KARAKTERISTIK USAHA SOUVENIR DI KAWASAN OBJEK WISATA DESA TOMOK KECAMATAN SIMANINDO KABUPATEN SAMOSIR.
KARAKTERISTIK USAHA SOUVENIR DI KAWASAN OBJEK
WISATA DESA TOMOK KECAMATAN SIMANINDO
KABUPATEN SAMOSIR
SKRIPSI
Diajukan Untuk Memenuhi Sebagian Syarat Memperoleh Gelar
Sarjana Pendididkan
Oleh:
SABAR SIMALANGO NIM. 308131092
JURUSAN PENDIDIKAN GEOGRAFI
FAKULTAS ILMU SOSIAL
(2)
(3)
(4)
v
PERNYATAAN KEASLIAN TULISAN
Saya yang bertandatangan dibawah ini: Nama : Sabar Simalango NIM :308131092
Jurusan : Pendidikan Geografi Fakultas : Ilmu Sosial
Menyatakan dengan sebenarnya bahwa skripsi yang saya tulis ini adalah benar-benar merupakan karya sendiri, bukan merupakan pengambil alihan tulisan atau pikiran orang lainyang saya akui sebagai hasil tlisan atau pikiran saya sendiri.
Apabila dikemudian hari terbukti atau dapat dibuktikan jiplakan/plagiasi, maka saya bersedia menerima sanksi atau hukuman atas perbuatan tersebut.
Medan, Agustus 2012
Saya yang membuat pernyataan,
Sabar Simalango NIM. 308131092
(5)
iii
KATA PENGANTAR
Dengan segala kerendahan hati penulis mengucapkan Puji Syukur kepada Tuhan Yang Maha Esa yang telah memberikan rahmat berlimpah hingga sampai pada penulisan skripsi ini selesai sebagaimana yang ditetapkan dari Tri Dharma Perguruan Tinggi dan sekaligus untuk memenuhi sebahagian persyaratan dalam memperoleh gelar sarjana Pendidikan di Universitas Negeri Medan.
Dalam penulisan skripsi ini penulis tidak terlepas dari hambatan dan mengalami banyak kesulitan. Untuk itu, penulis sangat berterimakasih kepada Ibu Dra. Rosni, M.P selaku dosen pembimbing penulis karena bimbingan dan masukan beliau yang sangat berharga serta semangat dalam memberi motivasi sehingga penulis dapat menyelesaikan penyusunan skripsi ini dengan baik dan tepat waktu.
Sehubungan dengan itu penulis mengucapkan terimakasih kepada:
1. Bapak Prof. Dr .Hj.Ibnu Hajar, M.Si selaku Rektor Universitas Negeri Medan. 2. Bapak Drs. Restu, M.S selaku Dekan Fakultas Ilmu Sosial
3. Bapak Drs. W. Lumbantoruan, M.Si selaku Ketua Jurusan Pendidikan Geografi. 4. Bapak Drs.Ardin Sialagan selaku Dosen Pembimbing Akademik
5. Ibu Dra. Asnidar, M.Si selaku Sekretaris Jurusan Pendidikan Geografi
6. Bapak/ Ibu dosen dan staf pegawai khususnya di Jurusan Pendidikan Geografi. 7. Bapak Kepala Desa Tomok, wakil serta unsur- unsur pengurus lainnya yang telah
banyak membantu penulis.
8. Kepada kedua Orang Tua penulis Krisman Simalango dan Maruliana Sinaga yang telah bersusah payah dalam memberikan tenaga, usaha serta doa dari awal
(6)
iv
hingga penghujung akhir perkuliahan dan terkhusus pada proses penyelesaian skripsi ini.
9. Kepada semua saudara- saudara penulis, abang, kakak dan adik tercinta yang juga telah banyak memberi dukungan semangat dan doa selama penulis menjalankan studi.
10.Semua keluarga yang memberikan banyak perhatian selama penulis menjalani perkuliahan hingga akhir penyelesaian skripsi ini khususnya berbagai kemudahan sarana dan prasarana dalam mendukung proses penyelesaian skripsi ini.
11.Kepada abang dan kakak serta adik stambuk khususnya Jurusan Pendidikan Geografi ;juga rekan- rekan Jurusan Pendidikan Geografi stambuk 2008, terkhusus buat kelas A- Reguler.Terimakasih buat kebersamaan selama perkuliahan yang tidak terlepas dari adanya manfaat yang saling memberi.
12.Dan semua pihak yang telah membantu penulis baik moril maupun materi, yang tidak dapat disebutkan satu persatu.
13.Kepada Almamaterku.
