this PDF file PENGARUH KEAKTIFAN BERORGANISASI DAN PRESTASI BELAJAR TERHADAP KESIAPAN KERJA MAHASISWA PROGRAM STUDI PENDIDIKAN EKONOMI ANGKATAN 20132016 UNIVERSITAS SEBELAS MARET SURAKARTA | | Jurnal Pendidikan Bisnis dan Ekonomi 1 SM
PENGARUH KEAKTIFAN BERORGANISASI DAN PRESTASI BELAJAR
TERHADAP KESIAPAN KERJA MAHASISWA PROGRAM STUDI
PENDIDIKAN EKONOMI ANGKATAN 2013-2016
UNIVERSITAS SEBELAS MARET
SURAKARTA
Aditiya Riyadi Saputro1, Mintasih Indriayu2, Salman Alfarisy Totalia3
Pendidikan Ekonomi, FKIP Universitas Sebelas Maret Surakarta
Korespondensi: Jl. Ir Soetami 36 A, Kentingan, Surakarta
[email protected]
1
Mahasiswa, 2,3Dosen Pendidikan Ekonomi FKIP UNS
ABSTRACT
This study aims to examine: (1) the influence of learning motivation, learning
environment, and learning facilities toward the students achievement; (2) the
influence of learning motivation toward the students achievement; (3) the influence of
learning environments toward the students achievement; and (4) the influence of
learning facilities toward the students achievement. This research used quantitative
research using descriptive method. The population are students of the academic years
2013-2016 of economic education of UNS Surakarta. The data collection techniques
used was questionnaire. The data validity was obtained through tryout result from 30
respondents. The data analysis technique was used multiple linear regression
analysis. The results show that: first, there is a positive and significant both
Organizational Activity and Learning Achievement toward the work readiness of
economic education FKIP UNS (F count 84,498 > F tabel 3,07) for 57,7%. Second, there
is positive and significant influence of Organizational Activity toward the work
readiness of economic education students FKIP UNS (tcount 11,120 > ttabel 1,65723)
for 49,98%. Third, there is positive and significant Learning Achievement toward the
work readiness of economic education students FKIP UNS (tcount 5,529 > ttabel
1,65723) for 18,23%.
Keyword: Organizational Activity, Learning Achievement, Work Readiness
ABSTRAK
Penelitian ini bertujuan untuk menguji: (1) pengaruh keaktifan berorganisasi
dan prestasi belajar secara bersama-sama terhadap kesiapan kerja mahasiswa; (2)
pengaruh keaktifan berorganisasi terhadap kesiapan kerja mahasiswa; (3) pengaruh
lingkungan belajar di sekolah terhadap prestasi belajar siswa; dan (4) pengaruh
prestasi belajar terhadap prestasi belajar mahasiswa. Penelitian ini merupakan
penelitian kuantitatif menggunakan metode deskriptif. Populasi dalam penelitian ini
adalah mahasiswa angakatan 2013-2016 Pendidikan Ekonomi FKIP UNS Surakarta.
Instrumen yang digunakan adalah angket. Teknik pengumpulan data menggunakan
kusioner. Validitas data diperoleh melalui hasil tryout dari 40 responden. Teknik
analisis data yang digunakan adalah analisis regresi linier berganda. Hasil penelitian
adalah sebagai berikut ini. Pertama, terdapat pengaruh yang positif dan signifikan
keaktifan berorganisasi dan prestasi secara bersama-sama terhadap kesiapan kerja
pada mahasiswa Pendidikan Ekonomi FKIP UNS (Fhitung 84,498 > Ftabel 3,07) sebesar
57,7%. Kedua, terdapat pengaruh yang positif dan signifikan keaktifan organisasi
terhadap kesiapan kerja pada mahasiswa Pendidikan Ekonomi FKIP UNS (thitung
11,120 > ttabel 1,65723) sebesar 49,98%. Ketiga , terdapat pengaruh yang positif dan
signifikan prestasi belajar terhadap kesiapan kerja pada mahasiswa Pendidikan
Ekonomi FKIP UNS (thitung 5,529 > ttabel 1,65723) sebesar 18,23%
Kata kunci: keaktifan berorganisasi, prestasi belajar, kesiapan kerjar
PENDAHULUAN
melampaui batas negara di belahan
Latar Belakang Masalah
Globalisasi merupakan era di mana
bumi yang lain. Zaman globalisasi
kemajuan yang telah meluas pada
berdampak pula pada persaingan pasar
semua sektor di dunia, misalnya akses
yang semakin ketat. Oleh karena itu,
informasi dan komunikasi menjadi
berbagai negara di seluruh belahan
lebih
juga
bumi harus mampu bersaing di era
berdampak pada kegiatan ekonomi.
pasar global ini. Salah satu cara agar
Pada
mampu
mudah,
awalnya
hal
tersebut
globalisasi
hanya
bersaing
misalnya,
terbatas di satu wilayah saja, namun
menitikberatkan
lambat
globalisasi
kualitas sumber daya yang dimiliki
mampu
negara tersebut, baik sumber daya
semakin
laun
luas,
dampak
bahkan
perkembangan
alam maupun sumber daya manusia
Rendahnya daya saing di Indonesia
yang dimiliki negara-negara tersebut.
disebabkan oleh berbagai faktor, salah
Era
globalisasi
di
Indonesia
satunya rendahnya kualitas sumber
Asian
Economy
daya manusia di Indonesia. Globalisasi
berarti
berdampak pula pada meningkatnya
kesepakatan yang dibuat oleh negara-
persaingan tenaga kerja. Oleh karena
negara
yang
itu, peningkatan kualitas SDM harus
memiliki tujuan kerjasama yang lebih
segera dilakukan, salah satu cara
solid
peningkatan
dihadapkan
pada
(AEC),
Commonity
di
Asia
dan
kuat.
Tenggara
Adanya
jalinan
kualitas
SDM
yaitu
kerjasama, diharapkan meningkatnya
melalui
stabilitas ekonomi di negara-negara
formal yang di selenggarakan sekolah
tersebut.
maupun universitas ataupun lembaga-
Sehingga
mampu
pendidikan,
baik
berbasis
meningkatkan kesejahteraan rakyat.
lembaga
AEC merupakan salah satu bentuk
Perguruan tingi sebagai salah satu
Free Trade Area (FTA) di mana AEC
lembaga pendidikan yang bertujuan
terintegrasi melalui jalinan kerjasama
meningkatkan
regional
lebih
didiknya. Oleh karena itu, perguruan
mempermudah akses di wilayah AEC
tinggi dihadapkan pada tantangan yang
tersebut,
berat untuk menghasilkan lulusan-
yang
diharapkan
tanpa
terkecuali
jalur
perdagangannya.
Liberalisasi
mengandung
kursus
keterampilan.
kemampuan
peserta
lulusan terbaik yang mampu bersaing
perdagangan
konsekuensi
tingkat
diera globalisasi. Menurut data Badan
Pusat
Statistic
(BPS)
angka
persaingan yang meningkat dalam
pengangguran terbuka pada tingkat
perebutan pasar di negara anggota
pendidikan
AEC. Sedangkan Indonesia, masih
mencapai 606.903 jiwa di tahun 2017.
memiliki daya saing yang rendah
Tabel
apabila dibanding negara lain anggota
Pengangguran Terbuka
AEC seperti Singapura dan sebagainya
PERIODE TAHUN
(http://www.kemenperin.go.id).
1
lulusan
1.1
universitas
Jumlah
JUMLAH
PENGANGG
URAN
tentang
langkah
memperbaiki
pemerintah
rakyat
agar
guna
menjadi
FEBRUARI 2014
398,298
AGUSTUS 2014
495,143
FEBRUARI 2015
565,402
AGUSTUS 2015
653,586
Menurut Oemar Hamalik (2008:
FEBRUARI 2016
695,304
94) kesiapan adalah tingkatan atau
AGUSTUS 2016
567,235
keadaan yang harus dicapai dalam
FEBRUARI 2017
606,939
proses perkembangan perorangan pada
pribadi
yang
siap
bekerja
guna
bersaing di pasar global.
Sumber:
tingkatan pertumbuhan mental, fisik,
https://www.bps.go.id/linkTabelSt
sosial
atis/view/id
menurut
Dari data di atas dapat dilihat
dan
adalah tingkat
emosional.
Kesiapan
kamus
psikologi
perkembangan
dari
bahwa jumlah pengangguran terbuka
kematangan atau kedewasaan yang
pada periode februari 2014 terus
menguntungkan untuk mempraktekkan
mengalami kenaikan jumlah sampai
sesuatu (Chaplin, 2006: 419). Merujuk
periode februari 2016, selanjutnya
dari pendapat pakar tersebut dapat
turun pada periode agustus 2016.
diartikan
Namun kembali naik pada periode
merupakan
februari
itu
seseorang dalam menyelesaikan tugas
mengupayakan
yang telah diberikan kepada seseorang
2017
pemerintah
oleh
perlu
karena
bahwa
kesiapan
suatu
kerja
kemampuan
kebijakan terkait angka pengangguran
tersebut
tersebut. Salah satu upaya pemerintah
pengalaman yang telah ia dapatkan
guna
tingkat
dengan maksimal dan sesuai target
dengan
yang ditentukan, tanpa mengalami
mengurangi
pengangguran
meningkatkan
ialah
kualitas
dari
calon
melalui
pengalaman-
suatu kendala maupun hambatan.
tenaga kerja melalui pendidikan, oleh
Menurut Sukirin dalam kutipan
karena itu pemerintah mengesahkan
Nugroho (2010: 25) seseorang yang
Undang-undang no.20 tahun 2013.
mempunyai
Undang-undang tersebut jelas berisi
kesiapan
kerja
harus
memiliki pertimbangan-pertimbangan
Menurut Kartini (2013) banyak hal
yang mempengarhi kesiapan kerja dari
sebagai berikut:
1. Mempunyai pertimbangan yang
internal atau dari luar atau faktor
logis dan obyektif
2. Kemampuan
mahasiswa baik itu dari dalam atau
serta
kemauan
eksternal. Faktor internal meliputi
kecerdasan, kecakapan, keterampilan,
untuk bekerjasama
3. Memiliki pemikiran yang kritis
motivasi,
4. Memiliki hasrat untuk maju dan
untuk
5. Mudah
beradaptasi
dengan
menerima
tanggung
Perguruan tinggi merupakan suatu
lembaga pendidikan diharapkan dapat
Perguruan
tujuan
pendidikan.
tinggi
dituntut
merealisasikan sebuah negara yang
memiliki
berkualitas.
sumber
daya
Pendidikan
manusia
Ekomomi
Universitas Sebelas Maret merupakan
salah
satu
program
studi
yang
berakreditasi A. Dalam menghadapi
tantangan
dunia
Pendidikan
Ekonomi
berusaha
tempat
meliputi
mahasiswa
berinteraksi seperti keluarga, teman,
Organisasi merupakan wadah yang
baik untuk seorang mahasiswa guna
jawab
mewujudkan
eksternal
tempat bermain,tempat belajar.
lingkungan
6. Berani
faktor
lingkungan
berkembang
serta tujuan. Sedangkan
kerja,
FKIP
meningkatkan
lulusan yang siap kerja.
