Pembangunan Kawasan Pariwisata Danau Toba (Studi Deskriptif di Desa Tomok Parsaoran Kecamatan Simanindo) Chapter III V

BAB III
METODE PENELITIAN

3.1.

Jenis Penelitian
Jenis penelitian dalam penelitian ini adalah penelitian deskriptif dengan

pendekatan kuantitatif, untuk meneliti gejala suatu kelompok atau perilaku individu,
meneliti tindakan dan bersifat mengukur atau memperkirakan, mengadakan evaluasi
yang dilakukan kepada sejumlah individu. Penelitiaan Deskriptif dilakukan untuk
memberikan gambaran yang lebih detail mengenai suatu gejalaatau fenomena.

3.2.

Lokasi Penelitian
Dalam penelitian ini, peneliti memilih lokasi penelitian di Desa Tomok

Parsaoran, Kecamatan Simanindo, Kabupaten Samosir, Sumatera Utara. Adapun
alasan pemilihanlokasi penelitian karena daerah tersebut merupakan salah satu
destinasi pariwisata yang termasuk dalam rencana pengembangan kawasan pariwisata

Danau Toba dan lokasi penelitian yang dapat dijangkau dari segi akses lokasi yang
tidak terlalu jauh.

32

Universitas Sumatera Utara

Gambar 1.2. Peta Lokasi Objek Wisata Tomok Parsaoran

3.3.

Populasi Sampel
3.3.1Populasi
Populasi merupakan keseluruhan objek atau subjek yang berada pada suatu

wilayah dan memenuhi syarat-syarat tertentu berkaitan dengan masalah penelitian
atau keseluruhan unit atau individu dalam ruang lingkup yang akan diteliti (Martono,
2010).
Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh masyarakat dan Perangkat Desa
di Desa Tomok Kecamatan Simanindo Kabupaten Samosir yang dibagi kedalam

beberapa kelompok, yaitu Jenis Kelamin, Umur, Rumah Tangga, Kewarganegaraan,
Agama, dan Lapangan Pekerjaan. Berdasarkan kelompok-kelompok tersebut, maka
dengan menggunakan cluster random sampling kelompok Rumah Tangga ditetapkan

33

Universitas Sumatera Utara

sebagai kelompok yang menjadi populasi penelitian dengan jumlah populasi
berjumlah 487 kepala rumah tangga
3.3.2. Sampel
Sampel merupakan bagian dari populasi yang mempunyai ciri-ciri atau keadaan
tertentu yang akan diteliti atau sebagian anggota populasi yang dipilih dengan
menggunakan prosedur tertentu sehingga diharapkan dapat mewakili populasi
(Martono, 2010).
Untuk menentukan jumlah sampel yang mewakili populasi dalam penelitian
digunakan rumus Slovin dalam Sunyoto (2013:16), yaitu sebagai berikut:
�=

Keterangan:


N
1 + N (e)2

n : Ukuran Sampel
N : Ukuran Populasi
e : Persen

kelonggaran

ketidaktelitian

karena

kesalahan

pengambilan sampel yang masih dapat ditolerir atau diinginkan
(e = 10%)
Berdasarkan jumlah Kepala Keluarga tahun 2016 di Desa Tomok
sebanyak 487, dan e=10%, diperoleh jumlah sampel sebesar:

�=
=


1 + � (�)2

487
1 + 487 (10%)2

34

Universitas Sumatera Utara

=

487
1 + 487 (0,1)2

=


487
1 + 4,87

=

487
5,87

= 82,96 dibulatkan menjadi 83 orang
Berdasarkan rumus Slovin tersebut ditetapkan sampel penelitian
sebanyak 83 orang dengan melakukan pemilihan sampel secara acak
(random).
3.4.

Teknik Pengumpulan Data

Teknik pengumpulan data dalam penelitian ini adalah:
a. Data

primer


merupakandatayangdiperolehlangsungdarinarasumber

(tidakmelaluimedia
secara

perantara).Dataprimerdapatberupa

asli

opinisubjek(orang)

individualataukelompok,hasilobservasiterhadapsuatubenda

(fisik),

kejadianatau kegiatan, dan hasil pengujian dalampenelitian tersebut.
Metodeyang digunakanuntuk mendapatkan dataprimeryaitu:
1. Kuesioner
Kuesioner adalah pengumpulandata dengan menyebarkan pertanyaan

yangtersusunsecara

dalambentukangketyangdiberikankepada

respondendan

diisiolehresponden.

Jenisangketyangdigunakandalampenelitianiniyaitu
bersifattertutupberdasarkanskala

likert.

Skala

likertyaituskalayangbertujuan untukmengukur sikap, pendapat, persepsi

35

Universitas Sumatera Utara


responden

terhadap

suatu

dalamangketdiberikanpertanyaansehingga

objek,

dimana

respondendibatasidalam

memberikanjawaban.
b

.Data


sekunder

adalahdatayangdiperolehsecara

tidaklangsungdariobjek

penelitian.Pengumpulandatasekunderdalampenelitianinidilakukandengan
carakepustakaandanpencatatandokumen,yaitudenganmengumpulkandata

dan

mengambilreferensi,dokumen,makalah,jurnal,sertabahandarisitusinternet yang
dianggap revelan dengan masalah yang diteliti. Dalam penelitianini
tentunyayangberkaitan denganPartisipasi Masyarakat Dalam Perencanaan
dan Pembangunan Kawasan Pariwisata di Danau Toba.

3.6. Instrumen dan Aspek Pengukuran
a. Instrument
Instrument adalah alat yang dipakai untuk pengumpulan data adalah berupa
kuesioner yang telah dipersiapkan sebelumnya. Kuesioner berisi pertanyaan

mengenai Partisipasi Masyarakat Dalam Perencanaa dan Pembangunan
Kawasan Pariwisata di Danau Toba
b. Aspek Pengukuran
Aspek pengukuran dari penelitian didasarkan dari jawaban responden
terhadap pertanyaan yang diberikan disesuaikan dengan skor. Pada penelitian
ini kuesioner terdiri dari pertanyaan-pertanyaan untuk masyarakat yang
menjadi sampel di Desa Tomok Kecamatan Simanindo Kabupaten Samosir.

36

Universitas Sumatera Utara

Pengukuran

dalam

kuesioner

mengukurPartisipasi


menggunakan

Masyarakat

skala

terhadap

likert

untuk

Perencaaan

dan

Pembangunan Kawasan Pariwisata di Danau Toba di Desa Tomok
Parsaoran Kecamatan simanindo Kabupaten Samosir. Untuk setiap
pilihan jawaban diberi skor, maka responden harus menggambarkan,
mendukung pernyataan. Untuk digunakan jawaban yang dipilih. Dengan skala
Likert, maka variabel yang akan diukur dijabarkan menjadi indikator variabel.
Kemudian indikator tersebut dijadikan sebagai titik tolak ukur menyusun
item-item instrumen yang dapat berupa pertanyaan atau pernyataan.

Tabel 3.1 Skala penilaian Likert
No
1
2
3
4
5

Keterangan
Sangat Setuju / Sesuai/Mendukung
Setuju/Sesuai/Mendukung
Ragu-ragu
Tidak Setuju/Tidak Sesuai/Tidak Mendukung
Sangat Tidak Setuju/Tidak Sesuai/Tidak
Mendukung

Skor
5
4
3
2
1

Sumber (Sugyiono, 1993)

1.7

Pengolahan Data
Dalam penelitian kuantitatif peneliti dapat mengumpulkan data dari hasil
kuesioner yang bersifat tertutup dan semi terbuka. Data tersebut semua umumnya
masih dalam bentuk hasil penelitian langsung, oleh karena itu perlu di seleksi dan
dibuat kategori-kategori. Di sini peneliti akan mengelompokkan data yang
diperoleh di lapangan berdasarkan partisipasi masyarakat dalam perencanaan dan
pembangunan kawasan pariwisata di Danau Toba. Dari hasil penyebaran

37

Universitas Sumatera Utara

kuesioner yang selanjutnya akan dipelajari, ditelaah dan dianalisis secara
kuantitatif, secara seksama agar diperoleh hasil atau kesimpulan yang baik.
Pengelolahan data menggunakan SPSS 20. Proses pengolahan datadalam
penelitian ini dilakukan melalui tahap sebagai berikut:
1.