Perwujudan suatu karya yang baik telah diupayakan secara maksimal selama proses penyusunan skripsi ini, namun demikian disadari bahwa penulisan ini sangat jauh dari kesempurnaan, untuk itu sangatlah diharapkan kritik konstruktif dan saran yang bersifat membangun demi kesempurnaan skripsi ini. Terhadap kritik dan saran tersebut terlebih dahulu diucapkan terimakasih. Akhirnya penulis berharap semoga skripsi ini dapat bermanfaat untuk memberi sumbangan pikiran bagi pembaca.
Medan, Agustus 2012
Sabar Simalango NIM. 308131092
(7)
vi DAFTAR ISI
LEMBAR PERSETUJUAN PEMBIMBING ... i
LEMBAR PERSETUJUAN DAN PENGESAHAN ... ii
KATA PENGANTAR ... iii
ABSTRAK ... v
PERNYATAAN KEASLIAN TULISAN ... vi
DAFTAR ISI ... vii
DAFTAR TABEL ... ix
DAFTAR GAMBAR ... x
DAFTAR LAMPIRAN ... xi
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah ... 1
B. Identifikasi Masalah ... 5
C. Pembatasan Masalah ... 5
D. Perumusan Masalah ... 6
E. Tujuan Penelitian ... 6
F. Manfaat Penelitian ... 7
BAB II KAJIAN PUSTAKA A. Kerangka Teori... 8
B. Penelitian Relevan ... 24
C. Kerangka Berpikir ... 27
BAB III METODE PENELITIAN A. Lokasi Penelitian ... 29
B. Populasi dan Sampel ... 29
C. Variabel Penelitian dan Defenisi Operasional ... 29
D. Teknik Pengumpulan Data ... 30
E. Teknik Analisa Data ... 31
BAB IV DESKRIPSI DAERAH PENELITIAN A. Kondisi Fisik ... 32
(8)
vii
B. Kondisi Non Fisik ... 37
BAB V HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Hasil Penelitian ... 47
B. Pembahasan ... 60
BAB VI KESIMPULAN DAN SARAN A. Kesimpulan ... 68
B. Saran ... 69
Daftar Pustaka ... 71
(9)
viii
DAFTAR TABEL
No Uraian Hal
1. Penggunaan Lahan di Desa Tomok ... 33
2. Jumlah Penduduk Desa Tomok Berdasarkan Dusun ... 37
3. Sex Ratio Penduduk Desa Tomok Berdasarkan Dusun ... 38
4. Jumlah Penduduk Berdasarkan Kelompok Umur ... 39
5. Komposisi Penduduk Berdasarkan Agama ... 40
6. Komposisi Penduduk Berdasarkan Suku ... 41
7. Komposisi Penduduk Berdasarkan Tingkat Pendidikan ... 42
8. Komposisi Penduduk Berdasarkan Matapencaharian ... 43
9. Sarana Pendidikan Desa Tomok ... 44
10.Sarana Kesehatan Desa Tomok ... 45
11.Sarana dan prasarana Pariwisata di Desa Tomok ... 46
12.Karakteristik responden pengusaha Souvenir berdasarkan umur ... 47
13.Jenis Produk souvenir khas daerah setempat ... 48
14.Jenis Barang Souvenir Yang Berasal Dari Luar Daerah ... 51
15.Bentuk Bangunan Toko Souvenir ... 53
16.Ukuran Bangunan Toko Souvenir ... 53
17.Status Kepemilikan Bangunan Toko Souvenir ... 54
18.Harga Sewa Bangunan Toko Souvenir ... 55
19.Karakteristik responden berdasarkan tingkat pendidikan ... 56
20.Jumlah modal yang digunakan responden ... 57
21.Pendapatan rata- rata per bulan responden... 58
22.Keterampilan responden dalam berkomunikasi bahasa asing ... 58
(10)
ix
DAFTAR GAMBAR
No Uraian Hal
1. Skema Kerangka Berpikir ... 28
2. Peta Kabupaten Samosir ... 35
3. Peta Kecamatan Simanindo ... 36
4. Anekaragam ukiran kayu dengan berbagai miniatur ... 49
5. Miniatur Rumah Adat Batak Toba ... 49
6. Pakaian dengan identitas yang mencerminkan daerah tujuan wisata ... 50
7. Ragam aksesoris unik berupa gantungan kunci ... 51
(11)
x
DAFTAR LAMPIRAN
No Uraian Hal
1. Wawancara ... 73
2. Peta Pariwisata Sumatera Utara ... 74
3. Peta Lokasi Pariwisata Danau Toba ... 75
(12)
BAB I PENDAHULUAN
A.Latar Belakang Masalah
Keindahan alam dan budaya Indonesia memberikan sumbangan yang sangat besar khususnya pendapatan dari bidang kepariwisataan. Kepariwisataan di Indonesia telah tumbuh dan berkembang menjadi suatu industri. Oleh karena itu, sudah sepantasnya apabila upaya memajukan pembangunan pariwisata hendaklah diperhatikan dan disamakan dengan upaya memajukan sektor- sektor pembangunan lainnya. (Pendit 1994).