Prodi
UNS
kualitas
meningkatkan kesiapan kerja, karena
melalui organisasi mahasiswa dapat
berinteraksi dengan hal-hal baru yang
mampu
melatih
kecakapan,
keterampilan, minat, bakat, motivasi,
tanggung jawab dan berbagai soft skill
lainya. Menurut Nedi dalam kutipan
Rahmat
(2013:
2),
ada
80%
kesuksesan di dunia kerja dan usaha
ditentukan oleh faktor non akademik
sedangkan sisanya sebesar 20% adalah
faktor akademik yang berkontribusi
terhadap kesuksesan di dunia kerja.
Apabila
kemampuan
di
bidang
akademik dan kemampuan di bidang
non akademik berjalan serasa serasi
maka terbentuklah suatu kesiapan
dapat ditempuh guna mengembangkan
kerja yang baik
setiap potensi yang dimiliki mahasiswa
Universitas merupakan salah satu
salah satunya dengan cara melalui
lembaga pendidikan yang diharapkan
kegiatan-kegiatan
menjadi
mampu meningkatkan bakat,pemikiran
ujung
tombak
dalam
mahasiswa
mewujudkan suatu tujuan pendidikan
kritis,kreatif,inovatif
nasional.
melalui minat-minat yang dimiliki
Universitas
diharapkan
serta
yang
produkti
serta
mahasiswa tersebut. Oleh sebab itu
minat mahasiswa melalui berbagai
mahasiswa di berikan peluang untuk
kegiatan
peningkat
mengikuti berbagai macam kegiatan
Melalui
kemahasiswaan di luar kuliah atau
kemahasiswaan,
bidang akademik dengan mengikuti
mampu meningkatkan
yang
kemampuan
berbagai
berbasis
mahasiswa.
kegiatan
mahasiswa
bakat
diharapkan
meningkatkan
kemampuan,
mampu
unit kegiatan kemahasiswa ataupun
baik
organisasi kemahasiswaan lain seperti
meliputi peningkatan kognitif, afektif,
contohnya
maupun
jurusan.
psikomotorik.
Universitas
Sebelas Maret sebagai salah satu
Fakultas
himpunan
mahasiswa
Keguruan
dan
Ilmu
universitas terkemuka di Indonesia
Pendidikan UNS memiliki 24 program
juga memiliki visi yang sama dengan
studi. Dimana didalamnya ada Prodi
hal
Pendidikan
tersebut.
Sebagaimana
Ekonomi.
diamanahkan dalam visi Universitas
Ekonomi
Sebelas Maret yaitu”Menjadi pusat
organisasi mahasiswa yang di sebut
pengembangan ilmu, teknologi, dan
dengan nama Himannomi FKIP UNS
seni
(Himpunan
yang
unggul
di
internasional
dengan
berlandaskan
pada
nilai‐nilai
luhur
tingkat
budaya
sendiri
Pendidikan
memiliki
Mahasiswa
wadah
Pendidikan
Ekonomi FKIP UNS). Akan tetapi,
mahasiswa Pendidikan Ekonomi tidak
nasional”(Pedoman Akademik UNS,
hanya
2013). Berbagai macam upaya yang
kemahasiswaan
melainkan
mengikuti
kegiatan
Himannomi
berbagai
saja
organisasi
mahasiswa lain di wilayah UNS.
universitas ditentukan dengan Indeks
Namun pada pelaksanaan dilapangan
Prestasi Akademik (IPK) sebagai tolak
tidak semua mahasiswa mengikuti
ukur seberapa jauh mahasiswa tersebut
kegiatan organisasi.
menempuh
Salah satu alat untuk mengukur
kemampuan
atau
kompetensi
keberhasilan
ataupun
kegagalan pendidikannya. Sedangkan
dari
IPK atau prestasi belajar adalah angka
mahasiswa adalah dengan mengikuti
yang menunjukkan prestasi mahasiswa
kegiatan-kegiatan di dalam organisasi.
mulai dari semester pertama sampai
Namun, masih ada salah satu alat ukur
dengan semester terakhir yang telah
lain yang dapat digunakan untuk
ditempuhnya. Mahasiswa yang rajin
mengukur kompetensi dari mahasiswa
dapat dilihat dari IP maupun IPK nya.
tersebut, yakni dengan keberhasilan
Meskipun tidak seluruh keberhasilan
mahasiswa dalam menyelesaikan studi
itu berdasar dari indeks prestasi. Akan
tersebut. Sumadi Suryata (2008:200)
tetapi, pernyataan tentang IPK adalah
menyatakan bahwa belum pernah ada
salah satu alat ukur keberhasilan studi
rumusan yang fix atau baku yang
juga tidak sepenuhnya salah karena
berkaitan dengan keberhasilan atau
jikalau
prestasi
mendapatkan
IPK
mahasiswa
tersebut
studi
universitas.
mahasiswa
Dilihat
dari
di
sisi
mahasiswa
tersebut
yang
jelek
,
haruslah
pendidikan, prestasi diartikan sebagai
mengulang di periode selanjutnya atau
penilaian yang dilakukan dalam proses
bahkan mungkin terancam drop out.
pendidikan mengenai perkembangan
dan kemajuan siswa yang berkaitan
dengan proses pembelajaran sehingga
tercermin
melalui
nilai-nilai
yang
terdapat dalam kurikulum (Hamdani,
2011: 138). Namun, dalam kondisi
nyata
di
keberhasilan
lapangan
studi
seringkali
di
jenjang
Berikut ini pedoman standar Indeks
Prestasi Mahasiswa Menurut Buku
Pedoman Akademik UNS:
Tabel 1.3 Predikat Kelulusan
Universitas Sebelas Maret
Indeks Prestasi
Kumulatif
Predikat
2,00-2,75
Memuaskan
2,76-3,50
Sangat
Memuaskan
3,51-4,00
Cumlaude
pada angkatan 2013 dan 2014. Pada
angkatan
2013
terjadi
penurunan
Indeks Prestasi Kumulatif sebesar 0.2
dan
pada
angkatan
2014
terjadi
Sumber : Buku Pedoman Akademik
penurunan Indeks Prestasi Kumulatif
UNS 2013/2014
sebesar 0.1, namun pada angkatan
Observasi yang dilakukan adalah
2015
justru
mengalami
kenaikan
mengumpulkan data Indeks Prestasi
Indeks Prestasi Komulatif sebesar 0,2.
Kumulatif
Data
semua
Mahasiswa
tersebut
menunjukan
bahwa
Pendidikan Ekonomi UNS. Menurut
prestasi belajar untuk angkatan 2013
data statistik yang ada, dapat diketahui
dan 2014 belum stabil. Data tersebut
IPK Mahasiswa Pedidikan Ekonomi
akan digunakan untuk mengetahui
angkatan 2013, 2014 dan 2015 adalah
pengaruh prestasi belajar terhadap
sebagai berikut:
Kesiapan
Tabel 1.4 Daftar Indeks Prestasi
apabila mahasiwa memiliki prestasi
Mahasiswa Program Studi
belajar yang baik maka mahasiswa
Pendidikan Ekonomi Tahun Ajaran
tersebut
2015
mengaplikasikan teori ke dalam dunia
Angkatan
IPK Tahun Ajaran 2015
2015-Ganjil
kerja.
Kerja.
Pada
umumnya
diharapkan
Mahasiswa
yang
mampu
memiliki
2015-
prestasi belajar yang tinggi diharapkan
Genap
memiliki kesiapan kerja yang tinggi
2013
3.42
3.40
pula. Hal ini sesuai dengan penelitian
2014
3.32
3.31
yang dilakukan oleh Yeni Prihantini
2015
3.35
3.37
dan Siswanto pada tahun 2015 dengan
Sumber: Administrasi Prodi
judul
“Pengaruh
Pendidikan Ekonomi UNS
Akuntasi,
Praktik
Prestasi
Belajar
Kerja
Industri,
Berdasarkan tabel di atas, terjadi
Bimbingan Karir terhadap Kesiapan
penurunan Indeks Prestasi Kumulatif
Kerja”. Hasil dari penelitian ini dapat
diketahui
bahwa
prestasi
belajar
berpengaruh terhadap kesiapan kerja
dan Partisipasi dalam Kuliah terhadap
mahasiswa
Prestasi Belajar Mahasiswa Pengurus
Ormawa Fakultas Ilmu Sosial dan
Berdasarkan
jurnal
yang
di
terbitkan oleh Faculty of Education,
LaTrobe
University,
Melbourne
Ekonomi Universitas Negeri Yogyakarta
Periode 2010” menunjukkan bahwa
terdapat pengaruh positif dan signifikan
(Bundoora), Victoria, 3086, Australia
antara Keaktifan Mahasiswa Dalam
dengan judul “Contributing to a
Organisasi Ekstrakulikuler Mahasiswa
graduate-centred
of
dan Partisipasi Dalam Kuliah Terhadap
work readiness: An exploratory study
Prestasi Belajar Mahasiswa Pengurus
of Australian undergraduate students'
Ormawa. Sedangkan penelitian lain
perceptions of their employability”
yang dilakukan oleh Endah Rahayu
menunjukan peningkatan keterampilan
Nugraheni (2011), dengan skripsinya
dan
dapat
yang
berjudul
meningkatkan kemampuan kesiapan
Kerja
Industri
kerja siswa tersebut. Sedangkan jurnal
terhadap Kesiapan Kerja Siswa Kelas
yang di terbbitkan oleh Catherine
XII SMK YPKK 2 Sleman Tahun
Lissette Caballero, Deakin University
Ajaran
yang berjudul ”Work readiness in
penelitian
graduate recruitment and selection: A
dengan
review of current assessment methods”
“Pengaruh Lingkungan Belajar dan
berpendapat sama bahwa keterampilan
Motivasi
Belajar
Siswa
terhadap
dan
Prestasi
Belajar
pada
Standar
hasil
understanding
belajar
pengalaman
siswa
individu
akan
dan
Praktek
Minat
2010/2011”.
