Penentuan Kadar Oktil Metoksisinamat pada Alas Bedak Sari Ayu dan Pond’s Secara Kromatografi Cair Kinerja Tinggi

BAB 1
PENDAHULUAN
1.1.

Latar Belakang
Indonesia adalah Negara yang terletak di daerah tropis dengan paparan sinar

matahari sepanjang tahun. Sebagian penduduknya bekerja diluar ruangan sehingga
mendapatkan banyak paparan sinar matahari bahkan pada saat matahari sedang terik.
Untuk mencegah efek buruk paparan sinar matahari pada kulit wajah dapat dilakukan
dengan cara menghindari paparan yang berlebihan dari sinar matahari, yaitu tidak
berada diluar ruangan pada jam 10.00 – 16.00, atau dengan memakai pelindung seperti
tabir surya tropikal (Tahir, 2002 ).
Senyawa tabir surya merupakan suatu senyawa yang dapat digunakan untuk
menyerap radiasi sinar matahari terutama pada daerah emisi panjang gelombang
ultraviolet (UV) senyawa ini akan dapat mencegah terjadinya gangguan kulit akibat
paparan sinar matahari. Sinar radiasi UV berdasarkan efek klinik digolongkan tiga
bagian berdasarkan klasifikasi oleh Kimrough (1997) yakni senyawa tabir surya tipe A
(menyerap sinar UV pada panjang gelombang 315-400 nm), tipe B (menyerap sinar UV
pada panjang gelombang 290-315 nm), tipe C (menyerap sinar UV pada panjang
gelombang 280-10 nm). Radiasi UV-C memiliki panjang gelombang yang pendek dan

hampir secara utuh terfiltrasi oleh lapisan ozon dari atmosfer. Radiasi UV-B adalah
radiasi yang menyebabkan pembakaran dan tanning yang biasanya dihubungkan dengan
kanker kulit. Radiasi UV-A hanya dapat menyebabkan warna kulit tua tanpa
menyebabkan kulit terbakar. Walaupun demikian baru-baru ini, ditemukan bahwa UVA mampu melakukan penetrasi ke kulit lebih dalam dan dapat menyebabkan kerusakan
kulit dalam jangka waktu yang panjang. Hal ini menyebabkan radiasi UV-B meningkat

Universitas Sumatera Utara

2

dan memiliki potensi untuk menyebabkan kanker dan menurunkan sistem kekebalan
tubuh (Rahmi, 2005).
Senyawa yang beraktifitas sebagai tabir surya anatara lain turunan asam amino
benzoat (PABA), asam salisilat, antranilat, sinamat, dan benzofenon (Finnen, 1987).
Senyawa tabir surya yang sudah banyak digunakan dalam industri kosmetika
adalah senyawa turunan alkil sinamat, seperti oktil metoksisinamat. Senyawa ini efektif
menyerap sinar UV-B pada konsentrasi yang relatif rendah yaitu sebesar 2% sampai
dengan 7,5%, mudah dikombinasikan dengan zat aktif lainnya dan tidak menyebabkan
iritasi pada kulit (Tahir, 2002).
Oktil Metoksisinamat atau dengan nama lain octinoxate adalah suatu senyawa

organik dengan rumus molekul C18H26O3 yang tidak larut dalam air. Oktil
Metoksisinamat berupa cairan berwarna kuning atau kuning bening yang memiliki
densitas 1.007-1,017 g.cm-3, titik beku -25oC, titik didih 185-195oC pada 0,75 mmHg.
Oktil Metoksisinamat (OMC) adalah filter UV-B yang paling luas digunakan
dengan perlindungan potensial yang paling bagus dan merupakan UV-filter dan dapat
dengan mudah tersebar ke fase minyak dari preparat kosmetik. OMC merupakan
turunan dari asam sinamat (asam lemak yang tidak tersaturasi) yang memiliki
koefisiensi yang besar sebagai filter UV-B. Maka dari itu OMC cocok digunakan
sebagai pelindung sinar matahari dan produk perlindungan bahaya sinar UV-B seharihari
OMC telah terbukti menurunkan fotosensitifitas saat terkena sinar matahari,
yang menyebabkan penurunan efisiensi serapan sinar UV. Hanya beberapa reaksi
fotosensitifitas dan/atau fotoalergik yang diinduksi oleh senyawa ini (Kyowa Hakko
Europe GmbH Octyl Methoxycinnamate; Duale, 2009).

Universitas Sumatera Utara

3

Konsentrasi senyawa Oktil Metoksisinamat maksimum yang direkomendasikan
untuk digunakan pada tabir surya di Indonesia ditetapkan oleh Badan POM yaitu

sebesar 10% (MA PPOM, 2001).
Pada

pengujian

ini

dilakukan

penentuan

konsentrasi

senyawa

Oktil

metoksisinamat yang terdapat pada alas bedak dari dua merk yang berbeda, yaitu Sari
Ayu dan Pond’s sesuai dengan standar pengujian di Balai Besar POM.


1.2.

Permasalahan
Permasalahan dalam pembuatan karya ilmiah adalah:
- Apakah kadar Oktil Metoksisinamat dalam alas bedak Sari Ayu dan Pond’s
memenuhi persyaratan?

1.3.

Tujuan
Adapun tujuan dari penulisan karya ilmiah adalah
-

:

Untuk menentukan kadar Oktil Metoksisinamat dalam alas bedak Sari Ayu
dan Pond’s

-


Untuk mengetahui apakah kadar Oktil Metoksisinamat dalam alas bedak Sari
Ayu dan Pond’s memenuhi persyaratan

1.4.

Manfaat
-

Dengan dilakukannya analisa ini maka dapat diketahui kadar Oktil
Metoksisinamat pada alas bedak Sari Ayu dan Pond’s.

Universitas Sumatera Utara