Sebagai bukti nyata keberadaan pariwisata sebagai indusrti andalan di Indonesia dan menjadi salah satu sumber devisa negara, dapat dilihat berdasarkan ketetapan Majelis Permusyawaratan Rakyat RI No IV/MPR/2003 tentang GBHN menempatkan industri pariwista dalam urutan prioritas ke- 6 setelah sektor pertanian, industri, pertambangan, energi dan prasarana.
Seiring semakin pentingnya peran pariwisata di banyak negara, akan memungkinkan timbulnya persaingan yang semakin ketat dalam menjual produk wisata. Dengan demikian pemerintah didalam pengembangan kepariwisataan nasional yang bertujuan untuk memperlancar usaha kepariwisataan nasional sebagai salah satu sumber penghasil perlu menyempurnakan organisasi dan tata kerja badan pelaksana dibidang kepariwisataan ditingkat pusat. Untuk itu pemerintah berkewajiban untuk selalu mendukung dan mengawasi setiap usaha yang dilakukan oleh semua pihak dalam pengembangan dunia pariwisata.
(13)
Spillane (1990), Perkembangan pariwisata tidak terlepas dari terjadinya difusi teknologi informasi sehingga promosi antar destinasi pariwisata semakin kompetitif dan konsumen memiliki lebih banyak pilihan informasi yang dapat diakses dengan mudah. Karena itu, daerah- daerah tujuan wisata (DTW) harus mengembangkan produk yang bervariasi dan bersifat unik serta langka. Ditengah persaingan yang ketat itu hanya daerah yang kreatif dan fleksibel lah yang dapat terus bersaing dan menjamin pariwisata yang berkelanjutan. Itulah sebabnya daerah- daerah objek wisata saat ini berusaha untuk memberikan barang- barang yang beranekaragam jenis dan variasinya serta membawakan ciri khas budaya kedaerahannya.
Peranan kepariwisataan erat kaitannya dengan program, proses dan keberhasilan sapta pesona dalam kemajuan suatu objek wisata. Dengan motto sapta pesona yang terdiri dati 7 pesona atau disebut juga 7 K yaitu: Keamanan, Ketertiban, Kebersihan, Kesejukan, Keindahan, Keramahtamahan dan Kenangan.
Salah satu unsur dari sapta pesoana diatas yaitu “kenangan” adalah menjadi
salah satu unsur yang harus diwujudkan khususnya didalam usaha pemasaran produk- produk wisata yaitu seperti cendramata (souvenir) yang akan dimanfaatkan oleh wisatawan sebagai sebuah kenangan yang dapat diperoleh dari tempat kunjungan wisata ke daerah asalnya. Itulah sebabnya kota Yogyakarta terkenal dengan Batiknya, Wamena terkenal dengan kotekanya, Makassar terkenal dengan songkok To Bonenya, Bukittinggi terkenal dengan Jam Gadangnya dan lain- lain. (Samsuridjal, D 1996).
Di negara Indonesia usaha souvenir atau cenderamata sudah mulai tumbuh terutama di Bali sudah maju dengan pesat. Tetapi jika dibandingkan dengan negara
(14)
lain bisnis cenderamata di negeri kita masih lemah. Menurut Biro Pusat Statistik Pada Tahun 1996 hanya sekitar 9 % dari pengeluaran wisatawan digunakan untuk membeli cenderamata, itupun sebagian besar digunakan untuk membeli batik, komoditi yang sudah agak lama dikenal di dunia internasional. Untuk itulah kawasan objek wisata pada daerah- daerah yang membutuhkan pengembangan lebih lanjut perlu menyediakan produk souvenir yang lebih khas dan unik.
Kawasan objek wisata yang terdapat di Sumatera Utara yaitu Pulau Samosir yang memiliki beragam objek wisata yang dapat ditemukan mulai dari objek wisata alam dan budaya. Salah satu objek wisata terdapat di desa Tomok yang banyak dikunjungi wisatawan domestik dan mancanegara. Banyaknya kunjungan wisatawan diharapkan dapat memperbesar kesempatan membuka usaha yang tentunya dapat memberikan peningkatan pendapatan masyarakat setempat.
Salah satu bentuk pelayanan wisata yaitu dengan menyediakan fasilitas penunjang produk wisata yaitu usaha mendirikan toko souvenir yang memiliki jumlah sebanyak 260 toko souvenir. (Sumber: Dinas Pariwisata dan Seni Budaya Kabupaten Samosir. 2012).