Kerja
selanjutnya
Dewi
Yuliana
(2011),
skripsinya
yang
berjudul
mempengaruhi kesiapan kerja individu
Kompetensi
itu sendiri.
Pertemuan/Rapat
Berdasarkan penelitian
“Pengaruh
Mengelola
Siswa
Kelas
XI
yang dilakukan oleh Nur Aprilia
Program
Heryani
berjudul
Perkantoran SMK Negeri 1 Tempel
“Pengaruh Keaktifan Mahasiswa dalam
Tahun Ajaran 2010/2011”. Dalam
Organisasi Ekstrakurikuler Mahasiswa
penelitian tersebut disimpulkan bahwa
(2010)
yang
Keahlian
Administrasi
terdapat
pengaruh
dan
pribadi yang siap kerja di dalam dunia
signifikan lingkungan belajar terhadap
ekonomi seperti menjadi manager
prestasi belajar. Terahkir penelitian
ataupun pekerjaan di bidang ekonomi
yang
lainnya.
dilakukan
positif
oleh
Widyatmoko(2014),
“Pengaruh
Yunindra
dengan
Keaktifan
judul
Mahasiswa
Dalam Organisasi Dan Prestasi Belajar
Terhadap
Pendidikan
Mahasiswa
Jurusan
Ekonomi
Fakultas
Ekonomi UNY”.
penelitian
Dimana hasil dari
tersebut
menunjukan
pengaruh positif dan signifikan dari
keaktifan berorganisasi dan prestasi
belajar terhadap kesiapan kerja.
Selaras dengan visi pendidikan
ekonomi fakultas keguruan dan ilmu
pendidikan universitas sebelas maret.
Yakni
Menjadi
program
studi
penghasil pendidik ekonomi yang
cerdas menuju reputasi internasional
dengan berlandaskan pada nilai-nilai
luhur budaya nasional. Tingginya
tingkat persaingan bursa tenaga kerja
menuntut
mahasiswa
pendidikan
ekonomi untuk lebih mematangkan
diri sebelum terjun ke dalam dunia
kerja. Mahasiswa juga dituntut bukan
hanya memiliki kesiapan kerja menjadi
seorang pengajar, namun juga menjadi
Kegiatan kegiatan organisasi
dan
prestasi
belajar
yang
baik
merupakan modal yang bagus dalam
membentuk kesiapan individu untuk
terjun dalam dunia kerja. Dalam hal ini
diharapkan dengan mengikuti kegiatan
organisasi
mahasiswa
memberikan
pengalaman
mampu
kepada
mahasiswa, sedangkan prestasi belajar
sebagai
alat
kematangan
pengukur
tingkat
kemampuan
kognitif
seseorang sehingga lebih memperkuat
kesiapan kerja seseorang dikala terjun
ke dunia kerja.
Tujuan Penelitian
Tujuan dari penelitian ini untuk
mengetahui pengaruh yang positif dan
signifikan dari ketiga variabel yakni
keaktifan berorganisasi dan prestasi
belajar berpengaruh secara simultan
maupun
secara
parsial
terhadap
keasiapan kerja mahasiswa angkatan
2013-2016 pendidikan ekonomi FKIP
nonfisik”.
UNS surakarta.
berarti
Dari
pendapat
keaktifan
merupakan
besar
tersebut
berorganisasi
kontribusi
yang
diberikan seseorang kepada organisasi
Kajian Pustaka
Menurut Slameto (2015: 113)
baik secara fisik ataupun rohani.
kesiapan adalah keseluruhan kondisi
Faktor yang diteliti untuk variabel ini
yang
adalah keaktifan secara jasmani dan
dimiliki
membuatnya
manusia
yang
siap/mampu
untuk
rohani,
untuk
keaktifan
jasmani
memberikan respon dalam cara-cara
meliputi
tertentu terhadap suatu keadaan yang
sedangkan keaktifan rohani meliputi
dirinya alami. Dalam penelitian ini
keaktifan ide/pikiran dan keaktifan
faktor yang digunakan sebagai variabel
bersikap.
adalah mempunyai pertimbangan yang
logis
dan
kemauan
obyektif,
dan
bekerjasama
mempunyai
kemampuan
Prestasi belajar adalah tingkat
keberhasilan siswa dalam mempelajari
materi
pelajaran
disekolah
yang
dinyatakan dalam bentuk skor yang
memiliki sikap kritis, mempunyai
diperoleh dari hasil tes mengenai
kemampuan
dengan
sejumlah pelajaran (Syah, 2009: 42).
keberanian
Dalam penelitian ini faktor yang akan
untuk
orang
kehadiran
lain,
lingkungan,
dengan
untuk
keaktifan
adaptasi
memiliki
menerima
tanggung
jawab,
diteliti
menjadi
variabel
adalah
mempunyai ambisi untuk maju dan
afektif,kognitif dan psikomotorik yang
berusaha
terlihat melalui hasil indeks prestasi
mengikuti
perkembangan
sesuai bidang keahlian yang dimiliki.
Mulyono
mengungkapkan
adalah
(Untari,
bahwa
kontribusi
2015:43)
“Keaktifan
dari
segala
komulatif.
METODE PENELITIAN
Penelitian
penelitian
ini
merupakan
deskriptif
kuantitatif.
sesuatu/aktifitas atau segala sesuatu
Penelitian dilakukan di pendidikan
yang dilakukan atau kegiatan-kegiatan
ekonomi FKIP UNS. Populasi dalam
yang
penelitian ini sebanyak 184 mahasiswa
terjadi
baik
fisik
maupun
yang terdiri dari mahasiswa angkatan
probabilitas pada kolom sig < 0,05
2013-2016 yang mengikuti organisasi,
yaitu sebesar 0,000. Oleh karena itu,
sampel yang digunakan sebanyak 127
dapat
mahasiswa.
penelitian ini H0 ditolak dan Ha
Teknik pengambilan sampel
yang
digunakan
adalah
teknik
disimpulkan
bahwa
diterima
yang
artinya
pengaruh
yang
signifikan
dalam
terdapat
secara
sampling.
simultan antara variabel keaktifan
Sedangkan instrumen pengumpulan
berorganisasi (X1), prestasi belajar
data dalam penelitian ini menggnakan
(X2) secara bersama – sama terhadap
metode dokumentasi dan kuesioner
kesiapan kerja (Y).
proportional
random
(angket). Dalam penelitian ini analisis
Uji t digunakan untuk menguji
data yang digunakan adalah analisis
secara parsial masing-masing variabel.
regresi linier berganda.
Nilai t hitung variabel keaktifan
HASIL
PENELITIAN
DAN
berorganisasi
(X1) sebesar 11,120
PEMBAHASAN
sehingga thitung > ttabel (11,120 >
Hasil Penelitian
1.65723). Nilai koefisen regresi 0,664
Hasil uji regresi berganda dapat
dijabarkan
sebesar
bahwa
-37,611
nilai
nilai
tidak sama dengan 0 (0,664 ≠ 0) maka
constant
H0 ditolak dan Ha diterima, sehingga
keaktifan
dapat disimpulkan bahwa terdapat
berorganisasi sebesar 0,664 dan nilai
pengaruh
prestasi belajar sebesar 0,595. Uji F
variabel keaktifan berorganisais (X1)
digunakan untuk mengetahui apakah
secara parsial terhadap kesiapan kerja
variabel bebas secara bersama-sama
(Y). Nilai t hitung variabel prestasi
(simultan)
secara
belajar (X2) sebesar 5,529 sehingga
signifikan terhadap variabel terikat.
thitung > ttabel (5,529 > 1.65723). Nilai
Berdasarkan uji F tersebut, diperoleh
koefiisen regresi 0,595 tidak sama
nilai F hitung sebesar 84,498 dan F
dengan 0 (0,595 ≠ 0) maka H0 ditolak
tabel 3,07. Hal ini menunjukkan F
dan Ha diterima, sehingga dapat
hitung > F tabel (84,498 > 3,07). Nilai
disimpulkan bahwa terdapat pengaruh
berpengaruh
yang
signifikan
antara
yang signifikan antara variabel prestasi
bebas terhadap variabel terikat. hasil
belajar (X2) secara parsial terhadap
perhitungan
kesiapan kerja (Y).
menunjukkan untuk variabel keaktifan
Analisis determinasi digunakan
dengan
berorganisasi
(X1)
SPSS
diperoleh
22
nilai
persentase
parsial sebesar 0,702 yang kemudian
variabel
di kuadratkan r2 menjadi 0,7022 =
independen secara serentak terhadap
0,4998 = 49,98%. Hal ini berarti
variabel
variabel
untuk
mengetahui
sumbangan
pengaruh
dependen.
