselidiki,
sedangkan
10
yang bertujuan mengetahui hubungan antara
uji
dua maupun beberapa variabel (Arikunto,
Kolmogorov-Smirnov setiap variabel adalah >
2007: 247).
0,05 yang berarti bahwa data berdistribusi
normalitas
menggunakan
teknik
Populasi pada penelitian ini adalah
normal (0,188 > 0,05; 0,200 > 0,05; 0,200 >
seluruh mahasiswa Program Studi Pendidikan
0,05). Hasil uji linieritas menunjukkan bahwa
Ekonomi FKIP Universitas Sebelas Maret
hubungan
angkatan 2013 yang telah menyelesaikan PPL
Kesiapan Menjadi Guru dan Peran Guru
tahun 2016 sejumlah 180 mahasiswa yang
Pamong dengan Kesiapan Menjadi Guru
terdiri dari 3 BKK, yaitu BKK Pendidikan
adalah linier, karena nilai signifikansi yang
Akuntansi, BKK Pendidikan Administrasi
diperoleh adalah > 0,05 (0,180 > 0,05; 0,347 >
Perkantoran, dan BKK Pendidikan Tata Niaga.
0,05). Hasil uji multikolinieritas diperoleh
Sampel pada penelitian ini berjumlah
hasil bahwa nilai tolerance untuk variabel PPL
65 mahasiswa yang diambil dengan teknik
(X1) dan Peran Guru Pamong (X2) adalah
pengambilan sampel proportional random
0,747 > 0,10 dan nilai VIF 1,339 < 10,00,
sampling. Metode pengumpulan data yang
sehingga disimpulkan bahwa tidak terjadi
digunakan adalah angket dan dokumentasi.
multikolinearitas. Hasil uji heterokedastisitas
Variabel pada penelitian ini terdiri dari
antara
menggunakan
variabel
grafik
PPL
scatterplot
dengan
yang
variabel independen yaitu PPL (X1) dan Peran
menunjukkan bahwa titik-titik pada grafik
Guru Pamong (X2), serta variabel dependen
menyebar secara acak dan tidak membentuk
yaitu Kesiapan Menjadi Guru (Y). Analisis
pola tertentu, sehingga disimpulkan bahwa
data yang digunakan yaitu uji reliabilitas dan
tidak terjadi heterokedastisitas.
validitas, uji prasyarat analisis, uji F dan uji t,
uji
analisis
koefisien
regresi
determinasi,
Uji
hipotesis
penelitian
ini
ganda,
menentukan
menggunakan
dan
menentukan
Berdasarkan hasil analisis regresi ganda
sumbangan relative dan sumbangan efektif.
analisis
regresi
ganda.
diperoleh persamaan Y = 33,815 + 0,561X1 +
0,292X2. Persamaan tersebut mempunyai arti
HASIL
PENELITIAN
PEMBAHASAN
Hasil Penelitian
Hasil
penelitian
merupakan
DAN
bahwa variabel PPL dan Peran Guru Pamong
berpengaruh secara positif terhadap variabel
hasil
pengolahan data dengan bantuan program
SPSS Versi 23.0. Hasil uji prasyaratan analisis
menunjukkan bahwa, nilai signifikansi hasil
Kesiapan Menjadi Guru.
Uji F bertujuan untuk mengetahui
hubungan diantara variabel independen dengan
variabel dependen secara simultan. Variabel
11
independen
dengan
dependen
menunjukkan bahwa ada pengaruh yang
dikatakan memiliki hubungan atau pengaruh
positif dan signifikan antara PPL secara parsial
apabila Ho ditolak dan Ha diterima, dengan
terhadap
ketentuan bahwa Fhitung > Ftabel, atau dengan
mahasiswa
melihat
hasil
Ekonomi angkatan 2013, serta ada pengaruh
penghitungan dengan ketentuan, signifikansi <
yang positif dan signifikan antara peran Guru
0,05. Hasil Ftabel adalah 3,15 dan Fhitung sebesar
Pamong secara parsial terhadap kesiapan
18.765, sehingga Fhitung > Ftabel (18.765 > 3,15),
menjadi guru pada mahasiswa Program Studi
dan perolehan nilai signifikansi adalah < 0,05
Pendidikan Ekonomi angkatan 2013.