PengeditanData(Editing)
Kegiataninidilakukanuntukmenelitisetiapdaftar

pertanyaanyang

telah

diisi, berkaitan dengan kelengkapan pengisian, kejelasan, relevansi, dan
konsistensi jawabandankoreksiterhadapkesalahan pengisian.
2.

Pengkodean Data(Coding)
Pemberiankodeyangdimaksudkanuntukmempermudahpada

saat

analisisdatadanjugamempercepatpadasaatpemasukandata,yaitu dengan
memberikan kode pada pertanyaan penelitian dalam kuesioner.
3.

PemasukkanData(Entry)
Tahapaninidilakukandengancaramenghitungdatasecarastatistik

untuk

diolah dan dianalisis menggunakan SPSS.
4.

PengecekanData(Cleaning)
adalah pengecekan data yang sudah dimasukkan, apakah ada
kesalahanatautidak.

1.8.

Teknik Analisa Data
1.8.1. Analisis Distribusi Frekuensi
Analisis distribusi frekuensi adalah analisa yang dilakukan dengan
membagi variabel penelitian ke dalam kategori yang dilakukan atas dasar
38

Universitas Sumatera Utara

frekuensi. Tabel distribusi frekuensi merupakan langkah awal dalam
menganalisa data yang terdiri dari kolom (Singarimbun, 1995:266) yaitu
sejumlah frekuensi dan persentase untuk setiap kategori.
Distribusi Frekuensi adalah penyusunan data dalam kelas-kelas
interval (Kuswanto,2006). Distribusi Frekuensi adalah membuat uraian dari
suatu hasil penelitian dan menyajikan hasil penelitian tersebut dalam
bentuk yang baik, yakni bentuk stastistik popular yang sederhana sehingga
kita dapat lebih mudah mendapat gambaran tentang situasi hasil penelitian.

3.9 Uji Reabilitas
Uji ini digunakan untuk mengetahui ketepatan pengukuran objek yang
dikaji yaitu untuk menentukan sejauh mana alat ukur dapat dipertanggung
jawabkan ataupun jika diulangi pengukurannya akan menghasilkan data yang
tidak berbeda. (Kerlinger dan Lee, 2000). Uji reabilitas ini menggunakan alat
ukur Alpha Cronbach. Apabila suatu komponen di uji akan menunjukkan angka
lebih dari 0.50 berarti item-item kuesioner yang diukur telah mempunyai
kepercayaan yang cukup berarti (Nunnally, 1994).

39

Universitas Sumatera Utara

BAB IV
TEMUAN DATA DAN ANALISIS DATA PENELITIAN

4.1.Deskripsi Lokasi Penelitian
4.1.1. Gambaran Umum Desa Tomok Parsaoran
Desa Tomok Parsaoran adalah salah satu desa di Kecamatan Simanindo yang
dimekarkan dari Desa Tomok pada tahun 2011, dengan batas-batas wilayah
sebagai berikut :
1. Sebelah Utara berbatasan dengan Desa Ronggur Ni Huta Kecamatan
Ronggur Ni Huta
2. Sebelah Timur berbatasan dengan Danau Toba
3. Sebelah Selatan berbatasan dengan Tomok Kecamatan Simanindo
4. Sebelah Barat berbatasan dengan Desa Garoga kecamatan Simanindo.
Luas wilayah Desa Tomok Parsaoran adalah sekitar 5,80 km2 atau 517 Ha
dimana 30% berupa dataran yang bertopografi berbukit-bukit, dan 70%
daratan dimafaatkan sebagai lahan pertanian untuk persawahan irigasi,
persawahan tadah hujan dan areal perkebunan rakyat.

40

Universitas Sumatera Utara

Tabel 4.1 Sarana Dan Prasarana Desa
No
Sarana/Prasarana
1
Kantor Desa
2
Polindes
3
Gereja
4
SD Negeri
5
Sungai
6
Jalan Tanah
7
Jalan Koral
8
Jalan Porox/Hotmix
9
Jalan Aspal
10
Sumur Bor
Sumber : Dokumen RPJM-Desa/KPMD 2014

Jumlah/Volume
1
1
2
1
2
2
2
1
2
20

Keterangan
Dusun I
Dusun II
Dusun I
Dusun III
Semua Dusun
Dusun III
Dusun II, III
Dusun I
Dusun I, II
Semua Dusun

4.1.2. Sejarah Desa
Dengan dikeluarkanya Peraturan Daerah Kabupaten Samosir Nomor: 2 Tahun
2011 Tentang pemekaran Desa di Kecamatan Simanindo, Sinajur Mula Mula, Palipi,
Sitio Tio dan Kecamatan Harian, Desa Tomok Parsaoran resmi menjadi salah satu
desa di Kecamatan Simanindo Kabupaten Samosir. Desa Tomok Parsaoran
sebelumnya merupakan salah satu dari tiga kampung di Desa Tomok yaitu kampung
Tomok Parsaoran dimana luas dan batas wilayah kampong Tomok Parsaoran ini
sama dengan batas wilayah Tomok Parsaoran yang baru. Kampung Desa Tomok
Parsaoran menurut sejarah, secara turun temurun dipimpin oleh Ompu Soributtu
Sidabutar sampai sekarang. Latar belakang Desa Tomok berasal dari Desa Tolmok
yang artinya gemuk, sehat, dan subur pada tahun 1950.

41

Universitas Sumatera Utara

Masyarakat Desa Tomok masih menganut agama atau kepercayaan Parmalim
dan sampai sekarang masih ada pengikut kepercayaan tersebut. Sejarah yang terjadi
ada 3 masa yaitu :
a. Masa Kerajaan
b. Masa Penjajahan
c. Masa kemerdekaan

a. Masa Kerajaan
Kampong Tomok dipimpin oleh Raja Ompu Soributtu Sidabutar dan
masyarakat terdiri dari marga Sijabat, Sidabalok, Siadari, Sitindaon, Harianja,
Sigiro dan beberapa marga lainya.
b. Masa Penjajahan
Desa Tomok pada masa penjajahan dipimpin oleh Seorang Raja yaitu :
raja Ihutan Sidabutar dari keturunan Ompu Ujung ni Barita Sidabutar dan
beberapa tahun berikutnya kepemimpinan berubah menjadi Ompu Raja Nauli
Sidabutar yang disebut nigari Tomok, dan setelah itu berubah lagi
kepemimpinan ketua dewan. Ketua dewan pertama dipimpin oleh Guru
Herman Sidabutar dan ketua dewan kedua dipimpin oleh AMC Sidabutar.
Pada saat itu kepemimpinan ketuda dewan kedua Desa Tomok dibagi menjadi
3 desa, yaitu :

42

Universitas Sumatera Utara

1. Kampung Tomok Pardomuan dipimpin oleh Zakeus Sinaga
2. Kampung Tomok Pardamean dipimpin oleh Daut Sijabat
3. Kampung Tomok Parsaoran dipimpin oleh Farel Sidabutar.
c. Masa Kemerdekaan
Sesudah merdeka Desa Tomok dibagi menjadi dua desa :
1. Desa Tomok Paedamean dipimpin oleh Oberlin Sidabutar
2. Desa Tomok Parsaoran dipimpin oleh Luter Sidabutar.
Pada periode kedua : Desa Tomok Pardamean dipimpin oleh Zahia Sidabutar dan
Desa Tomok Parsaoran dipimpin oleh Hanna Sidabutar.
Pada tahun 1992 Desa Tomok Pardamean dan Desa Tomok Parsaoran
digabung menjadi satu desa namanya Desa Tomok yang dipimpin oleh Jhonson
Sidabutar selama 17 tahun, dan 2007 diadakan pemilihan kepala desa periode 20082013 dipimpin oleh Martuppak Sidabutar, sesuai dengan peraturran pemerintah
kabupaten samosir Nomor 02 tahun 2011 Desa Tomok dimekarkan menjadi dua desa
yaitu :
1. Desa Tomok ( Tomok Induk )
2. Desa Tomok Parsaoran
Dan hasil pemilihan kepala desa tanggal 24 Desember 2011
dimenangkan oleh Mangiring Tua Sidabutar.