Koefisien
keaktifan
berorganisasi
determinasi yang digunakan dalam
memberikan
penelitian ini adalah R square karena
meningkatkan kesiapan kerja sebesar
dalam regresi ini pengambilan sampel
49,98%, untuk variabel prestasi belajar
melalui random dari populasi yang
(X2) menunjukkan nilai parsial sebesar
ditetapkan. nilai R square sebesar
0,427 yang kemudian dikuadratkan (r2)
0.577, maka dapat disimpulkan bahwa
menjadi 0,427 = 0,1823 = 18,23%. Hal
sumbangan yang diberikan variabel
ini berarti variabel prestasi belajar (X2)
bebas terhadap variabel terikat sebesar
memberikan
57,7%. Hal ini dapat diartikan bahwa
meningkatkan kesiapan kerja sebesar
keaktifan berorganisasi (X1), variabel
18,23%.
bebas prestasi belajar (X2) secara
bersama-sama (simultan) dinilai kuat
Pembahasan
Persamaan
memengaruhi variabel terikat kesiapan
diperoleh Y = -37,611 + 0,664 X1 + 0,595
kerja (Y) karena lebih dari 0,50 atau
X2 yang menunjukkan bahwa koefisien
57,7%
regresi
sedangkan
sisanya
sebesar
kontribusi
dalam
kontribusi
untuk
dalam
garis
variabel
keaktifan
42,3% dipengaruhi oleh faktor lain
berorganisasi
yang tidak diteliti dalam penelitian ini.
untuk variabel prestasi belajar di (X2)
Analisis
determinasi
parsial
sebesar
(X1)
regresi
0,595
sebesar
artinya
0,664,
keaktifan
digunakan untuk mengetahui besarnya
berorganisasi dan belajar memiliki
kontribusi
pengaruh
masing-masing
variabel
yang
positif
terhadap
kesiapan kerja , sehingga jika variabel
keaktiafan berorganisasi dan prestasi
kemampuan komunikasi interpersonal
belajar ditingkatkan, maka akan diikuti
dan kecerdasan emosional.
oleh meningkatnya variabel kesiapan
Penelitian
ini
berhasil
kerja. Hal ini menunjukkan bahwa
membuktikan adanya pengaruh anatara
semakin keaktifan berorganisasi dan
keaktifan berorganisasi dan prestasi
prestasi belajar, maka akan semakin
belajar
tinggi kesiapan kerja mahasiswa, dan
terhadap kesiapan kerja. mahasiswa
sebaliknya.
yang
Pengujian
hipotesis
pertama
secara
memiliki
berwawasan
–
bersama
sikap
akan
sama
kritis
berguna
serta
ketika
menggunakan uji F diperoleh dengan
sudah bekerja. Mahasiswa akan lebih
Fhitung sebesar 84,498 dan Ftabel 3,07.
aktif dalam menyumbangkan ide-ide
Hal ini menunjukkan bahwa Fhitung >
dan gagasan yang dapat menunjang
Ftabel (84,498 > 3,07). Nilai probabilitas
kelancaran dalam pekerjaan. Sehingga
pada kolom Sig. < 0,05 yaitu 0,000,
aktif dalam berorganisasi dan mimiliki
sehingga dapat disimpulkan bahwa Ho
prestasi
ditolak dan Ha diterima. Hal ini berarti
mempunyai kesiapan kerja yang tinggi.
terdapat pengaruh yang signifikan
belajar
Hasil
yang
penelitian
baik
ini
akan
relevan
antara variabel keaktifan berorganisasi
dengan penelitian yang dilakukan oleh
prestasi
simultan
Widyatmoko (2014) bahwa individu
Besar
yang memiliki keaktifan berorganisasi
kontribusi yang disumbangkan oleh
dan prestasi belajar yang baik maka
adanya pengaruh variabel keaktifan
individu tersebut lebih siap memasuki
berorganisasi, prestasi belajar dapat
dunia
dilihat pada nilai R Square
yaitu
statistik, angket yang telah disebar dan
sebesar 0,577 atau 57,7%. Sedangkan
kajian empiris maka dapat disimpulkan
sisanya 42,3% (100% - 57,7% )
bahwa
dipengaruhi oleh faktor lain yang tidak
keaktifan berorganisasi dan prestasi
diteliti dalam penelitian ini seperti
belajar
terhadap
belajar
kesiapan
secara
kerja.
kerja.
Dari
individu
yang
hasil
yang
tinggi
analisis
memiliki
maka
dapat
dikatakan
individu
tersebut
siap
memasuki dunia kerja. Hal ini sejalan
dengan
yang
dikemukakan
Saran yang dapat disampaikan
antara lain:
oleh
Program studi diharapkan dapat
Krisnamurti (2017) bahwa kesiapan
membantu mahasiswa dalam menunjang
kerja dipengaruhi oleh beberapa hal
kegiatan keorganisasian
antara lain keaktifan berorganisasi dan
satunya dengan memberikan dukungan
prestasi belajar.
berupa motivasi yang berisi saran untuk
yaitu
salah
Berdasarkan penelitian yang
mengikuti organisasi dan menyediakan
relevan dan kajian teori tersebut
fasilitas seperti sarana dan prasarana
semakin
yang memadai seperti bantuan dana
memperkuat
penelitian
bahwa
hasil
keaktifan
kepada
himpunan
berorganisasi dan prestasi belajar
mahasiswa
secara
berorganisasi
simultan
berpengaruh
mahasiswa
agar
memiliki
ketertarikan
dan
mampu
prestasi
mengembangkan minat dan bakat yang
belajar mahasiswa angkatan 2013-
dimiliki serta menambah wawasan
2016
yang
signifikan
di
terhadap
Pendidikan Ekonomi
tidak
diperoleh
di
bangku
perkuliahan.
FKIP UNS Surakarta.
Karena terlalu aktif mengikuti
SIMPULAN DAN SARAN
Simpulan
Hasil
penelitian
organisasi
keaktifan
berorganisasi dan prestasi belajar
secara simultan dan secara parsial
terhadap
mahasiswa.
Saran
kesiapan
kegiatan
berorganisasi
Mahasiswa
sebaiknya membagi setiap kegiatannya
Ada pengaruh yang positif dan
antara
mahasiswa
kurang bisa membagi untuk kuliah dan
dapat
disimpulkan sebagai berikut:
signifikan
terkadang
kerja
ke dalam skala prioritas sehingga
dapat menjalankan setiap kegiatannya
dengan baik dan terjadi keselarasan
antara kuliah dengan kegiatan di luar
perkuliahan.
lapangan
Serta
kenyataan
menunjukkan
di
bahwa
mahasiswa yang mempunyai banyak
2016,
www.jtlge.cyrtin.edu.au.
pengetahuan saja belum cukup untuk
memasuki dunia kerja melainkan harus
dibekali dengan keterampilan dan
pengalaman yang dapat diperoleh di
luar
kegiatan
perkuliahan
salah
satunya dengan mengikuti kegiatan
organisasi.
Kepada
Agar
dapat
Peneliti
dikaji
Selanjutnya.
lebih
lanjut
mengenai variabel prestasi belajar
bahwa prestasi belajar yang tinggi
bukan
satu-satunya
jaminan
mahasiswa memiliki kesiapan kerja
yang baik.
Eroh,
dari
H.
(2014).
Pentingnya
Organisasi Bagi Mahasiswa .
Diperoleh tanggal 20 Februari
2017,
dari
www.kompasiana.com
Fendi Bachtiar Nugroho. (2010).
Pengaruh Pengalaman Praktek
Kerja dan Informasi Dunia Kerja
terhadap Kesiapan Kerja Siswa
Kelas XI Program Keahlian
Administrasi Perkantoran SMK
Negeri 1 Klaten tahun ajaran
2009/2010. Skripsi: FISE UNY
Hall, V.L. (2010). Work Readiness of
Career and Technical Education
High School Students. Thesis.
Athens, Georgia.
DAFTAR PUSTAKA
Arikunto, S. (2010). Prosedur
Penelitian Suatu Pendekatan
Praktik Ed Revisi. Jakarta :
Rineka Cipta.
Badan
Pusat
Statistik.
(2016).
Ketenagakerjaan Februari 2016.
Diperoleh tanggal 20 Februari
2017, dari www.bps.go.id
Caballero, C.L. & Warker, A. (2010).
Work readiness in graduate
recruitment and selection: A
review of current assessment
methods. Journal of Teaching
and Learning for Graduate
Amployability, 1 (1), 13-25.
Diperoleh tanggal 11 Januari
Kepmendikbud RI. (1998). UndangUndang Nomor 155 Tahun
Tahun 1998 Tentang Pedoman
Umum
Organisasi
Kemahasiswaan di Perguruan
Tinggi. Jakarta.
Krisnamurti, T.F. (2017). FaktorFaktor yang Mempengaruhi
Kesiapan Kerja Siswa Kelas XII
SMK Muhammadiyah 1 Wates.
Jurnal Pendidikan dan Ekonomi,
6 (1), 65-76. Diperoleh tanggal
11 Januari 2016, dari www.ejournal.com.
Kwok, D., Gujral, M &Janice, C.
(2014). Work Readiness: A
Study of Student Intern’s SelfPerception
and
Supervisor
Evaluation.
International
Conference on Teaching &
Learning in Higher Education ,
National
University
of
Singapore.
Widyatmoko, Y. (2014). Pengaruh
Keaktifan Mahasiswa dalam
Organisasi dan Prestasi Belajar
terhadap
Kesiapan
Kerja
Mahasiswa Jurusan Pendidikan
Ekonomi Universiatas Negeri
Yogyakarta . Skripsi. Universitas
Negeri Yogyakarta, Yogyakarta.
Makki, B.I., dkk. (2015). The
Relationship between Work
Readiness Skills, Career Selfefficacy and Career Exploration
among Engineering Graduates:
A Proposed Framework. Journal
of Applied Sciences, Engineering
and Technology, 10 (9), 10071011. Diperoleh tanggal 11
Januari
2016,
dari
www.researchgate.net
Ajaran 2012-2013. Jombang : STKIP
PGRI.
Nana Sudjana. (2006). Penilaian Hasil
Proses
Belajar
Mengajar .
Bandung:
PT
Remaja
Rosdakarya.
Priyatno, D. (2014). SPSS 22 Pengolah
Data Terpraktis. Yogyakarta:
CV Andi Offset
Setyowati, D. (2016). Perbedaan
Prestasi belajar Mahasiswa Aktif
Berorganisasi dengan Tidak
Berorganisasi pada Program
Studi Pendidikan Akuntansi
FKIP UNS. Sripsi. Universitas
Sebelas Maret, Surakarta
W.S.
Winkel. (2009). Psikologi
Pengajaran. Yogyakarta: Media
Abadi
Novitasari, D. (2014). Pengaruh
lingkungan belajar di sekolah,
media
pembelajaran
dan
motivasi
belajar
terhadap
prestasi belajar mata diklat
kewirausahaan kelas X SMK
Batik 2 Surakarta Tahun Ajaran
2013/2014. Universitas Sebelas
Maret.
RI. 2003. Undang-undang RI No 20
Tahun 2003 Tentang Sistem
pendidikan
Sardiman, A.M. (2005). Interaksi dan
Motivasi Belajar Mengajar .
Jakarta: PT raja Grafindo
Persada.
Sardiman, A.M. (2012). Interaksi dan
motivasi
belajar
mengajar .
Jakarta: Radjagrafindo Persada.
Sardiman. (2011). Interaksi & Motivasi
Belajar Mengajar . Jakarta: PT.
Raja Grafindo Persada.
.Susila, A. D. (2014). Hubungan
Kelangkapan Fasilitas Belajar
Siswa Dengan Motivasi Belajar
Menggambar Teknik pada Siswa
Jurusan
Teknik
Gambar
Bangunan SMK Negeri 1
Rembang. Universitas Negeri
Malang.
