this PDF file PENGARUH KEAKTIFAN BERORGANISASI DAN PRESTASI BELAJAR TERHADAP KESIAPAN KERJA MAHASISWA PROGRAM STUDI PENDIDIKAN EKONOMI ANGKATAN 20132016 UNIVERSITAS SEBELAS MARET SURAKARTA | | Jurnal Pendidikan Bisnis dan Ekonomi 1 SM

PENGARUH KEAKTIFAN BERORGANISASI DAN PRESTASI BELAJAR
TERHADAP KESIAPAN KERJA MAHASISWA PROGRAM STUDI
PENDIDIKAN EKONOMI ANGKATAN 2013-2016
UNIVERSITAS SEBELAS MARET
SURAKARTA
Aditiya Riyadi Saputro1, Mintasih Indriayu2, Salman Alfarisy Totalia3
Pendidikan Ekonomi, FKIP Universitas Sebelas Maret Surakarta
Korespondensi: Jl. Ir Soetami 36 A, Kentingan, Surakarta
[email protected]
1
Mahasiswa, 2,3Dosen Pendidikan Ekonomi FKIP UNS

ABSTRACT

This study aims to examine: (1) the influence of learning motivation, learning
environment, and learning facilities toward the students achievement; (2) the
influence of learning motivation toward the students achievement; (3) the influence of
learning environments toward the students achievement; and (4) the influence of
learning facilities toward the students achievement. This research used quantitative
research using descriptive method. The population are students of the academic years
2013-2016 of economic education of UNS Surakarta. The data collection techniques

used was questionnaire. The data validity was obtained through tryout result from 30
respondents. The data analysis technique was used multiple linear regression
analysis. The results show that: first, there is a positive and significant both
Organizational Activity and Learning Achievement toward the work readiness of
economic education FKIP UNS (F count 84,498 > F tabel 3,07) for 57,7%. Second, there
is positive and significant influence of Organizational Activity toward the work
readiness of economic education students FKIP UNS (tcount 11,120 > ttabel 1,65723)
for 49,98%. Third, there is positive and significant Learning Achievement toward the
work readiness of economic education students FKIP UNS (tcount 5,529 > ttabel
1,65723) for 18,23%.

Keyword: Organizational Activity, Learning Achievement, Work Readiness

ABSTRAK
Penelitian ini bertujuan untuk menguji: (1) pengaruh keaktifan berorganisasi
dan prestasi belajar secara bersama-sama terhadap kesiapan kerja mahasiswa; (2)
pengaruh keaktifan berorganisasi terhadap kesiapan kerja mahasiswa; (3) pengaruh
lingkungan belajar di sekolah terhadap prestasi belajar siswa; dan (4) pengaruh
prestasi belajar terhadap prestasi belajar mahasiswa. Penelitian ini merupakan
penelitian kuantitatif menggunakan metode deskriptif. Populasi dalam penelitian ini

adalah mahasiswa angakatan 2013-2016 Pendidikan Ekonomi FKIP UNS Surakarta.
Instrumen yang digunakan adalah angket. Teknik pengumpulan data menggunakan
kusioner. Validitas data diperoleh melalui hasil tryout dari 40 responden. Teknik
analisis data yang digunakan adalah analisis regresi linier berganda. Hasil penelitian
adalah sebagai berikut ini. Pertama, terdapat pengaruh yang positif dan signifikan
keaktifan berorganisasi dan prestasi secara bersama-sama terhadap kesiapan kerja
pada mahasiswa Pendidikan Ekonomi FKIP UNS (Fhitung 84,498 > Ftabel 3,07) sebesar
57,7%. Kedua, terdapat pengaruh yang positif dan signifikan keaktifan organisasi
terhadap kesiapan kerja pada mahasiswa Pendidikan Ekonomi FKIP UNS (thitung
11,120 > ttabel 1,65723) sebesar 49,98%. Ketiga , terdapat pengaruh yang positif dan
signifikan prestasi belajar terhadap kesiapan kerja pada mahasiswa Pendidikan
Ekonomi FKIP UNS (thitung 5,529 > ttabel 1,65723) sebesar 18,23%

Kata kunci: keaktifan berorganisasi, prestasi belajar, kesiapan kerjar
PENDAHULUAN
melampaui batas negara di belahan

Latar Belakang Masalah
Globalisasi merupakan era di mana


bumi yang lain. Zaman globalisasi

kemajuan yang telah meluas pada

berdampak pula pada persaingan pasar

semua sektor di dunia, misalnya akses

yang semakin ketat. Oleh karena itu,

informasi dan komunikasi menjadi

berbagai negara di seluruh belahan

lebih

juga

bumi harus mampu bersaing di era


berdampak pada kegiatan ekonomi.

pasar global ini. Salah satu cara agar

Pada

mampu

mudah,

awalnya

hal

tersebut

globalisasi

hanya


bersaing

misalnya,

terbatas di satu wilayah saja, namun

menitikberatkan

lambat

globalisasi

kualitas sumber daya yang dimiliki

mampu

negara tersebut, baik sumber daya

semakin


laun
luas,

dampak
bahkan

perkembangan

alam maupun sumber daya manusia

Rendahnya daya saing di Indonesia

yang dimiliki negara-negara tersebut.

disebabkan oleh berbagai faktor, salah

Era

globalisasi


di

Indonesia

satunya rendahnya kualitas sumber

Asian

Economy

daya manusia di Indonesia. Globalisasi

berarti

berdampak pula pada meningkatnya

kesepakatan yang dibuat oleh negara-

persaingan tenaga kerja. Oleh karena


negara

yang

itu, peningkatan kualitas SDM harus

memiliki tujuan kerjasama yang lebih

segera dilakukan, salah satu cara

solid

peningkatan

dihadapkan

pada

(AEC),


Commonity

di

Asia

dan

kuat.

