PENGARUH PROGAM PENGAN LAPANGAN (PPL) TERHADAP KESIAPAN MENJADI GURU PADA MAHASISWA FKIP UNS ANGKATAN 2011 | - | Jurnal Pendidikan Bisnis dan Ekonomi 7253 15274 1 SM

PENGARUH PROGAM PENGALAMAN LAPANGAN (PPL)
TERHADAP KESIAPAN MENJADI GURU PADA
MAHASISWA FKIP UNS ANGKATAN 2011
Rizki Putri Ariani, Trisno Martono, Mintasih Indriayu*
*Program Studi Pendidikan Ekonomi BKK Tata Niaga, FKIP Universitas Sebelas
Maret Surakarta, 57126, Indonesia
Email: rizkiputriariani@gmail.com

ABSTRAK
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui ada tidaknya pengaruh Progam
Pengalaman Lapangan (PPL) terhadap kesiapan menjadi guru pada mahasiswa
Progam Studi Pendidikan Ilmu Sosial FKIP UNS angkatan 2011. Kegiatan PPL
dapat diartikan sebagai program pelatihan bagi mahasiswa untuk menerapkan
berbagai pengetahuan, sikap, dan keterampilan dalam rangka menyiapkan
pembentukan guru yang profesional. Penelitian ini merupakan penelitian
deskriptif kuantitatif dengan metode survei. Populasi dalam penelitian ini adalah
mahasiswa Progam Studi Pendidikan IPS FKIP UNS angkatan 2011 yang sudah
mengikuti PPL sejumlah 414 mahasiswa. Sampel dalam penelitian ini berjumlah
81 mahasiswa yang diambil dengan menggunakan teknik pengambilan sampel
Proportional Random Sampling. Instrumen yang digunakan adalah angket dan
dokumentasi. Analisis data menggunakan analisis regresi linier sederhana. Hasil

penelitian menunjukkan terdapat pengaruh yang signifikan antara Progam
Pengalaman Lapangan (X) terhadap kesiapan menjadi guru (Y) pada mahasiswa
Progam Studi Pendidikan IPS FKIP UNS angkatan 2011.
Kata Kunci: Progam Pengalaman Lapangan, Kesiapan Menjadi Guru, Guru
Profesional
ABSTRACT
This research aims to determine whether there is influence of Teaching
Practice Progam (TPP) toward the readiness to become teacher in college students
of Social Science Education Study Program of FKIP UNS generation 2011. TPP
activity can be interpreted as a training program for students to apply a range of
knowledge, attitudes, and skills in order to prepare the establishment of a
professional teacher. This research is descriptive quantitative research with survey
method.The population in this research is students’ college of Social Science
Education Study Program of FKIP UNS generation 2011 that have followed PPL
number of 414 students. The sample in this research amounted to 81 students were
taken by using Proportional Random Sampling technique. The instrument was
used a questionnaire and documentation. Data analysis techniques were used to
test the hypothesis is the analysis of simple regression analysis. The results of
research showed there was a positive and significant effect of Teaching Practice


Progam (TPP) (X) on the readiness become a teacher (Y) in the students’ college
of Social Science Education Study Program of FKIP UNS.
Keywords: Teaching Practice Progam (TPP), Readiness Being a teacher,
professional teacher

Mempersiapkan SDM yang

PENDAHULUAN
Pendidikan memiliki peranan

berkualitas bukan hanya dilakukan

penting

menyiapkan

terhadap peserta didik saja namun

generasi penerus yang berkualitas


juga terhadap guru yang menjadi

guna menjamin kelangsungan dan

salah satu faktor penting dalam

kemajuan suatu bangsa. Apalagi, di

meningkatkan kualitas pendidikan di

tengah persaingan berat dalam dunia

Indonesia. Guru menjadi salah satu

kerja, pendidikan diharapkan dapat

unsur penting dan harus ada dalam

dijadikan


penyelenggaraan

yang

dalam

sebagai

wadah

guna

pendidikan,

meningkatkan kemampuan Sumber

sehingga

Daya Manusia (SDM) di Indonesia


menyiapkan calon guru profesional

agar lebih mampu bersaing secara

yang mampu melaksanakan pekerjaan

global. Dengan tersedianya SDM

guru secara optimal dan memiliki

yang

pengaruh

berdaya

saing

tinggi,


penting

yang

sekali

positif

untuk

dalam

penyerapan tenaga kerja Indonesia

usahanya meningkatkan kemampuan

dalam lapangan pekerjaan juga akan

peserta


lebih meningkat. Maka dari itu, dalam

diharapkan dapat membantu peserta

menyiapkan

yang

didik agar lebih siap lagi menjadi

berdaya saing tinggi perlu persiapan

SDM yang berkualitas dan sangat

yang

melalui

dibutuhkan untuk mengisi berbagai


pendidikan. Pendidikan memberikan

sektor kerja yang ada. Adanya tenaga

kesempatan bagi setiap peserta didik

pendidik atau guru yang kompeten

untuk mendapatkan pengetahuan dan

lebih

keterampilan

mewujudkan proses belajar mengajar

tenaga

matang,


kerja

utamanya

yang

akan

mereka

didik.

Guru

profesional

memungkinkan

gunakan nantinya dalam menghadapi


yang

efektif

sehingga

dunia kerja.

pembelajaran dapat tercapai.

untuk

tujuan

Menjadi

Kedudukan dan peran guru
sebagai tenaga profesional dituntut

pendidik


untuk

pendidikan

memiliki

kompetensi

seorang

atau

guru

tenaga

memerlukan

khusus.

