Medan Science Museum (Arsitektur Rekreasi)

(1)

BAB II

DESKRIPSI PROYEK

2.1. Terminologi Judul Medan Science Museum Medan

 Kota Medan adalah ibu kota provinsi Sumatera Utara, Indonesia, merupakan kota terbesar di Pulau Sumatera dengan luas 26.510 hektar (265,10 km²) atau 3,6% dari keseluruhan wilayah Sumatera Utara. Dengan demikian, dibandingkan dengan kota/kabupaten lainya, Medan memiliki luas wilayah yang relatif kecil dengan jumlah penduduk yang relatif besar. Secara geografis kota Medan terletak pada 3° 30' – 3° 43' Lintang Utara dan 98° 35' - 98° 44' Bujur Timur. Untuk itu topografi kota Medan cenderung miring ke utara dan berada pada ketinggian 2,5 - 37,5 meter di atas permukaan laut

Science

 Kata science atau scientia berasal dari bahasa latin yang berarti pengetahuan1  Sains adalah pengetahuan yang diperoleh melalui pembelajaran dan

pembuktian atau pengetahuan yang me1lingkupi suatu kebenaran umum dari hukum – hukum alam yang terjadi misalnya didapatkan dan dibuktikan melalui metode ilmiah2

Museum

 Berarti institusi permanen, nirlaba, melayani kebutuhan publik, dengan sifat terbuka, dengan cara melakukan usaha pengoleksian, mengkonservasi, meriset, mengomunikasikan, dan memamerkan benda nyata kepada masyarakat untuk kebutuhan studi, pendidikan, dan kesenangan3

1

http://sains4kidz.wordpress.com/2009/07/19/definisi-sains/4 februari 2013 2


(2)

 Menurut Peraturan Pemerintah RI No. 19 Tahun 1995, museum adalah lembaga, tempat penyimpanan, perawatan, pengamanan dan pemanfaatan benda-benda bukti materiil hasil budaya manusia serta alam dan lingkungannya guna menunjang upaya perlindungan dan pelestarian kekayaan budaya bangsa.  Menurut Intenasional Council of Museum (ICOM) : dalam Pedoman Museum Indoneisa,2008. museum adalah sebuah lembaga yang bersifat tetap, tidak mencari keuntungan, melayani masyarakat dan perkembangannya, terbuka untuk umum, memperoleh, merawat, menghubungkan dan memamerkan artefak-artefak perihal jati diri manusia dan lingkungannya untuk tujuan studi, pendidikan dan rekreasi.

Dari definisi diatas maka dapat ditarik kesimpulan bahwa arti dari Medan Science Museum adalah :

“ Di kota Medan terdapat sebuah bangunan bersifat publik yang mengumpulkan, merawat serta memamerkan benda nyata yang berhubungan dengan ilmu pengetahuan yang dibuktikan melalui metode ilmiah dimana dapat dijadikan sebagai tempat kebutuhan studi, pendidikan, dan kesenangan ”

2.2. Tinjauan Umum 2.2.1. Museum

Museum adalah institusi permanen dalam hal melayani dan mengembangkan masyarakat, terbuka untuk umum yang mempelajari, mengawetkan, melakukan penelitian, melakukan penyampaian kepada masyarakat dan pameran untuk tujuan pembelajaran, pendidikan, rekreasi, dan memberikan tahukan asset-aset barang berharga yang nyata dan “tidak nyata” tentang lingkungannya kepada masyarakat.4

Menurut Association of Museum (1998) definisi tentang museum adalah museum membolehkan orang untuk melakukan penelitian untuk inspirasi, pembelajaran, dan kesenangan. Museum adalah badan yang mengumpulkan,


(3)

menyelamatkan dan menerima artefak dan specimen dari orang yang dipercaya oleh badan museum.5

Museum memiliki berbagai tipe dilihat dari jenis koleksi yang dimilikinya.6 Kategorinya meliputi barang-barang kesenian (seni lukis, patung), arkeologi, antropologi, etnologi, sejarah, sejarah militer,spesialisasi, virtual, numismatis, botani, zoology, prangko. Juga ada museum dengan kategori khusus seperti museum seni modern, museum sains, museum sejarah lokal, museum penerbangan, pertanian, atau geologi.

2.2.2. Science Museum

Science Museum merupakan museum yang membahas tentang seputar masalah scientific , dan sejarahnya . Untuk menjelaskan penemuan-penemuan yang kompleks , pada umumnya digunakan media visual . Museum jenis ini memungkinkan memiliki studio IMAX yang merupakan studio visual tiga dimensi.

Medan Science Museum merupakan bangunan yang mempunyai fungsi utama sebagai tempat belajar dan rekreasi. Didalamnya terdapat alat – alat simulasi yang berhubungan dengan ilmu pengetahuan seperti fisika yang bisa dilihat, didengar hingga dipergunakan secara langsung oleh pengunjung.