Syah, Darwyan dkk. (2009). Strategi
Belajar
Mengajar .
Jakarta:
Diadit
Media
TERHADAP KESIAPAN KERJA MAHASISWA PROGRAM STUDI
PENDIDIKAN EKONOMI ANGKATAN 2013-2016
UNIVERSITAS SEBELAS MARET
SURAKARTA
Aditiya Riyadi Saputro1, Mintasih Indriayu2, Salman Alfarisy Totalia3
Pendidikan Ekonomi, FKIP Universitas Sebelas Maret Surakarta
Korespondensi: Jl. Ir Soetami 36 A, Kentingan, Surakarta
[email protected]
1
Mahasiswa, 2,3Dosen Pendidikan Ekonomi FKIP UNS
ABSTRACT
This study aims to examine: (1) the influence of learning motivation, learning
environment, and learning facilities toward the students achievement; (2) the
influence of learning motivation toward the students achievement; (3) the influence of
learning environments toward the students achievement; and (4) the influence of
learning facilities toward the students achievement. This research used quantitative
research using descriptive method. The population are students of the academic years
2013-2016 of economic education of UNS Surakarta. The data collection techniques
used was questionnaire. The data validity was obtained through tryout result from 30
respondents. The data analysis technique was used multiple linear regression
analysis. The results show that: first, there is a positive and significant both
Organizational Activity and Learning Achievement toward the work readiness of
economic education FKIP UNS (F count 84,498 > F tabel 3,07) for 57,7%. Second, there
is positive and significant influence of Organizational Activity toward the work
readiness of economic education students FKIP UNS (tcount 11,120 > ttabel 1,65723)
for 49,98%. Third, there is positive and significant Learning Achievement toward the
work readiness of economic education students FKIP UNS (tcount 5,529 > ttabel
1,65723) for 18,23%.
Keyword: Organizational Activity, Learning Achievement, Work Readiness
ABSTRAK
Penelitian ini bertujuan untuk menguji: (1) pengaruh keaktifan berorganisasi
dan prestasi belajar secara bersama-sama terhadap kesiapan kerja mahasiswa; (2)
pengaruh keaktifan berorganisasi terhadap kesiapan kerja mahasiswa; (3) pengaruh
lingkungan belajar di sekolah terhadap prestasi belajar siswa; dan (4) pengaruh
prestasi belajar terhadap prestasi belajar mahasiswa. Penelitian ini merupakan
penelitian kuantitatif menggunakan metode deskriptif. Populasi dalam penelitian ini
adalah mahasiswa angakatan 2013-2016 Pendidikan Ekonomi FKIP UNS Surakarta.
Instrumen yang digunakan adalah angket. Teknik pengumpulan data menggunakan
kusioner. Validitas data diperoleh melalui hasil tryout dari 40 responden. Teknik
analisis data yang digunakan adalah analisis regresi linier berganda. Hasil penelitian
adalah sebagai berikut ini. Pertama, terdapat pengaruh yang positif dan signifikan
keaktifan berorganisasi dan prestasi secara bersama-sama terhadap kesiapan kerja
pada mahasiswa Pendidikan Ekonomi FKIP UNS (Fhitung 84,498 > Ftabel 3,07) sebesar
57,7%. Kedua, terdapat pengaruh yang positif dan signifikan keaktifan organisasi
terhadap kesiapan kerja pada mahasiswa Pendidikan Ekonomi FKIP UNS (thitung
11,120 > ttabel 1,65723) sebesar 49,98%. Ketiga , terdapat pengaruh yang positif dan
signifikan prestasi belajar terhadap kesiapan kerja pada mahasiswa Pendidikan
Ekonomi FKIP UNS (thitung 5,529 > ttabel 1,65723) sebesar 18,23%
Kata kunci: keaktifan berorganisasi, prestasi belajar, kesiapan kerjar
PENDAHULUAN
melampaui batas negara di belahan
Latar Belakang Masalah
Globalisasi merupakan era di mana
bumi yang lain. Zaman globalisasi
kemajuan yang telah meluas pada
berdampak pula pada persaingan pasar
semua sektor di dunia, misalnya akses
yang semakin ketat. Oleh karena itu,
informasi dan komunikasi menjadi
berbagai negara di seluruh belahan
lebih
juga
bumi harus mampu bersaing di era
berdampak pada kegiatan ekonomi.
pasar global ini. Salah satu cara agar
Pada
mampu
mudah,
awalnya
hal
tersebut
globalisasi
hanya
bersaing
misalnya,
terbatas di satu wilayah saja, namun
menitikberatkan
lambat
globalisasi
kualitas sumber daya yang dimiliki
mampu
negara tersebut, baik sumber daya
semakin
laun
luas,
dampak
bahkan
perkembangan
alam maupun sumber daya manusia
Rendahnya daya saing di Indonesia
yang dimiliki negara-negara tersebut.
disebabkan oleh berbagai faktor, salah
Era
globalisasi
di
Indonesia
satunya rendahnya kualitas sumber
Asian
Economy
daya manusia di Indonesia. Globalisasi
berarti
berdampak pula pada meningkatnya
kesepakatan yang dibuat oleh negara-
persaingan tenaga kerja. Oleh karena
negara
yang
itu, peningkatan kualitas SDM harus
memiliki tujuan kerjasama yang lebih
segera dilakukan, salah satu cara
solid
peningkatan
dihadapkan
pada
(AEC),
Commonity
di
Asia
dan
kuat.
Tenggara
Adanya
jalinan
kualitas
SDM
yaitu
kerjasama, diharapkan meningkatnya
melalui
stabilitas ekonomi di negara-negara
formal yang di selenggarakan sekolah
tersebut.
maupun universitas ataupun lembaga-
Sehingga
mampu
pendidikan,
baik
berbasis
meningkatkan kesejahteraan rakyat.
lembaga
AEC merupakan salah satu bentuk
Perguruan tingi sebagai salah satu
Free Trade Area (FTA) di mana AEC
lembaga pendidikan yang bertujuan
terintegrasi melalui jalinan kerjasama
meningkatkan
regional
lebih
didiknya. Oleh karena itu, perguruan
mempermudah akses di wilayah AEC
tinggi dihadapkan pada tantangan yang
tersebut,
berat untuk menghasilkan lulusan-
yang
diharapkan
tanpa
terkecuali
jalur
perdagangannya.
Liberalisasi
mengandung
kursus
keterampilan.
kemampuan
peserta
lulusan terbaik yang mampu bersaing
perdagangan
konsekuensi
tingkat
diera globalisasi. Menurut data Badan
Pusat
Statistic
(BPS)
angka
persaingan yang meningkat dalam
pengangguran terbuka pada tingkat
perebutan pasar di negara anggota
pendidikan
AEC. Sedangkan Indonesia, masih
mencapai 606.903 jiwa di tahun 2017.
memiliki daya saing yang rendah
Tabel
apabila dibanding negara lain anggota
Pengangguran Terbuka
AEC seperti Singapura dan sebagainya
PERIODE TAHUN
(http://www.kemenperin.go.id).
1
lulusan
1.1
universitas
Jumlah
JUMLAH
PENGANGG
URAN
tentang
langkah
memperbaiki
pemerintah
rakyat
agar
guna
menjadi
FEBRUARI 2014
398,298
AGUSTUS 2014
495,143
FEBRUARI 2015
565,402
AGUSTUS 2015
653,586
Menurut Oemar Hamalik (2008:
FEBRUARI 2016
695,304
94) kesiapan adalah tingkatan atau
AGUSTUS 2016
567,235
keadaan yang harus dicapai dalam
FEBRUARI 2017
606,939
proses perkembangan perorangan pada
pribadi
yang
siap
bekerja
guna
bersaing di pasar global.
Sumber:
tingkatan pertumbuhan mental, fisik,
https://www.bps.go.id/linkTabelSt
sosial
atis/view/id
menurut
Dari data di atas dapat dilihat
dan
adalah tingkat
emosional.
Kesiapan
kamus
psikologi
perkembangan
dari
bahwa jumlah pengangguran terbuka
kematangan atau kedewasaan yang
pada periode februari 2014 terus
menguntungkan untuk mempraktekkan
mengalami kenaikan jumlah sampai
sesuatu (Chaplin, 2006: 419). Merujuk
periode februari 2016, selanjutnya
dari pendapat pakar tersebut dapat
turun pada periode agustus 2016.
diartikan
Namun kembali naik pada periode
merupakan
februari
itu
seseorang dalam menyelesaikan tugas
mengupayakan
yang telah diberikan kepada seseorang
2017
pemerintah
oleh
perlu
karena
bahwa
kesiapan
suatu
kerja
kemampuan
kebijakan terkait angka pengangguran
tersebut
tersebut. Salah satu upaya pemerintah
pengalaman yang telah ia dapatkan
guna
tingkat
dengan maksimal dan sesuai target
dengan
yang ditentukan, tanpa mengalami
mengurangi
pengangguran
meningkatkan
ialah
kualitas
dari
calon
melalui
pengalaman-
suatu kendala maupun hambatan.
tenaga kerja melalui pendidikan, oleh
Menurut Sukirin dalam kutipan
karena itu pemerintah mengesahkan
Nugroho (2010: 25) seseorang yang
Undang-undang no.20 tahun 2013.
mempunyai
Undang-undang tersebut jelas berisi
kesiapan
kerja
harus
memiliki pertimbangan-pertimbangan
Menurut Kartini (2013) banyak hal
yang mempengarhi kesiapan kerja dari
sebagai berikut:
1. Mempunyai pertimbangan yang
internal atau dari luar atau faktor
logis dan obyektif
2. Kemampuan
mahasiswa baik itu dari dalam atau
serta
kemauan
eksternal. Faktor internal meliputi
kecerdasan, kecakapan, keterampilan,
untuk bekerjasama
3. Memiliki pemikiran yang kritis
motivasi,
4. Memiliki hasrat untuk maju dan
untuk
5. Mudah
beradaptasi
dengan
menerima
tanggung
Perguruan tinggi merupakan suatu
lembaga pendidikan diharapkan dapat
Perguruan
tujuan
pendidikan.
tinggi
dituntut
merealisasikan sebuah negara yang
memiliki
berkualitas.
sumber
daya
Pendidikan
manusia
Ekomomi
Universitas Sebelas Maret merupakan
salah
satu
program
studi
yang
berakreditasi A. Dalam menghadapi
tantangan
dunia
Pendidikan
Ekonomi
berusaha
tempat
meliputi
mahasiswa
berinteraksi seperti keluarga, teman,
Organisasi merupakan wadah yang
baik untuk seorang mahasiswa guna
jawab
mewujudkan
eksternal
tempat bermain,tempat belajar.
lingkungan
6. Berani
faktor
lingkungan
berkembang
serta tujuan. Sedangkan
kerja,
FKIP
meningkatkan
lulusan yang siap kerja.
