Pertumbuhan Ekonomi Indonesia Dalam Pand

Pertumbuhan Ekonomi Indonesia Dalam Pandangan Ekonomi Islam
Analisis PDB Dan PNB Dalam Menghadapi Ketimpangan Ekonomi

Heru Kurniawan
Khoirullkurniawan91@gmail.com
Program ekonomi syariah pascasarjana IAIN Syekh Nurjati Cirebon

Tugas Ekonomi Makro Islam
Dosen : Dr. H. Ayus Ahmad Yusuf, M.Si
Abstrak
Tulisan ini akan menguraikan gambaran pertumbuhan ekonomi di Indonesia dengan
menggunakan pendekatan PDB dan PNB, penulis menggunakan teori ekonomi islam untuk
melihat permasalahan di Indonesia, dari hasil analis tersebut di ambil kesimpulan, sebagaian
besar teori-teori perumbuhan ekonomi yang di gunakan pemerintah belum mampu menjawab
masalah kesenjangan ekonomi. menurut pandangan ekonomi islam pertumbuhan ekonomi
adalah pertumbuhan secara merata dan adil dalam penguasaan faktor produksi, serta
kebijakan pemerintah mengenai regulasi yang lebih mengutamakan SDM di banding
pembangunan.

A. PENDAHULUAN
1. Latar Belakan

Pertumbuhan ekonomi adalah proses perubahan kondisi perekonomian suatu
negara secara berkesinambungan menuju keadaan yang lebih baik selama periode
tertentu. Alat yang di gunakan untuk mengukur pertumbuhan ekonomi khusus nya di
Indonesia adalah Produk Domestik Bruto dan Pendekatan Naional Bruto, namun ke
efektifan dari dua pendakatan ini akan di lihat pula dari aspek teori ekonomi islam
nya, yang akan memberi gambaran bagaimana islam memandang pertumbuhann
ekonomi sebagai data yang adil dan nyata. Ketika sebuah data menyatakan
pertumbuhan ekonomi sebuah negara di katakan membaik namun data lain juga
berkata kesenjangan ekonomi semakin melebnar, seperti berita yang di keluar kan
oleh Kompas.com - 27/09/2017, yang berjudul Ekonomi Indonesia Tumbuh Pesat,
tapi Ketimpangan Masih Muncul , isi dari berita ini adalah pada tahun 2017
pertumbuhan ekonomi Indonesia mengalami kenaikan hingga 5,1% walau target
pertumbuhan tersebut melenceng dari target awak yakni 5,2% namun Pertumbuhan
ekonomi Indonesia tersebut merupakan salah satu yang paling tinggi di dunia.
Dibalik prestasi pertumbuhan ekonomi Indonesia muncul pula permasalah ekonomi

internal yakni ketimpangan dan kesenjangan ekonomi yang muncul, hal ini di
perkuat dengan pernyataan salah satu anggota dewan Dewan Pembina Bina Swadaya
Bayu Krisnamurthi "Tidak dipungkiri ekonomi Indonesia masih mengalami masalah
kemiskinan dan ketimpangan," kata Bayu Krisnamurthi di ajang Social Enterprise

Advocacy and Leveraging (SEAL-ASIA) di Hotel H Sovereign, Kuta, Bali, Rabu
(27/9/2017). Bayu menuturkan, permasalahan terkait kemiskinan dan ketimpangan
tersebut bahkan dirasa makin serius.1
Berdasarkan Laporan Oxfam Indonesia dan International NGO Forum on
Indonesia Development yang di lansir oleh media Online kupara pada tanggal
23/2/2017. Ketimpangan di Indonesia sudah sangat memperihatinkan bahkan jika di
ukur kekayaan 4 orang tyerkaya Tin Indonesia itu sebanding dengan 100 juta
kekayaan masyarakat termiskin di Indonesia Hal itu membuat peringkat ketimpangan
ekonomi Indonesia berada di posisi enam terburuk di dunia.2

Besarnya
indeks
gini asi besar yakni sebesar 0,397 dari target 0,36, data tahun 2017 diatas mengalami
penurunan peringkat ketimpanagn terburuk di dunia.
Darwin tahun seblumnya, pada tahun 2016 ktimpangan ekonomi Indonesia
menduduki peringkat 4 dunia, data di bawah ini adalah data Berdasarkan survei
lembaga keuangan Swiss, Credit Suisse, 1 persen orang terkaya di Indonesia
menguasai 49,3 persen kekayaan nasional.