Fakultas

Ilmu

Pendidikan

profesional, kompetensi pedagogik,

Keguruan

kompetensi sosial, dan kompetensi

(FKIP) UNS merupakan salah satu

kepribadian sebagaimana dijelaskan

Lembaga

dalam Undang – Undang Republik

Kependidikan (LPTK) yang fungsi

Indonesia Nomor 14 Tahun 2005

utamanya adalah menyelenggarakan

tentang Guru dan Dosen Bab IV pasal

pendidikan

8 dan 9 yang menyatakan bahwa

profesional. FKIP UNS memiliki

Guru

andil dalam menyiapkan calon guru

wajib

akademik,

memiliki

kualifikasi

kompetensi,

sertifikat

dan

Pendidikan

bagi

yang diharapkan

pendidik, sehat jasmani dan rohani,

secara

serta memiliki kemampuan untuk

meningkatkan

mewujudkan

Indonesia.

pendidikan

nasional.

dituntut

untuk

menguasai

calon

mampu

profesional
kualitas

guru

bekerja
untuk

pendidikan

Menyiapkan calon guru yang

Selain itu, guru profesional tidak
hanya

Tenaga

profesional

tidak

hanya

dengan

pengetahuan

teoritis

bidang ilmu, bahan ajar, metode

memberikan

pembelajaran,

peserta

tentang kompetensi keguruan saja

didik, memiliki keterampilan yang

tetapi pengetahuan yang telah didapat

tinggi dan wawasan yang luas dalam

hendaknya dapat diterapkan dalam

bidang pendidikan, namun juga harus

praktik mengajar langsung di sekolah.

mampu memahami kondisi sosial

Salah satu progam yang dijalankan

masyarakat dan lingkungan organisasi

FKIP UNS dalam rangka menyiapkan

tempat

ini

mahasiswa calon guru profesional

penting untuk menciptakan budaya

adalah melalui Progam Pengalaman

kerja guru sehingga mereka mampu

Lapangan

menjalankan

pembelajaran

membantu mahasiswa calon guru

yang bermakna, kreatif dan dinamis

untuk menerapkan pengetahuan yang

sehingga menyenangkan bagi peserta

sudah

didik dan guru itu sendiri.

perkuliahan untuk dipraktikan secara

memotivasi

mereka

bekerja. Hal

proses

(PPL).

diperolehnya

PPL

di

sangat

bangku

terintegrasi di sekolah tempat mereka

UNS

hendaknya

dapat

dijadikan

menjalankan PPL.

sebagai ajang untuk melatih kesiapan
Pengalaman

mereka dalam menjalankan peran

Lapangan (PPL) ditujukan agar para

sebagai seorang guru profesional.

mahasiswa mendapatkan pengalaman

Maka dari itu, proses PPL yang

kependidikan

di

berlangsung harus dapat dijalankan

lapangan dan sebagai wahana untuk

semaksimal mungkin oleh praktikan.

mempersiapkan tenaga kependidikan

Namun

dalam

yang profesional. PPL yang dilakukan

seringkali

mahasiswa

mahasiswa merupakan salah satu

kurang mementingkan proses PPL

wadah agar mahasiswa mendapatkan

yang

pengalaman

pemahaman tentang pentingnya PPL

Progam

secara

faktual

profesi

yang

dapat

pelaksanaanya,

berlangsung.

PPL

FKIP

Kurangnya

diandalkan. Selama PPL mahasiswa

menyebabkan

akan dihadapkan pada kondisi riil

seenaknya dalam mengajar karena

aplikasi bidang keilmuan, seperti;

mengetahui bahwa yang terpenting

kemampuan mengajar, kemampuan

bukan proses, melainkan hasil nilai

bersosialisasi dan bernegosiasi, dan

PPL.

kemampuan manajerial kependidikan

mahasiswa kurang antusias memenuhi

lainnya

kompetensi yang diharapkan sehingga

yang

kompetensi
Sehingga

mencerminkan

sebagai
melalui

diharapkan

dapat

pendidik.
progam

ini

membantu

Hal

mahasiswa

ini

terkesan

menyebabkan

kesiapan mereka dalam menjalankan
peranan sebagai guru profesional juga
masih kurang.

yang

Berdasarkan hasil pengamatan

memiliki kompetensi baik dari segi

dan wawancara terhadap beberapa

pengetahuan, keterampilan dan sikap

praktikan PPL di FKIP UNS angkatan

kerja serta siap menjalankan tugas

2011

sebagai guru yang memiliki karakter

kurangnya

kuat dan cerdas.

praktikan FKIP UNS dapat terlihat

menyiapkan

calon

guru

dapat

diketahui
kesiapan

bahwa

mahasiswa

Pengalaman

misalnya dari kemampuan mahasiswa

Lapangan (PPL) yang dilaksanakan

dalam mengelola kelas yang masih

oleh mahasiswa calon guru di FKIP

kurang sehingga pembelajaran yang

Progam

berlangsung kurang kondusif dan

pembelajaran dan bersendau gurau

efektif. Selain itu masih ditemui

dengan

mahasiswa PPL FKIP UNS yang

lainnya juga datang berkenaan dengan

kurang

seringkali

guru pamong mahasiswa PPL yang

terlambat ketika hadir di sekolah

seolah-olah memanfaatkan kehadiran

mitra

disiplin

dan

teman

mereka.

Masalah

saat

harus

mahasiswa PPL untuk melaksanakan

Ada

pula

semua tugas guru yang seharusnya

mahasiswa yang belum berani jika

mereka laksanakan. Selain itu, masih

harus masuk kelas untuk mengajar

ditemui mahasiswa PPL yang masih

tanpa

mengikuti perkuliahan di kampus

PPL

mengajar

maupun
di

kelas.

didampingi

oleh

teman

sejawatnya. Hal ini memperlihatkan

sehingga

bahwa mahasiswa tersebut belum siap

mereka dalam melaksanakan tugas-

untuk

tugas di sekolah mitra PPL.

melaksanakan

tugasnya.

mengurangi

konsentrasi

Progam

Ketidaksiapan mahasiswa praktikan

Pengalaman

juga terlihat dari penguasaan materi

Lapangan

pelajaran yang masih kurang. Hal

diharapkan dapat memberikan hasil

tersebut

yang maksimal yakni peningkatan

terlihat

menyampaikan

ketika
materi

mereka
pelajaran.

(PPL)

kemampuan

di

FKIP

mahasiswa

UNS

praktikan

menyampaikan

baik dalam hal pengetahuan maupun

materi seringkali masih kurang jelas

dalam keterampilan mengajar. Hal ini

dan

karena

Mahasiswa

dalam

mahasiswa

masih

kesulitan

pada

dasarnya

Progam

mengaitkan materi dengan fenomena

Pengalaman Lapangan (PPL) adalah

nyata yang terjadi.

ajang

untuk

mempersiapkan

Selain itu, masalah lain yang

mahasiswa menjadi guru profesional.

terjadi pada mahasiswa juga terlihat

Berdasarkan latar belakang yang telah

dari

dikemukakan maka penulis mencoba

rencana

pembelajaran

yang

kurang matang akibatnya pelaksanaan

mengkaji

mengenai

pengaruh

kegiatan belajar mengajar kurang

Program

Pengalaman

Lapangan

berjalan

dan

(PPL) terhadap kesiapan menjadi

mengakibatkan sebagian peserta didik

guru pada mahasiswa FKIP UNS

merasa bosan, tidak memperhatikan

angkatan 2011. Rumusan masalah

maksimal

dalam penelitian ini adalah “Apakah

Kependidikan

Progam Pengalaman Lapangan (PPL)

Program

memiliki pengaruh yang signifikan

(PPL) di FKIP UNS adalah salah satu

terhadap kesiapan mahasiswa FKIP

kegiatan kurikuler yang merupakan

UNS menjadi guru?

kulminasi

Pengertian

Pengalaman

Lapangan

dari

seluruh

program

pendidikan yang telah dihayati dan

TINJAUAN PUSTAKA

dialami oleh mahasiswa di LPTK.