Keberadaan usaha souvenir di Desa Tomok menunjukan adanya keseragaman atau homogenitas dari segi jenis barang yang tersedia. Hal itu didasari karena pada umumnya barang- barang berasal dari hasil kerajinan tangan masyarakat setempat. Ditinjau dari jenisnya, hasil- hasil kerajinan tangan tersebut seperti ornament rumah adat Batak yang bahannya dari kayu. Selain itu terdapat juga ukiran- ukiran yang merupakan alat- alat kerajaan Batak pada masa lampau seperti Tunggal Panaluan. Namun jenis barang seperti ini sudah semakin sedikit keberadaannya yang diakibatkan semakin bertambahnya barang- barang yang didatangkan dari luar
(15)
daerah. Akibatnya pemahaman terhadap barang tersebut semakin kurang bagi wisatawan yang ingin mengetahui sejarah ataupun makna dari setiap produk souvenir daerah setempat.
Ditinjau berdasarkan keadaan bangunan toko souvenir menunjukan banyak variasi dari segi ukuran/ luas, bentuk serta kepemilikan toko. Hal ini akan mempengaruhi nilai estetik atau cerminan yang ditunjukan oleh keberadaan toko souvenir sebagai salah satu sarana di kawasan objek wisata Desa Tomok. Maka dalam upaya meningkatkan usaha souvenir ini perlu adanya usaha bersama untuk menghasilkan barang- barang yang mempunyai mutu standar, pelayanan yang berwawasan sapta pesona serta kemampuan dalam melayani setiap pengunjung yang beragam etnis. Disamping itu usaha masyarakat dalam pemenuhan berbagai karakteristik barang- barang souvenir perlu ditingkatkan sebagai upaya menyediakan kebutuhan para wisatawan yang akan membeli benda- benda cendramata sebagai kenang- kenangan dari objek wisata Danau Toba. Hal ini modal, tenaga kerja, perolehan jenis barang serta pelayanan terhadap wisatawan perlu diperhatikan sebagai faktor utama dalam upaya peningkatan kegiatan usaha souvenir tersebut.
Untuk itu, dengan adanya informasi tentang usaha souvenir di kawasan objek wisata di Desa Tomok ini perlu dicermati keberadaannya untuk mengetahui karakteristik usaha souvenir tersebut sebagai dasar pengembangan usaha di kawasan objek wisata Desa Tomok pada masa yang akan datang.. Sampai saat ini penelitian ilmiah mengenai karakteristik usaha souvenir di kawasan Objek Wisata Desa Tomok belum pernah diadakan sehingga menjadi peluang bagi peneliti untuk menelitinya.
(16)
B.Identifikasi Masalah
Keberadaan produk wisata yang terdapat disuatu objek wisata akan melahirkan pelayanan jasa terhadap wisatawan serta sebagai penyedia fasilitas objek wisata berupa sarana pokok, sarana pelengkap dan sarana penunjang. Dengan adanya kunjungan wisatawan ke daerah tujuan wisata akan memungkinkan masyarakat untuk memperoleh peluang usaha. Dengan adanaya keperluan dan kebutuhan wisatawan akan mendorong masyarakat untuk mengadakan usaha- usaha yang menyediakan keperluan wisatawan seperti biro perjalanan wisata, penginapan, restoran, toko souvenir, dan fasilitas penunjang lainnya. Inilah yang perlu diperhatikan oleh tuan rumah dalam meningkatkan cinderamata pada waktu tertentu, agar produk wisata dan peningkatan selera pelanggan dapat dinaikkan.
Ketersediaan usaha souvenir dikawasan objek wisata ini merupakan usaha yang dapat menyumbangkan pendapatan perekonomian masyarakat. Maka penting diketahui karakteristik usaha souvenir yang ditinjau atas jenis barang, keadaan toko atau tempat yang mencakup luas dan kepemilikan toko, pengusaha dan pekerja serta permodalan dalam usaha Souvenir. Dengan demikian tinjauan karakteristik usaha souvenir menjadi penunjuk tersedianya sarana penunjang kepariwisataan dikawasan objek wisata Desa Tomok Kecamatan Simanindo.
C.Pembatasan Masalah
Cakupan mengenai karakteristik dalam usaha souvenir ini mencakup banyak hal yang saling berkaitan. Untuk itu dalam penelitian ini diperlukan pembatasan masalah yaitu hanya melihat karakteristik dari beberapa aspek yaitu: jenis barang
(17)
souvenir, toko/ tempat berjualan, modal, pengusaha dan pekerja pada usaha souvenir di kawasan objek Wisata Desa Tomok Kecamatan Simanindo.
D.Perumusan Masalah
Berdasarkan pembatasan masalah, maka penelitian ini dirumuskan sebagai berikut:
1. Bagaimana karakteristik barang souvenir (jenis barang, sumber, harga perolehan, harga jual dan jumlah terjual perbulan) pada usaha souvenir di kawasan objek wisata Desa Tomok Kecamatan Simanindo?
