PENILAIN SURAT BERHARGA NILAI SAHAM NILA

PENILAIN SURAT BERHARGA
NILAI SAHAM: NILAI BUKU, NILAI PASAR DAN INDEKS HARGA
SAHAM
Oleh :
Kelompok 5
Ahmad Aminudin

1411031003

Andi Prima Aritonang

1411031009

Ariyanto

1411031015

Aryo Bimo Seto

1411031017


Bagus sugiarta

1411031021

Dwiki Yogistiawan

1411031041

Frenky Gunanta S.

1411031053

Hafin Jaya Wardana

1411031055

Ilham Suwanderi

1411031059


Micho Zyafutra

1411031085

PROGRAM STUDI AKUNTANSI
FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS
UNIVERSITAS LAMPUNG
2015/2016

KATA PENGANTAR

Puji syukur kehadirat Allah SWT yang telah memberikan rahmat dan karunia-Nya
sehingga kami dapat menyusun resume ini untuk memenuhi tugas mata kuliah Teori
Pasar Modal.
Dalam menyelesaikan tugas ini kami mendapatkan kendala yang dihadapi, namun
kami mendapat bantuan dari berbagai pihak sehingga kami bisa menyelesaikan tugas
ini. Oleh karena itu kami mengucapkan terima kasih kepada pihak-pihak yang telah
mendukung dalam penyelesaian tugas ini.
Kami berharap resume ini dapat memberi pengetahuan bagi para pembaca. Kami
menyadari bahwa makalah ini masih jauh dari sempurna, oleh karena itu kami

mengharapkan kritik dan saran dari semua pihak yang bersifat membangun demi
kesempurnaan tugas ini

Bandar Lampung, 10 maret 2016

Kelompok 5

ii
2

DAFTAR ISI

Halaman Judul..........................................................................................................i
Kata Pengantar........................................................................................................ii
Daftar Isi.................................................................................................................iii
BAB I PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang..................................................................................................4
1.2 Rumusan Masalah............................................................................................5
1.3 Tujuan Penulisan..............................................................................................5
BAB II PEMBAHASAN

2.1 Penilaian Surat Berharga ...............................................................................6
2.2 Nilai Buku......................................................................................................11
2.3 Nilai Pasar......................................................................................................12
2.4 Indeks Harga Saham.......................................................................................13
BAB III PENUTUP
3.1 Kesimpulan....................................................................................................19
BAB III STUDI KASUS
4.1 Profil Perusahan............................................................................................20
4.2 Pembahasan...................................................................................................21

iii
3

BAB I
PENDAHULUAN

1.1

LATAR BELAKANG
Saham adalah satuan nilai atau pembukuan dalam berbagai instrumen


finansial yang mengacu pada bagian kepemilikan sebuah perusahaan. Dengan
menerbitkan saham, memungkinkan perusahaan-perusahaan yang membutuhkan
pendanaan jangka panjang untuk 'menjual' kepentingan dalam bisnis - saham (efek
ekuitas) - dengan imbalan uang tunai. Ini adalah metode utama untuk meningkatkan
modal bisnis selain menerbitkan obligasi. Saham dijual melalui pasar primer (primary
market) atau pasar sekunder (secondary market).
Pasar yang di dalamnya berjalan usaha jual-beli saham disebut Bursa, dimana
didalamnya juga melibatkan para broker yang menjadi perantara antara penjual
dengan pembeli. Disebut sebagai bursa karena dinisbatkan kepada sebuah hotel di
Belgia dimana kalangan konglomerat dan para broker berkumpul untuk melakukan
operasi kerja mereka. Atau dinisbatkan kepada sorang lelaki Belgia bernama Deer
Bursiah, yang memiliki sebuah istana tempat berkumpulnya kaum konglomerat dan
para broker untuk tujuan yang sama.
Target bursa adalah menciptakan pasar simultan dan kontinu dimana
penawaran dan permintaan serta orang-orang yang hendak melakukan perjanjian jualbeli dipertemukan. Tentunya semua itu dapat menggiring kepada berbagai
keuntungan. Saham diperjualbelikan di pasar modal. Salah satu pasar modal yang
cukup dikenal oleh masyarakat adalah bursa saham. Selain saham, bursa saham juga
menyediakan sarana untuk perdagangan sekuritas dan instrumen finansial lainnya,
seperti obligasi, reksa dana, mata uang, ORI, dll. Untuk dapat memperjualbelikan

sahamnya dalam suatu bursa saham, perusahaan yang bersangkutan harus
mendaftarkan sahamnya terlebih dahulu di bursa saham.

