Wanprestasi Dalam Perjanjian Gadai Pada PT. Pegadaian (Persero) UPC Kartini, Kisaran

ABSTRAK
Ulfa Halisa*
Syamsul Rizal **
Yefrizawati***
PT. Pegadaian (Persero) UPC Kartini, Kisaran dalam menyalurkan
pinjaman uang kepada masyarakat berdasarkan hukum gadai dengan jaminan
barang bergerak seringkali dihadapkan pada nasabah yang wanprestasi.
Berdasarkan hal itu penulisan mencoba merumuskan permasalahan dalam
penelitian ini yaitu apa sebab terjadinya wanprestasi dalam perjanjian gadai pada
PT. Pegadaian (Persero) UPC Kartini, Kisaran, bagaimana bentuk-bentuk
wanprestasi dalam perjanjian gadai pada PT. Pegadaian (Persero) UPC Kartini,
Kisaran, apa upaya-upaya hukum yang ditempuh oleh pihak Pegadaian UPC
Kartini, Kisaran jika terjadi wanprestasi.
Penelitian ini menggunakan metode yuridis normatif, yaitu pendekatan
yang di dasarkan pada peraturan perundang-undangan dan norma hukum yang
berlaku, kemudian di hubungkan dengan fakta yang penulis temui di lapangan ,
teknik pengumpulan data dengan wawancara dari studi kepustakaan, analisis data
yang di gunakan adalah analisis kualitatif dengan sifat penelitian deskritif.
Hasil penelitian menunjukan bahwa sebab terjadi wanprestasi dalam
perjanjian gadai pada PT. Pegadaian (Persero) UPC Kartini, Kisaran adalah : a)
Nasabah dihadapkan pada kebutuhan yang mendesak. b) Nasabah mengalami

keadaan ekonomi dengan tingkat kesulitan yang tinggi. c) Nasabah menderita
kerugian dalam usahanya. d) Nasabah lupa akan tanggal jatuh tempo. e) Nasabah
merasa waktu pelunasan pinjaman sangat singkat. f) Nasabah sengaja melakukan
wanprestasi. Bentuk-bentuk wanprestasi yang terjadi dalam perjanjian gadai pada
PT. Pegadaian (Persero) UPC Kartini, Kisaran adalah : a) Nasabah tidak
membayar uang pinjaman sama sekali. b) Nasabah hanya membayar sebagian
uang pinjaman. c) Nasabah terlambat membayar uang pinjaman. Upaya -upaya
hukum yang ditempuh pihak pegadaian UPC Kartini, Kisaran jika terjadi
wanprestasi adalah dengan melakukan perpanjangan gadai dengan cara gadai
ulang atau mencicil pembayaran, dikirim surat peringatan dan atau pemberitahuan
kepada nasabah bahwa benda jaminan akan dilelang, dan upaya hukum terakhir
dilaksanakan eksekusi (lelang) terhadap benda jaminan untuk mengambil
pelunasan terhadap utang nasabah.
Kata Kunci : Pegadaian, Perjanjian, Wanprestasi
*Mahasiswa Fakultas Hukum Universitas Sumatera Utara
**Dosen Pembimbing I Fakultas Hukum Universitas Sumatera Utara
**Dosen Pembimbing II Fakultas Hukum Universitas Sumatera Utara

Universitas Sumatera Utara