2. Bagaimana karakteristik toko souvenir (bentuk bangunan, ukuran luas, status kepemilikan dan harga sewa toko) pada usaha souvenir di kawasan objek wisata Desa Tomok Kecamatan Simanindo? 3. Bagaimana karakteristik pengusaha (jenis kelamin, umur, tingkat
pendidikan, jumlah modal, pendapatan, jumlah tenaga kerja dan keterampilan berbahasa asing) pada usaha souvenir di kawasan objek wisata Desa Tomok Kecamatan Simanindo?
E.Tujuan Penelitian
Adapun tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui:
1. Karakteristik barang souvenir (jenis barang, sumber, harga perolehan, harga jual dan jumlah terjual perbulan) pada usaha souvenir di kawasan objek wisata Desa Tomok Kecamatan Simanindo.
(18)
2. Karakteristik toko souvenir (bentuk bangunan, ukuran luas, status kepemilikan dan harga sewa toko) pada usaha souvenir di kawasan objek wisata Desa Tomok Kecamatan Simanindo.
3. Karakteristik pengusaha (jenis kelamin, umur, tingkat pendidikan, jumlah modal, pendapatan, jumlah tenaga kerja dan keterampilan berbahasa asing) pada usaha souvenir di kawasan objek wisata Desa Tomok Kecamatan Simanindo.
F. Manfaat Penelitian
Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan manfaat diantaranya: 1. Dapat memberi sumbangan informasi bagi berbagai pihak tentang
karakteristik usaha souvenir di kawasan objek wisata Desa Tomok Kecamatan Simanindo.
2. Sebagai bahan masukan bagi pemerintah setempat khususnya Dinas Pariwisata dan Seni Budaya dalam upaya memberikan perhatian bagi masyarakat yang beraktivitas dalam usaha souvenir di kawasan objek wisata Desa Tomok Kecamatan Simanindo.
3. Menambah wawasan pengetahuan dan cakrawala berpikir bagi peneliti tentang karakteristik usaha souvenir di kawasan objek wisata Desa Tomok Kecamatan Simanindo.
(19)
BAB VI
KESIMPULAN DAN SARAN
A. Kesimpulan
Dari hasil penelitian dan pembahasan yang telah dikemukakan tentang Karakteristik Usaha Souvenir di Kawasan Objek Wisata Desa Tomok Kecamatan Simanindo Kabupaten Samosir, maka dapat diambil beberapa kesimpulan sebagai berikut :
1. Dilihat dari karakteristik jenis produk souvenir yang terdapat pada usaha souvenir di kawasan objek wisata Desa Tomok terdiri dari produk lokal dan produk yang berasal dari luar daerah yang mengkaitkan unsur budaya daerah wisata setempat. Produk hasil lokal pada dasarnya merupakan hasil industri rumah tangga yang diusahakan oleh masyarakat yang bergelut pada bidang pengrajin ukiran kayu. Pada saat ini, produk ukiran kayu tersebut sudah dikenal sebagai barang dagangan (souvenir) untuk para turis. Selain dari pada produk ukiran dari Pulau Samosir menjadi barang andalan untuk mengangkat nilai-nilai budaya masyarakat setempat, produk souvenir juga telah berperan dalam menunjukan unsur budaya daerah setempat dengan terciptanya beberapa komoditi yang menggambarkan khas kedaerahan. Harga perolehan barang untuk masing- masing toko souvenir memiliki harga yang relatif sama sehingga dalam menentukan harga jual suatu barang dapat bersifat homogen sehingga perbedaan antar jenis barang yang sama akan semakin sedikit. Banyaknya jumlah jenis barang yang terjual sangat dipengaruhi oleh besarnya jumlah pengunjung yang mengadakan perjalanan wisata ke Desa Tomok tersebut.
(20)
2. Karakteristik toko souvenir dilihat dari bentuk bangunan sebagian besar bersifat semi permanen dengan persentase 80,77%, luas toko souvenir dengan ukuran 4 x 5 meter sebanyak 38, 47%. Kepemilikan toko masih dalam status menyewa dengan persentase 50,00% . Harga sewa toko dalam pertahunnya mencapai Rp.1.500.000 mencakup harga sewa untuk tanah dan sewa bangunan.
3. Dari hasil penelitian menunjukan bahwa secara umum tingkat pendidikan pengusaha souvenir berada pada tingkat SMA/ sederajat dengan persentase 53,86 %. Dengan adanya pencapaian tingkat pendidikan yang dimiliki oleh setiap pengusaha souvenir maka dapat menerapkan program sapta pesona sebagai hal yang paling utama dan yang tidak bisa terpisah dalam hal memasarkan suatu produk wisata khususnya souvenir. Berdasarkan hasil temuan bahwa jumlah modal yang paling banyak digunakan oleh pengusaha souvenir adalah sebesar Rp.7.000.000 dengan persentase 26,92%. Sedangkan untuk pendapatan dalam usaha souvenir dalam setiap bulan tidak selalu menentu. Sebab kedatangan wisatawan dalam periode tertentu mengalami jumlah yang bersifat naik- turun. Pendapatan rata- rata perbulan responden dengan jumlah Rp.1.000.000- Rp.1.500.000 sebesar 65,38% dan rata- rata pendapatan >Rp. 2.500.000 memiliki persentase 7,70%.