4

Untuk berinvestasi di saham, disarankan untuk melakukan teknik evaluasi
terlebih dahulu dan uang yang hendak diinvestasikan disebar di dalam beberapa
saham, agar resiko bisa dibagi. Selain itu, banyak ahli menyarankan agar berinvestasi
di dalam saham dilakukan dalam jangka panjang. Mereka menyarankan rentang
waktu antara 10-20 tahun untuk bisa mendapatkan hasil yang signifikan dalam
berinvestasi di dalam saham.

1.2

RUMUSAN MASALAH
1. Apakah yang dimaksud nilai buku saham dan Bagaimana cara menghitung
nilai buku per saham?
2. Apakah yang dimaksud dengan nilai pasar?
3. Apakah yang dimaksud dengan Indeks Harga saham dan bagaimana
pengelompokannya?


1.3

TUJUAN PENULISAN
1. Mengetahui pengertian nilai buku saham dan cara menghitungnya.
2. Mengetahui pengertian dari nilai pasar.
3. Mengetahui indeks harga saham dan dapat mengelompokannya.

BAB II

5

PEMBAHASAN

2.1 PENILAIAN SURAT BERHARGA
Instrumen pasar modal atau yang sering disebut dengan surat berharga atau
sekuritas merupakan secarik kertas yang menjukkan hak pemodal untuk memperoleh
bagian dari prospek atau kekayaan organisasi yag menerbitkan sekuritas tersebut dan
berrbagai kondisi yang memungkinkan pemodal tersebut menjalankan hak-nya.
Efek adalah surat berharga yaitu surat pengakuan utang, surat berharga

komersial, saham, obligasi, tanda bukti utang, unit penyertaan kontrak investasi
kolektif, kontrak berjangka atas efek, dan setiap derivative dari efek.
Jenis-jenis efek :
1. Efek penyertaan (equity) adalah efek yang memberikan hak kepada
pemegangnya untukk menjadi pemegang saham perusahaan yang menerbitkan
efek tersebut. Efek yang termasuk penyertaan antara lain : (1) saham biasa
(common stock), (2) saham prefren (preferred stock).
2. Efek utang adalah efek dimana penerbitnya (issuer) mengeluarkan atau
menjual surat utang, dengan kewajiban menebus kembali suatu masa nanti
sesuai kesepakatan diantara para pihak. Penerbit memberikan bunga atau
kupon sesuai dengn kesepakatan di antara para pihak. Penerbit memberikan
bunga atau kupon sesuai dengan kesepakatan di awal, pada periode-periode
yang sudah di sepakati.
3. Efek konversi (Semi equity) adalah efek yang sebenarnya efek utang
kemudian pada saat yang telah di tentukan dapat di tukarkan atau di konversi
sebagai efek penyertaann.
4. Efek derivative merupakan turunan dari efek utama baik yang bersifat
penyertaan maupun utang. Efek yang termasuk kedalam kelompok ini :
waran, right, option, future, forward, SWAP, dan lain-lain.


6

5.

Efek lain-lain, efek yang tidakk termassuk baiik penyertaan utang, maupun
derivative. Termasuk kedalam kelompok ini antara lain : Reksa Dana, Efek
Beragun Aset (EBA) dll.

Efek yang diperdagangkan di Pasar Modal Indonesia antara lain :
1. Saham (stock).
Saham merupakan surat berharga yang menunjukan penyertaan atau kepemilikan
individu maupun institusi di dalam suatu perusahaan.
 Karakteristik yuridis bagi pemegang saham :
 Limited Risk, pemegang saham hanya bertanggung jawab sampai


jumlah yang ke dalam perusahaan
Ultimate control, pemegang saham (kolektif) menentukan arah tujuan




perusahaan.
Residual claim, pemegang saham merupakan

pihak terakhir yang

mndapat pembagian hasil (deviden) dan sisa asset dalam proses
likuidasi.
 Faktor-faktor yang mempengaruhi harga saham :
 Faktor Fundamental, harga saham dipengaruhi oleh keadaan ekonomi,


industri dan perusahaan yang menerbitkan saham.
Faktor Technical, dimana harga saham dipengaruhi oleh pergerakan
harga jual beli saham. Jumlah saham yang diperdagangkan dan data

lain yang bersumber dari pasar.
 Keuntungan membeli saham:
 Deviden (jangka panjang), pembagian keuntungan yang dihasilkan
perusahaan. Deviden diberikan setelah mendapat persetujuan dari




pemegang saham.
Capital Gain (Jangka Pendek), selisih antara harga beli dan harga jual.
Saham bonus (jika ada), saham yang dibagikan perusahaan kepada
para pemegang saham yang diambil dari agio saham. Agio saham
adalah selisih antara harga jual terhadap harga nominal saham pada

saat perusahaan melakukan penawaran umum di pasar modal.
 Resiko Investasi saham :