43

Universitas Sumatera Utara

4.1.3. Demografi
Tabel 4.2 Luas Wilayah, Jumlah Rumah Tangga dan Kepadatan
No

Dusun

Luas
Wil.
(km2)

Jml.
Penduduk
(jiwa)

Laki-Laki

Perempuan

Rumah
Tangga

Kepadatan
(jiwa/km2)

1

I

2

740

350

390

97

120.40

2

II

2,80

526

151

375

89

37.71

3

III

1

341

143

198

32

85.6

5,80

1607

644

963

218

263.77

Total Dusun

Sumber : Dokumen RPJM-Desa/KPMD 2014
Berdasarkan kelompok umur, penduduk Desa Tomok Parsaoran dapat dilihat
seperti pada tabel berikut :

44

Universitas Sumatera Utara

Tabel 4.3 Jumlah Penduduk Berdasarkan Kelompok Umur dan
Jenis Kelamin
Kelompok umur

Laki-laki

0–4
79
5–9
84
10 – 14
52
15 – 19
63
20 -24
58
25 – 29
64
30 -34
63
35 – 39
42
40 -44
33
45 – 49
23
50 – 54
30
55 – 59
23
60 – 64
10
65+
20
Total
644
Sumber : Dokumen RPJM-Desa/KPMD 2014

Perempuan
89
105
101
83
64
88
91
67
74
45
41
69
21
25
963

Jumlah
F
168
189
153
146
122
152
154
109
107
68
71
92
31
45
1.607

%
10,45
11,76
9,52
9,08
7,6
9,45
9,59
6,79
6,66
4,23
4,41
5,72
1,92
2,8
100

2.1.4. Keadaan Sosial
Keadaan sosial masyarakat Desa Tomok Parsaoran cukup baik, keadaan ini
juga didukung oleh masyarakatnya yang tidak terlalu heterogen, hamper semua
masyarakat desa ini satu suku yakni suku Batak Toba dan menganut agama Kristen
Protestan dan Katolik. Sehingga hamper tidak pernah terjadi gesekan social skala
besar kecuali konflik individu skala kecil. Disamping itu secara kultural penduduk
Desa Tomok Parsaoran masih berasal dari satu klan keturunan marga Sidabutar
ditambah dengan marga marga lain yang juga masih sanak saudaranya.

45

Universitas Sumatera Utara

1. Agama
Penduduk Desa Tomok Parsaoran mayoritas menganut agama Nasrani yang
terbagi kedalam agama Agama Kristen Protestan dengan dua aliran yakni HKBP dan
Pentakosta dan agama Kristen Katolik. Desa Tomok Parsaoran terdapat 2 tempat
ibadah yakni : Gerja Pentakosta dan gereja Katolik. Tetapi tidak seluruhnya umat
gereja ini berasal dari Tomok Parsaoran dan sebaliknya sebagian masyarakat Desa
Tomok Parsaoran menjadi Jemaat Gereja yang terletak tidak di Desa Tomok
Parsaoran. Sepanjang sejarah tidak pernah terjadi gesekan antar agama di desa ini.

Tabel 4.4 Data Penduduk Desa Tomok Parsaoran berdasarkan Agama dan
Jenis Kelamin

No

Agama

Pria

F
1
Protestan
453
2
Katolik
140
3
Islam
28
4
Buddha
3
5
Pentakosta
20
Jumlah
644
Sumber : Dokumen RPJM-Desa/KPMD 2014

Wanita
%
70,34
21,73
4,34
0,46
3,10
100

F
627
250
45
1
40
963

%
65,1
25,96
4,67
0,1
4,15
100

46

Universitas Sumatera Utara

2. Sosial Politik
Sosial politik di Desa Tomok juga sangat kondusif terbukti dari beberapa kali
pelaksanaan pemilihan umum baik pemilihan legislatif maupun eksekutif dan
terutama pemilihan kepala daerah, partisipasi masyarakat sangat tinggi. Salah satu
bukti yang paling akhir adalah pemilihan Kepala desa Tomok Parsaoran yang
dilaksanakan bulan Desember 2011 berjalan dengan lancer, kondusif da penuh
dengan semangat kekeluargaan. Tidak ditemukanya adanya perpecahan di kalangan
masyarakat, dan seluruh aspirasi masyarakat tetap terkomodir dengan baik.
3. Keamanan dan Ketertiban Masyarakat
Situasi keamanan dan ketertiban masyarakat di Desa Tomok Parsaoran tetap
terjada dan sangat baik, hamper tidak ada peristiwa criminal di desa ini selama
beberapa tahun terakhir. Tetapi persoalan yang perlu mendapat perhatian dari
Pemerintah baik Pemerintah Desa maupun jajaran pemerintah diatasnya adalah
masalah sengketa lahan pertanian yang kerap terjadi dan tetap berpotensi menjadi
masalah yang relative besar di masa yang akan dating.
4. Sosial Ekonomi
Sisi social ekonomi, Desa Tomok Parsaoran memiliki potensi yang sangat
besar dikembangkan. Salah satu potensi yang Nampak adalah masih luasnya lahan
tidur yang cukup subur khususnya di Dusun III, lahan ini sangat potensial
dikembangkan menjadi areal pertanian khusunya tanaman palawijaya sayur dan buah,
serta tanaman kopi yang sudah terbukti tumbuh dan produktif. Selain untuk pertanian,

47

Universitas Sumatera Utara

lahan ini juga bias dikembangkan untuk peternakan, khususnya peternakan besar
seperti Sapi, Kuda, Kerbau dan Kambing.
Selain areal yang disebutkan di atas, sesungguhnya Desa Tomok Parsaoran
memang dihuni penduduk bermata pencahrian sebagai pedagang/wiraswasta 60%,
Pegawai Negeri 5% dan sebagai Petani 35%, namun pertanian yang dikembangkan
selama ini masih pertanian tradisional seperti padi, kopi, bawang, cabai, cengkeh, dan
lain-lain. Dibutuhkan sebuah pembahuruan dibidang pertanian untuk meningkatkan
produksi pertanian yang telah ada khususnya untuk menyikapi lahan pertanian yang
relatif kurang subur khususnya di Dusun I dan II, keterbatasan lahan dan teknologi
pertanian yang ramah lingkungan mutlak diperlukan.
Tabel 4.5 Data Penduduk Desa Tomok Parsaoran Berdasarkan Pekerjaan
No
Pekerjaan
Pria
1
Petani
112
2
Pedagang/Wiraswasta
15
3
PNS
6
Sumber : Dokumen RPJM-Desa/KPMD 2014

Wanita
60
160
11

Jumlah
172
175
17

5. Sosial Budaya
Desa Tomok Parsaoran sudah sejak lama dikenal sebagai sebuah wilayah adat
yang masih aktif dan terpelihara hingga saat ini, Desa Tomok Parsaoran identik
dengan “ bius ”, Tomok Parsaoran yang dikenal dengan “ Bius Parsaoran “. Dalam
kehidupan sehari-hari adat ( batak ) sangat dominan dan sudah tertata dengan baik
oleh para tetua-tetua di Desa Tomok Parsaoran. Beberapa hal yang belum tercipta
adalah kelompok-kelompok seni budaya, hal ini tentunya menjadi tugaspemerintah

48

Universitas Sumatera Utara

desa kedepan untuk menciptakan kelompok seni untuk mengangkat citra Desa Tomok
Parsaoran sekaligus menjadi sarana pembinaan kaum muda dan kepariwisataan.
6. Kesehatan
Desa tomok Parsaoran memiliki sarana kesehatan desa yakni Polindes di
Dusun II dan dilayani oleh satu orang bidan desa. Dari sisi jumlah penduduk,
sesungguhnya keberadaan sarana kesehatan ini sudah memadai, tetapi dari sisi
sebaran wilayah sebagian wilayah di desa ini masih sulit mengakses sarana kesehatan
ini, karena topografi Desa Tomok Parsaoran yang membentang sejauh 10 kilometer
dan jarak antar perkampungan cukup jauh.
Tabel 4.6 Jumlah Sarana Kesehatan menurut Dusun Tahun 2014
Dus RS Puskes Pus Polin Posyan
un
U
mas
tu
des
du
I
1
II
1
1
III
Tota
1
2
l
Sumber : Dokumen RPJM-Desa/KPMD 2014

Poskes
des
-

Apot T.Ob
ik
at
2
2
2
2

D.Pra
ktek
3
3

Salah satu masalah kesehatan yang sangat mendesak untuk dibenahi adalah
masih sulitnya mewujudkan masyarakat berprilaku hidup sehat, hal ini disebabkan
belum adanya sarana air bersih sehinggga sebagian kecil penduduk belum memiliki
wc umum maupun wc keluarga.