Tenggara

Adanya

jalinan

kualitas

SDM


yaitu

kerjasama, diharapkan meningkatnya

melalui

stabilitas ekonomi di negara-negara

formal yang di selenggarakan sekolah

tersebut.

maupun universitas ataupun lembaga-

Sehingga

mampu

pendidikan,


baik

berbasis

meningkatkan kesejahteraan rakyat.

lembaga

AEC merupakan salah satu bentuk

Perguruan tingi sebagai salah satu

Free Trade Area (FTA) di mana AEC

lembaga pendidikan yang bertujuan

terintegrasi melalui jalinan kerjasama

meningkatkan

regional

lebih

didiknya. Oleh karena itu, perguruan

mempermudah akses di wilayah AEC

tinggi dihadapkan pada tantangan yang

tersebut,

berat untuk menghasilkan lulusan-

yang

diharapkan

tanpa

terkecuali

jalur

perdagangannya.
Liberalisasi
mengandung

kursus

keterampilan.

kemampuan

peserta

lulusan terbaik yang mampu bersaing
perdagangan

konsekuensi

tingkat

diera globalisasi. Menurut data Badan
Pusat

Statistic

(BPS)

angka

persaingan yang meningkat dalam

pengangguran terbuka pada tingkat

perebutan pasar di negara anggota

pendidikan

AEC. Sedangkan Indonesia, masih

mencapai 606.903 jiwa di tahun 2017.

memiliki daya saing yang rendah

Tabel

apabila dibanding negara lain anggota

Pengangguran Terbuka

AEC seperti Singapura dan sebagainya

PERIODE TAHUN

(http://www.kemenperin.go.id).

1

lulusan

1.1

universitas

Jumlah

JUMLAH

PENGANGG
URAN

tentang

langkah

memperbaiki

pemerintah

rakyat

agar

guna

menjadi

FEBRUARI 2014

398,298

AGUSTUS 2014

495,143

FEBRUARI 2015

565,402

AGUSTUS 2015

653,586

Menurut Oemar Hamalik (2008:

FEBRUARI 2016

695,304

94) kesiapan adalah tingkatan atau

AGUSTUS 2016

567,235

keadaan yang harus dicapai dalam

FEBRUARI 2017

606,939

proses perkembangan perorangan pada

pribadi

yang

siap

bekerja

guna

bersaing di pasar global.

Sumber:

tingkatan pertumbuhan mental, fisik,

https://www.bps.go.id/linkTabelSt

sosial

atis/view/id

menurut

Dari data di atas dapat dilihat

dan

adalah tingkat

emosional.

Kesiapan

kamus

psikologi

perkembangan

dari

bahwa jumlah pengangguran terbuka

kematangan atau kedewasaan yang

pada periode februari 2014 terus

menguntungkan untuk mempraktekkan

mengalami kenaikan jumlah sampai

sesuatu (Chaplin, 2006: 419). Merujuk

periode februari 2016, selanjutnya

dari pendapat pakar tersebut dapat

turun pada periode agustus 2016.

diartikan

Namun kembali naik pada periode

merupakan

februari

itu

seseorang dalam menyelesaikan tugas

mengupayakan

yang telah diberikan kepada seseorang

2017

pemerintah

oleh

perlu

karena

bahwa

kesiapan

suatu

kerja

kemampuan

kebijakan terkait angka pengangguran

tersebut

tersebut. Salah satu upaya pemerintah

pengalaman yang telah ia dapatkan

guna

tingkat

dengan maksimal dan sesuai target

dengan

yang ditentukan, tanpa mengalami

mengurangi

pengangguran
meningkatkan

ialah
kualitas

dari

calon

melalui

pengalaman-

suatu kendala maupun hambatan.

tenaga kerja melalui pendidikan, oleh

Menurut Sukirin dalam kutipan

karena itu pemerintah mengesahkan

Nugroho (2010: 25) seseorang yang

Undang-undang no.20 tahun 2013.

mempunyai

Undang-undang tersebut jelas berisi

kesiapan

kerja

harus

memiliki pertimbangan-pertimbangan

Menurut Kartini (2013) banyak hal
yang mempengarhi kesiapan kerja dari

sebagai berikut:
1. Mempunyai pertimbangan yang

internal atau dari luar atau faktor

logis dan obyektif
2. Kemampuan

mahasiswa baik itu dari dalam atau

serta

kemauan

eksternal. Faktor internal meliputi
kecerdasan, kecakapan, keterampilan,

untuk bekerjasama
3. Memiliki pemikiran yang kritis

motivasi,

4. Memiliki hasrat untuk maju dan

untuk

5. Mudah

beradaptasi

dengan

menerima

tanggung

Perguruan tinggi merupakan suatu
lembaga pendidikan diharapkan dapat

Perguruan

tujuan

pendidikan.

tinggi

dituntut

merealisasikan sebuah negara yang
memiliki
berkualitas.

sumber

daya

Pendidikan

manusia
Ekomomi

Universitas Sebelas Maret merupakan
salah

satu

program

studi

yang

berakreditasi A. Dalam menghadapi
tantangan

dunia

Pendidikan

Ekonomi

berusaha

tempat

meliputi
mahasiswa

berinteraksi seperti keluarga, teman,

Organisasi merupakan wadah yang
baik untuk seorang mahasiswa guna

jawab

mewujudkan

eksternal

tempat bermain,tempat belajar.

lingkungan
6. Berani

faktor

lingkungan

berkembang

serta tujuan. Sedangkan

kerja,
FKIP

meningkatkan

lulusan yang siap kerja.