Progam Pengalaman Lapangan
Progam

(LPTK).

Pengalaman

PPL dapat diartikan sebagai program

Lapangan (PPL) merupakan salah

yang

satu kegiatan intrakurikuler yang

untuk

dilaksanakan oleh mahasiswa yang

pengetahuan, sikap, dan keterampilan

mencangkup

mengajar

dalam rangka pembentukan guru yang

maupun tugas-tugas kependidikan di

profesional. Dengan demikian, PPL

luar mengajar secara terbimbing dan

merupakan

terpadu untuk memenuhi persyaratan

mempersyaratkan

pembentukan profesi kependidikan

aplikasi dan terpadu dari seluruh

(Hamalik,

pengalaman belajar sebelumnya ke

latihan

2008:171).

Selanjutnya

Hamalik

Progam

menurut
Pengalaman

Lapangan

diorientasikan
terarah

pada

pada

ini

kompetensi,
pembentukan

kemampuan-kemampuan profesional
siswa

calon

guru

kependididikan

atau

tenaga

lainnya,

serta

dilaksanakan, dikelola

dan ditata

Pengalaman

Lapangan (PPL) tidak berdiri sendiri
melainkan

terpadu

di

dalam

keseluruhan progam pendidikan di
Lembaga

Pendidikan

ajang

pelatihan

menerapkan

dalam

program

kinerja

dalam

berbagai

program

yang

kemampuan

pelatihan
semua

berupa

hal

yang

berkaitan dengan profesi keguruan,
baik

kegiatan

mengajar

maupun

tugas-tugas keguruan lainnya.
Menurut Hamalik (2008: 171172) Progam Pengalaman Lapangan
(PPL) adalah serangkaian kegiatan
yang diprogamkan bagi mahasiswa

secara terbimbing dan terpadu.
Progam

merupakan

Tenaga

LPTK, yang meliputi, baik latihan
mengajar maupun latihan di luar
mengajar. Kegiatan ini merupakan
ajang untuk membentuk dan membina
kompetensi-kompetensi professional

yang dipersyaratkan oleh pekerjaan

guru selama mengajar selain wawasan

guru atau tenaga kependidikan yang

pengetahuan yang bertambah juga ada

lain. Sasaran yang ingin dicapai

beberapa keterampilan yang dapat

adalah pribadi calon pendidik yang

diperoleh yaitu:

memiliki seperangkat pengetahuan,

a. Mampu

berperan

keterampilan, nilai dan sikap, serta

organizator

pola tingkah laku yang diperlukan

mengajar.

bagi profesinya serta cakap dan tepat
menggunakannya

di

penyelenggaraan

dalam

pendidikan

dan

b. Mampu

luar sekolah.

teknologi

Lapangan (PPL) yang dulu disebut
Progam

Latihan

Profesi

dimaksudkan

untuk

pengalaman

mengajar

(PLP)

menyediakan
kepada

mahasiswa dalam situasi nyata di
lapangan untuk mencapai kompetensi

belajar

menyusun

bahan

struktural,
fungsional,

Pengalaman

proses

pelajaran atas dasar pendekatan

pengajaran baik di sekolah maupun di

Progam

sebagai

interdisipliner,
behaviour

dan

c. Mampu menyusun garis besar
program pengajaran.
d. Mampu

memecahkan

dan

melaksanakan

teknik-teknik

mengajar

baik

yang

dalam

mencapai tujuan pendidikan.
e. Mampu

merancang

dan

secara utuh. Melalui progam ini

melaksanakan

teknik-teknik

mahasiswa tidak hanya dituntut untuk

mengajar

baik

menggunakan

mencapai tujuan pendidikan.

pengetahuan

dan

keterampilan akademik yang telah

yang

f. Memahami

dan

dalam

mampu

diperoleh melalui perkuliahan sesuai

melaksanakan

dengan tuntutan nyata dalam situasi

pendidikan di luar sekolah.

kerja, tetapi juga dituntut untuk
mendapat

pengalaman

mengajar

Berdasarkan
atas,

dapat

kegiatan

dan

penjelasan

disimpulkan

di

bahwa

secara profesional (Alma, 2010: 103-

Praktik Pengalaman Lapangan (PPL)

104).

adalah
Menurut Hamalik (2008: 67)

keterampilan yang dapat diperoleh

program

mahasiswa

untuk

pelatihan

bagi

menerapkan

berbagai pengetahuan, sikap, dan

keterampilan

dalam

rangka

pembentukan guru yang profesional.
Menurut

Sofiyana

(2013)

menurut

Danim

merupakan
dengan

(2010:17)

pendidik

tugas

“guru

profesional

utama

mendidik,

indikator yang digunakan dalam PPL

mengajar,

terdiri;

praktik

mengarahkan, melatih, menilai dan

mengajar, 2) Pengetahuan kerja guru

mengevaluasi peserta didik pada jalur

yang

pendidikan formal” .