taraf
variabel
signifikansi
pada
(0,000 < 0,05) sehingga Ho ditolak dan Ha
kesiapan
menjadi
Program
Koefisien
Studi
determinasi
guru
pada
Pendidikan
(R
Square)
diterima. Hal tersebut menunjukkan bahwa ada
bertujuan menentukan proporsi atau persentase
pengaruh yang positif dan signifikan antara
total variasi dalam variabel terikat yang
PPL dan peran Guru Pamong secara simultan
diterangkan variabel bebas secara simultan.
terhadap
pada
Nilai R Square yang diperoleh sebesar 0,377
Pendidikan
atau 37,7%, yang berarti bahwa 37,7%
kesiapan
mahasiswa
menjadi
Program
guru
Studi
kesiapan
Ekonomi angkatan 2013.
menjadi
guru
pada
mahasiswa
Uji t bertujuan untuk mengetahui
dipengaruhi oleh PPL dan Peran Guru
hubungan diantara variabel independen dengan
Pamong, sedangkan sisanya sebesar 62,3%
variabel dependen secara parsial. Variabel
(100% - 37,7%) dipengaruhi oleh faktor lain di
independen
luar model regresi pada penelitian ini.
dengan
variabel
dependen
dikatakan memiliki hubungan atau pengaruh
Kontribusi setiap variabel independen
apabila Ho ditolak dan Ha diterima, dengan
terhadap variabel dependen dapat dilihat dari
ketentuan bahwa thitung > ttabel, atau dengan
besarnya sumbangan relative dan sumbangan
melihat
efektif.
taraf
signifikansi
pada
hasil
penghitungan dengan ketentuan, signifikansi <
Tabel 3. Hasil Perhitungan Sumbangan Relatif
0,05. Hasil ttabel adalah 1,999, thitung variabel
dan Sumbangan Efektif
PPL (X1) sebesar 3,957 dan variabel Peran
Guru Pamong (X2) sebesar 2,049, sehingga
thitung > ttabel (3,957 > 1,999 dan 2,049 > 1,999),
dan perolehan nilai signifikansi adalah < 0,05
(0,000 < 0,05 dan 0,045 < 0,05) sehingga Ho
ditolak
dan
Ha
diterima.
Hal
tersebut
Variabel
PPL
Peran
Guru
Pamong
Jumlah
Sumbangan
Relatif
70,47%
Sumbangan
Efektif
26,58%
29,53%
11,14%
100,00%
37,72%
12
nilai
Pengujian hipotesis kedua melalui uji t
sumbangan relatif maupun sumbangan efektif
diperoleh hasil t hitung sebesar 3,957 dan ttabel
yang lebih tinggi dari variabel peran Guru
sebesar 1,999, sehingga thitung > ttabel (3,957 >
Pamong.
PPL
1,999). Perolehan nilai signifikansi adalah <
memberikan kontribusi atau pengaruh yang
0,05 (0,000 < 0,05), sehingga Ho ditolak dan
lebih tinggi terhadap kesiapan menjadi guru
Ha diterima. Hal tersebut menunjukkan bahwa
pada mahasiswa.
ada pengaruh yang positif dan signifikan
Pembahasan
antara PPL (X1) secara parsial terhadap
Variabel
PPL
Hal
ini
memiliki
berarti
bahwa
yang
kesiapan menjadi guru (Y). Hasil penelitian ini
koefisien
sesuai dengan penelitian oleh Yulianto (2016)
regresi variabel PPL (X1) adalah 0,561 dan
yang menyebutkan bahwa PPL berpengaruh
variabel Peran Guru Pamong (X2) adalah
terhadap kesiapan mahasiswa menjadi guru
0,292. Hasil perolehan tersebut berarti bahwa
yang profesional. Penelitian oleh Murtiningsih
PPL dan Peran Guru Pamong mempunyai
(2014) juga menyebutkan bahwa ada pengaruh
pengaruh yang positif terhadap Kesiapan
yang positif dan signifikan antara PPL dengan
Menjadi Guru, sehingga jika variabel PPL dan
kesiapan menjadi guru. Penelitian lain oleh
Peran Guru Pamong ditingkatkan satu satuan,
Gorgoretti & Pilli (2012) serta penelitian oleh
maka variabel Kesiapan Menjadi Guru akan
Pop
ikut meningkat. Hal ini menjelaskan bahwa
mahasiswa yang telah mengikuti kegiatan
semakin tinggi PPL dan Peran Guru Pamong,
praktik mengajar dalam pendidikan guru
maka Kesiapan Menjadi Guru pada mahasiswa
mengaku
akan semakin tinggi pula.