49

Universitas Sumatera Utara

7. Pendidikan
Pendidikan di Desa Tomok Parsaoran memiliki 1 gedung Sekolah Dasar
Negeri yang letaknya berada di Dusun II. Secara umum Desa Tomok Parsaoran
menjunjung tinggi pendidikan dan ilmu pengetahuan. Sebagian besar anak usia
sekolah dasar bersekolah bahkan hingga sekolah lanjut tingkat pertama, tetapi
kemudian beberapa orang tidak melanjut ke jenjang yang lebih tinggi karena
keterbatasan ekonomi dank arena faktor lainya.
Tabel 4.7 Indikator Pendidikan Desa Tomok Parsaoran Tahun 2014

Laki-Laki
%

Jumlah
Perempuan
F
%

F

2

0,59

5

1,97

7

1,18

42
38
25
8
224

12,39
11,2
7,37
2,36
66,08

61
59
23
6
101

23,92
23,13
9,02
2,35
39,61

103
97
48
14
325

17,34
16,33
8,08
2,36
54,71

339

100

255 100

594

100

2

0,65

5

1,77

7

1,18

41

13,27

40

14,13

81

13,68

128
84

41,42
27,18

122 43,11
78 27,56

250
162

42,23
27,36

Indikator Pendidikan
1. Partisipasi Pendidikan
a. Penduduk 15 tahun
Keatas menurut Status
Pendidikan
1.Tidak/Belum Pernah
Sekolah
2. Masih Sekolah
a. SD
b. SMP
c. SMTA
d. Diploma
3. Tidak Sekolah
Lagi
Jumlah
b. Penduduk 15 Tahun
Keatas Menurut
Pendidikan yang
ditamatkan
1. Tidak/Belum Pernah
Sekolah
2. Tidak/Belum Tamat
SD
a. SD
b. SMP

F

Total
%

50

Universitas Sumatera Utara

c. SMTA
d. Diploma

46
8
309
1
610

14,89
2,59
100
100
100

Jumlah
Angka Buta Huruf 2014
Angka Melek Huruf Tahun
2014
Sumber : Dokumen RPJM-Desa/KPMD 2014

32
6
283
3
290

11,31
2,12
100
100
100

78
14
592
4
900

13,18
2,37
100
100
100

2.1.5. Keadaan Ekonomi
Keadaan ekonomi masyarakat Tomok Parsaoran sesungguhnya sudah menuju
sejahtera, sekalipun sebagian kecil menjadi karyawan di perusahaan yang ada di desa
ini atau Penyandang Masalah Kesejahteraan Sosial ( PMKS ). Perdagangan
merupakan sector ekonomi utama yang menopang kehidupan hamper seluruh
masyarakat Desa Tomok Parsaoran kecuali beberapa orang yang berprofesi sebagai
Guru PNS di sekolah dasar dan petani tradisional yang ada di Tomok Parsaoran.
Pertanian yang digeluti hamper seluruhnya masih bersidat tradisionnal, sehingga
sekalipun luas lahan terbatas tidak seluruhnya bias diusahai oleh masyarakat. Masih
terdapat lahan tidur yang cukup luas di desa ini, persoalan utama tanah-tanah yang
tidak diusahai ini adalah keterbatasan tekhnologi dan pemilikan lahan yang belum
jelas, karena sebagian besar dimiliki bersama satu rumpun keluarga atau bahkan satu
keturunan yang kerap menimbulkan persoalan untuk dikelola.

51

Universitas Sumatera Utara

1. Pertanian
Pertanian di Desa Tomok Parsaoran secara umum dibagi menjadu dua bagian,
yakni pertanian lahan basah dan pertanian lahan kering. Pertanian lahan basah
terdapat di Dusun II dan Dusun III. Pertanian lahan basah meliputi persawahan dari
dua daerah irigasi yakni daerah irigasi pattildi Dusun III dan daerah irigasi sosor
galung di Dusun II. Kedua daerah irigasi ini mengairi beberapa hamparab persawahan
penduduk yang sudah diusahai selama berpuluh tahun. Persawahan ini mampu
memproduksi padi dengan kualitas dan produktifitas yang baik. Persoalan umum
yang dihadapi akhir-akhir ini adalah kecenderungan bergantung terhadap pupuk
kimia yang semakin besar.
Pertanian lahan kering terdapat di ketiga dusun, dan di Dusun III masih
terdapat potensi yang sangat besar untuk mengembangkan pertanian lahan kering ini
khususnya tanaman palawijaya dan hltikultura sayur dan buah. Selain itu tanaman
keras seperti kopi jenis robusta dan arabika juga tumbuh subur.

52

Universitas Sumatera Utara

Tabel 4.8 Luas Lahan Pertanian dan Peruntukanya
No

Jenis Lahan

1

Lahan Basah

Luas
Lahan
2 Ha

2

Lahan Kering

2 Ha

Peruntukan
Tanaman
Padi
Tanaman
Kopi

1 Ha
2 Ha
3 Ha
1 Ha

Jagung
Holtikultura
sayuran
2 Ha
Buah-buahan
1 Ha
Cabai
Sumber : Dokumen RPJM-Desa/KPMD 2014

Jenis
Akomoditi
Padi local

Produktivitas

Arabika

2 Ton/Ha

Robusta
Ateng

1 Ton/Ha
2 Ton/Ha
4 Ton/Ha
0.2 Ton/Ha

3 Ton/Ha

3 Ton.Ha
0.2 Ton/Ha

2. Peternakan
Selain pertanian, hamper seluruh warga desa

ini juga peternak secara

tradisional. Hewan ternak yang diusahai penduduk secara umum terdiri dari ternak
besar, kecil dan unggas. Ternak besar seperti Kerbau, sapi, kuda dan ternak kecil
diantaranya adalah kambing dan babi, serta ungags diantaranya adalah ayam dan
bebek. Kegiatan beternak biasanya masih bersifat tradisional dan merupakan usaha
sampingan. Karena Produksi ternak yang terbatas, biasanya sebagian besar hasil
ternak warga hanya untuk dikonsumsi rumah tangga sendiri dan hanya sedikit yang
dijual.

53

Universitas Sumatera Utara

Tabel 4.9 Jenis dan Jumlah Ternak di Desa Tomok Parsaoran
No
Jenis ternak
1
Kerbau
2
Kuda
3
Kambing
4
Babi
5
Ayam
6
Bebek
Sumber : Dokumen RPJM-Desa/KPMD 2014

Jumlah
18
1
3
90
1500
50

4.2.Kondisi Pemerintahan
4.2.1. Pembagian Wilayah Desa
Pembagian wilayah Desa Tomok Parsaoran dibagi menjadi 3 dusun yang
dipimpin oleh kepala dusun yang merupakan bagian dari struktur Pemerintahan Desa.
Masing-masing dusun tidak ada pembagian wilayah secara administrasi pemerintah,
namun secara kultur bias dibedakan atas beberapa kampong yang dikenal dengan
“huta”, “sosor”, “Lumban”, masing-masing kampong ini memiliki nama sendiri yang
menjadi identitas setiap warga yang bermukim didalamnya. Selama puluhan dan
ratusan tahun kondisi ini masih tetap dipertahankan dan belum ada masalah, kecuali
persoalan keadministrasian karena belum dikenal penamaan dan penomoran rumah
warga. Kedepan diperlukan sebuah kajian khusus untuk formalisasi nama kampong
yang barangkali disertai kajian akademis sehingga tidak merusak kultur masyarakat
lokal.