Bangunan ini bermaksud untuk membantu pengunjung lebih memahami dan mengerti pendidikan yang selama ini didapati ataupun belum di sekolah ataupun di universitas. Proses belajar yang ditawarkan bersifat rekreasi seperti simulasi dan memiliki wahana sehingga pengunjung tidak merasa bosan.

Bentuk pembelajaran dengan simulasi serta memiliki diorama diharapkan dapat meningkatkan motivasi pengunjung dalam belajar. Serta memberikan pengalaman baru bagi pengunjung.

Pengunjung akan dibawa mengelilingi bangunan yang didalamnya terdapat berbagai jenis pengetahuan alam mulai dari ilmu fisika, biologi hingga astronomi. Juga sejarah – sejarah dari penemunya yang disajikan dengan memiliki diorama.

5


(4)

Prinsip dasar science museum sendiri sama dengan museum pada umumnya yang berpusat pada luas, pencahayaan, ruang pameran dan organisasi ruang secara umum. Seperti :

 Luas

Museum merupakan bangunan publik . Oleh karena itu luasan museum diukur dari banyaknya penduduk lokal daerah tersebut . Walupun begitu ,juga terdapat beberapa museum yang luas di daerah dengan penduduk yang sedikit , begitu juga sebaliknya .Berikut standar luasan museum berdasarkan jumlah penduduk lokal adalah :

Tabel 2.1. Standart luasan museum berdasarkan populasi

Populasi Total Luas Area

10.000 jiwa 650 m2 – 1300 m2

25.000 jiwa 1115 m2– 2230 m2

50.000 jiwa 1800 m2– 3600 m2

100.000 jiwa 2700 m 2 – 5500 m2

250.000 jiwa 4830 m 2 – 9800m2 500.000 jiwa 7600 m 2 – 15000 m2 > 1.000.000 jiwa 12000 m 2 – 23500 m2 SUMBER : Museum Buildings, By Laurence Vail Colenan7

 Pencahayaan

Pencahayaan pada bangunan museum pada umumnya sama dengan bangunan lainnya kecuali pada areal pameran . Pada areal pameran , pada umumnya pencahayaan terdistribusi secara tidak merata . Pada umumnya pencahayaan menggunakan pencampuran antara cahaya buatan dan cahaya matahari . Akan tetapi pada museum science hanya menggunakan pencahayaan buatan . Hal ini dikarenakan pencahayaan buatan dapat lebih memberikan efek yang lebih bagus pada benda yang dipamerkan dibandingkan pencahayaan alami. Akan tetapi , seorang


(5)

manusia pada umumnya lebih memilih keberadaan cahaya alami walaupun sedikit . Hal ini dikarenakan efek cahaya matahari yang berkesan hidup dibandingkan cahaya buatan .

Pencahayaan ruangan diharapkan tidak melebihi terangnya

pencahayaaan terhadap objek . Akan tetapi pencahayaan ruangan juga tidak diharapkan terlalu gelap sehingga objek yang dipamerkan terlalu kontrast . Perletakan pencahayaan harus dilakukan secara hati-hati untuk mencegah efek silau, dan pantulan dari silau . Usaha untuk mencegah efek silau ini dilakukan dengan memberikan lapisan kaca difusi .Oleh karena itu pada umumnya dilakukan pencahayaan secara tidak langsung pada areal pameran

di dalam sebuah museum. Pemanfaatan skylight cukup membantu dalam hal ini . Penggunaan refleksi cahaya juga mendapat peran yang cukup penting dalam hal ini .

 Ruang Pameran

Ruang Pameran didalam sebuah museum pada umumnya terbagi atas dua jenis ,yakni ruang pamer tetap , dan ruang pamer tidak tetap . Didalam ruang pameran terdapat ketentuan dalam pembuatan partisi sebagai pembatas tempat pameran dan tempat untuk meletakkan benda untuk dipamerkan. Pada umumnya ruang pameran disarankan menggunakan partisi yang fleksibel , dan dapat dipindah-pindah . Perubahan dinding pada ruang pameran diharapkan tidak mengganggu struktur utama bangunan dan menggunakan biaya yang sedikit.

Terdapat Pengelompokan ruang dalam areal pameran. Terdapat beberapa susunan yang cukup familiar dalam pengelompokan ruang yakni :

Susunan ruang ke ruang merupakan susunan dengan ruang yang terletak pada kamar yang saling berhubungan secara menerus . Pada umumnya terdapat pada bangunan dengan ruang pameran satu lantai dan bersebalahan dengan ruang lobby . Keuntungan dari susunan ini adalah pengelompokannya yang


(6)

simpel , dan ruang yang cukup ekonomis . Kelemahan dari susunan ini adalah memungkinkannya terdapat satu ruangan yang tidak dilalui walaupun dikelilingi oleh ruang lainnya .