memberikan pengalaman yang sangat penting
Persamaan
diperoleh
regresi
menunjukkan
ganda
bahwa
Pengujian hipotesis pertama melalui uji
F diperoleh hasil Fhitung sebesar 18.765 dan
(2015)
juga
bahwa
menyatakan
kegiatan
tersebut
bahwa
telah
dalam membantu mereka mempersiapkan diri
menjadi guru profesional.
Ftabel sebesar 3,15, sehingga Fhitung > Ftabel
Pengujian hipotesis ketiga melalui uji t
(18.765 > 3,15). Perolehan nilai signifikansi
diperoleh hasil t hitung sebesar 2,049 dan ttabel
adalah < 0,05 (0,000 < 0,05), sehingga Ho
sebesar 1,999, sehungga thitung > ttabel (2,049 >
ditolak
tersebut
1,999). Perolehan nilai signifikansi adalah <
menunjukkan bahwa ada pengaruh yang
0,05 (0,045 < 0,05), sehingga Ho ditolak dan
positif dan signifikan antara PPL (X1) dan
Ha diterima. Hal tersebut menunjukkan bahwa
peran Guru Pamong (X2) secara simultan
ada pengaruh yang positif dan signifikan
terhadap kesiapan menjadi guru (Y).
antara Peran Guru Pamong (X2) secara parsial
dan
Ha
diterima.
Hal
13
terhadap kesiapan menjadi guru (Y). Hasil
SIMPULAN DAN SARAN
penelitian ini sesuai dengan penelitian oleh
Simpulan
Ni’mah (2014) yang menyebutkan bahwa
peran Guru Pamong
memiliki pengaruh
terhadap kesiapan mahasiswa menjadi guru.
Berdasarkan hasil penelitian di atas,
dapat diambil kesimpulan bahwa PPL dan
Peran Guru Pamong memiliki pengaruh positif
dan
dan signifikan baik secara parsial maupun
sumbangan efektif variabel PPL lebih tinggi
secara simultan terhadap kesiapan menjadi
daripada variabel Peran Guru Pamong. Hal
guru
tersebut
Pendidikan Ekonomi angkatan 2013.
Besarnya
sumbangan
menunjukkan
relatif
bahwa
PPL
memberikan kontribusi atau pengaruh yang
pada
mahasiswa
Program
Studi
Saran
lebih tinggi terhadap kesiapan menjadi guru
Berdasarkan kesimpulan di atas, dapat
pada mahasiswa. PPL mempunyai pengaruh
diberikan saran-saran sebagai berikut, Program
yang lebih tinggi terhadap kesiapan menjadi
Studi
guru
mahasiswa
(pengawasan) dan evaluasi terhadap kegiatan
memperoleh pengalaman mengajar dan dapat
PPL dengan cara selalu memantau dan
mengaplikasikan berbagai ilmu yang diperoleh
mengawasi
selama kegiatan perkuliahan seperti pada
mengetahui perkembangan kegiatan PPL yang
pembelajaran kependidikan dan pembelajaran
dilaksanakan oleh mahasiswa serta membina
micro teaching, selain itu mahasiswa juga
hubungan yang baik dengan sekolah mitra dan
dapat mengembangkan keterampilan mengajar
dengan Guru Pamong, mahasiswa hendaknya
dan
perangkat
lebih optimal dalam melaksanakan kegiatan
pembelajaran serta tugas guru lainnya di luar
PPL agar memiliki kesiapan yang tinggi untuk
mengajar, sedangkan peran Guru Pamong
menjadi guru dengan cara meningkatkan
hanya berpengaruh kecil karena Guru Pamong
keterampilan
hanya membimbing dan mengarahkan serta
meningkatkan kemampuan dalam menyusun
memberikan evaluasi kepada praktik mengajar
perangkat pembelajaran serta keterampilan
mahasiswa. Meskipun Peran Guru Pamong
untuk
hanya
kecil
lainnya, dan juga melaksanakan PPL dengan
terhadap kesiapan menjadi guru, Peran Guru
penuh tanggung jawab. Mahasiswa juga perlu
Pamong tetaplah penting bagi mahasiswa
menjaga hubungan dan komunikasi yang baik
untuk mempersiapkan diri menjadi guru.
