Medan Science Museum (Arsitektur Rekreasi)

Medan Science Museum
BAB I
PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang
Kurangnya minat membaca ataupun belajar pada usia anak – anak merupakan
hal yang sangat memprihatinkan. Dapat diilihat, anak sekarang lebih sering
meluangkan waktunya dengan bermain game pada gadget ataupun komputer yang
juga membuat mereka menjadi anti- sosial. Serta sering juga anak sepulang sekolah
melakukan aktivitas yang tidak perlu, yang terkadang membahayakan diri mereka
sendiri.
Berdasarkan responden anak – anak merasa jenuh apabila pembelajaran yang
berlangsung hanya disampaikan lewat tanya jawab, bercerita, ataupun berdiskusi. Anak
pasti akan cepat lupa, merasa capek atau juga menjadi mengantuk.
Karya wisata dianggap menjadi metode belajar yang cocok dan menyenangkan
untuk anak - anak, mengingat masa kanak-kanak merupakan masa belajar sambil
bermain sehingga suasana yang menyenangkan sangat diharapkan oleh para peserta
didik.
Berdasarkan keprihatinan tersebut Yayasan H. Anif berencana untuk membantu
mendirikan sarana belajar bagi para peserta didik khususnya dan masyarakat kota
Medan umumnya, berupa Science Museum.
Science Museum yang didirikan di beberapa kota di Indonesia maupun di dunia

berhasil menarik minat masyarakat mulai dari golongan anak – anak hingga dewasa,
dikarenakan Science museum banyak mengambil unsur teknologi yang menarik
perhatian serta sangat digemari oleh anak – anak. Sehingga diharapkan dengan
adanya Science Museum ini dapat membantu proses belajar serta menambah ilmu
pengetahuan yang dapat menghasilkan generasi yang baik.
1.2. Maksud dan Tujuan
Maksud dari perancangan serta perencanaan Medan Science Museum

ini

adalah untuk menciptakan sarana belajar yang baik bagi para pelajar yang bersifat
rekreatif serta tidak monoton.

Universitas Sumatera Utara

1
Universitas Sumatera Utara

Medan Science Museum
Serta tujuannya adalah :









Meningkatkan semangat belajar anak – anak dan remaja di kota Medan
Membantu proses belajar – mengajar yang ditawarkan sekolah
Tempat mendapatkan informasi tentang pendidikan sehingga dapat
menambah pengetahuan.
Menjadi tempat pilihan rekreasi yang berlingkup pendidikan
Dapat menciptakan generasi yang berpikiran maju dan luas

1.3. Masalah Perancangan
Rumusan permasalahan yang timbul untuk tema dan kasus dalam perancangan
proyek ini adalah :



Bagaimana menciptakan sebuah rancangan lingkungan dan bangunan
yang sesuai dengan judul yang diangkat dan maksud tujuan yang
hendak dicapai demi menunjang keberadaan fungsi bangunan sesuai



dengan kasus proyek



tujuan yang ingin dicapai pun terpenuhi



berbagai fungsi dengan kegiatan yang berbeda



fasilitas yang mendukung terciptanya lingkungan dan bangunan tersebut


Bagaimana menciptakan suatu image baru pada bangunan sehingga

Bagaimana mengelola ruang dalam agar saling terintegrasi antar

Bagaimana menyesuaikan lokasi yang ada dengan kebutuhan akan

Bagaimana

menerapkan

konsep

perancangan

yang

ada

yang


didasarkan dari studi yang telah dilakukan kedalam sebuah proses
perancangan.
1.4. Pendekatan Perancangan
Beberapa pendekatan yang dilakukan dalam mengumpulkan data – data baik
primer maupun sekunder untuk memperjelas pemahaman tentang Rumah Ilmu Kota
Medan dilakukan dengan metode pendekatan sebagai berikut :

Universitas Sumatera Utara

2
Universitas Sumatera Utara

Medan Science Museum
1. Studi literatur







Untuk mendapatkan data awal mengenai jenis – jenis perawatan
yang ada serta memperkaya materi – materi yang berkaitan.
Untuk mendapatkan data – data yang berkaitan dengan tema
Untuk mendapatkan data – data yang diperlukan dalam studi
banding

2. Observasi lapangan



Mendapatkan data kondisi dan potensi lingkungan tapak terpilih
Melihat langsung keadaan dan pengelolaan bangunan yang ada
dengan fungsi sejenis.