1)

Keterampilan

berkaitan

dengan

kegiatan

Berdasarkan Pasal 1 Ayat 1

belajar mengajar, 3) Sikap kerja guru
yang

berkaitan

dengan

kegiatan

membimbing,

Undang-Undang Nomor 14 Tahun

belajar mengajar, 4) Kreatifitas kerja

2005

guru dalam kegiatan belajar mengajar,

menjelaskan bahwa, “Guru adalah

dan 5) Keterampilan kerja guru yang

pendidik profesional dengan tugas

berkaitan dengan kegiatan belajar

utama

mengajar. Dalam penelitian ini yang

membimbing, mengarahkan, melatih,

digunakan sebagai indikator PPL

menilai dan mengevaluasi peserta

adalah

1)

didik pada pendidikan anak usia dini

Keterampilan mengajar mahasiswa

jalur pendidikan formal, pendidikan

PPL, 2) Pengetahuan kerja guru yang

dasar dan pendidikan menengah”.

sebagai

berikut:

tentang

Guru

dan

mendidik,

Jabatan

berkaitan dengan kegiatan belajar

guru

Dosen

mengajar,

merupakan

mengajar dan 3) Sikap kerja guru

jabatan profesional karena jabatan ini

yang

tidak hanya menuntut kemampuan

berkaitan

dengan

kegiatan

belajar mengajar.

spesialisasi tenaga pendidik dalam

Kesiapan Menjadi Guru

arti menguasai pengetahuan akademik

Guru

pada

hakekatnya

dan

kemahiran

relevan

memerlukan keahlian khusus sebagai

sebagai tenaga pendidik, tetapi juga

guru.

bisa

tingkat kedewasaan dan tanggung

dilakukan oleh orang yang tidak

jawab serta kemandirian yang tinggal

memiliki keahlian untuk melakukan

dalam

kegiatan atau pekerjaan sebagai guru

Menurut Saudagar (2011: 50) guru

(Usman,

profesional adalah orang yang punya

2009:

ini

5).

tidak

Sedangkan

bidang

yang

merupakan jabatan atau profesi yang

Pekerjaan

dengan

profesional

mengambil

tugasnya

keputusan.

kemampuan dan keahlian khusus

Pendidikan (LPTK). Lembaga ini

dalam bidang keguruan sehingga ia

memiliki andil untuk melatih dan

mampu

menyiapkan

melaksanakan

tugas

dan

profesional.

fungsinya sebagai guru.
Selain
menjalankan

itu,

pendidik

LPTK

membekali

dalam

mahasiswa dengan pengetahuan dan

profesionalnya

ketrampilan sehingga diharapkan agar

guru

tugas

tenaga

yang

setelah lulus nantinya, mahasiswa

dapat diperoleh melalui pendidikan

siap terjun dalam dunia keguruan.

profesi.

adalah

Kesiapan mahasiswa untuk menjadi

pengetahuan,

guru yang profesional ditentukan oleh

keterampilan dan perilaku yang harus

kemampuan mereka, yang tentunya

dimiliki, dihayati dan dikuasai oleh

mereka peroleh setelah mendapatkan

guru. Sesuai Pasal 9 Undang –

pendidikan di LPTK.

harus

memiliki

kompetensi

Kompetensi

seperangkat

Kesiapan

undang Republik Indonesia Nomor 14

sendiri

Tahun 2005 tentang Guru dan Dosen

kamus

Bab IV menyatakan bahwa guru

perkembangan dari kematangan atau

wajib memiliki kompetensi meliputi

kedewasaan

kompetensi pedagogik, kompetensi

untuk

kepribadian,kompetensi social, dan

(Chaplin,

kompetensi

yang

Slameto (2010: 113) kesiapan adalah

diperoleh melalui pendidikan profesi.

keseluruhan kondisi seseorang yang

Hal ini menjelaskan bahwa jabatan

membuatnya siap untuk memberi

guru tidak dapat diperoleh dengan

respon/ jawaban di dalam cara cara

cara yang instan melainkan perlu

tertentu

persiapan yang maksimal sehingga

Sedangkan

hasil

yakni

menyatakan bahwa “Kesiapan adalah

yang

kemampuan yang cukup baik fisik

profesional

yang

tesedianya

diharapkan
calon

guru

seorang

adalah

yang

menguntungkan

mempraktekkan
2006:

sesuatu”

419).

terhadap

“tingkat

suatu

Dalyono

Menurut

situasi.
(2005:52)

dan mental”. Kesiapan fisik berkaitan

berkualitas dapat terpenuhi.
Menjadi

psikologi

menurut

guru,

dengan

tenaga
yang

yang
baik,

cukup

dan

memerlukan pendidikan khusus yakni

kesehatan

sementara

melalui Lembaga Pendidikan Tenaga

kesiapan mental yaitu memiliki minat

Berdasarkan pendapat diatas,

dan motivasi yang cukup untuk
kegiatan.

dapat

tersebut,

mahasiswa untuk menjadi guru dapat

dapat disimpulkan bahwa kesiapan

dilihat dari kemampuan yang telah

merupakan kondisi seseorang yang

dikuasai mahasiswa tersebut baik

sudah

berupa

melakukan

suatu

Berdasarkan

siap

pengertian

berdasarkan

tingkat

dikatakan

bahwa

pengetahuan,

kesiapan

keterampilan

kematangan, pengalaman, keadaan

dan sikap kerja yang diperlukan bagi

mental dan emosi untuk melakukan

mereka untuk menjalankan tugas

sesuatu.

sebagai seorang guru. Kemampuan ini
dalam

menjadi dasar bagi mereka untuk

oleh

menjalankan peranan sebagai seorang

menguasai

guru. Menurut Yanita (2004) kesiapan

bidangnya, minat, bakat, keselarasan

menjadi seorang guru adalah kesiapan

dengan tujuan yang ingin dicapai dan

mahasiswa dilihat dari kompetensi

sikap terhadap bidang profesinya.

yang dimilikinya sebagai seorang

Tekad, semangat dan lingkungan

pendidik.

Kesiapan
menjadi

guru

kemampuan

seseorang
ditentukan
dalam

Berdasarkan

keluarga juga tidak terlepas dari

berbagai

faktor pendukung kesiapan menjadi

penjelasan mengenai kesiapan di atas,

guru. Kesiapan menjadi guru menurut

dapat disimpulkan bahwa kesiapan

Irwansyah (2013: 330) adalah:

menjadi guru adalah suatu kondisi

Berkaitan dengan kesiapan
menjadi guru, dapat dikatakan
bahwa kesiapan adalah suatu
kemampuan yang harus dimiliki
oleh mahasiswa alumni untuk
dapat
langsung
mengajar
setamat
kuliah
tanpa
memerlukan masa penyesuaian
diri yang memakan waktu
sesuai dengan target yang telah
ditetapkan.
Kemampuan
tersebut meliputi pengetahuan,
keterampilan, dan sikap kerja
sesuai dengan standar yang
ditetapkan atau biasa disebut
dengan kompetensi.

mahasiswa calon guru dilihat dari
kemampuannya yang membuatnya
siap untuk melaksanakan pekerjaan
sebagai guru.
Menurut
kesiapan

