Penilaian besarnya nilai ganti kerugian atas tanah yang terkena pengadaan tanah untuk kepentingan umum ditetapkan oleh Penilai

Penilaian besarnya nilai ganti kerugian atas tanah yang terkena pengadaan tanah untuk
kepentingan umum ditetapkan oleh Penilai. Nilai ganti kerugian berdasarkan hasil
penilaian Penilai tersebut menjadi dasar musyawarah penetapan ganti kerugian antara
Lembaga Pertanahan dengan pihak yang berhak atas ganti rugi. Hasil kesepakatan
dalam musyawarah menjadi dasar pemberian ganti kerugian kepada pihak yang berhak.
Jika tidak terjadi kesepakatan mengenai bentuk dan/atau besarnya ganti kerugian, pihak
yang berhak dapat mengajukan keberatan kepada pengadilan negeri setempat
dalam waktu paling lama 14 hari setelah musyawarah penetapan ganti kerugian.
Jika ada pihak yang keberatan dengan putusan pengadilan negeri, maka pihak yang
keberatan tersebut, dalam waktu paling lama 14 hari kerja, dapat mengajukan kasasi
kepada Mahkamah Agung Republik Indonesia.
Putusan pengadilan negeri/Mahkamah Agung yang telah memperoleh kekuatan hukum
tetap menjadi dasar pembayaran ganti kerugian kepada pihak yang mengajukan
keberatan.
Anda tidak dapat digusur dengan paksa karena berdasarkan Pasal 5 Undang-Undang
No. 2 Tahun 2012 Tentang Pengadaan Tanah Bagi Pembangunan Untuk
Kepentingan Umum, pemilik tanah wajib melepaskan tanahnya pada saat pelaksanaan
pengadaan tanah untuk kepentingan umum setelah pemberian ganti kerugian atau
berdasarkan putusan pengadilan yang telah memperoleh kekuatan hukum tetap.
Jadi, selama belum ada kesepakatan mengenai ganti kerugian dan belum ada pemberian
ganti kerugian, Anda tidak wajib melepaskan tanah Anda.

Penjelasan lebih lanjut dapat Anda simak dalam ulasan di bawah ini.