dengan warga sekolah terutama Guru Pamong,
karena
melalui
keterampilan
mempunyai
PPL
penyusunan
pengaruh
yang
perlu
meningkatkan
kegiatan
melaksanakan
PPL
dasar
tugas
monitoring
agar
dapat
mengajarnya,
administrasi
dan juga Guru Pamong hendaknya selalu
14
membimbing mahasiswa praktikan secara
Murtiningsih, Yanita, J. (2014). Pengaruh
optimal, seperti selalu membimbing kegiatan
Penguasaan
praktik
kegiatan
Kependidikan (MKDK) dan Program
administrasi serta kegiatan lainnya yang
Pengalaman Lapangan (PPL) terhadap
berhubungan dengan profesi keguruan. Guru
Kesiapan Menjadi Guru. JUPE UNS, 2
Pamong
hendaknya
(3), 323-337.
dengan
dosen
mengajar,
membimbing
selalu
berkomunikasi
pembimbing
mendiskusikan
tentang
untuk
perkembangan
Nazir,
Moh.
Materi
Kuliah
Dasar
Metode Penelitian.
(1988).
Jakarta: Ghalia Indonesia.
mahasiswa praktikan bimbingannya, sehingga
ketika
terjadi
masalah
dapat
segera
Ni’mah, Fahmi, U. (2014). Pengaruh Minat
Profesi
diselesaikan.
Guru,
Locus
of
Control
Internal, Peran Guru Pamong dan
DAFTAR PUSTAKA
Prestasi Belajar terhadap Kesiapan
Arikunto, Suharsimi. (2007). Manajemen
Penelitian. Jakarta: Rineka Cipta.
Mahasiswa Menjadi Guru pada Jurusan
Pendidikan
Dalyono, M. (2012). Psikologi Pendidikan.
Jakarta: Rineka Cipta.
Ekonomi
Ekonomi
Universitas
Semarang.
Economic
Fakultas
Negeri
Education
Analysis Journal, 3 (2), 336-342.
Dasmo & Sumaryati. (2014). Peran Guru
Pamong
dan
terhadap
Pengalaman
Dosen
Pembimbing
Keberhasilan
Lapangan
Program
(PPL)
Mahasiswa. Jurnal Formatif, 4 (1), 5664.
Hamalik, Oemar. (2010). Pendidikan Guru
Berdasarkan Pendekatan Kompetensi.
Jakarta: Bumi Aksara.
Permendiknas Nomor 16 Tahun 2007 Tentang
Standar Kualifikasi Akademik dan
Kompetensi Guru.
Pop, Raluca. (2015). Understanding PreService Trainees’ Perceptions of their
Teacher Training Experience. Procedia
– Social and Behavioral Sciences, 209,
378-382.
Slameto. (2013). Belajar dan Faktor-faktor
Pop, Raluca. (2015). Understanding PreService Trainees’ Perceptions of their
yang
Mempengaruhinya.
Jakarta:
Rineka Cipta.
Teacher Training Experience. Procedia
– Social and Behavioral Sciences, 209,
378-382.
Subini, Nini. (2012). Psikologi Pembelajaran.
Yogyakarta: Mentari Pustaka.
15
Suparno,
A.S.,
(1991).
Program
Yulianto, Aditya. (2016). Pengaruh Praktik
Lapangan.
Jakarta:
Pengalaman Lapangan (PPL), Minat
dkk.
Pengalaman
Menjadi Guru, dan Prestasi Belajar
Depdikbud-Dikti.
Undang-Undang No. 14 Tahun 2005 Tentang
terhadap Kesiapan Mahasiswa Menjadi
Guru
Guru dan Dosen.
yang
Profesional.
Economic
Education Analysis Journal, 5 (1), 100UP2KT-FKIP.
(2015).
Buku
Pedoman
Program Pengalaman Lapangan (PPL)
FKIP-UNS. Surakarta: UP2KT-FKIP
UNS.
114.