Yanita

mahasiswa

(2004)

dilihat

dari

kompetensi yang dimilikinya sebagai
seorang pendidik. Kesiapan menjadi
guru

dilihat

kognitif

yang

melalui:
meliputi

1)

Aspek
meliputi

kemampuan guru dalam penguasaan

materi pembelajaran secara luas dan
mendalam,

pengetahuan

kependidikan

yang

tentang

menunjang

1) Kesiapan dalam aspek kognitif
Kesiapan

dalam

aspek

kognitif yakni sebagai calon guru

yang

hendaknya memiliki kemampuan

afektif

kognitif yang menunjang kegiatan

meliputi sikap kerja, minat menjadi

pembelajaran yang dilakukannya.

guru,

Aspek kognitif meliputi:

kegiatan

pembelajaran

dilaksanakan,

2)

Aspek

memiliki

kemampuan

kepribadian yang mantap, berakhlak

a. Pengetahuan bidang studi yang

mulia, arif dan berwibawa serta

akan menjadi mata pelajaran

menjadi

yang akan diajarkan guru

teladan

peserta

didik,

termasuk kemampuan guru dalam

b. Pengetahuan

tentang

berkomunikasi dan berinteraksi secara

kependidikan/ keguruan yang

efektif dan efisien dengan orang lain

menunjang

terutama peserta didik. Aspek ini

pembelajaran

berkaitan erat dengan kompetensi

dilaksanakan.

dasar

guru

yaitu

kompetensi

kepribadian dan kompetensi sosial;

kegiatan
yang

2) Kesiapan dalam aspek afektif
Kesiapan

dalam

aspek

dan 3) Aspek psikomotor meliputi

afektif yakni seluruh kondisi pada

keterampilan

sebagai

ranah rasa yang meliputi emosi

calon guru dalam menjalankan tugas

dan perasaan diri calon guru serta

dan kewajibannya mengelola program

sikap-sikap tertentu terhadap diri

pembelajaran

sendiri dan orang lain. Aspek

mencakup

mahasiswa

yang

di

kemampuan

dalamnya
untuk

mengelaborasi kemampuan peserta
didik,

merencanakan

program

pembelajaran, melaksanakan program
pembelajaran,

dan

mengevaluasi

program pembelajaran. Berdasarkan

afektif meliputi:
a. Perasaan diri terhadap profesi
guru
b. Efikasi

guru

/

terhadap

keyakinan
keefektifan

kemampuan sebagai pengajar

teori diatas, Indikator yang digunakan

c. Minat menjadi guru

dalam penelitian ini adalah:

d. Memiliki

kemampuan

kepribadian yang mantap

3) Kesiapan dalam aspek psikomotor
Kompetensi
seorang

psikomotor

guru

ini dilakukan selama enam bulan
(Januari – Juni 2014).

merupakan

Penelitian ini menggunakan

keterampilan atau kecakapan yang

jenis penelitian diskriptif kuantitatif

bersifat

jasmaniah

yang

dengan metode survei. Penelitian ini

dibutuhkan

oleh

untuk

tidak mengadakan manipulasi atau

guru

menunjang kegiatan profesional

perubahan

sebagai guru. Aspek psikomotor

bebas, tetapi menggambarkan suatu

meliputi:

kondisi apa adanya menggunakan

a. Kecakapan

ekspresi

verbal

pada

angka-angka

variable-variabel

(Sukmadinata,

2006:

yakni fasih dan lancar berbicara

54). Sedangkan alasan menggunakan

baik

jenis pendekatan kuantitatif, karena

ketika

menyampaikan

maupun menjawab pertanyaan.

data yang diperoleh nantinya berupa

b. Kecakapan ekspresi non verbal

angka. Analisis data dalam penelitian

atau pernyataan tindakan dalam

ini bersifat kuantitatif/statistik dengan

hal mendemonstrasikan hal-hal

tujuan untuk menguji hipotesis yang

yang terkandung dalam materi

telah

pelajaran.

merupakan metode penelitian yang

Penelitian ini dilaksanakan di
Keguruan

dan

Ilmu

Pendidikan (FKIP) Program Studi
Pendidikan

Ekonomi

Bidang

Keahlian Khusus (BKK) Pendidikan
Akuntansi Universitas Sebelas Maret
Surakarta

(UNS).

Metode

survei

digunakan untuk mendapatkan data

METODE PENELITIAN

Fakultas

ditetapkan.

Pertimbangan

dari

tempat

melakukan

peneliti

perlakuan

dalam

pengumpulan data, misalnya dengan
mengedarkan kuesioner (Sugiyono,
2010:6).
Penelitian ini merupakan jenis
penelitian

survey

peneliti dalam memilih tempat ini

mengumpulkan

sebagai tempat penelitian dikarenakan

pengalaman

tempat ini ada hubungannya dengan

Lapangan

permasalahan yang diteliti. Penelitian

tertentu,

karena
data

Progam
(PPL)

dalam

mengenai
Pengalaman

dan

kesiapan

menjadi guru diperoleh dengan cara

mengedarkan

kuesioner

terhadap

kelompoknya dan dilakukan dengan
proporsional

responden.
Variabel independen dalam
penelitian

ini

yaitu

Progam

Pengalaman Lapangan (PPL) (X) dan

guna

mendapatkan

sampel yang representative. Teknik
ini digunakan untuk

menentukan

sampel pada tiap-tiap kelas.
Metode

variable dependen adalah kesiapan

pengumpulan

data

menjadi guru yang dinyatakan dalam

dalam penelitian ini menggunakan

Y. Populasi yang digunakan dalam

metode

penelitian ini adalah mahasiswa FKIP

pernyataan tertutup dan bentuknya

UNS angkatan 2011 dari rumpun IPS

adalah rating-scale (skala bertingkat)

yang terdiri dari 7 Prodi yaitu Prodi

dengan lima alternatif jawaban yaitu

Pendidikan

Ekonomi,

Prodi

Sangat

Pendidikan

Akutansi,

Prodi

Kurang setuju (KS), Tidak Setuju

Pendidikan Administrasi Perkantoran,

Geografi,

Pendidikan

Sejarah

dan

yang

(SS),

bentuk

Setuju

(S),

Uji validitas pada penelitian

Prodi

ini

Prodi

Pearson Produk Momen. Uji coba

menggunakan

teknik

korelasi

penelitian ini dilakukan kepada 30

Pendidikan Kewarganegaraan.
Populasi

Setuju

dalam

(TS), Sangat Tidak Setuju (STS).