Prodi
UNS
kualitas

meningkatkan kesiapan kerja, karena
melalui organisasi mahasiswa dapat
berinteraksi dengan hal-hal baru yang
mampu

melatih

kecakapan,

keterampilan, minat, bakat, motivasi,
tanggung jawab dan berbagai soft skill
lainya. Menurut Nedi dalam kutipan
Rahmat

(2013:

2),

ada

80%

kesuksesan di dunia kerja dan usaha
ditentukan oleh faktor non akademik
sedangkan sisanya sebesar 20% adalah
faktor akademik yang berkontribusi
terhadap kesuksesan di dunia kerja.
Apabila

kemampuan

di

bidang

akademik dan kemampuan di bidang
non akademik berjalan serasa serasi

maka terbentuklah suatu kesiapan

dapat ditempuh guna mengembangkan

kerja yang baik

setiap potensi yang dimiliki mahasiswa

Universitas merupakan salah satu

salah satunya dengan cara melalui

lembaga pendidikan yang diharapkan

kegiatan-kegiatan

menjadi

mampu meningkatkan bakat,pemikiran

ujung

tombak

dalam

mahasiswa

mewujudkan suatu tujuan pendidikan

kritis,kreatif,inovatif

nasional.

melalui minat-minat yang dimiliki

Universitas

diharapkan

serta

yang

produkti

serta

mahasiswa tersebut. Oleh sebab itu

minat mahasiswa melalui berbagai

mahasiswa di berikan peluang untuk

kegiatan

peningkat

mengikuti berbagai macam kegiatan

Melalui

kemahasiswaan di luar kuliah atau

kemahasiswaan,

bidang akademik dengan mengikuti

mampu meningkatkan

yang

kemampuan
berbagai

berbasis
mahasiswa.

kegiatan

mahasiswa

bakat

diharapkan

meningkatkan

kemampuan,

mampu

unit kegiatan kemahasiswa ataupun

baik

organisasi kemahasiswaan lain seperti

meliputi peningkatan kognitif, afektif,

contohnya

maupun

jurusan.

psikomotorik.

Universitas

Sebelas Maret sebagai salah satu

Fakultas

himpunan

mahasiswa

Keguruan

dan

Ilmu

universitas terkemuka di Indonesia

Pendidikan UNS memiliki 24 program

juga memiliki visi yang sama dengan

studi. Dimana didalamnya ada Prodi

hal

Pendidikan

tersebut.

Sebagaimana

Ekonomi.

diamanahkan dalam visi Universitas

Ekonomi

Sebelas Maret yaitu”Menjadi pusat

organisasi mahasiswa yang di sebut

pengembangan ilmu, teknologi, dan

dengan nama Himannomi FKIP UNS

seni

(Himpunan

yang

unggul

di

internasional

dengan

berlandaskan

pada

nilai‐nilai

luhur

tingkat

budaya

sendiri

Pendidikan

memiliki

Mahasiswa

wadah

Pendidikan

Ekonomi FKIP UNS). Akan tetapi,
mahasiswa Pendidikan Ekonomi tidak

nasional”(Pedoman Akademik UNS,

hanya

2013). Berbagai macam upaya yang

kemahasiswaan
melainkan

mengikuti

kegiatan

Himannomi

berbagai

saja

organisasi

mahasiswa lain di wilayah UNS.

universitas ditentukan dengan Indeks

Namun pada pelaksanaan dilapangan

Prestasi Akademik (IPK) sebagai tolak

tidak semua mahasiswa mengikuti

ukur seberapa jauh mahasiswa tersebut

kegiatan organisasi.

menempuh

Salah satu alat untuk mengukur
kemampuan

atau

kompetensi

keberhasilan

ataupun

kegagalan pendidikannya. Sedangkan

dari

IPK atau prestasi belajar adalah angka

mahasiswa adalah dengan mengikuti

yang menunjukkan prestasi mahasiswa

kegiatan-kegiatan di dalam organisasi.

mulai dari semester pertama sampai

Namun, masih ada salah satu alat ukur

dengan semester terakhir yang telah

lain yang dapat digunakan untuk

ditempuhnya. Mahasiswa yang rajin

mengukur kompetensi dari mahasiswa

dapat dilihat dari IP maupun IPK nya.

tersebut, yakni dengan keberhasilan

Meskipun tidak seluruh keberhasilan

mahasiswa dalam menyelesaikan studi

itu berdasar dari indeks prestasi. Akan

tersebut. Sumadi Suryata (2008:200)

tetapi, pernyataan tentang IPK adalah

menyatakan bahwa belum pernah ada

salah satu alat ukur keberhasilan studi

rumusan yang fix atau baku yang

juga tidak sepenuhnya salah karena

berkaitan dengan keberhasilan atau

jikalau

prestasi

mendapatkan

IPK

mahasiswa

tersebut

studi

universitas.

mahasiswa

Dilihat

dari

di
sisi

mahasiswa

tersebut

yang

jelek

,

haruslah

pendidikan, prestasi diartikan sebagai

mengulang di periode selanjutnya atau

penilaian yang dilakukan dalam proses

bahkan mungkin terancam drop out.

pendidikan mengenai perkembangan
dan kemajuan siswa yang berkaitan
dengan proses pembelajaran sehingga
tercermin

melalui

nilai-nilai

yang

terdapat dalam kurikulum (Hamdani,
2011: 138). Namun, dalam kondisi
nyata

di

keberhasilan

lapangan
studi

seringkali
di

jenjang

Berikut ini pedoman standar Indeks
Prestasi Mahasiswa Menurut Buku
Pedoman Akademik UNS:
Tabel 1.3 Predikat Kelulusan
Universitas Sebelas Maret
Indeks Prestasi
Kumulatif