54

Universitas Sumatera Utara

Tabel 4.10 Penamaan Kampung di Desa Tomok Parsaoran
No
1

Dusun
Dusun I Tomok Parsaoran

2

Dusun II Tomok Parsaoran

3

Dusun III Tomok Parsaoran

Nama Kampung
Sitio-tio
Gurning
Lumban siriaon
Buluduri
Sosor bolon
Lumban sidabutar
Lumban silalahi
Tomok bolon
Tomok bolon toruan
Parluasan
Sosor galung
Huta anggiran
Pulo horas
Batu manimbun
Lumban nainggolan
Sosor mual
Siluak hosa
Sigambal
Tiga runggu
Lumban dolok
Sosor matio
Lumban harambir

Sumber : Dokumen RPJM-Desa/KPMD 2014

55

Universitas Sumatera Utara

4.1.2. Struktur Organisasi Pemerintah Desa
Struktur organisasi Desa Tomok Parsaoran Kecamatan Simanindo menganut
system kelembagaan pemerintah desa dengan pola minimal, selengkapnya disajikan
dalam gambar sebagai berikut .
Gambar 4.2.1 Desa Tomok Parsaoran Kecamatan Simanindo Kabupaten
Samosir

Perangkat Desa
Ketua BPD
Hardi Sidabutar

Kepala Desa
( Mangiring Tua
Sidabutar)

Wakil Ketua
Halasson Sidabutar

Sekertaris BPD

Sekdes

Parulian Manurung

(………..)

Anggota

KAUR Pemerintahan

Desmon Samosir

( Anderson Sigiro)

KAUR
Permasyarakatan

KAUR
Pembangunan

( Asima Silalahi)

( Rosinda Naibaho)

Anggota

KADUS I

KADUS II

KADUS III

Maraden Sitanggang

( Arifin Sidabutar )

( Holman Samosir )

( Togar Sitanggang)

56

Universitas Sumatera Utara

4.3. Karakteristik Responden
4.3.1. Karakteristik Responde Berdasarkan Jenis Kelamin
Tabel 4.11 Karakteristik Responden berdasarkan Jenis Kelamin
No

1

Laki-Laki

Perempuan

Total

F

%

F

%

F

%

46

55,4

37

44,6

83

100

Sumber: Kuesioner, Juni 2017

Sampel yang digunakan dalam penelitian ini tidak menitikberatkan pada
jenis kelamin tertentu, setiap jenis kelamin memiliki kesempatan yang sama
untuk menjadi sampel, baik laki-laki maupun perempuan yang tinggal di wilayah
Desa Tomok Parsaoran.
BerdasarkandalamTabel4.11persentasirespondenberdasarkan jenis kelamin di
Desa Tomok parsaoran dan Desa Tomok Induk komposisi responden berjenis
kelamin laki-laki frekuensi 46 responden dengan presentase sebanyak55,4% dan
frekuensi komposisi responden berjenis kelamin perempuan sebanyak 37responden
dengan presentase 44,6%..
Dari Tabel 4.11 dapat diketahui bahwa tidak ada batasan jenis kelamin untuk
berpartisipasi ke sektor pariwisata. Laki-laki dan perempuan memiliki kontribusi
masing-masing dalam berpartisipasi di sektor pariwisata. Laki-laki berkontribusi
dalam rana objek wisatanya seperti : menjadi tour guide untuk wisata sejarah
budaya, bermain speedboard, banana boat dan mengukir souvenir khas budaya di
Desa Tomok Parsaoran. Sedangkan perempuan berkontribusi di sector pariwisata
dengan berdagang souvenir khas budaya local dan menjadi pengelolah homestayatau

57

Universitas Sumatera Utara

penginapan unutk wisatawan yang berkunjung.
4.3.1.1 Karakteristik Responden Berdasarkan Usia
Tabel 4.12 Karakteristik Responden Berdasarkan Umur
No

Umur Responden

Jumlah
F
1
1
1
1
3
2
2
3
5
3
5
4
6
3
1
3
4
2
2
1
1
1
4
2
6
3
2
4
2
2
2
1
83

1
21
2
22
3
23
4
24
5
25
6
26
7
27
8
28
9
29
10
30
11
31
12
32
13
33
14
34
15
35
16
36
17
37
18
38
19
41
20
42
21
43
22
44
23
46
24
47
25
48
26
49
27
50
28
51
29
52
30
53
31
57
32
59
Total
Sumber: Kuesioner, Juni 2017

%
1,2
1,2
1,2
1,2
3,6
2,4
2,4
3,6
6,0
3,6
6,0
4,8
7,1
3,6
1,2
3,6
4,8
2,4
2,4
1,2
1,2
1,2
4,8
2,4
7,1
3,6
2,4
4,8
2,4
2,4
2,4
1,2
100

58

Universitas Sumatera Utara

Responden yang diperlukan adalah masyarakat yang bertempat tinggal di
Desa Tomok Induk dan Desa Tomok Parsaoran dan mengerti akan permasalahan
yang di bahas, maka dari itu umur responden dibatasi oleh peneliti yaitu umur
responden

17

tahun

Datadiatasmenunjukkanbahwarespondenmemilikikomposisi
bervariasiagarpenelitimendapatkan

keatas.
umur

yang

datayanglebihlengkapdanmewakilisemua

karateristik umur. Dari data tersebutdapatdilihatbahwa karakteristik usia responden
di Desa Tomok Induk dan Desa Tomok Parsaoran adalahusia21 – 59 tahun.
Dari tabel 4.12 dapat ditarik kesimpulan bahwa usia responden dari
21-59 memiliki kontribusi dalam sektor pariwisata. Karena pariwisata sudah
menjadi salah satu mata pencahrian bagi masyarakat Desa Tomok Parsaoran
sehingga sedini mungkin anak-anak diajarkan bagaimana berkontribusi di
sector pariwisata

demi kepentingan hidup mereka. Salah satunya adalah

dengan mengukir souvenir khas Desa Tomok Parsaoran dengan bahan yang
mudah didapat di desa dan dijual kepada wisatawan yang berkunjung ke Desa
Tomok Parsaoran.

59

Universitas Sumatera Utara

4.3.1.2 Karakteristik Responden Berdasarkan Tingkat Pendidikan
4.13 Tabel Karakteristik Tingkat pendidikan Responden
NO
1
2
3
4
5
6
Total

Jumlah

Pendidikan Responden

F
2
5
9
58
6
3
83

Tidak Sekolah
SD
SMP
SMA/SMK
Diploma
Sarjana

%
2,4
6,0
10,8
69,9
7,2
3,6
100

Sumber: Kuesioner, Juni 2017

Berdasarkan data pada tabel 4.13 di atas dapat diketahui bahwa tingkat
pendidikan responden sangat beragam. Tabel di atas menunjukkan bahwa
lebihbanyakrespondenyangmemilikilatar belakang pendidikanSMA/SMK.

Hal ini

disebabkan karena kurangnya sarana dan prasarana pendidikan di Desa Tomok
Parsaoran dan Desa Tomok Induk serta kemampuan ekonomi masyarakat yang
rendah membuat masyarakat di Desa Tomok Parsaoran dan Desa Tomok Induk
kesulitan untuk melanjutkan pendidikan ke jenjang yang lebih tinggi, bahkan di
Desa Tomok Parsaoran dan Desa Tomok Induk memiliki responden yang tidak
sekolah ketidaksanggupan dalam membiayai pendidikan.
Datadiatas

menunjukkanbahwa

respondenmempunyailatarbelakangpendidikanyangcukup baik karena 69,9% rata-rata
responden memiliki latar belakang pendidikan SMA dari 83 responden dan
respondenlatarbelakangberpendidikanSarjana
Diplomajugacukupbanyak,sehingga

dan

dapatmempengaruhipolapikirmasing-masing

60

Universitas Sumatera Utara

responden.
Dari tabel 4.13 dapat diketahui bahwa setiap jenjangan pendidikan memiliki
kontribusi di dalam sector pariwisata. Semakin tinggi pendidikan responden maka
akan mempengaruhi pola berpikir responden dalam melihat dan menanggapi
bagaimana atau kontribusi apa yang responden dapat lakukan untuk meningkatkan
sector pariwisata baik untuk kepentingan pribadi dan kepentingan wisatwan.
4.3.1.3 Karakteristik Responden Berdasarkan Jenis Pekerjaan
Tabel 4.14 Karakteristik Responden Berdasarkan Jenis Pekerjaan
NO