1 Http://Ekonomi.Kompas.Com/Read/2017/09/27/140544626/Ekonomi-Indonesia-Tumbuh-Pesat-TapiKetimpangan-Masih-Muncul

2 Https://Kumparan.Com/Manik-Sukoco/Lebarnya-Ketimpangan-Ekonomi-Indonesia

Permasalah dia atas adalah ciri Indonesia menganut sistem ekonomi kapitalis
yang menjadi tantangan bagi ekonomi islam, dari paparan diatas penulis ingin
menguraikan bagaimana konsep ekonomi islam dalam mengartikan sebuah
pertumbuhan ekonomi.
2. Rumusan maslah
Prestasi pertumbuhan ekonomi Indonesia 2017 ternyata bidak di barengi
dengan kesejahteraan masyarakat berupa meratanya tingkat pendapatan masyarakat
miskin dan tidak terjadinya ketimpangan sosial yang terlalu tinggi.
3. Penelitian terdahulu
Wilujo wirjo Wiyono dengan tema faktor faktor pertumbuhan ekonomi
Indonesia dalam 5 tahun terakhir, metode yang adigunakan adalah deskripsi studi
pustaka, dari hasil penelitian tersebut di ketahui bahwa penyumbang terbesar dalam
perekonomian adalah sektor industri, jasa keuangan, pertanian dan belanja swasta.
Dara Veri Widayanti Dan Nindy Sintya Indriani Rachman Dengan Tema
Pengaruh Pertumbuhan Ekonomi Terhadap Kesenjangan Upah Gender, Penelitian Ini
Meneliti Pengaruh Pertumbuhan Ekonomi Terhadap Kesetaraan Upah Gender Di
Indonesia, Metode Yang Digunakan Adalah Metode Kuantitatif , Hasil Dari
Penelituian Ini Adalah Semakin Tinggi Gdp Per Kapita Maka Semakin Rendah

Kesenjangan Upah Gender Suatu Negara.
B. PEMBAHASAN TEORI
1. Kerangka teoritis pertumbuhan ekonomi ditinjau dari konsep islam
a. Teori pertumbuhan ekonomi
Pertumbuhan ekonomi dapat diartikan juga sebagai proses kenaikan
nkapasitas produksi suatu perekonomian yang diwujudkan dalam bentuk kenaikan
pendapatan nasional. Adanya pertumbuhan ekonomi merupakan indikasi
keberhasilan pembangunan ekonomi dalam kehidupan masyarakat Ekonomi Islam
pada dasar nya memandang bahwa pertumbuhan ekonomi adalah bagian dari
pembangunan ekonomi. Pertumbuhan ekonomi didefenisikan dengan a suistained
growth of a right kind of outputwhich can contribute to human welfare.
(Pertumbuhan terus-menerus dari factor produksi secara benar yang mampu
memberikan konstribusi bagi kesejahteraan manusia). Pertumbuhan Ekonomi

Menurutekonomi Islam, Bukan Sekedar Terkait Dengan peningkatan Terhadap
Barang Dan Jasa, namun Juga Terkait Dengan Aspek Moralitas Dan Kualitas
akhlak Serta Keseimbangan Antara Tujuan duniawi Dan Ukhrawi. Ukuran
Keberhasilan pertumbuhan Ekonomi Tidak Semata-Mata dilihat Dari Sisi
Pencapain Materi Semata Atau hasil Dari Kuantitas, Namun Juga Ditinjau dari
Sisi Perbaikan Kehidupan Agama, Sosialdan Kemasyarakatan. 3

1) Adam Smith

Teori Adam Smith beranggapan bahwa pertumbuhan ekonomi
sebenarnya bertumpu pada adanya pertambahan penduduk. Dengan adanya
pertambahan penduduk maka akan terdapat pertambahan output atau hasil.
Teori Adam Smith ini tertuang dalam bukunya yang berjudul An Inquiry Into
the Nature and Causes of the Wealth of Nations.
2) David Ricardo