Prodi Pendidikan Sosiologi, Prodi
Pendidikan

kuesioner

digunakan

responden sehingga pada harga

r

adalah semua mahasiswa FKIP UNS

tabel diperoleh harga sebesar 0,361.

rumpun IPS tersebut yang telah

Jadi

mengikuti kegiatan PPL tahun 2014

dikatakan valid jika r hitung> r tabel

yang

atau >0,361. Butir-butir pernyataan

berjumlah

414

mahasiswa.

butir

pernyataan

yang

diambil

kuesioner

mahasiswa.

Teknik

digunakan dalam pengumpulan data

pengambilan sampel yang digunakan

penelitian. Uji reliabilitas penelitian

dalam penelitian ini Proportional

ini menggunakan Cronbach’s alpha.

Random

ini

Kriterianya adalah jika harga alpha

menentukan

sama dengan atau lebih besar dari

Sedangkan

sampel

sebanyak

81

Sampling.

merupakan
sampel

teknik
tiap

disesuaikan

Teknik

kelompok
dengan

yang
jumlah

yang

0,600 berarti reliable.

valid

kuesioner

tersebut

Analisis data dalam penelitian

digunakan untuk menguji hipotesis

ini menggunakan dua jenis analisis

“Progam

regresi yaitu analisis regresi linier

(PPL) berpengaruh secara signifikan

sederhana. Langkah awal sebelum

terhadap Kesiapan Menjadi Guru”.

dilakukan pengujian hipotesis perlu

Langkah-langkah untuk melakukan

dilakukan

uji analisis regresi linier sederhana

pengujian

prasyarat

Pengalaman

Lapangan

analisis. Pengujian prasyarat analisis

adalah

meliputi: 1) Uji Normalitas; 2) Uji

regresi linier sederhana. Setelah itu

Linearitas;

Uji

mencari tingkat signifikansi model

Heteroskedastisitas. Berdasarkan uji

regresi tersebut dengan menggunakan

prasyarat

telah

uji statistik dengan uji t. Penelitian ini

disimpulkan

menggunakan uji R Square untuk

bahwa model residual terdistribusi

mengetahui seberapa besar pengaruh

normal, model dinyatakan linier, dan

variabel

tidak ada heteroskedastisitas. Artinya,

variabel dependen.

dan

analisis

dilaksanakan

model

3)

dapat

memenuhi

dilakukan

yang

uji

menggunakan

syarat

hipotesis
uji

untuk
dengan

regresi

linier

sederhana.

persamaan

independen

memengaruhi

HASIL DAN PEMBAHASAN
Berdasarkan hasil pengujian secara
statistic dengan menggunakan progam

dalam

regresi
penelitian

linier
ini

Table 1.1 Tabel Output Coefficients
Coefficientsa
Unstandardized
Standardized
Coefficients
Coefficients
Model
B
1
(Constant) 40.738
X

garis

SPSS diperoleh hasil sebagai berikut:

Analisis
sederhana

mencari

.510

Std. Error
10.544

Beta

t
3.864

Sig.
.000

.088

.548

5.819

.000

a. Dependent Variable: Y
(Sumber: Data primer dioleh, 2015)

garis

Berdasarkan tabel tersebut,

terhadap kesiapan menjadi guru pada

regresi

mahasiswa FKIP UNS.

dengan

dapat

dinyatakan

persamaan

Hasil perhitungan R square

berikut
ini

dapat dilihat pada output Model

menunjukan bahwa peningkatan PPL

Summary. Pada kolom R square

akan

peningkatan

dapat

diketahui

kesiapan menjadi guru. Artinya,

dapat

dijelaskan

setiap

peningkatan

sebesar

independen

satuan

PPL

menyebabkan

Y=40,738+0,51X.

Persamaan

menyebabkan

akan

satu

peningkatan kesiapan menjadi guru

Lapangan

oleh

variable

dependen.
Table 1.2 Tabel Output Summary
Model Summaryb

(PPL)
Adjusted

berpengaruh secara positif terhadap
Model R

kesiapan menjadi guru.
Sedangkan melalui uji t yang

R Square Square

.548a

1

.300

.291

dilihat pada tabel tersebut, diperoleh

a. Predictors: (Constant), X

nilai

b. Dependent Variable: Y

t

hitung

Selanjutnya

sebesar

pengujian

yang

variable

terhadap

sebesar 0,51 satuan. Jadi, Progam
Pengalaman

persentase

5,819.

dilakukan

(Sumber: Data primer diolah,2015)

dengan membandingkan t hitung
dengan t table dan diperoleh hasil t
hitung > t table (5,819>1,990)
sehingga hipotesis nol ditolak dan
hipotesis

alternative

diterima.

Berdasarkan nilai signifikansi juga
dapat diketahui bahwa probabilitas
sebesar 0,000 lebih kecil dari 0,05
sehingga

hipotesis

Pengujian

secara

membuktikan

nol

ditolak.

statistic

bahwa

Pengalaman

Lapangan

berpengaruh

secara

ini

Progam
(PPL)
signifikan

Berdasarkan tabel di atas,
terlihat R Square sebesar 0,300 atau
30%. Hal ini berarti bahwa pengaruh
Progam

Pengalaman

Lapangan

(PPL) terhadap kesiapan menjadi
guru sebesar 30%, sedangkan sisanya
sebesar 70% dipengaruhi oleh faktor
lain yang tidak dimasukan dalam
model ini.
SIMPULAN
Berdasarkan hasil pengujian
hipotesis,

dapat

diuraikan

kesimpulan
Progam

sebagai

berikut:

Pengalaman

1)

Lapangan

pengetahuan

tersebut

di

peroleh

melalui pengalaman, dalam hal ini

(PPL) berpengaruh secara signifikan

pengalaman

terhadap Kesiapan Menjadi Guru

mahasiswa adalah kegiatan Progam

pada

Pengalaman Lapangan (PPL). Hal ini

mahasiswa

angkatan

2011.