B. Saran
Dari beberapa temuan yang telah diketahui dari hasil penelitian ini maka terdapat saran yang perlu untuk dicermati oleh berbagai pihak antara lain:
1. Kepada para pengusaha pada usaha souvenir agar perlu meningkatkan dan mempertahankan mutu persediaan jenis barang yang disediakan, sebab produk
(21)
cenderamata merupakan satu alat dalam melengkapi salah satu unsur dari sapta pesona, disamping itu perlu agar memberikan pelayanan yang baik dalam pemasaran produk- produk souvenir dengan berlandaskan unsur- unsur dari sapta pesona sehingga para wisatawan benar- benar menikmati segala bentuk pelayanan yang terdapat pada kawasan objek wisata Desa Tomok.
2. Kepada masyarakat yang beraktivitas dalam usaha pengrajin ukiran kayu agar tetap mempertahankan unsur nilai- nilai budaya yang menggambarkan daerah tujuan wisata Desa Tomok.
3. Kepada pihak pemerintah agar turut mengambil bagian dengan cara memberikan perhatian dengan bentuk apapun yang bersifat positif dalam upaya peningkatan mutu pelayanan pada kawasan objek wisata Desa Tomok khususnya pada usaha souvenir, sebab produk souvenir merupakan alat pemerintah dalam promosi pariwisata, pengenalan hasil seni budaya dan juga sebagai upaya peningkatan pendapatan masyarakat pada wilayah kawasan wisata.
(22)
DAFTAR PUSTAKA
Badan Pusat Statistik Kabupaten Samosir 2009. Kabupaten Samosir Dalam Angka 2009. Samosir
Damardjati, R.S. 1995. Istilah- Istilah Dunia Pariwisata. (Edisi revisi). Jakarta: PT Pradnya Paramita.
Eka Dasa Ria. N. 2006. Karakteristik dan Pengembangan Objek wisata Alam Huta Ginjang Kecamatan Muara Kabupaten Tapanuli Utara. Skripsi. Medan: Jurusan Pendidikan Geografi. FIS-UNIMED.
Hairul. 2006. Objek Wisata Pasiran Ditinjau Dari Aspek Fasilitas, Sapta Pesona, dan Aktifitas Ekonomi di Desa Mandar Pasir Mandoge Kecamatan Bandar Pasir Mandoge Kabupaten Asahan. Skripsi. Medan :Jurusan Pendidikan Geografi. FIS-UNIMED.
Karyono, A. Hari. 1999. Kepariwisataan. Jakarta: PT. Gramedia Widiasarana Indonesia.
Ngafenan, Muhammad. 1994. Kamus Pariwisata. Semarang: Dahare Prize
Pendit, Nyoman. 1994. Ilmu Pariwisata. (Sebuah Pengantar Perdana) Jakarta: PT. Pradnya Paramita.
Panggabean, Wida. 2007. Tinjauan Tentang Kerajinan Tenun Songket di Desa Lumban Siagian Jae Kecamatan Siatas Barita Kabupaten Tapanuli Utara. Skripsi. Medan: Jurusan Pendidikan Geografi. FIS-UNIMED.
Pandia, Magdalena. D. 2007. Studi Tentang Fasilitas Pariwisata Di Kecamatan Berastagi Kabupaten Karo Tahun 2005- 2006. Skripsi. Medan: Jurusan Pendidikan Geografi. FIS-UNIMED.
(23)
Sugiharto. 2006. Geografi Industri dan Pariwisata. Diktat Jurusan Pendidikan Geografi: FIS UNIMED.
Syafiie, Inu. Kencana. 2009. Pengantar Ilmu Pariwisata. Bandung: CV. Mandar Maju.
Spillane, James. J. 1990. Ekonomi Pariwisata Sejarah dan Prospeknya. Jakarta: Kanisius.
Samsuridjal, D. 1996. Peluang Dibidang Pariwisata. Jakarta Pusat: Mutiara Sumber Widya.
Sutamto. 1977. Teknik Menjual Barang. Jakarta: Balai Aksara
Wahab, Salah. 1985. Manajemen Kepariwisataan. Jakarta: Pradnya Paramita.