Ricardo berpendapat bahwa faktor pertumbuhan penduduk yang
semakin besar sampai menjadi dua kali lipat pada suatu saat akan
menyebabkan jumlah tenaga kerja melimpah. Kelebihan tenaga kerja akan
mengakibatkan upah menjadi turun. Upah tersebut hanya dapat digunakan
untuk membiayai taraf hidup minimum sehingga perekonomian akan
mengalami kemandegan (statonary state). Teori David Ricardo ini dituangkan
dalam bukunya yang berjudul The Principles of Political and Taxation.
3) Robert Solow

Robert Solow berpendapat bahwa pertumbuhan ekonomi merupakan
rangkaian kegiatan yang bersumber pada manusia, akumulasi modal,

pemakaian teknologi modern dan hasil atau output. Adapun pertumbuhan
penduduk dapat berdampak positif dan dapat berdampak negatif. Oleh
karenanya, menurut Robert Solow pertambahan penduduk harus dimanfaatkan
sebagai sumber daya yang positif.
4) Teori islam
Dr. Abdullah Abdul Husein At-Tariqy mengungkapkan, pertumbuhan
ekonomi bukan hanya aktivitas produksi material saja. Lebih dari itu,
pertumbuhan ekonomi merupakan aktivitas menyeluruh dalam bidang
produksi yang terkait erat dengan keadilan distribusi. Pertumbuhan ekonomi
bukan hanya diukur dari aspek ekonomi, melainkan sktivitas manusia yang
ditujukan untuk pertumbuhan dan kemajuan sisi material dan spiritual manusia
sekaligus.4
3 Almizan, Pembangunan Ekonomi Dalam Perspektif Ekonomi Islam, Nstitut Agama Islam Negeri Imam
Bonjol Padang, Maqdis: Jurnal Kajian Ekonomi Islam -Volume 1, Nomor 2, Juli-Desember 2016

4 Agustianto, Pertumbuhan Dan Pembangunan Ekonomi Dalam Perspektif Ekonomi Islam,Artikel Ekonomi
Islam 2011

b. Faktor-Faktor Pertumbuhan Ekonomi
 Faktor Sumber Daya Manusia

dalam islam SDM yang potensial ialah manusia yang mau bekerja
dengan semua kemampuan yang dia miliki dengan tujuan menebar manfaat
bagi seluruh umat sebagaimana dalam alquran Apabila telah ditunaikan
sholat, maka bertebaranlah kamu di muka bumi dan carilah karunia Allah
dan ingatlah Allah sebanyak-banyaknya supaya kamu beruntung.” (QS. AlJum’ah : 10). Sama halnya dengan proses pembangunan, pertumbuhan
ekonomi juga dipengaruhi oleh SDM. Sumber daya manusia merupakan
faktor terpenting dalam proses pembangunan, cepat lambatnya proses
pembangunan tergantung kepada sejauh mana sumber daya manusianya
selaku subjek pembangunan memiliki kompetensi yang memadai untuk
melaksanakan proses pembangunan dengan membangun infrastruktur di
daerah-daerah.
 Faktor Sumber Daya Alam
Sebagian besar negara berkembang bertumpu kepada sumber daya
alam dalam melaksanakan proses pembangunannya. Dalam pandangan Islam,
hutan dan barang tambang adalah milik umum yang harus dikelola hanya oleh
negara dimana hasilnya harus dikembalikan kepada rakyat dalam bentuk
barang yang murah atau subsidi untuk kebutuhan primer semisal pendidikan,
kesehatan dan fasilitas umum5.
Sumber daya alam yang dimaksud diantaranya kesuburan tanah,
kekayaan mineral, tambang, kekayaan hasil hutan dan kekayaan laut