Jumlah

Pekerjaan Responden

F
7
39
15
9
7
6
83

1
PNS
2
Wiraswasta
3
Petani
4
Buruh
5
Lainya
7
Tidak ada
Total

%
8,4
47,0
18,1
10,8
8,4
7,2
100

Sumber: Kuesioner, Juni 2017

Pada tabel 4.14 responden di Desa Tomok Induk dan Desa Tomok
Parsaoran lebih banyak bekerja sebagai wiraswasta dengan membuka usaha
homestay, rumah makan, jualan souvenir, dan warung-warung kecil untuk
keperluan para wisatawan.
Dari tabel 4.14 juga menunjukkan bagaimana tingginya kontribusi
pekerjaan responden dalam sektor pariwisata di Desa Tomok Parsaoran yang
mana pekerjaan mereka berhubungan langsung dengan sektor pariwisata seperti

61

Universitas Sumatera Utara

membuka usaha Homestay kepada wisatawan, jualan souvenir untuk para
wisatawan dan rumah makan untuk para wisatawan.
4.4 Analisis Partisipasi Masyarakat
4.4.1Partisipasi Masyarakat dalam Perencanaan dan Pembangunan Kawasan
Pariwisata
Tabel 4.15. Tanggapan Responden Mengenai Partisipasi Responden dalam
Kegiatan Musrembang
No
1

Pertanyaan

Jawaban Responde

Saya ikut dalam kegiatan Kurang Setuju
Musrembang Desa dan
Setuju
memberi saran di dalam
Sangat Setuju
Musrembang
Total

Jumlah
F
4
71

%
4,8
85,5

8

9,6

83

100

Sumber: Kuesioner, Juni 2017

Tabel 4.16. Tanggapan Responden Mengenai Saran Masyarakat dalam
Musrembang
No
1

Pertanyaan

Jawaban Responde

Dalam rapat
Kurang Setuju
Musrembang desa saran
Setuju
masyarakat selalu
Sangat Setuju
didengar
Total

Jumlah
F
10
44

%
12,0
53,0

29

34,9

83

100

Sumber: Kuesioner, Juni 2017

62

Universitas Sumatera Utara

Tabel 4.17 Tanggapan Responden Mengenai Pengambilan Keputusan Rapat
Musrembang ada di Tangan Masyarakat.

No
1

Pertanyaan

Jawaban Responde

Dalam Musrembang desa
pengambilan keputusan
ada di tangan masyarakat

Jumlah

Tidak Setuju
Kurang Setuju

F
5
7

%
6,0
8,4

Setuju
Sangat Setuju

49
22

59,0
26,5

83

100

Total
Sumber: Kuesioner, Juni 2017

Tabel 4.18 Hubungan Antara Masyarakat dengan Pemerintah dalam
Musrembang
No
1

Pertanyaan

Jawaban Responde

Terjadinya Tanya jawab
antara masyarakat dengan
pemerintah/apparat desa
di dalam rapat
musrembang

Jumlah

Sangat Tidak Setuju
Kurang Setuju

F
1
11

%
1,2
13,3

Setuju
Sangat Setuju

53
18

63,9
21,7

83

100

Total
Sumber: Kuesioner, Juni 2017

63

Universitas Sumatera Utara

Tabel 4.19 Tanggapan Responden Terhadap Kesadaran Masyarakat akan
Kebutuhan yang belum Tercapai
No
1

Pertanyaan
Masyarakat sadar akan
apa yang mereka
butuhkan selama ini yang
belum dilakukan oleh
pemerintah
Total

Jawaban Responde

Jumlah

Kurang Setuju
Setuju

F
37
45

%
44,6
54,2

Sangat Setuju

1

1,2

83

100

Sumber: Kuesioner, Juni 2017

4.20 Tanggapan Responden Terhadap Pemerintah Bersedia Mendengar dan
Menampung Aspirasi Masyarakat
No
1

Pertanyaan
Pemerintah bersedia
mendengar dan
menampung aspirasi
masyarakat terkait
perencanaan dan
pembangunan pariwisata
di Desa Tomok Parsaoran
Total

Jawaban Responde

Jumlah

Tidak Setuju
Kurang Setuju

F
1
14

%
1,2
16,9

Setuju
Sangat Setuju

49
19

59,0
22,9

83

100

Sumber: Kuesioner, Juni 2017

Musrembang adalah musyawarah rencana pembangunan desa yang bersifat
partisipatif di mana diselenggarakan oleh para pemerintah desa bekerja sama dengan
masyarakat untuk membangun pemahaman kepentingan pembangunan desa dengan
cara rapat bersama atau pemerintah desa dipertemukan dengan masyarakat setempat
dalam membahas pembangunan dan permasalahan di Desa. Dari tabel 4.15 dapat
diketahui bahwa responden sebanyak 71 dengan persentasi 85.5% ikut berpartispasi

64

Universitas Sumatera Utara

dalam kegiatan musrembangdes yang diadakan bulan Januari tahun 2017 di Desa
Tomok Parsaoran.
Rapat musrembang adalah langkah awal bagaimana kedepannya perencanaan
pembangunan desa dan apa yang akan dilakukan. Salah satu cara adalah dengan
mendengar langsung saran dari masyarakat itu sendiri karena merekalah yang
mengerti dan mengetahui apa kekurang desa demi kebaikan bersama.
Dari tabel 4.16 dapat diketahui bahwa dalam setiap rapat musrembang yang
dilakukan, sebanyak 53,0% responden mengatakan bahwa ketika kegiatan
musrembang dilaksanakan saran masyarakat selalu didengar sehingga memberikan
dorongan bagi masyarakat untuk ikut berpartisipasi dalam kegiatan musrembang.
Dari tabel 4.17 dapat ditarik kesimpulan bahwa di dalam Rapat
Musrembangdes, responden dengan frekuensi 49 dengan persentasi 59.0% setuju
bahwa keputusan hasil rapat musrembang ditentukan oleh masyarakat yang ikut
dalam kegiatan musrembang berdasarkan apa yang dirasakan masyarakat sehingga
masyarakat lebih mengetahui apa yang harus dilakukan untuk pembangunan desa.
Dari tabel 4.18 dapat ditarik kesimpulan bahwa di dalam Rapat
Musrembangdes, responden dengan frekuensi 53 dengan persentasi 63.9%
menyetujui adanya terjadi Tanya jawab antara masyarakat dengan apparat desa. Dari
tabel 4.19 dapat kita ketahui bahwa sebanyak 54,2% responden mengatakan setuju
kalua masyarakat sadar akan apa yang mereka butuhkan selama ini yang belum
dilakukan oleh pemerintah dan ini mereka jelaskan kepada pihak aparatur desa dan
pemerintahan dalam rapat musrembang desa agar pemerintah tau apa yang harus
dilakukan untuk pengembangan desa di Tomok Parsaoran. Tabel 4.20 dapat
65

Universitas Sumatera Utara

disimpulkan bahwa sebanyak 59,0% responden mengatakan bahwa pemerintah
bersedia menampung aspirasi masyarakat terkait perencanaan dan pengembangan
pariwisata di Desa Tomok Parsaoran. Ini menunjukkan adanya hubungan yang baik
antara pemerintah/aparatur desa dengan masyarakat setempat yang memberikan
masyarakat kesempatan untuk berpartisipasi dalam pengembangan desa wisata yang
akan berdampak baik bagi pembangunan dan semua pihak yang ada kedepannya.

4.4.2. Partisipasi Masyarakat Dalam Pelaksanaan
Tabel 4.21Tanggapan Responden dalam Berpartisipasi mempromosikan Objek
Wisata Tomok Parsaoran
No
1

Pertanyaan

Jawaban Responde

Saya berpartisipasi dalam
mempromosikan objek
wisata di Desa Tomok
Parsaoran

Jumlah

Tidak Setuju
Kurang Setuju

F
2
12

%
2,4
14,5

Setuju
Sangat Setuju

60
9

72,3
10,8

83

100

Total
Sumber: Kuesioner, Juni 2017

Tabel 4.22 Tanggapan Responden Terhadap Berpartisipasi Untuk Menjadi
Pemandu Wisatawan
No
1

Pertanyaan

Jawaban Responde

Saya bersedia untuk
menjadi pemandu
wisatawan yang
membutuhkan

Jumlah

Tidak Setuju
Kurang Setuju

F
2
10

%
2,4
12,0

Setuju
Sangat Setuju

49
22

59,0
26,5

83

100

Total
Sumber: Kuesioner, Juni 2017

66

Universitas Sumatera Utara

Tabel 4.23 Tanggapan Responden Terhadap Keterlibatan Masyarakat
dalam kegiatan yang Dilakukan Oleh Pemerintah Daerah Kabupaten Samosir
No
1

