Penggunaan Pakan Berbasis Ubi Kayu Pengganti Jagung terhadap Karkas Ayam Broiler

Latar Belakang
Usaha ayam ras pedaging merupakan salah satu jenis usaha yang sangat
potensial dikembangkan. Hal ini tidak terlepas dari berbagai keunggulan yang
dimilikinya antara lain masa produksi yang relatif pendek kurang lebih 32-35 hari,
produktivitasnya tinggi, harga yang relatif murah dan permintaan yang semakin
meningkat. Beberapa faktor pendukung usaha budidaya ayam ras pedaging
sebenarnya masih dapat terus dikembangkan, antara lain karena permintaan
domestik terhadap ayam ras pedaging masih sangat besar.
Jagung merupakan sumber energi utama pakan, terutama untuk ternak
seperti ayam. Hal ini disebabkan kandungan energinya yang dinyatakan sebagai
energi termetabolis relatif tinggi dibandingkan dengan bahan pakan lainnya.
Dalam ransum ungas baik ayam broiler, jagung menyumbang lebih dari separuh
energi yang dibutuhkan ayam. Di samping itu, jagung mempunyai kandungan
serat kasar yang relatif rendah sehingga cocok untuk pakan ayam. Kadar protein
jagung (8,5%) jauh lebih rendah dibanding kebutuhan ayam broiler yang
mencapai ≥22% . Ayam memerlukan asam amino yang terdapat dalam protein.
Karena itu,untuk menilai kandungan gizi jagung perlu memperhatikan
kandunganasam aminonya. Kandungan lisin, metionin dan triptofan jagung relatif
rendah sehingga untuk membuat pakan ayam perlu ditambahkan sumberprotein
yang tinggi seperti bungkil kedelai.
Ubi kayu memiliki kandungan protein yang rendah tetapi memiliki

kandungan asam amino yang baik. Kandungan HCN yang terdapat pada ubi kayu
dapat menggangu pertumbuhan pada ayam broiler. Untuk itu perlu dilakukan
fermentasiuntuk

mengurangi

kandungan

HCN

yang dapat

mengganggu

pertumbuhan ayam broiler. Fermentasi menggunakan 5 gram Rhizopus

Oligosporusdengan waktu fermentasi 48 jamdapat menghasilkan 6,45% kadar
air,11,75% protein kasar, 7,35% serat kasar dankandungan HCN mengalami
penurunanhingga 28,08 g/kg sehingga amandigunakan sebagai bahan baku untuk
pakan ternak(Palupi, 2002).

Walaupun Jagung merupakan komponen pakan yang sangat penting dalam
menyusum ransum pada ayam broiler,penggunaan jagung yang banyak akan
menimbulkan biaya yang sangat banyak. Jagung dapat di kurangi penggunaannya
pada pakan hingga mencapai 40%. Ubi kayu dapat menggantikan peran sentral
jagung dalam harga jika dibandingkan dalam biaya. Biaya yamg di keluarkan
untuk membeli jagung sebesar Rp.5000,00 dan untuk membeli ubi kayu hanya
Rp. 3000,00, jadi ada perbedaan yang sangat besar antara harga jagung dan ubi
kayu biaya yang mencapai perbedaan Rp. 2000,00. Perbedaan tersebut dari harga
jagung dengan ubi kayu. Produksi ubi kayu di Indonesia sangatlah besar terkhusus
di Sumatera Utara dengan memanfaatkan hasil

pertanian tersebut maka

penggunaan bahan pakan yang bersumber dari jagung dapat dikurangi.
Berdasarkan uraian diatas maka penulis tertarik untuk melakukan
penelitian tentang penggunaan pakan berbasis ubi kayu dalam ransum ayam
broiler terhadap karkas ayam broiler.

Tujuan Penelitian


Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui penggunaan pakan
berbasis ubi kayu fermentasi terhadap bobot potong, bobot karkas, persentase
karkas, dan bobot lemak abdominal ayam broiler.
Hipotesis Penelitian
Penggunaanpakan berbasis ubi kayu dalam ransum dapat meningkatkan
produksi karkas ayam broiler dan dapat menggantikan penggunaan tepung jagung
dalam ransum ayam broiler.
Kegunaan Penelitian
Memberikan informasi bagi kalangan akademis, peneliti, dan masyarakat
tentang

teknologi

pengolahan

fermentasi

tepung

ubi


kayu

penggunaannyadalam ransum ayam broiler terhadap karkas ayam broiler.

TINJAUAN PUSTAKA

dan