Paradigma pengelolaan sumberdaya alam milik umum yang berbasis swasta
atau (corporate based management) harus dirubah menjadi pengelolaan
kepemilikan umum oleh negara (state based management) dengan tetap
berorientasi
kelestarian
sumber
daya(sustainable
resources
principle).sebagaimana hadis dari tirmidzi“Wahai Rasulullah, tahukah
engkau, apa yang engkau berikan kepadanya? Sesungguhnya engkau telah
memberikan sesuatu yang bagaikan air mengalir (ma’u al-‘iddu)”
Rasulullah kemudian bersabda: “Tariklah tambang tersebut darinya”.
Namun, sumber daya alam saja tidak menjamin keberhasilan proses
pembanguan ekonomi, apabila tidak didukung oleh kemampaun sumber daya
manusianya dalam mengelola sumber daya alam yang tersedia apalagi
sumberdaya yang di miliki di berikan pengelolaanya kepada asing yang
penghasilanya di bagi nrgara asing
 Faktor Ilmu Pengetahuan dan Teknologi
Perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi yang semakin pesat
mendorong adanya percepatan proses pembangunan, pergantian pola kerja

yang semula menggunakan tangan manusia digantikan oleh mesin-mesin
canggih berdampak kepada aspek efisiensi, kualitas dan kuantitas serangkaian
aktivitas pembangunan ekonomi yang dilakukan dan pada akhirnya berakibat
pada percepatan laju pertumbuhan perekonomian.

5 Muhammad Ismail Yusanto, Pengelolaan Sumber Daya Alam Dalam Perspektif Islam, 2013





Namun jika kita bersandar pada prinsip ekonomi islam, islam
memperbolehkan manusia itu mnggunakan teknologi dam bekerja dengan
tujuan untuk mempermudah pekerjaan namun tidak membenarkan
menggantikan manusia sebagai faktor produksi kran akibat yang akan muncul
adalah konsumsi yang tinggi tidak di imbangi dengan pendapatan yang tinggi
pula kran ketiak merataan [endapatan sehingga sebuah hadis
mengungkapkan“ Pekerjaan terbaik adalah usahanya seseorang dengan
tangannya sendiri dan semua jual-beli itu baik.” (HR. Ahmad, Baihaqi dll)6,
dari hadis di atas mnenerangkan produksi dengan tangan sendiri akan

memberikan pendapatan yang merata pagi para pejkerja dan keseimbangan
ekonomi (produksi dan konsumsi) sehingga pemenuhan kebutuhan konsumsi
di imbangi dengan kemampuan daya beli masyarakat. “Kami telah
menjadikan untukmu semua didalam bumi itu sebagai lapangan
mengusahakan kehidupan (bekerja) ; Tetapi sedikit sekali diantaramu yang
bersyukur.” (QS. A’raf : 10).
Faktor Budaya
Faktor budaya memberikan dampak tersendiri terhadap pembangunan
ekonomi yang dilakukan, faktor ini dapat berfungsi sebagai pembangkit atau
pendorong proses pembangunan tetapi dapat juga menjadi penghambat
pembangunan. Budaya yang dapat mendorong pembangunan diantaranya
sikap kerja keras dan kerja cerdas, jujur, ulet dan sebagainya. Adapun budaya
yang dapat menghambat proses pembangunan diantaranya sikap anarkis,
egois, boros, KKN (Korupsi, Kolusi dan Nepotisme), dan sebagainya.
Sumber Daya Modal
Sumber daya modal dibutuhkan manusia untuk mengolah SDA dan
meningkatkan kualitas IPTEK. Sumber daya modal berupa barang-barang
modal sangat penting bagi perkembangan dan kelancaran pembangunan
ekonomi karena barang-barang modal juga dapat meningkatkan produktivitas,
Modal dalam ilmu Fiqih muamalah disebut ra’sul mal yang merujuk pada arti

uang dan barang. Modal merupakan kekayaan yang menghasilkan kekayaan
lain.Seorang muslim dianjurkan agar memperkerjakan orang lain agar saling
menguntungkan, namun era sekarang manusia pun dapat di anggap seabagai
modal kerja.7

2. Produk domestik bruto dan produk Nasional bruto
PDB singkatan dari Produk Domestik Bruto, yakni nilai perkiraan total dari nilai mata
uang yang diproduksi suatu negara pada tahun tertentu, termasuk sektor jasa,
penelitian, dan pengembangan. Itu berarti jumlah dari semua produksi industri,
pekerjaan, penjualan, bisnis dan aktivitas sektor jasa di negara tersebut.
PDB Nominal merujuk kepada nilai PDB tanpa memperhatikan pengaruh harga.
Sedangkan PDB riil ←(atau disebut PDB Atas Dasar Harga Konstan)→ mengoreksi
angka PDB nominal dengan memasukkan pengaruh dari harga.

