Asuhan Keperawatan pada Ny. L dengan Prioritas Masalah Kebutuhan Dasar Mobilisasi di Kelurahan Harjosari II Kecamatan Medan Amplas

BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Mobilisasi merupakan kemampuan seseorang untuk bergerak bebas, mudah
dan teratur, mempunyai tujuan untuk memenuhi kebutuhan hidup aktivitas guna
mempertahankan kesehatannya. Kemampuan seseorang untuk bergerak bebas
merupakan salah satu kebutuhan dasar manusia yang harus terpenuhi, seperti
aktifitas sehari-hari, aktifitas rekreasi, mempertahankan diri (melindungi diri dari
trauma), mempertahankan konsep diri, mengekspresikan emosi dengan gerakan
nonverbal. Hal ini tidak akan dapat dipenuhi jika terjadinya gangguan pada
mobilisasi atau imobilisasi (Hidayat, 2009).
Salah satu faktor yang menyebabkan terjadinya gangguan pada mobilisasi
adalah adalah penyakit rematik. Salah satu masalah kesehatan yang sering
ditemukan pada lansia adalah penyakit rematik atau nyeri pada persendian. Lebih
dari 355 juta orang didunia ternyata menderita penyakit rematik. Menurut
Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) melaporkan bahwa 20% penduduk dunia
terserang penyakit reumatik. Dimana dari 20% tersebut adalah penderita rematik
yang berusia 55 tahun yang dimana usia tersebut masuk kedalam kategori usia
lanjut (Wiyono, 2010). Menurut Bambang Setiyohadi, dokter rematologi yang
juga Penasihat IRA, penyakit rematik menjangkiti sebanyak 0,3-1 persen

penduduk dunia terutama di negara berkembang seperti Indonesia. Di Indonesia,
dari 198 studi pada 2014 ditemukan rata-rata prevalensi rematik adalah 0,24
persen dari total penduduk. Beliau menambahkan bahwa adapun masalah yang

1

terjadi pada penderita diantaranya, kaku pada pagi hari lebih dari satu jam dan
menetap selama enam minggu, terdapat minimal tiga sendi yang mengalami
peradangan, kelelahan dan kesulitan beraktivitas, dan gejala yang dialami
biasanya bersifat simetris atau dirasakan pada kedua sisi tubuh (Ramadhan, 2015).
Imobilisasi adalah keterbatasan dalam pergerakan fisik mandiri dan terarah
pada tubuh atau satu ekstremitas atau lebih (Wilkinson&Judith, 2012).
Konsekuensi imobilisasi dimulai dari kurangnya kebebasan hingga tidak dapat
bergerak sendiri. Hal ini juga meminimalkan atau secara keseluruhan
menghilangkan kemampuan individu untuk melakukan aktivitas perawatan diri
dalam kehidupan sehari-hari dan menghambat kapasitas fungsional dari seluruh
sistem tubuh (Vaughans, 2013).
Berdasarkan data pengkajian yang ditemukan pada Ny. L, maka saya
mengangkat judul karya tulis ilmiah “Asuhan Keperawatan pada Ny. L dengan
Prioritas Masalah Kebutuhan Dasar Mobilisasi ”.


B. Tujuan
1.

Tujuan Umum
Mampu menerapkan asuhan keperawatan pada Ny. L dengan masalah
keperawatan prioritas gangguan/ hambatan mobilisasi.

2.

Tujuan Khusus
a. Mampu mendeskripsikan konsep gangguan/ hambatan mobilisasi.
b. Mampu melakukan pengkajian pada Ny. L dengan masalah utama
mobilisasi.

2

c. Mampu merumuskan diagnosa keperawatan pada Ny. L dengan masalah
utama mobilisasi.
d. Mampu melakukan implementasi pada Ny. L dengan masalah utama

mobilisasi.
e. Mampu mendokumentasikan evaluasi pada Ny. L dengan masalah utama
mobilisasi.

C. Manfaat
1. Bagi mahasiwa
Agar mampu menjelaskan dan menerapkan tentang konsep dasar dan
asuhan keperawatan dengan prioritas masalah kebutuhan dasar gangguan
mobilisasi.
2. Bagi institusi
Sebagai tolak ukur kemampuan mahasiswa dalam melakukan asuhan
asuhan keperawatan dengan prioritas masalah kebutuhan dasar gangguan
mobilisasi demi meningkatkan kualitas pendidikan.
3. Bagi masyarakat
Agar lebih mengerti dan memahami betapa pentingnya pemenuhan
kebutuhan

dasar

mobilisasi


guna

masyarakat.

3

meningkatkan

mutu

kesehatan