Pertanyaan

Jawaban Responde

Saya terlibat dalam
kegiatan yang dilakukan
oleh Pemerintah Daerah
Kabupaten Samosir
dalam mengembangkan
pariwisata Danau Toba
khususnya Desa Tomok
Parsaoran
Total

Jumlah

Tidak Setuju
Kurang Setuju

F
4
15

%
4,8
18,1

Setuju
Sangat Setuju

49
15

59,0
18,1

83

100

Sumber: Kuesioner, Juni 2017

Tabel. 4.24 Tanggapan Responden Terhadap Keterlibatan dalam
Organisasi untuk Meningkatkan Pengembangan Objek wisata di Desa Tomok
Parsaoran
No
1

Pertanyaan

Jawaban Responde

Saya terlibat dalam
organisasi masyarakat
dalam meningkatkan
objek wisata di Desa
Tomok Parsaoran

Jumlah

Tidak Setuju
Kurang Setuju

F
18
27

%
21,7
32,5

Setuju
Sangat Setuju

29
9

34,9
10,8

83

100

Total
Sumber: Kuesioner, Juni 2017

4.25 Tanggapan Responden Terhadap Masyarakat Selalu berusaha
Menyediakan Keperluan wisatawan
No
1

Pertanyaan

Jawaban Responde

Masyarakat selalu
berusaha menyediakan
keperluan wisatawan

Jumlah

Kurang Setuju
Setuju

F
11
59

%
13,3
71,1

Sangat Setuju

13

15,7

83

100

Total
Sumber: Kuesioner, Juni 2017

67

Universitas Sumatera Utara

Tabel 4.26 Tanggapan Responden Terhadap Adanya even Tahunan
untuk menarik Kunjungan wisatawan
No
1

Pertanyaan

Jawaban Responde

Adanya even-even atau
Kurang Setuju
kegiatan rutin yang
Setuju
dilakukan oleh
masyarakat sekitar objek Sangat Setuju
wisata Desa Tomok
Parsaoran untuk menarik
minat wisatawan
berkunjung.
Total

Jumlah
F
15
46

%
18,1
55,4

22

26,5

83

100

Sumber: Kuesioner, Juni 2017

Tahap pelaksanaan adalah tahap yang paling penting dalam pembangunan,
karena inti dari pembangunan adalah pelaksanaanya. Tahap pelaksaan pembangunan
pariwisata di Desa Tomok Parsaoran diwujudnyatakan dalam bentuk tindakan seperti
berpartisipasi dalam mempromosikan objek wisata di Desa Tomok Parsaoran dan
manjadi pemandu wisatawan yang membutuhkan.
Promosi

pariwisata

merupakan

kegiatan

yang

dilakukan

untuk

memperkenalkan pariwisata yang menjadi daya Tarik dari sebuah daerah yang
bertujuan untuk mempengaruhi wisatawan untuk datang berkunjung ke daerah
tersebut. Kegiatan promosi harus dapat memanfaatkan segala media yang ada serta
melakukan berbagai kegiatan-kegiatan di luar daerah pariwisata tersebut. Promosi
tersebut bukanlah hanya tugas dari pemerintah atau aparatur desa saja, melainkan
masyarakat juga berperan besar dalam memperkenalkan pariwisata yang dimiliki oleh

68

Universitas Sumatera Utara

Desa Tomok Parsaoran ke orang banyak melalui media-media yang dapat dilihat
dengan mudah oleh para pengguna media social dan wisatawan
Dari tabel 4.21 diketahui bahwa sebanyak 72,3% responden setuju dengan
berpartisipasi dalam mempromosikan objek wisata yang ada di Desa Tomok
Parsaoran ke setiap media yang mereka miliki agar harapanya para pengguna media
dan wisatawan bisa mengetahui bahwa ada objek wisata yang bagus untuk
dikunjungi. Sedangkan tabel 4.22 diketahui sebanyak 59,0% setuju responden
bersedia menjadi pemandu wisatawan yang membutuhkan. Ini membuktikan bahwa
sifat keramah tamahan dengan wisatawan adalah salah satu hal yang menarik
perhatian para wisatawan untuk berkunjung.
Tabel 4.23 diketahui bahwa sebanyak 59,0% responden menyetujui bahwa
masyarakat ada terlibat dalam kegiatan-kegiatan yang dilakukan oleh pemerintah
daerah Kabupaten Samosir dalam mengembangkan pariwisata Danau Toba di Desa
Tomok Parsaoran, Salah satunya adalah dengan mengadakan pesta tahunan yang
bertajuk budaya dan pariwisata untuk memikat para wisatawan untuk mengunjungi
dan mengetahui bagaimana indahnya kebudayaan Batak Toba di

Desa Tomok

Parsaoran.
Tabel 4.24 diketahui bahwasebanyak 34,9% responden menyetujui bahwa
adanya keterlibatan masyarakat dalam organisasi untuk meningkatkan pengembangan
objek wisata di Desa Tomok Parsaoran, baik dari segi memanfaatkan kebudayaan

69

Universitas Sumatera Utara

lokal, alam dan meningkatkan kreatifitas masyarakat setempat untuk menjadikan
kreatifitas sebagai jasa utuk mendapatkan penghasilan dibidang pariwisata.
Tabel 4.25 disimpulkan bahwa responden sebanyak 71,1% menyetujui bahwa
masyarakat selalu berusaha menyediakan keperluan wisatawan yang berkunjung baik
dari segi keperluan jasmani, rohani dan aspek lainya. Ini menunjukkan bahwa
masyarakat berpartisipasi atau berkontribusi dalam peningkatan kunjungan wisatawan
karena menyediakan keperluan para wisatawan yang berkunjung sehingga para
wisatawan merasa nyaman dengan kepenuhan yang terpenuhi.
Tabel 4.26 diketahui sebanyak 55,4% responden menyetujui bahwa adanya
even-even atau kegiatan rutin yang dilakukan oleh masyarakat sekitar objek wisata
Desa Tomok Parsaoran untuk menarik minat wisatawan berkunjung. Even yang
dilakukan adalah konser musik dan tari bertema budaya lokal yang dapat menarik
perhatian para wisatwan yang berkunjung ke Desa Tomok parsaoran.
4.4.3 Partisipasi Masyarakat dalam Evaluasi Pembangunan Desa
Tabel 4.27 Tanggapan Responden Terhadap Program Pembangunan objek
wisata yang berjalan di Desa Tomok.
No
1

Pertanyaan

Jawaban Responde

Masyarakat senang
terkait program
pengembangan objek
wisata yang berjalan di
Desa Tomok Parsaoran

Jumlah

Tidak Setuju
Kurang Setuju

F
1
14

%
1,2
16,9

Setuju
Sangat Setuju

67
1

80,7
1,2

83

100

Total
Sumber: Kuesioner, Juni 2017

70

Universitas Sumatera Utara

Tabel 4.28 Tanggapan Responden Terhadap Program Pembangunan Pariwisata
5 Tahun terakhir
No
1

Pertanyaan

Jawaban Responde

Program yang dilakukan
pemerintah dalam 5
tahun terakhir berjalan
dengan baik

Jumlah

Tidak Setuju
Kurang Setuju

F
3
38

%
3,6
45,8

Setuju
Sangat Setuju

35
7

42,2
8,4

83

100

Total
Sumber: Kuesioner, Juni 2017

Tabel 4.29 Tanggapan Responden Terhadap Keefektifan Program
pembangunan Pariwisata di Desa Tomok Parsaoran
No
1

Pertanyaan

Jawaban Responde

Efektifkah program
Tidak Setuju
pembangunan yang
Kurang Setuju
dijalankan pemerintah 5
Setuju
tahun terakhir untuk
wisata di Desa Tomok
Parsaoran
Total

Jumlah
F
1
40

%
1,2
48,2

42

50,6

83

100

Sumber: Kuesioner, Juni 2017
Tabel 4.30 Tanggapan Responden Terhadap Program Pembangunan Pariwisata yang
dilakukan Oleh Pemerintah Banyak Merugikan Masyarakat Setempat

No
1

Pertanyaan

Jawaban Responde

Program pembangunan
Kurang Setuju
pariwisata yang dibuat
Setuju
oleh pemerintah banyak
Sangat Setuju
merugikan masyarakat
setempat
Total