Predikat

2,00-2,75

Memuaskan

2,76-3,50

Sangat
Memuaskan

3,51-4,00

Cumlaude

pada angkatan 2013 dan 2014. Pada
angkatan

2013

terjadi

penurunan

Indeks Prestasi Kumulatif sebesar 0.2
dan

pada

angkatan

2014

terjadi

Sumber : Buku Pedoman Akademik

penurunan Indeks Prestasi Kumulatif

UNS 2013/2014

sebesar 0.1, namun pada angkatan

Observasi yang dilakukan adalah

2015

justru

mengalami

kenaikan

mengumpulkan data Indeks Prestasi

Indeks Prestasi Komulatif sebesar 0,2.

Kumulatif

Data

semua

Mahasiswa

tersebut

menunjukan

bahwa

Pendidikan Ekonomi UNS. Menurut

prestasi belajar untuk angkatan 2013

data statistik yang ada, dapat diketahui

dan 2014 belum stabil. Data tersebut

IPK Mahasiswa Pedidikan Ekonomi

akan digunakan untuk mengetahui

angkatan 2013, 2014 dan 2015 adalah

pengaruh prestasi belajar terhadap

sebagai berikut:

Kesiapan

Tabel 1.4 Daftar Indeks Prestasi

apabila mahasiwa memiliki prestasi

Mahasiswa Program Studi

belajar yang baik maka mahasiswa

Pendidikan Ekonomi Tahun Ajaran

tersebut

2015

mengaplikasikan teori ke dalam dunia

Angkatan

IPK Tahun Ajaran 2015
2015-Ganjil

kerja.

Kerja.

Pada

umumnya

diharapkan

Mahasiswa

yang

mampu

memiliki

2015-

prestasi belajar yang tinggi diharapkan

Genap

memiliki kesiapan kerja yang tinggi

2013

3.42

3.40

pula. Hal ini sesuai dengan penelitian

2014

3.32

3.31

yang dilakukan oleh Yeni Prihantini

2015

3.35

3.37

dan Siswanto pada tahun 2015 dengan

Sumber: Administrasi Prodi

judul

“Pengaruh

Pendidikan Ekonomi UNS

Akuntasi,

Praktik

Prestasi

Belajar

Kerja

Industri,

Berdasarkan tabel di atas, terjadi

Bimbingan Karir terhadap Kesiapan

penurunan Indeks Prestasi Kumulatif

Kerja”. Hasil dari penelitian ini dapat
diketahui

bahwa

prestasi

belajar

berpengaruh terhadap kesiapan kerja

dan Partisipasi dalam Kuliah terhadap

mahasiswa

Prestasi Belajar Mahasiswa Pengurus
Ormawa Fakultas Ilmu Sosial dan

Berdasarkan

jurnal

yang

di

terbitkan oleh Faculty of Education,
LaTrobe

University,

Melbourne

Ekonomi Universitas Negeri Yogyakarta
Periode 2010” menunjukkan bahwa
terdapat pengaruh positif dan signifikan

(Bundoora), Victoria, 3086, Australia

antara Keaktifan Mahasiswa Dalam

dengan judul “Contributing to a

Organisasi Ekstrakulikuler Mahasiswa

graduate-centred

of

dan Partisipasi Dalam Kuliah Terhadap

work readiness: An exploratory study

Prestasi Belajar Mahasiswa Pengurus

of Australian undergraduate students'

Ormawa. Sedangkan penelitian lain

perceptions of their employability”

yang dilakukan oleh Endah Rahayu

menunjukan peningkatan keterampilan

Nugraheni (2011), dengan skripsinya

dan

dapat

yang

berjudul

meningkatkan kemampuan kesiapan

Kerja

Industri

kerja siswa tersebut. Sedangkan jurnal

terhadap Kesiapan Kerja Siswa Kelas

yang di terbbitkan oleh Catherine

XII SMK YPKK 2 Sleman Tahun

Lissette Caballero, Deakin University

Ajaran

yang berjudul ”Work readiness in

penelitian

graduate recruitment and selection: A

dengan

review of current assessment methods”

“Pengaruh Lingkungan Belajar dan

berpendapat sama bahwa keterampilan

Motivasi

Belajar

Siswa

terhadap

dan

Prestasi

Belajar

pada

Standar

hasil

understanding

belajar

pengalaman

siswa

individu

akan

dan

Praktek

Minat

2010/2011”.

Kerja

selanjutnya

Dewi

Yuliana

(2011),

skripsinya

yang

berjudul

mempengaruhi kesiapan kerja individu

Kompetensi

itu sendiri.