Susunan koridor ke ruang sering disebut sebagai susunan ruang dan koridor merupakan susunan dimana setiap ruang dapat diakses melalui sebuah koridor. Keuntungan dari susunan ini adalah setiap ruang dapat diakses secara langsung , oleh karena itu dapat ditutup tanpa memberikan pengaruh pada ruangan lainnya .Kelemahan dari susunan ini adalah hilangnya ruang sebagai ruang koridor walaupun dapat diminimalisir dengan menjadikan ruang koridor sebagai ruang pameran juga  Susunan lingkaran pusat merupakan susunan yang berpusat

pada suatu ruangan dengan terdapat ruang – ruang kecil disekelilingnya. Keuntungan dari susunan ini adalah susunannya fleksibel. Kekurangannya adalah ruang kecil yang berada di sekelililng ruang utama menjadi tidak terlalu sering dikunjungi ataupun terlalu exclusive

Gambar 2.1. Contoh susunan ruang pameran

 Organisasi Ruang

Ruang-ruang yang diperlukan didalam sebuah museum haruslah tersusun dengan baik agar memudahkan penggunaannya oleh publik . Ruang-ruang yang dibutuhkan oleh museum diantaranya :


(7)

Ruang Vestibule merupakan ruang yang pertama kali ditemui Oleh pengunjung yang berfungsi sebagai ruang transisi dari ruang luar menuju lobby utama . Pada bangunan yang tidak memiliki ruang Vestibule disarankan penggunaan revolving door . Akan tetapi penggunaan revolving door cukup menyusahkan bagi orang tua . Oleh karena itu penggunaan rolling door mulai

dikurangi.

Ruang Lobby merupakan ruang kontrol terhadap pengunjung Museum. Ruang lobby harus luas , atraktif , memiliki

pencahayaan yang bagus , dan memiliki penghawaan yang baik Ruang Lobby harus mampu menampung jumlah pengunjung dan memiliki tempat duduk bagi pengunjung . Ruang lobby harus menjadi ruang untuk mengkontrol ruang kanor , ruang edukasi , ruang auditorium, ruang pameran , ruang

perpustakaan , dan ruang kuratorial , serta ruang untuk menjual aksesories .

Ruang Toilet dibutuhkan dengan besaran yang proporsional Terhadap ukuran bangunan . Ruang toilet disarankan

berhubungan langsung dengan ruang lobby agar dapat melayani kebutuhan publik .

Ruang kafetaria pada umumnya ditemukan pada bangunan Museum yang cukup luas . ruang kafetaria pada umumnya Berhubungan langsung dengan ruang lobby

Ruang Pameran

Ruang Pameran Temporer Pada museum science, jarang sekali memamerkan bendanya yang bersifat temporer. Akan tetapi kadang kala juga terdapat pameran temporer untuk menarik minat pengunjung pada event tertentu . Posisi yang tepat untuk ruang pamer temporer biasanya berada pada lantai pertama , dan terpisah dari lobby. Ruangan ini disusun dengan terpisah dari bagian museum lainnya . Disarankan tidak terdapat


(8)

batasan yang permanen antara bagian ini dengan bagian lain yang berhubungan .

Ruang Pameran Permanent lebih baik memiliki pemisahan antara jenis pameran yang dipamerkan untuk publik , dan untuk pelajar . Pada bangunan museum zaman sekarang , pameran untuk publik diletakkan dekat dengan lobby. Hal ini dimaksudkan agar pameran yang bertujuan untuk publik diletakkan pada posisi yang lebih strategis.

Ruang Pendidikan

Ruang Perpustakaan merupakan ruang yang disarankan untuk memenuhi kenyamanan publik maupun staff museum . Perpustakaan disarankan terletak tidak terlalu jauh dari pintu masuk , dan mendapat pengawalan dari lobby . Akan tetapi karena untuk memenuhi kenyamanan publik , kadang-kadang kenyamanan staff sedikit terganggu . Oleh karena itu , pada museum yang cukup besar,

biasanya terdapat perpustakaan terpisah bagi staff. Ruang-ruang yang termasuk dalam bagian ruang perpustakaan adalah ruang membaca , meja penjaga perpustakaan , tempat bekerja , dan tempat menyimpan buku .

Ruang Berkumpul

Ruang auditorium ataupun ruang untuk mengajar ,harus dirancang dengan memperhatikan faktor akustik . Biasanya permasalahan dari auditorium adalah letak , peralatan , dan desain interior di ruang tersebut . Hal yang perlu diperhatikan dari posisi auditorium , adalah letak dari auditorium disarankan

berhubungan langsung dengan lobby utama ,agar dapat digunakan terpisah dari ruang pameran .

Ruang untuk musik tidak mengharuskan berada di dalam sebuah auditorium , akan tetapi dapat berada di ruang terbuka berupa taman terbuka , maupun amphitheatre


(9)

Divisi Pendidikan

Ruang kelas dan studio biasanya muncul apabila museum merupakan cabang dari institusi tertentu .Biasanya dilakukan pemisahan antara ruang kelas anak - anakdan ruang kelas orang dewasa .