6 Abu Mujahid, Kewajiban Bekerja,Media Dakwah Islam.Net, 2007
7 Ilhamsyah, Pengertian Modal Menurutr Syariat Islam, Http://Www.Kompasiana.Com, 2017

PDB dapat dihitung dengan memakai dua pendekatan, yaitu pendekatan
pengeluaran dan pendekatan pendapatan. Rumus umum untuk PDB dengan
pendekatan pengeluaran adalah:
PDB = konsumsi + investasi + pengeluaran pemerintah + (ekspor - impor)Di
mana konsumsi adalah pengeluaran yang dilakukan oleh rumah tangga, investasi oleh
sektor
usaha, pengeluaran
pemerintah oleh
pemerintah,
dan ekspor dan impor melibatkan sektor luar negeri.
Adapun PNB singkatan dari Produk Nasional Bruto. Secara umum, PNB berarti total
semua produksi bisnis dan sektor jasa industri di suatu negara ditambah keuntungan
pada investasi luar negeri. Dalam beberapa kasus PNB juga dihitung dengan
mengurangi keuntungan modal dari negara asing atau perusahaan yang diperoleh di
dalam
negeri.
Melalui PNB potret yang akurat tentang ekonomi tahunan suatu negara dapat
dianalisis dan dipelajari dalam tren sejak PNB bisa menghitung total pendapatan dari
semua warga negara dalam suatu negara. PNB dengan demikian memberikan
gambaran yang jauh lebih realistis daripada pendapatan warga negara asing di negara
itu karena lebih dapat diandalkan dan bersifat permanen. Produk Nasional Bruto juga
dapat dihitung secara per kapita untuk menunjukkan daya beli konsumen individu
dari suatu negara tertentu , dan perkiraan kekayaan rata-rata, upah, dan distribusi
kepemilikan dalam suatu masyarakat
Pendekatan Pengeluaran untuk menghitung GNP : PNB = PDB + NR ( Laba bersih
dari aset luar negeri (Penerimaan Laba Bersih ))

a. Konsep dan definisi PDB dan PNB Pengeluaran
 Pengeluaran Konsumsi Rumah Tangga
Pengeluaran konsumsi rumah tangga (PKRT) merupakan pengeluaran atas
barang dan jasa oleh rumah tangga (individu atau kelompok individu yang tinggal
bersama dalam suatu bangunan tempat tinggal) untuk tujuan konsumsi. Dalam
konsep ekonomi Islam, belanja negara harus sesuai dengan syari’iyyah dan
penentuan skala prioritas. Para ulama terdahulu telah memberikan kaidah umum
yang disyariatkan dalam Al-Qur’an dan as-sunah dalam memandu kebijakan
belanja pemerintah. Kaidah-kaidah tersebut sebagai berikut:
 Bahwa timbangan kebijakan pengeluaran dan belanja pemerintahan harus
senantiasa mengikuti kaidah maslahah.
 Menghindari masyaqqah, (al-masyaqqah), menurut arti bahasa adalah at-ta’ab,
yaitu kelelahan, kepayahan, kesulitan dan kesukaran.
 Mudarat individu dapat dijadikan alasan demi menghindari mudarat skala
besar.
 Pengorbanan individu atau kerugian individu dapat dikorbankan demi
menghindari kerugian dan pengorbanan dalam skala umum.

 Kaidah “al-giurmu bil gunmi’, yaitu kaidah yang menyatakan bahwa yang
mendapatkan manfaat harus siap menanggung beban.
 Kaidah “ma> la> yatimmu
al-wa>jibu illa> bihi
fahuwa wa>jib”, yaitu
kaidah yang menyatakan bahwa; ”sesuatu hal yang wajib ditegakkan, dan tanpa
ditunjang oleh faktor penunjang lainnya tidak dapat dibangun, maka
menegakkan faktor penunjang tersebut menjadi wajib hukumnya.