Jumlah
F
47
11

%
56,6
13,3

25

30,1

83

100

Sumber: Kuesioner, Juni 2017

71

Universitas Sumatera Utara

Tabel 4.31 Tanggapan Responden Terhadap Kekecewaan Masyarakat dengan
Program Pembanguna Pariwisata di Desa Tomok Parsaoran
No
1

Pertanyaan

Jawaban Responde

Masyarakat Kecewa
dengan Program
pembangunan pariwisata
di Desa Tomok
Parsaoran

Jumlah

Sangat Tidak Setuju
Tidak Setuju

F
1
50

%
1,2
60,2

Kurang Setuju
Setuju

25
7

30,1
8,4

83

100

Total
Sumber: Kuesioner, Juni 2017

Tabel 4.32 Tanggapan Responden Terhadap Pemerintah Menyebarluaskan ke
Masyarakat Hasil Rapat pembahasan Musrembang dan RKP yang belum
tercapai
No
1

Pertanyaan

Jawaban Responde

Pemerintah Membuat
Kurang Setuju
hasil rapat
Setuju
musrembang/RKP yang
Sangat Setuju
belum tercapai dan
Menyebarkanya kes
masyarakat
Total

Jumlah
F
1
65

%
1,2
78,3

17

20,5

83

100

Tahap evaluasi merupakan umpan balik yang dapat memberi masukan demi
perbaikan pelaksanaan pembangunan. Evaluasi merupakan kemampuan masyarakat
dalam menilai baik-buruknya, berhasil-tidak berhasil, dan efektif-tidak efektifnya
suatu program. Pada tahapan ini masyarakat setingkat lebih memahami kegunaan dan
kerugian dari suatu program yang diberikan sehingga mereka dapat menyusun dan
mengeksekusi solusi atas penilaian mereka. Evaluasi juga dapat menilai sejauhmana
keberhasilan dan keefektifan program yang mereka lakukan, sehingga mereka dapat

72

Universitas Sumatera Utara

menentukan secara mandiri dan sadar apakah mereka harus melanjutkan atau
meninggalkan kegiatan tersebut.
Dari tabel 4.27, dan 4.29 menunjukkan bahwa tanggapan responden
mendukung program pembangunan pariwisata di Desa Tomok dengan tingginya
persentasi setuju sebanyak 80,7% dan 50,6%. Tingginya tanggapan setuju dari
responden berdasarkan yang peneliti dapat dilapangan bahwa responden senang
dengan apa yang sudah dilakukan oleh pemerintah dalam meningkatkan pariwisata di
Desa Tomok Parsaoran. Dimulai dengan dimekarkanya Desa Tomok Parsaoran dari
Desa Tomok Induk pada tahun 2011 sehingga objek wisata bisa dikelolah lebih
optimal oleh apparat desa setempat. Akses juga sudah lebih mudah untuk berkunjung
ke Desa Tomok Parsaoran baik dari akses darat/mobil dan air/kapal penyebrangan.
Sedangkan pada tabel 4.28 menunjukkan bahwa responden kurang setuju dengan
pembangunan pariwisata di Desa Tomok selama 5 tahun terakhir dikarenakan
pemerintah tidak menepati janjinya dalam membangun pariwisata di Desa Tomok.
Dari tabel 4.30 diketahui bahwa sebanyak 56,6% responden mengatakan
kurang setuju kalu program pembangunan yang dilakukan pemerintah banyak
merugikan masyarakat. Hal ini menjelaskan bahwa masyarakat masih mempercayai
pemerintah terhadap pembangunan yang terjadi di Desa Tomok Parsaoran dan
menyadari bahwa ketentuan atau aturan pembangunan yang dibuat pemerintah harus
dilakukan untuk kepentingan masyarakat itu sendiri.

73

Universitas Sumatera Utara

Dari tabel 4.31 diketahui sebanyak 60,2% responden mengatakan tidak setuju
terhadap kekecewaan masyarakat terhadap pembangunan yang ada di Desa Tomok
Parsaoran. Tabel 4.32 diketahui sebanyak 78,3% mengatakan setuju bahwa
pemerintah membuat hasil rapat musrembangdes dan RKP yang belum tercapai dan
menyebarluaskanya

kemasyarakat

agar

masyarakat

mengetahui

program

pembangunan desa mereka sampai dimana dan mencari tahu solusi apa yang tepat
untuk kelancaran program pembangunan berikutnya di Desa Tomok Parsaoran.
4.4.4 Partisipasi Masyarakat dalam Menikmati Hasil
Tabel 4.33 Tanggapan Responden Terhadap Kepuasan dari hasil Program
Pembangunan Pariwisata yang telah Tercapai.
No
1

Pertanyaan

Jawaban Responde

Saya puas dengan hasil
program pembangunan
objek wisata di Desa
Tomok Parsaoran yang
telah tercapai

Jumlah

Tidak Setuju
Kurang Setuju

F
1
34

%
1,2
41,0

Setuju
Sangat Setuju

41
7

49,4
8,4

83

100

Total
Sumber: Kuesioner, Juni 2017

74

Universitas Sumatera Utara

Tabel 4.34 Tanggapan Responden Terhadap Masyarakat dijadikan
Subjek Pembangunan Pariwisata
No
1

Pertanyaan

Jawaban Responde

Masyarakat di jadikan
Kurang Setuju
Subjek Pembangunan
Setuju
untuk perencanaan dan
pembangunan Obejk
wisata di Desa Tomok
Parsaoran
Total

Jumlah
F
32
51

%
38,6
61,4

83

100

Sumber: Kuesioner, Juni 2017

Tabel 4.35 Tanggapan Responden terhadap Hasil Program Pembangunan Tidak
ada Sama Sekali Keuntungan Terhadap Masyarakat dan Penungkatan Objek
Wisata Desa Tomok Parsaoran
No

Pertanyaan

Jawaban Responde

Jumlah
F

Hasil program perencanaan
dan pembangunan wisata di
Desa Tomok Parsaoran
tidak ada sama sekali
untungnya bagi masyarakat
dan peningkatan objek
wisata di Desa Tomok
Parsaoaran

1

Sangat Tidak Setuju

2

Tidak Setuju

62

%
2,4
74,7

Kurang Setuju
Setuju

17
2

20,5
2,4

83

100

Total
Sumber: Kuesioner, Juni 2017

Tabel 4.36 Tanggapan Responden Terhadap Masyarakat membutuhkan Program
Pembangunan Pariwisata yang baru di Desa Tomok Parsaoran

No
1

Pertanyaan

Jawaban Responde

Masyarakat
Tidak Setuju Setuju
membutuhkan program
Setuju
pembangunan pariwisata
Sangat Setuju
yang baru di Desa
Tomok Parsaoran
Total

Jumlah
F
1
38

%
1,2
45,8

44

53,0

83

100

Sumber: Kuesioner, Juni 2017

75

Universitas Sumatera Utara

Tahap menikmati hasil merupakan salah satu yang dijadikan indikator
keberhasilan partisipasi masyarakat pada tahap perencanaan dan pelaksanaan
pembangunan. Selain itu, dengan melihat posisi masyarakat sebagai subjek
pembangunan, maka semakin besar manfaat pembangunan dirasakan, berarti
pembangunan tersebut berhasil mengenai sasaran. Pada tahapan ini masyarakat sudah
mampu merasakan keberhasilan dari program yang telah mereka lakukan. Mereka
juga dapat mengukur hasil yang mereka peroleh dengan potensi sendiri yang mereka
miliki.
Pada tabel4.33 menunjukkan bahwa tanggapan masyarakat akan kepuasan
hasil program pembangunan pariwisata desa baik, dengan persentasi setuju sebanyak
49,4%. pada tabel 4.34 menunjukkan bahwa responden setuju dengan masyarakat
dijadikan subjek pembangunan pariwisata di Desa Tomok dengan persentasi
61,4%yang mana salah satu bila masyarakat dijadikan subjek pembangunan
kemungkinan besar manfaat pembangunan yang dirasakan.
Tabel 4.35menunjukkan

tanggapan responden terhadap hasil program

pembangunan tidak ada keuntungan terhadap masyarakat dan dalam peningkatan
objek wisata di Desa Tomok Parsaoran adalah tidak setuju, dengan persentasi 74,7%
yang berarti rata-rat