7

a) Tidak mendapat deviden
b) Capital loss, merupakan kebalikan dari capital gain, yaitu kondisi
dimana jika investor menjual lebih rendah dari harga belinya.
c) Resiko Likuidasi,apabila suatu perusahaan dinyatakan bangkrut dalam
suatu pengadilan atau perusahaan tersebut di bubarkan. Dalam hal ini
hak klaim dari pemegang saham mendapat perioritas terakhir setelah
seluruh kewajiban perusahaan dapat dilunasi (dari hasil penjualan
kekayaan perusahaan).
d) Saham disuspend, diberhentikan perdagangannya oleh otoritas Bursa
Efek
 Jenis-jenis saham
1. Jenis-jenis saham berdasarkan segi kemampuan dalam hak tagih atau
klaim:
a. Saham biasa (common stock),besarnya deviden tergantung kinerja
perusahaan.
b. Saham preferen (preferred stock), mendapat pembayaran tetap, tingkat
klaim tinggi.
2. Jenis-jenis saham berdasarkan cara peralihannya :
a. Saham atas unjuk (Bearer Stock), saham tidak tertulis nama
pemiliknya agar mudah dipindahtangankan dari suatu investor ke
investor lain.
b. Saham atas nama (Registered Stock), saham yang tertulis jelas nama
pemiliknya, sehingga harus melalui prosedur tertentu untuk berpindah
tangan.
3. Jenis-jenis saham berdasarkan kinerja perdagangan :
a. Blue chip stock (LQ45), saham biasa dari perusahaan bereputasi
tinggi, leader industri sejenis, memiliki pendapatan stabil dan
konsisten dalam membayar deviden.
b. Income Stock, saham dari emiten yang mempunyai kemampuan
membayar deviden lebih tinggi dari rata-rata deviden sebelumnya.
c. Growth stock, saham dari emiten yang memiliki pertumbuhan
pendapatan tinggi, leader di industri sejenis yang bereputasi tinggi.
d. Speculative stock, saham perusahaan yang tidak bisa secara konsisten
memperoleh penghasilan dari tahun ke tahun akan tetapi memiliki

8

kemungkinan penghasilan yang tinggi di masa mendatang, meskipun
belum pasti.
e. Counter cyclical stock, saham yang tidak terpengaruh oleh kondisi
ekonomi makro maupun situasi bisnis secara umum.
2. Obligasi (bond)
Obligasi adalah surat berharga yang menunjukkan bahwa perusahaan yang
mengeluarkan obligasi meminjam sejumlah dana kepada masyarakat dan memiliki
kewajiban untuk membayar bunga secara berkala maupun pokok utang pada waktu
yang telah ditentukan kepada pembeli obligasi tersebut.


Karakteristik obligasi
a) Memiliki masa jatuh tempo , masa berlaku obligasi telah ditentukan
secara pasti.
b) Nilai pokok utang, besarnya nilai obligasi telah ditentukan di awal
penerbitan dengan pecahan tertentu (dedominasi).
c) Kupon/bunga obligasi . dengan tingkat bungan tetap, mengambang
atau kombinasi.
d) Peringkat obligasi, agar investor dapat mengukur atau memperkirakan
resiko.
e) Dapat diperjualbelikan.



Jenis-Jenis Obligasi
a) Berdasarkan peralihan : Obligasi atas unjuk dan Obligasi atas nama
b) Berdasarkan suku bunga : Bunga tetap dan Bunga mengambang
c) Berdasarkan penerbit : Pemerintah atau Korporasi
d) Berdasarkan jaminan : Collateral bonds (obligasi yang memiliki
jaminan), Debenture bonds (obligasi yang tidak memiliki jaminan.

Keuntungan daei membeli obligasi adalah pendapatan tetap yang diperoleh dari
kupon dan capital gain dari penjualan obligasi. Sedangkan resiko yang mungkin
didapat dalam memilik obligasi adalah resiko gagal bayar (default) baik bunga
maupun nilai pokok utang dan resiko tingkat suku bunga karena pergerakan harga
obligasi ditentukan oleh pergerakan tingkat suku bunga.

9

Faktor yang mempengaruhi harga obligasi adalah suku bunga BANK dan resiko
gagal bayar (default risk).
3. Derivatif


Kontrak berjangka atas efek (future contract), kontrak yang mewajibkan
pemegangnya untuk membeli atau menjual efek pada harga, waktu, dan



jumlah yang telah disepakati sebelumnya.
Warrants (sweetener), efek yang memberikan hak kepada pemegangnya
untuk membeli saham dari perusahaan yang menerbitkannya dengan harga



dan jangka waktu tertentu.
Options, efek yang memberikan hak kepada pemegangnya untuk membeli
atau menjual efek pada harga, jumlah, jangka waktu yang disepakati
sebelumnya.