Pengeluaran Konsumsi Pemerintah
Adapun kaidah syariah yang berkaitan dengan belanja kebutuhan
operasional pemerintah yang rutin mengacu pada kaidah-kaidah yang telah
disebutkan di atas, secara lebih perinci pembelanjaan negara harus didasarkan
pada hal-hal berikut ini:
 Bahwa kebijakan belanja rutin harus sesuai dengan asas maslahat umum, tidak
boleh dikaitkan dengan kemaslahatan seseorang atau kelompok.
 Kaidah atau prinsip efisiensi dalam belanja rutin, yaitu mendapatkan sebanyak
mungkin manfaat dalam biaya semurah-murahnya,
 Kaidah selanjutnya adalah tidak berpihak pada kelompok kaya dalam
pembelanjaannya. Ketika Rasulullah mengkhususkan tanah untuk
pengembalaan ternak kaum duafa, Rasulullah melarang ternak-ternak milik
para agniya atau orang kaya yang mengembala di sana. Bahkan Umar berkata:
“Hati-hati jangan sampai ternak Abdurrahman bin Auf mendekati lahan
pengembalaan kaum duafa.”
 Kaidah atau prinsip komitmen dengan aturan syariah, maka alokasi belanja
negara hanya hanya boleh pada hal-hal yang mubah dan menjauhi yang haram.
 Kaidah atau prinsip komitmen dengan skala prioritas syariah, di mulai dari
yang wajib, sunah, dan mubah.

3. Pembentukan Modal Tetap Bruto
Secara garis besar PMTB didefinisikan sebagai pengeluaran unit produksi untuk
menambah aset tetap dikurangi dengan pengurangan aset tetap bekas. Penambahan barang
modal meliputi pengadaan, pembuatan, pembelian barang modal baru dari dalam negeri
dan barang modal baru maupun bekas dari luar negeri (termasuk perbaikan besar, transfer
atau barter barang modal). Pengurangan barang modal meliputi penjualan barang modal
(termasuk barang modal yang ditransfer atau barter kepada pihak lain).
Disebut sebagai pembentukan modal tetap bruto karena menggambarkan penambahan
serta pengurangan barang modal pada periode tertentu. Barang modal mempunyai usia
pakai lebih dari satu tahun serta akan mengalami penyusutan. Istilah ”bruto”
mengindikasikan bahwa didalamnya masih mengandung unsur penyusutan. Penyusutan
atau konsumsi barang modal (Consumption of Fixed Capital) menggambarkan penurunan
nilai barang modal yang digunakan pada proses produksi secara normal selama satu
periode.

4. Investasi
Investasi adalah persediaan yang di kuasai oleh unit unit yang mampu mengelola dan
amenjalankannya produksi, dalam konsep islam cara yang dapat dilakuakn dalam
berinvestasi dapat berupa penanaman modal, disewakan, di upahkan, atau jika dengan
cara pemberian dana maka dapat menggunakan sistem mudharabah, untuk mendapatakan
pendapatan dari hasil investasi maka berlaku Kaedah fikih ‫“ الخراج بالضمان‬Keuntungan
adalah imbalan atas kesiapan menanggung kerugian”8.
5. Ekspor – Impor
Pemikiran Abu Ubaid tentang ekspor impor ini dapat dibagi ke pada tiga bagian, yaitu
: tidak adanya nol tarif dalam perdagangan internasional, cukai bahan makanan pokok
lebih murah, dan ada batas tertentu untuk dikenakan cukai.Secara umum, konsep eksporimpor luar negeri yang digunakan dalam penyusunan PDB/PDRB Penggunaan mengacu
pada System of National Accounts (SNA) 1993. Dalam SNA 1993, transaksi ekspor-impor
barang luar negeri dalam komponen PDRB Penggunaan Provinsi merupakan salah satu
bentuk transaksi internasional antara pelaku ekonomi yang merupakan residen suatu
wilayah Provinsi terhadap pelaku ekonomi luar negeri (non-resident).
b. Konsep PDB dan PNB masukan
Sementara PDB dengan menggunakan pendekatan pendapatan menghitung
pendapatan yang diterima faktor produksi
PDB = sewa + upah + bunga + laba
Di mana sewa adalah pendapatan pemilik
tanah, upah untuk tenaga kerja, bunga untuk
pengusaha