Pertemuan/Rapat

Berdasarkan penelitian

“Pengaruh

Mengelola
Siswa

Kelas

XI

yang dilakukan oleh Nur Aprilia

Program

Heryani

berjudul

Perkantoran SMK Negeri 1 Tempel

“Pengaruh Keaktifan Mahasiswa dalam

Tahun Ajaran 2010/2011”. Dalam

Organisasi Ekstrakurikuler Mahasiswa

penelitian tersebut disimpulkan bahwa

(2010)

yang

Keahlian

Administrasi

terdapat

pengaruh

dan

pribadi yang siap kerja di dalam dunia

signifikan lingkungan belajar terhadap

ekonomi seperti menjadi manager

prestasi belajar. Terahkir penelitian

ataupun pekerjaan di bidang ekonomi

yang

lainnya.

dilakukan

positif

oleh

Widyatmoko(2014),
“Pengaruh

Yunindra

dengan

Keaktifan

judul

Mahasiswa

Dalam Organisasi Dan Prestasi Belajar
Terhadap
Pendidikan

Mahasiswa

Jurusan

Ekonomi

Fakultas

Ekonomi UNY”.
penelitian

Dimana hasil dari

tersebut

menunjukan

pengaruh positif dan signifikan dari
keaktifan berorganisasi dan prestasi
belajar terhadap kesiapan kerja.
Selaras dengan visi pendidikan
ekonomi fakultas keguruan dan ilmu
pendidikan universitas sebelas maret.
Yakni

Menjadi

program

studi

penghasil pendidik ekonomi yang
cerdas menuju reputasi internasional
dengan berlandaskan pada nilai-nilai
luhur budaya nasional. Tingginya
tingkat persaingan bursa tenaga kerja
menuntut

mahasiswa

pendidikan

ekonomi untuk lebih mematangkan
diri sebelum terjun ke dalam dunia
kerja. Mahasiswa juga dituntut bukan
hanya memiliki kesiapan kerja menjadi
seorang pengajar, namun juga menjadi

Kegiatan kegiatan organisasi
dan

prestasi

belajar

yang

baik

merupakan modal yang bagus dalam
membentuk kesiapan individu untuk
terjun dalam dunia kerja. Dalam hal ini
diharapkan dengan mengikuti kegiatan
organisasi

mahasiswa

memberikan

pengalaman

mampu
kepada

mahasiswa, sedangkan prestasi belajar
sebagai

alat

kematangan

pengukur

tingkat

kemampuan

kognitif

seseorang sehingga lebih memperkuat
kesiapan kerja seseorang dikala terjun
ke dunia kerja.

Tujuan Penelitian
Tujuan dari penelitian ini untuk
mengetahui pengaruh yang positif dan
signifikan dari ketiga variabel yakni
keaktifan berorganisasi dan prestasi
belajar berpengaruh secara simultan
maupun

secara

parsial

terhadap

keasiapan kerja mahasiswa angkatan

2013-2016 pendidikan ekonomi FKIP

nonfisik”.

UNS surakarta.

berarti

Dari

pendapat

keaktifan

merupakan

besar

tersebut

berorganisasi
kontribusi

yang

diberikan seseorang kepada organisasi

Kajian Pustaka
Menurut Slameto (2015: 113)

baik secara fisik ataupun rohani.

kesiapan adalah keseluruhan kondisi

Faktor yang diteliti untuk variabel ini

yang

adalah keaktifan secara jasmani dan

dimiliki

membuatnya

manusia

yang

siap/mampu

untuk

rohani,

untuk

keaktifan

jasmani

memberikan respon dalam cara-cara

meliputi

tertentu terhadap suatu keadaan yang

sedangkan keaktifan rohani meliputi

dirinya alami. Dalam penelitian ini

keaktifan ide/pikiran dan keaktifan

faktor yang digunakan sebagai variabel

bersikap.

adalah mempunyai pertimbangan yang
logis

dan

kemauan

obyektif,
dan

bekerjasama

mempunyai

kemampuan

Prestasi belajar adalah tingkat
keberhasilan siswa dalam mempelajari
materi

pelajaran

disekolah

yang

dinyatakan dalam bentuk skor yang

memiliki sikap kritis, mempunyai

diperoleh dari hasil tes mengenai

kemampuan

dengan

sejumlah pelajaran (Syah, 2009: 42).

keberanian

Dalam penelitian ini faktor yang akan

untuk

orang

kehadiran

lain,

lingkungan,

dengan

untuk

keaktifan

adaptasi
memiliki

menerima

tanggung

jawab,

diteliti

menjadi

variabel

adalah

mempunyai ambisi untuk maju dan

afektif,kognitif dan psikomotorik yang

berusaha

terlihat melalui hasil indeks prestasi

mengikuti

perkembangan

sesuai bidang keahlian yang dimiliki.
Mulyono
mengungkapkan
adalah

(Untari,
bahwa

kontribusi

2015:43)
“Keaktifan

dari

segala

komulatif.
METODE PENELITIAN
Penelitian
penelitian

ini

merupakan

deskriptif

kuantitatif.

sesuatu/aktifitas atau segala sesuatu

Penelitian dilakukan di pendidikan

yang dilakukan atau kegiatan-kegiatan

ekonomi FKIP UNS. Populasi dalam

yang

penelitian ini sebanyak 184 mahasiswa

terjadi

baik

fisik

maupun

yang terdiri dari mahasiswa angkatan

probabilitas pada kolom sig < 0,05

2013-2016 yang mengikuti organisasi,

yaitu sebesar 0,000. Oleh karena itu,

sampel yang digunakan sebanyak 127

dapat

mahasiswa.

penelitian ini H0 ditolak dan Ha

Teknik pengambilan sampel
yang

digunakan

adalah

teknik

disimpulkan

bahwa

diterima

yang

artinya

pengaruh

yang

signifikan

dalam

terdapat
secara

sampling.

simultan antara variabel keaktifan

Sedangkan instrumen pengumpulan

berorganisasi (X1), prestasi belajar

data dalam penelitian ini menggnakan

(X2) secara bersama – sama terhadap

metode dokumentasi dan kuesioner

kesiapan kerja (Y).

proportional

random

(angket). Dalam penelitian ini analisis

Uji t digunakan untuk menguji

data yang digunakan adalah analisis

secara parsial masing-masing variabel.

regresi linier berganda.