FKIP

UNS

Berdasarkan

uji

sejalan

yang

juga

diperoleh

dengan

tersebut hipotesis penelitian yang

Hamalik

menyatakan

bahwa

“keterampilan yang dapat diperoleh

Pengalaman

Lapangan

berpengaruh

secara

“Progam
(PPL)

guru

(2008:

pendapat

selama

67)

bahwa

mengajar

selain

wawasan

pengetahuan

terhadap kesiapan menjadi guru pada

bertambah

juga

mahasiswa

dapat

keterampilan yang dapat diperoleh.

diterima atau terbukti kebenarannya.

Maka dari itu, dapat disimpulkan

Besarnya

bahwa

FKIP

signifikan

UNS”

ada

yang
beberapa

Progam

Pengalaman

Lapangan

(PPL)

mempengaruhi

terhadap Kesiapan Menjadi Guru

kesiapan

menjadi

adalah

mahasiswa.

pengaruh

Pengalaman

sebesar

Progam

Lapangan

30%,

(PPL)

sedangkan

sisanya sebesar 70% dipengaruhi
oleh

factor

lain

dimasukan dalam

yang

pada

Implikasi
Hasil penelitian menunjukan

tidak

penelitian ini.

guru

bahwa

Progam

Pengalaman

Factor lain tersebut seperti yang

Lapangan (PPL) berpengaruh secara

dikemukan oleh Yanita (2014) antara

positif

lain: minat menjadi guru, prestasi

kesiapan menjadi guru profesional

belajar,

pada

informasi

dunia

kerja,

dan

mahasiswa

lingkungan keluarga, latar belakang

angkatan

mahasiswa dan lain-lain.

mahasiswa

Temuan ini mendukung teori

signifikan

2011.
perlu

pelaksanaan

terhadap

FKIP

UNS

ini

berarti

Hal

memaksimalkan

Progam

Pengalaman

Slameto (2010) bahwa beberapa

Lapangan (PPL) dengan melatih

aspek yang dapat mempengaruhi

kesiapan

kesiapan adalah keterampilan dan

melaksanakan

pengetahuan.

profesional guru. Hal-hal yang perlu

Keterampilan

dan

mereka

dalam
tugas-tugas

dilatih tersebut seperti keterampilan
mengajar

maupun

melaksanakan
yang

tugas

berkaitan

b. Mahasiswa PPL hendaknya

kemampuan

dapat

administrasi

mengembangkan kemampuan

dengan

tugas

melatih

mereka dalam menyelesaikan

mengajar. Selain itu, mahasiswa juga

tugas

perlu

kelengkapan

meningkatkan

pengetahuan

dan

administrasi

sebagai

pengajaran

mereka baik yang berkenaan dengan

seperti RRP, Silabus, dan

bidang studi yang akan mereka

lainnya.

ajarkan maupun pengetahuan lain di

c. Mahasiswa PPL hendaknya

sikap

dapat menyelesaikan tugas

profesional guru supaya mahasiswa

PPL dengan penuh tanggung

dapat menjadi guru yang memiliki

jawab dan tepat waktu serta

karakter kuat, cerdas dan profesional.

mematuhi

Saran

sehingga

bidang

keguruan

serta

Berdasarkan simpulan dan

peraturan
karakter

guru

yang

PPL
sebagai

disiplin,

implikasi hasil penelitian yang telah

bertanggung

dilakukan,

menaati aturan dapat terlatih

sebagai

pemikiran

sumbangan

dalam

upaya

mengoptimalkan kesiapan menjadi
guru profesional pada mahasiswa
FKIP

UNS,

dikemukakan

saran

jawab

dan

dan terbentuk.
2. Bagi Sekolah Mitra PPL
a. Seolah mitra PPL hendaknya
senantiasa

memberikan

sebagai berikut:

pengarahan dan bimbingan

1. Bagi Mahasiswa

bagi

mahasiswa

PPL

a. Mahasiswa PPL hendaknya

sehingga mahasiswa dapat

memanfaatkan progam PPL

melaksanakan PPL dengan

untuk

dan

baik dan lancar serta dapat

keterampilan

terbantu dengan memperoleh

mengajar di kelas maupun di

pengetahuan mengenai tugas-

luar

tugas guru di sekolah.

melatih

meningkatkan

kelas

meningkatkan

guna

lebih
kesiapan

mereka menjadi guru.

b. Sekolah
hendaknya

mitra

PPL
tidak

memanfaatkan
PPL

untuk

mahasiswa

variable

yang

mempengaruhi

menjalankan

kesiapan menjadi guru dengan

semua aktivitas guru namun

Progam Pengalaman Lapangan

mahasiswa

(PPL).

hendaknya

dijadikan
murid

sebagai

maupun

mitra,
pembawa

informasi

mengenai

pengetahuan terbaru dalam
dunia

pendidikan

diperoleh

yang

mahasiswa

di

Perguruan Tinggi.
3. Bagi

Lembaga

Pendidikan

Tenaga Pendidikan (LPTK)
LPTK UNS hendaknya lebih
mempersiapkan

mahasiswa

dengan pembekalan yang baik
melalui perkuliahan di kelas
maupun

micro

teaching

sehingga

mahasiswa

menjalankan
Pengalaman

dapat
Progam

Lapangan

(PPL)

dengan baik dan maksimal
4. Bagi Penelitian Selanjutnya
Peneliti selanjutnya diharapkan
dapat

mengkaji

mengeksplorasi

dan

factor-faktor

DAFTAR PUSTAKA
Alma,

Buchari. (2010). Guru
Profesional:
Menguasai
Metode
dan
Terampil
Mengajar.
Bandung:
Alfabaeta

Arikunto,
Suharsimi.
(2006).
Prosedur Penelitian: Suatu
Pendekatan Praktik. Jakarta:
Rineka Cipta
Unit PPL. 2014. Pedoman Program
Pengalaman Lapangan (PPL)
FKIP UNS. Surakarta: Unit
PPL-FKIPUNS.
Chaplin. (2006). Kamus Lengkap
Psikologi (Penerjemah Dr.
Kartini Kartono). Jakarta:
Raja Grafindo Persada
Dalyono, M. (2005). Psikologi
Pendidikan. Jakarta: Rineka
Cipta.
Danim,
Sudarwan.
(2010).
Profesionalisasi dan Etika
Profesi Guru. Bandung:
Alfabaeta

lain yang dapat memengaruhi
kesiapan
profesional.

menjadi
Hal

guru
tersebut

dikarenakan dalam penelitian ini
hanya mengemukakan tentang

Departemen Pendidikan Nasional.
(2005).
Undang-undang
Nomor 14 Tahun 2005
tentang Guru dan Dosen

Fahmi

Ulin Ni’mah dan Nina
Oktarina (2014). Pengaruh
Minat Profesi Guru, Locus Of
Control Internal, Peran Guru
Pamong Dan Prestasi Belajar
Terhadap
Kesiapan
Mahasiswa Menjadi Guru
Pada Jurusan Pendidikan
Ekonomi Fakultas Ekonomi
Universitas Negeri Semarang.
Economic Education Analysis
Journal, 3 (2), 2252-6544.