Ruang Kuratorial

Gudang penyimpanan sering juga disebut sebagai penyimpanan untuk pembelajaran . Hal ini dikarenakan penyimpanannya yang dapat digunakan sebagai reverensi pekerjaan , dan penelitian yang penting untuk perkembangan museum .

Rangkaian kamar Kurator terdiri dari ruang belajar , ruang kerja kurator , dan gudang penyimpanan . Ruang pameran juga merupakan bagian dari ruang kuratorial , oleh karena itu perlu adanya hubungan antara ruang pameran dan ruang kuratorial . Sebaiknya ruang kuratorial berada di dekat ruang lobby utama agar mudah diakses .

Ruang Administrasi

Ruang Kantor sebaiknya berdekatan dengan lobby , Hal ini diakarenakan agar pengunjung yang bertujuan untuk urusan bisnis masuk melalui pintu utama menuju ke lobby , dan menuju ke kantor dengan pengawalan khusus , tanpa harus mengelilingi seluruh museum .

Ruang rapat biasanya disediakan untuk rapat, akan tetapi pada perpustakaan besar disarankan perletakannya berada di ruang kantor direktur . Walaupun terpisah dari ruang direktur ,

disarankan ruang ini memiliki akses langsung terhadap ruang direktur

Ruang kantor direktur memiliki standar yang sama dengan bangunan perkantoran.


(10)

Pintu masuk servis harus langsung menuju keruang penerimaan dengan area packing dan unpacking .Ruang servis biasanya dilalui oleh pekerja , pengantar barang , dsb . Ruang servis harus memiliki loading dock yang mampu menampung truk besar .

Ruang penerimaan merupakan areal vokal dimana semua kiriman barang datang maupun keluar dari bangunan. Ruang penerimaan dan lift barang disarankan untuk berdekatan agar mempermudah pendistriusian barang di dalam bangunan .

Ruang pengawas berada didekat pintu masuk servis ,dan merupakn ruang kontrol dari segala sesuatu yg terjadi di sini . Biasanya beradadi ruang tertentu dengan terdapat kaca yang dapat melihat keluar tanpa orang dapat melihat ke dalam ruangan .

Lift barang memiliki posisi yang terbaik berada pas di samping ruang

penerimaan ,harusah berukuran besar ,pelan , dan dioperasikan dengan tombol

Lift barang harus dapat mencapai semua tingkatan dimana barang yang diangkut akan dibawa menuju kesana

Bilik Registrasi merupaknn tempat membuat arsip barang milik museum yang dipinjamkan maupun yang dipinjam.Begitu juga dengan barang yang akan dipamerkan dari ruang peyimpanan .Ruang ini juga berfungsi untuk mengarsipkan barang yang keluar masuk dari areal pameran , dan ruang kuratorial . Ruang ini harus dapat berkomunikasi secara bebas dengan ruang penerimaan , dan harus dirancang dengan memiliki pengamanan yang baik.

Koridor servis merupakan pusat sirkulasi dari manusia pada basement . Koridor ini haruslah bebas hambatan , dan harus memiliki jalur distribusi ke seluruh bagian bangunan .


(11)

Ruang kerja fotografi biasanya diletakkan di basement agar pekerjaan fotografi dapat diawasi dengan baik dengan cahaya buatan . Ruang ini harus memiliki penghawaan yang baik dan bebas dari getaran.

Ruang Penyimpanan servis merupakan tempat penyimpanan alatk kerja, lebih baik ruang ini dipisahkan menurut benda yang disimpan

2.3 Tinjauan Umum Proyek 2.3.1 Kondisi Lingkungan

Letak geografis kota Medan berada pada 2o27’-2o47’ lintang utara dan 98o35’- 98o44’ bujur timur. Berada 2.5-37.5 meter diatas permukaan laut. Topografi site datar (tidak berkontur), iklim tropis dengan suhu minimum antara 23.3oC-24.4oC dan suhu maksimum antara 30.7oC-33.2oC.

Wilayah Pengembangan Pembangunan Kota Medan terdiri dari 5 WPP, beserta wilayah per WPP, seperti terlihat pada tabel berikut :

Tabel 2.2 Peruntukan Lahan WPP kota Medan WPP Cakupan

Kecamatan

Pusat Pengembangan Sasaran Peruntukan

A 1.Kecamatan Medan Belawan 2.Kecamatan Medan Marelan 3.Kecamatan Medan Labuhan

Belawan Pelabuhan, industri,

permukiman, rekreasi, maritim, usaha kegiatan pembangunan jalan baru, jaringan air minum, septic tank, pendidikan

B 1.Kecamatan Medan Deli

Tanjung Mulia Kawasan perkantoran,

perdagangan, rekreasi indoor, permukiman, pembangunan jalan baru, jaringan air minum, pembuangan sampah dan sarana


(12)

pendidikan. C 1.Kecamatan

Medan Timur 2.Kecamatan Medan Perjuangan 3.Kecamatan Medan Tembung 4.Kecamatan Medan Area 5.Kecamatan Medan Denai 6.Kecamatan Medan Amplas

Aksara Permukiman, perdagangan, rekreasi, pembangunan saluran air minum, septic tank, sarana pendidikan, dan kesehatan.