Nilai t hitung variabel keaktifan

HASIL

PENELITIAN

DAN

berorganisasi

(X1) sebesar 11,120

PEMBAHASAN

sehingga thitung > ttabel (11,120 >

Hasil Penelitian

1.65723). Nilai koefisen regresi 0,664

Hasil uji regresi berganda dapat
dijabarkan
sebesar

bahwa
-37,611

nilai
nilai

tidak sama dengan 0 (0,664 ≠ 0) maka

constant

H0 ditolak dan Ha diterima, sehingga

keaktifan

dapat disimpulkan bahwa terdapat

berorganisasi sebesar 0,664 dan nilai

pengaruh

prestasi belajar sebesar 0,595. Uji F

variabel keaktifan berorganisais (X1)

digunakan untuk mengetahui apakah

secara parsial terhadap kesiapan kerja

variabel bebas secara bersama-sama

(Y). Nilai t hitung variabel prestasi

(simultan)

secara

belajar (X2) sebesar 5,529 sehingga

signifikan terhadap variabel terikat.

thitung > ttabel (5,529 > 1.65723). Nilai

Berdasarkan uji F tersebut, diperoleh

koefiisen regresi 0,595 tidak sama

nilai F hitung sebesar 84,498 dan F

dengan 0 (0,595 ≠ 0) maka H0 ditolak

tabel 3,07. Hal ini menunjukkan F

dan Ha diterima, sehingga dapat

hitung > F tabel (84,498 > 3,07). Nilai

disimpulkan bahwa terdapat pengaruh

berpengaruh

yang

signifikan

antara

yang signifikan antara variabel prestasi

bebas terhadap variabel terikat. hasil

belajar (X2) secara parsial terhadap

perhitungan

kesiapan kerja (Y).

menunjukkan untuk variabel keaktifan

Analisis determinasi digunakan

dengan

berorganisasi

(X1)

SPSS

diperoleh

22

nilai

persentase

parsial sebesar 0,702 yang kemudian

variabel

di kuadratkan r2 menjadi 0,7022 =

independen secara serentak terhadap

0,4998 = 49,98%. Hal ini berarti

variabel

variabel

untuk

mengetahui

sumbangan

pengaruh

dependen.

Koefisien

keaktifan

berorganisasi

determinasi yang digunakan dalam

memberikan

penelitian ini adalah R square karena

meningkatkan kesiapan kerja sebesar

dalam regresi ini pengambilan sampel

49,98%, untuk variabel prestasi belajar

melalui random dari populasi yang

(X2) menunjukkan nilai parsial sebesar

ditetapkan. nilai R square sebesar

0,427 yang kemudian dikuadratkan (r2)

0.577, maka dapat disimpulkan bahwa

menjadi 0,427 = 0,1823 = 18,23%. Hal

sumbangan yang diberikan variabel

ini berarti variabel prestasi belajar (X2)

bebas terhadap variabel terikat sebesar

memberikan

57,7%. Hal ini dapat diartikan bahwa

meningkatkan kesiapan kerja sebesar

keaktifan berorganisasi (X1), variabel

18,23%.

bebas prestasi belajar (X2) secara
bersama-sama (simultan) dinilai kuat

Pembahasan
Persamaan

memengaruhi variabel terikat kesiapan

diperoleh Y = -37,611 + 0,664 X1 + 0,595

kerja (Y) karena lebih dari 0,50 atau

X2 yang menunjukkan bahwa koefisien

57,7%

regresi

sedangkan

sisanya

sebesar

kontribusi

dalam

kontribusi

untuk

dalam

garis

variabel

keaktifan

42,3% dipengaruhi oleh faktor lain

berorganisasi

yang tidak diteliti dalam penelitian ini.

untuk variabel prestasi belajar di (X2)

Analisis

determinasi

parsial

sebesar

(X1)

regresi

0,595

sebesar

artinya

0,664,

keaktifan

digunakan untuk mengetahui besarnya

berorganisasi dan belajar memiliki

kontribusi

pengaruh

masing-masing

variabel

yang

positif

terhadap

kesiapan kerja , sehingga jika variabel

keaktiafan berorganisasi dan prestasi

kemampuan komunikasi interpersonal

belajar ditingkatkan, maka akan diikuti

dan kecerdasan emosional.

oleh meningkatnya variabel kesiapan

Penelitian

ini

berhasil

kerja. Hal ini menunjukkan bahwa

membuktikan adanya pengaruh anatara

semakin keaktifan berorganisasi dan

keaktifan berorganisasi dan prestasi

prestasi belajar, maka akan semakin

belajar

tinggi kesiapan kerja mahasiswa, dan

terhadap kesiapan kerja. mahasiswa

sebaliknya.

yang

Pengujian

hipotesis

pertama

secara

memiliki

berwawasan



bersama

sikap

akan

sama

kritis

berguna

serta
ketika

menggunakan uji F diperoleh dengan

sudah bekerja. Mahasiswa akan lebih

Fhitung sebesar 84,498 dan Ftabel 3,07.

aktif dalam menyumbangkan ide-ide

Hal ini menunjukkan bahwa Fhitung >

dan gagasan yang dapat menunjang

Ftabel (84,498 > 3,07). Nilai probabilitas

kelancaran dalam pekerjaan. Sehingga

pada kolom Sig. < 0,05 yaitu 0,000,

aktif dalam berorganisasi dan mimiliki

sehingga dapat disimpulkan bahwa Ho

prestasi

ditolak dan Ha diterima. Hal ini berarti

mempunyai kesiapan kerja yang tinggi.