faktor produksi tetap seperti
pemilik modal, dan laba untuk

Sementara PNB dengan menggunakan pendekatan pendapatan menghitung
pendapatan yang diterima faktor produksi
PDB = sewa + upah + bunga + laba+ biaya non pendapatan +laba asing
3. Indikator Pertumbuhan Ekonomi
a. Pendapatan nasional riil menunjukkan outputsecara keseluruhan dari barang jadi
dan jasa dalam suatu negara.
Contoh
Jika pada tahun 2010 produk nasional bruto riil bernilai 150 trilyun rupiah dan pada
tahun 2011 menjadi 160 trilyun rupiah, berapakah tingkat pertumbuhan ekonomi
pada negara tersebut pada tahun 2011?
Pertumbuhan ekonominya adalah:
Tingkat pertumbuhan ekonomi tahun 2011 = [(Rp 160 trilyun – Rp 150 trilyun)/Rp
150 trilyun ] x 100% = 6,67 %
b. pendapatan riil per kapitn dalam jangka waktu yang panjang. Ekonomi suatu negara
dapat dikatakan tumbuh jika pendapat masyarakatnya meningkat dari waktu ke
waktu.
8 Https://Muslim.Or.Id/18586-Investasi-Dan-Cara-Memanfaatkan-Modal.Html

Contoh
Pada tahun 2010 jumlah penduduk di suatu negara adalah 15 juta dengan nilai
produk nasional bruto riil-nya 150 trilyun rupiah. Satu tahun kemudian, pada tahun
2011 penduduknya bertambah menjadi 15, 5 juta dan nilai produk nasional bruto
riil-nya sebesar 160 trilyun rupiah. Hitunglah perubahan pendapatan per kapitanya.
Tingkat pendapatan per kapita 2010 = Rp 150 trilyun/15 juta = Rp 10,00 juta
Tingkat pendapatan per kapita 2011 = Rp 160 trilyun/15,5 juta = Rp 10,323 juta
Pertambahan pendapatan per kapita 2011 = [(Rp 10,323 juta – Rp 10,000 juta)/Rp
10 juta ] x 100% = 3,23 %
c. nilai kesejahterannya penduduknya. Jika terjadi peningkatan kesejahteraan secara
terus menerus dalam jangka panjang, maka hal ini dapat dinilai dari kelancaran
dalam distribusi barang dan jasa. Nilai kesejahteraan ini tidak akan dapat di capai
jika kesenjangan sosial asi mencolok, hal ini karena konsumsi yang mencolok dari
si kaya daripada si miskin. Pemerataan pendapatan dengan adannya distribusi yang
lancar haruslah berbanding lurus dengan peredaran uang di wilayah tersebut secara
merata dalam bentuk ekonomi rill,.
d. selisih antara angkatan kerja dengan penggunaan tenaga kerja yang sebenarnya.
Angkatan kerja adalah jumlah tenaga kerja yang ada di dalam suatu perekonomian
pada waktu tertentu.
Contoh
Jumlah penduduk usia kerja di suatu negara ada 15 juta, dan yang dianggap sebagai
angkatan kerja adalah 9 juta. 8 juta diantara angkatan kerja memiliki pekerjaan.
Coba hitunglah tingkat partisipasi angkatan kerja dan tingkatan pengangguran pada
negara tersebut.
Tingkat partisipasi angkatan kerja negara tersebut adalah: Tingkat partisipasi
angkatan kerja = (9 juta/15 juta) x 100% = 60 %
Jumlah pengangguran di negara tersebut adalah: Jumlah pengangguran = 9 juta – 8
juta = 1 juta orang.
Maka tingkat pengangguran dari Negara tersebut adalah: Tingkat pengangguran =
(1juta/9 juta) x 100% = 11,11 %
Sebuah negara dapat dipandang sudah mencapai tingkat penggunaan tanega kerja
secara penuh atau kesempatan kerja penuh jika tingkat pengangguran kurang dari
empat persen.
Indikator pertumbuhan ekonomi yang ingin dicapai dalam konsep ekonomi
islam alah pemerataan pendapatan dan sistem ekonomi yang adil. Dari karya tulis
istianto penulis merinci inti dari indikator pertumbuhan ekonomi menutur islam
diantaranya
 Indikator pendapatan perkapita tidak dapat di akui kebenaranya karena hal
tersebut bukanlah nilai rill kenyataan masyarakat, nilai itu si ambil dari
penjumlahan harta si kaya dengan si miskin yang di sama ratakan. Karena
Islam menekankan keadilan sosio – ekonomi dalam pertumbuhan ekonomi,
bukan nilai rata rata.