D 1.Kecamatan Medan Johor 2.Kecamatan Medan Baru 3.Kecamatan Medan Kota 4.Kecamatan Medan Maimoon 5.Kecamatan Medan Polonia

Inti kota Kawasan perdagangan, perkantoran, rekreasi indoor, permukiman dengan program kegiatan pembangunan perumahan permanent,

penanganan sampah dan sarana

pendidikan.

E 1.Kecamatan Medan Barat 2.Kecamatan Medan Helvetia 3.Kecamatan Medan Petisah 4.Kecamatan Medan Sunggal

Sei Sikambing Kawasan permukiman,

perdagangan, rekreasi, program kegiatan sambungan air minum, septic tank, jalan baru, rumah permanent, sarana pendidikan dan kesehatan.


(13)

5.Kecamatan Medan Selayang 6.Kecamatan Medan Tuntungan SUMBER : RUTRK Medan

2.3.2. Persyaratan dan Kriteria Lokasi

Terdapat beberapa kriteria yang digunakan untuk menentukan alternatif lokasi dan lokasi site terpilih, yaitu :

Tabel 2.3. Kriteria lahan untuk menentukan lokasi :

No Kriteria Lokasi

1 Tinjauan terhadap struktur kota Berada dikawasan strategis yang merupakan daerah komersil mengingat bangunan yang dirancang memiliki fungsi komersil yang berskala kota sehingga mendukung fungsi bangunan untuk komersil, pameran dan pendidikan.

2 Wilayah Pengembangan Berada di WPP yang sesuai dan merupakan termasuk dalam wilayah pengembangan kota Medan

3 Lingkungan Berada di lingkungan yang strategis dan memiliki fungsi eksisting yang dapat mendukung bangunan

4 Pencapaian atau aksesibilitas Dapat diakses dari seluruh penjuru kota, baik

angkutan umum ,dan kendaraan pribadi 5 Area pelayanan Lingkungan sekitar merupakan

fungsi-fungsi yang dapat saling mendukung dengan bangunan yang direncanakan seperti fungsi komersial, community dan fungsi training.


(14)

6 Utilitas kota / lingkungan Dekat dengan jaringan utilitas yang memadai sebagai pendukung dalam lokasi site ( listrik, air, telefon,drainase, dll )

7 Status kepemilikian Ada status hak milik

8 Nilai lahan Sebaiknya nilai lahan diusahakan

seminimum mungkin

9 Orientasi Orientasi bangunan sebaiknya dapat

mengurangi cahaya yang masuk kedalam bangunan

10 View Adanya view yang bagus baik dari dalam

site maupun dari luar site.

11 Ukuran lahan Harus mencukupi untuk program

fungsional dan fasilitas-fasilitas yang direncanakan.

12 Kontur tapak / topografi Sebaiknya relatif datar untuk memudahkan

perencanaan bangunan.

SUMBER : TIME – SAVER STANDART FOR BUILDING TYPES dan hasil olah data Dan berikut tabel kepadatan penduduk di kota Medan dari tahun 2007 hingga 2028 Tabel 2.4. Arahan kepadatan penduduk kota Medan tahun 2028


(15)

SUMBER : Rencana Tata Ruang Wilayah Kota Medan (RTRW) tahun 2010 – 2030

2.3.3. Analisa Pemilihan Lokasi

Berdasarkan ketentuan yang ditetapkan dalam RUTRK diatas, semua area WPP dipersilahkan untuk mendirikan Medan Science Museum yang mana ditunjukkan oleh penyediaan lahan untuk sarana pendidikan. Dan berikut peta menurut RTRW Kota Medan


(16)

Gambar 2.2. Peta berdasrkan RTRW kota Medan 2.3.4. Pemilihan Lokasi

Lokasi Medan Science Museum sebagai sarana edukasi dan rekreatif lebih baik berada di daerah dekat dengan pusat pendidikan , serta dekat dengan daerah perhotelan. Berikut beberapa alternatif site :


(17)

o Jl. Jend. Gatot Subroto  Wilayah WPP D

 Kawasan perdagangan, perkantoran, rekreasi

indoor,permukiman dengan program kegiatan

pembangunan

perumahan permanent,

penanganan sampah dan sarana pendidikan

 Kecamatan Medan Petisah Gambar 2.3. Alternatif site 1

 Berdasarkan RTRW kota Medan tahun 2010 – 2030 kec. Medan

Petisah merupakan kecamatan di kawasan pusat kota, sebagian wilayahnya adalah kawasan perdagangan dan jasa.