terdapat pengaruh yang signifikan

belajar

Hasil

yang

penelitian

baik

ini

akan

relevan

antara variabel keaktifan berorganisasi

dengan penelitian yang dilakukan oleh

prestasi

simultan

Widyatmoko (2014) bahwa individu

Besar

yang memiliki keaktifan berorganisasi

kontribusi yang disumbangkan oleh

dan prestasi belajar yang baik maka

adanya pengaruh variabel keaktifan

individu tersebut lebih siap memasuki

berorganisasi, prestasi belajar dapat

dunia

dilihat pada nilai R Square

yaitu

statistik, angket yang telah disebar dan

sebesar 0,577 atau 57,7%. Sedangkan

kajian empiris maka dapat disimpulkan

sisanya 42,3% (100% - 57,7% )

bahwa

dipengaruhi oleh faktor lain yang tidak

keaktifan berorganisasi dan prestasi

diteliti dalam penelitian ini seperti

belajar

terhadap

belajar
kesiapan

secara
kerja.

kerja.

Dari

individu

yang

hasil

yang

tinggi

analisis

memiliki

maka

dapat

dikatakan

individu

tersebut

siap

memasuki dunia kerja. Hal ini sejalan
dengan

yang

dikemukakan

Saran yang dapat disampaikan
antara lain:

oleh

Program studi diharapkan dapat

Krisnamurti (2017) bahwa kesiapan

membantu mahasiswa dalam menunjang

kerja dipengaruhi oleh beberapa hal

kegiatan keorganisasian

antara lain keaktifan berorganisasi dan

satunya dengan memberikan dukungan

prestasi belajar.

berupa motivasi yang berisi saran untuk

yaitu

salah

Berdasarkan penelitian yang

mengikuti organisasi dan menyediakan

relevan dan kajian teori tersebut

fasilitas seperti sarana dan prasarana

semakin

yang memadai seperti bantuan dana

memperkuat

penelitian

bahwa

hasil
keaktifan

kepada

himpunan

berorganisasi dan prestasi belajar

mahasiswa

secara

berorganisasi

simultan

berpengaruh

mahasiswa

agar

memiliki

ketertarikan

dan

mampu

prestasi

mengembangkan minat dan bakat yang

belajar mahasiswa angkatan 2013-

dimiliki serta menambah wawasan

2016

yang

signifikan

di

terhadap

Pendidikan Ekonomi

tidak

diperoleh

di

bangku

perkuliahan.

FKIP UNS Surakarta.

Karena terlalu aktif mengikuti
SIMPULAN DAN SARAN
Simpulan
Hasil
penelitian

organisasi

keaktifan

berorganisasi dan prestasi belajar
secara simultan dan secara parsial
terhadap
mahasiswa.
Saran

kesiapan

kegiatan

berorganisasi

Mahasiswa

sebaiknya membagi setiap kegiatannya

Ada pengaruh yang positif dan
antara

mahasiswa

kurang bisa membagi untuk kuliah dan
dapat

disimpulkan sebagai berikut:

signifikan

terkadang

kerja

ke dalam skala prioritas sehingga
dapat menjalankan setiap kegiatannya
dengan baik dan terjadi keselarasan
antara kuliah dengan kegiatan di luar
perkuliahan.
lapangan

Serta

kenyataan

menunjukkan

di

bahwa

mahasiswa yang mempunyai banyak

2016,
www.jtlge.cyrtin.edu.au.

pengetahuan saja belum cukup untuk
memasuki dunia kerja melainkan harus
dibekali dengan keterampilan dan
pengalaman yang dapat diperoleh di
luar

kegiatan

perkuliahan

salah

satunya dengan mengikuti kegiatan
organisasi.
Kepada
Agar

dapat

Peneliti
dikaji

Selanjutnya.
lebih

lanjut

mengenai variabel prestasi belajar
bahwa prestasi belajar yang tinggi
bukan

satu-satunya

jaminan

mahasiswa memiliki kesiapan kerja
yang baik.

Eroh,

dari

H.
(2014).
Pentingnya
Organisasi Bagi Mahasiswa .
Diperoleh tanggal 20 Februari
2017,
dari
www.kompasiana.com

Fendi Bachtiar Nugroho. (2010).
Pengaruh Pengalaman Praktek
Kerja dan Informasi Dunia Kerja
terhadap Kesiapan Kerja Siswa
Kelas XI Program Keahlian
Administrasi Perkantoran SMK
Negeri 1 Klaten tahun ajaran
2009/2010. Skripsi: FISE UNY
Hall, V.L. (2010). Work Readiness of
Career and Technical Education
High School Students. Thesis.
Athens, Georgia.

DAFTAR PUSTAKA
Arikunto, S. (2010). Prosedur
Penelitian Suatu Pendekatan
Praktik Ed Revisi. Jakarta :
Rineka Cipta.
Badan
Pusat
Statistik.
(2016).
Ketenagakerjaan Februari 2016.
Diperoleh tanggal 20 Februari
2017, dari www.bps.go.id
Caballero, C.L. & Warker, A. (2010).
Work readiness in graduate
recruitment and selection: A
review of current assessment
methods. Journal of Teaching
and Learning for Graduate
Amployability, 1 (1), 13-25.
Diperoleh tanggal 11 Januari

Kepmendikbud RI. (1998). UndangUndang Nomor 155 Tahun
Tahun 1998 Tentang Pedoman
Umum
Organisasi
Kemahasiswaan di Perguruan
Tinggi. Jakarta.
Krisnamurti, T.F. (2017). FaktorFaktor yang Mempengaruhi
Kesiapan Kerja Siswa Kelas XII
SMK Muhammadiyah 1 Wates.
Jurnal Pendidikan dan Ekonomi,
6 (1), 65-76. Diperoleh tanggal
11 Januari 2016, dari www.ejournal.com.