Prodi
UNS
kualitas
meningkatkan kesiapan kerja, karena
melalui organisasi mahasiswa dapat
berinteraksi dengan hal-hal baru yang
mampu
melatih
kecakapan,
keterampilan, minat, bakat, motivasi,
tanggung jawab dan berbagai soft skill
lainya. Menurut Nedi dalam kutipan
Rahmat
(2013:
2),
ada
80%
kesuksesan di dunia kerja dan usaha
ditentukan oleh faktor non akademik
sedangkan sisanya sebesar 20% adalah
faktor akademik yang berkontribusi
terhadap kesuksesan di dunia kerja.
Apabila
kemampuan
di
bidang
akademik dan kemampuan di bidang
non akademik berjalan serasa serasi
maka terbentuklah suatu kesiapan
dapat ditempuh guna mengembangkan
kerja yang baik
setiap potensi yang dimiliki mahasiswa
Universitas merupakan salah satu
salah satunya dengan cara melalui
lembaga pendidikan yang diharapkan
kegiatan-kegiatan
menjadi
mampu meningkatkan bakat,pemikiran
ujung
tombak
dalam
mahasiswa
mewujudkan suatu tujuan pendidikan
kritis,kreatif,inovatif
nasional.
melalui minat-minat yang dimiliki
Universitas
diharapkan
serta
yang
produkti
serta
mahasiswa tersebut. Oleh sebab itu
minat mahasiswa melalui berbagai
mahasiswa di berikan peluang untuk
kegiatan
peningkat
mengikuti berbagai macam kegiatan
Melalui
kemahasiswaan di luar kuliah atau
kemahasiswaan,
bidang akademik dengan mengikuti
mampu meningkatkan
yang
kemampuan
berbagai
berbasis
mahasiswa.
kegiatan
mahasiswa
bakat
diharapkan
meningkatkan
kemampuan,
mampu
unit kegiatan kemahasiswa ataupun
baik
organisasi kemahasiswaan lain seperti
meliputi peningkatan kognitif, afektif,
contohnya
maupun
jurusan.
psikomotorik.
Universitas
Sebelas Maret sebagai salah satu
Fakultas
himpunan
mahasiswa
Keguruan
dan
Ilmu
universitas terkemuka di Indonesia
Pendidikan UNS memiliki 24 program
juga memiliki visi yang sama dengan
studi. Dimana didalamnya ada Prodi
hal
Pendidikan
tersebut.
Sebagaimana
Ekonomi.
diamanahkan dalam visi Universitas
Ekonomi
Sebelas Maret yaitu”Menjadi pusat
organisasi mahasiswa yang di sebut
pengembangan ilmu, teknologi, dan
dengan nama Himannomi FKIP UNS
seni
(Himpunan
yang
unggul
di
internasional
dengan
berlandaskan
pada
nilai‐nilai
luhur
tingkat
budaya
sendiri
Pendidikan
memiliki
Mahasiswa
wadah
Pendidikan
Ekonomi FKIP UNS). Akan tetapi,
mahasiswa Pendidikan Ekonomi tidak
nasional”(Pedoman Akademik UNS,
hanya
2013). Berbagai macam upaya yang
kemahasiswaan
melainkan
mengikuti
kegiatan
Himannomi
berbagai
saja
organisasi
mahasiswa lain di wilayah UNS.
universitas ditentukan dengan Indeks
Namun pada pelaksanaan dilapangan
Prestasi Akademik (IPK) sebagai tolak
tidak semua mahasiswa mengikuti
ukur seberapa jauh mahasiswa tersebut
kegiatan organisasi.
menempuh
Salah satu alat untuk mengukur
kemampuan
atau
kompetensi
keberhasilan
ataupun
kegagalan pendidikannya. Sedangkan
dari
IPK atau prestasi belajar adalah angka
mahasiswa adalah dengan mengikuti
yang menunjukkan prestasi mahasiswa
kegiatan-kegiatan di dalam organisasi.
mulai dari semester pertama sampai
Namun, masih ada salah satu alat ukur
dengan semester terakhir yang telah
lain yang dapat digunakan untuk
ditempuhnya. Mahasiswa yang rajin
mengukur kompetensi dari mahasiswa
dapat dilihat dari IP maupun IPK nya.
tersebut, yakni dengan keberhasilan
Meskipun tidak seluruh keberhasilan
mahasiswa dalam menyelesaikan studi
itu berdasar dari indeks prestasi. Akan
tersebut. Sumadi Suryata (2008:200)
tetapi, pernyataan tentang IPK adalah
menyatakan bahwa belum pernah ada
salah satu alat ukur keberhasilan studi
rumusan yang fix atau baku yang
juga tidak sepenuhnya salah karena
berkaitan dengan keberhasilan atau
jikalau
prestasi
mendapatkan
IPK
mahasiswa
tersebut
studi
universitas.
mahasiswa
Dilihat
dari
di
sisi
mahasiswa
tersebut
yang
jelek
,
haruslah
pendidikan, prestasi diartikan sebagai
mengulang di periode selanjutnya atau
penilaian yang dilakukan dalam proses
bahkan mungkin terancam drop out.
pendidikan mengenai perkembangan
dan kemajuan siswa yang berkaitan
dengan proses pembelajaran sehingga
tercermin
melalui
nilai-nilai
yang
terdapat dalam kurikulum (Hamdani,
2011: 138). Namun, dalam kondisi
nyata
di
keberhasilan
lapangan
studi
seringkali
di
jenjang
Berikut ini pedoman standar Indeks
Prestasi Mahasiswa Menurut Buku
Pedoman Akademik UNS:
Tabel 1.3 Predikat Kelulusan
Universitas Sebelas Maret
Indeks Prestasi
Kumulatif
Predikat
2,00-2,75
Memuaskan
2,76-3,50
Sangat
Memuaskan
3,51-4,00
Cumlaude
pada angkatan 2013 dan 2014. Pada
angkatan
2013
terjadi
penurunan
Indeks Prestasi Kumulatif sebesar 0.2
dan
pada
angkatan
2014
terjadi
Sumber : Buku Pedoman Akademik
penurunan Indeks Prestasi Kumulatif
UNS 2013/2014
sebesar 0.1, namun pada angkatan
Observasi yang dilakukan adalah
2015
justru
mengalami
kenaikan
mengumpulkan data Indeks Prestasi
Indeks Prestasi Komulatif sebesar 0,2.
Kumulatif
Data
semua
Mahasiswa
tersebut
menunjukan
bahwa
Pendidikan Ekonomi UNS. Menurut
prestasi belajar untuk angkatan 2013
data statistik yang ada, dapat diketahui
dan 2014 belum stabil. Data tersebut
IPK Mahasiswa Pedidikan Ekonomi
akan digunakan untuk mengetahui
angkatan 2013, 2014 dan 2015 adalah
pengaruh prestasi belajar terhadap
sebagai berikut:
Kesiapan
Tabel 1.4 Daftar Indeks Prestasi
apabila mahasiwa memiliki prestasi
Mahasiswa Program Studi
belajar yang baik maka mahasiswa
Pendidikan Ekonomi Tahun Ajaran
tersebut
2015
mengaplikasikan teori ke dalam dunia
Angkatan
IPK Tahun Ajaran 2015
2015-Ganjil
kerja.
Kerja.
Pada
umumnya
diharapkan
Mahasiswa
yang
mampu
memiliki
2015-
prestasi belajar yang tinggi diharapkan
Genap
memiliki kesiapan kerja yang tinggi
2013
3.42
3.40
pula. Hal ini sesuai dengan penelitian
2014
3.32
3.31
yang dilakukan oleh Yeni Prihantini
2015
3.35
3.37
dan Siswanto pada tahun 2015 dengan
Sumber: Administrasi Prodi
judul
“Pengaruh
Pendidikan Ekonomi UNS
Akuntasi,
Praktik
Prestasi
Belajar
Kerja
Industri,
Berdasarkan tabel di atas, terjadi
Bimbingan Karir terhadap Kesiapan
penurunan Indeks Prestasi Kumulatif
Kerja”. Hasil dari penelitian ini dapat
diketahui
bahwa
prestasi
belajar
berpengaruh terhadap kesiapan kerja
dan Partisipasi dalam Kuliah terhadap
mahasiswa
Prestasi Belajar Mahasiswa Pengurus
Ormawa Fakultas Ilmu Sosial dan
Berdasarkan
jurnal
yang
di
terbitkan oleh Faculty of Education,
LaTrobe
University,
Melbourne
Ekonomi Universitas Negeri Yogyakarta
Periode 2010” menunjukkan bahwa
terdapat pengaruh positif dan signifikan
(Bundoora), Victoria, 3086, Australia
antara Keaktifan Mahasiswa Dalam
dengan judul “Contributing to a
Organisasi Ekstrakulikuler Mahasiswa
graduate-centred
of
dan Partisipasi Dalam Kuliah Terhadap
work readiness: An exploratory study
Prestasi Belajar Mahasiswa Pengurus
of Australian undergraduate students'
Ormawa. Sedangkan penelitian lain
perceptions of their employability”
yang dilakukan oleh Endah Rahayu
menunjukan peningkatan keterampilan
Nugraheni (2011), dengan skripsinya
dan
dapat
yang
berjudul
meningkatkan kemampuan kesiapan
Kerja
Industri
kerja siswa tersebut. Sedangkan jurnal
terhadap Kesiapan Kerja Siswa Kelas
yang di terbbitkan oleh Catherine
XII SMK YPKK 2 Sleman Tahun
Lissette Caballero, Deakin University
Ajaran
yang berjudul ”Work readiness in
penelitian
graduate recruitment and selection: A
dengan
review of current assessment methods”
“Pengaruh Lingkungan Belajar dan
berpendapat sama bahwa keterampilan
Motivasi
Belajar
Siswa
terhadap
dan
Prestasi
Belajar
pada
Standar
hasil
understanding
belajar
pengalaman
siswa
individu
akan
dan
Praktek
Minat
2010/2011”.