Ketersediaan lahan pengembangan masih luas. Perkiraan jumlah penduduk pada tahun 2030 berjumlah 58.131 jiwa dengan kepadatan sekitar 85 Jiwa/Ha.

o Jl. Tembakau Deli  Wilayah WPP E

 Kecamatan Medan Barat

 Kawasan permukiman,

perdagangan, rekreasi,program kegiatan sambungan air minum, septic tank, jalan baru, rumah permanent, sarana pendidikan dan kesehatan

Gambar 2.4. Alternatif site 2


(18)

kawasan pusat kota, sebagian wilayahnya adalah kawasan perdagangan dan jasa. Ketersediaan lahan pengembangan sangat terbatas. Perkiraan jumlah penduduk pada tahun 2030 berjumlah 55.497 jiwa dengan kepadatan sekitar 104 Jiwa/Ha.

o Jl. A.H.Nasution

 Wilayah WPP D

 Kawasan perdagangan, perkantoran, rekreasi indoor,permukiman dengan

program kegiatan

pembangunan perumahan permanent,penanganan sampah dan sarana pendidikan.

 Kecamatan Medan Johor  Berdasarkan RTRW kota Gambar 2.5. Alternatif site 3

Medan tahun 2010 – 2030 Kec. Medan Johor merupakan kecamatan yang relatif dekat dengan pusat kota dan sudah cukup berkembang dimana terdapat banyak kompleks perumahan. Perkiraan pertumbuhan penduduk di kecamatan ini relatif akan cukup besar. Di kawasan ini masih cukup tersedia lahan pengembangan, namun perlu dibatasi perkembangannya mengingat kecamatan ini berada pada kawasan Selatan yang fungsinya sebagai kawasan konservasi. Perkiraan jumlah penduduk pada tahun 2030 berjumlah 169.592 jiwa dengan kepadatan sekitar 116 Jiwa/Ha.


(19)

2.3.5. Penilaian Alternatif Lokasi

Tabel 2.5. Penilaian alternatif lokasi :

Parameter Kriteria

Lokasi 1

Jl. Gatot Subroto

Lokasi 2

Jl. Tembakau Deli

Lokasi 3

Jl. A.H.Nasution

Stuktur Kota Sesuai dengan RUTRK Kawasan perdagangan, perkantoran, rekreasi indoor, permukiman dengan program kegiatan pembangunan perumahan permanent, penanganan sampah dan sarana pendidikan. 3 Kawasan permukiman, perdagangan, rekreasi, program kegiatan

sambungan air minum,

septic tank, jalan baru, rumah permanent, sarana pendidikan dan kesehatan. 3 Kawasan perdagangan, perkantoran, rekreasi indoor, permukiman dengan program kegiatan pembangunan perumahan permanent, penanganan sampah dan sarana pendidikan. 3 Lokasi terhadap fungsi sekitar yang mendukung

Berada di daerah perumahan permanent, pusat perbelanjaan dan perkantoran

Berada di daerah perdagangan dan perkantoran, hotel, kantor pemerintahan

Berada di daerah perumahan permanent dan area


(20)

2 3

serta kantor pemerintahan 2 Citra lingkungan Baik 3 Baik 3 Baik 3 Wilayah pengembangan WPP D 3 WPP E 3 WPP D 3

Pencapaian Aksesibilitas Kendaraan pribadi,

kendaraan umum dan pejalan kaki

3 Kendaraan pribadi, kendaraan umum, pejalan kaki 3 Kendaraan pribadi, kendaraan umum, pejalan kaki 3 Akses pejalan Kaki Ada, kondisi trotoar baik 3 Ada, kondisi trotoar baik 3 Ada, kondisi trotoar baik 3

Jalur sirkulasi Lebar jalan diatas

6m,pedestrian 2m

3

Lebar jalan diatas 6m,pedestrian 2m

3

Lebar jalan diatas 6m,pedestrian 2m

3

Intensitas Kendaraan

lengang lengang Cukup padat

pada waktu tertentu


(21)

3 3 2

Dekat dengan fungsi lain

Kawasan pemukiman, perkantoran dan pusat perbelanjaan, sekolah 2 Perkantoran, perdagangan, rekreasi, hotel, kantor pemerintahan, sekolah 3 Kawasan pemukiman, perkantoran dan perdagangan, sekolah

2

Utilitas Tersedia, kondisi Baik 3 Tersedia, kondisi Baik 3 Tersedia, kondisi Baik 3 Status kepemilikian Hak milik 3 Hak milik 3 Hak milik 3

Nilai lahan Baik

3

Baik

3

Baik

3

View Terdapat di jalan utama yang besar sehingga mudah terlihat.

3

Terdapat di jalan utama yang cukup besar sehingga mudah terlihat.

2

Terdapat di jalan utama yang besar sehingga mudah terlihat.


(22)

Orientasi Intensitas cahaya Cukup

3

Intensitas cahaya cukup

3

Intensitas cahaya tidak begitu tinggi

2

Ukuran lahan ± 2 Ha

3

± 2 Ha

3

± 2 Ha

3

Kontur tapak / topografi

Relatif datar

3

Relatif datar

3

Relatif datar

3

Total 47 48 44

Keterangan : 3 = sangat baik 2 = baik

1 = kurang baik

Dapat dilihat dari hasil penilaian tabel diatas menunjukkan bahwa peletakan lokasi terbaik terdapat pada Jl. Tembakau Deli. Walaupun pencapaian menuju site merupakan jalan yang padat namun keberadaan sekolah dan hotel yang mendukung disekitar site merupakan hal yang perlu dipertimbangkan.