Wardyanta, M. 2006. Metode Penelitian Pariwisata. Yogyakarta: Andi Yoeti, Oka. A. 1985. Pemasaran Pariwisata. Bandung: Angkasa Bandung. . 1987. Anatomi Pariwisata. Jakarta
Yurisman, (2000). Bordir dan Pariwisata Bukittinggi Di Sumatera Barat. Jurnal
http://digilib.petra.ac.id/img-rep//jiunkpe/d3/pari/2004/jiunkpe-ns-d3-2004-91301023-3868-souvenir-chapter2_1_high.jpg.www.google.com/ 2012/02/11.
(1)
2. Karakteristik toko souvenir (bentuk bangunan, ukuran luas, status kepemilikan dan harga sewa toko) pada usaha souvenir di kawasan objek wisata Desa Tomok Kecamatan Simanindo.
3. Karakteristik pengusaha (jenis kelamin, umur, tingkat pendidikan, jumlah modal, pendapatan, jumlah tenaga kerja dan keterampilan berbahasa asing) pada usaha souvenir di kawasan objek wisata Desa Tomok Kecamatan Simanindo.
F. Manfaat Penelitian
Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan manfaat diantaranya: 1. Dapat memberi sumbangan informasi bagi berbagai pihak tentang
karakteristik usaha souvenir di kawasan objek wisata Desa Tomok Kecamatan Simanindo.
2. Sebagai bahan masukan bagi pemerintah setempat khususnya Dinas Pariwisata dan Seni Budaya dalam upaya memberikan perhatian bagi masyarakat yang beraktivitas dalam usaha souvenir di kawasan objek wisata Desa Tomok Kecamatan Simanindo.
3. Menambah wawasan pengetahuan dan cakrawala berpikir bagi peneliti tentang karakteristik usaha souvenir di kawasan objek wisata Desa Tomok Kecamatan Simanindo.
(2)
BAB VI
KESIMPULAN DAN SARAN
A. Kesimpulan
Dari hasil penelitian dan pembahasan yang telah dikemukakan tentang Karakteristik Usaha Souvenir di Kawasan Objek Wisata Desa Tomok Kecamatan Simanindo Kabupaten Samosir, maka dapat diambil beberapa kesimpulan sebagai berikut :
1. Dilihat dari karakteristik jenis produk souvenir yang terdapat pada usaha souvenir di kawasan objek wisata Desa Tomok terdiri dari produk lokal dan produk yang berasal dari luar daerah yang mengkaitkan unsur budaya daerah wisata setempat. Produk hasil lokal pada dasarnya merupakan hasil industri rumah tangga yang diusahakan oleh masyarakat yang bergelut pada bidang pengrajin ukiran kayu. Pada saat ini, produk ukiran kayu tersebut sudah dikenal sebagai barang dagangan (souvenir) untuk para turis. Selain dari pada produk ukiran dari Pulau Samosir menjadi barang andalan untuk mengangkat nilai-nilai budaya masyarakat setempat, produk souvenir juga telah berperan dalam menunjukan unsur budaya daerah setempat dengan terciptanya beberapa komoditi yang menggambarkan khas kedaerahan. Harga perolehan barang untuk masing- masing toko souvenir memiliki harga yang relatif sama sehingga dalam menentukan harga jual suatu barang dapat bersifat homogen sehingga perbedaan antar jenis barang yang sama akan semakin sedikit. Banyaknya jumlah jenis barang yang terjual sangat dipengaruhi oleh besarnya jumlah pengunjung yang mengadakan perjalanan wisata ke Desa Tomok tersebut.
(3)
2. Karakteristik toko souvenir dilihat dari bentuk bangunan sebagian besar bersifat semi permanen dengan persentase 80,77%, luas toko souvenir dengan ukuran 4 x 5 meter sebanyak 38, 47%. Kepemilikan toko masih dalam status menyewa dengan persentase 50,00% . Harga sewa toko dalam pertahunnya mencapai Rp.1.500.000 mencakup harga sewa untuk tanah dan sewa bangunan.
3. Dari hasil penelitian menunjukan bahwa secara umum tingkat pendidikan pengusaha souvenir berada pada tingkat SMA/ sederajat dengan persentase 53,86 %. Dengan adanya pencapaian tingkat pendidikan yang dimiliki oleh setiap pengusaha souvenir maka dapat menerapkan program sapta pesona sebagai hal yang paling utama dan yang tidak bisa terpisah dalam hal memasarkan suatu produk wisata khususnya souvenir. Berdasarkan hasil temuan bahwa jumlah modal yang paling banyak digunakan oleh pengusaha souvenir adalah sebesar Rp.7.000.000 dengan persentase 26,92%. Sedangkan untuk pendapatan dalam usaha souvenir dalam setiap bulan tidak selalu menentu. Sebab kedatangan wisatawan dalam periode tertentu mengalami jumlah yang bersifat naik- turun. Pendapatan rata- rata perbulan responden dengan jumlah Rp.1.000.000- Rp.1.500.000 sebesar 65,38% dan rata- rata pendapatan >Rp. 2.500.000 memiliki persentase 7,70%.