Kesejahteraann penduduk di nilai dari kecepatan peredaran uang dalam sektor
rill di daerah tersebut secara merata yang merupakan manfaat dari lancarnya
distribusi
Pemerataan pendapatan masyarakat, hal ini dapat di lakukan dengan
menggunakan teori Umar chapra. , menurut M. Umer Chapra, setidaknya ada
lima unsur utama yang harus dilakukan. Pertama, mengadakan pelatihan dan
menyediakan lowongan kerja bagi pencari kerja, sehingga terwujud full
employment. Kedua, memberikan sistem upah yang pantas bagi
karyawan. Ketiga, mempersiapkan asuransi wajib untuk mengurangi
penganguran, kecelakaan kerja, tunjangan hari tua dan keuntungan –
keuntungan lainnya. Keempat, memberikan bantuan kepada mereka yang cacat
mental dan fisik, agar mereka hidup layak. Kelima, mengumpulkan dan
mendayagunakan zakat, infaq, dan sedaqah, melalui undang – undang
sebagaimana undang – undang pajak

C. KESIMPULAN
Dari kesimpulan teori diatas pertumbuhann ekonomi di Indonesia walau mengalami
kenaikan dan bahkan terbaik di dunia namun hal tersebut juga dibarengi dengan
kesenjangan ekonomi yang masuk dalam kategori mengkhawatirkan, hla ini di
sebabkan karena kebijakan pemerintah yang belum mampu meningkatkan pendapatan
masyarakat, jika melihat kaidah ekonomi islam dalam pengeluaran negara, pemerintah
belum sesuai dengan kaidah tersebut karena lebih berfokus pada pembangunan
infrastruktur. Pendapatan yang masih rendah di Indonesia di kerenakan penguasaan
faktor-faktor produksi yang di pegang oleh segelintir orang yang mempunyai modal
besar serta rendanya kualitas SDM yang di sebabkann kurangya pelatihan dan
pendidikan.
Islam memberikan solusi dari masalah ini berupa, islam mewajibkan setiap
manusia untuk bekerja dengan tidak menggantikan manusia dengan mesin sebagai
faktor produksi, pembangunan Infrastruktur harus di sesuaikan dengan pembangunan
SDM, penggunaan tanah dan modal di prioritaskan untuk umum bukan untuk
seklompok orang, dan pendistribusian zakat produktif bagi masyarakat, serta investasi
di gunakan untuk sektor rill yang melibatkan masyarakat umum.

Daftar Pustaka

Http://Ekonomi.Kompas.Com/Read/2017/09/27/140544626/Ekonomi-Indonesia-TumbuhPesat-Tapi-Ketimpangan-Masih-Muncul
Https://Kumparan.Com/Manik-Sukoco/Lebarnya-Ketimpangan-Ekonomi-Indonesia
Almizan, Pembangunan Ekonomi Dalam Perspektif Ekonomi Islam, Nstitut Agama Islam
Negeri Imam Bonjol Padang, Maqdis: Jurnal Kajian Ekonomi Islam -Volume 1, Nomor
2, Juli-Desember 2016
Agustianto, Pertumbuhan Dan Pembangunan Ekonomi Dalam Perspektif Ekonomi
Islam,Artikel Ekonomi Islam 2011
Muhammad Ismail Yusanto, Pengelolaan Sumber Daya Alam Dalam Perspektif Islam, 2013
Abu Mujahid, Kewajiban Bekerja,Media Dakwah Islam.Net, 2007
Ilhamsyah, Pengertian Modal Menurutr Syariat Islam, Http://Www.Kompasiana.Com, 2017
Https://Muslim.Or.Id/18586-Investasi-Dan-Cara-Memanfaatkan-Modal.Html