(23)

Gambar 2.6. Lokasi Site Terpilih

2.4. Studi Banding Fungsi Sejenis

2.4.1 Petrosains Petrosains adalah museum pusat penemuan interaktif dengan luas 7.000 meter persegi terletak di lantai keempat Menara Kembar Petronas. Isi bangunan sebagian besar didedikasikan untuk bidang perminyakan dan ilmu pengetahuan

Gambar 2.7 Lobby

yang menyajikan ilmu pengetahuan dan teknologi dengan cara yang menyenangkan dan menghibur.Menggunakan konsep 'bergaya museum' dengan segala koleksi seperti ruang pameran fosil, juga tempat yang tepat untuk


(24)

mempelajari lebih lanjut tentang bagian – bagian ilmiah lainnya. Sejak dibuka pada tahun 1999, bangunan ini ramai dikunjungi baik oleh masyarakat setempat serta turis. Petrosains dibagi menjadi 11 showcase interaktif utama, yang dapat dikunjungi dalam urutan apapun.Petrosains galeri utama dimulai di lobi, di mana terdapat sebuah patung air yang menenangkan dan mobil balap F1 Sauber PETRONAS sebagai contoh keterlibatan

Gambar 2.8 F1 Petrosains

PETRONAS dalam pengembangan teknologi mesin canggih dan kinerja.Setelah membeli tiket, saatnya untuk menemukan bagian Eksplorasi hi-tech. Peralatan dan teknik yang digunakan untuk eksplorasi minyak bumi akan ditampilkan, merupakan tempat yang sempurna di Petrosains untuk ahli geologi pemula atau ahli

gempa untuk menangkap sekilas kehidupan di dunia kerja.Selanjutnya adalah kunjungan ke Speed, area untuk Formula One (F1). Di sini terdapat penjelasan mengenai ilmu pengetahuan dan teknologi di belakang

Gambar 2.9 Kereta Molekul

kendaraan. Selain itu, ada teater mini The Molekul Nano World - yang dapat menampung hingga 32 orang, menampilkan film 3D.Selanjutnya adalah Dark Ride


(25)

merupakan awal perjalanan Anda menuju Petrosains. berbentuk seperti tetes minyak, dan membawa Anda melalui hutan hujan Malaysia, naik gunung dan menyelam ke laut dalam upaya untuk menunjukkan transformasi Malaysia dan kemajuan ke dalam milenium baru. Sementara itu, zona Sparkz memiliki 'lubang gandum', bagian seorang penemu dan tampilan seni interaktif di Spot Tot. Pada zona ini pengunjung diperlihatkan bagaimana terjadinya molekul – molekul.Bagian selanjutnya adalah Petrosains Petrojaya, 'desa' dengan kartun berorientasi pameran memperkenalkan efek

Gambar 2.10. Antrian menuju Petrosains

petrokimia yang bermain dalam kehidupan sehari-hari. Daya tarik lain dalam vena yang sama adalah Diorama Geotime - pameran ini membawa Anda kembali sekitar 200 juta tahun, dengan dinosaurus 'bernyanyi' dan juga menampilkan gempa bumi, fosil dan minyak bumi. Salah satu display terakhir Petrosains 'adalah zona Musik dan Seni - sebuah karya yang mulus memadukan musik dan seni ke dalam bidang ilmu pengetahuan dan bagian

Gambar 2.11 Interior

terakhir adalah Ride Exit perjalanan perpisahan yang menyajikan beberapa prestasi Malaysia terbesar diproyeksikan dalam audio visual display, yang berakhir di bawah langit bertabur bintang.


(26)

Taman Pintar terletak di kawasan pusat Kota Yogyakarta, sebuah wahana wisata untuk anak-anak dibangun sebagai wahana ekpresi, apresiasi dan kreasi dalam suasana yang menyenangkan. Taman ini ingin menumbuh kembangkan minat anak

dan generasi muda terhadap sains melalui imajinasi, percobaan, dan pemainan. Terdapat beberapa zona dalam taman ini antara lain :

Zona Planetarium yang membahas mengenai tata surya Gambar 2.12 Pintu Masuk

Gambar 2.13 Zona Planetarium

lalu terdapat beberapa alat peraga yang dapat diakses pengunjung yang terdapat di zona gedung oval dan kotak. Terdapat juga zona playground yang paling disenangi anak – anak yang terdapat dibagian luar gedung taman pintar ini.