B. Saran
Dari beberapa temuan yang telah diketahui dari hasil penelitian ini maka terdapat saran yang perlu untuk dicermati oleh berbagai pihak antara lain:
1. Kepada para pengusaha pada usaha souvenir agar perlu meningkatkan dan mempertahankan mutu persediaan jenis barang yang disediakan, sebab produk
(4)
cenderamata merupakan satu alat dalam melengkapi salah satu unsur dari sapta pesona, disamping itu perlu agar memberikan pelayanan yang baik dalam pemasaran produk- produk souvenir dengan berlandaskan unsur- unsur dari sapta pesona sehingga para wisatawan benar- benar menikmati segala bentuk pelayanan yang terdapat pada kawasan objek wisata Desa Tomok.
2. Kepada masyarakat yang beraktivitas dalam usaha pengrajin ukiran kayu agar tetap mempertahankan unsur nilai- nilai budaya yang menggambarkan daerah tujuan wisata Desa Tomok.
3. Kepada pihak pemerintah agar turut mengambil bagian dengan cara memberikan perhatian dengan bentuk apapun yang bersifat positif dalam upaya peningkatan mutu pelayanan pada kawasan objek wisata Desa Tomok khususnya pada usaha souvenir, sebab produk souvenir merupakan alat pemerintah dalam promosi pariwisata, pengenalan hasil seni budaya dan juga sebagai upaya peningkatan pendapatan masyarakat pada wilayah kawasan wisata.
(5)
DAFTAR PUSTAKA
Badan Pusat Statistik Kabupaten Samosir 2009. Kabupaten Samosir Dalam Angka 2009. Samosir
Damardjati, R.S. 1995. Istilah- Istilah Dunia Pariwisata. (Edisi revisi). Jakarta: PT Pradnya Paramita.
Eka Dasa Ria. N. 2006. Karakteristik dan Pengembangan Objek wisata Alam Huta Ginjang Kecamatan Muara Kabupaten Tapanuli Utara. Skripsi. Medan: Jurusan Pendidikan Geografi. FIS-UNIMED.
Hairul. 2006. Objek Wisata Pasiran Ditinjau Dari Aspek Fasilitas, Sapta Pesona, dan Aktifitas Ekonomi di Desa Mandar Pasir Mandoge Kecamatan Bandar Pasir Mandoge Kabupaten Asahan. Skripsi. Medan :Jurusan Pendidikan Geografi. FIS-UNIMED.
Karyono, A. Hari. 1999. Kepariwisataan. Jakarta: PT. Gramedia Widiasarana Indonesia.
Ngafenan, Muhammad. 1994. Kamus Pariwisata. Semarang: Dahare Prize
Pendit, Nyoman. 1994. Ilmu Pariwisata. (Sebuah Pengantar Perdana) Jakarta: PT. Pradnya Paramita.
Panggabean, Wida. 2007. Tinjauan Tentang Kerajinan Tenun Songket di Desa Lumban Siagian Jae Kecamatan Siatas Barita Kabupaten Tapanuli Utara. Skripsi. Medan: Jurusan Pendidikan Geografi. FIS-UNIMED.
Pandia, Magdalena. D. 2007. Studi Tentang Fasilitas Pariwisata Di Kecamatan Berastagi Kabupaten Karo Tahun 2005- 2006. Skripsi. Medan: Jurusan Pendidikan Geografi. FIS-UNIMED.
(6)
Sugiharto. 2006. Geografi Industri dan Pariwisata. Diktat Jurusan Pendidikan Geografi: FIS UNIMED.
Syafiie, Inu. Kencana. 2009. Pengantar Ilmu Pariwisata. Bandung: CV. Mandar Maju.
Spillane, James. J. 1990. Ekonomi Pariwisata Sejarah dan Prospeknya. Jakarta: Kanisius.
Samsuridjal, D. 1996. Peluang Dibidang Pariwisata. Jakarta Pusat: Mutiara Sumber Widya.
Sutamto. 1977. Teknik Menjual Barang. Jakarta: Balai Aksara
Wahab, Salah. 1985. Manajemen Kepariwisataan. Jakarta: Pradnya Paramita.
Wardyanta, M. 2006. Metode Penelitian Pariwisata. Yogyakarta: Andi Yoeti, Oka. A. 1985. Pemasaran Pariwisata. Bandung: Angkasa Bandung. . 1987. Anatomi Pariwisata. Jakarta
Yurisman, (2000). Bordir dan Pariwisata Bukittinggi Di Sumatera Barat. Jurnal
http://digilib.petra.ac.id/img-rep//jiunkpe/d3/pari/2004/jiunkpe-ns-d3-2004-91301023-3868-souvenir-chapter2_1_high.jpg.www.google.com/ 2012/02/11.