Kwok, D., Gujral, M &Janice, C.
(2014). Work Readiness: A
Study of Student Intern’s SelfPerception
and
Supervisor
Evaluation.
International
Conference on Teaching &
Learning in Higher Education ,
National
University
of
Singapore.

Widyatmoko, Y. (2014). Pengaruh
Keaktifan Mahasiswa dalam
Organisasi dan Prestasi Belajar
terhadap
Kesiapan
Kerja
Mahasiswa Jurusan Pendidikan
Ekonomi Universiatas Negeri
Yogyakarta . Skripsi. Universitas
Negeri Yogyakarta, Yogyakarta.

Makki, B.I., dkk. (2015). The
Relationship between Work
Readiness Skills, Career Selfefficacy and Career Exploration
among Engineering Graduates:
A Proposed Framework. Journal
of Applied Sciences, Engineering
and Technology, 10 (9), 10071011. Diperoleh tanggal 11
Januari
2016,
dari
www.researchgate.net

Ajaran 2012-2013. Jombang : STKIP
PGRI.

Nana Sudjana. (2006). Penilaian Hasil
Proses
Belajar
Mengajar .
Bandung:
PT
Remaja
Rosdakarya.
Priyatno, D. (2014). SPSS 22 Pengolah
Data Terpraktis. Yogyakarta:
CV Andi Offset
Setyowati, D. (2016). Perbedaan
Prestasi belajar Mahasiswa Aktif
Berorganisasi dengan Tidak
Berorganisasi pada Program
Studi Pendidikan Akuntansi
FKIP UNS. Sripsi. Universitas
Sebelas Maret, Surakarta
W.S.

Winkel. (2009). Psikologi
Pengajaran. Yogyakarta: Media
Abadi

Novitasari, D. (2014). Pengaruh
lingkungan belajar di sekolah,
media
pembelajaran
dan
motivasi
belajar
terhadap
prestasi belajar mata diklat
kewirausahaan kelas X SMK
Batik 2 Surakarta Tahun Ajaran
2013/2014. Universitas Sebelas
Maret.
RI. 2003. Undang-undang RI No 20
Tahun 2003 Tentang Sistem
pendidikan
Sardiman, A.M. (2005). Interaksi dan
Motivasi Belajar Mengajar .
Jakarta: PT raja Grafindo
Persada.
Sardiman, A.M. (2012). Interaksi dan
motivasi
belajar
mengajar .
Jakarta: Radjagrafindo Persada.
Sardiman. (2011). Interaksi & Motivasi
Belajar Mengajar . Jakarta: PT.
Raja Grafindo Persada.

.Susila, A. D. (2014). Hubungan
Kelangkapan Fasilitas Belajar
Siswa Dengan Motivasi Belajar

Menggambar Teknik pada Siswa
Jurusan
Teknik
Gambar
Bangunan SMK Negeri 1
Rembang. Universitas Negeri
Malang.

Syah, Darwyan dkk. (2009). Strategi
Belajar
Mengajar .
Jakarta:
Diadit
Media

Dokumen yang terkait

FREKUENSI KEMUNCULAN TOKOH KARAKTER ANTAGONIS DAN PROTAGONIS PADA SINETRON (Analisis Isi Pada Sinetron Munajah Cinta di RCTI dan Sinetron Cinta Fitri di SCTV)

27 310 2

APRESIASI IBU RUMAH TANGGA TERHADAP TAYANGAN CERIWIS DI TRANS TV (Studi Pada Ibu Rumah Tangga RW 6 Kelurahan Lemah Putro Sidoarjo)

8 209 2

MOTIF MAHASISWA BANYUMASAN MENYAKSIKAN TAYANGAN POJOK KAMPUNG DI JAWA POS TELEVISI (JTV)Studi Pada Anggota Paguyuban Mahasiswa Banyumasan di Malang

20 244 2

PENGEMBANGAN TARI SEMUT BERBASIS PENDIDIKAN KARAKTER DI SD MUHAMMADIYAH 8 DAU MALANG

57 502 20

STRATEGI PEMERINTAH DAERAH DALAM MEWUJUDKAN MALANG KOTA LAYAK ANAK (MAKOLA) MELALUI PENYEDIAAN FASILITAS PENDIDIKAN

73 431 39

Analisis Sistem Pengendalian Mutu dan Perencanaan Penugasan Audit pada Kantor Akuntan Publik. (Suatu Studi Kasus pada Kantor Akuntan Publik Jamaludin, Aria, Sukimto dan Rekan)

136 695 18

DOMESTIFIKASI PEREMPUAN DALAM IKLAN Studi Semiotika pada Iklan "Mama Suka", "Mama Lemon", dan "BuKrim"

133 700 21

PROSES KOMUNIKASI INTERPERSONAL DALAM SITUASI PERTEMUAN ANTAR BUDAYA STUDI DI RUANG TUNGGU TERMINAL PENUMPANG KAPAL LAUT PELABUHAN TANJUNG PERAK SURABAYA

97 602 2

PENERAPAN MEDIA LITERASI DI KALANGAN JURNALIS KAMPUS (Studi pada Jurnalis Unit Aktivitas Pers Kampus Mahasiswa (UKPM) Kavling 10, Koran Bestari, dan Unit Kegitan Pers Mahasiswa (UKPM) Civitas)

105 442 24

PEMAKNAAN BERITA PERKEMBANGAN KOMODITI BERJANGKA PADA PROGRAM ACARA KABAR PASAR DI TV ONE (Analisis Resepsi Pada Karyawan PT Victory International Futures Malang)

18 209 45