4. ETF (Exchange Trade Fund), merupakan Reksa Dana uang unit pernyataannya
diperdagangkan di Bursa Efek Indonesia dan memberikan hasil investasi besifat
variable tergantung dari kemampuan investor dalam mengelolanya.
5. Efek lain


Unit Penyertaan Reksa Dana, merupakan bukti penyertaan dan kepemilikan
pemodal atas sebagian dari portofolio efek yang dikelola Manajer Investasi.



Pemodal bisa membeli dan menjual unit penyertaan reksa dana setiap hari.
Efek Beragan Aset, terdiri dari tagihan yang timbul dari aset keuangan, sew
guna usaha, pemberian kredit, surat berharga komersial, perjanjian jual beli
bersyarat, dan perjanjian pinjaman cicilan.

2.2 NILAI BUKU SAHAM
Book Value atau nilai buku adalah aset/kekayaan bersih yang dimiliki
perusahaan. Cara menghitung nilai buku perusahaan adalah total aset perusahaan

10

dikurangi seluruh utangnya. Dengan kata lain, nilai buku adalah nilai bila perusahaan
tersebut dijual oleh pemegang saham dengan mengandaikan seluruh utang tealh
dilunasi. Price Book Value (PBV) adalah perbandingan antara harga saham dengan
nilai buku per lembar saham.
Ratio analisis berfungsi untuk melengkapi analisis book value. Jika pada
analisis book value, investor hanya mengetahui kapasitas per lembar dari nilai saham,
pada ratio PBV investor dapat membandingkan langsung book value dari suatu saham
dengan market value-nya. Dengan ratio PBV ini investor dapat mengetahui langsung
sudah berapa kali market value suatu saham dihargai dari book value-nya.
Setelah mendapatkan ratio PBV, investor dapat membandingkan langsung ratio
ini dengan saham-saham di industrinya atau yang bergerak disektor ekonomi yang
sama. Dengan demikian investor akan mendapat gambaran mengenai harga suatu
saham, apakah market value saham trsebut sudah relatif mahal atau ternyata masih
murah.
Memang tidak ada ukuran pasti mahal tidaknya suatu harga saham jika diukur
dari ratio PBV-nya karena hal ini sangat tergantung pada ekspektasi dan kinerja dari
perusahaan/saham tersebut. Tapi, paling tidak memberikan gambaran potensi
pergerakan harga suatu saham. Maksudnya adalah jika suatu saham yang berkinerja
baik ternyata PBV-nya masih rendah dibandingkan rata-rata PBV saham di sektornya,
harga saham tersebut masih memiliki potensi untuk naik, demikian pula sebaliknya.
Perlu diingat, ratio ini hanya efektif jika digunakan untuk hii mlundingkan sahamsaham pada sektor ekonomi yang sama atau tli hi in perusahaan-perusahaan yang
bergerak di bidang yang sama. Ini kewajaran berapa kali ratio PBV dapat saja
berbeda pada setiap sektor ekonomi. Semuanya sangat tergantung pada ekspektasi
pasar terhadap potensi pertumbuhan usaha dari suatu sektor ekonomi.
Nilai buku per lembar

=

Total Ekuitas

Jumlah Saham Beredar

11

2.3 NILAI PASAR
Nilai pasar adalah nilai sebuah perusahaan menurut pasar saham. Nilai pasar
dihitung dengan mengalikan jumlah saham perusahaan yang dilepas dengan harga
pasarnya.
Contoh :
Jika sebuah perusahaan XYZ memiliki 1 juta saham yang dilepas dan setiap
saham diperdagangkan senilai $50, maka nilai perusahaan adalah $50 juta. Nilai pasar
adalah nilai yang paling sering dimaksud oleh para analis, koran dan investor ketika
mereka berbicara tentang nilai sebuah bisnis.
2.3 INDEKS HARGA SAHAM
Untuk memberikan informasi yang lebih lengkap tentang perkembangan bursa
kepada publik, BEI menyebarkan data pergerakan harga saham melalui media cetak
dan elektronik. Satu indikator pergerakan harga saham tersebut adalah indeks harga
saham. Saat ini, BEI memiliki 11 macam indeks saham dan tanggal tersebut
ditetapkan sebagai hari jadi bursa efek indonesia.
Berikut ini macam-macam indeks yang ada di BEI saat ini :
1. Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG)
IHSG adalah indeks yang menggunakan semua emiten yang tercatat sebagai
komponen perhitungan indeks. Saat ini beberapa emiten tidak dimasukan
dalam perhitungan IHSG, misalnya emiten-emiten eks bursa efek Surabaya
karena alasan tidak ( belum ada aktivitas ) transaksi sehingga belum tercipta
harga di pasar.
2. Indeks Sektoral