Kerja
selanjutnya
Dewi
Yuliana
(2011),
skripsinya
yang
berjudul
mempengaruhi kesiapan kerja individu
Kompetensi
itu sendiri.
Pertemuan/Rapat
Berdasarkan penelitian
“Pengaruh
Mengelola
Siswa
Kelas
XI
yang dilakukan oleh Nur Aprilia
Program
Heryani
berjudul
Perkantoran SMK Negeri 1 Tempel
“Pengaruh Keaktifan Mahasiswa dalam
Tahun Ajaran 2010/2011”. Dalam
Organisasi Ekstrakurikuler Mahasiswa
penelitian tersebut disimpulkan bahwa
(2010)
yang
Keahlian
Administrasi
terdapat
pengaruh
dan
pribadi yang siap kerja di dalam dunia
signifikan lingkungan belajar terhadap
ekonomi seperti menjadi manager
prestasi belajar. Terahkir penelitian
ataupun pekerjaan di bidang ekonomi
yang
lainnya.
dilakukan
positif
oleh
Widyatmoko(2014),
“Pengaruh
Yunindra
dengan
Keaktifan
judul
Mahasiswa
Dalam Organisasi Dan Prestasi Belajar
Terhadap
Pendidikan
Mahasiswa
Jurusan
Ekonomi
Fakultas
Ekonomi UNY”.
penelitian
Dimana hasil dari
tersebut
menunjukan
pengaruh positif dan signifikan dari
keaktifan berorganisasi dan prestasi
belajar terhadap kesiapan kerja.
Selaras dengan visi pendidikan
ekonomi fakultas keguruan dan ilmu
pendidikan universitas sebelas maret.
Yakni
Menjadi
program
studi
penghasil pendidik ekonomi yang
cerdas menuju reputasi internasional
dengan berlandaskan pada nilai-nilai
luhur budaya nasional. Tingginya
tingkat persaingan bursa tenaga kerja
menuntut
mahasiswa
pendidikan
ekonomi untuk lebih mematangkan
diri sebelum terjun ke dalam dunia
kerja. Mahasiswa juga dituntut bukan
hanya memiliki kesiapan kerja menjadi
seorang pengajar, namun juga menjadi
Kegiatan kegiatan organisasi
dan
prestasi
belajar
yang
baik
merupakan modal yang bagus dalam
membentuk kesiapan individu untuk
terjun dalam dunia kerja. Dalam hal ini
diharapkan dengan mengikuti kegiatan
organisasi
mahasiswa
memberikan
pengalaman
mampu
kepada
mahasiswa, sedangkan prestasi belajar
sebagai
alat
kematangan
pengukur
tingkat
kemampuan
kognitif
seseorang sehingga lebih memperkuat
kesiapan kerja seseorang dikala terjun
ke dunia kerja.
Tujuan Penelitian
Tujuan dari penelitian ini untuk
mengetahui pengaruh yang positif dan
signifikan dari ketiga variabel yakni
keaktifan berorganisasi dan prestasi
belajar berpengaruh secara simultan
maupun
secara
parsial
terhadap
keasiapan kerja mahasiswa angkatan
2013-2016 pendidikan ekonomi FKIP
nonfisik”.
UNS surakarta.
berarti
Dari
pendapat
keaktifan
merupakan
besar
tersebut
berorganisasi
kontribusi
yang
diberikan seseorang kepada organisasi
Kajian Pustaka
Menurut Slameto (2015: 113)
baik secara fisik ataupun rohani.
kesiapan adalah keseluruhan kondisi
Faktor yang diteliti untuk variabel ini
yang
adalah keaktifan secara jasmani dan
dimiliki
membuatnya
manusia
yang
siap/mampu
untuk
rohani,
untuk
keaktifan
jasmani
memberikan respon dalam cara-cara
meliputi
tertentu terhadap suatu keadaan yang
sedangkan keaktifan rohani meliputi
dirinya alami. Dalam penelitian ini
keaktifan ide/pikiran dan keaktifan
faktor yang digunakan sebagai variabel
bersikap.
adalah mempunyai pertimbangan yang
logis
dan
kemauan
obyektif,
dan
bekerjasama
mempunyai
kemampuan
Prestasi belajar adalah tingkat
keberhasilan siswa dalam mempelajari
materi
pelajaran
disekolah
yang
dinyatakan dalam bentuk skor yang
memiliki sikap kritis, mempunyai
diperoleh dari hasil tes mengenai
kemampuan
dengan
sejumlah pelajaran (Syah, 2009: 42).
keberanian
Dalam penelitian ini faktor yang akan
untuk
orang
kehadiran
lain,
lingkungan,
dengan
untuk
keaktifan
adaptasi
memiliki
menerima
tanggung
jawab,
diteliti
menjadi
variabel
adalah
mempunyai ambisi untuk maju dan
afektif,kognitif dan psikomotorik yang
berusaha
terlihat melalui hasil indeks prestasi
mengikuti
perkembangan
sesuai bidang keahlian yang dimiliki.
Mulyono
mengungkapkan
adalah
(Untari,
bahwa
kontribusi
2015:43)
“Keaktifan
dari
segala
komulatif.
METODE PENELITIAN
Penelitian
penelitian
ini
merupakan
deskriptif
kuantitatif.
sesuatu/aktifitas atau segala sesuatu
Penelitian dilakukan di pendidikan
yang dilakukan atau kegiatan-kegiatan
ekonomi FKIP UNS. Populasi dalam
yang
penelitian ini sebanyak 184 mahasiswa
terjadi
baik
fisik
maupun
yang terdiri dari mahasiswa angkatan
probabilitas pada kolom sig < 0,05
2013-2016 yang mengikuti organisasi,
yaitu sebesar 0,000. Oleh karena itu,
sampel yang digunakan sebanyak 127
dapat
mahasiswa.
penelitian ini H0 ditolak dan Ha
Teknik pengambilan sampel
yang
digunakan
adalah
teknik
disimpulkan
bahwa
diterima
yang
artinya
pengaruh
yang
signifikan
dalam
terdapat
secara
sampling.
simultan antara variabel keaktifan
Sedangkan instrumen pengumpulan
berorganisasi (X1), prestasi belajar
data dalam penelitian ini menggnakan
(X2) secara bersama – sama terhadap
metode dokumentasi dan kuesioner
kesiapan kerja (Y).
proportional
random
(angket). Dalam penelitian ini analisis
Uji t digunakan untuk menguji
data yang digunakan adalah analisis
secara parsial masing-masing variabel.
regresi linier berganda.
Nilai t hitung variabel keaktifan
HASIL
PENELITIAN
DAN
berorganisasi
(X1) sebesar 11,120
PEMBAHASAN
sehingga thitung > ttabel (11,120 >
Hasil Penelitian
1.65723). Nilai koefisen regresi 0,664
Hasil uji regresi berganda dapat
dijabarkan
sebesar
bahwa
-37,611
nilai
nilai
tidak sama dengan 0 (0,664 ≠ 0) maka
constant
H0 ditolak dan Ha diterima, sehingga
keaktifan
dapat disimpulkan bahwa terdapat
berorganisasi sebesar 0,664 dan nilai
pengaruh
prestasi belajar sebesar 0,595. Uji F
variabel keaktifan berorganisais (X1)
digunakan untuk mengetahui apakah
secara parsial terhadap kesiapan kerja
variabel bebas secara bersama-sama
(Y). Nilai t hitung variabel prestasi
(simultan)
secara
belajar (X2) sebesar 5,529 sehingga
signifikan terhadap variabel terikat.
thitung > ttabel (5,529 > 1.65723). Nilai
Berdasarkan uji F tersebut, diperoleh
koefiisen regresi 0,595 tidak sama
nilai F hitung sebesar 84,498 dan F
dengan 0 (0,595 ≠ 0) maka H0 ditolak
tabel 3,07. Hal ini menunjukkan F
dan Ha diterima, sehingga dapat
hitung > F tabel (84,498 > 3,07). Nilai
disimpulkan bahwa terdapat pengaruh
berpengaruh
yang
signifikan
antara
yang signifikan antara variabel prestasi
bebas terhadap variabel terikat. hasil
belajar (X2) secara parsial terhadap
perhitungan
kesiapan kerja (Y).
menunjukkan untuk variabel keaktifan
Analisis determinasi digunakan
dengan
berorganisasi
(X1)
SPSS
diperoleh
22
nilai
persentase
parsial sebesar 0,702 yang kemudian
variabel
di kuadratkan r2 menjadi 0,7022 =
independen secara serentak terhadap
0,4998 = 49,98%. Hal ini berarti
variabel
variabel
untuk
mengetahui
sumbangan
pengaruh
dependen.
Koefisien
keaktifan
berorganisasi
determinasi yang digunakan dalam
memberikan
penelitian ini adalah R square karena
meningkatkan kesiapan kerja sebesar
dalam regresi ini pengambilan sampel
49,98%, untuk variabel prestasi belajar
melalui random dari populasi yang
(X2) menunjukkan nilai parsial sebesar
ditetapkan. nilai R square sebesar
0,427 yang kemudian dikuadratkan (r2)
0.577, maka dapat disimpulkan bahwa
menjadi 0,427 = 0,1823 = 18,23%. Hal
sumbangan yang diberikan variabel
ini berarti variabel prestasi belajar (X2)
bebas terhadap variabel terikat sebesar
memberikan
57,7%. Hal ini dapat diartikan bahwa
meningkatkan kesiapan kerja sebesar
keaktifan berorganisasi (X1), variabel
18,23%.
bebas prestasi belajar (X2) secara
bersama-sama (simultan) dinilai kuat
Pembahasan
Persamaan
memengaruhi variabel terikat kesiapan
diperoleh Y = -37,611 + 0,664 X1 + 0,595
kerja (Y) karena lebih dari 0,50 atau
X2 yang menunjukkan bahwa koefisien
57,7%
regresi
sedangkan
sisanya
sebesar
kontribusi
dalam
kontribusi
untuk
dalam
garis
variabel
keaktifan
42,3% dipengaruhi oleh faktor lain
berorganisasi
yang tidak diteliti dalam penelitian ini.