Hamalik, Oemar. (2008). Pendidikan
Guru
Berdasarkan
Pendekatan
Kompetensi.
Jakarta: Bumi Aksara.
Hatice Sancar Tokmak dan Turkan
Karakus (2011). ICT PreService Teachers' Opinion
About The Constribution Of
Initial Teacher Training To
Teaching Practice. Journal of
Contemporary Educational
Technology, 2(4), 319-332
Hülya Yılmaz dan Pınar Huyugüzel
Çavaş (2008). The Effect of
the Teaching Practice on Preservice Elementary Teachers’
Science Teaching Efficacy
and Classroom Management
Beliefs. Eurasia Journal of
Mathematics, Science &
Technology Education, 4(1),
45-54
Irwansyah, Budi. (2013). Analisis
Kesiapan Mahasiswa Alumni
Program Studi Pendidikan
Matematika Stain Zawiyah
Cot Kala Langsa Menjadi
Guru Matematika. Jurnal
Prosiding SNYuBe.

Riduwan. (2009). Belajar Mudah
Penelitian.
Bandung:
Alfabeta
Sanjaya, Wina. (2006). Strategi
Pembelajaran
Berorientasi
Standar Proses Pendidikan.
Jakarta:
Kencana
Prenadamedia Group
Satori, Djam’an dkk. (2008). Profesi
Keguruan.
Jakarta:
Universitas Terbuka
Saudagar, Fachruddin dan Ali Idrus.
(2011).
Pengembangan
Profesionalitas Guru. Jakarta:
gaung Persada
Siregar, Syofian. (2013). Metode
Penelitian
Kuantitatif:
Dilengkapi
Perbandingan
Perhitungan Manual & SPSS.
Jakarta: Prenadamedia Group.
Slameto, (2010). Belajar dan Faktorfaktor yang Mempengaruhi.
Jakarta: PT. Rineka Cipta.
Sofiyana, Intan Prawisda (2013).
Pengaruh PPL Terhadap
Minat Mahasiswa Pendidikan
Seni Musik Uny Menjadi
Guru. Skripsi. UNY
Sugiyono. (2010). Metode Penelitian
Kuantitatif Kualiatif dan
R&D. Bandung: Alfabaeta
. (2012). Metode Penelitian
Kuantitatif Kualiatif dan
R&D.
Bandung:
Alfabaeta
Syah, Muhibbin. (2013). Psikologi
Pendidikan:
Dengan

pendekatan Baru. Bandung:
PT
Remaja
Rodaskarya
Offset
Undang-Undang Republik Indonesia
Nomor 20 Tahun 2003
Tentang Sistem Pendidikan
Nasional
Uno, Hamzah B. (2008). Profesi
Kependidikan:
Problema,
Solusi,
dan
Reformasi
Pendidikan di Indonesia.
Jakarta: PT Bumi Aksara
Usman, Moh.Uzer. (2009). Menjadi
Guru Profesional. Bandung:
PT Remaja Rosdakarya

Widoyoko, S. Eko Putro (2005).
Kompetensi Mengajar Guru
IPS
SMA
Kabupaten
Purworejo. Penelitian Dosen
Muda Dijen Dikti
Yanita Janti Murtiningsih (2014).
Pengaruh Penguasaan Mata
Kuliah Dasar Kependidikan
dan
Praktik
Progam
Pengalaman
Lapangan
Terhadap Kesiapan Menjadi
Guru. JUPE UNS, Vol 2 No 3
Hal 323 s/d 337

Dokumen yang terkait

FREKUENSI KEMUNCULAN TOKOH KARAKTER ANTAGONIS DAN PROTAGONIS PADA SINETRON (Analisis Isi Pada Sinetron Munajah Cinta di RCTI dan Sinetron Cinta Fitri di SCTV)

27 310 2

MANAJEMEN PEMROGRAMAN PADA STASIUN RADIO SWASTA (Studi Deskriptif Program Acara Garus di Radio VIS FM Banyuwangi)

29 282 2

APRESIASI IBU RUMAH TANGGA TERHADAP TAYANGAN CERIWIS DI TRANS TV (Studi Pada Ibu Rumah Tangga RW 6 Kelurahan Lemah Putro Sidoarjo)

8 209 2

MOTIF MAHASISWA BANYUMASAN MENYAKSIKAN TAYANGAN POJOK KAMPUNG DI JAWA POS TELEVISI (JTV)Studi Pada Anggota Paguyuban Mahasiswa Banyumasan di Malang

20 244 2

Analisis Sistem Pengendalian Mutu dan Perencanaan Penugasan Audit pada Kantor Akuntan Publik. (Suatu Studi Kasus pada Kantor Akuntan Publik Jamaludin, Aria, Sukimto dan Rekan)

136 695 18

ANALISIS PROSPEKTIF SEBAGAI ALAT PERENCANAAN LABA PADA PT MUSTIKA RATU Tbk

273 1263 22

DOMESTIFIKASI PEREMPUAN DALAM IKLAN Studi Semiotika pada Iklan "Mama Suka", "Mama Lemon", dan "BuKrim"

133 700 21

PENERAPAN MEDIA LITERASI DI KALANGAN JURNALIS KAMPUS (Studi pada Jurnalis Unit Aktivitas Pers Kampus Mahasiswa (UKPM) Kavling 10, Koran Bestari, dan Unit Kegitan Pers Mahasiswa (UKPM) Civitas)

105 442 24

PEMAKNAAN BERITA PERKEMBANGAN KOMODITI BERJANGKA PADA PROGRAM ACARA KABAR PASAR DI TV ONE (Analisis Resepsi Pada Karyawan PT Victory International Futures Malang)

18 209 45

STRATEGI KOMUNIKASI POLITIK PARTAI POLITIK PADA PEMILIHAN KEPALA DAERAH TAHUN 2012 DI KOTA BATU (Studi Kasus Tim Pemenangan Pemilu Eddy Rumpoko-Punjul Santoso)

119 459 25