12

Indeks ini mulai diberlakukan tanggal 2 januari 1996 dari BEJ, indeks sektoral
terdapat 9 sektor. Menggunakan semua saham yang termasuk dalam masingmasing sektor :
Sektor-sektor primer (ekslaratif )
1. Pertanian
2. Pertambangan
Sektor-sektor sekunder ( industri manufaktur )
3. Industri dasar dan kimia
4. Aneka industri
5. Industri barang konsumen
Sektor-sektor tersier (jasa )
6. Properti dan real estate
7. Transportasi dan infrastruktur
8. Keuangan
9. Perdagangan, jasa, dan investasi

3. Indeks LQ45
Indeks LQ45 adalah jenis indeks yang terdiri dari 45 saham/emiten dengan
liquiditas yang tinggi, yang dipilih setelah melalui kriteria pemilihan saham.
Selain

penilaian

atau

likuiditas,seleksi

atas

saham

tersebut

juga

mempertimbangkan kapitalisasi pasar.
Berikut adalah kriteria tertentu dan seleksi utama sebuah saham untuk masuk
dalam LQ45 :

13



Masuk dalam ranking 60 besar dari total transaksi saham di pasar
reguler ( rata-rata nilai transaksi selama 12 bulan terakhir )



Ranking berdasar kapitalis pasar (rata-rata kapitalisasi pasar selama 12
bulan terakhir).



Telah tercatat di BEJ minimum 3 bulan.



Keadaan

keuangan

perusahaan

dan

prospek

pertumbuhannya,

frekuensi dan jumlah hari perdagangan transaksi pasar reguler.
BEJ secara rutin memantau perkembangan komponen saham yang
masuk dalam perhitungan indeks LQ45. Pergantian saham akan
dilakukan setiap enam bulan sekali, yaitu pada awal bulan Februari
dan awal bulan Agustus. Indeks LQ45 dihitung mundur sehingga
tanggal 13 Juli 1994 sebagai Hari Dasar, dengan Nilai Dasar 100.
Untuk seleksi awal digunakan data pasar juli 1993 – Juli 1994.
Hasilnya ke 45 saham tersebut meliputi 72% total MARKET
kapitalisasi pasar dan 72,5% dari nilai transaksi di pasar reguler.
4. Jakarta Islamic Index (JII), Mengggunakan 30 emiten yang masuk dalam
kriteria syariah ( daftar efek syariah yang diterbitkan oleh OJK-LK) dan
termasuk saham yang memiliki kapasitas yang besar dan liquiditas tinggi.
5. Indeks Kompas100, Menggunakan 100 Emiten yang dipilih berdasarkan
pertimabangan liquiditas dan kapitalisasi pasar, dengan kriteria-kriteria yang
telah ditetntukan.
6. Indeks BISNIS-27, Menggukanakn 27 emiten yang dipilih berdasarkan
kriteria tertentu dan merupakan kerja sama antara PT Bursa Efek Indonesia
dengan Harian Bisnis Indonesia.
7. Indeks PEFINDO25, Mengunakn 25 Emiten yang dipilih berdasarkan
kriteria tertentu dan merupakan kerjasama antara PT Bursa Efek Indonesia
dengan Lembaga rating PEFINDO.
14

8. Indeks SRI-KEHATI, Menggunakan 25 Emiten yang dipilih berdasarkan
kriteria tertentu dan merupakan kerjasama antara PT Bursa Efek Indonesia
dengan Yayasan KEHATI.
9. Indeks Papan Utama. Menggunakan emiten yang masuk dalam kritria papan
utama.
10. Indeks Papan Pengembangan, menggunakan emiten yang masuk dalam
kriteria papan pengembangan.
11. Indeks Individual. Indeks Individual yaitu indeks harga saham masingmasing emiten. Seluruh indeks yang terdapat di BEI mengunakan metode
perhitungan yang sama, yaitu metode rata-rata tertimbang berdasarkan jumlah
saham tercatat dan akan dibahas pada bagian berikutnya. Perbedaan utama
pada maing-masing indeks adalah jumlah emiten dan nilai dasar yang
digunakan untuk penghitungan indeks. Indeks-indeks tersebut ditampilakn
terus menerus melalui display wall dilantai bursa dan disebarkan ke
masyarakat luas oleh data vendor melalui data feed.
Faktor-faktor yang mempengaruhi harga saham :
1. Nilai tukar rupiah
Nilai tukar Rupiah atau disebut juga Kurs Rupiah adalah perbandingan nilai atau
harga mata uang Rupiah dengan mata uang lain
2. Suku bunga
Suku bunga merupakan harga atas dana yang dipinjam (Reelly and Brown, 1997)
3. Inflasi
Inflasi adalah peningkatan secara umum dari harga-harga barang dan jasa, yang
merupakan kebutuhan dasar masyarakat, atau pengurangan daya beli dari mata
uang negara tersebut.
Metode perhitungan indeks harga saham
Indeks Harga Saham Individu