(27)

Taman Pintar


(1)

Orientasi Intensitas cahaya Cukup 3 Intensitas cahaya cukup 3 Intensitas cahaya tidak begitu tinggi 2 Ukuran lahan ± 2 Ha

3

± 2 Ha

3

± 2 Ha

3 Kontur tapak /

topografi Relatif datar 3 Relatif datar 3 Relatif datar 3

Total 47 48 44

Keterangan : 3 = sangat baik 2 = baik

1 = kurang baik

Dapat dilihat dari hasil penilaian tabel diatas menunjukkan bahwa peletakan lokasi terbaik terdapat pada Jl. Tembakau Deli. Walaupun pencapaian menuju site merupakan jalan yang padat namun keberadaan sekolah dan hotel yang mendukung disekitar site merupakan hal yang perlu dipertimbangkan.


(2)

Gambar 2.6. Lokasi Site Terpilih

2.4. Studi Banding Fungsi Sejenis

2.4.1 Petrosains Petrosains adalah museum pusat penemuan interaktif dengan luas 7.000 meter persegi terletak di lantai keempat Menara Kembar Petronas. Isi bangunan sebagian besar didedikasikan untuk bidang perminyakan dan ilmu pengetahuan

Gambar 2.7 Lobby

yang menyajikan ilmu pengetahuan dan teknologi dengan cara yang menyenangkan dan menghibur.Menggunakan konsep 'bergaya museum' dengan segala koleksi seperti ruang pameran fosil, juga tempat yang tepat untuk


(3)

mempelajari lebih lanjut tentang bagian – bagian ilmiah lainnya. Sejak dibuka pada tahun 1999, bangunan ini ramai dikunjungi baik oleh masyarakat setempat serta turis. Petrosains dibagi menjadi 11 showcase interaktif utama, yang dapat dikunjungi dalam urutan apapun.Petrosains galeri utama dimulai di lobi, di mana terdapat sebuah patung air yang menenangkan dan mobil balap F1 Sauber PETRONAS sebagai contoh keterlibatan

Gambar 2.8 F1 Petrosains

PETRONAS dalam pengembangan teknologi mesin canggih dan kinerja.Setelah membeli tiket, saatnya untuk menemukan bagian Eksplorasi hi-tech. Peralatan dan teknik yang digunakan untuk eksplorasi minyak bumi akan ditampilkan, merupakan tempat yang sempurna di Petrosains untuk ahli geologi pemula atau ahli

gempa untuk menangkap sekilas kehidupan di dunia kerja.Selanjutnya adalah kunjungan ke Speed, area untuk Formula One (F1). Di sini terdapat penjelasan mengenai ilmu pengetahuan dan teknologi di belakang

Gambar 2.9 Kereta Molekul

kendaraan. Selain itu, ada teater mini The Molekul Nano World - yang dapat menampung hingga 32 orang, menampilkan film 3D.Selanjutnya adalah Dark Ride


(4)

merupakan awal perjalanan Anda menuju Petrosains. berbentuk seperti tetes minyak, dan membawa Anda melalui hutan hujan Malaysia, naik gunung dan menyelam ke laut dalam upaya untuk menunjukkan transformasi Malaysia dan kemajuan ke dalam milenium baru. Sementara itu, zona Sparkz memiliki 'lubang gandum', bagian seorang penemu dan tampilan seni interaktif di Spot Tot. Pada zona ini pengunjung diperlihatkan bagaimana terjadinya molekul – molekul.Bagian selanjutnya adalah Petrosains Petrojaya, 'desa' dengan kartun berorientasi pameran memperkenalkan efek

Gambar 2.10. Antrian menuju Petrosains

petrokimia yang bermain dalam kehidupan sehari-hari. Daya tarik lain dalam vena yang sama adalah Diorama Geotime - pameran ini membawa Anda kembali sekitar 200 juta tahun, dengan dinosaurus 'bernyanyi' dan juga menampilkan gempa bumi, fosil dan minyak bumi. Salah satu display terakhir Petrosains 'adalah zona Musik dan Seni - sebuah karya yang mulus memadukan musik dan seni ke dalam bidang ilmu pengetahuan dan bagian

Gambar 2.11 Interior

terakhir adalah Ride Exit perjalanan perpisahan yang menyajikan beberapa prestasi Malaysia terbesar diproyeksikan dalam audio visual display, yang berakhir di bawah langit bertabur bintang.


(5)

Taman Pintar terletak di kawasan pusat Kota Yogyakarta, sebuah wahana wisata untuk anak-anak dibangun sebagai wahana ekpresi, apresiasi dan kreasi dalam suasana yang menyenangkan. Taman ini ingin menumbuh kembangkan minat anak

dan generasi muda terhadap sains melalui imajinasi, percobaan, dan pemainan. Terdapat beberapa zona dalam taman ini antara lain :

Zona Planetarium yang membahas mengenai tata surya Gambar 2.12 Pintu Masuk

Gambar 2.13 Zona Planetarium

lalu terdapat beberapa alat peraga yang dapat diakses pengunjung yang terdapat di zona gedung oval dan kotak. Terdapat juga zona playground yang paling disenangi anak – anak yang terdapat dibagian luar gedung taman pintar ini.


(6)

Taman Pintar