3. Wawancara
Wawancara dilakukan untuk memperoleh masukan mengenai
lingkungan tapak proyek, informasi non arsitektural dan karakteristik
khusu kawasan proyek terpilih. Serta masukan yang berkaitan dengan
kasus proyek, antara lain informasi tentang persyaratan ruang, kendala
– kendala dalam penyelenggaraan yang ada dari segi arsitektural.

4. Analisis
Analisis diperlukan untuk mengolah dan merumuskan berbagai
masukan

arsitektural

maupun

non

arsitektural

bagi

keperluan

perancangan.
5. Sintesis
Sintesis dilakukan pada tahap integritas data – data yang ada
yang telah dikaji pada tahap analisis, untuk kemudian diolah menjadi

konsep perencanaan dan perancangan.
1.5. Lingkup Perancangan
Lingkup pembahasan pada laporan ini adalah pengembangan konsep
perencanaan Tempat Belajar Kota Medan beserta fasilitas pendukungnya. Studi – studi
dimaksud untuk mendapatkan dasar – dasar informasi yang mendukung konsep –
konsep perencanaan dan perancangan berupa asumsi kelayakan sampai dengan
program ruang.

Universitas Sumatera Utara

3
Universitas Sumatera Utara

Medan Science Museum
Pembahasan ini berupa dasar – dasar analisa yang bersumber dari studi
literatur dan studi banding untuk menganalisa tapak perencanaan dan pengaturan
urutan ruang disesuaikan dengan konsep, yang menganalogikan bangunan dengan
mata.
Konsep – konsep perancangan yang dihasilkan dari studi dan analisa ini
dimanfaatkan sebagai pedoman perancangan pada tugas akhir.

Batasan pada proyek ini adalah merancang bangunan yang mampu
menampung fungsi kegiatan belajar mengajar bagi para siswa siswi, guru, ataupun
orang tua melalui fasilitas – fasilitas yang ditawarkan oleh Medan Science Museum ini.

Universitas Sumatera Utara

4
Universitas Sumatera Utara

Medan Science Museum
1.6. Kerangka Berfikir

Universitas Sumatera Utara

5
Universitas Sumatera Utara

Medan Science Museum
1.7. Sistematika Penulisan



BAB 1. PENDAHULUAN, berisi tentang latar belakang, maksud dan tujuan,
rumusan masalah perancangan, metoda pendekatan, dan kerangka berfikir,



serta sistematika pembahasan.
BAB 2. DESKRIPSI PROYEK, berisi data umum proyek, teori-teori dan
penjelasan tentang museum, evaluasi bangunan pengembangan, studi




banding kasus sejenis, deskripsi proyek.
BAB 3. TEMA. Berisi tentang interpletasi tema dan elaborasi tema dan studi
banding tema sejenis
BAB 4. ANALISA, mencakup analisa fungsional (organisasi ruang, program
ruang, persyaratan teknis), analisis kondisi lingkungan (lokasi, kondisi dan
potensi lahan, peraturan, bangunan sekitar, prasarana, karakter lingkungan,




pemandangan orientasi, lalu lintas dan sirkulasi) dan kesimpulan.
BAB 5. KONSEP PERANCANGAN, berisi tentang konsep dasar, rencana
tapak (tata letak, gubahan massa, pencapaian, hirarki ruang, sirkulasi parkir,
utilitas, tata hijau) dan bangunan (bentuk, fungsi, sirkulasi, parkir, utilitas



pencegah kebakaran kebakaran, penataan ruang luar).
BAB 6. HASIL RANCANGAN, berisi peta situasi, gambar-gambar
perancangan, dan foto-foto maket(3D)

Universitas Sumatera Utara

6
Universitas Sumatera Utara