15

Secara sederhana rumus untuk menghitung indeks harga saham adalah berikut ini.
IHS=( Ht/Ho)x 100%
HIS = Indeks harga saham
Ht = Harga pada waktu yang berlaku
Ho = Harga pada waktu dasar
Indeks Harga Saham Gabungan
Situasi pasar secara umum baru dapat diketahui jika kita mengetahui indeks harga
saham gabungan. Untuk perhitungan indeks harga saham gabungan ini, caranya
hampir sama dengan menghitung indeks harga saham individual, tetapi harus
menjumlahkan seluruh harga saham yang tercatat. Rumus untuk menghitung indeks
harga saham gabungan (IHSG) adalah sebagai berikut.
IHSG=(∑Ht/∑Ho) x 100%
∑Ht = Total harga semua saham pada waktu yang berlaku
∑Ho= Total harga semua saham pada waktu dasar
Kedua cara di atas dalam menentukan baik indeks harga saham individual maupun
indeks harga saham gabungan merupakan cara yang sederhana (tertimbang).
Indeks tertimbang merupakan indeks yang mempertimbangkan faktor-faktor yang
akan mempengaruhi naik turunya angka indeks tersebut. Besar kecilnya bobot
tergantung

dari

besarnya

pngaruh

dari

perubahan

harga

saham

tersebut

mempengaruhi keseluruhan harga sahan yang ada. Saham yang berperan kecil dalam
mempengaruhi pasar akan diberi bobot kecil.
Metode perhitungan angka indeks menurut Laspeyers dan Paasche
Laspeyres dan Paasche menggunakan faktor timbangan yang berbeda. Laspeyres
mendasarkan pada jumlah saham pada waktu dasar, sedangkan Paasche menggunakan
jumlah saham pada waktu yang berlaku.

16

Pembobotan saham dipengaruhi oleh jumlah saham yang didaftarkan oleh
perusahaan. Semakin besar jumlah saham yang didaftarkan, semakin besar pula
bobotnya. Biasanya dengan besarnya jumlah saham yang didaftarkan, saham ini akan
semakin likuid dalam perdagangan atau transaksi. Jumlah saham yang dipakai pada
saat waktu dasar didasarkan pada saat perusahaan melakukan go public atau
melakukan emisi perdana.
Cara yang mendasarkan pembobotan pada waktu dasar ini ditemukan oleh Laspeyres.
Adapun untuk perhitungan menggunakan rumus berikut.
IHSG= [ (∑Ht.Ko)/(∑Ho.Ko) ]x 100%
Ko = Jumlah semua saham yang beredar pada waktu dasar
Sedangkan untuk perhitungan angka indeks dengan menggunakan waktu berlaku
sebagai bobot dikemukakan oleh Paasche. Rumus yang digunakan adalah berikut.
IHSG= [ (∑Ht/∑Ho.Ko) ]x 100 %
Kt = Jumlah semua saham yang beredar pada waktu yang berlaku.
Jika diperbandingkan, sebenarnya dilihat dari segi praktis, rumus yang dikemukakan
oleh Laspeyres lebih baik, karena bobot yang dipakai tidak berubah, tetapi secara
teoritis kurang baik, karena yang berpengaruh tehadap harga sebenarnya adalah
jumlah saham pada waktu yang berlaku.
Sebaliknya secara teoritis rumus Paasche sangat baik, karena perubahan jumlah
saham diperhitungkan pengaruhnya terhadap perubahan harga, tetapi dari segi praktis,
cukup sulit diterapkan.
Untuk menjembatani kedua rumus di atas baik Laspeyres maupun Paasche, maka ada
dua rumus lain yang digunakan untuk menghitung indeks harga saham gabungan,
yaitu menurut Irving Fisher dan Drobisch.

17

Rumus Irving Fisher :
IHSG= √ IHSGL x IHSGP
IHSGL = Indeks harga saham gabungan menggunakan rumus Laspeyres
IHSGP = Indeks harga saham gabungan menggunakan rumus Paasche
Rumus IHSG menurut Drobisch :
IHSG= (IHSGL + IHSGP)/2
Karena jumlah saham yang tercatat sangat banyak , seringkali jika harus menghitung
semua saham yang tercacat akan mengalami kesulitan. Oleh karena itu, dalam
perhitungan hanya menggunakan sampel dari keseluruhan saham yang tercatat.
Yang perlu diperhatikan disini adalah bagaimana cara pengambilan sampel sehingga
didapat hasil yang mewakili. Sampel ini diambil dari perkiraan saham yang diyakini
memiliki peran penting dalam mempengaruhi pasar.