untuk variabel prestasi belajar di (X2)
Analisis
determinasi
parsial
sebesar
(X1)
regresi
0,595
sebesar
artinya
0,664,
keaktifan
digunakan untuk mengetahui besarnya
berorganisasi dan belajar memiliki
kontribusi
pengaruh
masing-masing
variabel
yang
positif
terhadap
kesiapan kerja , sehingga jika variabel
keaktiafan berorganisasi dan prestasi
kemampuan komunikasi interpersonal
belajar ditingkatkan, maka akan diikuti
dan kecerdasan emosional.
oleh meningkatnya variabel kesiapan
Penelitian
ini
berhasil
kerja. Hal ini menunjukkan bahwa
membuktikan adanya pengaruh anatara
semakin keaktifan berorganisasi dan
keaktifan berorganisasi dan prestasi
prestasi belajar, maka akan semakin
belajar
tinggi kesiapan kerja mahasiswa, dan
terhadap kesiapan kerja. mahasiswa
sebaliknya.
yang
Pengujian
hipotesis
pertama
secara
memiliki
berwawasan
–
bersama
sikap
akan
sama
kritis
berguna
serta
ketika
menggunakan uji F diperoleh dengan
sudah bekerja. Mahasiswa akan lebih
Fhitung sebesar 84,498 dan Ftabel 3,07.
aktif dalam menyumbangkan ide-ide
Hal ini menunjukkan bahwa Fhitung >
dan gagasan yang dapat menunjang
Ftabel (84,498 > 3,07). Nilai probabilitas
kelancaran dalam pekerjaan. Sehingga
pada kolom Sig. < 0,05 yaitu 0,000,
aktif dalam berorganisasi dan mimiliki
sehingga dapat disimpulkan bahwa Ho
prestasi
ditolak dan Ha diterima. Hal ini berarti
mempunyai kesiapan kerja yang tinggi.
terdapat pengaruh yang signifikan
belajar
Hasil
yang
penelitian
baik
ini
akan
relevan
antara variabel keaktifan berorganisasi
dengan penelitian yang dilakukan oleh
prestasi
simultan
Widyatmoko (2014) bahwa individu
Besar
yang memiliki keaktifan berorganisasi
kontribusi yang disumbangkan oleh
dan prestasi belajar yang baik maka
adanya pengaruh variabel keaktifan
individu tersebut lebih siap memasuki
berorganisasi, prestasi belajar dapat
dunia
dilihat pada nilai R Square
yaitu
statistik, angket yang telah disebar dan
sebesar 0,577 atau 57,7%. Sedangkan
kajian empiris maka dapat disimpulkan
sisanya 42,3% (100% - 57,7% )
bahwa
dipengaruhi oleh faktor lain yang tidak
keaktifan berorganisasi dan prestasi
diteliti dalam penelitian ini seperti
belajar
terhadap
belajar
kesiapan
secara
kerja.
kerja.
Dari
individu
yang
hasil
yang
tinggi
analisis
memiliki
maka
dapat
dikatakan
individu
tersebut
siap
memasuki dunia kerja. Hal ini sejalan
dengan
yang
dikemukakan
Saran yang dapat disampaikan
antara lain:
oleh
Program studi diharapkan dapat
Krisnamurti (2017) bahwa kesiapan
membantu mahasiswa dalam menunjang
kerja dipengaruhi oleh beberapa hal
kegiatan keorganisasian
antara lain keaktifan berorganisasi dan
satunya dengan memberikan dukungan
prestasi belajar.
berupa motivasi yang berisi saran untuk
yaitu
salah
Berdasarkan penelitian yang
mengikuti organisasi dan menyediakan
relevan dan kajian teori tersebut
fasilitas seperti sarana dan prasarana
semakin
yang memadai seperti bantuan dana
memperkuat
penelitian
bahwa
hasil
keaktifan
kepada
himpunan
berorganisasi dan prestasi belajar
mahasiswa
secara
berorganisasi
simultan
berpengaruh
mahasiswa
agar
memiliki
ketertarikan
dan
mampu
prestasi
mengembangkan minat dan bakat yang
belajar mahasiswa angkatan 2013-
dimiliki serta menambah wawasan
2016
yang
signifikan
di
terhadap
Pendidikan Ekonomi
tidak
diperoleh
di
bangku
perkuliahan.
FKIP UNS Surakarta.
Karena terlalu aktif mengikuti
SIMPULAN DAN SARAN
Simpulan
Hasil
penelitian
organisasi
keaktifan
berorganisasi dan prestasi belajar
secara simultan dan secara parsial
terhadap
mahasiswa.
Saran
kesiapan
kegiatan
berorganisasi
Mahasiswa
sebaiknya membagi setiap kegiatannya
Ada pengaruh yang positif dan
antara
mahasiswa
kurang bisa membagi untuk kuliah dan
dapat
disimpulkan sebagai berikut:
signifikan
terkadang
kerja
ke dalam skala prioritas sehingga
dapat menjalankan setiap kegiatannya
dengan baik dan terjadi keselarasan
antara kuliah dengan kegiatan di luar
perkuliahan.
lapangan
Serta
kenyataan
menunjukkan
di
bahwa
mahasiswa yang mempunyai banyak
2016,
www.jtlge.cyrtin.edu.au.
pengetahuan saja belum cukup untuk
memasuki dunia kerja melainkan harus
dibekali dengan keterampilan dan
pengalaman yang dapat diperoleh di
luar
kegiatan
perkuliahan
salah
satunya dengan mengikuti kegiatan
organisasi.
Kepada
Agar
dapat
Peneliti
dikaji
Selanjutnya.
lebih
lanjut
mengenai variabel prestasi belajar
bahwa prestasi belajar yang tinggi
bukan
satu-satunya
jaminan
mahasiswa memiliki kesiapan kerja
yang baik.
Eroh,
dari
H.
(2014).
Pentingnya
Organisasi Bagi Mahasiswa .
Diperoleh tanggal 20 Februari
2017,
dari
www.kompasiana.com
Fendi Bachtiar Nugroho. (2010).
Pengaruh Pengalaman Praktek
Kerja dan Informasi Dunia Kerja
terhadap Kesiapan Kerja Siswa
Kelas XI Program Keahlian
Administrasi Perkantoran SMK
Negeri 1 Klaten tahun ajaran
2009/2010. Skripsi: FISE UNY
Hall, V.L. (2010). Work Readiness of
Career and Technical Education
High School Students. Thesis.
Athens, Georgia.
DAFTAR PUSTAKA
Arikunto, S. (2010). Prosedur
Penelitian Suatu Pendekatan
Praktik Ed Revisi. Jakarta :
Rineka Cipta.
Badan
Pusat
Statistik.
(2016).
Ketenagakerjaan Februari 2016.
Diperoleh tanggal 20 Februari
2017, dari www.bps.go.id
Caballero, C.L. & Warker, A. (2010).
Work readiness in graduate
recruitment and selection: A
review of current assessment
methods. Journal of Teaching
and Learning for Graduate
Amployability, 1 (1), 13-25.
Diperoleh tanggal 11 Januari
Kepmendikbud RI. (1998). UndangUndang Nomor 155 Tahun
Tahun 1998 Tentang Pedoman
Umum
Organisasi
Kemahasiswaan di Perguruan
Tinggi. Jakarta.
Krisnamurti, T.F. (2017). FaktorFaktor yang Mempengaruhi
Kesiapan Kerja Siswa Kelas XII
SMK Muhammadiyah 1 Wates.
Jurnal Pendidikan dan Ekonomi,
6 (1), 65-76. Diperoleh tanggal
11 Januari 2016, dari www.ejournal.com.
Kwok, D., Gujral, M &Janice, C.
(2014). Work Readiness: A
Study of Student Intern’s SelfPerception
and
Supervisor
Evaluation.
International
Conference on Teaching &
Learning in Higher Education ,
National
University
of
Singapore.
Widyatmoko, Y. (2014). Pengaruh
Keaktifan Mahasiswa dalam
Organisasi dan Prestasi Belajar
terhadap
Kesiapan
Kerja
Mahasiswa Jurusan Pendidikan
Ekonomi Universiatas Negeri
Yogyakarta . Skripsi. Universitas
Negeri Yogyakarta, Yogyakarta.
Makki, B.I., dkk. (2015). The
Relationship between Work
Readiness Skills, Career Selfefficacy and Career Exploration
among Engineering Graduates:
A Proposed Framework. Journal
of Applied Sciences, Engineering
and Technology, 10 (9), 10071011. Diperoleh tanggal 11
Januari
2016,
dari
www.researchgate.net
Ajaran 2012-2013. Jombang : STKIP
PGRI.
Nana Sudjana. (2006). Penilaian Hasil
Proses
Belajar
Mengajar .
Bandung:
PT
Remaja
Rosdakarya.
Priyatno, D. (2014). SPSS 22 Pengolah
Data Terpraktis. Yogyakarta:
CV Andi Offset
Setyowati, D. (2016). Perbedaan
Prestasi belajar Mahasiswa Aktif
Berorganisasi dengan Tidak
Berorganisasi pada Program
Studi Pendidikan Akuntansi
FKIP UNS. Sripsi. Universitas
Sebelas Maret, Surakarta
W.S.
Winkel. (2009). Psikologi
Pengajaran. Yogyakarta: Media
Abadi
Novitasari, D. (2014). Pengaruh
lingkungan belajar di sekolah,
media
pembelajaran
dan
motivasi
belajar
terhadap
prestasi belajar mata diklat
kewirausahaan kelas X SMK
Batik 2 Surakarta Tahun Ajaran
2013/2014. Universitas Sebelas
Maret.
RI. 2003. Undang-undang RI No 20
Tahun 2003 Tentang Sistem
pendidikan
Sardiman, A.M. (2005). Interaksi dan
Motivasi Belajar Mengajar .
Jakarta: PT raja Grafindo
Persada.
Sardiman, A.M. (2012). Interaksi dan
motivasi
belajar
mengajar .
Jakarta: Radjagrafindo Persada.
Sardiman. (2011). Interaksi & Motivasi
Belajar Mengajar . Jakarta: PT.
Raja Grafindo Persada.
.Susila, A. D. (2014). Hubungan
Kelangkapan Fasilitas Belajar
Siswa Dengan Motivasi Belajar
Menggambar Teknik pada Siswa
Jurusan
Teknik
Gambar
Bangunan SMK Negeri 1
Rembang. Universitas Negeri
Malang.
Syah, Darwyan dkk. (2009). Strategi
Belajar
Mengajar .
Jakarta:
Diadit
Media