BAB III
PENUTUP

3.1 KESIMPULAN
Nilai buku adalah aset/kekayaan bersih yang dimiliki perusahaan. Cara
menghitung nilai buku perusahaan adalah total aset perusahaan dikurangi

18

seluruh utangnya. Dengan kata lain, nilai buku adalah nilai bila perusahaan
tersebut dijual oleh pemegang saham dengan mengandaikan seluruh utang
tealh dilunasi. Ratio analisis berfungsi untuk melengkapi analisis book value.
Jika pada analisis book value, investor hanya mengetahui kapasitas per lembar
dari nilai saham, pada ratio PBV investor dapat membandingkan langsung
book value dari suatu saham dengan market value-nya Nilai pasar adalah nilai
sebuah perusahaan menurut pasar saham. Nilai pasar dihitung dengan
mengalikan

jumlah

pasarny.Untuk

saham

memberikan

perusahaan
informasi

yang
yang

dilepas
lebih

dengan

lengkap

harga
tentang

perkembangan bursa kepada publik, BEI menyebarkan data pergerakan harga
saham melalui media cetak dan elektronik. Satu indikator pergerakan harga
saham tersebut adalah indeks harga saham.

BAB IV
STUDI KASUS
PT ADHI KARYA (PERSERO) Tbk



PROFIL

19

PT Adhi Karya (Persero) Tbk (Perusahaan) didirikan berdasarkan Akta Notaris No. 1
tanggal 1 Juni 1974 dari Kartini Mulyadi, SH., yang telah diubah dengan akta No. 2
tanggal 3 Desember 1974 dari notaris yang sama. Akta Pendirian ini telah
memperoleh pengesahan dari Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik
Indonesia dengan Surat Keputusan No. Y.A.5/5/13 tanggal 17 Januari 1975, dan
diumumkan dalam Berita Negara Republik Indonesia No. 85 tanggal 24 Oktober
1975, Tambahan No. 600.
Anggaran Dasar Perusahaan telah mengalami beberapa kali perubahan, terakhir
dengan Akta No. 81 tanggal 30 Maret 2015 dan telah mendapat pengesahan dari
Menteri Kehakiman Republik Indonesia dengan Surat Keputusan Menteri Hukum dan
Hak Asasi Manusia Republik Indonesia No: AHU- 071.AH.02.02/2015.
Ruang lingkup bidang usaha Perusahaan meliputi: 1. Konstruksi; 2. Konsultasi
manajemen dan rekayasa industri (Engineering Procurement and Construction/EPC);
3. Penyelenggaraan Prasarana dan Sarana Perkeretaapian; 4. Investasi, Perdagangan
umum, jasa pengadaan barang, industri pabrikasi (Precast), jasa dalam bidang
teknologi informasi, dan agro industri; 5. Properti, Hotel, dan Real Estat. Saat ini
kegiatan utama Perusahaan dan entitas anak (bersama-sama disebut sebagai Grup)
dalam bidang konstruksi, EPC, properti, real estat, investasi infrastruktur,
penyelenggaraan. prasarana dan sarana perkeretaapian, jasa pengadaan barang dan
hotel. Perusahaan memulai kegiatan usaha komersialnya pada tanggal 11 Maret 1960.



PEMBAHASAN

Berdasarkan Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa tanggal 8 Januari 1998 yang
dalam Akta No. 1 tanggal 1 April 1998 dari Imas Fatimah, S.H., modal ditempatkan
dan disetor penuh oleh Republik Indonesia sebanyak Rp70.000.000.000. Struktur
modal Perusahaan telah mengalami perubahan beberapa kali terakhir berdasarkan
Keputusan Menteri Badan usaha Milik Negara pada Rapat Umum Pemegang Saham
Luar Biasa tanggal 17 November 2003 No. KEP289/MBU/2003 mengenai Perubahan

20

Anggaran Dasar Perusahaan (Persero) yang kemudian disahkan dengan Akta Notaris
Imas Fatimah, SH., No. 35 tanggal 18 November 2003. Modal dasar Perusahaan
menjadi Rp544.000.000.000 yang terdiri dari 5.440.000.000 (nilai penuh) lembar
saham masing-masing bernilai Rp100 (nilai penuh), telah ditempatkan dan disetor
penuh oleh Negara sebanyak Rp136.000.000.000. Penambahan modal disetor sebesar
Rp66.000.000.000 sesuai Akta perubahan Anggaran Dasar diatas telah mendapat
persetujuan oleh Menteri Kehakiman dan Hak Republik Indonesia No. C-28630.HT .
01.04. TH.2003 tanggal 3 Desember 2003 Pada tanggal 8 Maret 2004 Perusahaan
memperoleh pernyataan efektif dari Ketua Badan Pengawas Pasar Modal/Bapepam
berdasarkan Surat Keputusan No. S- 494/PM/2004 untuk melakukan penawaran
umum kepada masyarakat atas 441.320.000 saham biasa dengan nilai nominal Rp100
per saham, sehingga telah ditempatkan dan disetor penuh sebanyak 1.801.320.000
lembar saham. Berdasarkan Akta No. 22 tanggal 22 September 2015 oleh Fathiah
Helmi, SH, Notaris di Jakarta, terdapat penambahan modal disetor sebanyak
1.759.529.376 lembar. Modal disetor semula 1.801.320.000 setara dengan
Rp180.132.000.000 menjadi 3.560.849.376 atau setara dengan Rp356.084.937.600.

Diketahui data-data perusahan sebagai berikut:


Jumlah saham biasa yang beredar (lembar saham)

Tahun 2013
5.440.000.000


Tahun 2014
5.440.000.000

Tahun 2015
5.440.000.000

Total Ekuitas

21

Tahun 2013
1,052,011,082,148

Nilai buku per lembar

Tahun 2014
1,043,029,434,151

=

Tahun 2015
4,498,787,489,304

Total Ekuitas

Jumlah Saham Beredar
Nilai buku per lembar 2013

=Rp 1,052,011,082,148
5.440.000.000
= Rp 194,82 / lembar

Nilai buku per lembar 2014

= Rp 1,043,029,434,151
5.440.000.000
=Rp 191,73 / Lembar

Nilai buku per lembar 2015

= Rp 4,498,787,489,304
5.440.000.000
= Rp 826,98 / Lembar

DAFTAR PERTANYAAN
Kelompok 1
Apakah yang dimaksud efek penyertaan dan efek utang?
Kelompok 2
Apakah yang dimaksud ETF?Jelaskan!
Kelompok 3
Sebutkan 9 sektor yang ada dalam index sektoral!
kelompok 4

22

Apa yang mempengaruhi harga saham?
Kelompok 6
Apakah perbedaan nilai buku dan nilai pasar saham?
JAWABAN


Kelompok 1

Efek penyertaan (equity) adalah efek yang memberikan hak kepada pemegangnya
untukk menjadi pemegang saham perusahaan yang menerbitkan efek tersebut. Efek
yang termasuk penyertaan antara lain : (1) saham biasa (common stock), (2) saham
prefren (preferred stock).
Efek utang adalah efek dimana penerbitnya (issuer) mengeluarkan atau menjual surat
utang, dengan kewajiban menebus kembali suatu masa nanti sesuai kesepakatan
diantara para pihak. Penerbit memberikan bunga atau kupon sesuai dengn
kesepakatan di antara para pihak. Penerbit memberikan bunga atau kupon sesuai
dengan kesepakatan di awal, pada periode-periode yang sudah di sepakati.


Kelompok 2

ETF (Exchange Trade Fund), merupakan Reksa Dana uang unit pernyataannya
diperdagangkan di Bursa Efek Indonesia dan memberikan hasil investasi besifat
variable tergantung dari kemampuan investor dalam mengelolanya
 Kelompok 3
Sektor-sektor primer (ekslaratif )
1.

Pertanian

2.

Pertambangan

Sektor-sektor sekunder ( industri manufaktur )
3.

Industri dasar dan kimia

4.

Aneka industri

23

5.

Industri barang konsumen

Sektor-sektor tersier (jasa )
6.

Properti dan real estate

7.

Transportasi dan infrastruktur

8.

Keuangan

9.

Perdagangan, jasa, dan investasi



Kelompok 4

Nilai tukar rupiah
Nilai tukar Rupiah atau disebut juga Kurs Rupiah adalah perbandingan nilai atau
harga mata uang Rupiah dengan mata uang lain
Suku bunga
Suku bunga merupakan harga atas dana yang dipinjam (Reelly and Brown, 1997)
Inflasi
Inflasi adalah peningkatan secara umum dari harga-harga barang dan jasa, yang
merupakan kebutuhan dasar masyarakat, atau pengurangan daya beli dari mata uang
negara tersebut



Kelompok 6

Book Value atau nilai buku adalah aset/kekayaan bersih yang dimiliki perusahaan.
Cara menghitung nilai buku perusahaan adalah total aset perusahaan dikurangi
seluruh utangnya

24

Nilai pasar adalah nilai sebuah perusahaan menurut pasar saham. Nilai pasar dihitung
dengan mengalikan jumlah saham perusahaan yang dilepas dengan harga pasarnya

DAFTAR PUSTAKA
Anoraga, Pandji., Pakarti, Piji, Pengantar Pasar Modal, Rieneka Cipta, 2001.
Berbagai sumber yang ada internet

25

26